Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar, juga Kampus Merdeka. Kebijakan tersebut dimaksudkan agar kampus lebih leluasa bergerak dan lepas dari belenggu yang selama ini dihadapi. Namun, baru saja kebijakan dimulai, dunia diterpa pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Kondisi ini tentunya menimbulkan tantangan baru bagi kampus di Indonesia. Proses pembelajaran berubah dengan sistem online hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Kemudian, akhir-akhir ini muncul The New Normal di tengah pandemi, yang merupakan perubahan perilaku hidup normal seperti biasa namun tetap menggunakan protokol Covid-19.
Masa Pandemi tidak menyebabkan Fakultas Biologi UGM kendor dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 4 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Laboratorium Bioteknologi yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan, Struktur Perkembangan Tumbuhan dan Biokimia. Laboratorium Bioteknologi mengambil tema “Bioteknologi untuk Pembuatan Tanaman Unggul di Indonesia” dengan narasumber adalah:
- Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. (Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM): Pengembangan Aplikasi Bioteknologi untuk Pemuliaan Anggrek
- Prof. Dr. Ir. Rindang Dwiyani, M.Sc. (Fakultas Pertanian Universitas Udayana): Teknologi Transformasi In Planta untuk Pembuatan Tanaman Unggul
Sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Matin Nuhamunada, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM). Webinar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 10.00 – 12.00 WIB, menggunakan platform Google Meet.
“Biolecture series ini sudah berjalan ke-4 kalinya dan berbeda dengan Biotalks dan Ngobras yang diadakan oleh Biologi UGM”, papar Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat.
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki megabiodiversiti sumber daya genetik tanaman terbesar. Kekayaan tersebut belum termanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakatnya. Untuk meningkatkan pemanfaatan anggrek cengan cara mengembangkan aplikasi bioteknologi modern. Keberhasilan aplikasi bioteknologi modern tersebut memerlukan kerjasama mutualisme semua sektor yang terlibat dalam agribisnis anggrek. Aplikasi bioteknologi modern dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut pada akhirnya diharapkan mampu mewujudkan tersedianya anggrek-anggrek unggulan Indonesia yang mampu bersaing baik dipasar lokal maupun global. “Anggrek memiliki variasi bunga yang sangat banyak, indah dan menarik” tutur Endang.
Perbaikan karakter tanaman dapat dilakukan secara konvensional melalui plant breeding maupun secara lebih modern dengan rekayasa genetika. Hasil yang diperoleh dari kedua cara ini sama, yakni individu tanaman baru dengan struktur gen yang baru. Perbedaan yang paling terlihat dari kedua cara tersebut adalah dari segi waktu, dimana melalui cara konvensional diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan individu baru tersebut sedangkan melalui rekayasa genetika diperlukan waktu yang lebih singkat. “Untuk membuat tanaman menjadi unggul, transformasi In Planta dapat ditempuh dan dikembangkan”, tambah Rindang.
Biolecture ini diikuti oleh sekitar 235 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: SMA Negeri 7 Kediri, Bimbel Coccus, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Universitas PGRI Semarang, INSTIPER, UIN SUKA, Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor, Universitas Udayana, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Kementan, RS Dr. Sutomo Surabaya, Universitas Pattimura, Universitas Halu Oleo, Unversitas Bangka Belitung, Balitbang Kabupateng Badung, UAD, UT, Unas Jakarta, Unair, Unila, Unisma Malang, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, PT. BIOTEK CIPTA KREASI, LIPI, FEB UGM, Chulalongkorn University, SMAN 2 Mranggen, Demak, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.