• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 7
Pos oleh :

fajar.sofyantoro

Pelatihan Uji In Silico PKM Corner 2024

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Sabtu, 20 Juli 2024

Pelatihan Uji In Silico PKM Corner 2024 telah dilaksanakan pada tanggal 10 Juni dan 29 Juni yang dilaksanakan secara luring di Fakultas Biologi UGM, serta pada tanggal 10 Juli yang dilaksanakan secara daring. Acara diawali dengan pembukaan dan pengarahan kepada tim PKM Biologi yang menggunakan uji In Silico dalam penelitiannya oleh salah satu dosen pembina PKM Corner Biologi UGM, Aries Bagus Sasongko, M.Biotech. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pematerian tentang molecular docking oleh Yunita Messe, S.Pd., M.Sc selaku pemateri. Presentasi ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi mengenai kendala yang dialami tim PKM Biologi dalam melakukan uji In Silico selama melakukan penelitian.

 

 

Pelatihan Uji In Silico PKM Corner 2024 ini diadakan dengan tujuan untuk memfasilitasi tim yang membutuhkan Uji In Silico dalam penelitiannya untuk mengenal dan mendalami molecular docking sebagai bagian dari uji In Silico serta sharing mengenai kendala yang dihadapi tim PKM dalam melakukan uji In Silico. Acara dilaksanakan dalam 3 sesi yaitu sesi pematerian dari Yunita Messe, S.Pd., M.Sc, sesi presentasi dimana peserta mempresentasikan hasil uji In Silico yang telah mereka lakukan, dan sesi pematerian lebih lanjut yang lebih detail dari Yunita Messe, S.Pd., M.Sc mengenai molecular docking. Acara ini dihadiri oleh 4 tim PKM dengan ketua yang berasal dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. [Penulis: PKM Corner]

Soroti Tingginya Kasus Stunting di Indonesia, Mahasiswa Biologi UGM Raih Silver Medals dalam Kompetisi Esai Tingkat Internasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Sabtu, 20 Juli 2024

Tim CEREALGAE Biologi UGM yang terdiri dari Kamilia Hana Salwa (Biologi 2022) sebagai ketua dan Irfan Agus Nugroho (Biologi 2021) sebagai anggota, berhasil meraih Silver Medal Quartile pada ajang Agritech Research and Entrepreneurship Innovation (AGREETION) 2024 dengan subtema Functional Food Innovation for Human Wellbeing. AGREETION 2024 merupakan perlombaan scientific paper dan business plan tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Agritech Research and Study Club (ARSC) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya dengan mengusung tema “Accelerating Agriculture and Agro-Industry Towards Sustainable Welfare with Eco-Friendly and Clean Production Principles”. Sebanyak 42 Universitas dari 3 negara berpartisipasi dalam kompetisi AGREETION 2024 yang dilaksanakan secara daring pada 20 April – 1 Juni 2024.

 

 

Pada kesempatan ini, tim mahasiswa Biologi UGM mengangkat esai yang berjudul “CEREALGAE: Cereal Formulation Based on Brown Algae (Sargassum sp.) Fortified with Moringa Leaves as a Food Diversification Strategy to Prevent Stunting”. Esai tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya kasus stunting di Indonesia. Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-2 yakni mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi, serta adanya program “Gerakan Nasional (GerNas)” yang digaungkan, upaya diversifikasi pangan mampu menjadi salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan dan diprioritaskan sehingga anak balita mendapatkan nutrisi yang sesuai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan optimalisasi pemanfaatan bahan alam, seperti Sargassum sp. dan daun kelor, sebagai bahan pangan fungsional.  Sargassum sp. merupakan jenis alga coklat dengan tingkat kemelimpahan yang tinggi dan mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lipid, serta beberapa mikronutrien. Protein pada Sargassum sp. dapat membantu regenerasi sel-sel tubuh pada masa pertumbuhan dan perbaikan sel sehingga dianjurkan untuk fase pertumbuhan anak.

Fortifikasi bahan dengan menggunakan tepung kelor mampu meningkatkan kandungan protein, zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium pada pangan. Protein yang terkandung dalam tepung kelor sangat tinggi, yaitu sekitar 27,1 g, sehingga mampu menjadi sumber protein alternatif pengganti protein hewani. Sebuah studi menyatakan bahwa fortifikasi daun kelor mampu meningkatkan berat badan balita secara signifikan dan mengurangi defisiensi nutrisi akut dua bulan setelah dikonsumsi. Kecenderungan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi makanan instan atau cepat saji mendorong tim mahasiswa biologi untuk menciptakan inovasi pangan fungsional berupa sereal berbahan dasar Sargassum sp. dan daun kelor. Inovasi ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk menurunkan prevalensi kasus stunting di Indonesia melalui diversifikasi pangan fungsional dengan memanfaatkan bahan alam. [Penulis: Kamilia Hana Salwa]

Tim PKM-RE D’Caprangers Upayakan Penyelamatan Anggrek Spesies Dendrobium capra yang Hampir Punah

PrestasiRilis BeritaTajuk Jumat, 19 Juli 2024

Menurut Nasional Geografi Indonesia (2019), Indonesia menduduki urutan keenam sebagai negara dengan penurunan biodiversitas tertinggi di dunia menyebabkan banyak spesies mengalami ancaman kepunahan. Salah satu spesies yang terancam punah adalah Dendrobium capra. Anggrek ini tercatat berada dalam status Appendix II dalam CITES dan Endangered dalam IUCN. Kurangnya perhatian terhadap anggrek ini menyebabkan Dendrobium capra mengalami penurunan populasi yang cukup signifikan. Selain itu, salah satu populasi yang ditemukan berada pada wilayah hutan produktif di Gunungkidul yang rawan terhadap intervensi manusia. Permasalahan tersebut kemudian menarik perhatian mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE). Mereka berinisiatif untuk melakukan penelitian terkait Dendrobium capra yang mulai langka sekaligus new record karena baru ditemukan di wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu.

 

 

Tim PKM yang akrab disapa D’caprangers diketuai oleh Akmal Bunyamin (angkatan 2021) yang beranggotakan Syafira Nurul Aisya (angkatan 2021), Astrid Rayna Afandi (angkatan 2022), Nimas Sukma Puspita (angkatan 2022), dan Dary Saka Fitrady (angkatan 2023) dibawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. Tim PKM ini melakukan studi struktur populasi anggrek Dendrobium capra sebagai upaya pemantauan eksistensi anggrek ini di habitat aslinya, dilakukan juga konstruksi DNA barcoding untuk memudahkan proses identifikasi spesies ini karena sulitnya membedakan antarspesies Dendrobium hanya dengan pengamatan morfologinya dan menyediakan barcode sebagai identitas Dendrobium capra pada database.

Survei studi populasi dilakukan di hutan kecil yang berlokasi di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul pada ketinggian 192-211 mdpl dengan suhu rata-rata 33,9°C dengan tingkat kelembaban 33%. Dalam populasi tersebut, ditemukan sebanyak 103 individu D. capra yang hidup secara epifit menempel pada pohon mahoni (Swietenia sp.) dan pohon jambu air (Syzygium sp.). Selain itu, dilakukan pula analisis filogenetik menggunakan gen ITS2 yang menghasilkan bahwa D. capra memisah dengan spesies Dendrobium lainnya dan membentuk klaster dengan spesies Dendrobium lain dalam section Spatulata.

Akmal Bunyamin, ketua tim PKM-RE D’Caprangers mengatakan bahwa melihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gen ITS2 berhasil digunakan sebagai penanda molekuler yang efektif dalam mengidentifikasi anggrek D. capra hingga tingkat spesies. Kemudian hasil sekuensing dari D. capra digunakan untuk menciptakan barcode sebagai identitas dari D. capra. Tentu tidak mudah dalam merancang penelitian ini hingga akhirnya selesai menghasilkan sebuah produk barcode.

“Dengan dilakukannya penelitian ini, Dendrobium capra dapat diselamatkan dari ancaman kepunahan dengan memantau kondisi di habitat alaminya dan data ini dapat digunakan untuk menyusun strategi konservasi lebih lanjut,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa produk barcode dapat disetorkan ke basis data genetik publik seperti NCBI sebagai identitas resmi D. capra secara molekuler. Hal ini penting dilakukan karena sekuens tersebut belum tersedia dalam database dan diperlukan untuk memudahkan proses identifikasi D. capra yang semakin langka. Ia berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah satu upaya dalam melestarikan biodiversitas Indonesia khususnya anggrek Dendrobium capra sebagai salah satu puspa pesona Indonesia agar tidak mengalami kepunahan. [Penulis: Nimas Sukma Puspita]

Mahasiswa UGM Kreasikan Leather dari Fermentasi Bakteri dan Limbah Ubi Kayu

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Permasalahan limbah merupakan isu yang tak pernah habis dibahas karena dampaknya yang signifikan terhadap lingkungan. Berbagai kegiatan sehari-hari seperti konsumsi makanan dan kegiatan produksi berpotensi menghasilkan limbah. Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah makanan terbesar di dunia, dengan ubi kayu sebagai salah satu bahan makanan yang bisa terbuang. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki produktivitas pertanian ubi kayu yang termasuk tinggi. Dalam hal ini, limbah ubi kayu dapat meningkat seiring dengan tingginya hasil panen.

 

 

Kegiatan produksi lainnya juga banyak menghasilkan limbah, salah satunya dari industri kulit. Produk industri kulit umumnya terbuat dari kulit sintetis atau kulit hewani. Namun, produk kulit sintetis yang tidak awet dapat memperparah masalah limbah fesyen di Indonesia. Industri kulit hewani juga tidak lepas dari dampak terhadap lingkungan, karena proses penyamakan kulit dapat menghasilkan limbah berbahaya seperti krom yang mencemari lingkungan.

Melihat permasalahan ini, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang diketuai oleh Marcella Devina Handoko (Fisipol 2023) serta beranggotakan Laura Silka (Biologi 2021), Nasywa Ramadhisa (Geografi 2021), Husna ‘Ainun R. (Biologi 2022), dan Muhammad Daffa (Ekonomika dan Bisnis 2023) membuat alternatif produk bernama “Macteria”, sebuah produk kerajinan kulit yang dibuat dari ubi kayu yang difermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Proses fermentasi ini menghasilkan selulosa yang kemudian digunakan sebagai bahan baku kulit untuk berbagai aksesori multifungsi seperti lanyard dan card holder. Oleh karena itu, Macteria tidak hanya mengatasi masalah limbah fesyen tetapi juga memanfaatkan limbah pangan berupa ubi kayu yang melimpah.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan yaitu uji tekan dan uji tarik, Marcella, menyatakan bahwa produk buatan tim PKM ini mampu memiliki kualitas yang tidak kalah bila dibandingkan dengan kulit sintetis maupun hewani. Selain itu, proses pembuatan  materialnya juga relatif mudah, cepat, dan bisa diproduksi dalam skala besar maupun kecil sehingga sangat potensial.

“Kami berharap mampu membawa inovasi ini supaya lebih dikenal oleh masyarakat. Terlebih, produk kami cukup unik dan belum banyak dikenal masyarakat.” Husna menambahkan. “Kami menggunakan bakteri yang mampu membantu menghasilkan selulosa sebagai material yang ramah lingkungan.” [Penulis: Husna ‘Ainun R.]

Tim Mahasiswa UGM Tawarkan Bawang Dayak sebagai Pengobatan Kanker Lidah yang Efektif

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Sekelompok mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada (UGM) Ribka Wijayanti dan Dwina Aulia (Kedokteran Gigi 2022), Anisah Qurrotu Aini (Biologi 2022), serta Naila Nurfadhilah dan Atikah Nur Hanifah (Farmasi 2022), dibawah bimbingan Prof. drg. Supriatno, M.Kes., MD.Sc.,Ph.D melakukan penelitian untuk menggali potensi bawang dayak sebagai agen antiproliferasi dan induksi apoptosis sel kanker lidah manusia.

 

 

Bawang dayak  (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) merupakan tanaman herbal medicine yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat asli Dayak. Tanaman bawang dayak dapat dibudidayakan di berbagai daerah, sampel yang digunakan didapatkan dari UMKM lokal kelompok Tani di Danurejan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain memiliki manfaat dalam bidang kesehatan, riset ini juga berdampak baik terhadap ekonomi UMKM sekitar.

“Kanker terjadi karena aktivitas gen proto-onkogen yang menyebabkan proliferasi sel berlebihan dan inhibisi gen suppressor tumor. Kami menggunakan PDENs karena terbukti mampu menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis dalam berbagai jenis penyakit kanker. Melalui dasar ini, kami ingin menggali potensinya untuk pengobatan kanker lidah. Hasilnya, jumlah sel kanker yang hidup mengalami apoptosis (kematian sel terprogram) dan mengalami penurunan jumlah sel yang berproliferasi pada penggunaan PDENs bawang dayak,” terang Ribka.

Penelitian ini memiliki fokus dalam mengembangkan terapi alami kanker lidah dengan memperbaiki kekurangan metode terapi yang sudah ada sebelumnya. Hal ini yang menjadi keterbaruan penelitian kami. Plant derived exosome like nanoparticles atau PDENs Bawang Dayak sebagai suatu metode drug delivery yang diambil dari exosome Bawang Dayak.

“Bawang dayak memiliki IC50 sangat kuat setara dengan 38,97 ppm. Nilai ini lebih unggul dibandingkan dengan tanaman obat yang lain, seperti daun sirsak dan akar bajakah. Beragam senyawa terapi yang terkandung dalam bawang dayak tidak akan mampu dimanfaatkan sebagai agen terapi apabila menggunakan metode ekstraksi pada umumnya. Namun, dengan menggunakkan PDENs, seluruh senyawa terapi dapat dibawa ke organ target,’ jelas Anisah.

Proyek penelitian ini diajukan sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dengan dukungan pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam melakukan penelitian dan analisis mendalam terkait potensi ekstrak PDENs bawang dayak. Diharapkan penelitian kolaborasi antar jurusan ini dapat mengilhami untuk terus menggali potensi alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. [Penulis: AQA]

Kolaborasi Mahasiswa Biologi dan Farmasi UGM Ciptakan Patch Topikal Kombinasi Minyak Ikan dan Biosilika Ampas Tebu untuk Membantu Penyembuhan Luka Diabetik

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Diabetes melitus (DM) menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Di Indonesia, angka prevalensi DM pada usia dewasa mencapai 10,6%. Pengelolaan DM yang tidak efektif dapat menyebabkan komplikasi metabolik, neurologis atau vaskular jangka panjang, sehingga penderita DM lebih rentan terhadap infeksi kaki yang dapat meningkatkan insiden amputasi. Berdasarkan data dari Kemenkes pada tahun 2023, lebih dari satu juta penderita DM di Indonesia telah mengalami amputasi kaki, dan sekitar 80% dari kasus amputasi pada pasien DM dimulai dengan adanya ulkus kaki. Lamanya infeksi luka diabetes disebabkan oleh infeksi akibat tingginya glukosa darah yang meningkatkan proliferasi bakteri. Hal ini juga diperburuk dengan adanya defisiensi sistem imun, sehingga menyebabkan penderita DM mengalami keterbatasan gerak, sehingga menurunkan tingkat produktivitas harian.

 

 

Permasalahan yang muncul melatarbelakangi kolaborasi penelitian antara tiga mahasiswa fakultas biologi, yaitu Zahwa Khoirun Nisa (Angkatan 2022), Zatun Nithoghani Hafni (Angkatan 2021), dan Muhammad Nur Ikhsan (Angkatan 2021), serta dua mahasiswa fakultas farmasi, yaitu Sekar Ayu Kusumawardani (Fakultas Farmasi, Angkatan 2022), dan Alvian Chesyar Burhanudin (Fakultas Farmasi, Angkatan 2022) dengan dosen pendamping Dr. apt. Adhyatmika, M.Biotech. dalam membuat sediaan patch topikal dengan mengangkat nilai dua produk alami lokal Indonesia, yaitu minyak ikan patin dan silika ampas tebu untuk digunakan sebagai alternatif pengobatan luka diabetik. Penelitian yang dilakukan oleh tim sobatepat ini didanai oleh Kemendikbudristek dan merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE).

Pengobatan yang umum diberikan pada pasien dengan luka diabetik adalah terapi antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan berimbas pada proses pengobatan yang kurang efektif. “Alasan kami memilih sediaan patch dalam penelitian ini adalah untuk mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan sekaligus memastikan penghantaran obat pada luka dengan dosis yang lebih terukur dan terkontrol”, tutur Zahwa selaku ketua tim. Hafni turut menambahkan bahwa sediaan patch juga cocok untuk pasien yang tidak cocok dengan sediaan oral serta dapat menghindari first pass effect dan menjaga bioavaibilitas pada obat.

Pemilihan bahan baku  berupa minyak ikan patin dan ampas tebu bukan tanpa alasan khusus. Minyak ikan patin sendiri mengandung asam lemak esensial omega-3 yang telah diketahui dapat membantu proses penyembuhan luka. Sebuah kebaharuan dilakukan dalam penelitian ini dengan menambahkan biosilika ampas tebu kedalam formulasi patch. Biosilika ampas tebu tersebut telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri dalam membantu penyembuhan luka.

Bahan baku ampas tebu didapatkan dari hasil sisa penggilingan tebu yang ada di PT. Madubaru. “Kami mengambil limbah ampas tebu yang menumpuk, lalu difurnace dengan suhu 600 °C selama 1 jam. Abu ampas tebu yang dihasilkan selanjutnya dilarutkan dalam NaOH dan diasamkan dengan HCl hingga terbentuk gel. Gel inilah yang kemudian dioven hingga terbentuk serbuk silika”, jelas Ikhsan. Biosilika yang dihasilkan selanjutnya dikombinasikan dengan minyak ikan patin untuk membuat 3 jenis formulasi dengan konsentrasi bahan aktif (minyak ikan patin : biosilika) yang berbeda-beda, yaitu F1 = 25:75; F2 = 50:50; dan F3 = 75:25). “Kami membuat nanoemulsi dengan 3 formulasi yang berbeda, kemudian diukur partikelnya. Selanjutnya, dari nanoemulsi ditambahkan basis gel membentuk nanoemulgel dan diolah hingga membentuk sediaan patch”, jelas Alvian.

Tak selesai disitu, patch yang dihasilkan diujikan pada tikus model diabetes mellitus. “Tikus model diabetes dilukai dan diberi perlakuan yang berbeda-beda, termasuk diberikan ketiga formulasi patch. Proses pengamatan diameter lukanya dilakukan dari hari ke-1 hingga ke-7”, jelas Sekar. Data pengamatan diameter luka dianalisis dan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perlakuan pemberian patch terhadap proses penyembuhan luka diabetik. Berangkat dari Kesimpulan tersebut, data dianalisis lebih lanjut dan didapatkan Formulasi 1 (25:75) sebagai formulasi yang paling optimal dalam membantu proses penyembuhan luka diabetik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan teori dalam pengembangan terapi komprehensif untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetik. Dengan kemajuan ini, kami berharap dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup para penderita diabetes dan membantu mereka mencapai kesehatan serta kehidupan yang lebih Sejahtera. [Penulis: Zahwa Khoirun Nisa]

Mahasiswa UGM Kaji Potensi Kulit Bawang Bombai Kuning untuk Penyembuhan Luka Bakar

Kegiatan MahasiswaPrestasiRilis BeritaSeminar Senin, 15 Juli 2024

Luka bakar adalah jenis cedera yang melibatkan kerusakan jaringan akibat transfer energi berupa adanya kontak langsung dengan panas, radiasi, bahan kimia, ataupun listrik. Luka bakar termasuk cedera yang sulit disembuhkan dan penanganannya berkaitan dengan stabilisasi pasien, pencegahan infeksi, serta optimalisasi pemulihan fungsional. Penderita luka bakar berisiko mengalami komplikasi infeksi dan sistemik bergantung pada luas dan kedalaman luka bakar, usia dan kondisi umum penderita, serta adanya penyakit penyerta. Di Indonesia, luka bakar memiliki prevalensi yang cukup tinggi mencapai 1,3% dari seluruh populasi Indonesia.

