Perkembangan ilmu pengetahuan diiringi dengan menetasnya berbagai macam karya ilmiah baik berupa laporan penelitian, jurnal penelitian ilmiah (Scientific report), bahkan juga dapat berupa buku. Perpustakaan Fakultas Biologi UGM sebagai salah satu unit dalam menunjang penelitian dan pengajaran turut memainkan peran penting dalam mengenalkan fasilitas dan koleksi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika dalam menghasilkan output penelitian dan pengajaran yang berkualitas, salah satunya adalah dengan mengenalkan karya-karya peneliti Fakultas Biologi UGM melalui acara Talkshow Bedah Buku. Talkshow Bedah Buku “Keanekaragaman & Potensi Sumber Daya Genetik Melon” karangan Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. & Sigit Dwi Maryanto, S.Si.,M.Sc. yang bekerjasama dengan Laboratorium Genetika & Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, merupakan kegiatan yang kedua kalinya dari program Bedah Buku dan akan menjadi program rutin tahunan dari Unit Perpustakaan Biologi UGM yang sebelumnya juga telah terselenggara pada tahun 2016.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Oktober 2017 pkl 9.30 – 11.15 WIB di Ruang Sidang Bawah Fak. Biologi UGM dibuka oleh Drs. Ignatius Sudaryadi, M.Kes. selaku Kepala Perpustakaan Biologi UGM. Dalam sambutan dan pembukaannya beliau memberikan apresiasi untuk Laboratorium Genetika & Pemuliaan yang sudah berkolaborasi untuk kedua kalinya dalam program bedah buku dan berharap akan menjadi awal yang baik dalam merutinkan program ini untuk berkolaborasi dengan laboratorium lain. Kegiatan Talkshow ini dihadiri langsung oleh author utama, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan penelaah oleh Dr. Purnomo, M.S.
“Sebagai seorang peneliti saya harus fokus pada satu model yaitu melon (Cucumis melo), seperti Mendel dengan Pisum sativum-nya atau Morgan dengan Drosophila melanogaster-nya dan fokus itu sudah saya mulai sejak 20 tahun yang lalu” ujar Dr. Budi Setiadi Daryono,M.Agr.Sc. dalam memulai penjelasan terkait bukunya. Melon dipilih sebagai model karena siklus hidupnya tidak terlalu lama untuk dapat melihat pewarisan sifat yang terjadi pada melon tersebut, selama kurang lebih 20 tahun akhirnya bisa menciptakan dan merakit varietas melon sendiri yang dilatarbelakangi oleh mahalnya benih melon impor saat inflasi terjadi pada tahun 1998 silam. Total sudah menghasilkan ±15 varietas tanaman melon dan 11 varietas telah berhasil didaftarkan di Kementerian Pertanian RI. “Pengalaman inilah yang mendasari buku ini berhasil terbit” ujarnya. Dr. Purnomo, M.S. sendiri dari sisi penelaah menyatakan bahwa buku ini merupakan sebuah karya ilmiah yang komplit, yaitu mencakup proses hulu hingga ke hilir. “Buku ini selain mengimplementasikan aspek biologis meliputi, Morfologi & Sistematika, Anatomi, Embriologi dan berujung pada Genetika, juga menjelaskan aspek budidaya sebagai hilirisasinya” ujar Dr. Purnomo dalam komentarnya.
Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Indra Lesmana, S.Si.,M.Sc. terdapat beberapa pertanyaan, salah satunya dari Yudho peserta yang berasal dari UNY yang menanyakan bagaimana cara mengatasi permasalahan budidaya melon saat ini ditengah kondisi cuaca ekstrem dan tidak menentu dan Dr. Budi Daryono menjelaskan bahwa cuaca menjadi momok utama dalam budidaya melon saat ini dan diatasi dengan menggunakan teknologi Screenhouse yang juga terus dilakukan pengembangan untuk mencapai hasil panen yang maksimal. “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya agar disaat kita telah tiada, ilmu itu terus ada dan berkembang” ujar Indra Lesmana, S.Si.,Msc. Dalam kesimpulannya untuk menutup akhir sesi diskusi. (Wiko & Rusna)