Sabtu tgl 22 Februari 2020 Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memberikan pemaparan mengenai aplikasi Biologi Molekular ditengah era Revolusi Industri 4.0 dan menyongsong terbitnya era industri dan society 5.0 dalam Seminar Nasional Biologi di Universitas Kuningan Jawa Barat. Seminar tersebut diikuti oleh dosen, guru, mahasiswa dan para praktisi pendidikan di lingkungan Kabupaten Kuningan, Cirebon, Bandung, Tasikmalaya, Jakarta, Tangerang, Bogor, juga sebagian dari Tegal, Brebes, Bumiayu dan Slawi Jawa Tengah.
Guru Besar Genetika Universitas Gadjah Mada tersebut menuturkan bahwa revolusi industri dan society 5.0 tidak dapat dipisahkan dari upaya integrasi dan pengaplikasian Biologi dalam bidang industri berbasis riset dan pengembangan teknologi. “Internet of Things (IoT) dan aplikasi biologi molekular penting dalam kajian keanekaragaman genetik, proses seleksi dan budidaya plasma nutfah secara efisien. Dalam aplikasinya Genetika Molekular memiliki posisi yang penting dalam menentukan keragaman dan kekayaan sumberdaya hayati Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi, Kementerian terkait dan Mitra Industri pada akhirnya pemahaman tersebut dapat menjadi landasan atau basis bagi upaya pembelajaran, pemahaman dan pemanfaatan sumberdaya genetik secara berkelanjutan”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Beliau juga menyoroti potensi pariwisata pada kabupaten-kabupaten yang ditetapkan sebagai wilayah konservasi sumber daya alam. “Kabupaten yang ditetapkan sebagai wilayah konservasi sumber daya alam, memiliki potensi sumber daya hayati luar biasa untuk dikembangkan menjadi tempat destinasi wisata alam dengan konsep Biotourism dan potensi wisata kuliner serta budaya tradisinya yang menarik dapat menjadi andalan ke depannya…apalagi akses Jalan Tol Trans Jawa dan Jabbodetabek sangat mudah dan dekat.”, tutur beliau.
Dalam penutupnya beliau menyampaikan bahwa era industri 5.0 akan memfokuskan perhatian dalam aspek peningkatan sumberdaya manusia untuk itu pembangunan kualitas sumberdaya manusia baik secara akademik dan psikologis sangat dibutuhkan. “Kerja keras (hardwork) bukan lagi menjadi penentu utama namun perlu diawali dengan kondisi psikologis yang baik, yaitu happiness atau kebahagiaan. Dengan kondisi psikologis yang baik maka akan dapat mendorong tercapainya output yang maksimal”, tutur beliau. Beliau juga berharap semoga potensi pendidikan tinggi dan potensi sumber daya alam di Kabupaten Kuningan Jabar dapat terus berkembang.