Arsip:
SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
Paramaribo, 15 April 2025 – Delegasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melanjutkan hari kedua kunjungan resmi ke Suriname dengan sejumlah agenda strategis untuk memperluas jejaring kerja sama internasional serta menjalin silaturahmi dengan diaspora Jawa di negara tersebut. Delegasi dipimpin oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, didampingi oleh Dr. Slamet Widiyanto (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM), serta Dr. Eko Agus Suyono (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni).
Agenda kunjungan hari kedua diawali dengan pertemuan dengan Dr. Marciano Dasai, Menteri Tata Ruang dan Lingkungan Suriname yang juga merupakan alumni UGM. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama dalam pengiriman staf Suriname untuk studi lanjut di Fakultas Biologi UGM. Selain itu, kedua pihak juga menjajaki kolaborasi riset dan pengembangan di berbagai bidang strategis seperti keamanan pangan, pengelolaan basis data biodiversitas, karbon kredit, bioprospeksi, energi terbarukan, pertanian, dan ketahanan iklim.
Pada siang harinya, delegasi bertemu dengan anggota parlemen Suriname, Evert Legiran Kerto, serta pengurus Partai Pertjaja Luhur, partai berbasis etnis Jawa terbesar di Suriname. Diskusi difokuskan pada peluang kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi, sebagai bentuk sinergi antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dengan elemen masyarakat keturunan Jawa di Suriname.
Kunjungan dilanjutkan ke Distrik Saramakka, sekitar 50 km dari ibu kota Paramaribo, untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Jawa, yaitu Pak H. Subari dan keluarganya: Pak David K. Karso dan Ibu Noer Latifah Laily. Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan program-program Sarjana dan Pascasarjana Fakultas Biologi UGM, sekaligus mempererat hubungan antara UGM dan komunitas diaspora Jawa.
Sebelumnya, delegasi juga didampingi oleh staf KBRI Suriname, Ibu Anissa dan Ibu Risa, dalam kunjungan ke Mrs. Carla Grossman, Direktur QSI International School of Suriname. Kunjungan ini bertujuan mempromosikan Program Internasional (IUP) Fakultas Biologi UGM kepada calon mahasiswa internasional.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Fakultas Biologi UGM dalam mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi dan memperkuat peran Indonesia di kancah global melalui kerja sama pendidikan dan penelitian lintas negara, khususnya dengan komunitas diaspora Indonesia.
Melalui inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Suriname, tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Inisiasi ini turut mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari komitmen bersama terhadap SDGs khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif bagi semua kalangan (SDG 4 dan 10), serta dukungan riset yang berkontribusi dalam konservasi lingkungan dan penanganan perubahan iklim (SDG 13).
Paramaribo, 14 April 2025 – Dalam upaya memperluas jejaring internasional dan mempererat hubungan pendidikan antarnegara, Delegasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan, Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia (WD KASDM), serta Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni (WD P2MKSA), melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paramaribo, Suriname.
Delegasi disambut hangat oleh Kuasa Utama KBRI Suriname, Bapak Sadikin, bersama para staf yaitu Bu Anisa dan Bu Risa. Dalam diskusi yang berlangsung produktif, dibahas sejumlah agenda penting, diantaranya promosi program beasiswa bagi siswa, mahasiswa, guru, dosen dan staf pemerintahan asal Suriname untuk menempuh studi sarjana dan pascasarjana di Fakultas Biologi UGM.
Suriname menyimpan ikatan sejarah yang kuat dengan Indonesia. Lebih dari 135 tahun lalu, masyarakat Jawa pertama kali merantau ke Suriname sebagai tenaga kerja kontrak. Kini, keturunan mereka menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan politik negara tersebut, meskipun banyak di antaranya tidak lagi fasih berbahasa Jawa.
Upaya menjalin kembali kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan sesungguhnya telah dilakukan sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Kini, semangat itu diperbarui dengan membuka ruang kolaborasi tidak hanya dalam bidang pendidikan dan budaya, tetapi juga diperluas ke sektor ekonomi, industri, dan lingkungan hidup.
Suriname juga dikenal sebagai negara dengan emisi karbon nol (zero CO₂ emission) dan sebagai negara paling berhutan (the most forested country in the world). Bahkan, terdapat satu provinsi yang seluruh wilayahnya merupakan hutan hingga tidak memiliki ibu kota sendiri, dan harus diwakili oleh ibu kota negara. Hal ini membuka potensi besar kerja sama di bidang biodiversitas dan konservasi serta perubahan iklim, termasuk CO₂ capture yang menjadi kekuatan utama Fakultas Biologi UGM.
