SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kunjungan resmi ke Universitas Prasetiya Mulya (UPM) pada Senin, 21 Juli 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari tindak lanjut program Business Gathering yang telah diselenggarakan sebelumnya pada 10 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama strategis dalam bidang pendidikan, riset, dan pengembangan kemahasiswaan. Dalam kunjungan ini, hadir pula Pengurus Pusat (PP) KABIOGAMA (Keluarga Alumni Biologi Gadjah Mada) dan Pengurus KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada) wilayah Tangerang Selatan yang turut memperkuat jejaring kolaborasi lintas institusi.
Agenda dimulai dengan Penanaman Pohon secara Simbolis di Taman Rektorat UPM. Enam bibit pohon kelengkeng varietas Super Sleman, hasil pengembangan riset Fakultas Biologi UGM, ditanam sebagai simbol pertumbuhan kolaboratif dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Prosesi penanaman pohon menjadi salah satu momen paling simbolis dalam kunjungan ini, mencerminkan komitmen bersama untuk membangun sinergi lintas institusi dan generasi. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan sivitas akademika dari Universitas Prasetiya Mulya, terdiri dari Rektor, Wakil Rektor, Co-Provost, dosen Sekolah STEM, dan mahasiswa. Dari pihak Fakultas Biologi UGM, hadir pula Dekan, para Wakil Dekan, dosen, dan mahasiswa yang turut berpartisipasi aktif. Keistimewaan prosesi ini turut ditandai dengan hadirnya PP KABIOGAMA dan KAGAMA Tangerang Selatan, yang memegang peran strategis dalam memperkuat kolaborasi antara institusi akademik dan jejaring alumni. Keterlibatan kedua organisasi alumni tersebut tidak hanya memperluas jangkauan kerja sama, tetapi juga merepresentasikan kontribusi nyata alumni dalam mendukung program-program yang berorientasi pada inovasi, pelestarian lingkungan, serta penguatan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan. Enam perwakilan dari unsur pimpinan dan alumni secara serempak melakukan penanaman pohon kelengkeng. Aksi simbolik ini menjadi perwujudan nyata semangat gotong royong, kepedulian terhadap lingkungan, dan tekad bersama untuk menumbuhkan masa depan pendidikan yang kolaboratif dan berdampak luas. Aksi penanaman pohon ini juga berkontribusi pada pencapaian SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan SDG 15 (Menjaga Ekosistem Daratan) sebagai bagian dari aksi nyata mitigasi dan konservasi lingkungan.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berfokus pada pengembangan program kemahasiswaan, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Diskusi ini diselenggarakan oleh tim dari Direktorat Kemahasiswaan UPM dan Executive Learning Institute (ELI) UPM, serta dihadiri oleh pengurus Fakultas Biologi UGM, PP KABIOGAMA, dan KAGAMA wilayah Tangerang Selatan. Pembahasan dalam forum ini mencakup peluang kerja sama dalam program pertukaran pelajar, pengembangan pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan bagi mahasiswa, serta kolaborasi dalam perancangan kurikulum berbasis inovasi dan kebutuhan industri. Diskusi berlangsung dalam suasana yang dinamis dan partisipatif, dengan pertukaran ide yang konstruktif antara dosen, alumni, dan pimpinan institusi yang hadir, mencerminkan komitmen bersama dalam mencetak lulusan yang adaptif, visioner, dan berdaya saing tinggi. Diskusi ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pengembangan kapasitas mahasiswa dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendorong semangat kewirausahaan generasi muda.
Sebagai puncak rangkaian kegiatan, diselenggarakan Forum Diskusi Kolaborasi yang melibatkan Fakultas Biologi UGM, PP KABIOGAMA, KAGAMA wilayah Tangerang Selatan, Sekolah STEM UPM, serta perwakilan guru dari SMA Negeri dan Swasta di wilayah Tangerang Selatan. Forum ini menjadi wadah strategis untuk membahas berbagai peluang kerja sama, mulai dari inisiatif riset bersama, pengembangan kurikulum berbasis sains dan teknologi, hingga perumusan strategi untuk memperkuat ekosistem pendidikan yang mendukung transisi efektif dari jenjang pendidikan menengah ke perguruan tinggi. Kegiatan ini merefleksikan komitmen bersama antara Fakultas Biologi UGM dan UPM dalam membangun kemitraan yang tidak hanya terbatas pada bidang akademik, tetapi juga mencakup penguatan jejaring alumni, pelibatan aktif institusi pendidikan menengah, serta pengembangan ekosistem inovasi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini turut mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan menghubungkan institusi pendidikan tinggi, alumni, dan komunitas sekolah dalam satu ekosistem kolaboratif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi, organisasi alumni, dan komunitas sekolah dapat terus berlanjut secara konkret dan berkesinambungan. Kerja sama lintas sektor ini menjadi langkah penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang responsif terhadap tantangan zaman, sekaligus mendorong lahirnya generasi muda yang unggul, berintegritas, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. [Penulis: FS]
Pada Minggu, 20 Juli 2025 telah dilangsungkan pertemuan dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari Kelurahan Caturtunggal tentang “manfaat Taman Obat Keluarga dan Taman Sayur”. Materi yang disampaikan oleh Dr. Djoko Santosa, M.Si dan Dr.Dra. Rr. Upiek Ngesti W. Astuti, M.Biomed telah memberikan pemahaman baru dan motivasi bagi ibu-ibu anggota KWT untuk lebih produktif dan inovatif terhadap hasil-hasil lahan dan pekarangannya. Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh bapak Dukuh, Bapak Punjul Santosa, yang turut mendukung kegiatan yang berlangsung, dan berharap bahwa kegiatannya merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Pada pertemuan tersebut, pertanyaan dan diskusi berjalan sangat antusias dan memunculkan ide-ide untuk melaksanakan kegiatan lain yang mendukung dan berdampak untuk ketahanan pangan dan akan meningkatkan ekonomi keluarga. Kegiatan pertemuan diakhiri dengan foro Bersama. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggungjawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:
15: Ekosistem Daratan
11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab
13: Penanganan Perubahan Iklim
#InovasiGenomik #SDGsIndonesia #SainsTropika #UGMuntukBangsa #Bioinformatika #GenomikUntukKeberlanjutan #UGMGlobalImpact #SainsUntukHidup #SDGs3 #SDGs4 #SDGs9 #SDGs13
Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi UGM kembali digelar pada Jumat, 18 Juli 2025, di Balai Dusun Belimbing Sari, Desa Caturtunggal, Depok, Sleman. Kegiatan yang bertajuk “Pengendalian Vektor Nyamuk Melalui Pendekatan Biologi dan Pemanfaatan Minyak Atsiri” ini menghadirkan 35 ibu‑ibu anggota PKK setempat yang antusias mengikuti rangkaian sesi materi dan praktik interaktif.
Tim Dosen Desa Mitra Caturtunggal terdiri dari Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti W.A., B.Sc., DAP&E, M.Biomed (Laboratorium Sistematika Hewan), Woro Anindito Sri Tunjung, S.Si., M.Sc., Ph.D (Laboratorium Biokimia), Nur Indah Septiani, S.Si., M.Sc., Ph.D (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan), dan Sari Darmasiwi, S.Si., M.Biotech., Ph.D (Laboratorium Mikrobiologi).
Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti W.A., B.Sc., DAP&E, M.Biomed memaparkan jenis‑jenis nyamuk dan penyakit vektor yang berbahaya—seperti demam berdarah dan malaria—serta habitat dan daur hidupnya. Beliau menjelaskan strategi pengendalian biologis menggunakan ikan dan predator, langkah fisik melalui 3M (menguras, menutup, mengubur), dan metode kimiawi fogging sebagai upaya preventif. Penyajian materi yang komprehensif ini memberikan gambaran jelas kepada para peserta tentang pentingnya sinergi berbagai metode pengendalian.
Dilanjutkan oleh Woro Anindito Sri Tunjung, S.Si., M.Sc., Ph.D., sesi kedua mengupas tuntas pemanfaatan minyak atsiri untuk mengusir nyamuk. Dalam gaya penyampaian yang ringan namun informatif, Dr. Woro menjelaskan definisi minyak atsiri, beragam sumber tanaman penghasil seperti sereh, jeruk purut, daun kemangi dan lain-lain, serta dua pendekatan praktis: menanam tanaman pengusir di pekarangan rumah dan membuat pengharum ruangan alami. Para peserta terlihat antusias menyimak langkah‑langkah destilasi sederhana hingga aplikasi langsung di rumah.
Puncak acara berupa praktik pembuatan kantong pengharum ruangan dari campuran bahan kering berupa buah dan batang cengkeh, bunga lawang, serta serai yang dikemas dalam kantong goni. Kantong aromatik ini mudah dipraktikkan, ekonomis, dan hasilnya cantik sekaligus fungsional untuk mengusir nyamuk. Diskusi ringan antarpeserta menambah keakraban, sekaligus bertukar tips agar aroma bertahan lebih lama.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat, sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu SDG 3: Good Health and Well‑being, SDG 11: Sustainable Cities and Communities, dan SDG 17: Partnerships for the Goals. Diharapkan, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh akan mendorong upaya pengendalian nyamuk secara berkelanjutan di Dusun Belimbing Sari dan memperkuat kesehatan lingkungan masyarakat.