Anggrek begitu populer dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi dikalangan tanaman hias, untuk hiasan di dalam maupun diluar ruangan. Anggrek mempunyai ciri khas tersendiri dengan keunikan bentuk bunga, ukuran, warna yang bervariasi, serta keawetan bunga yang bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama tidak mudah layu. Pada masa pandemi ini, justru permintaan anggrek mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Oleh karena itu prospek bisnis anggrek sangatlah menjanjikan dengan berbagai macam jenis bisnisnya. Sampai saat ini bisnis yang banyak dilakukan adalah penjualan tanaman remaja sampai dewasa, sedangkan penjualan bibit tanaman dalam botol belum banyak dilakukan, hal ini karena terkendala pada skill menumbuhkan anggrek dalam botol (kultur in vitro). Menanggapi hal tersebut, Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bersinergi dengan Pehimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY memfasilitasi kegiatan sharing dan diskusi yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2021 dengan tajuk “Orchid Class series #4: Potensi Bisnis Anggrek” dan 16 Januari 2021 dilaksanakan “Series #5: Pelatihan Teknik Kultur In Vitro Anggrek”. Seri #4 diisi oleh dua pengusaha anggrek sebagai narasumber yang berasal dari latarbelakang yang berbeda. Narasumber pertama yaitu Dian Sri Munarsih, AMD. (Pengusaha anggrek, pemilik “Puri Anggrek”) dan narasumber kedua yaitu Ir. Kadarso, M.P. (Dosen Fakultas Pertanian Universitas janabadra (UJB) Yogyakarta yang juga menjadi pengusaha anggrek). Seri #5 Pelatihan Teknik Kultur In Vitro dimbimbing secara langsung oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. yang merupakan pakar Anggrek Biologi UGM atau yang sering dikenal sebagai “Sang Ibunda Anggrek”. Acara ini diawali dengan laporan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Endang Semiarti, dilanjutkan dengan sambutan dan sekaligus pembukaan Pelatihan secara resmi oleh Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiwaan F. Biologi UGM). Dalam sambutannya Ibu WD AKm menyampaikan harapan Fakultas Biologi bahwa melalui Orchid Class series #4 dan series #5 ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta anggrek yang tertarik untuk merintis bisnis anggrek.
Materi pertama pada seri #4 mengusung permasalahan bagaimanakah cara memulai bisnis anggrek yang disampaikan oleh Dian Sri Munarsi, AMD. Dian menceritakan bagaimana pengalamannya memutuskan untuk berbisnis anggrek dengan memanfaatkan lahan kosong di rumah. Pada dasarnya untuk memulai bisnis dibutuhkan 3 hal utama yaitu waktu, modal dan tempat. Dian memulai bisnis anggrek yang berawal dari kecintaan terhadap anggrek. Bisnis anggrek dimulai setelah resign dari kerja kantoran, Dian memutuskan untuk memulai menjual dan berbisnis anggrek, baik menjual anggrek koleksi sendiri maupun menjadi reseller. Pada awal bisnis Dian hanya memanfaatkan pagar dan teras rumah dan menggunakan modal dari tanaman koleksi yang akhirnya berkembang menjadi “Puri Anggrek”. Dian memberikan motivasi bahwa bisnis anggrek sebetulnya dapat dimulai dengan modal yang minimum yaitu memanfaatkan lahan apapaun seperti pagar dan teras rumah, bahkan dinding dapat pula dimanfaatkan asalkan mendapat cahaya matahari dan hembusan angin yang cukup. Selain itu juga memberikan tips bahwa dalam berbisnis jangan terpengaruh emosi dan hasrat berinvestasi yang berlebihan, tetapi belajar dan kenali dulu bagaimanakah cara merawat anggrek yang tepat, jika sudah berhasil maka dapat diaplikasikan dalam skala yang lebih besar sehingga dapat meminimalisir kerugian.
Pembicara kedua, Ir. Kadarso, M.P. menyampaikan materi Prospek Agrobisnis Anggrek. Kadarso menjelaskan jenis-jenis anggrek yang banyak diminati seperti Dendrobium, Grammatophllum, Cattleya, Phalaenopsis dan Vanda. Pada dasarnya, nilai ekonomis anggrek terletak pada kualitas bunga anggrek dan kualitas tanaman anggrek. Hal ini bisa dipelajari dari tanaman-tanaman yang biasa dilombakan pada Festival Anggrek yang sering diselenggarakan, tahunan Vanda tricolor yang rutin dilaksanakan oleh PAI DIY. Potensi pasar anggrek sangatlah luas meliputi lokal, dalam negeri dan luar negeri. Terdapat sepuluh potensi bisnis anggrek yang menjanjikan antara lain bibit anggrek botolan, bibit dalam komuniti pot, bibit pot individu, tanaman remaja, tanaman dewasa, tanaman berbunga, bunga potong, rental tanaman anggrek, sarana dan prasarana budidaya seperti medium dan klinik tanaman anggrek. Disamping itu, Kadarso juga berbagi ilmu tentang budidaya anggrek secara hidroponik. Metode ini memfasilitasi anggrek tetap mendapatkan supply air yang cukup meskipun tidak disiram setiap hari. Metode ini dikembangkan karena keresahan naasumber ketika mudik dalam jangka waktu lumayan lama, angrek akan kering karena tidak disiram, sedangkan melalui hidroponik anggrek tetap terjaga kesegarannya.
Seri #5 merupakan seri pelatihan yang mencakup awal dari proses budidaya anggrek. Kegiatan pelatihan diawali dengan proses pembimbingan cara menyilangkan bunga anggrek yang kemudian akan berkembang menjadi buah anggrek. Prof. Endang menguraikan prinsip penyilangan bunga anggrek dan jenis-jenis serbuk sari (polen) pada anggrek yang terdiri atas dua jenis yaitu polinia dan polinaria. Kedua jenis tersebut memiliki teknik yang berbeda dalam aplikasi penyilangannya. Selanjutnya kegiatan pelatihan berisi tentang teknik membudidayakan anggrek dalam botol atau sering disebut kultur in vitro, meliputi: pembuatan media kultur in vitro, teknik penaburan biji dan bagaimana cara merawat anggrek dalam botol atau sering disebut sebagai subkultur atau overplanting dengan tujuan merefresh medium, yaitu memindah anggrek ke medium baru sehingga masing-masing eksplan dapat memperoleh nutrisi yang cukup. Seri ini berlangsung dengan penuh semangat belajar dari para peserta. Setelah diskusi selesai, peserta tetap bersemangat untuk melakukan diskusi lanjutan dan berbagi pengalaman trial and error dalam kultur in vitro anggrek.
Orchid Class Seri #4 dan #5 telah diikuti oleh peserta dari berbagai laatr belakang yaitu pecinta anggrek, pengusaha anggrek, balai konservasi serta pihak akademisi. Kegiatan ini telah sukses dilaksanakan dan akan berlanjut pada seri berikutnya.
Orchid Class Seri #6 (23 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur Ex Vitro: mengeluarkan dan menanam anggrek dari botol ke pot bersama (community pot/ compot) dan dari compot ke single pot, penempatan serta perawatannya. Dengan mengikuti Orchid Class seri #1-#6 diharapkan para peserta akan sukses membudidayakan tanaman anggreknya secara mandiri di rumah/kebun masing-masing. (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM)
Setelah Seri#6 akan dilaksanakan 1 sesi tambahan bertajuk Q & A dan klinik permasalahan tanaman Anggrek: pada sesi ini seluruh narasumber pada seri #1 s.d #6 akan hadir untuk berinteraksi dengan para peserta. (NN)