Belantara Foundation bekerjasama dengan Harimau Kita, Universitas Andalas, dan Universitas Pakuan Bogor secara sukses menyelenggarakan Pelatihan Metode Monitoring Burung dan Harimau pada 23 Desember 2021. Tiga orang dosen Fakultas Biologi UGM diwakilkan oleh Akbar Reza, M.Sc., dan Rury Eprilurahman, M.Sc. Pelatihan sesi pertama berlangsung dari pagi hingga siang dan pelatihan berfokus pada metode monitoring burung yang disampaikan oleh Dr. Wilson Novarino, Dosen dari Universitas Andalas. Topik bahasan meliputi Kenekaragaman Burung di Indonesia, Pentingnya melakukan monitoring Burung, Teknik Identifikasi Burung, dan Metode Survey Burung misalnya dengan Point count.
Siapa yang tidak tahu Wisata Dieng, kawasan dengan dataran tinggi nan sejuk ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menyajikan keindahan alam pegunungan. Kawasan ini memiliki banyak telaga, kawah, lembah, mata air dan perbukitan sehingga menjadi objek wisata yang potensial. Dataran tinggi Dieng tak hanya menyajikan keindahan dan keunikan tempat wisatanya, namun juga memiliki beberapa produk unggulan dari pertanian, seperti carica, purwaceng, hingga kentang Dieng. Namun, di sisi lain dari keindahan ini, terdapat ancaman nyata seiring berjalannya ekstensifikasi konversi hutan menjadi perkebunan kentang. Kentang sendiri merupakan tanaman semusim, sehingga setelah panen, tanah di lereng menjadi lahan terbuka dan dapat berakibat terjadi erosi ketika turun hujan. Bahkan sempat terjadi banjir lumpur di tahun 2003 pembukaan lahan secara masif ini. Selain itu, dalam kurun 7 tahun terakhir, Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sekitar 367 kejadian tanah longsor, 113 korban jiwa, serta kerugian material lainnya.