• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 16 : Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Pembanguan Berkelanjutan
  • SDG 16 : Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Pembanguan Berkelanjutan
  • hal. 12
Arsip:

SDG 16 : Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Pembanguan Berkelanjutan

Gandeng Kagama Kaltim dan Peternak Lokal, Gama Ayam Dukung Swasembada Telur melalui Optimalisasi Budidaya Ayam Kampung MAHAR di Area Penyangga IKN

Rilis Berita Senin, 17 Februari 2025

Keberhasilan implementasi hasil penelitian kembali digagas oleh Fakultas Biologi UGM melalui kerjasama dengan KAGAMA Kalimantan Timur– diwakili oleh Drs. Lalu Fauzul Idhi. Implementasi tersebut berupa perbanyakan populasi ayam kampung ‘MAHAR’ di salah satu area penyangga IKN Nusantara, yaitu Balikpapan. Perbanyakan atau budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ meliputi koleksi telur, penetasan, perawatan & pembesaran, dan seleksi indukan. Ayam kampung ‘MAHAR’ sendiri mulanya dikembangkan di Stasiun Penelitian Sawitsari dan menjadi objek penelitian Tim Riset GAMA AYAM dibawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.. Melalui kegiatan ini, ayam kampung ‘MAHAR’ diproyeksikan dapat menjadi strain ayam petelur kampung unggulan untuk mencukupi kebutuhan telur di masa mendatang. Selain bersama dengan KAGAMA Kalimantan Timur, kegiatan ini juga melibatkan peternak ayam lokal sebagai pelaku aktif budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Salah satu mitra kami, Bapak Sultan (bersama rekannya), telah berhasil membudidayakan ayam ini hingga mencapai puluhan, bahkan ratusan, dalam waktu singkat di Balikpapan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencapai swasembada telur dan kemandirian penyediaan stok ayam petelur di Indonesia.


Kegiatan budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan dilanjutkan dengan kunjungan dan studi banding Tim Riset GAMA AYAM ke pusat budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Kunjungan tersebut dilakukan pada Rabu, 12 Februari 2025, dan diwakili oleh Prananda Imammuddin Dzaki, Yusuf Febrianta, serta Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., sebagai Kepala Tim Riset GAMA AYAM. Kunjungan ini berisi controlling dan sharing terkait perkembangan ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Controlling yang dilakukan seperti pengamatan homogenitas dan variasi genetik populasi ayam kampung ‘MAHAR’ yang diperbanyak. Sharing yang dilakukan berkaitan dengan kematangan seksual dan keberhasilan penetasan beberapa batch ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM bersama KAGAMA Kalimantan Timur serta peternak lokal dalam mempopulerkan ayam kampung ‘MAHAR’ sebagai strain petelur asli Indonesia.

Inisiasi kegiatan perbanyakan ayam kampung ‘MAHAR’ di salah satu area penyangga IKN Nusantara merupakan implementasi dari beberapa poin dalam sustainable development goals (SDGs). Poin – poin tersebut meliputi poin 8: pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, poin 11: kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta poin 17: kemitraan untuk mencapai tujuan. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi diimplementasikan dalam budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ untuk menghasilkan daging dan telur ayam kampung yang dapat diperjualbelikan. Kota dan komunitas yang berkelanjutan diimplementasikan melalui partisipasi peternak lokal untuk mendukung swasembada telur. Kemitraan untuk mencapai tujuan diimplementasikan melalui kerjasama yang dibangun dengan KAGAMA Kalimantan Timur dengan penuh komitmen. Implementasi poin – poin SDGs tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Indonesia

Babak Baru Matalabiogama, Matalabiogama Siap Beraksi dengan Selenggarakan Sidang Umum 2024

Kegiatan Mahasiswa Senin, 17 Februari 2025

Pada hari Senin, 16 Desember 2024 hingga Selasa, 17 Desember 2024, Sidang Umum Matalabiogama 2024 telah dilaksanakan secara luring, menandai dimulainya babak baru dalam perjalanan organisasi Matalabiogama. Tidak berhenti di situ, babak baru dalam kepemimpinan Matalabiogama dilanjutkan dengan agenda pemilihan Ketua Umum Matalabiogama periode 2024/2025 yang dilaksanakan secara daring pada 5 Januari 2025. Sidang Umum Matalabiogama dipandu oleh dua pembawa acara, Sulthon Fatih dan Syafina Alya. Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan menyanyikan mars Matalabiogama 2024 dengan penuh antusiasme. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak. Sambutan pertama dilakukan oleh perwakilan Badan Pertimbangan Organisasi (BPO), Irfan Ari Prasetyo. Kemudian dilanjutkan oleh Ketua MTL periode 2024, Nur Baehaki Romadhon. Setelah rangkaian sambutan, peserta sidang melanjutkan agenda dengan pemilihan presidium yang akan memimpin jalannya Sidang Umum MTL 2024. Rizal Alfarizan Ramadhan terpilih sebagai presidium yang kemudian membacakan tata tertib sidang sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, dilakukan pemilihan Ketua Sidang Pleno secara musyawarah mufakat untuk memimpin sesi pleno, yang menetapkan Rizal Alfarizan Ramadhan sebagai Ketua Sidang Pleno. Agenda berikutnya adalah sidang pleno Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), di mana pengurus menyampaikan laporan kinerja mereka dalam kabinet Manggala Bimantara selama masa kepengurusan. Pembahasan LPJ berlangsung interaktif dengan tanggapan dari peserta sidang, yang kemudian menghasilkan keputusan anggota terkait beberapa penerimaan dan penolakan LPJ. Presidium kemudian membacakan hasil keputusan ini untuk transparansi. Hari pertama diakhiri dengan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) MTL serta sidang komisi untuk membahas Garis Besar Haluan Kerja Mahasiswa (GBHKM), yang menjadi panduan program kerja organisasi. Sebagai penutup, presidium secara resmi mengakhiri sidang hari pertama dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta atas partisipasi aktif mereka.


Pada hari kedua, sidang berfokus pada pembahasan struktur organisasi dan pemilihan pengurus baru. Sidang dimulai dengan diskusi mengenai struktur kepengurusan yang dipimpin oleh Nur Baehaki Romadhon. Dalam diskusi tersebut, disepakati adanya penambahan divisi program dengan posisi strategis sebagai koordinator umum. Keberadaan divisi ini diharapkan dapat menjadi penghubung yang efektif dalam komunikasi antar divisi sehingga tercipta keselarasan dalam pelaksanaan program kerja. Selanjutnya, sidang dilanjutkan dengan diskusi terkait Pemilihan dan Penetapan BPO MTL 2025. Hasil dari sidang tersebut menghasilkan Baehaki, Rendy, dan Achmad sebagai anggota BPO 2025. Pada hari yang sama, sidang turut membahas terkait Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum MTL 2025. Namun, dengan berat hati.

proses pemilihan ditunda sampai waktu yang memungkingkan karena beberapa kendala. Selanjutnya, sidang hari kedua resmi ditutup oleh presidium dengan menghasilkan tetapan tiga nama, yaitu Layla, Ikmal, dan Rizal, sebagai calon Ketua Umum Matalabiogama.

Pada hari ketiga, sidang dilanjutkan dengan bahasan terkait Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum MTL 2025 yang berlangsung secara demokratis dan transparan. Pemilihan dilakukan melalui mekanisme musyawarah yang diikuti dengan pengambilan suara terbanyak sebagai penentu keputusan akhir. Hasil sidang menetapkan bahwa Layla Oktavia terpilih sebagai Ketua Umum Matalabiogama periode 2024/2025. Selanjutnya, Sidang Umum MTL 2024 dilanjutkan dengan prosesi serah terima jabatan dari Nur Baehaki Romadhon, Ketua Umum Matalabiogama periode 2023/2024, kepada Layla Oktavia, Ketua Umum Matalabiogama periode 2025/2026. Sebagai penutup, Sidang Umum Matalabiogama 2024 resmi diakhiri oleh presidium dengan foto bersama, menandai awal perjalanan kepengurusan baru. Dengan semangat baru, Matalabiogama siap melangkah maju untuk mewujudkan visi dan misinya ke depan. Sampai jumpa di program kerja berikutnya, VIVAT ET FLOREAT! [Penulis: Matalabiogama]

Pelantikan Pengurus Kelompok Studi dan Lembaga Tahun 2025

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Jumat, 14 Februari 2025

Pada hari Kamis, 13 Februari 2025, pukul 15.30-16.30 WIB, telah dilaksanakan Pelantikan Pengurus KS dan Lembaga Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Pelantikan dilaksanakan secara luring di Gedung Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, para Wakil Dekan, para Ketua Program Studi,  Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan, Dosen Pembina Kelompok Studi dan Lembaga, Ketua Kelompok Studi dan Lembaga, serta beberapa perwakilan Pengurus Kelompok Studi dan Lembaga.


Kegiatan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Alifa Tafrinjiyah dan Angga Firza. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Universitas Gadjah Mada, dan Mars Fakultas Biologi dipimpin oleh Rachel Aleya. Acara selanjutnya yaitu pembacaan Ikrar Pelantikan Pengurus Kelompok Studi atau Lembaga yang dipimpin oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dan diikuti oleh seluruh Ketua Kelompok Studi atau Lembaga Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.

