• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 125
Arsip:

Rilis Berita

Herpetotalk #3 KSH: Introduction to eDNA, A Novel Approach to Herpetofauna’s Diversity

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Jumat, 24 Desember 2021

Herpetofauna menjadi salah satu anggota biosfer yang sangat diverse baik taksonnya, relung, maupun peran ekologisnya. Mendata keanekaragaman dari herpetofauna lantas telah menjadi fokus banyak peneliti di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Metode yang umum digunakan adalah teknik sampling konvensional yakni dengan perjumpaan langsung atau dengan perangkap. Kendati cukup berhasil, terdapat problema seperti efisiensi waktu, tenaga, hewan yang sukar diamati/ditangkap, hingga kerusakan lingkungan akibat aktivitas sampling itu sendiri. Metode sampling yang cepat, efisien, serta ramah lingkungan kemudian menjadi perhatian. Dengan perkembangan IPTEK, metode tersebut diwujudkan dalam bentuk sampling DNA lingkungan atau environmental DNA (eDNA) .

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Oleh karena itu, Kelompok Studi Herpetologi UGM tergerak untuk membahas dan mempromosikan penggunaan eDNA ini untuk pendataan keberagamaan herpetofauna. Niatan tersebut termanifestasikan dalam Herpetotalk #3 Introduction to eDNA: A Novel Approach to Herpetofauna’s Diversity yang diselenggarakan pada Rabu, 22 Desember 2021 lalu. Seminar daring yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB ini diisi oleh Bapak Donan Satria Yudha, S.Si.,M.Sc. serta Bapak Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si.,M.Si yang merupakan dosen Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM. Seminar dibuka oleh moderator dan dilanjut materi pertama mengenai pengenalan eDNA oleh Bapak Sendi. Pada sesi ini, beliau menekankan bahwa DNA sejatinya selalu ada di sekitar kita, misalnya dalam bentuk sel kulit mati, rambut, sisik, dll. Secara sederhana, DNA yang dilepaskan dari suatu organisme ke lingkungan disebut eDNA. Selanjutnya, eDNA dapat dimanfaatkan untuk identifikasi organisme pemilik DNA tersebut. Identifikasi eDNA ini memiliki banyak potensi seperti untuk studi diversitas spesies langka sekalipun, hingga manajemen aksi konservasi yang di Indonesia pun juga sudah mulai diterapkan. Penelitian dengan eDNA ini pun sejatinya juga sudah dimulai sedari 1990, dan atas perkembangan teknologi mengalami perkembangan dan kemudahan akses yang signifikan sehingga sangat mungkin dimanfaatkan.

Materi sesi kedua adalah Aplikasi eDNA pada Penelitian Herpetofauna oleh Bapak Donan. Dalam pemaparan sesi kedua ini, Bapak Donan menjelaskan penelitian mengenai keanekaragaman herpetofauna yang telah dilakukan selama ini, dengan metode sampling yang paling kerap digunakan berupa Visual Encounter Survey (VES). Kelemahan metode VES dalam penelitian herpetofauna contohnya individu di area perairan tidak terlihat oleh mata pengamat karena kamuflase dan sukarnya identifikasi spesies apabila tidak tertangkap. Problema tersebut, tambah beliau, dapat ditanggulangi dengan metode eDNA barcoding melalui pengambilan sampel substrat dari habitat potensial herpetofauna untuk kemudian dilakukan ekstraksi DNA yang ada, amplifikasi, dan dicocokkan dengan DNA dalam database agar dapat diidentifikasi.. Setelah kedua sesi pematerian usai, dilakukan sesi diskusi yang disambut antusiasme tinggi dari peserta webinar. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan dokumentasi yang dipandu oleh moderator. [ASA & MDP]

Webinar Create Your Own Garden Style

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 22 Desember 2021

Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan webinar Create Your Own Garden Style pada hari Sabtu, 18 Desember 2021, pukul 09.00—12.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan secara daring menggunakan platform Zoom Meeting. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru mengenai jenis-jenis tanaman dekoratif dalam pembuatan taman pribadi.

Tersedianya lahan sisa di beberapa bagian rumah sering kali membuat seseorang menjadi bingung, harus dijadikan apa lahan tersebut. Meskipun tidak terlalu besar, lahan sisa tersebut bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Beberapa orang mungkin tidak memaksimalkan lahan tersebut dengan baik. Padahal, ada beberapa cara untuk memanfaatkannya, misalnya dijadikan taman. Taman merupakan salah satu elemen pelengkap dalam rumah. Terlebih taman dapat memberikan kesan rumah yang alami, sejuk, serta membantu menjaga kualitas udara di rumah. Selain itu, taman dapat memberikan nilai estetika pada rumah tersebut. Saat ini penempatan taman tidak sebatas di depan saja, tetapi taman bisa dibuat juga di halaman belakang, sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, pada webinar ini kami mengusung tema “Memanfaatkan Lahan Rumah Menjadi Taman dengan Tanaman Dekoratif”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Kegiatan webinar Create Your Own Garden Style ini dibuka oleh Vida Rahma Latifah selaku MC, diteruskan sambutan oleh Ketua Pelaksana Kegiatan, Azizah Tyas Nugrahanty, dan sambutan oleh Pembina KSAT, Bapak Sidiq Permana Putra S.Si., M.Sc.  Kemudian, acara dipandu oleh Tantri Ajeng Salma Salsabila selaku moderator. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi pematerian oleh Kak Amarizni M., MSi, IALI, CERPIT. sebagai CEO Rimbun Landscape dan Kak Chlarisa Bella Asy Shyfa, S. Si.  dari Angkatan KSAT 2014. Pada setiap akhir pematerian, peserta webinar diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada para pembicara.

Dengan dilaksanakannya webinar ini diharapkan memberikan wawasan baru mengenai jenis-jenis tanaman dekoratif dalam pembuatan taman pribadi. [KSAT]

KASTRAT PUNYA KAJIAN 2021: International Charity Webinar, Could We Reach the Net Zero Emission in 2060?

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Selasa, 21 Desember 2021

Pada hari Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 08.00-13.00 WIB, Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM Fakultas Biologi UGM telah menyelenggarakan acara Kastrat Punya Kajian 2021, dengan judul acara International Charity Webinar: Could We Reach the Net Zero Emission in 2060?. KPK yang diadakan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena kegiatan webinar ini berskala internasional dan sekaligus merupakan acara amal. Donasi yang para partisipan berikan akan disalurkan melalui lembaga West Java Conservation Trust Fund (WJCTF), Yayasan Wanadri, dan Wali Mangrove. Webinar ini dihadiri kurang lebih 90 partisipan, baik dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada, mahasiswa dari luar Universitas Gadjah Mada, dan juga masyarakat umum.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Webinar ini menghadirkan 3 pembicara, yaitu Mr. Yuri Romero Hurtado, Ms. Sc., Founder MAN Forum (The Humans and Nature Forum), Kak Ari Wijanarko Adipratomo, MIR.,  Climate Advocacy Manager The Climate Reality Project Indonesia, dan Dr. Emilya Nurjani, S. Si, M. Si., Dosen Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Selain itu, acara ini dipandu oleh seorang moderator yaitu Mutia Asri Khairunisa. Acara webinar ini dibuka dengan penyampaian sambutan dari Bapak Sukirno, M. Si., M. Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi S1, dan juga Muhammad Ammar Faris selaku Ketua BEM Fakultas Biologi UGM tahun 2021.

Kemudian kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi pematerian dari narasumber. Pada sesi pematerian pertama, Mr. Yuri Romero Hurtado menyampaikan bahwa net zero emission adalah pendekatan sosiokultural untuk analisis ketahanan Indonesia terhadap perubahan iklim. Net zero emission ini perlu dilakukan agar suhu Bumi tidak semakin panas, menyeimbangkan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara dengan jumlah gas yang dapat dikurangi atau dieliminasi, dan menerapkan tata kelola lingkungan yang baik. Saat ini, sektor ekonomi adalah penyumbang gas rumah kaca terbesar di Indonesia. Tata kelola lingkungan yang baik dan pendidikan yang memadai sangat dibutuhkan agar net zero emission di Indonesia dapat tercapai.

Pada sesi pematerian kedua, Kak Ari Wijanarko Adipratomo, MIR menyampaikan bahwa net zero emission tidak mengacu pada berhentinya umat manusia memproduksi emisi, melainkan emisi yang diproduksi manusia bisa diserap sepenuhnya hingga tak ada yang menguap ke atmosfer. Gas rumah kaca yang berasal dari kegiatan industri, tambang batu bara, transportasi, landfills, dan berbagai aktivitas manusia lainnya adalah penyebab utama pemanasan global. Dampak pemanasan global yang dapat dirasakan saat ini, seperti misalnya meningkatnya temperatur, cuaca yang tak menentu, naiknya permukaan air laut, penurunan produksi pertanian, terutama padi, dan lain sebagainya. Indonesia berkomitmen untuk mencapai target SDG dan mengurangi emisi karbon sebanyak 29%  pada tahun 2030. Low Carbon Development Policies adalah salah satu sarana penunjang tercapainya net zero emission. Net zero emission bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Perlu adanya kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mencapainya.

Pada sesi pematerian ketiga, Ibu Dr. Emilya Nurjani, S. Si, M. Si. menyampaikan bahwa secara sederhana, pemanasan global dirasakan dengan terjadinya peningkatan suhu Bumi secara terus menerus akibat gas rumah kaca. Terdapat sumber utama gas rumah kaca, seperti CO, N2O, metana,  dan SF6. Sebanyak 51% radiasi matahari yang masuk ke Bumi, akan dipantulkan kembali ke atmosfer, sedangkan 49%-nya didistribusikan di Bumi. Gas CO2 sendiri sebenarnya penting untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan ideal untuk ditinggali makhluk hidup, tetapi ketika jumlahnya berlebih, hal inilah yang dapat menyebabkan pemanasan global. Selain itu, climate change juga diperparah dengan aktivitas land use change dan fossil fuel burning yang banyak dilakukan oleh manusia.

KPK 2021 diakhiri dengan pengumuman pemenang best question yang berhak mendapatkan doorprize berupa uang. KPK 2021 yang merupakan program kerja puncak dari Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM Fakultas Biologi UGM ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan edukasi kepada seluruh peserta yang mengikuti, terkait isu krisis iklim saat ini. Selain itu, diharapkan peserta diskusi dapat memperoleh informasi baru dan menambah sudut pandang dalam melihat suatu masalah. Terkhusus bagi anggota BEM Biologi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya yang lebih inovatif dan kreatif dalam rangka menambah wawasan, menganalisis suatu isu, dan melatih berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang urgent di lingkungan sekitar kita. [BEM]

Sarasehan PLP Satker Fakultas Biologi UGM: Berbagi Pengalaman untuk Memupuk Motivasi Kerja

Rilis Berita Jumat, 17 Desember 2021

Rutinitas bekerja di Labororium berpotensi terhadap penurunan  kreativitas dan motivasi di dalam bekerja . Diperlukan suatu kegiatan yang mampu memberikan  ide-ide segar dan motivasi  bagi PLP  melalui  sarasehan .Kegiatan sarasehan PLP Fakultas Biologi dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Desember 2021 di Pantai Porok, Gunung Kidul..Kegiatan diikuti oleh  9 PLP Satker Fakultas Biologi. Acara pembukaan sarasehan dimulai dengan sambutan  ketua  Satker Yuni Hartati  dan dilanjutkan laporan dari ketua panitia  Sabardiman,

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Acara sarasehan diisi dengan pemaparan oleh 2 narasumber. Narasumber I, Sumarno, S.Si, M.Sc. merupakan  mantan PLP/laboran di laboratorium Mikrobiologi masa tugas 2003 sampai Januari 2021. Sumarno  menyampaikan pengalamannya berupa tantangan dan risiko yang dihadapi di saat menjadi PLP/laboran. Sebuah pengalaman berharga menjadi bekal baginya saat ini untuk melaksanakan tugas sebagai tendik bidang akademik pemproses ujian komprehensif dan tesis S2, bagian pemproses persuratan, ujian komprehensif dan  ujian disertasi S3. Narasumber II, Winarno merupakan PLP di Laboratorium Biologi Umum yang akan memasuki purna tugas pada 1 Desember 2021, dengan masa kerja 32 tahun. Winarno menyampaikan kiatnya dalam bekerja sebagai PLP. PLP menurutnya harus memiliki motivasi kuat, berpikir positif, serta menjaga komunikasi yang baik dengan pimpinan, dosen, rekan kerja, dan mahasiswa. Setelah  pemaparan 2 narasumber, acara dilanjutkan dengan tanya-jawab, diskusi, dan berbagi pengalaman antar peserta sarasehan dipandu Yuni Hartati, selaku moderator. Acara diakhiri  doa bersama oleh Sabardiman dan ishoma.

Sarasehan ini memberikan makna kebersamaan dalam menumbuhkan motivasi PLP.  Diskusi dari seluruh peserta telah memunculkan berbagai ide dan wawasan. Sebuah momentum berbagi pengalaman sebagai guru terbaik yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tanggung jawab profesional. Sarasehan seperti ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan melibatkan seluruh PLP dan laboran di Fakultas Biologi, UGM.

Lokakarya sehari Tim Kurikulum Fakultas Biologi UGM untuk Finalisasi Naskah Akademik Program Studi

Rilis Berita Rabu, 15 Desember 2021

Setelah dua kali menyelenggarakan lokakarya di Eastparc Hotel (4/11/2021) dan di Grand Rohan Jogja (2/12/2021), pada Hari Senin 13 Desember 2021 Tim Kurikulum Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan lokakarya sehari untuk finalisasi naskah akademik program studi. Acara ini berlangsung sejak pukul sembilan pagi sampai pukul empat sore di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM.

Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. saat membuka acara Lokakarya ini menyampaikan harapan agar draft naskah ini untuk segera diselesaikan dan diresmikan menjadi Naskah Akademik Program Studi oleh Senat Akademik UGM. Beliau juga menyampaikan penghargaan kepada anggota Tim Kurikulum yang telah berkontribusi aktif dalam penyusunan naskah akademik ini.

Sambutan sekaligus laporan ketua Tim Kurikulum Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc., menyebutkan bahwa lokakarya saat ini merupakan tahap terakhir Finalisasi Naskah Akademik Program Studi Fakultas Biologi UGM, karena perbaikan berdasarkan masukan dari para narasumber pada lokakarya sebelumnya telah dilakukan oleh masing-masing kelompok. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Kurikulum yang mampu menyelesaikan bahkan mengembangkan naskah akademik program studi ini menjadi lebih lengkap.

Dies Natalis Ke-66, Fakultas Biologi UGM dengan Tema “Biologi Berprestasi, Indonesia Bangkit ” Resmi Ditutup dengan Evaluasi dan Doa Bersama

Rilis BeritaTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Di tengah pandemi yang masih berlansung sepanjang tahun 2021, dengan mengucapkan puji syukur ke-hadirat Allah SWT, Panitia Dies Natalis ke-66 Fakultas Biologi UGM berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian acara. Pembukaan acara Dies Natalis yang dimulai pada hari Jumat, 9 April 2021 ini resmi ditutup pada hari Selasa, 14 Desember 2021 pada acara yang berlangsung pukul 10.00-12.30 WIB. Acara penutupan sekaligus pembubaran panitia Dies Natalis ke-66 diawali dengan pembukaan dan doa oleh ketua panitia Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. Beliau menyatakan kesyukuran karena seluruh rangkaian acara telah berhasil dilaksanakan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Hal tersebut juga disetujui pleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang memberikan sambutan sekaligus menutup acara Dies Natalis ke-66 secara resmi. Beliau mengucapkan terima kasih atas kerja keras panitia dan kontribusi seluruh keluarga besar Fakultas Biologi dalam menyukseskan rangkaian acara Dies yang telah berjalan sejak bulan April sampai akhir November 2021.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Pada tahun 2021 terdapat beberapa agenda yang berhasil dilaksanakan yaitu pembukaan yang ditandai dengan pelepasan burung, pemotongan tumpeng, dan senam bersama. Selanjutnya rangkaian acara Dies Natalis ke-66 meliputi Panggung Virtual Hari Kartini, Bedah Buku Karya Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Seminar Nasional Bioloti Tropika, Anjangsana kepada para purnakarya dosen dan tenaga kependidikan, Upacara Dies Natalis dan Pidato Ilmiah oleh Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. yang merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, peresmian Masjid Al Hayat oleh Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., IPU, ASEAN Eng. dengan didampingi Dekan Fakultas Biologi, Internasional Conference on Biological Science, dan ditutup dengan Workshop Pengembangan Diri serta Family Gathering via zoom dengan tema “Bekerja Bahagia, Bersama Meraih Prestasi”. Bapak Dekan juga menyatakan bahwa salah satu rangkaian acara Dies Natalis yaitu peringatan Hari Kartini sudah menjadi salah satu ciri khas agenda Dies Natalis Fakultas Biologi bahkan sejak sekitar tahun 1970-an.

Acara penutupan Dies Natalis ke-66 dihadiri oleh Dekan, para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Departemen, KKA, para Kasi, serta beberapa tim panitia dengan protokol kesehatan. Setelah acara Dies resmi ditutup acara dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu khas brongkos dari dapur Pawon Wong Kandel dan camilan tradisional berupa bubur sumsum, ketela rebus, pisang rebus, kacang rebus, kedelai rebus, dan jagung rebus. Bapak Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku ketua panitia juga memberika hiburan dengan menyanyikan lagu Setangkai Anggrek Bulan.

Semoga seluruh rangkaian acara Dies Natalis ke-66 semakin memupuk semangat berprestasi dan rasa kebersamaan seluruh keluarga besar Fakultas Biologi, UGM serta memacu untuk dapat berkarya dengan lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Seminar “Expose Kehati : Merbabu Dahulu, Sekarang, dan yang akan Datang” kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu

Rilis BeritaTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dengan potensinya ini, Indonesia kemudian disebut sebagai negara Mega Biodiversity terbesar setelah Brazil dan Kolombia, dengan 13 tipe ekosistem daratan dan 6 ekosistem perairan. Mengacu pada Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan 2015 – 2020, Indonesia tercatat memiliki 1.605 jenis burung, 723 reptile, 385 jenis amfibi, 720 jenis mamalia, 1.248 jenis ikan air tawar, 197.964 jenis invertebrarta, 5.137 jenis arthropoda, 181.847 jenis serangga dan 91.251 jenis tumbuhan. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) menyelenggarakan seminar tentang ekspose keaneragaman hayati di Taman Nasional Merbabu selama 2 hari yaitu pada tanggal 14 dan 15 Desember di Hotel Harris & Convention Solo yang dihadiri kurang lebih 350 peserta secara daring dan 30 peserta luring dari berbagai institusi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dengan menerapkan protokoler kesehatan. Acara diawali dengan Pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars Rimbawan, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Ir. Junita Parjanti,MT, sambutan kedua dari Dekan Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App,.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni) yang menyampaikan bahwa agenda ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak dalam pengelolaan keanekaragaman hayati, khususnya di Taman Nasional Merbabu dan sambutan yang ketiga dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Wiratno, M.Sc.. Keanekaragaman ekosistem Indonesia sangat menakjubkan dan harus kita jaga serta lestarikan. Keberadaannya  merupakan komponen penting dalam mendukung keberlangsungan bumi dan isinya, termasuk eksistensi manusia.  Untuk itu, kami mengajak dan mengundang para peneliti, akademisi untuk bersama mengungkap “rahasia alam”  melalui penelitian bersama. Hal ini sesuai dengan 10 (sepuluh) cara kerja baru meningkatkan kelola kawasan konservasi yaitu kerjasama lintas kementerian. Saya berharap, potensi Kehati pada kawasan Konservasi dapat terus dieksplorasi dan diungkap, jangan sampai kekayaan jenis negeri kita punah sebelum terungkap fungsi dan manfaatnya, ungkap Ir. Wiratno, M.Sc menutup sambutannya dan langsung membuka seminar tersebut. Pada seminar kali ini, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, SU, Guru Besar Fakultas Biologi UGM, sebagai Keynote Speaker yang menyampaikan paparan tentang “Merbabu Dahulu, Sekarang, dan yang akan datang”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Pada hari ini Selasa ( 14/12/2021), dalam sesi 1 ada 3 Narasumber yang membawakan materi dalam Seminar ini, antara lain Alfa Sandy Aprazah, S.Hut, M.Sc. dengan tema “Kekayaan jenis dan Distribusi Flora di Taman Nasional Gunung Merbabu”, Narasumber materi yang kedua disampaikan oleh Endah Ratnaningrum, S.Hut bertemakan “Kekayaan Jenis Anggrek di Taman Nasional Gunung Merbabu “, sedangkan materi yang ketiga tema yang dibawakan “ Resiko tumbuhan IAS DI Taman Nasional Gunung Merbabu” dibawakan oleh Yulia Artania Malla, S.Si dan Kristina Dewi, S.Si., M.Sc., M.Eng. Sesi pertama dipandu oleh Moderator Sdr. Annas Rabbani, S.Si.,M.Sc. beliau merupakan dosen Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM.

Pada sesi kedua kali ini Materi yang keempat dibawakan oleh Kiky Hadi Firmansyah, S.Hut. membawakan meteri tentang “Kekayaan Jenis Mamalia sedang di Taman Nasional Gunung Merbabu. Materi kelima disampaikan oleh Saeful Hidayat, S.Pt., M.Si. beliau menjelaskan tentang “Estimasi Populasi dan Sebaran Rekrekan (Presbytis comata fredericae) di Taman Nasional Gunung Merbabu”. Sedangkan pada sesi terakhir, materi yang keenam disampaikan oleh Jarot Wahyudi, S.Hut., M.URP dan Moh. Faddel Jauhar, S.Hut. yang membawakan tema “Perkembangan Populasi Elang Jawa (Nizaetus bartelsi) di Taman Nasional Gunung Merbabu”. Kegiatan Expose dalam sesi kedua ini dipandu oleh moderator yaitu Dr. Sandy Nurvianto M.Sc dari Fakultas Kehutanan UGM. Pada hari kedua tanggal 15/12/2021 acara dimulai pukul 08.30 dengan 2 materi yang disampaikan yaitu “Interaksi Masyarakat sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu” yang dibawakan oleh pemateri Muhibbuddin Danan Jaya, S.P. dan Mila Septiana, S.Hut dengan materi “ Penentuan Desa Prioritas dalam rangka Penyusunan Dokumen Pemberdayaan Masyarakat Taman Nasional Gunung Merbabu”.

BioTalk #16 Future of Biology: Marine Biology and Blue Carbon Research, Indonesia Berpeluang Mendapat Sedikitnya Rp 3540 trilyun dari Pengelolaan Cagar Blue Carbon

Rilis BeritaTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Maraknya aneka bencana melanda dunia saat ini seperti banjir, longsor, dan kekeringan diyakini sabagai konsekuensi dampak perubahan iklim akibat akumulasi Gas Rumah Kaca (seperti gas karbondioksida, methan dll) yang mencapai 450 ppm mencapai pada tahun 2010. Bila tidak segera dikendalikan emisi GRK ini dikhawatirkan akan membawa bencana bagi Bumi pada tahun 2030 an. Untuk kepentingan mendesak tersebut sekitar 200 negara anggota PBB membuat kesepakatan mengendalikan emisi GRK dari masing  masing negara dengan berbagai skema. Bahkan konsensus Global di Paris dengan 190 negara menyepakati bahwa tingkat emisi Global pada 2050 harus dipangkas menjadi net Zero emisi GRK pada 2050.

Slide 1
Slide 2
Slide 2
Slide 2
Slide 5
Slide 6

Atas keprihatinan tersebut Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan beberapa lembaga WWF Indonesia dan CIDES Indonesia menyelenggarakan acara BioTalk #16 Future of Biology; Marine Biology and Blue Carbon Research di Yogyakarta. Menghadirkan 3 narasumber yaitu Prof. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada), Drs. Muh. Rudi Wahyono, Dipl.Env. MMA. Assoc. Prof. (CIDES Indonesia), dan Muhammad Erdi Lazuardi, M.Dev.Prac. (WWF Indonesia) dengan di moderatori oleh Akbar Reza, S.Si., M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi UGM).

Dalam kesempatan diskusi tersebut sepakat bahwa Cagar Blue Karbon Indonesia yang terdiri dari ekosistem pesisir berupa mangrove, padang lamun dan terumbu karang merupakan salah satu penyelamat bumi dari kehancuran akibat krisis iklim.

Dalam presentasinya M.Rudi Wahyono Peneliti CIDES Indonesia menyatakan bahwa karbon di laut ini disebut blue carbon atau karbon biru. Karbon yang terserap di atmosfer oleh ekosistem laut, penyerap 93% panas matahari. Data satelit lingkungan (LandSat, Sentinel dan SPOT-7) menunjukkan Indonesia memiliki 3,2 juta hektare mangrove, terumbu karang dan 3 juta hektare padang lamun—ekosistem perairan dangkal yang dihuni tanaman sejenis lamun anggota Alismatales. Dengan ekosistem seperti itu, mangrove dan lamun Indonesia diperkirakan menyimpan 17% cadangan karbon global.

Dilihat dari aspek ekonomi potensi, cagar blue karbon ini bisa bernilai sangat  tinggi. Nilai karbon mangrove bisa mencapai US$ 90.000 per hektare. Melalui Pengelolaan Cagar Blue Carbon ini,  Indonesia bakal memperoleh Pendapatan Ekonomi setidaknya US $ 248 Milyar atau sekitar Rp 3540 trilyun melalui berbagai skema Karbon Kredit . Nilai ekonomi itu dengan asumsi 1 Ton Carbon dinilai sebesar 41 US $, dengan potensi penyerapan carbon sebesar 6,9 juta MMT setara gas karbondioksida.

Namun Rudi juga menambahkan bahwa Cagar blue carbon Indonesia juga menghadapi ancaman degradasi sebesar 0.64 % akibat ekspansi industri, proses reklamasi atau pembukaan lahan untuk persawahan dan pertambakan. Pemanfaatan kayunya menjadi arang dan bahan baku kertas membuat mangrove ditebang sehingga melepaskan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Nilai cagar blue karbon tersebut tak hanya dari karbon, tapi juga dampak ekonomi lain seperti ekowisata, pencegah abrasi, tsunami, badai  dan industri perikanan lestari.

Dalam kesempatan BioTalk tersebut Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi berharap kedepannya Fakultas Biologi UGM lebih banyak diberikan kesempatan berpartisipasi dalam Pengelolaan Cagar Blue Indonesia dengan dukungan keunggulannya dalam bidang Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan dan Konservasi Biodiversitas yang sangat dibutuhan dalam ekstensifikasi maupun konservasi cagar blue carbon di Indonesia dan dunia.

 

Biolecture Series #18: Pemanfaatan Medan Listrik sebagai Alat Kesehatan

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Desember 2021

Terapi medan listrik ternyata dapat mempengaruhi pembelahan sel sehingga dapat digunakan untuk terapi kanker. Novocure (Israel) telah membuktikan bahwa medan listrik bolak-balik dengan frekuensi menengah (100-200 kHz) dan intensitas rendah (1-2V/cm) mempunyai pengaruh signifikan terhadap sel kanker. Oleh karena itu, Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan BioLecture Series ke-18 dengan mengangkat tema mengenai “Pemanfaatan Medan Listrik sebagai Alat Kesehatan”. Acara ini mengundang Dr. Firman Alamsyah (PT. Ctech Labs Edwar Technology) dan Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (Laboratorium Biokimia, Fakultas Biologi UGM) sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Dr. Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc. dari Laboratorium Biokimia, Fakultas Biologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Acara ini diselenggarakan pada hari Kamis (9/12/2021) pukul 09.30-11.30 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom. Acara dibuka dengan sambutan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. “Atas nama biologi tentunya kami sangat berbahagia dan berbangga, saya bisa melihat kolaborasi yang sangat baik antara Laboratorium Biokimia dan PT. Ctech dan sudah mencapai tahun ke-4. Hal ini sangat baik sekali, karena bagaimanapun ilmu pengetahuan yang dikembangkan dan produknya berupa alat kesehatan perlu di uji pra-klinis dan klinis sehingga perlu kolaborasi yang baik. Saya lihat sudah on the track semoga bisa segera ditindaklanjuti pada skala yang lebih besar lagi”, ungkap Prof Budi. Tidak lupa juga Prof Budi memberikan pantun untuk menandai telah dibukanya acara webinar, “Bayam berbiji di pinggir kali, bijinya jatuh tumbuh berseri. Mari kita simak BioLecture dengan senang hati, salam lestari dari Fakultas Biologi”.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Firman Alamsyah dengan topik mengenai Biofisika sel, virus dan efek medan listrik terhadap sel kanker dan virus Covid-19. “Saya sangat berterimakasih kepada Biologi UGM yang telah banyak membantu kami dalam riset. Saya pikir jika tanpa Laboratorium Biokimia, Bu Raras, teman-teman, dan dosen-dosen semua, riset ini tidak akan berkembang jauh sampai saat ini, bahkan sampai uji klinis fase 1 di Rumah Sakit Akademik UGM”, sambut Dr. Firman.

Dalam paparannya Dr. Firman menyampaikan bagaimana fenomena biofisika sel, biofisika sel kanker, biofisika Covid-19, serta terapi medan listrik. Beliau kemudian menjelaskan bahwa PT. Ctech Labs Edwar Teknologi bersama Fakultas Biologi sedang mengembangkan alat kesehatan yaitu Electro-Capacitive Cancer Theraphy (ECCT) serta membuat inovasi masker tembaga bermedan listrik yang mendapatkan hibah riset dari Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek-BRIN.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. dengan topik pemanfaatan medan listrik sebagai alat kesehatan, uji praklinis dan klinis alat kesehatan berbasis medan listrik. Dalam pemaparannya Dr. Raras menyampaikan mengenai latar belakang mengenai Electro-Capacitive Cancer Theraphy (ECCT), peta jalan penelitian ECCT, uji praklinis ECCT, serta uji klinis 1 rompi ECCT yang telah dilakukan. Selama ini di Indonesia belum pernah dikembangkan model komplementari terapi medan listrik statis untuk penderita kanker, khususnya kanker payudara. Terapi ECCT ini hadir untuk dapat menekan biaya terapi yang cukup signifikan serta berbeda dengan alat terapi medan listrik yang sudah digunakan di Amerika Serikat yakni dengan alatnya bernama Tumor Treating Fields (TTFields) yang menggunakan jenis medan listrik berbeda dan cara terapi yang berbeda. ECCT didesain non-kontak pada tubuh pasien, memiliki baterai yang lebih ringan, dapat diisi ulang, serta lebih praktis. “Dalam perjalanan penelitian ini memang mengeluarkan biaya yang sangat banyak, sehingga saya berharap pemerintah dapat membantu mendukung penelitian yang berpotensi ini dan memberikan peluang dalam pengembangannya lebih lanjut supaya produk penelitiannya dapat segera terelisasi dan dimanfaatkan”, ungkap Dr. Raras. Selanjutnya dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab selama 40 menit. Audience yang mengikuti sesi ini terlihat sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang muncul.

Audience pada acara BioLecture kali ini sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti dengan total pendaftar 86 peserta. Instansi juga sangat beragam antara lain: Chulalongkorn university, Taipei Medical University Taiwan, RS Akademik UGM, IIK Bhakti Wiyata, PR Limnologi-BRIN,   UGM, B2P2TOOT, UPN Veteran Jakarta, SMA NEGERI 1 BATAM, Universitas Brawijaya, UIN Raden Intan Lampung, Universitas Cenderawasih, ITS, Universitas Diponegoro, KKP, UPN Veterean Jakarta, MTS N 1 Boyolali, Universiyas Tadulako, Poltekkes Kemenkes Surabaya, Universitas Palangka Raya, Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, Universitas Mataram, Universitas Mataram, Universitas Tidar, Universitas Kader Bangsa, BPTP Yogyakarta, Universitas Udayana, Universitas Jenderal Achmad Yani

 

BIOLECTURE Biolecture Series #19: Kolaborasi dan Hilirisasi Hasil Riset di Bidang Genetika dan Pemuliaan dengan Mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Desember 2021

Demi menghasilkan terobosan baru perguruan tinggi dan mendorong pergerakan perekonomian dalam negeri, diperlukan adanya kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi dan dunia industri dalam melakukan riset inovasi sehingga dihasilkan produk yang bermanfaat serta dapat dinikmati masyarakat luas. Oleh karena itu, Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan BioLecture Series ke-19 dengan mengangkat tema mengenai “Kolaborasi dan Hilirisasi Hasil Riset di Bidang Genetika dan Pemuliaan dengan Mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)” agar produk-produk hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam percepatan proses hilirisasi atau alih teknologi. Acara ini mengundang Almudi Kurniawan (Direktur PT. Global Agro Tangguh Mitra Kedaireka Fakultas Biologi UGM) dan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM) sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Indra Lesmana, M.Sc. dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi, UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Acara ini diselenggarakan pada hari Kamis (9/12/2021) pukul 13.00 – 15.00 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom. Acara dibuka dengan sambutan oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM. “Saat ini Dikti sedang menggencarkan program hilirisasi produk-produk hasil riset ke dunia usaha dan masyarakat. Hal ini menjadi topik yang menarik karena banyak hasil riset yang hanya berhenti pada tahap publikasi atau laporan akhir saja, bahkan mungkin kurang dari 10% saja yang sudah mencapai tahap hilirisasi. Skema-skema dari Dikti tadi seharusnya dapat menghasilkan produk riset yang dapat sampai pada industri dan masyarakat, sehingga pada acara webinar siang ini kita berharap dapat belajar dari Prof Budi dan Pak Almudi bagaimana strategi agar riset dapat berhasil bermuara sampai tahap hilirisasi”, ungkap Dr. Eko.

Materi pertama disampaikan oleh Almudi Kurniawan dengan topik mengenai Hilirisasi dan Pengembangan Inovasi Riset Berbasis Biologi pada Dunia Industri. Hilirisasi riset sebagai episentrum inovasi Indonesia membutuhkan peran dari perguruan tinggi, industri, venture capital, komunitas, asosiasi bisnis/usaha, dan inkubator. “Kita harus memiliki desain untuk ke depan bagiamana tren produk yang disukai masyarakat dan berkolaborasi dengan hasil riset yang ada, serta sering memulai diskusi untuk bersinergi dengan komunitas-komunitas atau pakar agar dapat menjadi produsen yang tangguh dan kuat”, ungkap Almudi.

Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dengan topik Pelestarian Sumberdaya Genetik dan Spesies melalui Pemuliaan dan Hilirisasi Produk Riset. Dalam peamparannya, Prof Budi menyampaikan bahwa keanekaragaman dan kekayaan Sumber Daya Hayati seperti tumbuhan, hewan, dan mikrobia perlu didokumentasi, dikoleksi dan dikonservasi secara efisien. Keanekaragaman dan kekayaan Sumber Daya Hayati harus digunakan secara berkelanjutan, seimbang dan selaras serta harmoni antara pelestarian dengan pemanfaatannya melalui pemuliaan, bioteknologi, dan bioprospeksi. Perlunya peningkatan pendidikan dan kepedulian terhadap keanekaragaman dan kekayaan Sumber Daya Hayati khususnya keanekaragaman genetik serta peranannya dalam kehidupan di muka bumi dan perlunya keterlibatan masyarakat dalam upaya penguatan peran adat dan sains dalam menjaga, memanfaatkan dan melestarikan Sumber Daya Hayati.

“Kita sangat kaya akan keanekaragaman genetik, namun justru potensi-potensi spesies lokal yang kita miliki kini mulai menghilang, sehingga jangan hanya konservasi in-situ dan ex-situ saja, namun kita harus dapat manfaatkan tanpa mengekploitasinya. Mempelajari bagaimana potensinya dan bioprospeksi kedepannya supaya keanekaragaman genetik baik hewan, tumbuhan, bahkan mikrobia dapat dimanfaatkan, karena pasti saat sesuatu memiliki nilai manfaat, masyarakat akan mau melestarikannya”, ungkap Prof.Budi.

Selanjutnya dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab dengan dipandu oleh Indra Lesmana, M.Sc. selama 40 menit. Audience pada acara BioLecture kali ini sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti dengan total 75 peserta. Instansi juga sangat beragam antara lain: STIKES Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo, Universitas Lampung, STIKES Wira Husada Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Walisongo Semarang, UIN Sumatera Utara, Universitas Bangka Belitung, Universitas Riau, Universitas Tanjungpura, STKIP Pembangunan Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Airlangga, Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH., Universitas Bung Hatta, Universitas Cenderawasih, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Diponegoro, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya, BPBL Batam, KKP, Universitas Negeri Semarang, Universitas Kristen Artha Wacana, IAIN Kudus, Universitas Indonesia Timur, dan dari Universitas Gadjah Mada

 

1…123124125126127…202

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Pengumuman Pendaftaran Ulang Mahasiswa Program Sarjana Terapan, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana Semester Gasal TA. 2025/2026
  • Pembekalan bagi Volunteer: “Referensi Manajer Mendeley dan Scopus AI untuk Mendukung Penulisan Karya Ilmiah”
  • Program Visiting Village 1 oleh BEM di Desa Padukuhan Geger
  • Temu Alumni BEM Biologi 2025
  • Temu Alumni Departemen Sosial Masyarakat BEM Biologi 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY