• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • 2017
  • hal. 16
Arsip:

2017

Ikan Sidat: Komoditas Menjanjikan dan Upaya Konservasi

Rilis BeritaSeminar Senin, 22 Mei 2017

Di Indonesia, ikan sidat mungkin masih terdengar asing dibandingkan sumberdaya perikanan lainnya. Namun, di negeri matahari terbit, Jepang, sidat merupakan salah satu ikan yang mewah karena harga belinya yang tinggi. Hal ini bukan karena tanpa alasan, kandungan nutrisi, seperti vitamin dan protein, dari ikan sidat yang relatif lebih tinggi dibandingkan ikan dan daging lainnya menjadikan ikan ini sebagai komoditas yang di incar.

Permintaan pasar yang tinggi akan sidat menyebabkan jumlah tangkapan ikan sidat di jepang dan di eropa menurun seiring berjalannya waktu.  “Penyebab berkurangnya ikan sidat di alam antara lain adalah penangkapan ikan berlebih, polusi, perubahan kondisi laut, penyakit, kerusakan habitat dan konstruksi bendungan yang menghampat proses migrasi ikan ini”, papar Dr. Noritaka Michioka di Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi UGM pada hari jumat (19/5).

Hal ini memotivasinya untuk melakukan penelitian untuk mendukung konservasi dan perbanyakan ikan sidat tanpa bergantung tangkapan sidat di alam. Dalam kuliah umum yang disampaikan oleh peneliti dari Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Kyushu, Jepang ini, beliau menyampaikan bahwa beberapa spesies ikan sidat berada dalam daftar merah IUCN sebagai spesies yang terancam. Beliau juga menambahkan peran dari biologi, “Satu-satunya jalan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan survey area pemijahan dan melakukan produksi ikan sidat”.

Dr. Michioka juga telah melakukan ekspedisi sejak 1991 untuk mengetahui lokasi pasti dari area pemijahan ikan sidat guna mengetahui karakter dari habitat ikan ini. Melalui ekspedisi panjang yang dipenuhi kegagalan, Dr. Michioka akhirnya berhasil menjadi penemu ikan sidat dewasa di laut lepas untuk pertama kalinya di dunia. Ikan sidat ternyata melakukan pemijahan di kawasan pulau Mariana, tepatnya di gunung bawah laut disekitarnya.

Di akhir kuliah umumnya, beliau berharap untuk dapat menjajaki kerjasama riset terkait ikan sidat di Indonesia dengan UGM karena Indonesia memiliki banyak jenis ikan sidat namun ukuran populasinya yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan sidat yang berada di kawasan beriklim sedang.

Keikutsertaan Dosen Fakultas Biologi UGM dalam Kegiatan “Indonesian Amphibian IUCN Red List Assessment Workshop 2017”

Rilis BeritaSeminar Senin, 22 Mei 2017

Pada tanggal 25 April 2017, dua staf dosen Fakultas Biologi UGM, yaitu: Bapak Rury Eprilurahman, M.Sc., dan Bapak Donan Satria Yudha, M.Sc., menerima undangan mengikuti lokakarya “Indonesian Amphibian IUCN Red List Assessment 2017” oleh panitia lokakarya dan dari Perhimpunan Herpetologi Indonesia. Acara lokakarya ini dilaksanakan di Ruang Sidang Sylva, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, 16680, pada tanggal 16 s/d 18 Mei 2017. Alasan dilaksanakan lokakarya ini adalah untuk melakukan pembaruan data mengenai status konservasi amfibi di Indonesia, dan tujuan utamanya adalah menelaah 255 jenis amfibi dari Indonesia (yang meliputi jenis-jenis yang menyebar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara) yang nantinya akan dimasukkan untuk publikasi pada bulan Agustus 2017 dan akan keluar dalam pembaruan IUCN Red List pada bulan November 2017. Lokakarya ini dilaksanakan oleh “Amphibian Red List Authority (ARLA)” bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI) serta didukung oleh Yayasan Belantara dan APP.

Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Mirza Dikari Kusrini, M.Si. (dosen Fakultas Kehutanan, IPB dan yang terutama sebagai Amphibian Red List Authority member Tier I; ARLA Indonesia coordinator for the assessment). Peserta lokakarya ini ada yang merupakan alumni Fakultas Biologi UGM, seperti: Dr. Evy Ayu Arida dan Dr. Amir Hamidy (LIPI, Museum Zoologicum Bogoriense, Laboratorium Herpetologi) dan Burhan Tjaturadi (Peneliti Herpetofauna Indonesia).

Dekan Fakultas Biologi UGM mengijinkan kedua dosen tersebut untuk mengikuti lokakarya, sebagai bukti bahwa penelitian dosen Fakultas Biologi dapat berkontribusi pada status konservasi amfibi Indonesia. Penelitian mengenai amfibi oleh dosen Fakultas Biologi, telah banyak dilakukan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi penelaahan status konservasi terbaru setelah 12 tahun berlalu. Karena telaah status konservasi amfibi Indonesia terakhir dilakukan di tahun 2004.

Fakultas Biologi Memberikan Pelatihan Budidaya Kelengkeng Warga Gunungkidul

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 18 Mei 2017

Puluhan warga Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul mengikuti pelatihan budidaya Kelengkeng Super Sleman. Dalam pelatihan yang diselenggarakan Fakultas Biologi UGM, 11 Mei 2017 di Desa Kemadang ini warga dibekali pengetahuan terkait teknik dan pengembangan budidaya Kelengkeng Super Sleman.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono,M.Agr.Sc., dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapan besar kedepan warga Desa Kemadang dapat mengembangkan Kelengkeng Super Sleman. Bahkan, menjadikan buah ini menjadi salah satu produk unggulan di Kabupaten Gunungkidul sehingga dapat meningkatkan potensi agro wisata di kawasan tersebut.

“Kami berharap masyarakat Kemadang bisa membudidayakan Kelengkeng Super Sleman ini dengan baik dan menjadikannya salah satu produk unggulan Gunungkidul,”harapnya.

Sementara itu, Dr. Purnomo, M.S., staf pengajar Fakultas Biologi UGM, menyampaikan kelengkeng merupakan tanaman yang memiliki beragam karakter dan varietas. Umumnya, kelengkeng yang dibudidayakan adalah varietas kelengkeng diamond river, kelengkeng aroma durian atau mata naga, kelengkeng itah, kelengkeng jenderal, kelengkeng kristalin, dan masih banyak lainnya.

“Masing-masing kelengkeng tersebut memiliki keunggulan,”jelasnya.

Demikian pula dengan Kelengkeng Super Sleman yang dikembangkan oleh Yusuf Suleman, SIP, salah satu staf Fakultas Biologi UGM. Kelengkeng jenis ini memiliki sejumlah kelebihan salah satunya mudah dalam perawatannya. Perawatan yang dilakukan cukup sederhana, seperti mebersihkan gulma, penyiraman dua kali sehari, dan pemupukan satu minggu sekali.

“Kendala yang biasa dihadapi adalah hama kupu-kupu dan belalang,” kata Yusuf.

Yusuf menyebutkan dalam waktu tiga tahun Kelengkeng Super Sleman sudah mampu menghasilkan buah. Buah yang terbentuk biasanya berkisar antara 80-90 persen dari total bunga. Sementara produksi buah umumnya berlangsung selama tiga bulan.
Kelengkeng Super Sleman memiliki karakteristik daging buah yang lebih tebal dan rasa lebih manis. Selain itu, kelengkeng jenis ini tidak begitu terpengaruh terhadap musim.

“Tidak kenal musim, musim kemarau atau penghujan tidak mengubah rasa buah,”jelasnya.

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang merupakan pelaksanaan program hibah desa dan diketuai Soenarwan Hery Poerwanto S.Si., M.Kes., ini mendapatkan sambutan positif dari warga setempat. Para warga terlihat sangat antusias berdiskusi terkait cara budidaya Kelengkeng Super Sleman.

Ketua Kelompok Tani Desa Kemadang, Suwarno, mengungkapkan ketertarikannya untuk melakukan budidaya tanaman Kelengkeng Super Sleman. Dia juga berencana untuk menamam di kawasan bukit karst Kemadang.

“Jika kelengkeng ini berhasil ditanam di sini, kami ingin ada pengembangan lagi,”ujarnya.(Humas UGM/Ika)

Penawaran Beasiswa Daarul Qur'an Tahun 2017

Beasiswa dan Lowongan Rabu, 17 Mei 2017

Berikut disampaikan informasi tentang Penawaran Beasiswa Daarul Qur’an Tahun 2017. Informasi lebih lengkap dapat dilihat pada poster berikut ini..

beasiswa-btq-for-leader-2017

PERIKOP, Menjadikan Anggota KOPMA yang Intelektual dengan Pelatihan

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 17 Mei 2017

Pada hari Kamis 11 Mei 2017, telah dilaksanakan Pelatihan dan Pematerian Perkoperasian (PERIKOP) oleh Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) kepada anggota KOPMA BIOGAMMA di ruang Biodas Atas Timur Fakultas Biologi UGM. Walaupun kegiatan ini dilaksanakan pada pagi hari, ternyata tidak menyurutkan semangat peserta untuk menghadiri pelatihan. Kegiatan ini dibuka pada pukul 10.00 WIB oleh Qisthi Fadilla sebagai pembawa acara, dilanjutkan dengan sambutan dari pihak LAPENKOP, lalu beranjak kepada acara utama yaitu penyampaian materi perkoperasian oleh LAPENKOP. Acara ini berlangsung dalam 3 sesi. Sesi pertama adalah pemaparan materi berjudul “Koperasi Kita” yang berisi tentang prinsip koperasi, tidak hanya dilakukan pemaparan, namun juga dilakukan diskusi sehingga terjadi perbincangan dua arah dan minigames yang memacu kreativitas anggota (Gambar 2 dan 3).

Kemudian dilanjutkan dengan materi “Berani Berbicara Di Depan Rapat Anggota”. Pada sesi kedua ini, peserta tidak hanya mendengarkan namun sekaligus praktek berupa minigames berupa memilih sifat-sifat yang ada pada diri kita lalu menjabarkannya di depan forum (Gambar 4).

Setelah itu dilanjutkan ke sesi ketiga yaitu Peran Serta Anggota, setiap peserta diberikan kartu yang berisi tugas sebagai peran protagonis atau peran antagonis, kegiatan ini diikuti peserta dengan antusias dan bersemangat.

     Sebelum acara diakhiri, KOPMA BIOGAMMA memberikan sertifikat kepada para pemandu dan kepada perwakilan LAPENKOP (Gambar 5 dan 6), acara pun diakhiri dengan penutup oleh bapak Johan sebagai perwakilan LAPENKOP bahwa dalam suatu organisasi diperlukan kekompakan dan keaktifan semua anggota sehingga organisasi tersebut dapat berjalan secara optimal. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat memotivasi para anggota KOPMA BIOGAMMA untuk lebih aktif baik di KOPMA BIOGAMMA maupun di dunia perkoperasian dan menambah kualitas serta wawasan anggota KOPMA BIOGAMMA.

KOPMA BIOGAMMA !! Bersama Kita Jaya !

Bio-RTR Kajian#1: Talkshow Inspiratif “Mengintip Ramadhan di Negeri Orang”

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 17 Mei 2017

Talkshow di awali oleh MC sudara Alfianto dan pemutaran video dari mahasiswa yang belajar di Jepang. Kemudian Moderator yang memandu talkshow, Saudara Jundi Faaris Alhazmi memulai acara dengan Memberikan pertanyaan kepada Pembicara.

Bulan Ramadhan di Indonesia yang kurang lebih 12-13 jam mungkin sudah biasa bagi kita, terlebih dengan kondisi cuaca yang cukup mendukung. Lalu bagaimana saudara-saudara muslim kita di belahan dunia lainnya? Berapa lama waktu puasanya? Bagaimana lingkungan dan cuaca di sana? Pembicara kali ini akan menjawab semua pertanyaan itu.

Bapak Sukirno S.Si., M.Si., Ph.D yang merupakan salah satu dosen S2 di Fakultas Biologi, pada Oktober lalu baru saja kembali dari pendidikan S3 Entomology di King Saud University, Arab Saudi. Beliau bercerita tentang sistem pendidikan di KSU yang berbeda dengan Indonesia di mana menggunakan perpaduan sistem pendidikan Inggris dan Amerika. Pada pendidikan S3 sendiri, mahasiswa diharuskan lulus Comprehensive Exam untuk dapat lulus S3.

Selain bercerita mengenai pendidikan di KSU, Bapak Sukirno juga menceritakan pengalamannya pada bulan Ramadhan. Beliau pernah merasakan bulan Ramadhan pada musim dingin hingga musim panas dengan suhu sangat tinggi di mana waktu puasa mencapai 16 jam. Namun, di Arab Saudi sendiri segala kegiatan di bulan Ramadhan seperti halnya kuliah diberikan keringanan. Setiap hari, di masjid para jamaah saling bersalam-salaman. Namun, di sana tidak terdapat kajian-kajian seperti halnya di Indonesia, kecuali apabila mencari forum orang Indonesia. Walaupun tetap ada forum kecil di masjid yang dipimpin oleh seorang syekh. Untuk buka puasa, biasanya disediakan oleh masjid ataupun di jalan-jalan.

Lain halnya dengan Miftahul Ilmi Ph.D yang merupakan dosen mikrobiologi di Fakultas Biologi yang mendapatkan beasiswa S3 di Universitas di Belanda. Beliau bercerita bahwa pendidikan S1 di Indonesia setara dengan S2 di Belanda. Pendidikan S3 Bapak Ilmi sendiri mengambil kategori AIO.

Sementara pengalaman Ramadhan Bapak Dr. Miftahul Ilmi, S.Si., M.Si.,  di Belanda juga sangat luar biasa. Beliau lebih sering menikmati bulan Ramadhan pada musim panas di mana waktu puasa minimal adalah 16 jam, dan bahkan pernah waktu maghrib pukul 21.30 dan subuh pukul 03.00. Di daerah beliau terdapat 3 masjid, yaitu masjid Suriname, Turki, dan Maroko, yang biasanya menyediakan makanan untuk buka puasa Ramadhan sekaligus sahur, karena singkatnya waktu antara keduanya. Satu jam sebelum buka puasa terkadang diadakan suatu kajian. Namun, berbeda dengan Bapak Sukirno, di Belanda sendiri segala kegiatan berjalan seperti biasa tanpa adanya keringanan bagii umat yang berpuasa.

Bagi Bapak Sukirno maupun Bapak Ilmi, berpuasa di negeri orang yang sangat berbeda keadaannya dengan Indonesia, tidaklah berat. Segala ibadah yang diniatkan karena Allah pastilah akan terasa ringan. Maka sudah sepatutnya kita yang berada di Indonesia dengan segala kenikmatan bulan Ramadhan harus selalu mensyukurinya.

Acara kemudian diakhiri oleh MC saudara Alfianto menjelang Maghrib

Biologi Road to Ramadhan (Bio-RTR) 1438H: “Memantapkan Diri Menuju Bulan Suci Ramadhan”

Rilis Berita Selasa, 16 Mei 2017

Biologi Road to Ramadhan ( bioRTR ) 1438 H merupakan agenda tahunan JMMB ( Jama’ah Mahasiswa Muslim Biologi ) UGM yang dilaksanakan menyambut Bulan Suci Ramadhan, sudah sepantasnya sebagai seorang muslim  untuk berbahagia menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan tekad yang kuat untuk mencapai target amalan Ramadhan di tahun ini agar lebih baik dari Ramadhan yang telah berlalu.