Dalam kesempatan ini, delegasi UGM juga bertemu dengan anggota parlemen keturunan Jawa, Bapak Moertabat Wanica Sidik yang merupakan kakak kandung Duta Besar Suriname untuk Indonesia. Beliau menyatakan dukungan penuh atas upaya peningkatan kerja sama yang dapat membantu menyiapkan SDM Suriname, terutama generasi muda keturunan Indonesia, agar mampu mengisi posisi strategis di pemerintahan maupun sektor lainnya. Saat ini, setidaknya ada tiga menteri dan beberapa direktur yang merupakan keturunan Jawa dan diantaranya merupakan alumni UGM.
Melalui inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Suriname, tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Inisiasi ini turut mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari komitmen bersama terhadap SDGs khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif bagi semua kalangan (SDG 4 dan 10), serta dukungan riset yang berkontribusi dalam konservasi lingkungan dan penanganan perubahan iklim (SDG 13).
Yogyakarta, 10 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus memperkuat kapasitas riset di bidang biologi molekuler dan genomik melalui instalasi alat sequencer generasi terbaru Revio dari Pacific Biosciences (PacBio). Proses instalasi alat dimulai sejak tanggal 8 April 2025 dan ditargetkan selesai pada 12 April 2025.
Revio merupakan alat high-throughput sequencer berbasis long-read sequencing yang memungkinkan akuisisi data genomik secara menyeluruh dan presisi tinggi. Teknologi ini sangat relevan untuk analisis struktural genom, epigenetik, serta studi organisme non-model.
Dengan kehadiran alat ini, Fakultas Biologi UGM kini menjadi salah satu center of sequencing di Indonesia, memperkuat peran strategisnya dalam mendukung ekosistem riset genomik nasional. Sebelumnya, Fakultas Biologi juga telah mengoperasikan alat PromethION 24 dari platform Oxford Nanopore Technologies, menjadikan fasilitas ini unggul dengan kombinasi dua teknologi sekuensing terdepan dunia.
Sebagai bagian dari rangkaian instalasi, dilakukan pula training penggunaan alat Revio pada 10 April 2025, yang disampaikan oleh perwakilan dari DKSH selaku distributor resmi PacBio di Indonesia dan diikuti oleh staf Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) sebagai mitra Fakultas dalam akselerasi teknologi genomik, serta tim Integrated Genome Facility (IGF) Fakultas Biologi UGM selaku spinoff yang mengoperasikan alat.
Acara pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni (P2MKSA), Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, khususnya di bidang genomik. “Teknologi berkembang sangat cepat, khususnya teknologi sekuensing genom. Kita tidak hanya perlu mampu mengoperasikan alatnya, tetapi juga harus mampu memahami makna dari data yang dihasilkan. Buat apa kita bisa melakukan sekuensing, tapi tidak bisa mengetahui maknanya,” ujar Dr. Eko Agus Suyono.
Dengan penambahan Revio, Fakultas Biologi UGM semakin siap untuk mendorong riset-riset berbasis genomik, memperluas dan terbuka dengan kolaborasi nasional maupun internasional sebagai bentuk inklusivitas pemanfaatan dan hilirisasi teknologi genomik yang didukung oleh YSDS serta mempercepat pemanfaatan teknologi mutakhir untuk pengembangan ilmu pengetahuan, konservasi, dan aplikasi di berbagai sektor. Kegiatan ini diharapkan akan berkontribusi pada program SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 4 (Quality Education), 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), dan 17 (Partnerships for the goals).
Yogyakarta, 10 April 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Workshop Kurikulum Program Studi Doktor Biologi pada Kamis, 10 April 2025. Kegiatan ini berlangsung secara bauran di Auditorium Biologi Tropika dan dihadiri oleh dosen Fakultas Biologi UGM. Workshop ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kurikulum yang telah berjalan serta menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas kurikulum di Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan workshop dibuka secara resmi oleh MC, Faya Nur Annisa Damantya, A.Md.Sek yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi. Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya evaluasi kurikulum secara berkala. Beliau juga menjelaskan secara singkat mengenai alur dalam penyusunan kurikulum yang sistematis.
Sesi inti workshop dipandu oleh moderator, Ibu Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Sc., Ph.D.Eng. yang kemudian mengarahkan jalannya diskusi dan pemaparan materi. Ketua Program Studi Doktor Biologi, Prof. Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng., memaparkan kurikulum Prodi S3 Biologi yang saat ini sedang berlangsung serta usulan-usulan perubahan kurikulum yang telah dibahas sebelumnya oleh Tim Kurikulum Prodi Doktor Biologi.