 

 

Menyadari signifikansi dari pengembangan pengobatan luka bakar, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim Acenofer menciptakan pendekatan baru dalam menangani masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah kulit bawang bombai dalam bentuk sediaan nanofiber berlapis dua atau biasa disebut bilayer nanofiber. Penelitian ini dilakukan oleh tim yang terdiri atas Naufal Ahmad Fauzy (Farmasi 2021) sebagai ketua, bersama empat orang rekan yaitu Zulfa Nailil Muna (Fisika 2022), Puspita Nur Rahmawati (Biologi 2022), Tika Nur Amini (Biologi 2022), dan Erwinda Dwi Chofifah (Biologi 2022), dengan bimbingan dari Ibu drh. Retno Murwanti, MP, Ph.D.

Penelitian ini diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta atau PKM-RE dan telah berhasil memperoleh dukungan pendanaan untuk kelangsungan penelitian secara keseluruhan. Dukungan diberikan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Belmawa.

“Aktivitas penelitian yang dilakukan sangat menarik karena kami bisa turut serta dalam meneliti kandungan ekstrak dan mengujinya kepada hewan uji tikus. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya” tutur Tika.

“Dalam penelitian ini, kami menggunakan kulit bawang bombai kuning karena memiliki kandungan kuersetin yang tinggi. Penggunaan limbah kulit yang tidak terpakai juga akan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dalam penelitian ini, kami melakukan modifikasi sediaan berupa bilayer nanofiber atau nanofiber lapis dua untuk meningkatkan penetrasi ekstrak ke dalam luka dan mencegah terjadinya infeksi” ungkap Naufal selaku ketua tim mengenai penelitian yang sudah dilakukan.

Dalam proses penelitian, dilakukan beragam tahapan selama periode 4 bulan. Mulai dari proses ekstraksi, pembuatan sediaan, karakterisasi, pengujian secara in vivo, dan analisis data. Proses karakterisasi dilakukan dengan beragam parameter mulai dari analisis SEM, FTIR, uji kuat tarik, dan uji sudut kontak. Pengujian in vivo dilanjutkan dengan analisis histopatologi untuk mengamati proses penyembuhan yang terjadi di dalam lapisan kulit.

“Penelitian yang kami lakukan menunjukkan hasil yang cukup menarik. Nanofiber berhasil dibuat dengan kualitas yang baik, tidak mudah rusak, memiliki struktur dengan ukuran yang sesuai, dan hasil pengujian in vivo yang menunjukkan penutupan luka oleh sediaan” ucap Zulfa.

Penggunaan kulit bawang bombai diharapkan dapat menjadi pengobatan alternatif dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan dilanjutkannya penelitian menuju tahapan uji klinis dan dikomersialisasikan menjadi pengobatan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. [Penulis: Erwinda Dwi Chofifah]

Road To PKP2 : Pelatihan Penyusunan Presentasi PKM Corner 2024

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Minggu, 14 Juli 2024

Acara Pelatihan Penyusunan Presentasi PKM Corner 2024 telah dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Juli 2024 pukul 16.00 – 17.15 WIB secara online. Acara diawali dengan pembukaan oleh Layly Salsabila selaku MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. selaku dosen pembina PKM Corner 2024 dan Kak Astia Anelia dari Mahasiswa Kedokteran 2021 selaku narasumber Pelatihan Pembuatan Powerpoint. Acara kemudian dilanjutkan dengan Presentasi dan Pelatihan Pembuatan Powerpoint oleh Kak Astia Anelia. Kemudian acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan penjelasan penugasan oleh PKM Corner.

 

 

Acara Pelatihan Penyusunan Presentasi PKM Corner 2024 ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan arahan, informasi, dan sharing mengenai pembuatan powerpoint. Untuk mempersiapkan Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2), PKM Corner Fakultas Biologi mengadakan pelatihan yang berhubungan dengan pembuatan powerpoint sebagai sarana presentasi. Harapan dari kegiatan ini adalah terciptanya luaran dan powerpoint tim PKM Fakultas Biologi yang matang dan menarik. Acara ini dihadiri sekitar 20 orang mahasiswa/i Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Pada sesi presentasi, narasumber menyampaikan materi tentang penyusunan dan pemilihan background yang menarik, penyusunan dan pemilihan format serta layout powerpoint yang baik dan sesuai, serta cara menyajikan data dan pemilihan kata yang tepat sehingga mudah dipahami. Pada sesi tanya jawab dilakukan sharing tips and trik dari narasumber terkait persiapan PKP2, karena beliau memiliki pengalaman yang cukup sehingga menjadi bekal peserta supaya lancar pada PKP2. [Penulis: BEM]

Seminar Proposal Mahasiswa Magister Fakultas Biologi Angkatan 2023 Gasal

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Minggu, 14 Juli 2024

Progam Magister Fakultas Biologi telah melaksanakan Seminar Proposal pada Senin, 9 Juli 2024, di Ruang Sidang Gedung A Lantai 3 dan dihadiri oleh 48 peserta seminar yang merupakan Mahasiswa Pasacarjana Gasal 2023 dan 3 mahasiswa by research yang merupakan Mahasiswa Pascasrajana Genap 2023 dan Bapak/Ibu dosen pembimbing tesis. Pembukaan kegiatan Seminar Proposal dimulai pada pukul 07.45 WIB dan dipandu oleh Aryan Mustamin S.Si., sebagai Master of Ceremony dari Angkatan 2023 Genap.

 

 

Kegiatan dilanjutkan dengan Sambutan dan Pembukaan Seminar Proposal Penelitian oleh Ketua Program Studi Magister Biologi Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa seminar proposal penelitian merupakan seminar wajib yang harus dilakukan oleh semua mahasiswa dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempresentasikan proposal penelitian tesis dan dosen pembimbing tesis akan memberikan masukan dan penilaian. Beliau juga berharap seminar proposal dapat berjalan dengan lancar dan masukan yang diberikan oleh dosen pembimbing  menghasilkan tesis yang berkualitas. Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si., juga menyampaikan mahasiswa yang telah  melakukan seminar proposal dan sudah memenuhi syarat untuk segera melaksanakan Ujian Komprehensif  sehingga mempunyai kesempatan yang lebih banyak dalam melakukan penelitian dan bisa lulus tepat waktu.  Setelah menyampaikan sambutannya Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si. membuka acara seminar proposal secara resmi.

Setelah rangkaian acara pembukaan acara seminar proposal, peserta seminar proposal dan dosen pembimbing memasuki ruangan seminar yang telah ditentukan, diantaranya Ruang Sidang A yang dipandu oleh Ulil Albab, S.Si., ruang kuliah 6  yang dipandu oleh Fadhilatus Salamah, S.Pd., dan ruang kuliah 7 dipandu oleh Dini Iman Sari, S.Si., selaku moderator. Peserta Seminar proposal diberikan kesempatan untuk memprestasikan proposal peneilitian tesis dalam Bahasa inggris dengan durasi waktu  10 menit, dan 5 menit untuk diskusi dan tanya jawab bersama dosen pembimbing dan peserta seminar. Kegiatan Seminar Proposal juga diikuti secara virtual melalui Zoom oleh dosen pembimbing tesis karena halangan fisik. Peserta seminar mempresentasikan proposal penelitian dengan sangat baik dan mampu mempertanggung jawabakan apa yang dipresentasikan melalui jawaban atas pertayaan yang diberikan oleh peserta seminar. Sesi presentasi dan diskusi ditutup dengan masukan dan kesimpulan dari para dosen pembimbing. Harapannya semua peserta seminar dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan lulus tepat pada waktunya. Kegiatan seminar berjalan dengan lancar dan berakhir pada pukul 12.32 WIB. [Penulis: Maria Rosaria Stella Maris]

Cetuskan Solusi Inovatif Dampak Lingkungan Pasca Tambang Timah di Bangka Belitung, Tim Mahasiswa Biologi Raih Juara Harapan 1 pada Ajang Essay Competition AGRIXPLOSION UNS 2024

PrestasiRilis BeritaTajuk Selasa, 9 Juli 2024

Tim Mahasiswa S1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, angkatan 2022 yang diketuai oleh Azra Belva Naprilian bersama dengan dua rekannya, yaitu Kotimah dan Ridho Nur Alam, berhasil meraih Juara Harapan 1 dalam ajang essay competition AGRIXPLOSION yang diadakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Essay competition ini disponsori oleh Pertamina dengan mengangkat tema “Implementing Inovation to Reach Net Zero Emmision for Sustainable Future” yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kompetisi ini melibatkan serangkaian tahapan, meliputi tahap administrasi dan pengumpulan naskah essay, kemudian dilanjutkan dengan tahap presentasi yang diselenggarakan secara online pada Minggu, 30 Juni 2024.

 

 

Pada kesempatan ini, tim mahasiswa biologi mempresentasikan esai yang berjudul “Pemanfaatan Biofertilizer dan Spirulina sp. sebagai Mikroremediator dalam Upaya Konservasi Hutan Acacia mangium pada Ekosistem Pasca Tambang Timah Bangka Belitung” dibawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, M.Sc., Ph.D. Inovasi ini didasarkan atas permasalahan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai wilayah penghasil timah terbesar. Hal ini berakibat terjadinya eksploitasi sumber daya alam tanpa upaya pemeliharaan sehingga menyebabkan pencemaran ekosistem. Pada esai ini, formula biofertilizer yang digunakan merupakan kombinasi beberapa jenis mikrobia yang memiliki kemampuan dalam mikroremediasi lahan pasca tambang. Selain itu, inovasi yang dikembangkan berupa penggunaan kombinasi biofertilizer dan Spirulina sp. untuk meningkatkan biofertilizer sebagai penyedia nutrien tambahan bagi mikroorganisme di dalamnya.

Reklamasi lahan pasca tambang timah di Bangka Belitung merupakan langkah krusial dalam mengatasi kerusakan ekosistem akibat aktivitas penambangan. Kombinasi mikroremediator dan pemanfaatan mikroalga Spirulina sp., dapat dilakukan untuk remediasi logam berat yang efektif. Selain itu, penggunaan biofertilizer mampu menyediakan kembali unsur hara esensial dan memperbaiki struktur tanah. Penanaman Acacia mangium sebagai fitoremediator juga terbukti efektif dalam mengembalikan keseimbangan ekosistem lahan bekas tambang, mengingat kemampuan adaptifnya terhadap kondisi tanah yang terkontaminasi logam berat. Inovasi ini diharapkan tidak hanya meminimalkan dampak negatif dari penambangan, tetapi juga mendukung konservasi hutan dan keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut. Strategi ini dapat menjadi implementasi The Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15 terkait dengan pengelolaan lahan bekas tambang yang berkelanjutan, memastikan pemulihan ekologi, dan produktivitas tanah untuk masa depan. [Penulis: Azra Belva Naprilian dan Kotimah]

1…56789…51

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Langkah Global Mahasiswa Biologi UGM dalam Ajang Kepemudaan di Jepang
  • Sebagai Upaya Menjaga Mutu Pendidikan, Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Akademik
  • Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM Terima Praktik Kunjungan Lapangan dari Mahasiswa Program S2 Ilmu Laboratorium Klinis, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • PkM Desa Mitra 2025: Edukasi Budidaya Vertikultur untuk Siswa SDN Pusmalang Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman #2
  • Kolaborasi Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2025 Pemuda Bergerak untuk Pangan Laut dan Aksi Iklim Berbasis Komunitas
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY