Pada hari Minggu (28/02/2021), Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan NGOBRAS (ngobrol santai) edisi 8 dengan tema “Edukasi Daring Konservasi dan Keanekaragaman Hayati melalui Museum Biologi UGM”. Acara ini dilakukan secara live streaming melalui chanel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM dan menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc selaku Kepala Museum Biologi dan dr. Wiji Hastuti selaku Duta Museum DIY untuk Museum Biologi pada tahun 2020-2021.
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya Prof Budi mengatakan bahwa hanya Fakultas Biologi UGM yang memiliki dan mengelola museum Biologi,sehingga diharapkan generasi penerusnya dapat mengembangkan dan semakin mencintai museum. Prof Budi menegaskan, “Museum Biologi bukan hanya sebagai tempat menyimpan koleksi saja, namun merupakan pusat informasi dan data keanekaragaman hayati dari zaman dahulu hingga sekarang”.
Saat memasuki acara inti,dijelaskan secara singkat bahwa museum Biologi UGM termasuk kategori museum khusus, yakni museum khusus pendidikan, dengan fokus pendidikan hayati yang memiliki jumlah koleksi mencapai 4000, koleksi tersebut meliputi koleksi flora berupa herbarium basah dan kering, koleksi fauna berupa awetan basah, taksidermi, kerangka. serta terdapat juga koleksi fosil.
Donan menyampaikan bahwa koleksi-koleksi tersebut dapat menjadi wahana edukasi bagi masyarakat, melalui pengamatan terhadap koleksi dan informasi yang menyertainya.
”Beberapa koleksi unggulan museum biologi ada taksidermi Harimau Sumatera (Panthera tigris), Beruang Madu, Duyung, kerangka Badak Jawa, tengkorak Babirusa, dan yang paling unik adalah Limnonectes macrodon karena walau dulu banyak ditemukan di Jogja namun tidak ada yang sebesar ini”, ungkap Donan sambil menunjukkan foto katak seukuran paha manusia.
Sayangnya, pada masa pandemi ini, Museum Biologi terpaksa ditutup sementara untuk kunjungan umum. Kendati demikian, museum yang beralamatkan di Jl. Sultan Agung No.22, Wirogunan tersebut masih aktif melakukan kegiatan secara daring dengan dibantu dr. Wiji Hastuti selaku duta Museum Biologi. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa pembuatan video edukasi dan promosi mengenai museum biologi, webinar, kegiatan pembuatan poster edukatif mengenai penanganan gigitan ular dan 6 langkah cuci tangan dengan sabun. Terdapat juga kegiatan gowes mubeng museum yaitu kegiatan napak tilas museum yang dilakukan secara live streaming dan yang terakhir, diadakannya lomba menulis cerita anak tahun 2020 untuk menyemarakkan Hari Museum Indonesia.
Museum biologi saat ini, menyediakan informasi yang dapat dengan mudah diakses melalui chanel Youtube , Website dan Instagram.
Di akhir acara, para audience diajak untuk menjawab pertanyaan yang berhadiah oleh Pak Donan dan dr Wiji. Pertanyaan tersebut adalah menebak 3 jenis spesimen penyu dan 4 nama ilmiah herbarium tumbuhan khas Yogyakarta.
“jadi jawabannya untuk A dan C merupakan penyu yang sama,yaitu penyu hijau, sedangkan untuk B adalah penyu lekang” jawab Donan. “dan untuk herbariumnya adalah Kepel, Keben, Tanjung, kemudian ada Jambu Dersana yang merupakan 4 tumbuhan khas Jogja yang dipajang di depan Museum Biologi UGM” imbuh Wiji, saat tidak ada audience yang tepat menjawab pertanyaan yang diberikan.
Ngobras kali ini ditonton oleh lebih dari 380 audience,dan berakhir pada pukul 21.00 WIB.