Dalam upaya menjaring masukan dan saran, workshop ini mengundang 3 narasumber (reviewer) yang pada kesempatan kali ini bergabung secaraa daring melalui zoom meeting. Narasumber berasal dari berbagai komponen seperti:
- Dr. Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo, M.Si., alumni Program studi Doktor Biologi yang saat ini menjadi dosen di Universitas Tanjungpura. Beliau memberikan masukan dari perspektif alumni dan juga akademisi
- Dr. Roberdi dari PT Sinarmas, mewakili komponen Industri, memberikan masukan mengenai keterkaitan kurikulum dengan kebutuhan industri dan juga tantangan di dunia kerja
- Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc., dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, mewakili komponen Asosiasi, memberikan masukan dan arahan berdasarkan pengalaman dan praktik yang diterapkan di instansinya.
Sesi terakhir yaitu diskusi dan tanya jawab bersama dengan para dosen Fakultas Biologi. Sesi ini berlangsung produktif dan efektif. Dengan banyak pertanyaan, saran dan juga tanggapan yang disampaikan, menandakan antusiasme yang tinggi serta kepedulian para dosen terhadap pengembangan kurikulum Program Studi Doktor Biologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh narasumber dan juga para dosen atas kontribusi dan partisipasinya dalam kegiatan ini. Workshop ini menjadi salah satu contoh komitmen Fakultas dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui evaluasi dan pengembangan kurikulum yang berkelanjutan, serta SDG 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara akademisi, alumni, industri dan juga asosiasi.
Yogyakarta, 11 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan kegiatan akademik inspiratif berupa Guest Lecture dengan tema “The Role of Biology in Human Assisted Reproductive Technology”. Acara ini berlangsung di Ruang Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM pada Jumat, 11 April 2025, pukul 13.00–15.00 WIB.
Guest Lecture ini menghadirkan narasumber istimewa, Laksmi Wingit Ciptaning, M.Biomed., embriologis profesional dari DIPA Healthcare sekaligus alumni Fakultas Biologi UGM angkatan 1989. Saat ini, beliau juga aktif sebagai anggota di berbagai organisasi bergengsi seperti IA IVF, ASPIRE, ESHRE, dan ASRM. Diskusi dipandu oleh Dr. Woro Anindito Sri Tunjung, dosen bidang Biokimia dari Fakultas Biologi UGM.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang dalam sambutannya menekankan bahwa lulusan Biologi memiliki potensi karir yang luas di lebih dari 56 jenis profesi. “Biologi adalah one for all. Mahasiswa harus membuka wawasan bahwa mereka bisa berkarir bahkan dalam bidang embriologi,” tegas Prof. Budi.
Antusiasme peserta sangat tinggi, dengan kehadiran mahasiswa dari jenjang S1, S2, dan S3, para alumni, dosen, hingga dokter dari RSUP Dr. Sardjito. Mereka menyimak materi yang disampaikan oleh Bu Nining—sapaan akrab Laksmi Wingit Ciptaning—yang memaparkan sejarah, prosedur, dan urgensi teknologi reproduksi berbantuan manusia, khususnya In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung.
Dalam paparannya, Bu Nining menekankan pentingnya peran Biolog dalam prosedur IVF, mulai dari seleksi sperma dan sel telur, fertilisasi di laboratorium, hingga pemantauan perkembangan embrio sebelum transfer ke rahim. Ia juga mengundang beberapa alumni Biologi yang telah sukses bekerja di bidang embriologi untuk berbagi pengalaman mereka, sebagai bentuk motivasi bagi para peserta.
Tak hanya itu, Bu Nining memberikan tips penting bagi lulusan Biologi yang ingin berkarir sebagai embriologis. “Hal terpenting adalah integritas,” ujarnya. Menurutnya, kemampuan teknis harus dibarengi dengan kejujuran, dedikasi, dan tanggung jawab tinggi dalam menghadapi dinamika kerja di bidang ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka cakrawala mahasiswa dan alumni Fakultas Biologi UGM untuk melihat lebih luas prospek karir di bidang embriologi serta meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam memasuki dunia profesional berbasis ilmu Biologi.
Fakultas Biologi UGM menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa difabel. Sejak tahun 2022, Fakultas Biologi telah secara konsisten memfasilitasi mahasiswa difabel dalam melaksanakan kegiatan akademik seperti perkuliahan, praktikum, serta ujian, baik Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Komitmen ini bertujuan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan setara bagi seluruh mahasiswa.
Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah penyediaan meja khusus bagi mahasiswa difabel yang memiliki keterbatasan dalam menulis dengan menggunakan tangan. Fasilitas ini dirancang secara ergonomis agar mahasiswa dapat menjalankan aktivitas akademik dengan nyaman dan tanpa hambatan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang fakultas dalam membangun sistem pendidikan tinggi yang adaptif terhadap keberagaman kebutuhan mahasiswa. Fasilitas tersebut tidak hanya menunjang aspek akademik, tetapi juga menjadi wujud kepedulian dan penghargaan terhadap potensi setiap individu.
Fakultas Biologi UGM juga terus membuka ruang komunikasi dan evaluasi untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan mahasiswa difabel dapat terpenuhi secara optimal. Dengan pendekatan yang adaptif dan kolaboratif, fakultas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang inklusif di masa mendatang.
Fakultas BiologiUGM menyampaikan harapan agar inisiatif ini dapat menjadi acuan bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengarusutamakan prinsip inklusivitas serta mendorong terwujudnya transformasi positif bagi masyarakat. Selain itu, Fakultas mengajak seluruh sivitas akademika untuk senantiasa memberikan dukungan yang konstruktif bagi mahasiswa difabel dalam upaya mereka meraih prestasi akademik yang unggul. Fakultas juga memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pendampingan mahasiswa dengan buddy counselor, dosen konseling, dan psikolog. Fakultas berkomitmen untuk SDG’s 4 tentang Pendidikan Berkualitas, SDG’s 5 tentang Kesetaraan Gender dan SDG’s 10 untuk mengurangi ketidaksetaraan.
Pada hari Jumat, 21 Maret 2025 pukul 13.00-14.00 WIB, telah dilaksanakan Gentalk 4 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa Formasigen dan umum. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembina Formasigen. Kegiatan ini menjadi tempat berbagi informasi mengenai genetika dan menjadi wadah diskusi aktif dan sharing antara alumni atau kakak tingkat terkait topik skripsi yang dikerjakan dengan anggota Formasigen dan umum. Pada kegiatan Gentalk keempat ini diisi oleh narasumber Laura Silka Karawina Rokhmat yang merupakan mahasiswi S1 Fakultas Biologi UGM angkatan 2021 di bawah bimbingan Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsinya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, Ghefira Nurrahima Tsuraya selaku Divisi Humas Kabinet HomeoGenesis 2025, dilanjutkan sambutan oleh Pembina Formasigen 2025 Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Dari sambutan tersebut, Ibu Ganies berharap kegiatan Gentalk ini dapat terlaksana secara rutin dan semakin baik kedepannya sehingga dapat menjadi wadah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan pematerian oleh narasumber dengan topik yang berjudul “Keragaman Genetik Kepiting Biola, Gelasimus Borealis (Crane, 1975), Dari Kulon Progo, D.I.Yogyakarta Berdasarkan Gen Mitokondria 16s rRNA”. Pada pematerian ini telah disampaikan Laura Silka Karawina Rokhmat mengenai cara mengidentifikasi dan menganalisis keragaman genetik kepiting biola, Gelasimus borealis, yang terdapat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan gen mitokondria 16S rRNA. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audiens dan penutupan. Dengan dilaksanakan kegiatan Gentalk yang pertama pada tahun ini, diharapkan menjadi awal yang baik untuk menjadi wadah diskusi yang menarik dan bermanfaat agar menjadi gambaran tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di bawah bimbingan dosen-dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 15 yaitu Menjaga Ekosistem Darat.
[Penulis: Formasigen]
Pada hari Jumat, 14 Maret 2025 pukul 13.00-14.30 WIB, telah dilaksanakan Gentalk 3 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa Formasigen dan umum. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Formasigen dan umum. Pada kegiatan Gentalk ketiga di tahun ini, diisi oleh narasumber Tan Rendy yang merupakan mahasiswi S1 Fakultas Biologi UGM angkatan 2022 di bawah bimbingan Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen pembimbing skripsinya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, Winda Lutfiana Hafidz selaku Divisi Humas Kabinet HomeoGenesis 2025. Kegiatan dilanjutkan dengan pematerian oleh narasumber dengan topik yang berjudul “Transformasi Genetik Tanaman dengan Agrobacterium tumifaciens”. Pada pematerian ini, narasumber membagikan pengalamannya selama menempuh program IISMA UBC (The University of British Columbia) yang memuat rekayasa genetika meliputi metode-metode dalam transformasi genetik guna pemuliaan tanaman. Dalam pematerian ini, narasumber juga memberikan penjelasan dan panduan mengenai desain primer dengan beberapa website seperti Phytozome untuk mencari sekuens gen target dan website Primer3Plus untuk menentukan primer forward dan reverse serta informasi lainnya. Selain itu, dijelaskan mengenai BLAST pada website NCBI untuk memastikan primer yang didesain spesifik terhadap target gen. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audiens, dokumentasi kegiatan, dan penutupan. Dengan dilaksanakan kegiatan Gentalk yang ketiga pada tahun ini, diharapkan dapat terus menjadi wadah diskusi yang menarik dan bermanfaat agar menjadi gambaran tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di bawah bimbingan dosen-dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 2 yaitu mengakhiri kelaparan.
[Penulis: Formasigen]
Pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret 2025, telah dilaksanakan kegiatan Small Group Discussion (SGD) oleh divisi keilmuan Ekologi Lanskap KSAT.yang diselenggarakan di Ruang 1 Gedung B Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar dan penerapan dari ekologi lanskap. Pada kegiatan ini Seedling akan menerima pemaparan materi dan dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian akan diberi studi kasus yang akan didiskusikan berasama teman sekelompoknya dengan dibimbing oleh anggota Sapling dan Tree.
Kegiatan Small Group Discussion diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan sesi pematerian. Pada sesi ini dijelaskan tentang pengertian dan gambaran umum ekologi lanskap, serta dijelaskan perbedaan ilmu ekologi dasar dengan ekologi lanskap yang mencakup struktur, elemen, dan prinsip dari ekologi lanskap. Selanjutnya Seedling dibagi menjadi beberapa kelompok dan studi kasus dilakukan secara outdoor di sekitar Gedung B dengan dibimbing oleh Sapling dan Tree. Pada sesi ini setiap kelompok mendapatkan 1 pos dan pada tiap pos terdapat soal yang harus diselesaikan. Diharapkan melalui sesi studi kasus dan games ini, Seedling dapat terlatih kemampuannya dalam mengenali struktur dan elemen ekologi lanskap secara langsung di lapangan. Kegiatan diakhiri dengan penutupan oleh MC dan dokumentasi.
Kegiatan SGD Ekologi Lanskap berjalan lancar dan tepat waktu. Diharapkan melalui kegiatan ini, seluruh anggota yang terlibat baik anggota Seedling, Sapling, maupun Tree dapat semakin memahami dan memperluas pengetahuan tentang ekologi, khususnya tentang implementasi struktur dan elemen ekologi lanskap di lapangan sehingga KSAT dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada dunia akademik serta masyarakat luas dan lingkungan sekitar, sesuai dengan semangatnya yaitu ‘Berakar Kokoh Menembus Peradaban’. [Penulis: KSAT 2025]
PT Freeport Indonesia melaksanakan inhouse training untuk memperkuat kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang teknik identifikasi satwa. Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., dosen dan peneliti dari Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, berkesempatan menjadi trainer dalam kegiatan bertajuk Pelatihan Teknik Identifikasi dan Pengawetan Satwa tersebut. Peserta pelatihan adalah staf dan karyawan Section Biodiversity, Environmental Division PT Freeport Indonesia yang telah mengikuti pelaksanaan acara pada tanggal 17–22 Maret 2025.
Pelatihan ini didesain khusus untuk staf dari subbagian Biodiversitas dan dirancang untuk meningkatkan kompetensi dalam identifikasi terutama empat kelompok utama takson hewan darat, yaitu Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Materi disampaikan secara komprehensif melalui sesi teori di kelas dan praktik lapangan langsung di wilayah kerja PT Freeport Indonesia.
Selain pengenalan taksonomi dan morfologi, pelatihan ini juga mencakup teknik sampling satwa liar, fotografi dokumentasi ilmiah, serta metode preservasi spesimen, baik berupa awetan basah maupun teknik dasar taksidermi. Kegiatan berlangsung secara interaktif dan partisipatif, dengan peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam diskusi dan praktik identifikasi spesimen lapangan.
Kegiatan ini menjadi bentuk kontribusi nyata Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pengembangan SDM PT Freeport Indonesia dan juga pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di wilayah Papua yang memiliki kekayaan hayati luar biasa.
Melalui pelatihan ini, diharapkan staf biodiversitas di lapangan dapat semakin terampil dalam mengenali dan mendokumentasikan satwa liar di wilayahnya secara ilmiah, sehingga dapat mendukung kebijakan konservasi yang berbasis data.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 15 (Life on Land) yang menekankan pada perlindungan, restorasi, dan pemanfaatan ekosistem daratan secara berkelanjutan, serta SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ilmu hayati.
Pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif antara dunia akademik dan sektor industri dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan.