• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 6
Pos oleh :

dedieko

Kolaborasi Perpustakaan Dengan Lab. Genetika & Pemuliaan Fakultas Biologi UGM dalam: Talkshow Bedah Buku "Keanekaragaman & Potensi Sumber Daya Genetik Melon”

Rilis Berita Senin, 30 Oktober 2017

Perkembangan ilmu pengetahuan diiringi dengan menetasnya berbagai macam karya ilmiah baik berupa laporan penelitian, jurnal penelitian ilmiah (Scientific report), bahkan juga dapat berupa buku. Perpustakaan Fakultas Biologi UGM sebagai salah satu unit dalam menunjang penelitian dan pengajaran turut memainkan peran penting dalam mengenalkan fasilitas dan koleksi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika dalam menghasilkan output penelitian dan pengajaran yang berkualitas, salah satunya adalah dengan mengenalkan karya-karya peneliti Fakultas Biologi UGM melalui acara Talkshow Bedah Buku. Talkshow Bedah Buku “Keanekaragaman & Potensi Sumber Daya Genetik Melon” karangan Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. & Sigit Dwi Maryanto, S.Si.,M.Sc. yang bekerjasama dengan Laboratorium Genetika & Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, merupakan kegiatan yang kedua kalinya dari program Bedah Buku dan akan menjadi program rutin tahunan dari Unit Perpustakaan Biologi UGM yang sebelumnya juga telah terselenggara pada tahun 2016.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Oktober 2017 pkl 9.30 – 11.15 WIB di Ruang Sidang Bawah Fak. Biologi UGM dibuka oleh Drs. Ignatius Sudaryadi, M.Kes. selaku Kepala Perpustakaan Biologi UGM. Dalam sambutan dan pembukaannya beliau memberikan apresiasi untuk Laboratorium Genetika & Pemuliaan yang sudah berkolaborasi untuk kedua kalinya dalam program bedah buku dan berharap akan menjadi awal yang baik dalam merutinkan program ini untuk berkolaborasi dengan laboratorium lain. Kegiatan Talkshow ini dihadiri langsung oleh author utama, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan penelaah oleh Dr. Purnomo, M.S.

“Sebagai seorang peneliti saya harus fokus pada satu model yaitu melon (Cucumis melo), seperti Mendel dengan Pisum sativum-nya atau Morgan dengan Drosophila melanogaster-nya dan fokus itu sudah saya mulai sejak 20 tahun yang lalu” ujar Dr. Budi Setiadi Daryono,M.Agr.Sc. dalam memulai penjelasan terkait bukunya. Melon dipilih sebagai model karena siklus hidupnya tidak terlalu lama untuk dapat melihat pewarisan sifat yang terjadi pada melon tersebut, selama kurang lebih 20 tahun akhirnya bisa menciptakan dan merakit varietas melon sendiri yang dilatarbelakangi oleh mahalnya benih melon impor saat inflasi terjadi pada tahun 1998 silam. Total sudah menghasilkan ±15 varietas tanaman melon dan 11 varietas telah berhasil didaftarkan di Kementerian Pertanian RI. “Pengalaman inilah yang mendasari buku ini berhasil terbit” ujarnya. Dr. Purnomo, M.S. sendiri dari sisi penelaah menyatakan bahwa buku ini merupakan sebuah karya ilmiah yang komplit, yaitu mencakup proses hulu hingga ke hilir. “Buku ini selain mengimplementasikan aspek biologis meliputi, Morfologi & Sistematika, Anatomi, Embriologi dan berujung pada Genetika, juga menjelaskan aspek budidaya sebagai hilirisasinya” ujar Dr. Purnomo dalam komentarnya.

Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Indra Lesmana, S.Si.,M.Sc. terdapat beberapa pertanyaan, salah satunya dari Yudho peserta yang berasal dari UNY yang menanyakan bagaimana cara mengatasi permasalahan budidaya melon saat ini ditengah kondisi cuaca ekstrem dan tidak menentu dan Dr. Budi Daryono menjelaskan bahwa cuaca menjadi momok utama dalam budidaya melon saat ini dan diatasi dengan menggunakan teknologi Screenhouse yang juga terus dilakukan pengembangan untuk mencapai hasil panen yang maksimal. “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya agar disaat kita telah tiada, ilmu itu terus ada dan berkembang” ujar Indra Lesmana, S.Si.,Msc. Dalam kesimpulannya untuk menutup akhir sesi diskusi. (Wiko & Rusna)

AYCF 2017

Pengumuman Kamis, 26 Oktober 2017

Berikut disampaikan informasi bahwa Universitas Gadjah Mada akan menjadi tuan rumah untuk kegiatan The 15th ASEAN and 5th ASEAN+3 Youth Cultural Forum (AYCF 2017) pada tanggal 31 Oktober – 6 November 2017. Program ini akan melibatkan sekitar 80 mahasiswa internasional dari berbagai negara ASEAN+3 sebagai peserta. Selama program di Yogyakarta, peserta akan mengikuti kegiatan akademik seperti perkuliahan dan kunjungan. Selain itu, peserta juga akan melakukan street performance dan cultural exhibition serta pertunjukan sebagai bagian dari closing ceremony AYCF 2017.

KIP#3: Adab Menuntut Ilmu

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 26 Oktober 2017

Dalam menuntut ilmu, terdapat adab-adab yang harus dipenuhi agar ilmu menjadi hal yang berkah bagi seorang muslim. Akan tetapi, banyak yang belum memahami dan belum mengaplikasikan adap tersebut dalm kehidupan sehari-hari terutama pada saat belajar di sekolah, di perguruan tinggi atau di majelis ilmu yang lain. Oleh karena itu, Kajian Islam Pekanan pada hari Jumat 20 Oktober 2017 dengan tema Adap Menuntut Ilmu yang disampaikan oleh Ustadz Andi Alif Rahman. KIP dilaksanakan pada pukul 16.00-17.30 di Biodas Atas Timur Fakultas Biologi UGM.

Sebelum mengulas lebih jauh tentang adab menuntut ilmu, Ustadz Andi mengingatkan tentang bagaimana cara Allah memberikan nikmat terbesar kepada hambanya antara lain adalah diberikan kesempatan untuk berbuat baik terakhir kalinya, diberikan musibah sebagai tanda sayanag Allah pada hamba-Nya dan diberikan kesempatan dan hidayah untuk belajar ilmu agama. Allah memberikan perintah untuk selalu berbuat baik. Segala macam perbuatan yang diperintahkan Allah dan menghadirkan ridho-Nya adalah suatu kebaikan. Dalam beribadah sehari-hari, maka ada dua hubungan yang akan terbentu yaitu habluminallah yaitu berhubungan dengan Allah dan habluminannas yaitu berhubungan dengan manusia. Hubungan dengan manusia, merupakan salah satu bentuk hubungan tidak langsung terhadap Allah. Dalam hubungan antaramanusia, oleh Allah memberikan aturan lebih banyak.

Di dalam Quran Surah Al Ashr menegaskan bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang memiliki hubungan yang baik dengan Allah maupun dengan sesame manusia. Manusia yang baik dapat diibaratkan seperti sebuah pohon yaitu memiliki akar yang menghujam ke dalam tanah. Artinya seseorang memiliki akidah yang kokoh. Memiliki batang yang kuat yang berarti semua ibadah yang dilakukan tidak terpengaruh oleh apapun selain mengharap ridho dari Allah. Memiliki ranting yang banyak dan meneduhkan, artinya manusia memiliki kahlak yang baik. Memiliki dan menghasilkan buah yang banyak yang berarti bahwa manusia yang baik adalah yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Akan tetapi semuanya tidak aka nada artinya di mata Allah apabila seseorang tidak memiliki akidah yang benar dan kuat.

Salah satu bentuk mencintai Allah adalah mampu berjihad untuk Allah. Berjihad tidak harus berperang. Sebagai seorang pelajar, jihad terbesar yang dimiliki adalah mencari ilmu dan mendatangkan manfaat dari ilmu yang diperoleh. Oleh karena itu, sebagai pelajar muslim, harus memiliki akhlak yang baik dalam belajar. Salah satu ciri seorang muslim dalam mencari ilmu adalah menghormati guru atau orang yang memberikan ilmu. Contoh relevan sebagai seorang mahasiswa adalah memperhatikan dosen ketika menjelaskan materi perkuliahan, tidak sibuk dengan kegiatan lain saat perkuliahan berlangsung, dan ikut aktif di kelas ketika dosen mempersilahkan untuk berdiskusi. Ketika seorang muslim mampu menghargai ilmu, mampu menghargai yang memberikan ilmu, maka Allah akan mendatangkan keberkahan baginya. Selain itu, dalam mencari ilmu, harus diawali dengan doa untuk memohon kepada Allah agar ilmu yang diperoleh dapat dipahami dan dapat digunakan untuk kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Bahkan Rasul selalu berdoa kepada Allah yaitu “Ya Allah tambahkanlah ilmuku dan berilah kefahaman kepadaku”. Adab lain yang harus diperhatikan adalah mencatat ilmu yang diberikan. Ilmu ibarat binatang buas dan tulisan adalah pengikatnya. Oleh karena itu, seseorang bisa saja lupa dengan ilmu yang diberikan sehingga mencatat ilmu lebih baik untuk menghindari hal tersebut. Ustadz Andi menutup KIP ini dengan sebuah pesan untuk selalu menghargai orang yang memberikan ilmu dan beliau menyampaikan

“Penghianatan terbesar seorang pelajar terhadap gurunya adalah ketika ia tertidur di saat gurunya sedang menjelaskan ilmu”.

Fakultas Biologi kembangkan jiwa saintis di Jurusan Pedidikan Biologi Universitas Siliwangi

Rilis Berita Kamis, 26 Oktober 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya di kancah nasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang kini menjadi Ketua dari Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan senantiasa membantu Prodi Biologi dan Prodi Pendidikan Biologi dalam meningkatkan kualitas akademiknya antara lain melalui pemberian kuliah umum dan pendampingan/konsultasi akreditasi.

Pada kegiatan Seminar Nasional Biologi 2017 Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu didepan peserta seminar di Gedung Mandala, Universitas Siliwangi. Agenda yang dilaksanakan pada kamis lalu ini (19/10) ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Biologi Learning Festival (BIOLEAF) Jurusan Pedidikan Biologi Universitas Siliwangi.

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Build soul Scientist Educator for a Better World”, Dr. Budi memaparkan materi terkait pentingnya membangun jiwa saintis dikalangan mahasiswa pendidikan biologi, langkah-langkah untuk menjadi peneliti muda yang profesional dan kompeten, manfaat penelitian untuk karir kita sebagai mahasiswa, peluang peluang beasiswa dari penelitan serta manfaat penelitian untuk masyarakat luas, baik itu dalam bidang wirausaha ataupun pengabdian kepada masyarakat.

Relokasi Masjid, Fakultas Biologi Letakkan Batu Pertama Masjid Al-Hayat

Rilis Berita Rabu, 25 Oktober 2017

Masjid Al Hayat Fakultas Biologi UGM telah berdiri sejak 14 Maret 1976. Masjid yang awalnya diberi nama “Mushola Al Hayat” tersebut sangat bernilai historis karena merupakan mushola pertama di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Mushola ini tercatat hanya sekali mengalami perluasan, yaitu pada tahun 1995.

Seiring dengan waktu, Masjid Al Hayat sudah tidak mampu lagi menampung sholat berjama’ah dalam sekali waktu dikarenakan meningkatnya jumlah jama’ah. Jama’ah masjid merupakan civitas akademika beragama Islam dari Fakultas Biologi dan mahasiswa praktikum Biologi Umum dari luar fakultas dengan jumlah kurang lebih 2.500 orang. Para dosen, karyawan, dan mahasiswa yang akan menjalankan sholat terpaksa bergiliran sampai beberapa kali, sehingga banyak menyita waktu.

Selain mempunyai arti penting dalam berbagai aspek kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, masjid juga memiliki fungsi utama yaitu sebagai titik pusat kegiatan islam bagi masyarakat khususnya yang tinggal di lingkungan sekitarnya maupun masyarakat umum.

Mengingat akan beberapa urgensi tersebut, maka Fakultas Biologi UGM mencanangkan relokasi masjid Al-Hayat ke lokasi baru yang juga berada di dalam kawasan Fakultas Biologi UGM. Pembangunan masjid yang proses pembangunannya diketuai secara langsung oleh Ketua Takmir Masjid Al-Hayat, Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc., ini diawali dengan proses pengumpulan dana. Selain itu, sebagai permulaan, dilakukan peletakan batu pertama yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan puncak Dies Natalis Fakultas Biologi UGM ke-62 pada Selasa lalu (19/9).

Prosesi peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Ketua Senat Fakultas Biologi, Prof.Dra.A. Endang Sutariningsih Soetarto, M.Sc., Ph.D., dan Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, yang juga merupakan alumni Fakultas Biologi UGM.

“Sebagaimana Rasulullah SAW. memfungsikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah maghdoh dalam rangka hablumminallah, tetapi juga masjid sebagai ma’had seperti pusat penerangan dan informasi, pusat pendidikan dan pengajaran, serta pusat kegiatan sosial dan ekonomi dalam rangka hablumminannas.”, tutur Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi UGM.

Jayalah PKM Biologi Gadjah Mada

Rilis Berita Selasa, 24 Oktober 2017

Rangkaian Biology Research Project (BRP) 2017 mencapai tahap akhir. Minggu, 15 Oktober 2017, Fakultas Biologi UGM mengadakan Final BRP 2017. Rangkaian ini dilaksanakan dalam bentuk presentasi oral dari finalis yang lolos 5 besar dari presentasi poster saat monitoring evaluasi internal (Monev Internal), 22 September 2017 silam. Final BRP dihadiri oleh tim-tim yang mengikuti monev internal. Acara ini juga dihadiri oleh ibu Widya Mudyantini, S.Si., M.Si. selaku pembicara tamu dalam final BRP 2017. Beliau menyampaikan kiat-kiat lolos PIMNAS dari pengalaman beliau dalam mengikuti dan membimbing banyak tim PKM yang lolos PIMNAS.

Dalam materinya, ibu Widya memberikan suntikan motivasi kepada para tim BRP yang semuanya berasal dari Mahasiswa Baru Fakultas Biologi UGM 2017. Beliau mengenalkan salah satu ide penelitian kewirausahaan dibawah bimbingan beliau, yaitu tentang batik anatomi, sebagai cara mengangkat khazanah keilmuan sekaligus melestarikan budaya bangsa.

Para peserta BRP terlihat kagum dengan batik anatomi. Bagaimana tidak, anatomi hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi santapan setiap hari mahasiswa biologi, ternyata dapat dijadikan motif batik yang menghasilkan model yang indah.  Ide seperti ini semakin memacu mahasiswa baru untuk mengembangkan kreativitasnya, bahwa ada banyak hal yang sebenarnya sangat dekat dengan kita namun kita tidak menyadari potensi disekitar kita untuk dijadikan ide kreatif yang lebih bermanfaat.

Setiap finalis menawarkan solusi bagi masalah bangsa dari berbagai sisi, baik melalui penelitian, kewirausahaan, hingga ide besar dan futuristik lainnya. Adapun ke-5 ide brilliant finalis BRP 2017 adalah sebagai berikut :

  1. Pemanfaatan limbah tulang ikan nila (Orechromis niloticus) sebagai produk sereal bernilai tinggi
  2. Tumbuhan Fluoresens: solusi cerdas menekan konsumsi listrik sebagai sumber penerangan masa depan
  3. Efektivitas ekstrak daun Trembesi (Samanea saman) sebagai obat penyembuh luka pada kulit tikus putih (Rattus norvegicus)
  4. Pembuatan gorden dari serat bambu apus (Gigantochloa apus) dan pisang abaka (Musa textilis)
  5. Casing smartphone anti radiasi daei membran serat daun Sanseviera sp.

Diharapkan dengan kegiatan BRP ini akan terus memunculkan ide-ide kreatif untuk bangsa, demi memberikan pengabdian setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia.

Jaya PKM Fakultas Biologi UGM, selamat dan sukses mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa 2018 !

Ratusan Siswa SMA Se-Jawa Mengikuti BIOLOGY BRAINIAC COMPETITION 2017 di Fakultas Biologi UGM

Rilis Berita Senin, 23 Oktober 2017

Biology Brainiac Competition 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Oktober 2017 di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, menjadi salah satu kegiatan tahunan yang dinanti oleh siswa SMA se-derajat khususnya yang ada di Pulau Jawa. Ini terbukti dari antusias peserta yang mencapai lebih dari 120 orang yang turut serta menjadi partisipan dalam acara ini. Kegiatan Biology Brainiac Competition tepat dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pemutaran video teaser BBC 2016 kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada dan Mars Fakultas Biologi UGM yang diikuti oleh peserta dan pendamping yang diiringi oleh Biotimbre Fakultas Biologi UGM.

Biology Brainiac Competition 2017 dibuka secara resmi oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Di dalam sambutannya, beliau menerangkan tentang isu biodiversitas yang sedang hangat sekarang ini harus dikawal bersama sama dan untuk itu dibutuhkan pemahaman yang lebih baik dan lebih dalam tentang biologi. Selain itu, beliau menjelasakan tentang Fakultas Biologi, dimulai dari sejarah, prospek kerja, dan prestasi dari Fakultas Biologi UGM. Kemudian juga sebelumnya terdapat sambutan dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Biologi UGM dan sambutan dari Ketua Biology Brainiac Competiton 2017.

Biology Brainiac Competition dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap penyisihan, tahap semifinal, dan tahap final. Pada hari pertama, 21 Oktober 2017 dilaksanakan babak penyisihan yaitu peserta mengerjakan 200 soal dalam 2 sesi. Sesi I pukul 10.30-12.30 dan sesi II pukul 13.30-15.30. Babak ini dilaksanakan di 4 ruang yaitu ruang 5, 6, 7, dan perpustakaan. Pada babak penyisihan ini diambil 10 peserta untuk masuk ke babak semi final. Sedangkan untuk pembina dari peserta, panitia mengadakan seminar yang diisi oleh Ibu Laksmindra Fitria S.Si., M.Si. Pada seminar tersebut dijelaskan tentang kurikulum SMA, penguatan pendidikan dan pengajaran di SMA, serta perlunya motivasi dari guru kepada siswa supaya siswa lebih giat dalam mengikuti lomba-lomba ilmiah. Selain itu juga, Ibu Laksmindra menyarankan adanya pelatihan-pelatihan guru oleh dosen supaya ilmu dari pelatihan bisa diterapkan pada siswa sehingga terdapat adanya alur informasi pendidikan yang jelas antara dosen, guru, siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan suatu kerja sama antara pendidikan menengah dan kuliah.

Pada hari kedua, 22 Oktober 2017, Biology Brainiac Competition dibuka pada pukul 08.00 WIB. Pada hari kedua ini, peserta akan menjalani babak semi final dan final. Babak semi final terdiri atas praktikum wajib dan pilihan yang  dilakukan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Peserta akan membuat dan mengamati preparat tumbuhan dengan mikroskop untuk praktikum wajib sedangkan pada praktikum  pilihan dilakukan uji dissolved oxygen (DO), uji ingenhouse, respirasi ikan, serta uji biomolekul karbohidrat dan lemak.

Sejumlah 5 peserta dengan nilai tertinggi dari tahap praktikum akan lanjut ke babak final yaitu babak cerdas tangkas. Babak ini akan menentukan pemenang dari Biology Brainiac Competition 2017. Babak ini dinilai oleh 3 dewan juri yaitu Ibu Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si., Bapak Dr. Miftahul Ilmi, M.Si., dan Bapak Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Sc. Pemenang Biology Brainiac Competition diumumkan pada pukul 16.00. Pemenang dari Biology Brainiac Competition 2017 adalah David Nugraha dari SMA St.Louis 1 Surabaya sebagai juara I, Muhammad Daffa Irvani dari SMA N 2 Purwokerto sebagai juara II, Sasangka Adhita Nugraha dari SMA Kesatuan Bangsa sebagai juara III, Fathul Aziz dari MA Al-Hikmah 2 sebagai Harapan I, dan Ana Atia Rahmawati Zahra dari MAN 1 Surakarta sebagai Harapan II. Juara I mendapatkan Piala Gubernur, uang pembinaan sebesar Rp 2.500.000, sertifikat, bingkisan, Juara II mendapatkan Bupati Sleman, uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000, sertifikat, bingkisan, Juara III mendapatkan Piala Rektor UGM, uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000, sertifikat, bingkisan, Juara Harapan I dan IImendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 400.000, serifikat,  peserta terbaik mendapatkan sertifikat dan bingkisan dan seluruh hadiah pemenang diserahkan oleh Ibu Rina Sri Kasiamdari S.Si, Ph.D dan kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Ibu Rina Sri Kasiamdari S.Si., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM

Adanya kegiatan BBC 2017 diharapkan bisa sebagai ajang silaturahmi dan sharing antar SMA se-derajat se-Jawa. Selain itu, kegiatan Biology Brainiac Competiton  yang diadakan pada setiap tahunnya juga diharapkan mampu berkontribusi dalam menumbuhkan biolog-biolog muda Indonesia yang tidak hanya paham akan ilmu biologi namun dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Melon Hikapel berhasil tembus Pasar Modern dan Swalayan

Rilis Berita Senin, 23 Oktober 2017

Persaingan perdagangan produk segar (perishable) di pasar buah Indonesia semakin kompetitif terlebih dengan terbukanya akses pasar di kawasan ASEAN menyebabkan berbagai macam produk buah di pasar Indonesia semakin beragam dan berkualitas. Ditengah kondisi tersebut, salah satu melon karya tim riset Gama Melon – Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM berhasil memasuki persaingan pasar buah di beberapa retail modern wilayah Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Melon Hikapel sendiri merupakan hasil riset pendanaan dari RISPRO-LPDP Kemenkeu dari tahun 2015 yang dirakit dan dihilirisasi hingga saat ini. Melon Hikapel memiliki keunikan dari segi ukurannya yang handy (tidak lebih dari 1 kg), daging buah berwarna oranye, dan memiliki rasa manis dengan tingkat brix yang tinggi. Kulit buah Hikapel sendiri memiliki gradasi warna dari krem hingga oranye, namun gradasi warna tersebut dapat menjadi penanda tingkat kematangan buah. Buah Hikapel dapat dikonsumsi saat kulit buahnya sudah berwarna krem, namun untuk mendapatkan manis yang sempurna carilah melon Hikapel dengan warna kulit oranye atau menunggu sekitar 3-4 hari hingga kulit melon Hikapel menjadi oranye.

Dr. Budi Daryono selaku ketua tim peneliti Gama Melon yang berhasil menciptakan melon Hikapel turut mensyukuri keberhasilan Hikapel berhasil menembus pasar perdagangan buah di tengah iklim kompetitif pada tahun 2017 ini.”Kita berharap produk hasil riset dan karya anak bangsa ini bisa diterima oleh masyarakat dan mampu bersaing dengan buah komersil maupun buah impor lainnya” ujarnya. Saat ini permasalahan utama dari melon Hikapel adalah basis produksi yang masih belum memadai untuk dapat memenuhi permintaan pasar.

“Secara umum, melon Hikapel dapat diterima dibeberapa retail di Yogyakarta bahkan hingga Jawa Tengah dan Jakarta namun produksi kita belum bisa untuk memenuhi permintaan yang ditentukan oleh retail tersebut” tutur Wiko Arif Wibowo, S.Si. 0 salah satu anggota tim peneliti Gama Melon. Untuk mengatasi hal tersebut saat ini tim Gama Melon mulai menyusun rencana produksi yang rapi dan intensif di beberapa titik wilayah Yogyakarta sehingga pasokan melon Hikapel akan bisa stabil dan kontinu di tahun 2018 nanti.

Biologi UGM mengirim Delegasi dalam acara The International Society for Southeast Asian Agricultural (ISSAAS 2017) Hanoi, Vietnam

Rilis Berita Senin, 23 Oktober 2017

Hanoi, Vietnam – 17/10/17. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berkesempatan mengirimkan delegasi untuk mengikuti ISSAAS 2017 yang bertemakan “Green Agriculture in Southeast Asia : Theories and Practices”. Acara ini merupakan forum ilmiah Internasional yang diselenggarakan untuk mengatasi berbagai macam  isu terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang Agrikultur khususnya di daerah Asia Tenggara. Konferensi Internasional ini diselenggarakan oleh  International Society for Southeast Asian Agricultural Science (ISSAAS) yang berkolaborasi dengan Vietnam National University of Agriculture (VNUA), Society for Agricultural Education Research Development Abroad (SAEDA), Tokyo University of Agriculture (Tokyo NODAI) dan Japanese Society for Tropical Agriculture (JSTA), dan penyelenggaraan konferensi ini bertempat di Vietnam National University of Agriculture, Hanoi, Vietnam pada tanggal 14 – 17 Oktober 2017 yang lalu.

Delegasi yang dikirimkan dalam kegiatan ini yaitu Hanifa Hanini (2014) dan Fadilah Husnun (2014). Pada kesempatan ini delegasi mempublikasikan hasil penelitian yang berjudul “Stability Melon Phenotype Characters Hybrid (Cucumis melo L. `Luna`) Results of Cultivated in Jamusan Village Prambanan District Yogyakarta, Indonesia” yang dibimbing oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.  Acara ini diikuti oleh 166 paper accepted untuk oral presentation dan 60 poster presentation yang terdiri dari beberapa sub tema.

Acara ini dibuka dengan opening ceremony yang dilanjutkan dengan presentasi oleh beberapa keynote speaker yang kompeten di bidangnya yang berasal dari beberapa negara Asia Tenggara yaitu : Indonesia oleh Prof. Dr. Dermiyati (Lampung University) dengan judul “Towards Sustainable Agriculture in Indonesia”.  Japan oleh Prof. Dr. Shigenori Morita (Tokyo University of Agriculture) dengan judul “Energy Crop Production for Sustainable and Resilient Society”. Malaysia oleh Prof. Dr. Abdul Shukor Juraimi (Universiti Putra Malaysia) dengan judul  “Green Agriculture Technologies and Practices in Malaysia”.

Philippines oleh Prof. Dr. Danilda Hufana-Duran (Philippine Carabao Center-Department of Agriculture and Affiliate) dengan judul “Livestock Reproductive Biotechnologies: Role in Land Preservation and Green Agriculture”. Thailand oleh Dr. Chainarong Rattanakreetakul (Kasetsart University) dengan judul “Familiar of green agriculture with Kasetsart University”. Dan Vietnam oleh Prof. Dr. Pham Tien Dung (Vietnam National University of Agriculture) dengan judul “Present situation and future perspectives on green agriculture in Vietnam”.

