Minggu (29/04/18), Lab. Bioteknologi Fakultas Biologi UGM, atau yang sebelumnya bernama Lab. Kultur Jaringan Tumbuhan (KJT), mengadakan temu alumni dan reuni laboratorium bagi semua angkatan. Bertempat di Auditorium Fakultas Biologi UGM, acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 20 alumni Lab. Bioteknologi dari berbagai angkatan. Selain sebagai bentuk temu kangen alumni, kegiatan tersebut juga dilakukan untuk mensosialisasikan rencana pemugaran Ex Lab Kultur Jaringan tersebut untuk dibangun menjadi Moeso Suryowinoto Orchid Research Center (MSORC).
Kegiatan reuni Lab. Bioteknologi dibuka dengan sambutan dari Kepala Laboratorium Bioteknologi, Dr.rer.nat. Ari Indrianto, M.S. Sebagai salah satu murid dari Alm. Prof. Moeso Suryowinoto, Dr. Ari menyambut baik para alumni yang hadir serta mengajak para peserta bernostalgia kembali ke jaman mereka kuliah dulu, terutama pada saat melaksanakan penelitian skripsi di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan di bawah bimbingan Alm. Prof. Moeso.
Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan nostalgia dari para alumni. Beberapa alumni yang sangat bersemangat menceritakan pengalamannya yaitu Drs. Krishna Soejitno Seoprapto, M.M dan Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe MP. Krishna saat ini bekerja sebagai CEO di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dan Prof. Dr. Erny saat ini menjadi guru besar di Fakultas Kehutanan UGM. Keduanya pernah menjadi asisten Kultur Jaringan Tumbuhan yang saat itu bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan Bawah di depan Gedung A. Di bawah bimbingan Alm. Prof. Moeso, banyak kisah-kisah nostalgik yang dapat menginspirasi alumni-alumni lain yang juga hadir.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Lab. Bioteknologi di Lantai 3 Gedung A Fakultas Biologi UGM, dan napak tilas Lab. KJT Bawah dan greenhouse yang saat ini digunakan untuk pemeliharan koleksi anggrek Fakultas Biologi UGM. Saat ini kondisi Lab. KJT Bawah sudah tidak fungsional karena infrastruktur dan kondisi gedung yang sudah sangat tua dan rapuh. Oleh karena itu, untuk menghormati Alm. Prof. Ir. Moeso Suryowinoto dan untuk tetap menjaga fungsinya sebagai laboratorium penelitian kultur jaringan anggrek, Fakultas Biologi UGM berencana mendirikan pusat penelitian anggrek yang diberi nama Moeso Suryowinoto Orchid Research Center (MSORC).
Rencana pembangunan gedung MSORC dipaparkan oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Gedung tersebut akan dijadikan sebagai pusat penelitian Anggrek di Indonesia. Arsitektur gedung MSORC dibuat oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. putra bungsu dari Alm. Prof. Moeso Suryowinoto. Rancang bangun gedung MSORC terinspirasi dari struktur biji anggrek yang unik. Selain sebagai center of excellence, gedung MSORC juga diharapkan akan menjadi landmark dari UGM, sejalan dengan visi misi Fakultas Biologi UGM yang akan senantiasa melestarikan biodiversitas tropika, termasuk diantaranya anggrek Indonesia. (Matin Nuhamunada)
Guna peningkatan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi di Indonesia, tentu perlu dilakukan peningkatan kualitas dari sumber daya manusianya terlebih dahulu, salah satunya adalah kualitas akademik pendidiknya. Tidak dipungkiri, jenjang pendidikan dari dosen di Perguruan Tinggi turut berkontribusi pada kemajuan institusi. Oleh karena itu, berbagai pihak berupaya untuk dapat mendukung peningkatan tingkat jenjang pendidikan dari Dosen, salah satunya adalah program 5000
Doktor yang berada di bawah payung Kementerian Agama bagi dosen-dosen di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKI) negeri maupun swasta.
Untuk mendukung upaya tersebut, Fakultas Biologi turut mengambil bagian dengan menggandeng Kementerian Agama dengan membuka peluang bagi dosen-dosen PTKI untuk melanjutkan studinya di Prodi S3 Fakultas Biologi UGM. Sebelumnya, Fakultas Biologi UGM telah sukses menyelenggarakan kerjasama dengan Kementerian Agama untuk program S2 bagi guru-guru Madrasah. Program Kerjasama UGM dengan Kemenag khususnya Program Magister (S2) yang pernah dilaksanakan di Fakultas Biologi UGM ini berhasil menghasilkan 77 lulusan Magister Biologi yang sekarang berkiprah sebagai Guru, Kepala Sekolah, Kepala Dinas serta Dosen di PTN dan PTS Namun, kali ini, program Pascasarjana Fakultas Biologi terus melakukan pengembangan sehingga selain menempuh studi di Fakultas Biologi UGM, mahasiswa pascasarjana Biologi bisa
mendapatkan kesempatan untuk menempuh program Dual Degree dengan beberapa universitas partner di Luar Negeri seperti Australia National University, Murdoch University, Australia, dan National Central University, Taiwan.
Rencana kerjasama ini diinisiasi dengan adanya diskusi antara pihak dari Fakultas Biologi UGM yang diwakili secara langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rina Sri Kasiamdari ,S.Si., Ph.D., dan juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc.. Pada pertemuan yang diadakan pada 21 Mei 2018 yang lalu dan bertempat di Kantor Kementrian Agama Republik Indonesia lantai 7 Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, delegasi dari Fakultas Biologi UGM mendiskusikan terkait Peluang alumni S2 Depag dari Fakultas Biologi UGM untuk memperoleh beasiswa S3 MORA Kemenag dan melanjutkan doktoralnya di Fakultas Biologi UGM dengan Prof. Dr. M. Arskal Salim GP selaku Direktur Perguruan Tinggi Islam, dan juga Bapak Ruchman Basori selaku Kasi Kemahasiswaan Dikti Islam, Dirjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.
Oceans day merupakan salah satu kegiatan Kelompok Studi Kelautan Biogama yang bertujuan untuk memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya. Oceans day 2018 diperingati pada Sabtu, 12 Mei 2018 di Auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Peringatan Oceans day tahun ini memiliki tema Better Ocean for The Better World dan dihadirkan dalam bentuk Talkshow bertajuk “Pengelolaan Kelautan di D.I. Yogyakarta dan Sekitarnya”. Talkshow kali ini mengundang 4 pembicara, yaitu Bapak Teodorus Lintang Teyita, S.Tp, M.Ec.Dev selaku staff Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bapak I Made Andi Arsana, Ph.D selaku Dosen dari Teknik Geodesi dan Marine Researcher, Bapak Akbar Reza, M.Sc selaku dosen ekologi Fakultas Biologi, dan Ahmad Mujadid Rizky Wardana selaku Runner Up Putra Maritim Indonesia 2016.
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berlangsung dengan dipandu oleh Mia Risliana Putri (DXVI) dan Basith Kuncoro Aji (DXV) selaku pembawa acara. acara dimulai dengan pemberian sambutan oleh Luqman Ar-Rasyid (DXVII) selaku Ketua pelaksana, dilanjutkan oleh Herdin Surya Dwi Putra (DXVI) selaku Ketua KSK Biogama 2018, kemudian sambutan sekaligus pembukaan acara secara resmi dari Ibu Rina Sri Kasiamdari, Ph.D selau Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Setelah sambutan selesai, acara dilanjutkan menuju sesi selanjutnya, yaitu sesi Talkshow. Talkshow dipandu oleh Alfino Sebastian (DXVI) selaku moderator. Talkshow dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi 1 dan sesi 2. Pada sesi 1, talkshow dimulai oleh pemaparan materi dari Bapak Lintang yang berisi tentang segala peraturan dan pandangan pemerintah dalam aspek pengelolaan kelautan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Bapak Akbar dengan judul ”The Promise And Challenge Of Reef-Based Ecotourism In Yogyakarta” yang berisi tentang pandangan akademisi biologi tentang pengelolaan kelautan di DIY. Selanjutnya adalah pemaparan materi dari Bapak Andi dengan judul “Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil di DIY secara Terpadu: Sebuah Perspektif Geospasial” yang memaparkan tentang sudut pandang pengelolan kelautan DIY dari akademisi geodesi. Talkshow dilanjutkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan peserta. Peserta terlihat sangat antusias dalam berdiskusi dengan dengan pembicara. Hal yang sama juga terjadi anatra pembicara yang berencana bekerjasama akan melakukan sinkronisasi antara pemerintah dan akademisi. Setelah sesi 1 selesai, dilanjutkan dengan break time yang diisi oleh penampilan Viola Fedriana (DXVI) yang membawakan lagu Mimpi. Kemudian talkshow dilanjutkan ke sesi 2 yang menghadirkan Ahmad Mujadid Rizky Wardana sebagai pembicara. Rizky memberikan pemaparan materi mengenai aksi nyata yang dapat dilakukan mahasiswa dalam menjaga kestabilan pengelolaan laut DIY. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan peserta talkshow.
Talkshow berakhir pada pukul 12.00 WIB dan ditutup dengan pemberian plakat serta foto bersama. Panitia Oceans day 2018 mengucapkan terimakasih atas antusiasme pembicara dan peserta dalam memeriahkan peringantan Hari laut Sedunia Tahun ini. Seoga selaga ilmu yang telah disampaikan dapat diterima dan diaplikasikan serta dibagikan kepada siapapun. Karena lautku, lautmu, laut kita bersama.
Jales Viva?! Jaya KSK!!!
Berikut disampaikan pengumuman seleksi penenerimaan mahasiswa baru Program Studi Doktor Biologi Program Doktor Program Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada selengkapnya dapat dilihat di tautan berikut
BOGOR – Selasa, 8 Mei 2018, Dekan Fakultas Biologi UGM melakukan kunjungan kerja ke Museum Tanah Bogor. Winarko, M.Sc. sebagai Kepala Bidang Museum Tanah Bogor langsung menerima kunjungan tersebut. Beliau merupakan Alumni Biologi UGM tahun 1983. Dalam pertemuan ini, salah satu fokus utama adalah memperluas jaringan, pengembangan pendidikan dan Tridharma Perguruan Tinggi serta kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Museum Tanah Bogor.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa Biologi UGM yang akan kerja praktek atau penelitian lainnya dapat berkerjasama dan kolaborasi dengan Museum Tanah Bogor, kata Dekan Fakultas Biologi UGM Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc.
Museum Tanah Bogor tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian tanah di Indonesia yang dimulai sejak belanda dengan didirikannya Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek atau Laboratorium untuk perluasan pengetahuan tentang tanah pada tahun 1905. Laboratorium tersebut berganti menjadi Lembaga Penelitian Tanah bergabung dalam satu wadah yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 1974. Pada tahun 29 September 1988, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan International Soil Regerence and Information Centre (ISRIC) Wageningen Belanda mendirikan Museum Tanah. Pada Desember 2017, sebagai Museum Tanah, di bawah pengelolaan Kementrian Pertanian.
“Museum Tanah memiliki 4 ruangan yang dilengkapi 1 ruang fasilitas umum. Koleksinya sendiri cukup banyak beberapa diantaranya, monolith tanah, peta sumber daya lahan, biodiversitas organisme tanah, diorama ekosistem, soil test kit dan yang lainya,” kata Winarko, M.Sc. (penulis: Sidiq)
Jumat, 11 Mei 2018, Formasigen mendatangkan salah satu alumni terbaiknya. Tidak pernah habis dalam memberi inspirasi dan semangat berkreasi bagi masyarakat, kali ini Formasigen kembali membuktikan eksistensinya dengan mengadakan Seminar Terbuka Alumni: Gentalk. Mengusung tema “Menapaki Negeri kincir angir dengan LPDP scholarship”, Formasigen menggandeng salah satu alumni Fakultas Biologi yang pada 2017 lalu baru saja dianugerahi gelar master dari Universitas Wegeningen di Belanda, Rocky Putra.
Seminar yang diadakan di Fakultas Biologi ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi setiap mahasiswa Fakultas Biologi UGM untuk lebih mengenal Wegenigen University and Research Centre, Netherland serta membagikan pengalaman mejajaki salah satu universitas yang masuk dalam deretan universitas terbaik di dunia terutama bagi mereka yang mendalami ilmu hayati dan pertanian.
Acara dibuka oleh pembina Formasigen, Ganies Riza Artistya, S.Si., M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa acara seperti ini harus terus diadakan dan diperbanyak dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dalam meraih mimpi dan cita-cita yang didambakan serta untuk mendorong setiap mahasiswa menjadi “seseorang” di masa yang akan datang. Acara dimoderatori oleh Hanifa Hanini (2014) yang memandu jalannya diskusi interaktif dengan narasumber. Rocky Putra saat ini menjadi Ph.D candidate dari The Hawkesbury Institute for Environment, Australia dan The University of York, UK.
Beliau menceritakan awal ketertarikan memilih Wegeningen University sebagai langkah meneruskan gelar masternya setelah membaca buku berjudul “ Insect-Plant Biology” yang disusun oleh professor Wegeningen University, Louis M. Schoonhovest, Joop J.A. van Looo, dan Marcel Dische. Ketertarikan beliau mendalami buku yang beliau ambil dari perpustakaan saat masih menjadi anggota Kelompok Studi Entomologi menguatkan tekat beliau untuk memilih Wegeningen University saat mendaftarkan diri pada beasiswa LPDP. Tekat kuat dalam penelitiannya terus berlanjut hingga beliau berhasil diterima dan mejalankan kuliah. Laki-laki yang memutuskan untuk tidak mau berjalan-jalan semasa kuliah ini, kemudian mengerjakan tiga judul thesis sekaligus. Tekat tersebut berlanjut hingga beliau lulus dengan IPK cumlaude.
Acara diakhiri dengan pesan beliau kepada mahasiswa untuk tidak menjadi malas dan berfokus terhadap apa yang dicita-citakan. Beliau menyampaikan ada dua hal yang harus dimiliki oleh seseorang yaitu tekun dan jujur. Dimanapun kita berada, selagi kita menjadi sosok yang tekun dan jujur, akan membawa kita menjadi orang yang dapat dipercaya, ungkapnya.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gama Band mengadakan kegiatan “MM GM: Musik Musikan Gadjah Mada” yang bertempat di gedung Pusat Kebudaayan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), pada Rabu lalu (9/5). Tidak hanya menyajikan penampilan musik dari Gama Band sendiri, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari berbagai band, antara lain adalah The Dean 1621, yakni band yang beranggotakan para Dekan dan Rektor UGM, salah satunya adalah Dekan dari Fakultas Biologi UGM, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.
Selain The Dean 1621, Me and My Food Truck, band asal Jakarta, ada juga D Next G, band yang terdiri dari dosen-dosen dan karyawan UGM, The Kandang, band dari mahasiswa Teknik Sipil, Jono Terbakar, Umar Haen, dan Gie. Acara ini dilaksanakan sebagai salah satu program kerja dari sebuah divisi di Gama Band. MM GM ini diadakan perdana pada tahun 2018 ini. MM GM ini juga menjadi acara musik yang diadakan untuk dapat dinikmati dan dihadiri oleh semua civitas akademika UGM, tidak terbatas jurusannya.
Setelah ditempa pengalaman selama 15 tahun bekerja menjadi seorang pustakawan di Fakultas Biologi UGM, akhirnya pada hari Jumat, 11 Mei 2018 dalam acara “Beyond the bubbles: pustakawan dan perpustakaan yang lebih” dan pengumuman pustakawan berprestasi UGM tahun 2018. Rusna Nur Aini terpilih menjadi salah satu peserta pemilihan pustakawan berprestasi Universitas Gadjah Mada yang masuk sebagai finalis dari sekian peserta yang mengikuti ajang pemilihan tersebut. Rusna berhasil menyabet juara terbaik ke 1 dari 13 finalis yang mengikutinya.
Dari sekian finalis yang mengikuti seleksi, Rusna mengambil tema presentasi dari judul makalah yang telah dia tulis dengan judul “Kolaborasi Pustakawan & Mahasiswa: Sebuah Best Practice di Fakultas Biologi”. Tema tersebut sengaja dia pilih sesuai dengan kegiatan yang telah berhasil dia kembangkan selama ini dengan menginisiasi terbentuknya tenaga volentir di perpustakaan. Gagasan dalam membentuk Library Volenteer sebagai hasil kolaborasi Pustakawan dan mahasiswa di berbagai kegiatan sehingga dapat terlaksana secara baik dan terencana. Kemampuan sumber daya manusia yang di miliki Perpustakaan Fakultas Biologi yang terbatas, sementara kegiatan layanan dan penyebaran literasi informasi tidak boleh terputus/ berhenti.
Ide kolaborasi antara pustakawan dan mahasiswa merupakan bentuk best practice di Fakultas Biologi UGM. Kolaborasi bermanfaat untuk Meningkatkan layanan perpustakaan, memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki perpustakaan serta memacu kreativitas dan peluang inovasi. Pustakawan harus lebih kreatif dalam meningkatkan kemampuan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Ditegaskan oleh penanggungjawab Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, Drs. Ign. Sudaryadi M.Kes beliau menuturkan bahwa peran perpustakaan sudah berubah tidak lagi sekedar memberi layanan sirkulasi dan pengembangan koleksi namun lebih dari itu ada semacam sinergi dengan mahasiswa dalam peran yg lebih luas dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Menurut penuturan Pak Didit perubahan peran tersebut dapat dicapai melalui beberapa program kegiatan seperti pelatihan e literasi dan akses literasi online serta pengabdian masyarakat dengan melibatkan peran serta komunitas mahasiswa volenteer.
Menurut Purwoko, SIP. M.A, selaku ketua Forum Pustakawan UGM ajang pemilihan ini merupakan sarana untuk belajar bersama dan masing2 pustakawan memiliki keunggulan dan keunikan sesuai bakat dan kompetensinya. Semoga ajang seperti ini dapat memotivasi pustakawan yang lain untuk terus berkarya dan berusaha khususnya dalam mengembangkan diri secara maksimal sehingga peran pustakawan bagi institusi semakin berkibar. Oleh: Rusna
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada kembali memperoleh prestasi kembali di ajang kompetisi LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA (LKTIM) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak. Kompetisi ini diadakan setiap tahun dan kegiatan kali ini merupakan tahun yang ke X.
JUARA 1 & JUARA 2 disabet semua masing- masing oleh tim mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas Biologi UGM. Fakultas Biologi UGM berhasil meraih Juara 2 dengan tim yang beranggotakan: Giyantolin, Jundi Faaris, dan Dwi Jami Indah. Ide yang diusung dalam LKTIM tahun ini oleh tim Biologi yaitu membentuk Kesehatan Desa dalam menanggulangi permasalahan penyakit akibat vektor nyamuk yang menjadi pusat perhatian medis diperlukan solutif yang kreatif seperti Pembelajaran Edukatif pada masyarakat dengan Berbagai Parameter.
Walaupun Fakultas Biologi Juara 2, namun tetap saja sangat dibanggakan karena dalam LKTIM ini sebagian besar diikuti oleh peserta dari Program Studi Farmasi, sedangkan yang diluar hanya kami dari Jurusan Biologi. Hal ini terlihat bahwa Biologi memang memiliki potensi yang sangat bagus dalam bidang kompetisi apapun, selama bidang kajian masih melibatkan tentang makhluk hidup.
Rabu, 02 Mei 2018 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono (Wadek III Fakultas Biologi UGM), Dr. Abdul Razaq Chasani (Dosen Fakultas Biologi UGM) dan Dr. Ike Nurjuita Nayasilana (Manajer IBSC Fakultas Biologi UGM) melakukan perjalanan dinas ke Makasar untuk mengikuti kegiatan Indonesia- The Netherland Workshop tentang Marine and Coastal Resilience dengan host Naturalis Biodiversity Center of the Netherlands dan The Center of Excellent of Marine Resilience and Sustainable Development, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Hasanuddin Makasar. Kegiatan ini merupakan salah satu inisiasi dalam bentuk kerjasama antara Indonesia dan Netherlands dalam bidang penelitian dan pengembangan khususnya dibidang Marine and Coastal (coastal ecosystem, include mangroves, seagrasses, coral reef and inter reef-area). Acara dihadiri oleh 16 orang peserta yang merupakan perwakilan dari beberapa Universitas di Indonesia dan Netherlands. Workshop secara efektif di mulai pada tanggal 3 Mei 2018 pukul 08.30 Wita hingga berakhir pada tanggal 4 Mei 2018 pukul 17.00 Wita di ikuti oleh malam keakraban (dinner), Swiss-Bell Hotel Makasar. Agenda mulai dari presentasi masing-masing instansi atau universitas terkait penelitian khususnya Marine, diskusi overlapping bidang penelitian Marine dan keluaran atau peluang kerjasama (kolaborasi) berupa konsorsium (konsorsium lembaga atau Universitas maupun konsorsium antar individu peneliti) termasuk peluang publikasi bersama dalam bentuk Jurnal International berindex scopus dan berakhir dengan field trip ke Barang Lompo Marine Research Center, Universitas Hasanuddin Makasar.
Perjalanan field trip ke Barang Lompo Marine Research Center Unhas, 4 Mei 2018
Sample penelitian di Marine Research Center Barang Lompo Unhas dan karang (paling kanan) yang sering digunakan sebagai pengganti batu-kali untuk pembuatan pondasi rumah oleh masyarakat disekitar lokasi Barang Lompo research station Unhas Makasar
Pertemuan diikuti dengan menjalin keakraban antar peserta worshop melalui dinner bersama di Swiss-Bell Hotel.
Menjalin keakraban diantara peserta workshop melalui kegiatan dinner bersama
Konsorsium peneliti mulai terbentuk melalui diskusi dalam WAG, wadah ini masih membutuhkan ilmuwan hebat dibidang Marine. Berharap kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan instansi dan Universtas lain dapat berjalan dengan baik.