Pembangunan pertanian di Indonesia saat ini dan selanjutnya harus dilakukan dengan penerapan teknologi baru seperti bioteknologi dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Masalahnya sekarang, mampukah kita menyeleksi teknologi baru ini yang sesuai dengan keadaan Indonesia dalam rangka menunjang pembangunan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. Konsep zat pengatur tumbuh diawali dengan konsep hormon tanaman. Hormon tanaman adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi yang rendah mempengaruhi proses-proses fisiologis. Proses-proses fisiologis ini terutama tentang proses pertumbuhan, differensiasi dan perkembangan tanaman. Proses-proses lain seperti pengenalan tanaman, pembukaan stomata, translokasi dan serapan hara dipengaruhi oleh hormon tanaman.
Selama masa pandemi Covid-19 tidak Fakultas Biologi UGM tidak bosannya untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 5 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Laboratorium Fisiologi Tumbuhan yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul Laboratorium – Laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan mengambil tema “Hormon Tumbuhan: Fungsi dalam Pertumbuhan, Perkembangan, Pembentukan Nodul serta Aplikasi dalam Bidang Florikultura” dengan narasumber adalah Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St. (Kepala Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM): Hormon tumbuhan: Fungsi serta Interaksi dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, Lucia Kusumawati, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Department of Food Technology, Faculty of Life Science, International University Liaison Indonesia): Hormon Tumbuhan dalam Pembentukan Nodul dan yang terakhir adalah Krisna Dwi Aria Wibowo, S.Si. (Direktur Utama PT. Multi Flora Javanika): Penggunaan Hormon Tumbuhan untuk Produksi Florikultura Skala Industri, sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng (Fakultas Biologi). Webinar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 10 September 2020 pukul 09.30 – 11.30 WIB, menggunakan platform Zoom.
“Biolecture kali ini sangat spesial karena pembicaranya adalah para pakar fitohormon di Indonesia”, papar Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat.
Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St. membawakan materi tentang Hormon Tumbuhan: Fungsi serta Interaksi dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Masing-masing hormone memiliki fungsi tersendiri bagi tumbuhan. Mereka semua dapat bekerjasama secara sejalan atau berlawanan arah. Macam-macam hormon ini berguna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. “Karena macam hormon tumbuhan cukup banyak, kita perlu tahu satu-persatu bagaimana mekanisme dari setiap hormon”, tambah Kumala. Lucia Kusumawati, S.Si., M.Sc., Ph.D. sebagai presenter kedua memaparkan materi tentang Hormon Tumbuhan dalam Pembentukan Nodul. Bakteri Rhizobium bersimbiosis dengan tanaman dari familia leguminoceae, yaitu tanaman kacang-kacangan dengan membentuk bintil (nodul) pada akarnya Interaksi hormon yang dihasilkan oleh tanaman dapat mempengaruhi proses pembuatan nodul akar. Selanjutnya pembicara terakhir, Krisna Dwi Aria Wibowo, S.Si. menyampaikan materi tentang Penggunaan Hormon Tumbuhan untuk Produksi Florikultura Skala Industri. Pemilik dari PT. Multi Flora Javanika ini menjelaskan bagaimana fokus utama perusahaannya di bidang tanaman bunga. Banyak sekali macam hormon tanaman yang diaplikasikan ke tanaman bunga. “Bunga dengan karakteristik tertentu juga menggunakan hormon tumbuhan tertentu juga”, tambah Krisna.
Biolecture ini diikuti oleh sekitar 175 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: SMAS Al Hikam, SMAN 1 Gegesik, Universitas PGRI Panji Sakti, INSTIPER, UIN SUKA, Universitas Tidar, Universitas Negeri Gorontalo,Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, UT, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Surabaya, King Abdulaziz University, UAD, Unila, Unisma Malang, Kementan, Pt Nugen Bioscience, LIPI, IPB, UI, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.