Fakultas Biologi UGM kembali mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 11 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul laboratorium – laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM.
Kekayaan laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota laut. Laut Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Maka Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (marine mega-biodiversity). Wilayah perairan laut Indonesia adalah wilayah laut yang menguasai 70 persen dari total wilayah Indonesia. Pada wilayah tersebut tersimpan banyak kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan, termasuk adalah sumber daya perikanan. Dalam memanfaatkan sumber daya tersebut diperlukan langkah yang tepat dan pas, sehingga masyarakat akan mendapatkan hasil yang positif dan bisa ikut mendorong terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat
Dalam rangka pendalaman materi dan pemahaman tentang potensi tersebut, Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi UGM dalam Biolecture 12 mengambil tema “Potensi Sumber Daya Kelautan, Pengelolaan dan Pengembangannya”, dengan narasumber adalah Dr. Bambang Retno Aji, M.Sc. (Laboratorium Sruktur dan Perkembangan Hewan, Fakultas Biologi UGM) dan Raden Tomi Supratomo, S.Si., M.Si. (Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia), sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Nur Indah Septriani, Ph.D. (Laboratorium Sruktur dan Perkembangan Hewan, Fakultas Biologi UGM). Webinar ini diselenggarakan pada Kamis, 11 Februari 2021 pukul 09.30 – 11.30 WIB, melalui aplikasi Zoom.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara Biolecture 12. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Biolecture ini merupakan sebuah platform merdeka belajar dari fakultas biologi UGM untuk masyarakat Indonesia. ”Alhamdulillah, banyak sharing ilmu di masa pandemi ini, semakin banyak kontribusi yang dilakukan oleh Fakultas Biologi UGM dalam memberikan pencerahan ilmu pengetahuan”, tambah Budi.
Dr. Bambang Retno Aji, M.Sc. sebagai pembicara yang pertama membawakan materi tentang Tahapan Perkembangan Ikan Wader Pari Indonesia: Model Alternatif untuk Penelitian dan Pengajaran. Ikan wader pari merupakan salah satu jenis ikan air tawar asli Indonesia yang cukup populer bagi masyarakat tanah air. Ikan yang memiliki nama latin Rasbora lateristriata ini banyak dikonsumsi sebagai lauk maupun camilan. Tingginya permintaan pasar terhadap ikan wader ini menjadikannya banyak dieksploitasi secara masif di alam. Sementara eksploitasi terus menerus belum diimbangi upaya konservasi yang tepat sehingga mengancam keberadaan ikan wader yang kini sudah jarang ditemukan. Perkembangan yang dimulai dari telur yang dibuahi menjadi ikan utuh sangat cepat. Setiap fase yang terjadi sangat mudah dan cukup sangat jelas untuk diamati, sehingga ikan ini cocok digunakan untuk model penelitian dan pembelajaran. “Proses mitosis pada perkembangan telur ikan ini sangat cepat dan bisa menunjukkan perkembangan organogenesis dengan jelas”, tambah Bambang.
Pada Biolecture 12, pembicara kedua adalah Raden Tomi Supratomo, S.Si., M.Si yang menjelaskan materi Laut Masa Depan Bangsa. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km dan merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia, dengan luas perairan laut mencapai 5,8 juta kilometer persegi, yang merupakan 71% dari keseluruhan wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504, laut adalah penopang hidup bangsa Indonesia. Pada laut, kita menggantungkan kehidupan anak-cucu. Dalam forum ini dijelaskan juga tentang konservasi laut, ruang laut dan jasa ekosistem laut.”Banyak sekali upaya yang telah dilakukan oleh KKP agar laut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas secara benar serta baik dan juga perlu menjaga kelestariannya”, tambah Tomi.
Biolecture ini diikuti oleh sekitar 115 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam antara lain Universitas Mulawarman, Universitas Diponegoro, Universitas Mataram, Universitas Airlangga, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Atmajaya, UIN Sumatera Utara Medan, Universitas Tanjungpura, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Universitas Hindu Indonesia, Universitas Jember, Balai Tanaman Nasional Gunung Merbabu, Universitas Al-Gifari Bandung, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, UBB, UNNES, Universitas Muhammadiyah Kupang, UNPAD, Universitas Sebelas Maret, Universitas Nasional, ITS, BLU LPMUKP KKP, Universitas Cencerawasih, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Udayana, National Chung Hsing University, LIPI, PT Sodexo, UIN Banten, Universitas Kristen Artha Wacana, IAIN Kudus, STKIP Pembangunan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Tidar, UIN Walisongo Semarang, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Universitas Borneo Tarakan, UIN Sunan Kalijaga, BBRBLPP Gondol, UIN Sulthan Maulana Hasanuddin Banten, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur, PT Miconos, Universitas Muhammadiyah Berau, Universitas Mathla’ul Anwar, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.