Pada hari Sabtu (18 Mei 2019), Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan Workshop Botanical Painting Days yang berkolaborasi dengan Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA). Acara ini dihadiri oleh 20 orang peserta dan 6 orang dari anggota IDSBA, dengan 3 pembicara yaitu Eunike Nugroho (IDSBA), Abdul Razaq Chasani S.Si, M. Si (Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM), dan Vidya Metta Murti (KSAT 2015). Botanical Painting Days ini dilaksanakan di Ruang Sidang Atas Fakultas Biologi UGM. Peserta berjumlah 20 orang tersebut berasal dari Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung dan Surabaya.
Sesi pertama dimulai dengan pematerian oleh Abdul Razaq Chasani S.Si, M.Si mengenai Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang dibicarakan meliputi morfologi luar dan dalam tumbuhan, asal usul organ, bentuk dan susunan, tata letak dan bagiannya, serta perkembangan termasuk metamorfosis organ. Kemudian dilanjutkan sesi pematerian oleh Vidya Metta Murti mengenaiĀ perkenalan Kelompok Studi Arsitektur Taman yang menitikberatkan mengenai arsitektur lanskap dan keanekaragaman tanaman. Arsitektur Lanskap dan keanekaragaman adalah subdivisi keilmuan KSAT yang berkaitan dengan gambar botani dan gambar perspektif untuk merepresentasikan tanaman atau spesimen yang digunakan.
Pemateri ketiga adalah dari Eunike Nugroho yang membicarakan tentang botanical art dan cara pembuatan botanical art itu sendiri. Seusai pematerian, kegiatan dilanjutkan dengan praktek menggambar yang dipandu oleh Eunike Nugroho sendiri dan 6 anggota IDSBA.
Praktek menggambar dilakukan dengan mengamati spesimen dedaunan segar dan digambar dengan media pensil dan cat air. Praktek menggambar berlangsung hingga pukul 16.55 WIB, kemudian dilanjutkan dengan penutupan berupa sesi foto peserta bersama karya yang telah dibuat.
Oceans days merupakan salah satu kegiatan Kelompok Studi Kelautan (KSK) Biogama yang bertujuan untuk memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya.Oceans days 2019 diperingati pada hari Sabtu , 18 Mei 2019 di Ruang Seminar Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.Peringatan Ocean day tahun ini mengangkat tema Fight The Monster We Created : Plastic dan dihadirkan dalam bentuk Talkshow.Talkshow kali ini mengundang 2 pembicara,yaitu Bapak Arif Rudiyanto,S.Si. selaku Direktur Yayasan Kanopi Indonesia dan Retno Suryandari dari Greenpeace Indonesia.
Acara Oceans days dimulai pada pukul 14.00 WIB dan acara dipandu oleh Farhan Wali Bachtier (DXVIII) dan Farial Alwaini (DXVIII) selaku pembawa acara.Acara dimulai dengan pemberian sambutan oleh Wynona Zahra Aqila (DXVIII) selaku Ketua Pelaksana,dilanjutkan sambutan oleh Achmad M. Huda (DXVII) selaku Ketua KSK Biogama 2019.Kemudian sambutan sekaligus pembukaan acara secara resmu dari Ibu Rina Sri Kasiamdari,S.Si.,Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Bapak Drs.Trijoko,M.Si. selaku Dosen Pembina Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.Setelah sambutan selesai,acara dilanjutkan dengan sesi talkshow.Talkshow dipandu oleh Ikhsan Maulana (DXVII) .Talkshow dibagi menjadi 2 sesi,yaitu sesi 1 dan sesi 2.Pada sesi 1,talkshow dimulai dengan pemaparan materi dari Bapak Arif Rudiyanto kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kemudian dilanjutkan dengan breaktime yang diisi dengan waktu sholat dan ice breaking yang dipimpin oleh Amalia Eka Puspita (DXVIII) dan Arief Budhiman (DXIX).Setelah itu dilanjutkan dengan talkshow sesi 2 yang dibawakan oleh Retno Suryandari dari Greenpeace Indonesia.Kedua narasumber memaparkan kepada peserta mengenai bagaimana polusi plastik dan keberadaannya semakin mengancam kehidupan,terutama kehidupan mahluk hidup di laut dan pembicara memberikan pemaparan mengenai aksi nyata yang dapat dilakukan mahasiswa untuk membantu atau berupaya mengurangi penggunaan plastik.Talkshow dilanjutkan oleh pertanyaan ā pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan peserta.Peserta terlihat sangat antusias dalam berdiskusi dengan pembicara.
Talkshow berakhir pada pukul 17.30 WIB dan ditutup dengan pemberian plakat dan foto bersama.Lalu acara dilanjutkan dengan pembagian makanan dan minuman untuk acara buka bersama.Panitia Oceans day 2019 mengucapkan terimakasih atas antusiasme pembicara dan peserta dalam memeriahkan peringatan Hari Laut Sedunia tahun ini.Semoga ilmu yang telah disampaikan dapat diterima dan diaplikasikan serta dibagikan kepada siapapun.Karena lautku,lautmu,laut kita bersama.Our Ocean for Our Future!
Jales Viva,Jales KSK!
Selasa (14/05) Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., mengikuti kegiatan Focus Group discussion (FGD), yang diselenggarakan oleh Komite Penelitian dan Pemantauan Merkuri (KPPM).Ā Kegiatan FGD tersebut dilaksanakan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur. FGD tersebut dilaksanakan dengan agenda penyusunanĀ roadmapĀ penelitian dan pemantauan Merkuri pada lintas kementerian/Lembaga, yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari berbagai Lembaga anggota KPPM, perwakilan Institusi Pemerintah, NGO, dan dari Perguruan Tinggi.
Universitas Gadjah Mada, merupakan salah satu institusi yang mempunyai kepedulian yang tinggi dan terlibat aktif dalam memecahkan permasalahan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan terlibat dalam pemecahan masalah yang timbul dengan adanya penambangan emas yaitu penggunaan merkuri. Universitas Gadjah Mada sudah melakukan banyak kegiatan penelitian mengenai penggunaan merkuri melalui beberapa program yang dilaksanakan oleh, salah satunya Tim lintas fakultas yang beranggotakan dari Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Teknik, serta melalui program-program penelitian dan melalui kegiatan KKN-PPM, yang dilaksanakan di berbagai wilayah penambangan emas, termasuk yang dilaksanakan di daerah Kabupaten Sumbawa Barat.
Persoalan pencemaran merkuri di lingkungan merupakan persoalan serius yang harus diatasi bersama-sama oleh semua komponen Bangsa. Sampai saat ini masyarakat banyak yang belum mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai bahaya penggunaan merkuri. Pencemaran Merkuri baik dalam bentuk metil maupun alkil dilingkungan, yang kemudian akan ter-akumulasi pada tubuh secara berkelanjutan, akan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh kontaminasi merkuri, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh manusia seperti otak, hati, dan ginjal. Selain itu, paparan merkuri dapat mempengaruhi kekebalan tubuh organisme sehingga akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Pencemaran merkuri merupakan problematika yang harus dapat diatasi secara menyeluruh. Keberadaan dan pemakaian merkuri dalam pertambangan harus dikurangi, dan merkuri yang sudah menyebar ke lingkungan harus dapat di remidiasi. Pendekatan berbagai aspek, termasuk aspek Teknologi, bioteknologi, sosial, ekonomi, psikologi dan kebijakan sangat penting untuk dipadukan agar permasalahan merkuri bisa dipecahkan secara tuntas. Oleh karenanya, Keberadaan Komite Penelitian dan Pemantauan Merkuri (KPPM) dan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi pencemaran merkuri yang sudah dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada melalui kegiatan penelitian maupun program pengabdian masyarakat, harus didukung dan dilanjutkan.
Hikapel, sebagai salah satu produk melon unggul yang diciptakan dari penelitian di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM kini tengah memasuki tahapan komersialisasi pada fase produksi massal. Hal tersebut menjadi lompatan besar bagi Hikapel untuk dapat masuk ke pasar sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara luas. Saat ini, produksi Hikapel masih sangat terbatas yang dilakukan oleh tim Gama Melon dengan basis produksi di Yogyakarta.
Hikapel sebagai prototipe industri berhasil menjadi produk yang diterima industri melalui hibah RISPRO-LPDP pada tahun 2015-2017, dan selanjutnya melalui hibah teknologi yang dimanfaatkan industri pada tahun 2018-2019 ini diharapkan proses scale up Hikapel dapat berjalan yaitu dengan dilakukannya kerjasama produksi bersama perusahaan dan start up dibidang agro, Nudira Fresh. Perihal tersebut, pada hari Senin kemarin, tanggal 29 April 2019 ketua peneliti Gama Melon, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. meninjau langsung proses trial penanaman yang telah dilakukan di farm Nudira Fresh yang berlokasi di Pangalengan, Kab. Bandung.
Hikapel yang telah diperkenalkan sejak tahun 2015 lalu memperoleh feedback positif berupa permintaan di pasar yang tinggi, melalui test market untuk wilayah Yogyakarta sendiri kebutuhan akan Hikapel mencapai 8-9 kwintal/minggu namun permasalahan ada pada kapasitas produksi yang belum memadai. Selain itu, melalui penuturan langsung Prof. Budi Daryono menyampaikan bahwa kendala utama ada pada aspek lingkungan, yaitu selain tekanan cuaca juga hama dan penyakit tanaman membuat budidaya konvensional tidak bisa diandalkan untuk produksi. āProduk ini telah divalidasi unggul dari aspek genetika dan pasar mengkategorikan melon ini sebagai melon premium, aspek budidaya-lah yang masih menjadi kendala hingga saat ini, maka dari itu untuk proses scale up kami membutuhkan mitra yang memiliki teknologi budidaya yang mampu mengatasi tekanan lingkungan, baik cuaca maupun hama dan penyakit tanamanā ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, tim Nudira Fresh, Pak Yunus menyampaikan bahwa memang saat ini untuk industri agro sudah saatnya mengubah orientasi, tidak lagi asal tanam dan kemudian kebingungan menjual saat panen, namun harus mampu mulai mengarahkan konsep plant factory dimana komoditas yang akan diproduksi, estimasi panen, kapasitas produksi, dan aspek pemasaran sudah diperhitungkan dengan matang. Nudira Fresh sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam budidaya komoditas unggul menggunakan sistem hidroponik yang dikombinasikan dengan teknologi IoT (Internet of Things). Terkait prospek pasar melon, Pak Yunus sendiri menuturkan bahwa permintaan untuk melon unik di wilayah Jabodetabek mencapai 70 ton/minggu sehingga Hikapel ini adalah bentuk inovasi yang diharapkan mampu diproduksi skala besar untuk memenuhi permintaan pasar.
Pada kesempatan yang sama beberapa calon investor yang dikomandoi oleh Pak Sany Rahardjantho yang telah tertarik terhadap melon Hikapel sejak tahun 2017 juga turut hadir untuk melihat langsung dan berdiskusi terkait Hikapel. Semoga melalui Hibah Teknologi yang Dimanfaatkan Industri (Inovasi) tahun kedua dari Hikapel ini dapat berjalan seiring dengan dukungan dari berbagai mitra industri dalam mewujudkan Hikapel sebagai kultivar melon Indonesia yang unggul untuk dinikmati oleh masyarakat.
International Conference on Science, Engineering & Technology – ICSET 2019 merupakan konferensi yang diselenggarakan oleh Researchfora bertempat di Village Changi Hotel, Singapura pada tanggal 2-3 April 2019. Ā Tujuan konferensi ini adalah untuk mewadahi platform bagi mahasiswa, insinyur, ilmuwan, peneliti, dan akademisi untuk saling berbagi ilmu dan tren penelitian terkini mengenai sains dan teknologi.
Konferensi ini meliputi seminar dengan 1 keynote speaker dari Korea Selatan dilanjutkan dengan presentasi penelitian oleh para peserta dan diakhiri dengan sesi pengumuman āBest Paperā serta pembagian sertifikat. Dalam kesempatan tersebut dipilih 2 best paper dari penelitian yang dipublikasikan. Melalui konferensi ini, mahasiswa biologi mampu mengetahui cabang ilmu lain yang dapat dikaitkan dengan ilmu biologi.
Tim BiOSC mempublikasikan penelitian berjudul “Diversity of Orchid Species and Its Consevation Strategy on Karst Land in Mudal River Park Ecotourism, Kulon Progo, Yogyakarta” yang dipresentasikan oleh Amru Rizal Basri (BiOSC AD XII). Adapun anggota tim yang berangkat Ā adalah Fauzana Putri (BiOSC AD X), Febri Yuda Kurniawan (BiOSC AD X) dan Nureni Dhuha Mustika (BiOSC AD XII). Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Penelitian ini diharapkan mampu mengenalkan anggrek Yogyakarta dan usaha untuk melestarikan keberadaan spesies di alam dalam forum internasional.
Mahasiswa Biologi UGM Raih Juara 1 LKTIN 4th Annual Biology Exhibition 2019 Universitas Negeri Medan
Tim Mahasiswa Biologi berhasil meraih juara 1 dalam LKTI Nasional 4th Annual Biology Exhibition yang diselenggarakan pada tanggal 11 April 2019 di Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara.
Pada lomba yang mengusung tema āRevitalisasi Peran Mahasiswa Dalam Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals di Era Revolusi Indusri 4.0ā, tim yang mewakili Fakultas Biologi beranggotakan Faridatul Hidzroh (2015), Adib Fakhruddin Yusuf (2016), dan M. Fikri Al Rasyid (2016) yang ketiganya merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Peneliti Gama Melon dan Forum Mahasiswa Peneliti Genetika (Formasigen). Dalam lomba tersebut, Tim Biologi membawa karya tulis dengan judul āPengembangan Budidaya Labu Susu dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian dan Kemandirian Pangan Nasionalā. Karya tulis kemudian disajikan dalam bentuk bentuk presentasi oral dan poster.
āHasil penelitian yang digunakan untuk karya tulis ini sebenarnya merupakan penelitian dari Tim Gama Melon yang berada di bawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan sudah dimulai sejak dari tahun 2017 dan masih dikembangkan hingga kini.ā ungkap Farida (14/4).
Labu susu yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan hasil pemuliaan Tim Gama Melon Laboratoriun Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM serta telah dibudidayakan oleh Kelompok Tani Tunas Jaya di Madurejo, Sleman, Yogyakarta dalam skema Hibah Teknologi Tepat Guna.
“Labu susu ini masih memiliki 4 variasi bentuk buah yaitu pir/gitar, mangkuk, leher angsa dan paprika. Namun bentuk pir/gitar sebagai bentuk buah yang diharapkan menduduki persentase paling tinggi dari total populasi yaitu sebanyak 52%. Probabilitas bentuk pir dapat ditingkatkan dengan penggaluran murni menggunakan teknologi kastrasi-polinasi dan screen house yang berkelanjutan” ungkap Adib.
Labu susu yang potensial dan memiliki nilai jual yang tinggi memiliki karakter berbentuk pir/gitar, berwarna terang dengan tingkat kemanisan tinggi dan daya simpan buah yang lama.
āSesuai dengan tema kegiatan ini, upaya pengembangan labu susu merupakan upaya dalam mewujudkan Sustainable Development Goals di Era Revolusi Indusri 4.0ā pungkas Fikri.
āHarapan kedepannya mahasiswa biologi khususnya yang tergabung dalam Formasigen mampu menorehkan prestasi lain untuk mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dan Indonesia di kancah yang lebih tinggiā pesan Pembina Formasigen, Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc.
Minggu, 14 april 2019 Kelompok Studi Arsitektur TamanĀ mengadakan Moss Terrarium Workshop yang bertempatkan di Taman Pintar Yogyakarta. Pada workshop kali ini dihadirkan 2 pembicara yaitu mas Endra A. Winata dari Taman Kecil dan mba Fatizha Zhafira.
Diadakannya Moss Terrarium Workshop ini dimaksudkan agar para peserta dapat menggali ilmu yang ada pada workshop ini serta mengembangkannya dengan kreativitas masing-masing dan dapat pula dijadikan untuk peluang dalam berbisnis. Acara Moss Terrarium Workshop ini dibuka dengan sambutan ketua panitia lalu dilanjutkan dengan sambutan dari pembina KSAT. Setelah itu diadakan pematerian 1 yang diisi oleh Fatizha Zafira. Pada pematerian ini mba Fatizha menjelaskan tentang apa itu lumut, ciri-ciri lumut, serta perbedaan dari tiap jenis lumut. Selain itu dijelaskan pula tentang habitat lumut itu sendiri. Pematerian 1 ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang menunjukkan keaktifan serta keantusiasan para peserta.
Pada pematerian 2 diisi oleh Endra dari taman kecil. Pada sesi ini Endra lebih menjelaskan tentang langkah-langkah dalam pembuatan terrarium serta komposisi materialnya. Selain itu Endra juga menjelaskan cara perawatan pada tiap jenis terarium yang memiliki kebutuhan air berbeda-beda tergantung wadah serta isinya. Pematerian 2 juga dibuka sesi tanya jawab dan di akhir sesi pematerian ini Endra juga mempraktikkan pembuatan terrarium dan peserta yang hadir sangat antusias serta memperhatikan dengan baik.
Setelah 2 sesi pematerian selesai, peserta melakukan eksekusi pembuatan moss terrarium sesuai kreativitasnya masing-masing. Hasil kreasi para peserta tersebut dipilih 3 buah moss terrarium terbaik dan mendapatkan hadiah dari Taman Pintar dan KSAT. Pada akhir acara, dilakukan foto bersama dengan pembina dan pemateri Moss Terrarium Workshop serta pembagian sertifikat untuk peserta dan pemateri.
Melalui Moss Terrarium Workshop ini, peserta diharapkan dapat lebih mengenal lagi apa itu terrarium dan dapat pula mengembangkan ilmu yang telah didapat dari Moss Terrarium Workshop ini.
Mahasiswa sebagai agent of change, moral force, iron stock dan social control dituntut untuk kritis, kreatif, serta inovatif dalam menghadapi tantangan zaman di industri 4.0 ini yang berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut Universitas Negeri Padang mengadakan acara Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara 2019 yang bertemakan āOptimalisasi Peran dan Fungsi Mahasiswa Bidikmisi dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Menuju Indonesia Emas 2045ā. Acara tersebut terdiri dari Seminar Nasional dan Talkshow Inspiratif, Kompetisi Debat, Esai, Pidato, dan Cerita Inspiratif Mahasiswa tingkat Nasional. Hal ini diharapkan dapat Ā memberikan motivasi bagi mahasiswa Bidikmisi untuk selalu aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembangunan bangsa.
Dalam penyeleksian yang ketat Fakultas Biologi menjadi salah satun Finalis dan Mewakili UGM untuk perlombaan Cerita Inspiratif Mahasiswa Bidikmisi Nasional dengan membawa judul āhidupku untuk berkarya, matiku untuk menginspirasiā. Beliau adalah Avia Purnama Saputri atau sering dipanggil Avia. Avia mengambil judul ini karena beliau ingin sekali dalam hidupnya untuk selalu berkarya, dan diharapkan nantinya dapat menginspirasi bagi masyarakat Indonesia bahkan Dunia.
Pada perlombaan ini dilakukan dengan seleksi yang sangat ketat, dimana untuk tahap awal diseleksi dengan penulisan Cerita Inspiratif dan untuk tahap final dilakukan penilaian dari Video Inspiratif dan Wawancara. Pelaksaanan Final diselenggarakan di Universitas Negeri Pada pada tanggal 3-7 April dengan urutan acara seperti Technical Meeting, Final Kompetisi, Seminar, Field Trip, Penutupan dan Pengumuman.
Setelah dilakukan Final Kompetisi, Alhamdulillah mendapatkan hasil juara. Walaupun juara yang didapatkan hanya sebatas Harapan, namun tetap bangga karena pemilihan ini secara ketat dimana jumlah Finalis sebanyak 30 peserta dari berbagai macam Universitas seperti UMK Kudus, UNRAM, POLINES, Universitas Siliwangi, Universitas Sahid Jakarta, IPB, USU, UNP, UNJA, UT Banjarmasin, UNS, Universitas Bengkulu, UNNES, UNTIDAR, UNIMED, UIN Fatah Pelmbang, UII, IAIN SAS Babel, UB, UNRI,Ā dan UIN Alauddin Makasar.
Dari hasil yang didapatkan Avia berpendapat bahwa āIni mungkin sebagai evalusi saya untuk tetap berkarya dan lebih baik lagi serta bisa membanggakan bagi kampus tercinta dalam perlombaan kedepanā.