Sebagai salah satu bidang ilmu dasar, Ilmu Biologi memiliki peranan yang sangat luas di berbagai bidang ilmu terapan, salah satunya adalah di bidang geologi. Tidak banyak diketahui oleh khalayak umum, lulusan sarjana biologi ternyata memegang peranan penting dalam bidang ilmu geologi perminyakan, seperti dalam proses pencarian lokasi pengeboran minyak. Untuk bisa mengenalkan peran ilmu biologi dalam bidang geologi, Fakultas Biologi UGM menghadirkan salah satu alumni yang berkiprah sebagai Palynologist dalam sebuah kuliah tamu. Palynology itu sendiri merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang pollen atau serbuk sari yang juga biasa ditemukan dalam bentuk fosil.
Dalam kuliah tamu ini, dihadirkan alumni Fakultas Biologi UGM angkatan 1992, Bob Yuris Chandra, S.Si., M.T., yang kini menjadi Konsultan / Palynologist di PT. Geoservices Jakarta. Bapak Bob Yuris menyampaikan materi dengan tema “Peran Biolog dalam Aplikasi Biostratigrafi pada Bidang Geologi Perminyakan” pada Jum’at (20/04). Dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rina Sri Kasiamdari ,S.Si., Ph.D, Kuliah tamu ini dihadiri sejumlah dosen maupun mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang bertempat di Ruang Sidang Atas, Fakultas Biologi UGM.
Minyak bumi hanya ditemukan pada batuan sedimen yang terendap dalam cekungan hidrokarbon. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa cekungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Bapak Bob Yuris, melihat masih banyaknya potensi minyak bumi di Indonesia, kebutuhan akan biolog di bidang ini masih sangat terbuka. Ketika geolog berfokus pada lapisan batuan berdasarkan jenis batuannya, biolog membagi lapisan batuan berdasarkan kandungan fosilnya, yang kemudian bidang ilmunya disebut dengan istilah biostratigrafi. Kemudian, setiap jenis fosil memiliki kisaran umur yang berbeda untuk dapat mengetahui usia dari lapisan batuan. Mengetahui usia lapisan batuan berdasarkan fosil yang terkandung di dalam batuan mengurangi resiko kegagalan dalam mengidentifikasi potensi minyak bumi.
“Jumlah biostratigrafer juga semakin berkurang sedangkan belum banyak biolog yang kemudian berkecimpung dibidang ini. Harapannya kedepan ada lebih banyak mahasiswa biologi yang mendalami bidang ini”, harap Bapak Bob Yuris.