Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA) merupakan suatu kegiatan yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Tokyo Institute of Technology, Jepang. Dalam ajang penganugerahan ini dipilih beberapa proposal penelitian yang dinilai layak untuk diberi apresiasi. Melalui proposal yang berjudul Cloning and Expression of araA Gene Encodes for L-arabinose Isomerase of Thermophyllic Bacteria from Dieng, Imam (demikian panggilan akrab Imam Bagus Nugroho), menjadi salah satu wakil UGM yang pemenang di antara 7 pemenang yang berasal dari perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Proposal penelitian yang disusun tersebut diilhami oleh penelitian yang telah dilakukan selama kerja praktek di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cibinong. Pada penelitian kerja praktek dibawah bimbingan Budi Saksono, M.Sc. (LIPI) dan Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. (Lab. Genetika Fak. Biologi UGM) telah berhasil mengekspresikan gen araA dari bakteri Geobacillus stearothermophilus strain lokal yang diisolasi dari Tanjung Api, Poso. Pada proposal yang menjadi nominasi TICA, Imam melakukan modifikasi sumber gen araA. Melalui telaah pustaka dan konsultasi langsung dengan Dr. Irfan D. Prijambada dan Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. dari Fakultas Pertanian UGM, didapatkan konklusi bahwa protein L-arabinosa isomerase dari isolat bakteri Dieng memenuhi persyaratan termostabilitas pada suhu tinggi. Tujuan akhir dari penelitian ini bermaksud untuk memberikan alternatif katalis termostabil dalam isomerisasi D-galaktosa menjadi D-tagatosa. Melalui penelitian ini, Imam ingin menciptakan sumber alternatif klon araA dari bakteri termofilik isolat Dieng yang memenuhi persyaratan industri D-tagatosa sebagai pemanis rendah kalori.
Pada selang waktu yang tidak terlalu lama, Imam, juga menjadi juara 1 pada kompetisi Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi Indonesia (OSN PTI) yang diadakan oleh P.T. Pertamina (Persero). Kompetisi ini dilaksanakan mulai tanggal 1-5 di Pertamina Learning Center, Simprug, Jakarta. Pada kompetisi ini Imam berhasil menjadi wakil DIY yang meraih juara 1 pada bidang Biologi menyisihkan 32 finalis lain yang berasal dari seluruh Indonesia.
OSN PTI merupakan sebuah kompetisi yang diadakan oleh P.T. Pertamina (Persero). Kompetisi ini dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari seleksi provinsi hingga seleksi tingkat pusat. Pada seleksi tingkat provinsi, peserta bidang biologi diharuskan untuk mengerjakan soal multiple choice sebanyak 100 soal. Setelah itu diambil 9 orang untuk melangkah ke babak selanjutnya. Setelah 3 orang dipilih melalui mekanisme seleksi soal esai, setiap peserta tersebut diwajibkan mempresentasikan makalah yang bertemakan Bioenergi Pedesaan. Setiap provinsi diambil 1 orang untuk melangkah ke seleksi tingkat pusat. Pada seleksi tingkat, di babak kuarter final peserta diharuskan mengerjakan soal esai. Pada babak ini diambil 9 orang untuk mempresentasikan makalahnya dengan tema Estimasi Valusi Kerugian Ekonomi Akibat Tumpahan Minyak Montara di NTT. Kemudian dari 9 orang tersebut diambil 3 orang yang berhak melanjutkan kompetisi di Grandfinal. Pada tahap grandfinal dilakukan kompetisi dengan sistem debatting dimana masing-masing peserta bergantian berperan sebagai reporter, opponent dan reviewer. Tema yang harus dipresentasikan waktu grandfinal diundi oleh panitia. “Saya mendapatkan tema Perumahan Ramah Lingkungan waktu itu”, kata Imam.
Demikian dua prestasi yang dipersembahkan oleh mahasiswa Biologi UGM. Terbukti bahkan di saat bencana seperti ini, mahasiswa harus tetap produktif dan berkontribusi positif. Harapannya semakin banyak mahasiswa UGM yang tidak hanya berkutat di perkuliahan intra kampus, namun juga mampu menjadi tokoh aktif di segala macam kompetisi.