Acara ini dipimpin oleh saudara Rizqi Muchtar Wali sebagai pembawa acara dan acara diawali  dengan pembacaan tilawatil Qur’an oleh saudara Ahmad Mujaddid. Sambutan oleh ketua panitia Bio-RTR saudara Ilzam Shaddiq Maulidi, dan dilanjutkan dengan Grand Launching rangkaian acara Biologi Road to Ramadhan oleh Mas’ul Jama’ah Mahasiswa Muslim Biologi, saudara Andi Alfi Syahrin.

Acara utama adalah tausiyah dari Ustadz Okrizal Ekaputra, materi yang diangkat untuk kajian ini adalah mengenai bagaimana kita mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadhan 1438 H ini. Ramadhan berasal dari kata bahasa arab yaitu ramdhon yang berarti di bakar. Kata “dibakar” dapat dimaknai bahwa segala kesalahan kita akan dibakar sehingga orang yang bertemu dengan Bulan Ramadhan akan menjadi suci kembali. Salah satu keistimewaan Bulan Ramadhan adalah diturunkannya firman Allah Al-Qur’an. Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menyinggung tentang bulan suci Ramadhan, salah satu ayat dalam Q.S Al-baqarah 183 yang artinya. “Barangsiapa yang senang dengan kedatangan Bulan Ramadhan maka akan diampuni seluruh dosanya yang terdahulu dan akan datang.”.

Sebagai  orang beriman yang menyambut Bulan Ramadhan dengan kegembiraan. Maka harus diketahui bahwa makna dari kegembiraan itu. Keceriaan karena datangnya Bulan Ramadhan harus direalisasikan dengan amal perbuatan yang semakn mendekatkan kepada Taqwa kepada Allah S.W.T. Karena itu kegembiraan menyambut Ramadhan harus dipersiapkan secara bersungguh-sungguh, contoh kecilnya dengan memperbarui atau membersihkan alat-alat sholat yang akan dikenakan saat bulan suci ramadhan.

Rahasia ibadah Ramadhan :

1. Kuatkan Niat

Dasar dari amal perbuatan dan apabila manusia sudah memiliki niat pasti ia bisa melakukan segala sesuatu, bahkan yang berat sekalipun.

Kekuatan terbesar dalam ibadah adalah niat, apabila niat seseorang itu kuat maka kemudahan dalam beribadah kepada Allah akan didapatkan. Niat hanya ditujukan untuk mengharap Ridho Allah S.W.T.

2. Rahasia Bulan Ramadhan 30 hari

Pekerjaan yang dibiasakan selama 30 hari akan menjadi kebiasaan, latih ibadah yang ingin ditingkatkan selama Bulan Ramadhan. Insyaa Allah menjadi kebiasaan.

Persiapan tentu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan amalan selama ramadhan,  mengkaji baik materi ramadhan yang berupa keikhlasan tertinggi, kepedulian sosial, manajemen waktu, dan makna kepemimpinan.

  • Keihlasan tertinggi seorang muslim dalam menjalankan ibadah karena Allah dapat hancur karena sebuah perbuatan yang dinamakan riya’.
  • Kepedulian sosial kepada sesama ditingkatkan ketika bulan Ramadhan, dimana pada bulan ramadhan seorang muslim bisa merasakan hal yang dirasakan oleh orang yang kurang beruntung dalam kondisi finansial, misalnya adalah keadaan lapar sehinggam mampu membuat seorang muslim memiliki rasa syukur dan prihatin terhadap apa yang telah Allah berikan.
  • Manajemen waktu. Ketika bulan Ramadhan pola kehidupan sangat teratur sehingga romadhon dapat dijadikan sebagai alat untuk mengatur pola hidup seorang muslim supaya teratur.
  • Makna Kepemimpinan. Seorang pemimpin akan dapat merasakan kehidupan yang dirasakan rakyatnya apabila ia mau hidup seperti halnya masyarakat yang dipimpinnya.

Setelah materi kajian selesai, dibuka dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Terdapat dua Pertanyaan yaitu :

1. amalan -amalan apa yang di lakukan sebelum ramadhan agar ibadah dalam bulan Ramadhan menjadi lebih semangat ?

Yaitu melakukan segala amalan yang baik dan banyak secara konsisten sehingga amalan tersebut akan menjadi kebiasaan baik bagi kita.

2. Apakah orang yang cacat (celat) boleh menjadi seorang imam?

Menurut jumhur ulama, kriteria dalam menunjuk  seorang imam itu adalah memiliki bacaan yang baik, memiliki hafalan yang banyak, faqih dalam ilmu agama, dan umur yang lebih tua.

 Sesi tanya jawab telah selesai kajian ditutup dengan do’a khafaratul majelis

Menuju KOPMA yang “Kooperatif” dengan Diskusi Koperasi

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 16 Mei 2017

Pada hari Kamis 11 Mei 2017, KOPMA BIOGAMMA mengadakan diskusi bersama dengan Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Indonesia (FKKMI) dan dilanjutkan dengan diskusi bersama Himpunan Koperasi Mahasiswa Yogyakarta (HKMY).

FKKMI merupakan forum komunikasi koperasi mahasiswa yang menjadi penghubung kopma-kopma yang ada di Indonesia. Diskusi bersama FKKMI dimulai dengan pembahasan isu-isu perkoperasian nasional dan internasional. Event koperasi tingkat internasional dalam waktu dekat yaitu International Cooperative Alliance (ICA) yang akan dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada bulan September mendatang. Selanjutnya dilakukan pembahasan mengenai Hari Koperasi Nasional (HARKOPNAS) ke – 70 yang akan dilaksanakan pada 12 – 15 Juli 2017 yang akan dipusatkan di kota Makassar – Sulawesi Selatan dan membahas jambore KOPMA Nasional yang akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada September. Selain itu juga membahas tentang advokasi mengenai badan hukum dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang belum dimiliki KOPMA BIOGAMMA, serta penyusunan kurikulum KOPMA se-Indonesia oleh menteri Koperasi dan UKM (gambar 3).

Selanjutnya diskusi dilanjutkan dengan HKMY diawali dengan pengenalan masing-masing divisi yang ada, selanjutnya membahas tentang masalah-masalah umum yang sering dihadapi oleh koperasi mahasiswa beserta solusinya, membahas kegiatan-kegiatan yang sering dilaksanakan oleh kopma-kopma yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan kopma BIOGAMMA, membahas malam keakraban (makrab) dan silaturahmi kopma yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (gambar 4).

Semoga dengan dilaksanakannya diskusi KOPMA BIOGAMMA bersama FKKMI dan HKMY dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas KOPMA BIOGAMMA dan koperasi mahasiswa lainnya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

KOPMA BIOGAMMA!! Bersama Kita Jaya!

Bravo KOPMA, Bravo!

Penyuluhan dan Pelatihan Budidaya Kelengkeng Super Sleman (KSS) di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 15 Mei 2017

Kamis, 11 Mei 2017, bertempat di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Acara yang dilakukan adalah pelatihan budidaya kelengkeng super sleman. Acara tersebut dihadiri oleh dosen Fakultas Biologi, Kepala Desa Kemadang, warga Desa Kemadang dan mahasiswa/i Fakultas Biologi. Acara dimulai dari pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB. Acara pertama berupa penyampaian materi dari ketiga narasumber. Narasumber pertama Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan materi tentang Pengenalan Gerakan One Village-One Product (OVOP). Narasumber kedua Dr. Purnomo, M.S. menyampaikan materi tentang Pengembangan Kelengkeng Super Sleman di Desa Kemadang, Gunungkidul. Narasumber ketiga Bapak Yusuf Suleman menyampaikan materi tentang Teknik Budidaya Kelengkeng Super Sleman (KSS). Setelah dilakukan penyampaian materi oleh ketiga narasumber, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi ini sangat menarik, antusiasme warga sangat besar sehingga memunculkan banyak pertanyaan peserta penyuluhan.

‘Tanaman KSS memiliki sifat diantaranya mudah dalam perawatan, perawatan membutuhkan kesabaran dan keikhlasan dan tanaman yang dirawat ‘memahami’ keinginan sang pemilik tanaman. Kendala dari KSS adalah kupu-kupu dan belalang. Perawatan yang dilakukan meliputi mencabut gulma, penyiraman (pukul 06.00 dan 16.00), pemupukan 1 minggu sekali dan penambahan tanah. Keuntungan dari KSS adalah dalam waktu 3 tahun sejak bibit ditanam sudah menghasilkan buah, buah yang terbentuk berkisar 80-90% dari total bunga, produksi buah berlangsung selama 3 bulan, daging buah lebih tebal, rasa daging buah lebih manis, tidak mengenal musim dan musim penghujan tidak merubah rasa buah’ ujar Bapak Yusuf.

Bapak Suwarno, ketua kelompok tani di Desa Kemadang mengungkapkan bahwa jika pohon KSS ini berhasil ditanam, beliau menginginkan adanya pengembangan lagi. Beliau memiliki ide untuk menanamnya di bukit karst yang nantinya bukit tersebut dibuat lubang sebagai potnya dan diisi dengan tanah yang dicampur pupuk untuk menanam pohon KSS. Tujuannya agar nutrisi yang diberikan ke tanaman akan terfokus ke akar tanaman tersebut dan tidak tersebar ke bagian tanah yang lain. Bapak Yusuf mendukung ide dari Bapak Suwarno karena sesuai dengan prinsip penggunanaan bis beton yaitu memfokuskan nutrisi ke tanaman dan mencegah nutrisi tersebar di tanah.

Selain itu, warga Desa Kemadang tertarik mengembangkan pohon kelengkeng yang dibuat rendah, umur berbuah tidak terlalu lama dan menginginkan pemakaian pupuk dengan harga terjangkau.

Acara kedua berupa sesi foto bersama. Foto dilakukan oleh ketiga pembicara, Kepala Desa Kemadang, warga Desa Kemadang dan mahasiswa/i Fakultas Biologi. Sesi ini merupakan bukti konkret dimulainya kerjasama kelengkeng super sleman antara Fakultas Biologi dengan warga Desa Kemadang.

Acara ketiga berupa penanaman pohon kelengkeng ke lahan. Sesi ini dipandu oleh Bapak Yusuf Suleman. Sesi ini diberikan pelatihan berupa cara pemindahan pohon kelengkeng dari pot ke lahan, pemberian komposisi pupuk dan tanah dan waktu dan cara penyiraman yang tepat terhadap kelengkeng. Kedepannya, warga Desa Kemadang diberi tanggungjawab untuk merawat pohon kelengkeng sehingga warga Desa Kemadang dapat memahami cara budidaya kelengkeng yang baik dan benar. Harapannya, warga yang diberi tanggungjawab merawat pohon kelengkeng tersebut akan memiliki kemampuan dan menjadi ahli budidaya kelengkeng di Desa Kemadang, kemudian mereka dapat melakukan transfer ilmu kepada warga yang lain.

Acara ini berakhir dengan selesainya penanaman dua buah pohon KSS ke lahan. Kegiatan ini merupakan pelaksanaan program hibah bina desa yang berjudul Pengembangan Pariwisata Agro-Maritim Terpadu Berbasis Education for Sustainable Development di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul dengan ketua Soenarwan Hery Poerwanto S.Si., M.Kes. yang diselenggarakan oleh LPPM.

Pelatihan Desain Grafis dan Kewirausahaan (PEDEGRAFHA) 2017 Sarana Peningkatan Kemampuan Desain Grafis dan Membentuk Pribadi Mandiri dengan Berwirausaha

Rilis Berita Senin, 15 Mei 2017

Hidup di zaman modern dengan segala sesuatu yang serba canggih dan instan, menuntut kita untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi. Misalnya dalam bidang desain grafis yang berperan penting dalam menunjang pemasaran suatu produk dan promosi. Desain dengan bantuan aplikasi memberikan kesempatan untuk menuangkan kreativitas dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, perlu ditanamkan jiwa wirausaha yang kreatif untuk memanfaatkan peluang pasar yang cukup ketat persaingannya. Hal ini yang menjadi alasan bagi Kelompok Studi Entomologi untuk mengadakan Pelatihan Desain Grafis dan Kewirausahaan (PEDEGRAFHA).

Pelatihan Desain Grafis dan Kewirausahaan (PEDEGRAFHA) 2017 merupakan salah satu program kerja gabungan antara Divisi Media dan Informasi dengan Divisi Kewirausahaan Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi UGM. PEDEGRAFHA 2017 yang dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Mei 2017 ini, mengusung tema “Be A Young Entrepreneurship, Be A Designer”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan desain grafis dan berwirausaha bagi kalangan muda, khususnya anggota KSE. PEDEGRAFHA 2017 diikuti 50 orang peserta yang meliputi anggota KSE, siswa dan mahasiswa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara dimulai dengan pembukaan pada pukul 08.30 WIB, dilanjutkan sambutan ketua panitia oleh Adam Astiti (KSE XVIII), sambutan oleh Erwin Nur Indiarto (KSE XVI) selaku ketua KSE 2017, dan sambutan dari perwakilan Fakultas, Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D (Laboratorium Entomologi). Pada kesempatan ini, Bapak Sukirno berpesan bahwa jiwa berwirausaha perlu ditanamkan dalam diri, khususnya bagi mahasiswa, sehingga mampu menjadi pribadi yang mandiri.

Pada pelaksanaannya, PEDEGRAFHA dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi I berupa Seminar Kewirausahaan dan sesi II berupa Pelatihan Desain Grafis. Seminar kewirausahaan diisi oleh Rehan Abdullah Salam, S.T.P. yang merupakan pemilik Chockles dan pelatihan desain grafis, materi disampaikan oleh Dini Pramesti (KSE XV). Dalam seminar kewirausahaan, disampaikan mengenai perjalanan Chockles hingga sukses seperti sekarang. Rehan juga menampilkan beberapa foto untuk mendukung kisahnya tersebut. Sesi ini dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta kepada pembicara. Pada akhir diskusi, Rehan menyampaikan beberapa kiat-kiat sukses, seperti cara menemukan partner berbisnis yang baik. Pada sesi II, pematerian disampaikan oleh Dini Pramesti. Dalam pelatihan desain grafis ini, disampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain grafis. Dilakukan pula praktek desain langsung oleh peserta menggunakan aplikasi Corel Draw yang dipandu oleh Dini. Pada praktek desain ini, khusus diajarkan mengenai dasar dan pembuatan desain secara sederhana dengan memperhatikan aspek tertentu.

Acara diakhiri pada pukul 12.00 WIB. Secara keseluruhan, acara berlangsung dengan lancar. Jumlah peserta yang hadir cukup banyak dan cukup antusias menerima materi. Diharapkan, kegiatan ini dapat diadakan kembali dan menjadi agenda tahunan KSE.

1…1415161718…21

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Tim MBKM Membangun Desa 2025 Fakultas Biologi UGM Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Tanaman Lokal di Manisrenggo
  • Tata Tertib dan Jadwal Ujian Akhir Semester Semester Genap TA. 2024/2025 Fakultas Biologi UGM
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Yoghurt Probiotik Berbasis Porang sebagai Inovasi Pangan Fungsional
  • Wujudkan Pengabdian Nyata, Mahasiswa MBKM Fakultas Biologi Ikut Berperan Pengelolaan Mata Air Sumber Kahuripan, Dusun Cupu, Kelurahan Purwomartani, Sleman
  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY