Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan bangga mengumumkan kabar gembira bagi civitas akademika dan masyarakat luas. Sasa Davina Ustiya, salah satu mahasiswa baru Fakultas Biologi UGM, berhasil meraih bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%, yang berarti biaya kuliah Sasa sepenuhnya dibiayai oleh program subsidi, sehingga UKT yang harus dibayarkan adalah sebesar 0 rupiah.
Sasa Davina Ustiya, yang kini berusia 18 tahun, berasal dari sebuah keluarga sederhana di Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman. Dia merupakan putri dari Suyono, seorang pekerja serabutan yang mengandalkan pekerjaan sebagai buruh bangunan dan pekerjaan lainnya seperti mengecat furnitur serta beternak ayam. Sementara itu, ibunya, Sri Mujiati, saat ini tidak bisa bekerja karena kondisi kesehatannya yang memerlukan perawatan cuci darah rutin setiap minggu sejak tahun 2016. Pendapatan keluarga Sasa tidak mencapai dua juta rupiah per bulan, yang tentunya menimbulkan tantangan finansial yang cukup besar bagi keluarga mereka.
Meski dihadapkan pada keterbatasan ekonomi, Sasa menunjukkan tekad dan semangat yang luar biasa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, khususnya Universitas Gadjah Mada. Dalam wawancaranya, Sasa mengungkapkan bahwa sejak awal ia memang memiliki keinginan kuat untuk bisa menuntut ilmu di Fakultas Biologi UGM. Keinginannya semakin kuat setelah mendengar cerita inspiratif dari seorang guru les yang pernah berkuliah di Fakultas Biologi UGM.
“Saya sangat ingin melanjutkan pendidikan di UGM, terutama di Fakultas Biologi, karena saya ingin mengangkat derajat keluarga saya dan memberikan pemahaman yang lebih ilmiah kepada masyarakat di sekitar saya yang masih sering mengaitkan peristiwa-peristiwa dengan hal-hal yang kurang ilmiah,” kata Sasa dengan penuh semangat.
Kendati demikian, perjalanan Sasa menuju bangku kuliah tidaklah mudah. Sasa sempat merasa ragu apakah ia mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri, terutama karena kekhawatiran akan biaya pendidikan. Ketika masih di SMA, Sasa baru mengetahui bahwa ada program bantuan UKT yang bisa mengurangi beban biaya kuliah, namun ia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan mendapatkan subsidi 100%.
“Ketika saya diterima melalui jalur SNBT di Fakultas Biologi UGM, saya merasa sangat bersyukur. Keluarga saya tidak memiliki penghasilan yang besar, dan dengan kondisi ibu yang harus cuci darah setiap minggu, kami tidak memiliki cukup uang untuk biaya kuliah. Namun, berkat program bantuan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi, saya dapat melanjutkan pendidikan tanpa harus mengkhawatirkan biaya,” tambahnya.
Keberhasilan Sasa dalam memperoleh subsidi UKT ini menjadi contoh nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi di universitas ternama seperti UGM. Dengan adanya program subsidi ini, UGM berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua calon mahasiswa, tanpa terkecuali, untuk mengenyam pendidikan tinggi berkualitas.
Dalam waktu ke depan, Sasa bercita-cita untuk menjadi seorang peneliti yang berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan berupaya untuk mengurangi miskonsepsi ilmu di masyarakat. Ia berharap dengan berkuliah di Fakultas Biologi UGM, ia dapat mewujudkan impiannya tersebut dan membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya.
Selain itu, Sasa juga memiliki pesan khusus untuk mereka yang berada dalam situasi serupa: “Saya ingin menyampaikan kepada orang-orang bahwa keterbatasan ekonomi tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti mengejar mimpi. Ada banyak sekali beasiswa dan bantuan yang bisa kita manfaatkan. Jangan pernah patah semangat, teruslah mencari peluang dan yakinlah bahwa dengan usaha keras, kita bisa mencapai apa yang kita inginkan,” ujarnya.
Keberhasilan Sasa tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya dan keluarganya, tetapi juga bagi Fakultas Biologi UGM yang terus mendukung para mahasiswanya melalui berbagai program beasiswa dan subsidi pendidikan. Fakultas Biologi UGM, dengan dukungan dari UGM secara keseluruhan, terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi semua mahasiswanya, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.
[Humas PIONIR Metamorphoself 2024]