Conference of Indonesian Student Association in Korea CISAK adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika) sebagai wadah bagi para pelajar baik di dalam maupun di luar negeri untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Tahun 2019 merupakan kali ke-11 diadakannya kegiatan CISAK. Dengan mengangkat tema “Empowering National Innovation and Prosperity through Industry 4.0 in Indonesia”. CISAK 2019 dilaksanakan pada tanggal 30-31 Maret 2019 bertempat di Korea Maritime and Ocean University Busan, Korea Selatan
Kegiatannya mencakup : seminar dengan empat keynote speaker, presentasi paper terpilih secara oral, dan sharing session mengenai beasiswa dan perkuliahan Univeritas di Korea. Pada pembukaan acara, perwakilan Kedutaan Besar RI untuk Korea Selatan menyatakan bahwa CISAK merupakan sarana bagi generasi muda Indonesia untuk mempublikasikan karya-karya ilmiahnya dalam menciptakan solusi untuk memperbaiki permasalahan di tanah air tercinta dan meningkatkan inovasi bangsa dalam persaingan internasional.
Keynote Speaker dalam CISAK 2019 ini yaitu Prof.Tomi Suryo Utomo,S.H., LL.M,Ph.D yang merupakan Profesor Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, Chusnul Tri Judianto, S.T yang merupakan kepala dari ICT Center of Indonesia National Institute of Aeronautics and Space, Jonathan Barki selaku Vice President of Corporate Strategy GOJEK, dan Muhammad Farras Bari Zain yang merupakan Co-Founder damoGO.co.kr
CISAK 2019 telah menerima ratusan paper dari berbagai bidang pada conference ini yaitu bidang digital social science, enterpreneurship & business, healthcare & pharmacy, fisheries & biology, social science & humanities, energy, food & agriculture, dan natural sciences & engineering. Setelah melalui tahapan seleksi, sembilan tim dari Fakultas Biologi UGM berkesempatan untuk mempublikasikan papernya secara oral. Sembilan tim tersebut merupakan perwakilan mahasiswa dari Laboratorium Ekologi yang diwakili oleh Ilham Cahyo Nugroho, Sevina Rahmi, dan Arisma Kusuma Dewi dengan Dr. rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si.,M.Si sebagai dosen pembimbing. Selain itu terdapat perwakilan mahasiwa dari Laboratorium Sistematika Hewan yang diwakili oleh Chalvia Zuyyina dengan dosen pembimbing Rury Epilurahman, S.Si., M.Sc. Selain itu terdapat tim dari Kelompok Studi Kelautan (KSK) dari kelas keilmuan Algae yang terdiri dari Arisa Ayuda Prasmiasari, Nofita Ratman, dan Afifah Nur Aini Putri serta dari kelas keilmuan Ehinodermata yang terdiri dari Alfi Fathona Putri dan Septi Lutfiatun N.
Tim KSK, Laboratorium Ekologi, dan Laboratorium Sistematika Hewan mempublikasikan paper penelitiannya pada sesi oral presentation dengan judul masing-masing yaitu “Analysis of Pigment Concentration Common Macroalgae in the South Coast of Gunungkidul, Yogyakarta by Spectrophotometric Method” dan “Comparison of Macroalgae Abundance and Diversity in Intertidal Zone of Porok Beach, Gunungkidul between Two Seasons” yang merupakan paper dari kelas keilmuan Algae KSK. Paper dari kelas keilmuan Echinodermata KSK yang berjudul “ The Diversity of Echinoderms (Echinoidea, Ophiuroidea, and Holothuroidea) in Slili Beach, Gunungkidul, Yogyakarta. Paper dari Laboratorium Ekologi yang berjudul “Accumulation of Pb and Cu in Padina sp. at Tawang and Pidakan Beach, Pacitan, East Java” oleh Ilham Cahyo Nugroho, “ Bioapsorption of Copper (Cu) from Silver Industrial Wastewater Using Chitosan” oleh Sevina Rahmi, dan paper “Bioapsorption of Silver (Ag) in Silver Industrial Waste Using Chitosan” oleh Arisma Kusuma Dewi. Sedangkan paper dari Laboratorium Sistematika Hewan yang berjudul “ Diversity of Biota Marine in Intertidal Zone of Reudeup Beach, Nasi Island, Aceh Besar” oleh Chalvia Zuyyina
Diharapkan paper yang telah dipublikasikan oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM pada CISAK tersebut dapat memberikan manfaat, baik secara ilmiah maupun kepada masarakat. Karena pada hakikatnya, mahasiswa merupakan agen penerus bangsa yang akan menjadi problem solver dan inovator untuk memajukan bangsa Indonesia. (Arisa Ayuda P dan Alfi Fathona P).
