Sabtu, 29 Mei 2021_Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan berkumpul atau mengunjungi satu sama lain. Momentum ini dimanfaatkan untuk mempererat silaturahmi atau temu kangen bagi yang sudah lama tidak bersua karena terhalang jarak dan waktu. Namun, karena pandemi covid yang belum usai, lagi-lagi kita harus merelakan waktu untuk tidak mudik atau melakukan perjalanan lintas kota, provinsi ataupun negara. Penghalang jarak dan waktu tidak menjadikan semangat bersua menjadi surut. Oleh karena itu pada Sabtu, 29 Mei 2021 PAI DIY dengan Lab. Bioteknologi Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Syawalan secara virtual melalui zoom meeting dengan tema “Syawalan untuk Meningkatkan Kebersamaan Silaturahmi di Masa Pandemi”. Acara ini ditujukan bagi para penganggrek dan seluruh anggota PAI DIY yang berasal dari beragam latar belakang dan instansi. Acara dimulai pada pukul 10.00 dan dibuka dengan pembacaan kalam ilahi QS Al Imron 133-136 oleh Staf Lab. Bioteknologi Ibu Wahyu Ariestyaning Putri, Ph.D. Selanjutnya sambutan dari Pimpinan Fakultas Biologi UGM yang disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama: Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. “Syawalan merupakan kebudayaan yang sudah ada secara turun-temurun yang bertujuan mempererat silaturahmi. Silaturahmi merupakan salah satu jalan rezeki, seperti hari yang cerah merupakan salah satu rezeki dari Allah. Selain itu syawalan juga salah satu momentum untuk saling meminta maaf dan memaafkan.” Dilanjutkan dengan sambutan selamat datang dari Ketua PAI DIY Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.dan mewakili seluruh Pengurus PAI DIY mengucapkan Selamat Idul Fitri dan permohonan maaf lahir dan batin kepada para anggota PAI DIY.
Acara inti, Hikmah syawalan disampaikan oleh Ir. Kadarso, M.P. yang mengulas tentang pentingnya menjaga silaturahmi diantara keberagaman yang ada diindonesia. Beliau menganalogikan keberagaman sepert halnya Anggrek yang beraneka ragam jenis dan warna yang masing-masing memiliki karakter tersendiri, beranekaragam yang apabila membaur akan menjadi indah seperti Pelangi, berwarna-warni namun indah. Oleh karena itu kita perlu mencontoh seperti anggrek dan pelangi, yaitu merawat perbedaan. Perbedaan sejatinya indah jika saling menghargai. Acara ditutup dengan pembagian doorprize bagi 27 orang yang beruntung. Tak lupa para anggota saling berbagi pengalaman merawat dan berbisnis anggrek selama pandemi. Para peserta tampak sangat bahagia setelah mengikuti acara Syawalan ini, dan ingin meupuk tali persaudaraan yang lebih erat lagi antar sesama anggota PAI DIY. (NN)