Hari 1: Pengenalan Platform ONT dan Bioinformatika Dasar
Hari 2: Fitur Lanjut ONT dan Pemrosesan Data
Hari 3: Analisis Metagenomik dan Proyek Akhir
Pentingnya Analisis NGS dalam Mendukung Topik Biosecurity untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
Rilis Berita Selasa, 2 Juli 2024
Hari 2: Fitur Lanjut ONT dan Pemrosesan Data
Hari 3: Analisis Metagenomik dan Proyek Akhir
Pentingnya Analisis NGS dalam Mendukung Topik Biosecurity untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Senin, 1 Juli 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 1 Juli 2024
Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Jumat, 21 Juni 2024
Pada Sabtu, 8 Juni 2024 Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) menyelenggarakan acara Pra-Aklimatisasi II 2024. Pra-Aklimatisasi II merupakan sebuah kegiatan keilmuan yang ditujukkan untuk anggota jenjang Sapling. Acara ini dilaksanakan di Ruang X, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pra-Aklimatisasi II sebagai bagian dari rangkaian kegiatan keilmuan KSAT, serta bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan anggota dalam bidang arsitektur taman, keanekaragaman tanaman, dan ekologi lanskap. Pada Pra-Aklimatisasi II 2024, anggota jenjang Sapling akan diberikan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari melalui penyusunan makalah dan site plan yang disesuaikan dengan fokus kajian masing-masing subdivisi.
Acara ini diawali dengan penyusunan makalah dan site plan yang dikerjakan oleh anggota jenjang Sapling. Subdivisi Keanekaragaman Tanaman mengerjakan proyek pertamanan dan cekaman fisiologisnya, Subdivisi Arsitektur Lanskap menyusun site plan taman kota, dan Subdivisi Ekologi Lanskap mengembangkan ide taman berbasis ekologis. Hasil dari penugasan ini kemudian dipresentasikan pada acara puncak, yang memberikan kesempatan bagi anggota untuk berbagi pengetahuan dan menerima masukan konstruktif. Proses ini tidak hanya membantu anggota dalam memperdalam pemahaman mereka, tetapi juga mengasah keterampilan mereka dalam penyusunan makalah ilmiah dan perencanaan arsitektural.
Acara Pra-Aklimatisasi II 2024 dibuka oleh Master of Ceremony, Adelia Adriani (KSAT 2021). Selanjutnya, sambutan pembukaan yang disampaikan oleh Anggi Nada Khoirul Ummah selaku Ketua KSAT Kabinet Magnolia, diikuti oleh Laksita Chesarina, selaku Koordinator Divisi Keilmuan Umum. Presentasi hasil penugasan dari masing-masing subdivisi akan menjadi fokus utama acara, dimana setiap anggota akan memaparkan proyek mereka secara detil. Setelah presentasi, akan ada sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh panelis, memberikan kesempatan bagi anggota untuk mendapatkan umpan balik langsung dan memperdalam wawasan mereka melalui interaksi yang lebih mendalam.
Tujuan lain dari Pra-Aklimatisasi II 2024 adalah untuk memberikan platform pembelajaran yang interaktif dan mendalam bagi anggota jenjang Sapling. Melalui acara ini, KSAT berharap dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan anggota dalam berbagai aspek, termasuk penyusunan makalah, perencanaan site plan, dan presentasi ilmiah. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan komunikasi antaranggota, memperkaya pengalaman belajar, dan memotivasi mereka untuk terus mengembangkan keilmuan di bidang arsitektur taman, keanekaragaman tanaman, dan ekologi lanskap [Penulis: KSAT 2024].
Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 10 Juni 2024
Selasa (4/6) Tim Biofermed yang diketuai oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. dengan anggota Ronald Wihan Pradana, Tiffa Kusuma Dewi, Fharsya Febrildha, Rindha Amarsita dan Siti Muyassaroh. Tim Biofermed menggelar workshop pembuatan biofertilizer di Lumbung Mataraman, Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul. Workshop diikuti sekitar 20 orang wanita tani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Kedungpoh dipimpin langsung oleh Ibu Lurah (Ibu Dwiyono). Peserta merupakan perwakilan lebih dari 200 orang anggota KWT yang berasal dari sepuluh pedukuhan di Kalurahan Kedungpoh.
Tim Biofermed merupakan gabungan dari anggota MBKM Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat di bawah bimbingan Dwi Umi Siswanti yang bermitra Kelompok Wanita Tani di Lumbung Mataraman, Kalurahan Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul. Tahun ini Tim Biofermed mengusung tema pemanfaatan biofertilizer untuk pengendalian antraknosa dan remediasi residu fungisida pada tanaman cabai. Workshop ini merupakan salah satu rangkaian program Tim Bioremed yang diagendakan mulai Maret hingga November 2024.
Dwi telah menyiapkan starter mikrobia sebanyak 1.200 mili liter untuk urin sapi sebanyak 60 liter yang telah disiapkan oleh anggota KWT. Setelah urin disaring dan dipastikan bersih dari feses, starter mikrobia dimasukkan dalam galon berisi urin sapi. “Urin yang tercampur feses akan menyebabkan fermentasi tidak sempurna, ditandai dengan bau urin yang masih menyengat setelah dua minggu”, ujar Dwi di sela sela proses produksi biofertilizer. Anggota KWT sangat antusias mengikuti workshop kali ini, bahkan tidak sedikit diantara peserta meminta starter untuk dibawa pulang guna pembuatan biofertilizer secara mandiri. “Kami akan membuat biofertilizer ini dan menggunakan di lahan kami juga di luar Lumbung Mataraman”, kata Heni, salah satu anggota KWT Kedungpoh. Pada sesi workshop ini, Tim Biofermed dan KWT Kedungpoh membuat biofertilizer sebanyak 60 liter dalam galon bekas air mineral. “Pelatihan ini mendukung upaya kami dalam menciptakan ikon produk khas Kedungpoh berupa pangan organik berbahan cabai yang akan kami usung dalam lomba PKK se-DIY November nanti”, ungkap Ibu Dwiyono sengan bangga.
Setelah workshop selesai, Tim Biofermed mengukur lahan yang akan digunakan sebagai lahan penanaman cabai dan menghitung dosis biofertilizer yang akan digunakan sebagai pupuk dasar maupun sebagai pengendali antraknosa dan remediasi residu fungisida. Ronald dan Tiffa menggunakan biofertilizer untuk remediasi residu fungisida, sedangkan Rindha, Fharsya dan Muyas menggunakannya untuk pengendali antraknosa pada tanaman cabai. Acara diakhiri dengan makan dan berfoto bersama diselingi diskusi ringan di lahan pertanian Lumbung Mataram seluas 1,6 Ha.
Kegiatan ini merupakan aplikasi dari SDGs nomor 3 (Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab),15 (Menjaga Ekosistem Darat) dan dan kemitraan demi mencapai tujuan (17). (TIM BIOFERMED)
Kegiatan Mahasiswa Rabu, 5 Juni 2024
Pada hari Sabtu – Minggu, 1 – 2 Juni 2024 telah dilaksanakan kegiatan Garden Management 1. Kegiatan Garden Management 1 ini berkolaborasi dengan program PkM-MBKM bersama Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si yang juga merupakan pembina dari Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT). Tujuan dilaksanakan Garden Management ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Seedling dalam praktik pembuatan taman. Kegiatan ini dilaksanakan di Punthuk Kepuh, Gunung Kidul dengan kegiatan utama yaitu desain dan pembuatan taman di 3 lahan yang telah ditentukan.
Garden management dilaksanakan selama 2 hari, dengan hari pertama, pada tanggal 1 Juni 2024 diisi dengan keberangkatan menuju Punthuk Kepuh, survey lahan taman, dan diskusi bersama pengelola Punthuk Kepuh. Acara selanjutnya adalah presentasi terkait dengan desain taman dan pengenalan jenis tanaman yang digunakan serta cara perawatannya bersama warga. Hari kedua, 2 Juni diisi dengan penyelesaian taman, garden tour dan foto bersama. Setiap rangkaian acara dipimpin oleh Fika Zulfiana (KSAT 2021) dan Dyah Ekawati (KSAT 2021) selaku MC yang bertugas.
Kegiatan Garden Management KSAT 2024 berjalan dengan sukses dan tepat waktu. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk implementasi ilmu dari materi yang telah diberikan selama small discuss group keilmuan telah dilakukan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalankan visi KSAT dalam pengabdian masyarakat, sehingga KSAT dapat menjadi kelompok studi yang memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat luas.
Penulis: Panitia Garden Management KSAT 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 5 Juni 2024
Perkembangan pariwisata pada saat ini terus berkembang dan menjadi andalan bagi masyarakat setempat. Salah satu potensi besar yang mudah dalam prinsip pengembangannya adalah pemanfaatan bentang alam kawasan yang memiliki potensi wisata. Kabupaten Gunungkidul merupakan kawasan yang didominasi oleh kawasan karst dengan potensi wisata yang beragam, baik berupa pantai, goa, bukit, air terjun, pegunungan, tempat bersejarah, dan wisata budaya. Salah satu kawasan potensial wisata bentang alam dengan topografi lanskap potensial yaitu di Kalurahan Kathongan, Kapanewon Nglipar, khususnya Wisata Punthuk Kepuh.
Wisata Punthuk Kepuh menawarkan pemandangan sunrise terbaik yang dikelilingi oleh perbukitan karst. Selain itu, terdapat fasilitas playground, camping, glamping, joglo, musholla, warung UMKM, dan taman. Namun, kondisi dan karakteristik tanah pada Punthuk Kepuh menyebabkan sulitnya penataan tanaman perindang dan pengembangan taman. Sehingga perlu dilakukan pengembangan dan penataan taman yang menjadi tujuan dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berbasis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam rangka penataan taman pada kawasan wisata Punthuk Kepuh, pada hari Sabtu dan Minggu, 1-2 Juni 2024 telah dilaksanakan kegiatan PkM-MBKM arsitektur lanskap taman dan penataan taman oleh Anggi Nada, Tsaabita Roona, dan Purwi Anis di bawah bimbingan oleh Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. berkolaborasi dengan program Garden Management dari Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) yang berjumlah 37 orang mahasiswa. Sasaran program pengabdian ini adalah Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Punthuk Kepuh yang dikatalis bersama tim KSAT.
Proses pembuatan taman berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, dilaksanakan survei lahan dan penyesuaian desain yang ada pada tiga site taman kemudian dilanjutkan dengan proses pembersihan dan eksekusi lahan. Proses desain taman selanjutnya dipresentasikan di depan warga dan POKDARWIS untuk mendapatkan umpan balik serta saran dari sudut pandang masyarakat. Pada hari kedua, dilaksanakan finalisasi pembuatan taman dan penutupan kegiatan.
Kegiatan penataan taman tahap pertama ini berjalan dengan lancar dan disambut sangat baik oleh masyarakat, khususnya POKDARWIS. Respons dari Mujiyono selaku ketua POKDARWIS, menyambut baik kerja sama PkM-MBKM ini untuk menambah nilai estetika dan memberikan dukungan dalam upaya memajukan pariwisata di Punthuk Kepuh. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktik langsung sekaligus meningkatkan jiwa sosial bagi mahasiswa yang terlibat dalam memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat. Selaku dosen pembimbing dan pengusul PkM-MBKM, Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. menyatakan bahwa program ini sebagai upaya kontribusi UGM dalam SDG 15 perihal pengelolaan ekosistem darat yang berkelanjutan dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 3 Juni 2024
Tim MBKM Penelitian- Pengabdian “BIOFERMED (Biofertilizer dan Bioremediasi)” telah melakukan sosialisasi dan pemaparan program tentang pemanfaatan biofertilizer sebagai pengendali antraknosa dan remediasi residu fungisida pada tanaman cabai di Lumbung Mataraman, Kedungpoh, Gunungkidul pada hari Kamis (23/5/2024). Tim Biofermed ini terdiri dari Fharsya Febrildha, Rindha Amarsita, Siti Muyassaroh, Ronald Wihan Pradana dan Tiffa Kusuma Dewi yang merupakan mahasiswa bimbingan Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. Kegiatan penelitian dan pengabdian ini merupakan keberlanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2021, 2022, dan 2023 di Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul.
Saat ini, program pengabdian (MBKM Pengabdian Masyarakat) berfokus pada perluasan pemanfaatan biofertilizer sebagai pengendali antraknosa pada tanaman cabai di lahan sawah dan greenhouse Lumbung Mataraman. Program MBKM penelitian menitikberatkan pada pemanfaatan biofertilizer sebagai agen remediasi residu fungisida anorganik pada tanaman cabai di Lumbung Mataraman. Pengabdian masyarakat dilatarbelakangi oleh serangan penyakit antraknosa pada tanaman cabai di Lumbung Mataraman dan belum adanya solusi pengendali secara organik. Penelitian terkait bioremediasi residu fungisida dilatarbelakangi oleh penggunaan fungisida anroganik dari berbagai merk yang masif di Lumbung Mataraman dan berimbas pada keamanan hasil panen.
Sosialisasi dimulai dengan pemaparan rencana program dari Dwi dengan merencanakan pelatihan pembuatan biofertilizer berbahan urin sapi dan aplikasinya. “ Biofertilizer yang berisi beberapa spesies mikrobia dalam media urin sapi ini diharapkan efektif dan efisien mengendalikan antraknosa di Lumbung Mataraman serta menurunkan residu fungisida anorganik yang selama ini sering digunakan”, ujar Dwi dalam paparannya. Mitra program MBKM Penelitian-Pengabdian Masyarakat terdiri dari Kelompok Wanita Tani Kedungpoh (10 kelompok) dan pengelola Lumbung Mataraman antusias dengan program yang disampaikan oleh Tim Biofermed. “Kami sudah menunggu-nunggu program lanjutan dari Fakultas Biologi”, ujar Lurah Kedungpoh mewakili mitra tani.
Didik Purnomo sebagai Direktur Lumbung Mataraman menyampaikan bahwa Tim Biofermed akan mendampingi Mitra KWT (Kelompok Wanita Tani) dari sepuluh pedukuhan yang dikoordinir oleh Tri Wahyuni. Kelompok Wanita Tani Kedungpoh menantikan kerjasama dengan Tim Biofermed bahkan persiapan untuk pembenihan tanaman cabai pun sudah dilakukan oleh ibu-ibu kelompok tani ini beberapa waktu lalu. “Kami sudah siap menanam cabai dan memakai biofertilizer formula Bu Wawien, siap menunggu arahan selanjutnya.” ujar Tri Wahyuni, salah satu penggerak pertanian Kedungpoh yang menyandang predikat Perempuan Inisiator Bidang Pertanian 2024 Kabuaten Gunungkidul.
Kegiatan ini merupakan aplikasi dari SDGs nomor 3 (Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab),15 (Menjaga Ekosistem Darat) dan dan kemitraan demi mencapai tujuan (17). (TIM BIOFERMED)
Rilis Berita Minggu, 2 Juni 2024
Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahRilis Berita Rabu, 29 Mei 2024