Pada tanggal 2 April 2019, Fakultas Biologi UGM kedatangan tamu penting yaitu Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Bapak Ir. Ikram M. Sangadji, M.Si. beliau didampingi oleh Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan, S.t., M.Sc., Ph.D., Kasubdit Konvensi dan Jejaring Konservasi serta Bapak Imam Fauzi Kepala Seksi Program dan Evaluasi BKKPN Kupang. Beliau bertiga datang ke Fakultas Biologi untuk melakukan kerjasama penelitian, pengabdian kepada masyakarat dan pengelolaan sumber daya hayati laut di KKN TNP Laut Sawu.
Inisiasi kerjasama ini awalnya datang dari ide Pak Imam Fauzi mengenai pembuatan media pembelajaran mengenai biota laut dilindungi di kawasan TNP Laut Sawu. Pak Imam menghubungi Pak Donan Satria Yudha, Kepala Museum Biologi UGM guna membantu mengenai pembuatan media pembelajaran biota laut tersebut. Pak Donan kemudian menyarankan untuk membuat Perjanjian Kerja Sama, dengan Fakultas Biologi UGM. PKS tersebut dimaksudkan untuk mempermudah ruang gerak dan memperluas cakupan kerjasama.
Menindaklanjuti percakapan Pak Imam dan Pak Donan, maka pada tanggal 12 Agustus 2018, Bapak Ikram dengan ditemani Pak Imam berkunjung ke Museum Biologi UGM. Beliau melihat-lihat Musbio dan bertanya mengenai kemungkinan bantuan pembuatan media pembelajaran biota laut. Pak Ikram terkesan dan serius ingin mengajukan kerjasama tersebut. Selang beberapa waktu, Pak Ikram mengirim surat permohonan kerjasama dan draft PKS ke Fakultas Biologi UGM. Dekan Fakultas Biologi UGM, Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. merespon dengan baik dengan mengundang Bapak Ikram ke Fakultas Biologi UGM guna finalisasi PKS tersebut. Dalam pertemuan untuk memfinalisasi draft PKS tersebut, dari Fakultas Biologi turut hadir pula Bapak Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Bapak Razaq Chasani, Bapak Rury Eprilurahman dan Bapak Arief Muammar.
Hasil dari pertemuan tersebut, Fakultas Biologi UGM diminta untuk membantu program pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan sumber daya hayati laut di kawasan konservasi TNP Laut Sawu. Hal tersebut merupakan kepercayaan yang besar bagi kami, dan akan kami lakukan dengan baik, mengingat SDM dosen Fakultas Biologi dengan bidang kelautan cukup banyak dan mumpuni.
Salah satu mahasiswi program PMDSU Biologi UGM, Utin Elsya Puspita, berkesempatan melaksanakan research visit di Institute of Biology, Leiden University, Leiden, Belanda selama tiga bulan. Program ini didukung oleh beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti. Pelaksanaan kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dijalin oleh Fakultas Biologi UGM dengan Institute of Biology, Leiden University.
Penelitian yang dilaksanakan dari Desember 2018 sampai Maret 2019 tersebut dilakukan dengan mengamati level ekspresi gen MyoD dan DLK1 pada berbagai tahap perkembangan embrio beberapa jenis ayam, termasuk ayam Pelung asli Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di bawah supervisi Prof. dr. Michael K. Richardson dari di bagian Animal Science & Health. Utin sendiri merupakan mahasiswa S3 Ilmu Biologi dari Fakultas Biologi UGM dengan program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti bimbingan Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Hasil dari program PKPI ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas publikasi internasional dan menguatkan kerja sama internasional fakultas yang diwujudkan melalui join publication. Selain berkesempatan melakukan riset di IBL, Utin juga berkesempatan mengikuti Scientific English Class yang diampu oleh Prof. dr. Michael K. Richardson. Harapannya hal tersebut dapat membantu peningkatan kualitas publikasi internasional, terutama dalam teknik kepenulisan dalam Bahasa Inggris.
Pada tanggal 7 Maret 2019, Utin mendapatkan kunjungan dari Prof. M. Syahril Badri Kusuma dari Institut Teknologi Bandung dan Ibu Ratna Juwita selaku perwakilan dari Kemenristekdikti. Kunjungan tersebut ditujukan untuk memantau perkembangan penelitian serta lingkungan penelitian di IBL, Leiden University.
Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, mengawali kegiatan Outing Campus pada pertengahan semester genap tahun ajaran 2018/2019 ini mengadakan study banding bagi SDM perpustakaan. Sejumah 6 orang SDM Perpustakaan Fakultas Biologi UGM turut berpartisipasi dalam kegiatan study banding yang telah dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2019 di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Drs Ign. Sudaryadi, M.Kes selaku ketua kegiatan study banding menuturkan, banyak manfaat yang dapat diterapkan dari mengikuti kegiatan study banding ini didasari bahwa Perpustakaan menjadi suatu pusat pengetahuan untuk kebutuhan akademik serta pengembangannya. Sejalan dengan pemaparan Direktur Perpustakaan UKSW Salatiga Drs. Darmanto M.Hum saat menerima tim SDM Perpustakaan Fakultas Biologi, bahwa kegiatan seperti study banding sangat penting dilaksanakan bagi suatu institusi termasuk perpustakaan. Menurut penuturan beliau dalam sharing dan diskusi yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, dengan study banding ini, menjadikan hidup kita tidak seperti katak dalam tempurung melainkan dapat mengenal satu sama lain sehingga masing-masing dapat memajukan nilai-nilai profesionalitas, kolaborasi, dan layanan yang berpusat pada pemustaka. Dengan demikian layanan perpustakaan dapat benar-benar menopang dan mengembangkan ketrampilan pemustaka dalam menemukan dan memberdayakan informasi.
Perkembangan ilmu yang berjalan begitu pesat harus dapat diikuti salah satunya dengan cara melihat secara langsung di lapangan melalui study banding semacam ini, jangan sampai kita merasa sudah paling benar dan paling bagus. Hal yang tidak kalah penting dari apa yang dapat kita ambil dari kegiatan study banding seperti ini, adalah melalui perpustakaan kedua institusi diharapkan dapat saling bekerjasama dengan membuka program inter-library loan atau pinjam (pustaka) antar perpustakaan. Kolaborasi antara institusi yang berbeda sangat dimungkinkan untuk dilakukan bersama di era keterbukaan publik, segala bentuk akses informasi dapat dibuka secara luas kepada semua pemustaka. Institusi mempunyai tanggungjawab yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui akses informasi yang tersedia di perpustakaan. Hal lain yang dapat diambil manfaatnya adalah perpustakaan dapat mengadopsi sistem informasi yang telah dikembangkan oleh Perpustakaan UKSW Salatiga, tentang sistem peringatan atau notifikasi dalam pemberlakuan denda dalam batas tertentu, apabila ada pemustaka yang telah melebihi batas peminjaman dan terkena denda otomatis didalam sistem akan memberikan warning sehingga anggota tersebut otomatis tidak dapat hak dalam mengakses informasi sampai buku yang terpinjam dikembalikan serta melunasi dendanya.
Perpustakaan UKSW Salatiga sendiri dalam memberikan pelayanan pemustaka memiliki slogan “Inspiring Destination”. Makna dari slogan tersebut di inspirasi oleh Rektor pertama UKSW Prof. O. Notohamidjojo yang berarti bahwa perpustakaan merupakan tempat atau sumber inspirasi bagi pemustaka yang nantinya juga mampu menginspirasi orang lain Slogan ini diperkuat dengan salah satu misinya yaitu menyediakan pelayanan yang “diakonia”. Perpustakaan memiliki arti yang lebih luas tidak lagi sekedar menjadi tempat menyimpan koleksi dan tempat meminjam buku, lebih dari itu perpustakaan harus dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengguna. (Rusna)
Generasi Indonesia sekarang ini menjadi generasi yang digencarkan sebagai generasi millennial. Pada generasi ini diharapkan para pemuda-pemudi Indonesia memberikan ide-ide pembangunan yang kreatif, inovatif dan solutif. Hal tersebut membuat kita sebagai generasi emas dalam menghadapi generasi milenial dan bonus demografi harus memiliki ide-ide kreatif dan inovatif, sehingga memberikan gambaran pemuda dalam kemajuan bangsa. Deng demikian, Unit Kegiatan Mahasiswa Studi Ilmiah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan SEMART Festival Ilmiah Mahasiswa 2019 yang meliputi Essay Competition, Desain Infografis dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Adapun tema yang diangkat dalam SEMART Festival Ilmiah Mahasiswa 2019 Universitas Sebelas Maret yaitu “Peran generasi milenial dalam menghadapi tantangan global melalui implementasi ilmu pengetahuan guna mewujudkan Indonesia berdikari”.
Dari tiga ajang lomba yang diseleksi, Alhamdulillah Universitas Gadjah Mada terpilih sebagai Finalis yaitu 1 tim Essay, 3 tim Desain Infografis, 1 LKTI tim. Tim UGM yang menjadi finalis salah satunya adalah dari Mahasiswa Fakultas Biologi yang beranggotakan Giyantolin dengan kolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang bernama Ahmad Rumawi.
Acara diselenggarakan di Gedung FKIP UNS pada tanggal 7-10 maret 2019. Susunan agenda yang dilaksanakan yaitu Presentasi Finalis, Malam Ramah Tamah, City Tour, Gala Dinner dan Seminar. Presentasi Finalis LKTI diikuti oleh kampus ITB, UGM, UNILA, ITS, UAD, UB, UNEJ, UNNES, dan UNDIP.
Tim UGM yaitu melakukan kolaborasi yang dibentuk sebagai penggagas untuk menyatukan permasalahan dalam menghadapi tantangan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Untuk menanggapi tantangan tersebut dilatar belakangi oleh konfliknya antara masayarakat dan pemerintah, karena belum ada titik temu solutif yang tepat. Hasil kajian permasalahan tersebut memunculkan ide yaitu “Rintisan Pariwisata Berbasis Eko-Budaya dengan Koraborasi Masyarakat Desa Sidorejo”. Dari ide yang diangkat mampu membawakan juara harapan. Walaupun demikian, tim bersyukur karena ajang lomba yang diselenggarakan sangat bergengsi dari 400-an paper tim bisa masuk finalis dan menjadi juara harapan. Dari hasil yang didapatkan mengevaluasi bahwa kedepannya akan dilakukan pematangan dalam menulis, presentasi dan pengembangan prototype sehingga lebih mantap lagi dalam ajang kompetisi dan bisa membanggakan kampus.
[23/3] Dalam rangka memperingati Hari Hutan Internasional yang jatuh pada 21 Maret 2019, Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Workshop Management of Arboretum as Public Green Space, dengan mengundang pembicara dari Dresden University of Technology Senior Experten Service (SES), Germany. Acara dilaksanakan di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Peseta workshop kurang lebih 50 peserta baik dari dalam Fakultas Biologi maupun dari instansi lain.
Pematerian workshop dilakukan 3 sesi yaitu dari masing-masing dari ketiga pembicara menyampaikan materi dan dilakukan sesi tanya jawab untuk setiap sesi dengan dipandu oleh Chlarissa Bella A. S.Si. sebagai moderator.
Pembicara pertama disampaikan tentang perkenalan arboretum biologi oleh Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen Fakultas Biologi dan pengelola Hutan Biologi. Pembicara kedua oleh Raditia Nugraha, S.Si dari Dinas Lingkungan Hidup yang juga merupakan alumnus UGM 2010 dan alumnus KSAT. Dijelaskan tentang 3 materi, yang pertama yaitu tentang peraturan Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang kedua bagaimana menentukan seberapa penting regulation atau peraturan tersebut, dan yang ketiga yaitu bagaimana penerapan regulation pada lingungan yang sebernarnya. Pada penjelasan ini ditekankan pada setiap peraturan atau UU yang telah ada dan membandingkan kondisi sebenarnya pada lingkungan sekitar. Pada akhir sesi kedua dilakukan sesi tanya jawab dan antusias dari peserta sangat tinggi dengan banyaknya pertannya yang diajukan oleh peserta workshop.
Pembicara terakhir yaitu dari Dr. Ulrich Pietzarka dari Dresden University of Technology Senior Experten Service (SES), Germany yang membawakan pendalaman mengenai Arborertum yang dijelaskan dari skala umum sampai skala spesifik dengan memberi contoh model arboretum yang ada di Jerman dan yang ada disekitar DIY terutama di Fakultas Biologi UGM. Di dalam materi dijelaskan tentang sejarah arboretum, arboretum sebagai living space, serta penjelasan secara mendalam tentang model arboretum yang ada di Fakultas Biologi UGM yaitu berupa komponen dan struktur pada Hutan Biologi.
Acara workshop dilanjutkan dengan sesi Outing ke Hutan dengan tujuan untuk lebih memperdalam ilmu yang telah didapat dengan memberikan model arboretum pada Hutan Biologi UGM. Peserta juga sangat antusias dengan pengalaman outing yang merupakan pengalaman baru dengan secara langsung menerapkan ilmu pada arboretum yang ada.
Kelompok Studi Entomologi UGM menyelenggarakan kegiatan Malam Keakraban (Makrab) dan Outbond kebersamaan pada hari Sabtu dan Minggu, 23-24 Februari 2019 bertempat di Omah Notoplankton 15, Sleman. Kegiatan ini diperuntukkan bagi para anggota KSE atau Sarangers dengan tujuan merekatkan kekeluargaan antara intern KSE sekaligus ajang refreshing dari kegiatan perkuliahan . Para anggota KSE berkumpul terlebih dahulu di Jalan Taman Biologi Fakultas Biologi UGM pada pukul 16.00 WIB untuk berangkat bersama-sama menuju lokasi kegiatan. Perjalanan sempat terhambat oleh hujan deras dan jarak lokasi yang cukup jauh sehingga para anggota KSE sampai di Omah Notoplankton 15 menjelang maghrib.
Acara dimulai selepas isya’ yang diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua Penyelenggara Makrab dan Outbond KSE 2019, Aliya Nadira Irsyad (KSE XIX). Kegiatan dilanjutkan dengan berbagai permainan yang dipandu oleh Khoiruddin Anshori (KSE XIX) diantaranya Tepuk Konsentrasi hingga Perang Dunia. Anggota KSE dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan harus bekerja sama dalam permainan. Kegiatan ini bertujuan untuk merekatkan dan mengakrabkan anggota KSE satu sama lain. Acara dilanjutkan dengan nonton bersama dengan judul film Miracle in Cell No.7.
Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi bersama-sama selama kurang lebih tiga puluh menit yang dipandu oleh Nico Chandra (KSE XIX). Selepas senam, anggota KSE bersiap untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya yakni Outbond. Kegiatan Outbond dipandu oleh seorang tour guide dengan menyusuri jalan pemukiman, perkebunan salak hingga menyusuri sungai sepanjang 500 m. Derasnya aliran sungai tak menyurutkan semangat anggota KSE untuk melintasi sungai tersebut. Seusai melintasi sungai, anggota KSE menikmati makan siang yang telah disediakan di pinggir aliran sungai. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok makan bersama – sama dalam satu nampan. Selanjutnya anggota KSE kembali ke penginapan untuk menutup kegiatan dan pulang. Diharapkan dengan adanya kegitan ini, anggota KSE dapat lebih mengenal satu sama lain dan merekatkan tali kekeluargaan dalam KSE ini. KSE!!Bergerak tanpa batas!!.