Adapun penandatanganan Ikrar yang dilaksanakan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM dan seluruh Ketua KS/Lembaga secara bergantian. Setelah itu, dilanjutkan dengan arahan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. kepada pengurus KS/L diantaranya harapan kepada seluruh KS/L untuk fokus pada program yang sudah disusun dan dapat meningkat kemampuannya. Beliau yakin bahwa dosen-dosen pembina akan mendukung kegiatan KS/L dengan sepenuhnya, jadi diharapkan pada tahun ini menjadi tahun peningkatan kualitas. [Penulis: BEM]

PENYAMBUTAN DAN PENGENALAN KAMPUS MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA ANGKATAN 2024/2025 SEMESTER GENAP FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GAJAH MADA

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 12 Februari 2025

Yogyakarta 6 Februari 2025 08.00, Oleh: Adn Atiningrum Yuni Aryantika

Kegiatan “Penyambutan dan Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKMB) Pascasarjana Angkatan 2025 Genap” telah dilaksanakan hari Kamis, 6 Februari 2025 di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus, dosen, dan tenaga kependidikan kepada mahasiswa baru pascasarjana angkatan 2025 genap. Kegiatan ini dihadiri oleh 46 mahasiswa program studi magister, 9 mahasiswa program studi doktor, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM.


Kegiatan PKMB dipandu oleh Salsabila Faradia Nuris, S.Pd., dan Zahrotin Soleha, S.Pd. sebagai Master of Ceremony (MC). Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB yang dibuka oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan mars Biologi yang dipandu oleh Felisitas Meli Podhi, S.Si. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Biologi UGM oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Acara selanjutnya adalah pengenalan pejabat fakultas, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM yang diakhiri dengan sesi foto bersama antara dosen dan mahasiswa baru. Acara selanjutnya kegiatan pengenalan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) yang bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan KMP kepada mahasiswa baru. Kegiatan pengenalan KMP meliputi penampilan video KMP dan pengenalan KMP yang disampaikan oleh Imran Sadewo, S.Si., selaku ketua KMP Fakultas Biologi periode 2024/2025.

Acara selanjutnya sosialiasi layanan perpustakaan Fakultas Biologi UGM oleh tim perpustakaan Fakultas Biologi UGM yang diwaliki oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., Rusna Nur Aini, A.Md., dan mahasiswi volunteer Delia Sawanda Syarifatullah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan anggota tim perpustakaan, pelayanan-pelayanan yang disediakan perpustakaan serta kegiatan perpustakaan Fakultas Biologi UGM.

Acara selanjutnya adalah acara Bio Tour. Bio Tour adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus seperti laboratorium, ruang perkuliahan, biomart, perpustakaan dan fasilitas-fasilitas Fakultas Biologi UGM lainnya. Kegiatan Bio Tour dipandu oleh anggota KMP. Setelah kegiatan Bio Tour dilanjutkan dengan sesi istirahat dan makan siang (ishoma).

Setelah istirahat dilanjutkan dengan pengisian kartu rencana studi (KRS) yang didampingi oleh anggota KMP sesuai dengan peminatan masing-masing mahasiswa baru. Kemudian acara dilanjutkan dengan ice breaking yang dipandu oleh MC. Penutupan acara dilakukan dengan berdoa yang dipimpin oleh Raden Badrun Mahera Agung, S.Si., dan foto bersama.

Dosen Fakultas Biologi UGM ikut suarakan penolakan wacana pengelolaan tambang oleh kampus

Rilis Berita Senin, 10 Februari 2025

Mengapa Wacana Konsesi Tambang untuk Kampus Harus Ditolak?

JAKARTA – Wacana konsesi tambang untuk kampus melalui revisi UU 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) mesti ditolak. Lewat wacana itu, pemegang otoritas berupaya menggerus independensi kampus sebagai institusi pendidikan yang berorientasi pada tridharma.


“Saya melihat upaya untuk membuat kampus terintegrasi dalam sistem pasar semakin telanjang. Independensi kampus sebagai institusi yang bekerja untuk ilmu pengetahuan bisa tercerabut,” kata Ilham Majid, dosen Fakultas Hukum Universitas Musamus, saat Diskusi Publik “Timang Tambang Kampusku Sayang” yang digelar Bakul Pemimpi secara virtual, Sabtu, 8/2/2025.

Ilham mengatakan, rencana perguruan tinggi mendapat wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) memperlihatkan semangat liberalisasi ekonomi dalam sistem pendidikan tinggi. Kebijakan ini mendorong kampus melakukan aktivitas tambang kendati melahirkan dampak negatif. Artinya, kepentingan ekonomi menjadi prioritas, sedangkan dampak tambang urusan belakang.

“Kampus seyogianya menjadi benteng moral dan intelektualitas, bukan jadi alat negara untuk mencuci praktik-praktik buruk industri ekstraktif,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Tata Kasmiati, dosen Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat. Menurutnya, pengelolaan tambang oleh kampus melenceng dari tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tata menyatakan, saat ini, akademisi menghadapi beban administratif yang cukup besar. Jika kampus menambah beban kerja baru berupa aktivitas tambang, maka ini bukan hanya di luar kewajaran, tetapi dapat menciptakan ketimpangan dan ketidakadilan dalam struktur akademik. Beban kerja akademisi yang meningkat akan mengurangi fokus pada tugas utama, yakni mendidik dan meneliti.

Selain itu, bisa melahirkan ketimpangan gender dalam dunia akademik. Sebab, sektor pertambangan merupakan industri yang didominasi oleh laki-laki. Kemudian, peran sebagai pengawas independen akan hilang bila kampus menjadi bagian dari pelaku tambang. “Kewajiban kampus bukan mengapitalisasi pendidikan, tapi bagaimana membuat pendidikan menjadi acceptable bagi semua orang,” kata Tata.

Suka atau tidak, lanjut Tata, tambang adalah bisnis yang tidak bersih. Posisi kampus adalah bagaimana memproduksi pengetahuan dan teknologi untuk mereduksi efek negatif dari aktivitas tambang. Bukan sebaliknya, menjadi agen baru untuk memperluas perusakan. “Kalau kampus mengelola tambang berarti ia pelaku. Padahal, kalau terjadi sesuatu, yang menjadi ahli untuk menilai adalah orang-orang di universitas,” ujarnya.


Zulfatun Mahmudah, komunikasi publik perusahaan tambang, mengatakan, sektor pertambangan membutuhkan modal awal yang sangat besar. Sebagai gambaran, PT Kaltim Prima Coal menghabiskan USD 570 juta dalam tahap konstruksi awalnya, atau sekitar Rp10 triliun dengan kurs saat ini. Bila kampus mengelola tambang, maka hanya ada dua pilihan. Pertama, melibatkan pihak ketiga, berarti memberi hak konsesi kepada investor dan kampus menerima fee, namun hilang kendali penuh atas tambang. Kedua, kampus harus mencari pinjaman, yang berarti harus ada aset sebagai jaminan. Risiko lain yang akan dihadapi kampus adalah kehancuran reputasi. Kampus bisa dianggap tidak independen karena tersandera kepentingan bisnis. Kampus akan kehilangan kredibilitas akademik akibat konflik kepentingan.

“Kampus bisa dianggap menyimpang dari tujuan awalnya sebagai institusi pendidikan dan penelitian. Apakah kampus benar-benar akan mendapatkan keuntungan dari tambang? Atau justru akan merusak reputasinya?” ucap Zulfatun.

Pelemahan Perlawanan

Dalam pandangan Ilham, polemik soal izin tambang untuk kampus merupakan perang posisi atau perang wacana. Mengutip Gramsci, perang posisi untuk pencapaian hegemoni. Perang ini dilakukan pada tingkat masyarakat sipil. “Pada satu sisi, ada wacana konsesi tambang yang harus disukseskan. Pada sisi lain, banyak resistensi terhadap praktik-praktik tambang yang memang terbukti merusak lingkungan. Lalu, dimunculkanlah wacana tandingan bahwa mereka yang punya tradisi moralitas dan intelektualitas terlibat pengelolaan tambang. Ini kan meredam kritik dan perlawanan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Ilham, isu mengenai izin tambang bagi kampus merupakan bentuk desentralisasi pengelolaan tambang. Pengelolaan tambang yang semula terpusat kini diserahkan kepada aktor-aktor subnasional, seperti ormas dan perguruan tinggi. Secara psikologis, upaya itu agar isu tambang bisa diterima oleh khalayak. Sebab, dalam banyak kasus, persoalan tambang cenderung diwarnai konflik, baik vertikal maupun horizontal. “Kelas penguasa melihat bahwa gerakan sosial dimotori kelas menengah. Untuk mengurangi resistensi itu, maka dibangunlah wacana tandingan bahwa kampus mengelola tambang,” kata dia.

Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Akbar Reza sepakat dengan pandangan Ilham. Bila diperhatikan, isu soal izin kelola tambang untuk kampus seperti tes ombak. Lempar dahulu wacananya untuk melihat respons masyarakat sipil, lalu pemerintah akan mengambil sikap. “Ini disebut viral-based policy, kebijakan yang berbasis sifatnya viral. Itulah mengapa diskusi-diskusi seperti ini sangat penting untuk menjaga kompas diri bahwa ruang ini bukan sekadar intelektual, tapi juga spiritual,” ujarnya.


Hal lain yang meresahkan, sambung Reza, sivitas akademika menjadi tameng untuk legitimasi moral atau intelektual. Ketika kampus terlibat pengelolaan tambang, maka yang dibutukan bukan hanya kapital, tapi juga kompetensi. Kenyataannya, tidak semua akademisi memiliki kompetensi mengelola tambang.

“Akhirnya, hanya kampus yang punya kapital dan jaringan yang akan mendapat WIUP. Lalu, bagaimana dengan kampus-kampus yang punya akses terbatas? Ya, tetap diadu antara sipil dengan sipil,” kata Reza.

Sejalan dengan pandangan Ilham dan Reza, ahli Hukum Tata Negara Universitas Andalas Feri Amsari menyatakan, izin tambang bagi perguruan tinggi bukan sekadar bisnis, tetapi mencerminkan nafsu manusia yang berupaya memecah belah kampus. Kampus yang seharusnya menjadi ruang pengkritik terhadap perilaku negara, kini dijadikan target untuk dipecah belah. Fenomena ini mirip dengan upaya membelah ormas, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Awalnya berbasis keadaban, tetapi kemudian terdorong ke arah perhitungan ekonomi. Kampus kini berada dalam ancaman serupa, di mana berbagai kepentingan berupaya mengarahkan institusi akademik ke ranah keuntungan bisnis tambang yang berimplikasi pada fragmentasi internal.

Saat ini, wacana yang berkembang di dalam kampus bukan lagi soal bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi bagaimana cara mengekstraksi kekayaan alam. Hal ini mengubah esensi kampus sebagai tempat pembelajaran menjadi sekadar alat untuk meraup keuntungan. “Kampus-kampus dan organisasi akademik harus bersatu. Gerakan ini perlu dikonsolidasikan agar lebih efektif dalam menekan penguasa untuk mencabut kebijakan terkait konsesi tambang bagi kampus,” ujar Feri.(*)

Informasi lebih lanjut maupun pertanyaan seputar siaran sila menghubungi bakulpemimpi@gmail.com.

——————————

Bakul Pemimpi adalah forum pegiat sosial dengan latar belakang beragam. Berisi anak-anak muda dari Aceh sampai Merauke, Bakul Pemimpi ingin menjadi katalisator bagi perubahan positif di masyarakat. Kami percaya bahwa mimpi adalah langkah awal mencapai tujuan.

Fakultas Biologi UGM Bersama DIPI dan KOBI Siap Gelar BCE Symposium 2025

Kerja SamaRilis Berita Jumat, 7 Februari 2025

Yogyakarta, 5 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari perwakilan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan 1st International Symposium on Biodiversity Conservation & Ecotourism (BCE Symposium) yang akan digelar pada 20-21 Februari 2025 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.


Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari DIPI, termasuk A.A Thasun Amarasinghe, Dr. Nurul L. Winarni, Dr. Asri A. Dwiyahreni, dan Bu Isna. Mereka berdiskusi dengan tim dari Fakultas Biologi UGM yang dipimpin oleh Dekan, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Pembahasan difokuskan pada persiapan simposium yang bertujuan mempertemukan akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, serta pegiat lingkungan guna membahas isu-isu konservasi biodiversitas dan ekowisata.

BCE Symposium 2025 akan menjadi forum internasional yang menghadirkan berbagai pihak dari latar belakang yang berbeda, termasuk peneliti, ilmuwan, konservasionis, pembuat kebijakan, mahasiswa, dan wirausahawan. Simposium ini didukung oleh berbagai institusi ternama, di antaranya Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI), Komite Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI-KOBI), Aberdeen University, Scotland, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Research Center for Climate Change – Universitas Indonesia (RCCC-UI).

DIPI merupakan lembaga yang berkomitmen mendukung riset ilmiah berkualitas di Indonesia dengan tujuan mempercepat kemajuan sains dan inovasi. Lembaga ini bekerja sama dengan berbagai institusi nasional maupun internasional untuk memperluas akses dan pendanaan penelitian. Sementara itu, RCCC-UI memiliki peran strategis dalam mengembangkan riset terkait perubahan iklim dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati.

Fakultas Biologi UGM, DIPI, dan KOBI bekerja sama dalam pelaksanaan BCE Symposium 2025 untuk mendorong inisiatif penelitian dan kebijakan terkait konservasi biodiversitas serta ekowisata berkelanjutan. Sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, Fakultas Biologi UGM berkomitmen mendukung upaya ini melalui penelitian dan kolaborasi berkelanjutan.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan BCE Symposium 2025 dapat menjadi platform efektif dalam memajukan penelitian, kebijakan, serta inovasi baru dalam bidang konservasi dan pengelolaan ekowisata, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Simposium ini selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 (Quality Education) dalam mendorong pendidikan dan penelitian berkualitas di bidang konservasi, SDG 13 (Climate Action) dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, SDG 14 (Life Below Water) yang menekankan pentingnya perlindungan ekosistem laut dan perairan, serta SDG 15 (Life on Land) yang mendorong konservasi biodiversitas darat. Selain itu, simposium ini juga mendukung SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam bidang konservasi dan ekowisata.

Jajal teknologi monitoring biodiversitas terbaru, Laboratorium Sistematika Hewan Selenggarakan Workshop Teknik Analisis Environment DNA (e-DNA) Seri 1

Kegiatan MahasiswaKerja SamaRilis Berita Jumat, 7 Februari 2025

Laboratorium Sistematika Hewan menyelenggarakan workshop Teknik Analisis e-DNA Untuk Monitoring Biodiversitas sebagai bentuk pengenalan dan peningkatan kompetensi dalam mengolah data molekuler menggunakan teknik yang dapat menyajikan hasil lebih signifikan. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 5 – 7 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari Fakultas Biologi UGM, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Riau, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Negeri Semarang, Universitas Nahdlatul Ulama Pasuruan, Balai Besar Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) NTT, Universitas Terbuka, Universitas Cenderawasih, Universitas Bengkulu, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, Prodi Kehutanan Universitas Lampung, PT Aksi Mitigasi Iklim, LSM Progres Sulawesi dan PT Salawati Hijau Lestari. Kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis dalam teknik sampling, ekstraksi DNA, Polymerase Chain Reaction (PCR), elektroforesis, serta analisis data berbasis Next Generation Sequencing (NGS).


Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Selanjutnya disambung dengan penyampaian materi Introductory to eDNA Sequencing oleh Kepala Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM, Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. Pelatihan hari pertama berfokus pada metode sampling air yang dilaksanakan di Danau dan Taman Kupu-Kupu Wisdom Park, meliputi teknik preparasi, penyuplikan, filtrasi dan preservasi sampel. Sampel yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan proses ekstraksi eDNA. Tak hanya mengamati, peserta yang terbagi menjadi 6 kelompok juga melakukan praktik yang didampingi oleh instrukur, yaitu mahasiswa Fakultas Biologi selama rangkaian acara berlangsung. Pada akhir kegiatan, peserta berhasil melakukan ekstraksi eDNA.

Kegiatan pelatihan hari kedua dimulai dengan overview PCR, kemudian dilanjutkan dengan hands-on metabarcoding PCR, overview elektroforesis, hands-on pembuatan gel dan running, serta hands-on digital PCR. Kemudian di akhiri oleh sesi diskusi dan pembahasan hasil praktik peserta. Pada hari ketiga, kegiatan dibuka dengan sesi pelatihan sekaligus praktik mengenai bioinformatika filtering dan trimming hasil, kemudian sekuensing menggunakan galaxy. Selanjutnya peserta melakukan analisis bioinformatika data sekuensing didampingi oleh panitia mahasiswa. Kegiatan diakhiri dengan review mengenai materi yang telah dipelajari dan di praktikkan bersama. Dalam pelaksanaannya, peserta sangat antusias dengan praktik dan juga sesi pelatihan, hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan saat melakukan praktik. Di sela-sela pelatihan juga terdapat sesi penyampaian materi oleh sponsor, diantaranya Genetika Science, Advisains, Kairos, GeneCraft Labs, dan Pandu Biosains Illumina. Kegiatan workshop Analisis eDNA ini menggambarkan kontribusi Fakultas Biologi UGM, terkait Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penyediaan pendidikan berkualitas (SDGs nomor 4), kepedulian terhadap ekosistem perairan (SDGs nomor 14), dan upaya meningkatkan kemitraan untuk mencapai tujuan (SDGs nomor 17). Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memahami konsep dasar eDNA serta mengaplikasikan teknik ini dalam penelitian dan upaya konservasi keanekaragaman hayati.

Perpustakaan Fakultas Biologi UGM Berpatisipasi Dalam Kegiatan Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Semester Genap 2024/2025

Rilis Berita Jumat, 7 Februari 2025

Pada tanggal 6 Februari 2025, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mengadakan acara penting yang bertujuan untuk memperkenalkan layanan perpustakaan kepada mahasiswa baru pascasarjana angkatan 2024 (semester GENAP). Acara ini berlangsung di Auditorium Biologi Tropika dan dihadiri oleh banyak mahasiswa yang antusias untuk mempelajari sumber daya yang akan mendukung perjalanan akademis mereka.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., selaku penanggung jawab Perpustakaan Fakultas Biologi UGM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya literasi dasar di era digital dan betapa pentingnya bagi mahasiswa untuk mahir dalam memanfaatkan berbagai teknologi untuk mengakses informasi. Beliau mencatat bahwa perpustakaan bukan hanya tempat penyimpanan buku, tetapi juga pusat pengetahuan yang mengintegrasikan teknologi modern untuk meningkatkan pengalaman belajar.

Setelah sambutan PJ Perpustakaan Biologi, sosialaisasi pengenalan layanan perpustakaan disampaikan oleh Rusna Nur Aini, A.Md., dan Delia Sawanda Syarifatullah. Mereka memberikan gambaran umum tentang sumber daya perpustakaan, termasuk basis data digital, e-book, dan jurnal penelitian yang sangat penting untuk studi pascasarjana. Para presenter menekankan peran perpustakaan dalam mempromosikan pendidikan dan penelitian, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang mendorong pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua. Ibu Rusna dan Delia juga membahas berbagai teknologi yang tersedia di perpustakaan, seperti sistem katalog online dan alat manajemen penelitian. Mereka mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan sumber daya ini untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan kinerja akademis mereka. Integrasi teknologi dalam layanan perpustakaan adalah langkah penting menuju pencapaian literasi dasar dalam manajemen informasi, yang semakin penting di masyarakat yang didorong oleh informasi saat ini.

Selain pengenalan layanan perpustakaan, acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan kolaborasi antara mahasiswa dan fakultas. Pak Didit sapaan utk beliau PJ-Perpustakaan mendorong mahasiswa untuk berinteraksi dengan staf perpustakaan dan berpartisipasi dalam lokakarya yang akan lebih meningkatkan keterampilan penelitian mereka. Beliau menegaskan bahwa perpustakaan adalah ruang kolaboratif di mana mahasiswa dapat terhubung dengan rekan-rekan dan anggota fakultas untuk berbagi pengetahuan dan ide.

Acara sosialisasi ini ditutup dengan pengingat tentang jam buka perpustakaan dan berbagai layanan yang tersedia, termasuk bantuan penelitian dan pelatihan literasi informasi. Fakultas bertujuan untuk memastikan bahwa semua mahasiswa, terutama pendatang baru, merasa diterima dan siap memanfaatkan penawaran perpustakaan.

Seiring Fakultas Biologi terus mengadopsi prinsip-prinsip SDGs, perpustakaan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan penelitian. Dengan mempromosikan literasi dasar dan mengintegrasikan teknologi modern, perpustakaan tidak hanya meningkatkan hasil pendidikan tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi warga yang terinformasi dan terlibat.

Sebagai kesimpulan, sosialisasi layanan perpustakaan di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menandai langkah penting menuju pemberdayaan mahasiswa dengan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk kesuksesan akademis mereka. Acara ini menekankan komitmen perpustakaan terhadap pendidikan dan perannya yang sangat penting dalam mendukung misi universitas untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua.

 

Salam literasi~

 

Oleh Library Volunteers  Fakultas Biologi 2025

 

Sebagai Upaya Peningkatan Literasi, Fakultas Biologi UGM Selenggarakan Workshop Kesehatan Mental

Rilis Berita Kamis, 6 Februari 2025

Senin, 3/2/25 Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Workshop Kesehatan Mental bagi Dosen  dan Tenaga Kependidikan yang berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Kegiatan yang bertempat di auditorium Fakultas Biologi UGM dan diikuti oleh 83 peserta ini merupakan langkah nyata dalam mendukung UGM sebagai Health Promoting University (HPU).
Acara dimulai dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. yang sekaligus membuka secara resmi acara workshop. Dalam sambutannya Prof. Budi menyampaikan bahwa Fakultas Biologi sangat memberikan perhatian untuk peningkatan kesehatan baik mental maupun fisik. Setiap Jumat pagi, diadakan olah raga bersama seperti senam, yoga, tenis meja. Peningkatan aktivitas fisik ini juga untuk menunjang kesehatan mental “men sana incore pore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” tutur Prof. Budi. Setelah pandemi Covid, isu kesehatan mental menjadi perhatian yang luar biasa, termasuk di Fakultas Biologi. Mulai tahun 2023 Fakultas Biologi telah mempunyai seorang Psikolog yang akan membantu semua sivitas dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Disamping itu Fakultas Biologi juga memiliki Buddy Counselor, yaitu mahasiswa yang direkrut untuk membantu meningkatkan layanan kesehatan mental.

 

Selanjutnya acara diisi dengan pemberian materi tentang Gen Z: Mengelola Emosi dan Mencegah Depresi yang disampaikan oleh Dr. dr. Ronny Dwi Wirasto, S.KJ. Dalam paparannya dr. Ronny menyampaikan jenis-jenis generasi, dimulai dari Tradisionalis (lahir sebelum tahun 1945), Baby Boomers (lahir 1946—1964), Gen X (lahir 1965—1980), Millenial (lahir 1981—1996), Gen Z (lahir 1997—2012), Gen Alfa (lahir 2013—2025). Selain itu juga dipaparkan bagaimana kita harus bersikap untuk menjaga mental Gen Z saat ini yang sangat bergantung pada teknologi dan media sosial, menerima informasi yang cepat dan pendek (fokus kurang), impulsif/instan, mudah stres, lebih nyaman berkomunikasi melalui media digital dari pada tatap muka, dan cenderung berbagi banyak hal di media sosial.

 

Materi kedua yaitu tentang Psychological First Aid yang disampaikan oleh Psikolog Fakultas Biologi UGM, Yudhistira Adi Perdana, M.Psi., Psikolog. Mas Yudhis memaparkan pengertian dari Psychological First Aid (PFA), yaitu serangkaian tindakan yang diberikan guna membantu menguatkan mental seseorang yang mengalami krisis. Sedangkan fungsi dari PFA adalah memberikan dukungan emosional, mengurangi ketidakpastian, mengidentifikasi kebutuhan dan sumber daya, mengurangi dampak trauma, mengurangi isolasi sosial, mendorong pemulihan, dan mengarahkan pada bantuan profesional.

 

Kegiatan workshop yang melibatkan Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Biologi UGM ini juga dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs): Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh.

Penjajakan Kolaborasi Tim SATGAS Pengelolaan Sampah Fakultas Biologi UGM untuk Penanganan Sampah di Kota Yogyakarta Bersama Bapak Walikota Terpilih Periode 2025-2030

Pengelolaan SampahRilis Berita Rabu, 5 Februari 2025

Pada tanggal 31 Januari 2025, delegasi dari Tim Satgas Pengelolaan Sampah Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bertemu dengan Bapak Walikota Yogyakarta yang baru terpilih, Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), untuk membahas kemungkinan kolaborasi dalam penanganan sampah di kota tersebut. Pertemuan berlangsung di Ruang Meeting Room IV F di Rumah Sakit Sadewa, di mana kedua belah pihak menyatakan komitmen mereka untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah yang mendesak di Yogyakarta.


Delegasi UGM terdiri dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, Dekan Fakultas, Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc., Wakil Dekan Bidang KASDM, Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D., Ketua Tim Satgas, serta anggota lainnya termasuk Bapak Suharjita dan Bapak Heru. Pertemuan ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya kolaboratif dalam meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan produktivitas pertanian melalui strategi pengelolaan sampah yang efektif.

Bapak Walikota Hasto menyoroti statistik yang mengkhawatirkan bahwa Yogyakarta menghasilkan sekitar 300 ton sampah setiap hari, yang memerlukan penanganan serius dari hulu hingga hilir. Beliau menekankan pentingnya penerapan teknologi bersih dan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini, yang berdampak langsung pada ketahanan pangan dan kesehatan ekosistem lokal.

Selama diskusi, Walikota memperkenalkan visinya untuk program “Satu Desa Satu Universitas Saudara” dan “Satu Desa Satu Perusahaan Saudara”. Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dengan membangun kemitraan dengan institusi pendidikan dan bisnis untuk menciptakan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kolaborasi dengan Fakultas Biologi UGM diharapkan dapat berperan penting dalam upaya ini.

Delegasi UGM mengusulkan penerapan berbagai produk teknologi, termasuk solusi probiotik dan pupuk organik seperti BIOFERTI, yang telah dikembangkan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh sampah organik. Produk-produk ini tidak hanya membantu dalam pengurangan sampah tetapi juga meningkatkan kesehatan tanah dan produktivitas pertanian, yang berkontribusi pada ketahanan pangan di daerah tersebut.

Pertemuan juga menekankan pentingnya perlindungan ekosistem dan perlunya pendekatan komprehensif terhadap pengelolaan sampah yang mempertimbangkan dampak lingkungan. Tim UGM menekankan pentingnya mendidik masyarakat tentang pemisahan sampah dan manfaat penggunaan teknologi bersih dalam praktik sehari-hari.

Kedua belah pihak sepakat akan perlunya melakukan penelitian lebih lanjut dan proyek percontohan untuk menilai efektivitas solusi yang diusulkan. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan model pengelolaan sampah berkelanjutan yang dapat diterapkan di kota-kota lain yang menghadapi tantangan serupa.

Saat pertemuan berakhir, Walikota Hasto mengungkapkan rasa terima kasihnya atas komitmen delegasi UGM terhadap isu-isu lingkungan dan kesediaan mereka untuk berkolaborasi. Beliau menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang efektif bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, tetapi merupakan upaya kolektif yang memerlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pemerintah, dan masyarakat.

Kemitraan antara Fakultas Biologi UGM dan pemerintah kota Yogyakarta menandai langkah signifikan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam bidang keberlanjutan lingkungan, ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif yang akan menguntungkan kota dan warganya dalam jangka panjang.
1…1011121314…59

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Inovasi Genomik untuk Kesehatan dan Keberlanjutan Lingkungan Seminar Nasional Biologi Tropika 2025 Berkolaborasi dengan Jogja MultiOmics Update Sukses Digelar
  • Inovasi Pengendalian Nyamuk: Pendekatan Biologi dan Minyak Atsiri untuk Lingkungan Sehat di Dusun Belimbing Sari
  • Pelatihan Anatomi Tumbuhan untuk Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang di Fakultas Biologi UGM
  • FAKULTAS BIOLOGI KIRIM PERWAKILAN DOSEN UNTUK PROGRAM RI-SING UNIVERSITY NETWORK FACULTY IMMERSION DI NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY, SINGAPURA
  • Pengembangan Bibit Unggul Ayam Lokal melalui Program Desa Mitra Wedomartani
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY