Senin (4/12) Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr.Sc. beserta Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama dan Alumni, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. memenuhi undangan Kepala Desa Kedungpoh mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuono X dalam peresmian Lumbung Mataraman Kedungpoh. Lumbung Mataraman Kedungpoh merupakan area organic integrated farming yang dikelola secara swadaya oleh gabuungan 10 KWT (kelompok Wanita Tani) Kedungpoh dan mendapat pembiayaan dari Dana Keistimewaan Yogya. Lumbung Mataraan Kedungpoh seluas 1,6 Ha dengan tiga buah greenhouse untuk tanaman melon, anggur dan pembibitan, dua kolam ikan serta kendang sapi berisi 5 ekor sapi. Saat ini sedang dirancang bangun satu IgreenhouseI untuk tanaman krisan organik sebagai bahan the krisan dan keripik daun krisan.
Kedungpoh merupakan desa mitra Fakultas Biologi UGM sejak tahun 2019. Tim Pengabdian Masyarakat yang mendampingi desa ini adalah Drs. Hari Purwanto, MP, Ph.D., Soenarwan Hery P., S.Si.,M.Kes., Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc dan Ludmilla Fitri Untari, S.Si.,M.Sc. Tim Pengabdian ini mendampingi Desa Kedungpoh untuk mencapai visinya sebagai desa eduwisata berbasis potensi lokal berupa peternakan lebah madu, pertanian organik terpadu dan hutan rakyat. Kinerja tim pengabdian Masyarakat ini diapresiasi dan mendapat pendanaan dari CSR PLN sejak 2019 hingga 2023 bahkan berlanjut untuk tahun 2024.
Pada acara peresmian Lumbung Mataraman ini, Gubernur DIY didampingi Bupati Gunung Kidul juga meresmikan Eduwisata Kampung Madu Kedungpoh Lor yang merupakan dusun mitra Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi dan CSR PLN. Eduwisata Kampung Madu ini merupakan proyek tripartite antara Kelompok Ternak Madu Sari Alami-Fakultas Biologi UGM -CSR PLN. Proyek ini telah menghasilkan infrastruktur maupun pelatihan-pelatihan, yaitu infrastruktur pasar sore, pendopo untuk pelatihan, rumah produksi bofertilizer dan vermikompos, greenhouse untuk pertanian organik, pelatihan pembuatan video dan publikasi, pelatihan pembuatan biofertilizer dan vermikompos, pelatihan UMKM, pelatihan pokdarwis, pengadaan stup lebah madu serta pembangunan infrastruktur camping ground di hutan rakyat.
“Kami berharap Lumbung Mataraman dan Eduwisata Kampung Madu menjadi penopang ekonomi warga Desa Kedungpoh agar tidak ada lagi urbanisasi” ungkap Gubernur DIY. Harapan Gubernur ini diejawantahkan dalam slogan “ Nandur apa sing di pangan, mangan apa sing di tandur” yang artinya menanan apa yang dimakan dan memakan apa yang ditanam, Harapan Gubernur ini disambut Dekan Fakultas Biologi UGM dengan pernyataan, “ Fakultas Biologi bukan hanya institusi pendidikan namun institusi yang harus memberi manfaat pada bangsa ini terutama masyarakat sekitar”. Lebih jauh, Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Alumni mengungkapkan harapannya, “ Tim Pengabdian kepada Masyarakat Kedungpoh saya harapkan melanjutkan kerjasama ini di tahun depan, fakultas menyediakan dana desa mitra dan dana MBKM yang dapat digunakan sebagai dana stimulan program pengabdian di sini”.
Pembangunan Lumbung Mataraman, Eduwisata Kampung madu dan program pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi UGM ini mewujudkan SDGs 1, 5 dan 17 yaitu Desa Tanpa Kemiskinan, adanya Keterlibatan Perempuan Desa dan Kemitraan untuk Pembangunan Desa. Selamat untuk Desa Kedungpoh. (DUS)