Fakultas Biologi kembali meraih prestasi melalui mahasiswa angkatan 2018 atas nama Melina Ayu Widiastuti dalam ajang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA) dan Pameran Produk Inovasi (PPI) 2018 di Sragen 21-23 September 2018 yang lalu. Melina Ayu bersama teman satu timnya, Muhammad Adam Gana, berhasil meraih Juara Utama dalam kegiatan tersebut. Hal ini tentu saja sangat membanggakan dan membuktikan bahwa Fakultas Biologi terus memantapkan langkah dalam menorehkan prestasi di bidang kreasi dan inovasi.
Penghargaan Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA) adalah bentuk apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah kepada para mitra dan inovator yang secara nyata mendukung dalam memajukan produk inovasi untuk masyarakat luas. Sebagaimana tujuan awal bahwa fasilitasi Penyelenggaraan Lomba Krenova tidak hanya berhenti pada pemberian penghargaan saja, tetapi para pemenang lomba diberikan fasilitasi dan pembinaan, serta pendampingan menuju Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), melalui kolaborasi antar lembaga penelitian, Inkubator, Technopark dan Kabupaten / Kota di Jawa Tengah. Selain itu, para peserta Lomba Krenova juga mendapatkan beberapa fasilitasi lanjutan, antara lain: Pelatihan HKI, Hilirisasi Teknologi, Business Technology Center (BTC), Diseminasi dan Penyertaan Pameran, Layanan Inkubasi serta fasilitasi dalam program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dari Kemenristekdikti. Dalam upaya meningkatkan kreativitas di bidang inovasi masyarakat perlu didorong untuk dapat menciptakan, merekayasa alat/produk yang dapat bermanfaat bagi masyarakat melalui lomba Krenova. Oleh karena itu, masyarakat perlu dipacu agar secara nyata dapat lebih kreatif dan inovatif, sehingga berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Melalui Bappeda Provinsi Jateng memfasilitasi para pemenang Krenova dalam satu stand untuk mengenalkan dan memamerkan produk hasil temuannya baik yang sudah diterapkan atau masih dalam proses uji coba atau prototype. Kali ini, Kabupaten Sragen menjadi tuan rumah Pameran Produk Inovasi (PPI) Jawa Tengah tahun 2018. Acara multievent tersebut digelar di Sasana Manggala Sukowati (SMS) pada 21-23 September 2018 dengan mengambil tema ”Inovasi untuk Jawa Tengah Mandiri dan Berdaya Saing”. PPI menyajikan berbagai produk inovasi dari seluruh kabupaten/kota se-Jateng, perguruan tinggi (PT) serta dunia usaha/industri. Selain itu, juga ditampilkan para inovator pemenang lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) tingkat Jawa Tengah. Penyelenggaraan PPI tahun ini dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo. Acara ini juga diintegrasikan dengan Sragen Multy Event (SME) yang menampilkan Expo Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNA), festival kuliner, dan pameran produk unggulan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah, Bapak Sujarwanto Dwiatmoko, menyatakan, ajang PPI digelar bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Gelaran tingkat provinsi ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya iptek di berbagai bidang sehingga budaya IPTEKIN dapat diwujudkan untuk daya saing bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.





Abdul memaparkan bahwa untuk melakukan riset tentang virus ini memerlukan pengetahuan dasar Biologi Molekular yang baik sehingga meskipun pernah mendapatkan matakuliah Biologi Sel dan Molekular serta Genetika Molekular, tetap harus belajar lebih banyak, terutama tentang perkembangan Biologi Molekular terkini. Selain itu pemahaman tentang savety procedure juga mutlak diperlukan karena objek yang diteliti adalah partikel yang sangat infectious yang dapat membahayakan diri sendiri. Oleh karena itu sebelum memulai kegiatan riset di laboratorium, setiap peneliti akan diperkenalkan dengan kondisi laboratorium beserta alat-alat yang tersedia, demikian juga dengan safety procedure terutama yang akan menggunakan laboratorium dengan safety level 3 (BSL 3). Abdul merasa bahwa Biologi Sel dan Molekular beserta Genetika Molekular yang pernah diajarkan di Fakultas Biologi UGM sangat bermanfaat untuk mendukung studinya demikian juga dengan pengalaman meneliti tentang virus dengue yang pernah dilakukan saat menempuh studi master di Pusat Studi Bioteknologi delapan tahun silam.
Obat-obatan, antibiotik dan resitensi merupakan hal yang sangat umum di dunia farmasetikal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mikroorganisme dalam beradaptasi setelah terpapar antibiotik atau obat-obatan dalam dosis yang non-letal. Pada kuliah umum berjudul “Waging Chemical Warfare on Microorganism: Drugs and Drug-resistance”, Prof Kiaran Kirk, peneliti sekaligus Dean of College of Science, Australian National University Australia memaparkan secara umum bagaimana suatu obat-obatan dan antibiotik bekerja pada manusia dan bagaimana resistensi dapat terjadi secara terus menerus akibat adanya proses mutasi.
Pada sesi seminar kedua, materi disampaikan oleh Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc dari Fakultas Biologi dengan tema How to write a good research paper. Beliau membahas mengenai gambaran singkat mengenai karya tulis ilmiah, berbagai kriteria jurnal terindeks, jurnal terakreditasi, hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan karya tulis ilmiah (plagiarism), dan jurnal predator. Pemaparan utama mengenai kiat-kiat agar karya tulis ilmiah hasil penelitian dapat memenuhi kriteria yang diinginkan oleh penerbit sehingga output jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan program pascasarjana Fakultas Biologi UGM dapat dipenuhi oleh mahasiswa.



Dalam rangka mengimplementasikan misi utama yaitu menghimpun lembaga-lembaga Pendidikan Tinggi di bidang Biologi, maka pada Kongres KOBI ke-2 ditandatangani nota kesepahaman antara 9 Perhimpunan dan Asosiasi Peneliti dan Program Studi Bidang Biologi. Adapun Nota kesepahaman ini dibuat untuk penguatan riset dasar berbasis megabiodiversitas, pengembangan SDM dan program studi life sciences, kerjasama pengelolaan jurnal, pembenahan kurikulum Pendidikan tinggi, standardisasi kualitas lulusan, kerjasama pembentukan Asosiasi Profesi Biologi dan yang terkait di Indonesia. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh:
Kongres ini berhasil menetapkan Ketua Umum KOBI untuk Periode 2018-2020 yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, melanjutkan periode kepemimpinan sebelumnya yang juga dijabat oleh Dr. Budi S Daryono. Pada kesempatan ini, Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), yang juga Dekan Fakultas Biologi Dr. Budi S Daryono menegaskan kembali visi utama pendirian KOBI yaitu berperan aktif dalam pengembangan pendidikan tinggi biologi dalam penguasaan keanekaragaman hayati, untuk pemanfaatan sumber daya alam hayati (bioresources) secara optimal dan berkelanjutan bagi kesejahteraan umat manusia dan kelestarian lingkungan. Selain itu, Dr. Budi juga menyampaikan pentingnya profesi biolog di Indonesia. “Profesi biolog memegang peran penting di Indonesia yang merupakan negara megabiodiversitas. Terutama, sebagai salah satu garda terdepan penyelematan, pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.” Pungkas Dr. Budi


Seluruh keluarga disambut dengan beraneka warna balon yang menyemarakkan minggu pagi yang cerah. Sembari mengisi registrasi yang sekaligus merupakan undian door prize, terpancar keceriaan dari adik-adik yang siap berpartisipasi di dalam berbagai perlombaan tradisional. Acara dibuka dengan sambutan singkat Dekan Fakultas Biologi, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dan segera dilanjutkan dengan senam pagi bersama. Berkat senam pagi rutin setiap Jum’at pagi, semua gerakan senam instruktur diikuti dengan penuh kekompakan oleh peserta senam. Bubur ayam hangat, aneka jajanan tradisional beserta sumbangan lagu dari tiap unit kerja merupakan resep jitu melepas lelah pasca senam pagi.
