Caving, atau menjelajah gua, dapat menjadi aktivitas yang mendebarkan dan bermanfaat terlebih lagi ketika dilakukan bersama. Pertama-tama, caving bersama dapat membangun tim dan kolaborasi yang lebih baik. Kegiatan ini memerlukan komunikasi yang konstan di antara anggota kelompok untuk menavigasi dan memastikan keselamatan seluruh peserta. Selain itu, caving membangun kepercayaan, karena peserta saling mengandalkan satu sama lain untuk dukungan dan panduan melalui jalur yang menantang. Kemampuan memecahkan masalah juga meningkat karena anggota kelompok bekerja sama untuk mengatasi hambatan yang ada.
Dari segi kesehatan fisik, caving menawarkan berbagai manfaat. Kegiatan ini melibatkan mendaki, merangkak, dan berjalan, bahkan berenang sehingga memberikan latihan seluruh tubuh yang efektif. Tuntutan fisik dari caving membantu meningkatkan daya tahan dan ketahanan, serta meningkatkan koordinasi dan fleksibilitas karena peserta harus bermanuver melalui ruang-ruang sempit. Manfaat mental dan emosional juga tidak kalah penting. Berada di alam dan terlibat dalam aktivitas fisik dapat mengurangi tingkat stres. Selain itu, berhasil menavigasi sebuah gua dapat memberikan rasa pencapaian yang kuat dan mendorong kewaspadaan serta fokus.
Caving juga menawarkan kesempatan belajar yang berharga. Aktivitas ini memberikan wawasan tentang geologi, biologi, dan ekologi, memberikan pengalaman belajar langsung yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Menjelajahi gua juga meningkatkan apresiasi terhadap formasi alam dan ekosistem, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi lingkungan. Dari segi sosial, caving bersama dapat memperkuat hubungan antara teman, keluarga, atau rekan kerja melalui pengalaman bersama di lingkungan yang menantang. Bergabung dengan klub atau kelompok caving juga dapat menghasilkan persahabatan baru dan kesempatan untuk jaringan sosial.
Selain itu, caving menawarkan petualangan dan eksplorasi yang unik. Setiap gua berbeda, memberikan petualangan dan penemuan yang selalu baru. Sensasi eksplorasi dan keingintahuan bisa menjadi sangat menggairahkan dan memuaskan. Namun, penting untuk selalu memprioritaskan keselamatan saat caving. Pastikan semua orang telah menerima pelatihan yang tepat dan memahami protokol keselamatan. Gunakan peralatan yang sesuai dan terawat dengan baik, dan pertimbangkan untuk pergi dengan pemandu yang berpengalaman atau bergabung dengan kelompok caving yang terpercaya. Selalu beri tahu seseorang dan pihak pengelola kawasan tentang rencana dan perkiraan waktu kembali Anda. Secara keseluruhan, caving dengan kelompok bisa menjadi aktivitas yang sangat bermanfaat yang menawarkan campuran antara olahraga fisik, stimulasi mental, dan interaksi sosial.
Karena berbagai manfaat tersebutlah Matalabiogama memutuskan untuk melakukan kegiatan caving atau menjelajah gua ini, tepatnya pada tanggal 1 Juni 2024 (bertepatan dengan hari Pancasila). Dengan tempat tujuannya adalah Gua Cerme. Gua bersejarah dan sekaligus tempat wisata yang terletak di Dusun Srunggo, Desa Selopanioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul atau sekitar 20 km Kota Yogyakarta. Gua Cerme berada di ketinggian sekitar 500 mdpl dengan panjang gua sekitar 1200 m yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, yaitu di Dusun Ploso, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Gua Cerme bukan hanya hanya menawarkan keindahan stalaktit dan stalakmit saja, tetapi juga air terjun, sungai bawah tanah, dan mata air yang mengalir di sepanjang gua.
Penjelajahan dimulai dengan berkumpul di Fakultas Biologi UGM sebagai titik awal perjalanan, tepatnya pukul 07.00 WIB di Sekretariat Matalabiogama. Pukul 07.41 WIB telah berkumpul semua peserta penjelajahan yaitu 9 anggota Matalabiogama dengan nama panggilan: Baehaki, Rendy, Sulthon, Angela, Adrian, Sebayang, Dharma, Yara, Hanan, Ahmad, & Risma. Pukul 08.15 selesai pengecekan barang-barang yang dibutuhkan. Sebelum berangkat, dilakukan pembagian urutan pengendara. Setelah itu doa bersama (sesuai kepercayaan masing-masing) dilakukan. Pukul 08.30 keberangkatan dengan motor ke Gua Cerme dimulai. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 1 jam dengan jarak 30,3 km via Jl. Imogiri Timur.
Pukul 09.30 Alhamdulillah semua peserta sampai di Gua Cerme dengan selamat. Istirahat sejenak sebelum masuk dilakukan. Selanjutnya, pemasangan alat dan pakaian jelajah dipakai. Juga penitipan barang-barang yang tidak diperlukan ke petugas lokal gua. Pukul 10.30 semua peserta siap memasuki gua dengan bimbingan pemandu wisata setempat yaitu Bapak Sumarah. Dengan bacaan basmalah, penjelajahan pun dimulai.
Selama 4 jam waktu dari basecamp, keluar gua, kemudian ke basecamp kembali ditempuh oleh semua peserta. Dengan jarak tembuh kurang lebih 1,2 km. selama perjalanan itu, peserta penjelajahan berpapasan dengan banyak biota gua, antara lain udang gua (Gammarus Pulex), jangkrik gua (famili Rhaphidophoridae), laba-laba gua (Amblypygi), dua spesies kekelawar (yang satu hitam… yang satu lagi kuning… spesies yang kuning lebih kecil dan ditemukan jauh di dalam gua), dan ikan sidat (Genus Anguilla sp.). Di mana ikan sidat ini dipercaya oleh warga sekitar sebagai tanda keberuntungan pengunjung karena jarang dijumpai bahkan oleh masyarakat setempat. “Ini ikan kami lihat mungkin bisa hanya kami temui 1 bulan sekali” kata Bapak Sumarah, sang pemandu. Selain biota gua, peserta penjelajahan juga ditemui berbagai keindahan geomorfologi Gua Cerme. Antara lain, stalaktit dan stalaknit, beberapa mata air, dan ornamen kristal kapur yang berkilau menghiasi dinding gua.
Keluarnya dari gua, peserta jalan dari pintu keluar gua ke basecamp kembali. Pukul 14.30, Sesampainya di basecamp, peserta yang sholat, segera sholat. Istirahat sejenak sebelum persiapan pulang. Kami pun berbagi bekal yang dibawa. Kemudian sholat ashar dilaksanakan. Setelah semua persiapan pulang telah dilaksanakan, jam 15.30, dengan mengucapkan hamdallah (ditutup dengan berdoa) perjalanan pulang dimulai.
Pukul 17.00 alhamdulillah semua peserta sampai kembali di Fakultas Biologi dengan selamat dan penuh rasa syukur telah berpetualang. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anggota Matalabiogama. Baik dari segi mempersolid hubungan antar anggota, kesehatan fisik, pemahaman biologis, healing, dan terutama dalam peningkatan kapasitas anggota mengenai skill menjelajah gua. Diharapkan akan ada kegiatan serupa dan dalam jangka luas, dapat berkolaborasi dengan organisasi lain [Penulis: Matalabiogama]