Salah satu hal yang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Hanifa dan Fadilah adalah dapat menjadi satu-satunya undergraduate student yang berhasil mengikuti konferensi ini. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya konferensi ini dihadiri oleh para Pakar Peneliti, Professor, Dosen,

Mahasiswa Pascasarjana dan Doktoral dari berbagai negara di Asia, sehingga kesempatan ini pun menjadi pengalaman luar biasa bagi mereka ketika berinteraksi dengan berbagai pakar yang sangat kompeten dibidang agrikultur sekaligus menjadi pemantik semangat  bagi Hanifa dan Fadilah untuk terus mulai mengembangkan diri agar mampu berperan aktif lagi pada kesempatan Konferensi Internasional berikutnya.

Menurut Hanifa (2014) pelaksanaan acara ini sudah sangat matang, konsep acara yang detail sudah berjalan dengan baik dan panitia pelaksana acara sudah sangat aktif membantu peserta dalam segala kondisi mulai dari pendampingan saat registrasi hingga closing ceremony yang menampilkan budaya Vietnam yang luar biasa. Acara ini pun diakhiri dengan City tour yang mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Vietnam dan berbagai tempat yang melahirkan karya seni khas Vietnam seperti gerabah dengan ukiran yang unik, pabrik penghasil benang sutra dan lukisan dari kayu laka.

Harapannya dengan mengkuti Konferensi ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi mahasiswa untuk mulai mengeksplorasi kemampuan, skill, dan pengalaman yang lebih mendalam agar dapat berkontribusi membangun masyarakat demi terwujudnya sustainble development sehingga kedepannya dapat lahir kembali berbagai karya yang bermanfaat bagi dunia Internasional.**

Cegah Talasemia dengan Deteksi Dini

Rilis Berita Jumat, 20 Oktober 2017

Deteksi dini penyakit talasemia penting dilakukan untuk mencegah peningkatan jumlah penderitanya. Terlebih, Indonesia memiliki prevalensi penderita yang tergolong tinggi di dunia, bahkan masuk dalam sabuk talasemia.

 “Untuk itu penting melakukan pencegahan agar penderita talasemia di Indonesia tidak meningkat,” tegas peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Dr. Ita M. Nainggolan, S.Si., M. Biomed, dalam kuliah tamu di Fakultas Biologi pada 16-17 Oktober kemarin.

Upaya pencegahan, disampaikan Ita, dapat dilakukan dengan deteksi dini melalui skrining baik terkait pembawa sifat talasemia, melakukan konsultasi genetik, maupun diagnosis prenatal. Talasemia merupakan penyakit keturunan sehingga dengan skrinning dapat mengendalikan terjadinya penurunan penyakit pada anak.

“Skrining bisa mencegah penurunan penyakit,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ita hadir bersama dengan empat peneliti lain bidang Red Blood Cell Disorders Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Mereka memaparkan berbagai uraian terkait upaya diagnostik talasemia, seperti patofisiologi alfa dan beta-thalassemia, tahapan penegakan diagnosis thalassemia, dan metode ekstraksi DNA.

Kuliah tamu yang diselenggarakan Fakultas Biologi UGM kali ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dilakukan dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Kerja sama dilaksanakan dalam penguatan kegiatan penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat berbasis biologi molekuler dan biomedis terutama tentang riset genetika molekuler dan genetik populasi talasemia di Indonesia. (Humas UGM/Ika)

1…45678…100

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Tim MBKM Membangun Desa 2025 Fakultas Biologi UGM Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Tanaman Lokal di Manisrenggo
  • Tata Tertib dan Jadwal Ujian Akhir Semester Semester Genap TA. 2024/2025 Fakultas Biologi UGM
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Yoghurt Probiotik Berbasis Porang sebagai Inovasi Pangan Fungsional
  • Wujudkan Pengabdian Nyata, Mahasiswa MBKM Fakultas Biologi Ikut Berperan Pengelolaan Mata Air Sumber Kahuripan, Dusun Cupu, Kelurahan Purwomartani, Sleman
  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY