Fakultas Biologi UGM kembali melakukan pemanenan pumpkin butternat “Citra Labu Gama (Citra Laga)” pada hari Sabtu 17 April 2021. Varietas labu Citra Laga merupakan varietas labu hasil pemuliaan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM yang dikembangan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono dan Prof. Purnomo, M.S serta Tim Riset Gama Melon UGM. Pengembangan labu Citra Laga ini telah dimulai sejak tahun 2017 bekerjasama dengan kelompok tani binaan Tunas Jaya dan kelompok Wanita Tani Melati yang berada di Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Labu Citra Laga memiliki 3 karakteristik bentuk buah yang berbeda yaitu bentuk gitar (dumbbel), bentuk barbel/paprika, serta bentuk leher angsa (pyriform). Bentuk gitar dan barbel/paprika lebih digemari masyarakat karena ukurannya yang besar sehingga mudah dikonsumsi. Labu Citra Laga berwarna coklat muda dengan ukuran dan berat yang beragam. Satu buah labu Citra Laga dapat memiliki berat antara 0,8 kg hingga 2 kg, serta memiliki berat rata-rata 1 kg. Buah labu Citra Laga dapat disimpan hingga 6 bulan atau lebih pada rentang suhu 10-16oC dan kelembapan 70%.
Selain kandungan beta karotennya yang tinggi, labu Citra Laga juga mengandung nutrisi dan senyawa bioaktif seperti fenolat, flavonoid, vitamin (termasuk vitamin β-karoten, vitamin A, vitamin B2, α-tokoferol, vitamin C, dan vitamin E), polisakarida, protein, asam amino esensial, karotenoid, antioksidan, dan mineral. Labu Citra Laga dikonsumsi sebagai hidangan harian seperti kolak labu dan sayur labu, dapat juga dimanfaatkan sebagai makanan alternatif pengganti beras ataupun diolah lebih lanjut menjadi tepung labu yang dapat dibuat menjadi berbagai macam makanan seperti kue, bakmie, bolu dll. Labu Citra Laga juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai bubur bayi, sayuran, sumber pakan ternak, pembuatan kuaci, serta obat tradisional sebagai anti diabetes, anti hipertensi, anti tumor, imunomodulasi, anti bakteri, obat cacing pita, dan bahan penawar racun binatang berbisa.