• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

Admin

Dari Feses hingga Forensik: Dosen Fakultas Biologi UGM menjadi Narasumber Konservasi Genetik Satwa Liar di Taman Nasional Way Kambas

Rilis BeritaTajuk Minggu, 13 Maret 2022

 

Dr. Dwi Sendi Priyono, M.Si, dosen Fakultas Biologi UGM, menjadi narasumber kegiatan peningkatan kapasitas tim terpadu dengan tema “Konservasi Genetik Taman Nasional Way Kambas Melalui Pelatihan Koleksi Material Biologis untuk Uji DNA: DNA Forensik, DNA Lingkungan, Sampel Invasif dan Non-Invasif” yang diselenggaran oleh Balai Taman Nasional Way Kambas bersama mitra yaitu WCS Indonesia, YABI dan AleRT. Peserta kegiatan pelatihan ini berasal dari Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Polisi hutan, staf dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Way Kambas, BKSDA Bengkulu-Lampung, dan Balai Gakum Sumatera Seksi wilayah 3 Lampung, Dinas Lingkungan Hidup Lampung Timur, serta tim lapangan WCSIP, YABI, ALeRT, PKHS dan KHS.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Dwi Sendi Priyono yang memiliki banyak pengalaman di dunia konservasi genetik untuk satwa endemik Indonesia, berbagi pengalaman mulai dari gajah sumatra, harimau sumatra, anoa, hingga DNA forensik untuk membantu penegakkan hukum terkait perdagangan satwa liar. Pada kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini (10 dan 11 Maret 2022), Dwi Sendi Priyono memberikan 2 topik materi antara lain: Prinsip dan Teknik Koleksi DNA dari sampel Invasif dan Non-Invasif, Prinsip dan Teknik Koleksi DNA dari Barang Bukti dan Satwa Mati. Sedangkan, 3 pelatihan praktik meliputi: Pelatihan Praktek Koleksi DNA dari sampel Feses, Pelatihan Praktek Koleksi DNA Lingkungan dari sampel air dan sedimen, Praktek Teknik Koleksi DNA dari Barang Bukti dan Satwa Mati. Selain itu, pemateri juga berasal dari Polda Lampung dan Dosen Biologi UI.

Taman Nasional Way Kambas yang merupakan taman nasional dengan beragam flora fauna endemik Indonesia terus berupaya untuk menjaga populasinya. Kegiatan pelatihan konservasi genetik bertujuan mendukung penyelamatan satwa endemik terancam punah yang ada di TN Way Kambas, seperti badak sumatra, harimau sumatra, dan gajah sumatra. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, tim lapangan diharapkan mampu melakukan kerjasama dengan masing-masing personil dilapangan, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam teknik pengambilan data secara tepat dan akurat termasuk dalam pengambilan sampel biologi (invansif dan non-invansif) untuk uji DNA.  Perkembangan teknologi terutama genetik sendiri telah terbukti menjadi alat yang powerfull dalam membantu konservasi, seperti DNA forensik satwa liar, monitoring populasi, level inbreeding, status taksonomi, hingga memberikan rekomendasi manajemen konservasi yang lebih tepat. Pelatihan ini dilaksanakan secara luring di Rumah Sakit Gajah-Pusat Latihan Gajah, dengan protokol kesehatan yang ketat.

NGOBRAL episode 3: Peluang Lulusan Biologi Berkarir di TNI dan POLRI

Rilis BeritaTajuk Senin, 25 Januari 2021

Ngobral #3 merupakan lanjutan acara Ngobral (Ngobrol Bareng Alumni) yang dibuat berseri dan telah sampai pada sesi ketiganya, kolaborasi antara BCADC (Biology Career and Alumni Development Centre) dengan KMFB bekerja sama dengan BEM Biologi yang bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa mempersiapkan diri ke jenjang setelah kuliah dan menambah skill diri dengan menghadirkan alumni. Ngobral kali ini mengangkat tema “Peluang Berkarir di TNI dan POLRI” dengan menghadirkan tiga narasumber yang sedang berkarir di TNI dan POLRI pada Sabtu, 23 Januari 2021. Acara dibuka oleh host yaitu Alim El Hakim mahasiswa Biologi angkatan 2017, pada 19.30 WIB yang dilanjutkan dengan pengenalan pembicara yaitu Letkol Ckm Nurhadiyanta, S.Si, M.Si. dari alumni Biologi angkatan 1986 yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sub Instalasi Produksi Indonesia Army Cellcure Center RSPAD Gatot Soebroto sekaligus Kaprodi Biologi FMIPA-M UNHAN. Kemudian, IPTU Riana Adhyaksari, S.Si. dari Biologi angkatan 2010 yang sedang berkarir di Bidang Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah. Ketiga, yaitu Letda Laut (KH/W) Disti Ria Larasati. S.Si. dari Biologi angkatan 2010 yang sekarang menjabat sebagai Perwira Pertama Korps Wanita AL, Mabes TNI.

Selanjutnya, pemberian sambutan oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. menerangkan bahwa TNI dan POlRI saat ini sedang banyak merekrut stafnya dari lulusan perguruan tinggi, salah satunya dari jurusan Biologi. Hal ini menunjukkan bahwa Biologi memiliki peran untuk kemajuan TNI dan POLRI. Beliau juga menuturkan, “Dengan masuknya para alumni Fakultas Biologi di TNI dan POLRI dapat semakin berkembang dan berkontribusi untuk negara tercinta ini”.

Dijelaskan oleh narasumber yaitu IPTU Riana dan Letda Laut Disti jika tahap seleksi untuk TNI maupun POLRI cukup panjang. Proses seleksi mencakup 2 tahap, yaitu tingkat daerah dan tingkat pusat, yang pada masing-masing tahap dilakukan beragam tes diantaranya yaitu seleksi fisik, tes psikologi, pemeriksaan kesehatan, dan tahap administrasi akhir. Disti menegaskan, “Perlu niat yang sungguh-sungguh untuk dapat lolos, pendidikan dasar prosesnya sangat panjang bahkan kontak dengan keluarga juga terbatas” ujarnya. Letkol Ckm Nurhadiyanta, S.Si, M.Si. juga menuturkan banyaknya lini ilmu yang dapat dimasuki oleh lulusan Biologi yaitu diantara biomedis dan kesehatan lingkungan, bagian NUBIKA (Nuklir, Biologi, dan Kimia), atau bahkan menjadi dosen misal seperti beliau yang saat ini menjadi Kaprodi di FMIPA-M UNHAN. Selain itu, Beliau juga menegaskan, “Untuk adik-adik, tolong kemampuan Bahasa Inggris untuk ditingkatkan, karena Bahasa Inggris mampu menjadi pembeda kita karena itu menjadi modal penting ketika kita mau belajar untuk meng-upgrade diri lebih lagi, dikuasai juga,” tuturnya.  IPTU Riana Adhyaksari, S.Si. juga menyampaikan pentingnya pembelajaran selama di kelas dan praktikum saat kita kuliah itu mampu menjadi penunjang ketika ia bekerja di bagian dokumen forensik, “Ketika kita praktikum, terutama mikrobiologi ya, itu kan meneliti hal-hal tak kasat mata sehingga harus teliti, jadi kita meneliti hal-hal yang tak kasat mata kemudian kita memprosesnya, menilai hasilnya seperti apa, itu merupakan hal yang harus dilakukan dengan teliti sekali… selain itu, saat praktikum kita membedah katak, ketika menjadi polisi saya melihat lambung manusia.”

Acara ini berlangsung dengan sukses dengan banyaknya peserta dan ditutup dengan untuk masuk kedalam TNI dan POLRI dapat melalui berbagai jalur diantaranya yaitu SIPSS dan jalur ASN. Serta, tentunya diperlukan persiapan fisik dari jauh-jauh hari secara bertahap.

Nantikan terus Ngobral selanjutnya, sesi selanjutnya kami akan Ngobrol bersama Alumni yang berkarir sebagai ASN di lembaga-lembaga pemerintah. Stay tune!

Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. Sampaikan Pidato Pengukuhan Guru Besar dengan Judul: Ekologi, Tantangan dan Harapan

Rilis BeritaTajuk Senin, 21 September 2020

Pengukuhan Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. sebagai Guru Besar Fakultas Biologi dilakukan dalam Rapat Terbuka Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Pengukuhan Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. sebagai Guru Besar dalam bidang Ekologi menambah daftar Guru Besar di Universitas Gadjah Mada yaitu sebagai Guru Besar ke-508 dan ke 19 di Fakultas Biologi UGM.

Acara pidato pengukuhan tersebut selain merupakan bagian dari Rapat Terbuka Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada, juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Biologi ke-65 sekaligus Lustrum ke-13 Fakultas Biologi. Turut hadir dalam acara ini adalah Ketua Dewan Guru Besar UGM, Sekretaris Dewan Guru Besar UGM, Rektor UGM, Ketua Senat Fakultas Biologi UGM dan Dekan Fakultas Biologi UGM. Pada kesempatan yang sama juga hadir Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D., Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr.Sc., Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr., Prof. Dr. Purnomo, M.S., Prof. Dr. Endang Semiarti, MS, M.Sc.

Pelaksanaan Rapat Terbuka tersebut tidak hanya dilaksanakan secara luring di balai senat, namun juga disiarkan secara daring melalui Youtube Kanal UGM http://ugm.id/Pengukuhan210920 juga Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM https://ugm.id/diesbio65. Pelaksanaan secara daring turut mengundang Plt Gubernur Provinsi Aceh, Walikota dan Wakil Walikota Sabang, Sekretaris Daerah Sabang, dan dinas-dinas terkait antara lain DPRK, BAPPEDA, BPKS Sabang. Selain itu, turut menyaksikan secara daring adalah Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU juga Prof. Emeritus UCL-Belgium dan Former Director of Joint Research Center European Union, Dr. Jean-Paul Malingreau, Co-Founder Orangutan Republik Foundation Dr. Gary L. Shapiro, Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, S.U.,D.Sc dari Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Yudi Pawitan dari Karolinska Institutet, Prof, Drh, Adji Santoso Dradjat, BSc.Vet, M.Phil, PhD dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Prof. Dr. H. Agil Al Idrus, M.Si dari FKIP UNRAM, Liz-Varnhagen dari Berkeley, Liston Siregar dari BBC London, juga teman-teman PERMIAS DAVIS.

Pada pidato ini, Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. mengangkat tema Krisis Ekologi, Tantangan dan Harapan. Sebuah judul yang diangkat untuk menggambarkan bahwa kerusakan ekosistem terjadi dalam landscape-seacape dan menjadi ancaman dalam skala global.

Kerusakan ekologi atau bencana ekologi sering menjadi pemberitaan di koran hampir setiap hari. Kerusakan di berbagai ekosistem bahkan sudah dilaporkan sejak Millenium Ecosystem Assessment (MA) pada tahun 2001 yang menunjukkan lebih dari 60% ekosistem global dalam keadaan terdegradasi. Saat ini, kondisi ekosistem terus mengalami tekanan dan perubahan iklim mempurburuk keadaan. Kekeringan dan banjir menjadi bencana kembar setiap tahunnya. Kerusakan ekosistem hutan hujan dan hutan gambut tersebut dalam skala luas sangat berpengaruh pada perubahan iklim, El Nino dan La Nina, sehingga terjadi peningkatan suhu ekstrim, musim hujan ekstrim basah dan musim kemarau ekstrim kering. Kondisi yang sangat kritis ini tentunya menuntut kita sebagai masyarakat dunia memahami Ekologi, apapun bidang kita. “Mengapa kita perlu Ekologi? karena kita hidup pada abad Ekologi, dan kita harus belajar tentang ekologi” Pungkas beliau, menyadur pernyataan dari Krebs tahun 2014. Hal ini karena apa yang buruk terhadap keanekaragaman hayati juga buruk untuk populasi manusia, karena manusia tergantung pada jasa ekosistem.

Pada satu sisi, kita juga wajib untuk terus memiliki harapan meskipun hidup di tengah tantangan, agar kita selalu dapat berusaha bersama-sama dalam memperbaiki ekosistem hutan hujan, hutan bakau dan hutan gambut yang rusak, dan dapat hidup selaras dengan alam. Berbagai upaya telah dilakukan negara-negara didunia, misalnya Rio Earth Summit tahun 1992 hingga UN Decade on Ecosystem Restoration yang ditargetkan tercapai pada 2030. Tidak terkecuali Indonesia, melalui skema insentif Results-Based Payment (RBP), Indonesia dinilai berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan hujan, gambut dan bakau. Indonesia memperoleh dana sebesar 103,8 Juta USD atau sekitar Rp 1,5 Triliun dari Green Climate Fund (GCF) dan 56 juta USD atau sekitar Rp 800 miliar dari pemerintah Norwegia. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menjaga ekosistem, Indonesia dapat memperoleh pendanaan untuk mendukung program-program yang tidak hanya digunakan untuk melestarikan ekosistem, tapi juga memastikan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara luas, bukan hanya segelintir manusia.

Beliau juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi krisis ekologi di ekosistem – ekosistem khususnya ekosistem hutan tropika yang rusak, kita tidak sendirian akan tetapi kita bersama dunia berusaha mengembalikan jasa ekosistemnya. Bersama program SDGs, dan 2021-2030 Decade on Ecosystem Restoration. Jadi ada harapan baru untuk merestorasi ekosistem-ekosistem yang rusak.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. juga menyampaikan peran sentral perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan di saat ini dan masa depan “Oleh sebab itu, maka perguruan tinggi harus mendukung program tersebut dengan mengembangkan  dan menguatkan mata kuliah-kuliah tentang  ekologi agar mahasiswa lulusan, universitas, pemerintah, masyarakat, pebisnis, dan NGO mampu dan siap untuk membantu dunia mengembalikan ekosistem-ekosistem yang rusak, sehingga goals dari SDGs dan 2021-2030 UN Decade on Ecosystem Restoration tercapai” Tegas beliau sebagai penutup dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam bidang Ekologi

 

 

 

Adaptasi Kebiasaan Baru Fakultas Biologi dalam Menyelenggarakan PPSMB Metamorphoself 2020 di Masa Pandemi

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 12 September 2020

Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiwa Baru (PPSMB) Metamorphoself merupakan agenda tahunan Fakultas Biologi yang ditujukan untuk menyambut dan mempersiapkan Biolog Muda Fakultas Biologi. Mengusung tema “Eksistensi Biologi Berinovasi Menguatkan Era Terintegrasi”, PPSMB Metamorphoself tahun ini dilaksanakan dengan cara yang berbeda karena pandemi COVID-19 yaitu secara asinkronus pada tanggal 6-21 September dan Sinkronus pada 11 dan 12 September 2020. Pada sesi asinkronus, Biolog Muda dapat mengakses seluruh video materi dan quiz yang sudah disiapkan panitia melalui eLOK, Learning Management System yang dikembangkan UGM. Pada Sesi Sinkronus, acara disajikan secara online atau daring menggunakan beberapa platform seperti Google Meet, Zoom meeting, dan Youtube .  Kegiatan hari pertama diawali dengan Opening Ceremony yang disiarkan langsung melalui Youtube Kanal Informasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Opening ceremony diawali dengan kata sambutan dari Koordinator Lapangan, Muhammad Ammar Faris, dilanjutkan oleh Koordinator Gugus PPSMB Fakultas Biologi  yakni bapak Akbar Reza S.Si., M.Sc. dan diakhiri oleh Dekan Fakultas Biologi Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Slide 7
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 6
Slide 4
Slide 5

Kegiatan selanjutnya adalah Bincang Pimpinan Fakultas yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan Biolog Muda terkait ke-Fakultasan. Para pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan yakni Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, didampingi Wakil Dekan yaitu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. sebagai Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Acara Bincang pimpinan Fakultas ini dipandu oleh moderator Zuliyati Rohmah S.Si., M.Sc. yang merupakan Dosen Fakultas Biologi dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan.

Acara dilanjutkan dengan Bincang Kelompok Studi(KS)/Lembaga Fakultas Biologi. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari masing- masing 15 Kelompok Studi/Lembaga yang ada di Fakultas Biologi. Seperti yang disampaikan Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., kelompok studi/lembaga di Fakultas Biologi sangat beragam dengan fokus ilmu yang beragam pula. Perwakilan KS/Lembaga akan menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah ditanyakan oleh para Biolog Muda melalui platform eLOK terkait masing-masing KS/Lembaga yang ada.

Rangkaian acara hari pertama ditutup dengan sesi sharing pemandu. Para Biolog Muda yang telah dibagi menjadi 12 kelompok akan melakukan sharing bersama pemandu masing-masing melalui platform Zoom meeting yang diisi dengan membahas terkait bincang KS/Lembaga dan penugasan Lifeplan yang  telah dikerjakan oleh Biolog Muda.

Rangkaian acara PPSMB Metamorphoself 2020 dilanjutkan keesokan harinya, 12 September 2020, yang dibuka dengan Bincang Alumni yang dipandu langsung oleh Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Si. yang juga merupakan Dosen Fakultas Biologi dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan. Pada acara ini dihadirkan tiga alumni Fakultas Biologi sebagai narasumber. Narasumber pertama yaitu Ririn Ramadhany, Ph.D yang merupakan virologist di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Drs. Wahyu Marjaka, M.Eng. yang merupakan Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional pada Direktorat Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim, narasumber terakhir yakni Dwi Nugroho Adhiasto, M.A. yang merupakan Regional Counter Wildlife Trafficking Specialist, Wildlife Conservation Society. Acara bincang alumni ini mengusung tema “Menjadi Biolog Muda yang Kreatif dan Prospektif dalam Persaingan Dunia Kerja”. Menurut para narasumber ilmu biologi dibutuhkan disetiap pekerjaan yang menjadikan prospek kerja lulusan Fakultas Biologi sangat banyak. Namun, untuk menjadi seseorang yang mampu bersaing didunia kerja tidak hanya dibutukan nilai akademik saja namun juga softskill seperti kemampuan berorganisasi dan sebagainya. Selain itu kita juga harus selalu berani mencoba dan tidak menjadi orang pemilih untuk hal akademik. Acara dilanjutkan dengan sesi sharing pemandu seperti pada hari pertama. Pada sesi sharing pemandu hari kedua ini para Biolog Muda berbagi ide kepada teman-teman sekelompoknya tentang penugasan yang telah dikerjakan oleh para Biolog Muda dengan tema “Solusi Isu Abad 21”.

Rangkaian acara PPSMB Metamorphoslef 2020 diakhiri dengan Closing Ceremony yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakulas Biologi Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. Tidak lupa pada Closing ceremony juga diumumkan ‘Biolog Muda of The Year’ yang dianugrerahkan kepada Edo Trianto dari kelompok Neil Allison Campbell dan Zidni Meirizka Utami dari kelompok Archibald Vivian Hills. Dilanjutkan dengan video persembahan tari selebrasi dari Biolog Muda dan mozaik semai dari kumpulan foto seluruh Biolog Muda. Semai merupakan lambang awal perjuangan Biolog Muda sebagai Future Biologist dan harapan bahwa Biolog Muda dapat terus berproses menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.  Mengutip kata-kata Koordinator Gugus PPSMB Fakultas Biologi, Akbar Reza, S.Si., M.Si., dalam kata sambutannya, “Berbanggalah menjadi Biolog Muda dan berbanggalah menjadi bagian dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Kolaborasi kami genta suara biologi berkontribusi”. Selamat datang Biolog Muda 2020!

Ngobral episode 1: Menyiapkan Diri Bekerja di Perusahaan untuk Lulusan Biologi

AlumniKegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Selasa, 25 Agustus 2020

Minggu, 23 Agustus 2020, Biology Career Alumni Development Center (BCADC) bekerja sama dengan BEM Biologi Kabinet Selaras Juang menyelenggarakan talkshow berseri yang dilaksanakan secara virtual melalui channel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Talkshow tersebut dikenal dengan nama Ngobral atau Ngobrol Bareng Alumni. Ngobral merupakan suatu talkshow inspiratif yang diisi oleh para alumni Fakultas Biologi UGM bertujuan untuk menambah pengetahuan terkait karir atau pekerjaan pasca lulus dari Fakultas Biologi UGM yang ditujukan khusus untuk mahasiswa Biologi UGM. Sebanyak 239 Mahasiswa Biologi turut aktif berpartisipasi dalam talkshow ini dengan rincian sebagai berikut, Biologi Angkatan 2014 sebanyak 1 orang, Biologi Angkatan 2015 sebanyak 3 orang, Biologi Angkatan 2016 sebanyak 35 orang, Biologi Angkatan 2017 sebanyak 60 orang, Biologi Angkatan 2018 sebanyak 73 orang, Biologi Angkatan 2019 sebanyak 58 orang, dan Biologi Angkatan 2020 sebanyak 6 orang. Jumlah peserta aktif dalam Ngobral pertama ini tergolong cukup stabil, yaitu sebanyak 150 peserta hingga akhir acara.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Ngobral pada kesempatan pertama ini mengangkat tema “Menyiapkan Diri Bekerja di Perusahaan untuk Lulusan Biologi”. Talkshow ini dimulai pada pukul 19.30 oleh Alifah Evi Scania selaku pembawa acara. Kemudian dilanjutkan dengan pidato pembukaan oleh Bapak Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Bapak Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan bahwa acara ini sangat bagus untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa biologi bisa bekerja sebagai apa setelah lulus. “Pertanyaan yang sering muncul dari orang tua mahasiswa Fakultas Biologi, bahkan mahasiswa itu sendiri, adalah ‘mahasiswa biologi kalau lulus mau kerja jadi apa sih?’ dan itu akan terjawab dalam acara Ngobral ini” jelas Budi. Pada kesempatan tersebut, Budi juga menginformasikan bahwa Fakultas Biologi telah membuka program S2 dan S3 by research. “Kita telah membuka peluang untuk S2 dan S3 by research jadi alumni yang sudah bekerja di bidang yang ada kaitannya dengan biologi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pengembangan keilmuan di tempat kerja sekaligus mendapatkan gelar” jelas Budi.

Talkshow Ngobral ini dilanjutkan dengan sesi sharing oleh para Alumni Fakultas Biologi UGM. Alumni sekaligus pembicara pada talkshow Ngobral kali ini adalah Ibu Kustia Wardani, S.Si. (Biologi Angkatan 2004) selaku Head of Micro Lab PT. Nestle Indonesia, Ibu Yandia Ayu Risma, S.Si. (Biologi Angkatan 2005) selaku Supplier Quality & 3rd Party Manufacturing Manager in Danone SN Indonesia, Bapak Haikal Prima Fadholi, S.Si. (Biologi Angkatan 2010) selaku Service Supervisor Rentokill Initial, dan Ibu Dzikrina Nurunisa, S.Si. (Biologi Angkatan 2014) selaku Leadership Acceleration Program Department RnD PT. Great Giant Pineapple. Masing – masing pembicara memaparkan perjalanan dan kerja keras yang ditempuh untuk sampai pada titik saat ini. “Ketika saya lulus dari biologi, mungkin seperti kebanyakan lulusan biologi, ingin sekolah lagi atau ingin melakukan riset. Namun saya harus realistis bahwa saya harus mencari uang. Oleh karena itu, saya mencari pekerjaan yang ada kaitannya untuk riset” papar Kustia. Selain itu, masing – masing dari narasumber tersebut menyatakan bahwa bekerja di suatu perusahaan dibutuhkan kemampuan beradaptasi yang baik, kejujuran, ketekunan, dan kedisiplinan diri sendiri. “Ketika kita bekerja dalam suatu perusahaan menurut saya hal terpenting adalah kejujuran dan kedisiplinan. Karena dua hal tersebut yang membangun integritas. Dan integritas ini yang sangat dihargai dalam suatu perusahaan” jelas Risma. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan di dalam dunia karir antara lain, relasi yang dimiliki, kemampuan dalam berkomunikasi, serta kemampuan dalam memimpin suatu tim. Kemampuan tersebut dapat diasah dengan baik melalui organisasi – organisasi yang terdapat dalam lingkungan fakultas maupun universitas. “Organisasi itu memang penting banget, karena ketika pas wawancara di GGP itu ditanyain tentang aktifitasku selama mahasiswa. Dan ketika diterima, pengalaman organisasiku sangat membantu untuk beradaptasi di lingkungan kerja” ujar Dzikrina. Hal itu diamini oleh Haikal yang menyatakan bahwa aktifitas selama kuliah akan sangat bermanfaat di dunia kerja. “Waktu wawancara, saya tidak hanya ditanyai tentang kegiatan apa saja yang saya ikuti, namun juga apa peran dan kontribusi apa yang saya lakukan” tambah Haikal.

Acara Ngobral pertama ini ditutup dengan sesi tanya jawab pada pukul 21.00 yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan oleh peserta dengan narasumber dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kunci keberhasilan seseorang di dalam dunia pekerjaan ada di dalam diri sendiri. Apabila seseorang yakin, percaya diri, dan berani keluar dari zona nyaman maka, keberhasilan pun akan berada di depan mata.

Biotalks#6: “Peran dan Kontribusi BioPolitik dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati”

AlumniPengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Kamis, 20 Agustus 2020

Biopolitik memandang kekuasaan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat yang berpihak kepada kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam. Terutama dalam kerangka politik, kemudaian sosial, ekonomi, maupun sektor kehidupan lainnya. Maka sebagai negara dengan megabiodiversiti menjadi wajib mempraksiskan nilai-nilai konservasi dalam praktek-praktek kenegaraan. Oleh karena itu, biopolitik menawarkan alat intelektual yang menghargai hukum, dalam hal ini ilmuwan (para ahli biologi) dengan basis kepakarannya memiliki ruang untuk mengarahkan dan mengoreksi jika pemerintah melakukan pelanggaran konstitusi tentang lingkungan hidup. Maka jelaslah bahwa nilai-nilai demokrasi partisipatif dalam konstruksi sosial biopolitik mampu mewujudkan clean government berbasis kelestarian alam.

Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Peran dan Kontribusi BioPolitik dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati. Biotalks keenam ini diselenggarkan pada Kamis, 20 Agustus 2020. Hadir dalam Biotalks#6 ini sebagai narasumber yaitu Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. (Alumni F.Biologi UGM 1970 dan Pengamat Politik), Agus Sumartono, S.Si. (Alumni F. Biologi UGM 1988; Anggota DPRD DIY th. 2019-2024), Drs. Abdul Hakam Naja, M.M. (Alumni F.Biologi UGM 1984, Anggota DPR RI th. 2003-2014 dan 2018-2019) dan dipandu langsung oleh Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc.

Hadir juga Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. untuk memberikan sambutan pada Biotalks 6. “Kehadiran dan kontribusi Biologi dan alumninya sangat diperlukan untuk mewujudkan pembangunan dan pengelolaan Sumber Daya Hayati yang berkelanjutan melalui peran sertanya dalam menyusun dan mengevaluasi kebijakan2 yang dilaksanakan oleh pemerintah”, ujar Budi.

Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. membawakan materi tentang Kontribusi biologi dalam organisasi dan pengambilan kebijakan politik. Beliau merupakan satu-satunya alumni biologi UGM yang menjadi Majelis Wali Amanat UGM. “Ilmu biologi sangat potensial untuk bisa berkontribusi dalam politik. Ilmu biologi penting menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil kebijakan politik terutama dalam menjawab tantangan masa depan, terutama dibidang pangan dan energi”, tutur Bambang.

Pembicara kedua, Agus Sumartono, S.Si. menyampaikan materi tentang Pembangunan Berkelanjutan di DIY. “Ilmu lingkungan yang saya dapatkan sewaktu kuliah di Biologi UGM menjadi penting bagi kami sebagai praktikisi yang menata publik”, ujar Agus. Tantangannya kemiskinan, kualitas lingkungan, ketersediaan air dan pertumbuhan ekonomi. Peran Biolog untuk membantu pengembangan pembangunan berkelanjutan, Intervensi bioteknologi untuk meningkatkan kualitas produktifitas sumber daya alam yang dapat diperbaharui, Pengelolaan sumber daya alam yang  berkelanjutan, Mengurangi alih fungsi lahan pertanian pangan dengan intensifikasi lahan, Menginisiasi sinergi antara riset, industri dan distribusi.

Pembicara terakhir, Drs. Abdul Hakam Naja, M.M. menjelaskan bahwa biologi harus menjadi dasar pengambilan keputusan terkait Sumber Daya Hayati. Peran ahli biologi diperlukan dalam memberikan pertimbangan dalam membuat kebijakan penanganan kasus di bidang pertanian dan bidang-bidang lainnya. “Biologi tetap harus terus memperkuat riset-riset dasar agar kiprahnya semakin dipercaya dan dilibatkan dalam penanganan masalah bangsa”, ungkap Hakam. Dalam konteks pembangunan, biologi merupakan ilmu yang penting karena dengan biologi para pembuat kebijakan dapat memahami manusia dan kesejahteraanya dengan lebih baik sehingga biologi sangatlah pantas menjadi pijakan dalam membuat kebijakan politik. Namun, terdapat tantangan untuk terus meningkatkan perannya agar para pembuat kebijakan memiliki gambaran utuh dan menerima keberadaan ilmu biologi untuk turut berperan aktif dalam pengambilan kebijakan.

Biotalks#6 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

PELATIHAN BUDIDAYA WADER PARI WUJUD EDUKASI KEPADA MASYARAKAT DI MASA PANDEMI

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Jumat, 14 Agustus 2020

Aquatic Research Group dibawah bimbingan Dr. Bambang Retnoaji M.Sc melaksanakan kegiatan pengenalan dan pelatihan budidaya ikan wader pari bersama dengan masyarakat Dusun Karangmojo, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Bantul, Yogyakarta pada hari minggu tanggal 9 Agustus 2020. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bapak Agus Sumartono S.Si selaku pengayom kelompok masyarakat bersama dengan Aquatic Research Group dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan, penggunaan masker dan physical distancing. Pengenalan dan pelatihan budidaya ikan wader pari ini sangat penting dilakukan sebagai solusi alternatif pemulihan ekonomi masyarakat yang begitu terdampak di masa pandemi covid-19 saat ini.

Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Kegiatan diawali dengan sekilas pengenalan tentang informasi biologis ikan wader pari, perkembangan budidaya ikan yang telah dilakukan dan strategi pemeliharaan yang dipaparkan oleh Dr. Bambang Retnoaji M.Sc, setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan demonstrasi pemijahan ikan wader pari yang dilaksanakan oleh tim Aquatic Research Group. Selain pelatihan, pada kesempatan ini juga diperkenalkan prototype alat pemijahan ikan wader pari yang telah dikembangkan oleh aquatic research group bekerjasama dengan kelompok petani ikan “Santan Mina Lestari” yang mendapat bantuan dana kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dari PLN Peduli. Komitmen PLN menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan selaras dengan tujuan penelitian ikan wader pari yang dilakukan oleh Aquatic Research Group, Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada yaitu untuk mengedukasi dan memberikan outcome hasil penelitian yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas.

Sesi diskusi dan tanya-jawab menjadi bagian akhir dari acara ini, dapat dirasakan antusiasme warga yang tinggi terhadap budidaya ikan ini karena relatif baru dan belum ada kelompok tani di daerah Bantul yang coba membudidayakan ikan ini, pada kesempatan akhir dilakukan penyusunan kegiatan keberlanjutan program pelatihan meliputi pembagian wilayah kolam serta persiapan untuk distribusi benih dan indukan yang akan digunakan kelompok untuk memulai budidaya.

Kedepan kegiatan pelatihan untuk melakukan diseminasi teknologi budidaya ikan lokal ini sangat penting untuk dapat dikembangkan secara luas, dan diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat serta kelestarian sumber daya alam hayati Indonesia. Bambang menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengimplementasikan hasil penelitian tentang budidaya wader yang selama ini dikembangkan oleh tim Aquatic Research Group, kepada masyarakat luas. “Semakin banyak masyarakat yang mengetahui  metode budidaya ikan wader ini dan kemudian melaksanakannya, maka hal ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional, khususnya di Yogyakarta, akan segera tercapai” Ujar bambang.

ONLINE BIOLECTURE SERIES #3: Application of Metabolomics in Plant Biology

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Rabu, 22 Juli 2020

Masa Pandemi tidak menyebabkan Fakultas Biologi UGM kendor dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Online Biolecture Series (OBS) yang telah diselenggarakan sebanyak 3 kali selama masa darurat covid-19. Online Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Biokimia yang menjadi host didalam penyelenggaraan OBS, menyusul Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan dan Struktur Perkembangan Tumbuhan. Laboratorium Biokimia mengambil tema “Application of Metabolomics in Plant Biology” dengan narasumber adalah:

  1. Mohamad Rafi, M.Si. (Departemen Kimia, FMIPA, IPB) dengan judul materi “Quality Control Method of Herbal Raw Material and Product using Metabolomics-based Strategy”
  2. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM) dengan judul materi “Metabolomics as a Tool to Investigate Biotic and Abiotic Stress Tolerance in Plants”

Sedangkan moderator adalah Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si. (Fakultas Biologi UGM). OBS ini telah diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00 – 12.00 WIB, menggunakan platform Zoom dan disiarkan streaming dengan Youtube melalui tautan http://ugm.id/Metabolomics.

Slide 1
Slide 2

Slide 2

 

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 400 orang dengan latar belakang yang sangat beragam, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, dan peneliti. Selain itu, asal Instansi juga sangat beragam: BPOM, LIPI, Akademi Farmasi Surabaya, Universitas Halu Oleo, Universitas Mulawarman, IPB, Universitas Terbuka, UB, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Jambi, PT Astra Agro Lestari, UPI, UGM, SMA Negeri 3 Cibubur, MAN 1 Tangerang, UI, Inoversitas Negeri Manado, Universitas Nusa Cendana, Universitas Bangka Belitung, SMAN 14 Bekasi, UAJY, UNESA, IIK Kediri, BBPPTP SURABAYA, Balitas, dan lain-lain dari Sabang sampai Merauke yang tidak dapat disebutkan satu per satu. “Biolecture series ini sangat luar biasa, karena dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat”, papar Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara.

Penuhi Kebutuhan Pelatihan di Bidang Mikroteknik, Laboratorium SPH Fakultas Biologi UGM dan PT Miconos adakan Pelatihan Daring Pembuatan Sediaan Histologis Hewan

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Minggu, 12 Juli 2020

Kegiatan pelatihan di bidang mikroteknik masih sangat diminati untuk memenuhi kebutuhan praktisi, akademisi, maupun mahasiswa tentang pengetahuan pembuatan sediaan histologis walaupun di era pandemi Covid-19 ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH) Fakultas Biologi bekerja sama dengan PT Miconos mengadakan “ Pelatihan Daring Pembuatan Sediaan Histologis Hewan Metode Paraffin” dengan menyesuaikan metode penyampaian pelatihan di masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini juga merupakan realisasi kegiatan MoU kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan PT. Miconos. Materi pelatihan meliputi Teknik Preparasi Organ/Jaringan Metode Parafin (Washing-Embedding); Dasar-dasar Pemotongan Sediaan (Sectioning); Dasar-dasar Pewarnaan (staining) dan Mounting. Materi-materi tersebut disampaikan oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D., Ardaning Nuriliani, M.Kes., dan Luthfi Nurhidayat, M.Sc.

 

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

 

Pelatihan ini telah sukses dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Juli 2020 melalui aplikasi video conference Zoom. Peserta pelatihan mencapai 68 peserta dari berbagai institusi di seluruh indonesia, antara lain IPB, Universitas Siliwangi, ITB, UAD, Universitas Mulawarman, ITS, Universitas Negeri Manado, RSUD Siti Fatimah Sumsel, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Negeri Medan, Univeritas Muhammadiyah Sumatera Utara, UIN Sumatera Utara, UNAIR, Universitas Bengkulu, UNPAD, UNISBA, Universitas Cendrawasih, Universitas Trinita, Universitas Kristen Indonesia Tomohon, UNDIP, Universitas Sanata Dharma, UIN Walisongo Semarang, dan Universitas PGRI Madiun. Mayoritas peserta pelatihan adalah dari kalangan dosen, pranata laboratorium dan mahasiswa. “Kami berterima kasih kepada Fakultas Biologi UGM dan PT Miconos, karena dengan diadakannya pelatihan ini di masa pandemi kami bisa sekalian mendapatkan gambaran untuk menyiapkan laboratorium yang memadai untuk pelaksanaan pembuatan sediaan” Ujar salah satu peserta pelatihan. Salah satu peserta yang lain mengharapkan untuk selanjutnya juga diadakan pelatihan yang sama namun untuk sediaan tumbuhan.

Ngobrol Santai ala Fakultas Biologi UGM Seri 3: “Tips Diet Sehat di masa Pandemi Covid-19 ala Dosen Fakultas Biologi UGM”

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Selasa, 7 Juli 2020

Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan aktifitas di luar ruangan bagi masyarakat, termasuk dosen di Fakultas Biologi UGM. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan ketidakseimbangan asupan makanan dengan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya peningkatan berat badan. Oleh karena itu, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) seri ketiga dengan tema “Tips Diet Sehat di masa Pandemi Covid-19 ala Dosen Fakultas Biologi UGM” untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat tentang program diet, yang dijalani oleh narasumber, melalui platform youtube livestreaming (http://ugm.id/ngobras3) pada hari Selasa 7 Juli 2020 pukul 19.30 WIB. Acara Ngobras seri kali ini menghadirkan narasumber Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dan Aries Bagus Sasongko, M.Biotech sebagai narasumber, serta Lisna Hidayati, M.Biotech. sebagai host. Narasumber merupakan dosen Fakultas Biologi yang sebelum Pandemi Covid-19 mengalami kesulitan dalam menjaga pola makan, namun saat ini justru keduanya mampu menjaga pola makan dan mengalami penurunan berat badan.

Ngobras 3a
ngobras 3b

 

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diberlakukannya WFH (Work From Home) dimasa pandemi ini banyak dosen Fakultas Biologi yang mengaku mengalami kenaikan berat badan. “Rata-rata dosen di Fakultas Biologi UGM mengalami kenaikan berat badan setelah bulan Ramadhan” papar Budi. “Disaat yang lain mengalami kenaikan, justru ada 2 dosen mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan, yaitu Pak Eko dan Mas Bagus” lanjut Budi.

Selama acara berlangsung, kedua narasumber berbagi pengalaman ketika dimasa lalu pernah memiliki berat badan yang ideal kemudian akhirnya mengalami penambahan berat badan yang sangat signifikan. “saat kuliah di australi dulu saya memiliki berat badan yang ideal, sekitar 60 an kilo lah. Namun setelah mulai bekerja kembali di Fakultas Biologi saya mengalami kenaikan berat badan dan sebelum pandemi ini mencapai 90an kilo” papar Eko. Hal tersebut juga terjadi pada Bagus yang dulu memiliki berat badan 70an kilo kemudian naik mencapai 100 kilo. Dengan motivasi yang berbeda, kedua Narasumber tersebut menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan akhirnya sukses menjalani diet sehat. “saya mengatur kembali pola makan dengan membatasi asupan karbohidrat secara konsisten di masa pandemi ini” papar Bagus. Hal tersebut juga diamini oleh Eko yang juga melakukan hal yang sama. “Saya tidak memikirkan tentang penurunan berat badan. Saya hanya ingin menjadi lebih sehat dan turunnya berat badan saya anggap sebagai bonus” tambah Eko. Kedua narasumber merasakan banyak manfaat dengan menjalani diet sehat selama masa pandemi ini. “Selain tubuh menjadi lebih enteng, saya juga jadi mudah dalam mencari ukuran baju” tutur Bagus.

Acara ini disaksikan tidak hanya oleh dosen, staff dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM saja namun juga disaksikan oleh  masyarakat umum, seperti dosen Universitas Udayana, UIN jakarta, ITS serta pemirsa dari latar belakang lainnya. Tidak kurang dari 270 pemirsa yang menyaksikan acara ini selama acara berlangsung. Hasil rekaman acara Ngobras seri 3 ini dapat disaksikan kembali pada tautan ini.

1234

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY