• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 18
Pos oleh :

dedieko

Hari Bumi 2017: Butterfly#7

Rilis Berita Selasa, 2 Mei 2017

Hari Sabtu, 22 April 2017 lalu adalah peringatan Hari Bumi Internasional. Apa itu Hari Bumi Internasional? Yaitu hari yang diperingati seluruh dunia untuk mengingat kembali akan kesejahteraan dan keberlangsungan bumi, tempat kita hidup dan tinggali. Dalam rangka memperingati Hari Bumi ini, BEM Biologi kembali mengadakan serangkaian acara tahunan yaitu Butterfly (Biology For Better Future Life-Youth) yang ke-7.

Butterfly tahun ini mengusung tema “Selaras Bersama Biodiversitas” dengan 3 rangkaian acara yang berlangsung pada bulan April. Acara pertama bernama Bioskop (Biologi dalam Teleskop) yang dilaksanakan pada 7 April 2017. Acara ini bekerja sama dengan Departemen Media Komunikasi dan Informasi BEM Biologi, berupa menonton film “2100” bersama-sama sambil berdiskusi mengenai lingkungan. Acara ini juga menghadirkan Qisty Fauziyah dari IMOB (Indonesian Movement for Biodiversity) dan Rizal Dzikri (menteri KLH BEM KM UGM 2016) sebagai pembicara dan pemantik diskusi. Acara berjalan dengan seru ditemani pop corn dan snack yang membuat jalannya acara benar-benar seperti di bioskop.

Acara kedua yaitu diskusi online nasional yang dilaksanakan pada 15 April 2017 dengan judul ‘Pelik Kebocoran Minyak Lepas Pantai Lirik degradasi Lingkungan dan Konflik Tak Berujung’. Acara ini dibatasi hanya untuk 100 peserta dari berbagai kalangan dan daerah se-Indonesia. Diskusi online ini dimoderatori oleh Ahmad Ardi selaku Ketua Kelompok Studi Kelautan (KSK Biogama) tahun 2017 dengan pembicara yaitu  Drs. Budi Santosa sebagai Ketua tim penyusun dokumen Amdal Intakindo PT. Geospasia Wahana Jaya dan alumni Fakultas Biologi angkatan ’92. Diskusi berjalan dua arah dengan durasi selama kurang lebih 3 jam yang dirasa belum dapat memuaskan antusiasme peserta diskusi karena tema yang diangkat sangat menarik.

Acara ketiga yaitu Music Corner dengan tema “A Melody for Diversity” yang diikuti KS dan lembaga di Fakultas Biologi. Acara ini berkolaborasi dengan Departemen Minat dan Bakat dari BEM Biologi. Meski dirundung hujan, tapi acara tetap berjalan lancar. Pada akhir acara didapatkan pemenang yaitu Alfisyahrin Hafiz yaitu perwakilan dari BioSC (Biology Orchid Study Club).

Acara keempat sebagai acara puncak sekaligus penutup rangkaian acara Butterfly #7, diadakan longmarch. Pada kegiatan longmarch ini Fakultas Biologi bekerja sama dengan Koalisi Hijau yaitu gabungan dari Fakultas Biologi, MIPA, Geografi, Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, serta D3 Kehutanan UGM. Longmarch dimulai dari kantor Dinas Pariwisata dengan titik akhir yaitu 0 km Yogyakarta. Selama perjalanan, peserta membagikan bibit tumbuhan serta pesan untuk peduli lingkungan kepada masyarakat di sepanjang Jalan Malioboro. Di titik akhir dilaksanakan pensi dan orasi dari masing-masing fakultas, deklarasi cinta bumi, serta peresmian Koalisi Hijau. Peserta dari anggota KS/Lembaga Fakultas Biologi terlihat meriah dengan berbagai macam kostum ciri khas mereka.

Semua rangkaian acara tidak dapat berjalan tanpa antusiasme dari berbagai elemen baik dari internal Fakultas Biologi maupun masyarakat pada umumnya. Namun sejatinya, Hari Bumi tidak cukup hanya diperingati pada 22 April saja. Karena kepedulian terhadap bumi dan lingkungan haruslah terus-menerus, agar Bumi ini tetap nyaman untuk menjadi tempat kita bersandar. Selamat Hari Bumi, semoga senantiasa terlindung dan melindungi bumi.

Butterfly #7
Selaras Bersama Biodiversitas

Dekan Fakultas Biologi UGM Menerima YARSI Award

Prestasi Selasa, 2 Mei 2017

Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc., menerima penghargaan YARSI Researcher Award yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, dalam peringatan Dies Natalis ke-50 Universitas YARSI, Kamis (27/4) di Kampus Universitas YARSI. Ia menerima penghargaan dalam kategori the Best Indonesian Researcher in Life Science berkat capaian riset yang ia kerjakan dalam bidang Biologi.

“Diseleksi berdasarkan evaluasi CV, poster, dan ada executive summary yang dalam bahasa Inggris semua. Posternya diambil dari outstanding publikasi, dan kebetulan saya ambil yang di plant breeding journal tahun 2005. Minggu lalu kita telah diminta untuk presentasi,” ujarnya saat diwawancara, Jumat (28/4) di Fakultas Biologi UGM.

Di hadapan para juri penilai, ia memberikan presentasi mengenai beberapa riset penting yang telah ia kerjakan, utamanya terkait upaya yang ia lakukan untuk mengatasi persoalan di dalam bidang pertanian, termasuk kontribusinya dalam meneliti virus tanaman. Penyakit ini, menurutnya, menjadi salah satu yang paling mengancam dan karena itu perlu menjadi perhatian penting. Meski demikian, belum banyak pakar yang terjun untuk meneliti penyakit ini secara spesifik.

“Yang pertama, saya menyelesaikan permasalahan hulu dulu. Saya memetakan dulu, ternyata di Indonesia ini masalah utamanya hama dan penyakit. Setelah saya mengetahui problemnya kemudian baru saya menggunakan genetika dan pemuliaan untuk menanggulangi tadi, saya merekayasa dan memproduksi tanaman melon yang tahan terhadap penyakit dan bisa dikonsumsi,”  jelasnya.

Setelah mengerjakan dua hal tersebut, ia menggunakan aplikasi biologi molekuler dengan teknologi terbaru untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi dalam memproduksi varietas-varietas tanaman yang baru dan unggul tersebut. Kontribusi inilah yang membuat ia menerima apresiasi dari tim penilai.

“Mereka cukup apresiasi karena saya menyelesaikan hulu sampai hilir. Dan kebetulan produk kita sebagian juga sudah bisa dikomersialisasi,” ucap Budi.

Pengakuan atas riset-riset yang ia lakukan bukan baru pertama kali ini ia terima. Sebelumnya, ia pernah memperoleh berbagai penghargaan nasional maupun internasional, diantaranya penghargaan Young Scientist Award dalam The 2nd Internasional Symposium on Cucurbits di Tsukuba Japan pada tahun 2001 silam, penghargaan dari Indonesia Science Foundation untuk kategori Sains dan Teknologi pada tahun 2008, serta Best Presenter dalam The 2nd International Environment and Health Conference tahun 2014. Meski demikian, ia mengaku tidak pernah berusaha untuk mengejar capaian penghargaan, melainkan hanya fokus untuk menekuni kegiatan penelitian yang ia senangi.

“Riset itu bagi saya hobi dan passion, nggak pernah capek karena selalu ada tantangan yang baru. Kuncinya menyenangi. Karena passion itu kita dididik untuk tekun, sabar, dan fokus, di samping juga ada nilai kerja sama dan kebersamaan,” ungkapnya.

Penghargaan yang ia terima, menurutnya, menjadi pemicu untuk terus berkontribusi melalui penelitian yang ia kerjakan. Ia mengisahkan pengalamannya ketika menerima penghargaan peneliti muda terbaik UGM pada tahun 1997 ketika ia masih menjadi dosen muda di Fakultas Biologi. Bagi Budi, penghargaan inilah yang membuat ia lebih percaya diri akan kemampuan yang ia miliki dan membuatnya tertantang untuk terus meneliti.

“Itu yang membuat saya pede, ternyata saya bisa penelitian. Sebelumnya saya juga tidak pede. Meskipun saya masih dosen muda, tapi bisa terpilih menjadi peneliti muda terbaik UGM, terus terang saja itu menambah kepercayaan diri,” kata Budi.

Karena itu, ia pun berharap agar melalui penghargaan yang ia terima kali ini, ia juga dapat memotivasi sivitas akademika di Fakultas Biologi maupun di UGM secara umum untuk dapat lebih banyak terjun ke dalam bidang penelitian, bukan sekadar untuk menerima penghargaan atau demi publikasi, melainkan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Sebagai dekan saya ingin memotivasi staf-staf saya, dan mudah-mudahan menginspirasi mahasiswa. Dekannya saja masih senang meneliti, apalagi mereka memiliki waktu yang lebih luang. Kita sering kali dilematis pikirannya kalau sudah tua kita nggak bisa berkarya, khususnya di bidang riset. Tapi saya buktikan itu hanya masalah manajemen waktu. Kalau kita disiplin semua pasti bisa dikerjakan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)

Peran Biolog dan Sejarah Kehidupan di Bumi

Rilis Berita Selasa, 25 April 2017

Oleh: Budi Setiadi Daryono, Ph.D.*

Budi Setiadi Daryono (Jawa Pos Photo) Berbicara tentang Bumi kita, tidak akan terlepas dari sejarah tentang asal usul kehidupan. Saat Bumi baru saja terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu, maka belum ada satupun bentuk kehidupan yang muncul, bahkan saat itu Bumi bukan tempat yang nyaman bagi kehidupan. Setelah melalui evolusi yang panjang, maka kehidupan di Bumi mulai terbentuk sekitar 3,5 miliar tahun lalu. Hal ini dapat diketahui dari struktur batuan kuno yang dikenal sebagai stromatolit. Stromatolit dihasilkan oleh mikroba yang membentuk selaput mikroba yang dapat memerangkap lumpur. Sampai saat ini stromatolit masih terus dihasilkan oleh mikroba dan memiliki kemiripan dengan stromatolit kuno.

Hingga saat ini Bumi menjadi satu-satunya planet layak huni di alam semesta ini. Berbagai teori diungkapkan oleh ilmuwan tentang awal terbentuknya kehidupan di Bumi. Salah satunya adalah teori Abiogenesis modern yang dicetuskan oleh Oparin, J.B.S Haldane, Harold Urey, dan Stanley Miller. Teori tersebut menyatakan bahwa  gas penyusun atmosfer purba dapat membentuk asam amino dan basa nitrogen yang identik dengan penyusun asam nukleat pada makhluk hidup. Adanya tegangan listrik tinggi, radiasi UV, dan kondisi alam semesta saat itu menyebabkan terjadinya reaksi kimia yang membentuk bentuk awal kehidupan. Molekul yang dihasilkan secara Abiotik disebut protobion yang tidak dapat melakukan reproduksi namun dapat mempertahankan lingkungan kimia internalnya dari pengaruh lingkungan luar.

Milyaran tahun setelah kehidupan pertama terbentuk, maka  makhlu hidup di Bumi telah bekembang dengan pesatnya, baik jumlah maupun jenisnya. Makhluk hidup di Bumi berevolusi mengikuti perubahan kondisi geologis Bumi. Hingga saat ini terdapat 17 negara yang dinyatakan sebagai Megadiversitas yaitu Australia, Kongo, Madagaskar, Afrika Selatan, Indoneia, India, China, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Brazil, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Peru, Amerika dan Venezuela. Suatu Negara dianggap sebagai negara Megadiversitas jika memiliki luas area kurang dari 10% luas bumi namun menopang kehidupan 70% spesies bumi.

Para ilmuwan juga belum mampu memastikan seberapa besar keragaman makhluk hidup di bumi ini. Pada tahun 2016, diperkirakan terdapat 2 milyar hingga 10 milyar spesies makhluk hidup yang ada di bumi. Namun, hanya 1,6 milyar saja yang sudah dideskripsikan dan 80% lebih sisanya belum dideskripsikan. Hal ini menjadi peluang yang besar bagi para Biolog dalam mengungkap kekayaan Sumber Daya Hayati dunia.

Semakin tuanya umur bumi dan ledakan populasi manusia yang sangat besar  menyebabkan beberapa spesies terancam kelangsungan hidupnya. Hotspot biodiversitas adalah suatu area yang memiliki keragaman biodivesitas tinggi namun memiliki potensi terancam kepunahan yang tinggi. Hingga saat ini terdapat 36 hotspot biodiversitas di bumi yang memegang peranan penting dalam mempertahankan keberlansungan kehidupan beberapa spesies bumi dan bahkan kehidupan bumi pada umumnya.

Indonesia merupakan negara yang masuk dalam salah satu hotspot biodiversitas dunia. Tak mengherankan lagi, pembangunan tak berkelanjutan dan industrialisasi lahan hijau yang sedang gencar terjadi di Indonesia menjadi acaman besar bagi kelangsungan hidup flora fauna. Sebut saja kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera tahun 2015 yang menyebabkan kerusakaan jutaan hektar hutan di Indonesia dan menimbulkan kerugian ekonomi hingga 196 Triliun rupiah. Hilangnya lahan hutan tersebut jelas menyebabkan hilangnya habitat ratusan flora dan fauna yang mungkin saja hanya dijumpai di Indonesia. Kemudian kasus alih fungsi hutan menjadi lahan sawit yang mengambil paksa habitat orang utan, ular, dan satwa hutan lainnya. Tidak hanya itu alih fungsi hutan menjadi lahan sawit juga menyebabkan hilangnya cadangan air tanah dan penurunan produksi oksigen oleh flora hutan sehingga akan mengubah iklim dalam jangka panjang.

Lebih jauh, biodiversitas ekosistem laut Indonesia juga terancam oleh beberapa kasus seperti kasus tumpahan minyak Montara di Laut Timor pasca ledakan saat pengeoran minyak 2009 silam dan yang terbaru adalah kasus karamnya kapal pesiar Caledonian Sky yang merusak lebih dari 20 Ha terumbu karang di Kepulauan Raja Ampat yang setara dengan kerugian ekonomi sebesar 800 – 1200 milyar $ USA.

Pada peringatan hari Bumi ini sudah sepantasnya kita untuk lebih perhatian dengan kondisi bumi dan spesies makhluk hidup lainnya. Banyak peran yang dapat ‘dimainkan’ oleh para ilmuan Biologi dan kita semua sebagai upaya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi dunia seperti ancaman kerusakan lingkungan, menurunnya kualitas kehidupan, ancaman terhadap kelangsungan hidup ekosistem global dan kepunahan keanekaragaman hayati dalam jangka panjang. Sehingga harapan kita bersama bahwa Bumi yang kita tinggali akan tetap lestari.

*) Penulis adalah Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada serta Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI)

HUT KOPMA BIOGAMMA Ke-12

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 20 April 2017

Minggu, 16 April 2017 KOPMA BIOGAMMA mengadakan peringatan acara Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-12 dengan diadakannya Business Plan Competition dan seminar kewirausahaan bertema “Bioentrepreneurship”.. Peringatan HUT ini berlangsung di Ruang Auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dimulai pukul 08.00 WIB, dan dibuka oleh pembawa acara yaitu, Taufik Suryahadikusuma. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada dan Mars Fakultas Biologi UGM yang diikuti oleh seluruh tamu undangan, dipimpin oleh Ria Oktafianti sebagai dirigen. Tidak luput sambutan HUT KOPMA BIOGAMMA diberikan oleh bapak Rury Eprilurahman, M.Sc. selaku perwakilan dosen pembimbing, yang diawali sambutan dari Mutiara Fauziana sebagai ketua pelaksana serta Achmad Baihaqi selaku CEO KOPMA BIOGAMMA.

Adapun rangkaian acara HUT KOPMA BIOGAMMA ini yaitu, pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur atas pencapaian KOPMA BIOGAMMA hingga tahun ke 12-nya. Pemotongan tumpeng ini diharapkan dapat menjadi momentum pencapaian serta kesuksesan KOPMA BIOGAMMA di tahun-tahun yang akan datang. Pemotongan dilakukan oleh bapak Rury Eprilurahman, M.Sc. dan diserahkan ke CEO KOPMA BIOGAMMA.. Acara juga disertai dengan pemutaran film dokumentar singkat mengenai perjalanan KOPMA BIOGAMMA dan dilanjutkan dengan ucapan-ucapan perwakilan dari kelompok studi dan lembaga serta ucapan dari perwakilan KOPMA se-DIY.

Setelah pemotongan tumpeng, dilakukan presentasi oleh Best Business Plan yang bertemakan Insect-LAND, yaitu pemanfaatan protein pada serangga sebagai jawaban tantangan krisis pangan dunia Acara dilanjutkan dengan seminar oleh Bapak Arif Gunawan selaku pemilik CV. Blue Green Algae serta founder dari KOPMA BIOGAMMA dan dilanjutkan seminar oleh Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU.Apt dari Universitas Negeri Yogyakarta selaku pemilik An-Nuur Herbal.  Seminar kewirausahaan yang kedua pembicara memiliki sisi menarik yaitu dalam mengembangkan sifat serta sikap yang baik dalam menuju kesuksesan. Dengan sedikit jentikan motivasi,  seminar ini dapat memberikan sudut pandang yang luas dan terbuka untuk para peserta. Ditambah lagi dengan antusiasme peserta dalam acara diskusi dapat menumbuhkan semangat baru dalam mengembangkan jiwa entrepreneurship serta berwirausaha  para mahasiswa. Diharapkan dengan bertambahnya usia KOPMA BIOGAMMA dapat menjadi momentum bagi seluruh civitas akademika serta KOPMA BIOGAMMA itu sendiri dalam mengasah keterampilan enterpreneurship.

Lowongan Kerja Karyawan Part Timer Fisipmart Fisipol UGM

Beasiswa dan Lowongan Senin, 17 April 2017

Berikut disampaikan informasi tentang Lowongan Kerja Karyawan Part Timer Fisipmart Fisipol UGM. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..

Percantik Kampus dengan Anggrekisasi Fakultas Biologi

Kegiatan Mahasiswa Senin, 17 April 2017

Anggrekisasi_Fakultas_Biologi
Penempelan anggrek Arachnis flos-aeris oleh beberapa anggota BiOSC

Sabtu, 9 April 2017, sebagai salah satu rangkaian acara Eksplorasi dan Inventarisasi Anggrek di Goa Kidang Kencana, BiOSC melakukan anggrekisasi di wilayah kampus Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Angkatan muda AD XI BiOSC melakukan penempelan anggrek di pohon sekitar Fakultas Biologi. Acara dibuka dengan senam bersama yang dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia Eksplorasi dan Inventarisasi Anggrek di Goa Kidang Kencana, Siti Rokhanah (2015).

Acara dilanjutkan dengan pelatihan singkat cara penempelan anggrek oleh Koordinator Divisi Budidaya, Eka Fitriana Candra (2014) dan Ketua Acara. Anggrek yang digunakan adalah Arachnis flos-aeris dan Dendobium hybrid, masing-masing 20 anggrek Arachnis flos-aeris dan 20 anggrek Dendrobium hybrid. Penempelan dilakukan di sekitar Gedung B (Sinar Mas), Gedung Biologi Dasar, dan Gedung Auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.

Tiga puluh dua anggota muda AD XI, dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipandu dengan beberapa anggota divisi BiOSC. Acara berjalan dengan lancar dan tertib. Kegiatan anggrekisasi ini selain mempercantik lingkungan Fakultas Biologi juga bertujuan untuk melatih angkatan muda dalam perawatan anggrek.

Diharapkan anggrekisasi ini tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan Fakultas Biologi namun dapat meluas ke wilayah Universitas Gadjah Mada.

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) 2017

Beasiswa dan Lowongan Jumat, 7 April 2017

Kami beritahukan bahwa Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti akan memberikan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) kepada 2010 mahasiswa UGM sebesar Rp. 400.000,00 per mahasiswa per bulan selama 1 tahun anggaran (bulan Januari – Desember 2017), dengan kriteria dan syarat-syarat sebagaimana terlampir.

Mahasiswa dapat melakukan pendaftaran secara online melalui menu beasiswa pada alamat http://ditmawa.simaster.ugm.ac.id paling lambat tanggal 21 April 2017.

Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi Tingkatkan Minat Meneliti Mahasiswa Melalui Inovasi Menarik Pasca Ekspedisi 2017

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 4 April 2017

Setelah sukses melaksanakan Ekspedisi di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada awal tahun 2017, kini KSK Biogama kembali berinovasi dengan mengadakan satu acara menarik bertajuk Diseminasi Eksepedisi Sulawesi Tenggara, Wakatobi 2017. Diseminasi ini merupakan acara khusus yang dipersembahkan oleh KSK Biogama untuk membagi hasil kegiatan Ekspedisi Sulawesi Tenggara KSK Biogama 2017 kepada masyarakat luas khususnya elemen mahasiswa.

Diseminasi yang mengangkat tema umum Biodiversity of South-East Sulawesi for Sustainable Conservation and Utilization of Marine Resources dan tema khusus  Explore, Learn and Discover ini dilaksanakan pada Sabtu, 01 April 2017, di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Acara dihadiri oleh peserta yang merupakan anggota dan alumni KSK Biogama, mahasiswa internal UGM, mahasiswa umum, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY serta Balai Lingkungan Hidup DIY.

Diseminasi dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Biologi UGM dan dilanjutkan dengan 3 acara inti yaitu presentasi ilmiah hasil Ekspedisi Sulawesi Tenggara KSK Biogama 2017 dari 5 kelas keilmuan, Talkshow kepanitiaan Ekspedisi, dan Grand Launching buku hasil ekspedisi. Presentasi ilmiah dari kelas keilmuan Algae mengenai “Komposisi dan tutupan lamun di zona intertidal Pantai Soumbu Pulau Wangi-Wangi Taman Nasional Wakatobi”,  Kelas Keilmuan Crustacea mengenai “Keragaman Crustasea pada zona intertidal di Pantai Soumbu Pulau Wangi-Wangi Wakatobi Sulawesi tenggara”, Kelas Keilmuan Echinodermata mengenai “Keanekaragaman Echinodermata Pulau Wangi-Wangi Wakatobi Indonesia”, Kelas keilmuan Molusca mengenai “Keanekaragaman Gastropoda Di Pantai Soumbu Pulau Wangi-Wangi Wakatobi Indonesia,  dan Kelas Keilmuan Pisces dan Coral mengenai “Keanekaragaman ikan karang dan tutupan karang di Pantai Waha dan Waelumu Pulau Wangi-Wangi Wakatobi”. Talkshow Kepanitiaan Ekspedisi Sulawesi Tenggara KSK Biogama 2017 oleh Citra Septiani (koordinator panitia), Ferinta Rahmayanti (koordinator penelitian), dan Elisabeth Astari (tim pendahulu & koordinator kelas keilmuan pisces coral). Kemudian dilanjutkan dengan Grand Launching Buku Hasil Ekspedisi Sulawesi Tenggara KSK Biogama, Wakatobi 2017.

Sangat disayangkan jika Indonesia yang memiliki potensi biodiversitas kelautan tinggi justru menjadi sasaran penelitian peneliti asing. Adanya diseminasi ini diharapkan dapat menjadi pemantik para mahasiswa untuk lebih peduli terhadap potensi biodiversitas kelautan Indonesia melalui penelitian dan konservasi berkelanjutan untuk kelautan Indonesia yang lebih baik.

Program Indofood Riset Nugraha 2017-2018

Beasiswa dan Lowongan Senin, 3 April 2017

Kami beritahukan bahwa dalam rangka mewujudkan kepedulian dan partisipasi di bidang pengembangan dan ketahanan pangan nasional, maka PT Indofood Sukses Makmur Tbk. akan memberikan Bantuan Dana Penelitian bagi mahasiswa S1 yang sedang menyelesaikan tugas akhir, dalam Program Indofood Riset Nugraha 2017-2018.

Syarat dan ketentuan menjadi peserta Program Indofood Riset Nugraha 2017-2018 adalah sebagaimana yang tertera dalam Poster Program Indofood Riset Nugraha 2017-2018 dan dalam Buku Panduan IRN di laman: www.indofoodrisetnugraha.com.

Sehubungan hal tersebut, bagi yang memenuhi syarat dapat mengajukan proposal tugas akhir langsung ke Panitia IRN 2017-2018 Jakarta paling lambat tanggal 20 Juli 2017 (cap pos).

Wisuda Program Sarjana dan Diploma Periode III Tahun Akademik 2016/2017

Pengumuman Kamis, 30 Maret 2017

Diberitahukan dengan hormat, bahwa Upacara Wisuda Program Sarjana dan Diploma Periode III Tahun Akademik 2016/2017 akan diselenggarakan di Ghra Sabha Pramana UGM pada hari Rabu dan Kamis, 17-18 Mei 2017.  Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..

1…1617181920…100

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
  • Upgrading Skills KSE 2025: Wujudkan Anggota yang Kritis, Tangguh, dan Kolaboratif
  • Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup
  • Ujian Susulan UAS (Ujian Akhir Semester) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025
  • Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi Biochar Three In One Berbasis Limbah Tebu, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Pertanian Raih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY