Awal dari sebuah petualangan: Kisah Hari Pertama Sakura Science Program 2023
Rilis BeritaTajuk Sabtu, 18 Februari 2023
Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 1
Setelah proses perjalanan penuh tantangan berakhir pada hari kedatangan kami, esok hari pun datang. Pagi itu, tim kami berkumpul tepat jam 8 di lobi hotel, sesuai dengan perjanjian malam sebelumnya. Karena letak Universitas Yamagata yang dekat dengan hotel kami, kami memutuskan untuk berjalan kaki sebagai moda transportasi selama masa tinggal di kota yang terletak di Prefektur Yamagata. Kami disambut oleh Prof. Jun Yokoyama dan langsung diarahkan ke ruang kelas untuk sesi sarapan pagi. Setelah itu, kami mengikuti program orientasi sebagai delegasi Sakura Science Program 2023.
Sebagai persiapan untuk mengikuti program SSP 2023, Prof. Jun Yokoyama dengan sangat baik hati memberikan presentasi terperinci tentang jadwal program kami, hingga menjelaskan seluruh hal mengenai kota dan universitas Yamagata. Dimulai dengan kegiatan di hari pertama hingga hari kesembilan, kami akan mendapat kesempatan untuk belajar mengenai hal yang berkaitan dengan biologi molekuler, biodiversitas, dan kegiatan laboratorium yang akan mengembangkan pemahaman kami mengenai topik tersebut.
Kami melanjutkan pembelajaran hari pertama ini dengan sesi yang membahas kondisi cuaca Jepang yang tidak biasa bagi penduduk pulau tropis seperti kita, dan diberi tahu bahwa Yamagata merupakan kota yang memiliki perbedaan ekstrim antara iklim musim dingin dan musim panas. Sementara, cuaca Indonesia sendiri berbanding terbalik – dengan suhu konstan 30 °C sepanjang tahun – dimana pihak lain yakni musim dingin Yamagata mencapai dibawah 0°C dan musim panas mendekati 27°C. Perbedaan ini tidak terbatas hanya pada iklim kota Yamagata saja, tetapi juga pada tingkat curah hujan, perubahan suhu, dan gelombang radiasi yang terjadi selama siklus 12 bulan.
Prof. Jun Yokoyama juga menyebutkan perbedaan yang ditemukan dalam kondisi iklim kita, akan menjadi faktor utama keanekaragaman hayati yang ada, terutama diversitas tumbuhan. Pelajaran ini merupakan bagian penting untuk program yang kami lakukan, kami difasilitasi dengan lebih banyak pengetahuan yang akan memberikan fondasi bagi kami untuk penelitian biologi molekuler yang akan dilakukan mulai hari minggu.
Namun, kami harus mengakhiri sesi tersebut karena jam makan siang sudah tiba pada pukul 1.30 siang. Kali ini kami dihidangkan porsi makan besar dan hangat, semangkuk nasi dengan salad dan sup sebagai lauk pauk kami, dengan sepiring ayam katsu isi tomat dan keju ditemani spaghetti Bolognese untuk memperkaya cita rasa. kami mengakhiri paruh pertama hari ini dengan perut kenyang sembari berbagi cerita di meja makan.
Setelah makan siang di kantin kampus, kami pun kembali berjalan menuju ke kelas untuk belajar tentang biodiversitas di Yamagata. Profesor Jun Yokoyama menjelaskan mengenai keragaman di berbagai daerah di Jepang, salah satunya adalah daerah pegunungan di Yamagata. Kami diberitahu bahwa daerah di Jepang memiliki jenis tanaman yang berbeda karena faktor-faktor yang disebutkan di sesi sebelumnya.
Setelah sesi kuliah selesai, Profesor Jun Yokoyama membawa kami berkeliling kampus. Terdapat banyak fasilitas lab seperti lab perilaku hewan, lab perkembangan tumbuhan, dan masih banyak lab lainnya dengan fasilitasnya. Kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi lab-lab tersebut. Profesor menjelaskan tentang fasilitas dan alat-alat yang ada di masing-masing lab. Profesor Jun Yokoyama dan rekan-rekannya juga menunjukkan kepada kami sebuah ruangan yang dipenuhi dengan peralatan lab canggih dengan teknologi terkini.
Untuk kegiatan terakhir, kami melakukan perjalanan ke Museum Universitas Yamagata yang terletak di gedung yang berbeda. Kemudian kami berjalan-jalan di sekitar gedung kampus. Saat itu cuacanya sangat dingin (-4 °C) dan berangin, tapi pada saat yang sama kita bisa menikmati pemandangan indah bersalju. Kami memutuskan untuk mengambil beberapa foto diri dan foto pemandangan tentunya. Di museum kami mendapat kesempatan untuk melihat hewan yang diawetkan. Profesor Yokoyama juga menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sejarah Yamagata University.
Setelah mengunjungi museum, kami pergi ke kantin untuk makan malam bersama. Makan malam kami adalah nasi kari ayam hangat dengan salad. Kami menikmati jam makan malam ini, makanan yang disajikan juga sangat enak. Setelah itu kami keluar untuk melihat lingkungan sekitar kampus. Suhu saat itu sekitar -5°C.
Setelah sesi belajar hari itu selesai, kami jalan-jalan di sekitar hotel, di mana kami mengunjungi beberapa toko untuk membeli camilan dan makanan ringan, kemudian kami kembali ke hotel untuk beristirahat. (Zeph-Fel)