Diklat Pemantapan merupakan kegiatan resmi yang dilaksanakan oleh Kelompok Studi Herpetologi Fakultas Biologi UGM sebagai salah satu wujud kaderisasi anggotanya. Diklat Pemantapan bertujuan untuk melatih Anggota Muda (AM) KSH untuk dapat belajar mengenal lebih dalam mengenai KSH dan meningkatkan pengetahuan khususnya di bidang Herpetologi dari segi teori hingga praktek langsung di lapangan secara mandiri. Kegiatan ini merupakan Diklat Pemantapan yang ke-XVIII yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Dewan Senior (DS) aktif KSH dengan rangkaian kegiatan panjang yang dimulai sejak pertengahan Oktober 2016 hingga pertengahan Januari 2017. Nilai-nilai yang hendak ditanamkan kepada Calon Dewan Senior ketika melalui rangkaian kegiatan ini yakni berupa pendalaman keilmuan di bidang Herpetologi, orientasi medan, ketahanan fisik, dan kepedulian antarsesama anggota. Ketika kegiatan berlangsung, para CDS terlihat antusias dari awal rangkaian hingga akhir. Adapun panitia penyelenggara yang bertugas tidak berhenti menjaga kekompakan demi kelancaran setiap agenda.
Kegiatan Mahasiswa
Rapat akhir tahun KOPMA BIOGAMMA yang diselenggarakan pada tanggal 20-21 Desember 2016 merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang menjadi wadah aspirasi serta forum tertinggi dalam sebuah organisasi yang disebut koperasi. Rapat akhir tahun tersebut dilaksanakan di ruang Biodas Atas Timur yang dihadiri anggota KOPMA BIOGAMMA aktif dan alumni. Pembahasan AD dan ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) dilaksanakan pada hari pertama yakni 20 Desember 2016 dan selanjutnya pada hari kedua yakni 21 Desember 2016 dilaksanakan penyampaian LPJ oleh Sasita Laili Rahmawati sebagai CEO KOPMA BIOGAMMA periode 2015-2016 serta diikuti dengan agenda pemilihan CEO KOPMA BIOGAMMA periode 2016-2017.
Pembahasan AD ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kerja suatu koperasi dengan memuat ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan melalui sebuah forum. AD ART tersebut dibahas guna membentuk dasar-dasar kegiatan KOPMA BIOGAMMA pada periode yang baru. Pada Rapat Akhir Tahun KOPMA BIOGAMMA juga disampaikan program-program yang telah terlaksana pada kepengurusan KOPMA BIOGAMMA periode 2015-2016 sebagai penyampaian pertanggung jawaban serta evaluasi
Ketentuan-ketentuan yang memuat tujuan, visi dan misi KOPMA BIOGAMMA yang tertuang dalam AD ART tidak dapat terlaksana hanya dengan tersurat dalam tulisan, oleh karena itu perlu adanya pelaksana, sehingga dibentuk kepengurusan baru sebagai pengorganisir program-program yang akan dilaksanakan KOPMA BIOGAMMA periode 2016-2017. Pada agenda Rapat Akhir Tahun tanggal 21 Desember 2016 telah dilantik Achmad Baihaqi sebagai CEO KOPMA BIOGAMMA periode 2016-2017. CEO sebagai penanggung jawab operasionalisasi kepengurusan kegiatan keseharian KOPMA BIOGAMMA periode 2016-2017 yang telah dilantik diharapkan mampu mengemban amanah untuk menjadikan KOPMA BIOGAMMA yang lebih baik di periode kepengurusan yang baru.
Pada setiap akhir kepengurusan Kelompok Studi Entomologi (KSE), selalu diadakan musyawarah yang dilakukan oleh seluruh anggotanya. Musyawarah ini lebih dikenal dengan sebutan KOKON atau Kongres Koloni. KOKON diselenggarakan dengan agenda utama berupa pembahasan AD/ART, laporan pertanggungjawaban pengurus harian dan ketua periode sebelumnya, dan pemilihan ketua serta pembentukan struktur kepengurusan baru. Pada KOKON, juga dilakukan musyawarah guna memilih DPO (Dewan Pertimbangan Organisasi) dan pembahsan RENSTRA setiap 3 tahun sekali.
KOKON 2017 dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 16-17 Desember 2016 bertempat di Bumi Perkemahan Memorial Camp, Banaran Kidul, Bangun Cipto, Sentolo, Kulon Progo. Sebelum berangkat ke lokasi KOKON, seluruh peserta yang terdiri dari berbagai angkatan KSE berkumpul di rumput swadaya untuk mengikuti rangkaian acara pembukaan. Dalam pembukaan ini, terdapat sambutan dari Hendriawan Nugroho (Ketua KSE 2016) dan pengarahan rute perjalanan.
Acara pertama setelah tiba di lokasi dan anggota yang hadir memenuhi kuorum adalah pembahasan tata tertib yang dilanjutkan pembahasan AD/ART pada tahun sebelumnya. Dalam sidang KOKON ini, dipimpin oleh 3 Dewan Pimpinan Sidang yaitu Ilzam Shadik Maulidi (KSE XVII) sebagai Dewan Pimpinan Sidang I, Muhammad Malhan Amin (KSE XVIII) sebagai Dewan Pimpinan Sidang II, dan Nabiilatunnisa (KSE XVII) sebagai Dewan Pimpinan Sidang III atau notulensi. Dalam permbahasan AD/ART ini, dilakukan sejumlah perubahan dan perbaikan pada bagian isi agar selaras dengan kebutuhan dan menghindarkan adanya penafsiran ganda pada setiap kalimatnya. Selanjutnya, AD/ART yang sudah disetujui, disahkan dan ditandatangani oleh dewan pimpinan sidang.
Acara dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban pengurus harian KSE periode 2016. Laporan pertanggungjawaban tersebut dipertimbangkan oleh anggota KOKON untuk diputuskan penerimaannya. Selanjutnya dilakukan pemilihan dan pelantikan ketua KSE.. Berdasarkan musyawarah, terpilihlah Erwin Nur Indiarto (KSE XVI) sebagai ketua KSE periode 2017. Dalam musyawarah itu juga diputuskan tiga Dewan Pertimbangan Organisasi yang terdiri dari Hendriawan Nugroho (KSE XV), Muhammad Nu’manuddin (KSE XVI), dan Amelia Nugrahaningrum (KSE XVI).
Setelah pelantikan ketua KSE dan pembentukan DPO, dilakukan musyawarah untuk mengevaluasi dan penyusunan kembali Rencana Strategis (RENSTRA) 3 tahun ke depan. Pembahasan RENSTRA dipimpin oleh DPO lama. Dengan disahkannya RENSTRA, maka berakhirlah serangkaian acara KOKON 2017. Meskipun berbagai kendala tidak luput dari pelaksanaan KOKON, namun secara keseluruhan, KOKON dapat berlangsung dengan lancar. Diharapkan, pada periode kepengurusan selanjutnya, dapat membawa KSE menjadi lebih baik dan dikenal luas dengan semboyan Bergerak Tanpa Batas.
Kelompok Studi Arsitektur Taman atau biasa disingkat dengan KSAT adalah salah satu kelompok studi di Fakultas Biologi UGM. Sebagaimana suatu organisasi secara umum, dibutuhkan regenerasi kepemimpinan secara periodik. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu rapat bersama yang beranggotakan perwakilan dari tiap angkatan anggota dengan berbagai aturan yang berlaku. Acara ini dinamakan Musyawarah Anggota (MUSYANG) KSAT.
Untuk meneruskan estafet kepengurusan satu periode ke depan, diadakan Musyawarah Anggota KSAT 2016 yang diadakan di villa Merapi II, Hargobinangun, Sleman, DIY, tanggal 16-17 Desember 2016. Acara utama pada musyawarah anggota adalah laporan pertanggungjawaban (LPJ) tiap koordinator divisi dan ketua KSAT 2016, pembahasan AD/ART, serta pemilihan ketua KSAT periode 2017.
Acara dibuka di Fakultas Biologi dengan doa dan sambutan dari ketua panitia musyang, Nurul Alifah Azzahra (2016), sambutan dari ketua KSAT tahun 2016, Andyka Hapsari Irianto (2013), kemudian dilanjutkan dengan pemberangkatan peserta menuju lokasi. Agenda pertama setelah sampai di lokasi adalah pembacaan laporan pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja semua divisi, yaitu: SekBen (Sekretaris dan Bendahara), Kreatif, Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (PSDM), Rumah Tangga, HuMas yang kini berubah jadi MedKom, dan Keilmuan.
Agenda selanjutnya adalah sidang pembahasan AD/ART KSAT dengan dipimpin oleh pimpinan sidang yaitu Nindya Kirana Putri (2015) dan Adinda Ayu Chyntia D. (2016). Hasil sidang memutuskan bahwa divisi keilmuan yang mulanya ada 4 divisi menjadi 3 divisi, yaitu Arsitektur Lanskap, Ekologi Lanskap, dan Keanekaragaman Tanaman. Agenda terakhir adalah pemilihan Ketua KSAT untuk periode kepengurusan tahun 2017. Berdasarkan kesepakatan musyawarah ditetapkan Satrio Nurullah (2014) sebagai Ketua KSAT 2017.
Adanya musyawarah diketahui permasalahan selama setahun kebelakang dan dapat menjadi pembelajaran untuk kepengurusan setahun ke depan. kepengurusan yang baru diharapkan dapat membawa KSAT menjadi lebih baik dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Fakultas Biologi UGM.
KSAT ! Berakar Kokoh Menembus Peradaban!
Kongres Mahasiswa Biologi (KMB) telah selesai dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari di Fakultas Biologi UGM. KMB diawali dengan sidang umum pada hari Sabtu hingga Minggu, 17-18 Desember 2016 mengenai pembahasan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, Laporan Pertanggung Jawaban BEM Biologi 2016, Laporan Kegiatan SEMA Biologi 2016, serta penyampaian hasil evaluasi akhir tahun oleh SEMA 2016.
Kegiatan ini dihadiri oleh Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi (KMFB) UGM yang terdiri dari perwakilan setiap kelompok studi dan lembaga serta angkatan aktif. Hari pertama hanya diagendakan untuk pembahasan mengenai AD/ART, dengan hasil tanpa terjadi perubahan di dalamnya. Pada hari kedua, dilaksanakan laporan kegiatan SEMA Fakultas Biologi UGM oleh ketua SEMA 2016 yaitu Shofi Arianda Putri. Selain itu dilaksanakan pula laporan pertanggung jawaban BEM Biologi yang disampaikan oleh ketua BEM 2016 Dinda Ayu Islami. Sebagai bentuk keterlibatan KMFB dalam pelaporan ketua BEM, maka dilakukan perundingan untuk menentukan diterima atau tidaknya laporan pertanggung jawaban tersebut. Hasil perundingan ini, disepakati bahwa laporan pertanggung jawaban dari BEM Biologi 2016 diterima tanpa syarat. Maka dapat dinyatakan BEM Biologi 2016 demisioner secara terhormat.
Kegiatan KMB dilanjutkan pada hari Senin, 19 Desember 2016 pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB. Pada hari terakhir ini dilaksanakan pelantikan anggota SEMA Fakultas Biologi UGM 2017 oleh Dekan Fakultas Biologi Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan disaksikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. Pelantikan anggota senat mahasiswa dihadiri oleh 12 calon anggota SEMA 2017. Selain itu dilantik pula ketua BEM terpilih 2017 yaitu Wildan Gayuh Zulfikar. Setelah pelantikan ketua BEM, acara dilanjutkan dengan pengesahan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) BEM Biologi 2017 yang telah dibahas pada sidang umum oleh tiga pimpinan sidang yang terdiri dari Alfino Sebastian, Ilham Cahyo Nugroho, dan Windah Dwi Nuraini M. Selamat bekerja kepengurusan 2017 dan Semoga Biologi UGM semakin Jaya (22/12).
Lingkungan di sekitar Gedung Rektorat terlihat semakin asri setelah diadakannya kegiatan Aggrekisasi pada tanggal 19- 23 September 2016. Anggrekisasi ini merupakan kegiatan penempelan anggrek epifit di lingkungan Rektorat dan sekitarnya. Anggrek yang ditanam merupakan anggrek Genus Dendrobium yang merupakan hibah dari Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) yang bekerjasama dengan BiOSC. BiOSC (Biology Orchid Study Club) merupakan Kelompok Studi yang berada di Fakultas Biologi UGM. BiOSC bergerak dibidang Anggrek baik Konservasi, Budidaya, Penelitian maupun Kewirausahaan.
Kegiatan ini berlangsung berkat dikoordinasi langsung oleh Bapak Susilo Hadi, M.Si., Ph.D. selaku dosen Fakultas Biologi UGM yang menjembatani kerjasama antara BiOSC dengan PIAT untuk pengadaan anggrek. Anggreksiasi dibantu oleh anggota BiOSC dalam rangka diklat dasar anggota baru yang merupakan Angkatan Diklat Dasar XI untuk mengenalkan anggrek dan menumbuhkan rasa cinta mahasiswa baru terhadap anggrek dan lingkungan kampus.
Anggrekisasi kampus diawali oleh sambutan oleh Bapak Susiolo Hadi, M.Si, Ph.D. sekaligus memberikan pengarahan langsung terhadap kegiatan ini. Bapak Susilo menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperindah lingkungan kampus yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan yang potensial untuk ditempeli anggrek. Selanjutnya disambung pengarahan langsung oleh Koordinator Divisi Budidaya BiOSC Fiki Ratna Sari mengenai teknis kegiatan dan penempelan anggrek yang baik dan benar. Kemudian peserta mulai ditemani pemandu yang merupakan anggota BiOSC yang merupakan Staf Divisi mulai bergerak dari Fakultas Biologi menuju lokasi untuk melakukan penempelan anggrek di lingkungan Gedung Rektorat.
Dalam kegiatan ini, sekitar 40 Anggrek berhasil ditempel. setelah terlaksanya program ini, diharapkan Anggrekisasi dapat dilakukan lagi secara masif di tiap sudut lingkungan Universitas Gadjah Mada. BiOSC yang memiliki rencana stategi yang sinergis dengan kegiatan ini, siap mendukung dan membantu secara aktif dan proaktif sebagai salah satu untuk membantu memperindah lingkungan Kampus UGM tercinta.
Yogyakarta (3/12); Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM kembali menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Geger, Bantul Yogyakarta pada tanggal 3 Desember 2016. Dua tema dalam kegiatan ini adalah pertama, Sosialisasi Daerah Tangkapan Air, Ketahanan Pangan dan Peternakan; kedua, Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan dengan Pembelajaran Dokter Sampah & Vertikultur. Peserta dari kegiatan ini merupakan warga Dusun Geger, Siswa SD Muhammadiyah Geger dan mahasiswa pascasarjana (S2-S3) Biologi UGM.
Sambutan dari Ketua Prodi Pascasarjana Dr. Diah Rachmawati, M.Si., Ketua KMP Biologi UGM Thoriq Teja Samudra dan Ketua Padukuhan Bapak Narto Suprapto mengawali kegiatan Pengabdian Masyarakat di Dusun Geger sekitar pukul 10.00 WIB. Peserta yang mayoritas merupakan warga masyarakat Dusun Geger memperlihatkan antusiasme yang tinggi karena warga telah memenuhi ruangan saat acara dimulai.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan pemaparan mengenai pentingnya daerah tangkapan air dan masalah akibat dominansi pohon jati yang “rakus” air terhadap konservasi mata air oleh Dr. Peni Sancayaningsih, M.Sc. Pemaparan selanjutnya oleh Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. mengenai pengetahuan mengenali ciri ternak dalam masa estrus dan kesiagaan warga untuk segera menginseminasi ternak jika ciri tersebut telah dikenali. Dr. Purnomo, M.S. menyampaikan pengetahuan mengenai umbi-umbian yang dapat ditanam di sekitar Dusun Geger dan budaya/ritual yang perlu dikaitkan dengan upaya konservasi pohon yang penting bagi sumber air.
“Menutup lahan terbuka dengan rumput, menanam beberapa jenis pohon (beringin, gayam, rau, asem, jambu air, bambu) di sekitar Dusun Geger dan membuat sumur resapan di tengah kebun jati” ujar Dr. Peni Sancayaningsih, M.Sc. menanggapi pertanyaan yang diajukan warga. Harapannya dari beberapa solusi tersebut dapat meningkatkan laju penyerapan air tanah dan adanya beberapa jenis pohon dapat mengurangi resiko longsor.
Sosialisasi di Dusun Geger juga dilakukan dengan target siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Geger kelas III, IV, dan IV. Acara diawali pada pukul 10.30 WIB dengan sambutan perwakilan KMP Biologi UGM Geterudis Kerans, Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah Geger yaitu Ibu Samila, serta Ketua Program Studi S2 Dr. Diah Rachmawati, M.Si. yang sekaligus membuka acara. Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertema “Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan dengan Pembelajaran Dokter Sampah dan Vertikultur di SD Muhammadiyah Geger, Dusun Geger” ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu kegiatan vertikultur yang dilaksanakan di kelas IV bersama Dr. Kumala Dewi, M.Sc. dan kelas V bersama Dr. Diah Rachmawati, M.Si, serta kegiatan dokter sampah yang dilaksanakan di kelas III bersama fasilitator mahasiswa KMP Biologi 2016.
Kegiatan berlangsung dengan lancar, siswa sangat aktif dalam mewarnai botol bekas dan menanam bibit dengan vertikultur. Selain itu, siswa juga aktif dalam memilah sampah dan mengolah sampah yang telah dipilah menjadi pupuk organik bersama-sama. Kegiatan diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan berupa poster vertikultur, pemilahan sampah, dan pengolahan sampah kepada Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Geger.
Acara ditutup dengan pemberian secara simbolis bibit pohon gayam oleh dari Fakultas Biologi UGM kepada Ketua Padukuhan Bapak Nardi Suprapto sebagai gerakan untuk menabung air demi generasi masa depan. Bibit pohon yang diberikan kepada warga Dusunu Geger adalah sejumlah 60 bibit pohon gayam dan 40 bibit pohon duwet. Kedua kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan belajar membangun empati terhadap masyarakat secara kontinu.
Penghujung tahun 2016 telah hampir tiba dan persiapan menuju tahun 2017 harus segera dimulai. Kepengurusan dari Biology Orchid Study Club (BiOSC) akan memasuki lembar yang baru. BiOSC telah sukses mengadakan Musyawarah Anggota pada 27-28 November 2016 di Ruang Biologi Dasar Atas Timur Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dengan agenda utama yaitu pemilihan ketua BiOSC tahun kepengurusan 2016.
Hari pertama, acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan sambutan dari ketua panitia, Catharina Tri Widyastuti (2015). Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua BiOSC tahun kepengurusan 2016, Hasim Ashari (2013). Rangkaian acara dilanjutkan dengan penetapan tata tertib Musyawarah Anggota yang dipimpin oleh tim presidium, yaitu Febri Yuda Kurniawan (2015) sebagai ketua, Fauzana Putri (2015) sebagai wakil ketua, dan Aisya Fitri Abdillah (2016) sebagai sekretaris. Kemudian dimulai pembahasan mengenai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Hari berikutnya, acara dimulai dengan pembacaan laporan pertanggung-jawaban dari seluruh pengurus harian BiOSC 2016 dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta Musyawarah Anggota dengan pengurus harian BiOSC 2016. Sesi tersebut diakhiri dengan penetapan IP Kepengurusan BiOSC 2016. Pada hari kedua ini, Dosen Pembimbing BiOSC, Dr. Endang Semiarti, M. S., M. Sc. datang memberikan sambutan dan beberapa pesan. Beliau berpesan agar dapat terpilih ketua yang amanah dan mampu membawa BiOSC menjadi lebih baik lagi. Beliau juga berpesan agar anggota BiOSC dapat berkontribusi aktif di bidang keanggrekan.
Setelah itu, orasi dari masing-masing calon ketua BiOSC kepengurusan 2017 dimulai. Masing-masing calon, yaitu Dzikrina Nurunisa (2014), Nugroho Nofriarno (2014) dan Muhammad Fajar Shidik (2014) secara bergantian membacakan visi-misi yang akan diwujudkan apabila terpilih menjadi ketua BiOSC 2017. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta Musyawarah Anggota dengan calon ketua BiOSC 2017. Setelah melalui musyawarah panjang dan berbelit, terpilihlah Muhammad Fajar Shidik (2014) sebagai ketua BiOSC kepengurusan 2017. Pada Musyawarah Anggota ini juga dilakukan penetapan Oktaviana Herawati (2013) sebagai Koordinator Dewan Senior.
Euforia pesta demokrasi di Universitas Gadjah Mada mulai terasa dengan diselenggarakannya Pemilwa, yaitu pemilihan Presiden Mahasiswa, Senat Mahasiswa Universitas, Ketua BEM serta Senat Mahasiswa Fakultas. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada juga menyelenggarakan hal serupa yaitu pemilihan umum, yang mana acara tersebut bertujuan untuk menentukan Anggota Senat Fakultas dan Ketua BEM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pendaftaran dan pengumpulan berkas identitas Calon Ketua BEM dan Senat Mahasiswa Fakultas Biologi, yang berlangsung dari tanggal 4 November 2016 hingga 8 November 2016. Setelah melakukan verifikasi data maka didapatkan dua puluh satu(21) nama calon Senat Fakultas yang berasal dari perwakilan KS/Lembaga serta angkatan dan dua(2) nama Calon BEM fakultas Biologi.
Untuk lebih mengenal Calon Anggota Senat Mahasiswa Fakultas dan Calon Ketua BEM Fakultas Biologi, maka diadakan agenda pertama yaitu Meet and Greet Calon Ketua BEM dan Calon Anggota Senat Mahasiswa, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016, bertempat di Selasar Auditorium Fakultas Biologi UGM. Masing-masing calon diminta untuk mengenalkan diri dan mengutarakan visi misi yang diusung untuk membawa Fakultas Biologi menjadi lebih baik. Selain itu di acara Meet and Greet ini, dilakukan pengundian nomor urut bagi Calon Ketua BEM Fakultas Biologi dalam Pemilwa ini, dengan hasil Aditya Nur Subchan mendapatkan nomor urut satu(1) dan Wildan Gayuh Zulfikar mendapatkan nomor urut dua(2). Setelah terselenggaranya acara Meet and Greet, maka Calon Ketua BEM dan Calon Anggota Senat Mahasiswa jalur independen secara resmi memasuki masa kampanye. Masa kampanye berlangsung pada tanggal 9-18 Nov 16.
Visi misi calon nomor urut 1 Aditya Nur Subchan
- Visi: Terwujudnya Fakultas Biologi UGM yang unggul dan solid demi terciptanya sinergisitas pergerakan yang inspiratif dan kontributif
- Misi:
– Membangun karakter unggul fakutlas Biologi UGM yang mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
– Menciptakan lingkunga yang aktif, solutif, dan kreatif dalam mengelola isu strategis dan permasalahan
– Membangun BEM Biologi UGM sebagai organisasi yang lebih terbuka dan mewujudkan aspirasi civitas akademika Fakultas Biologi UGM
Visi misi calon nomor urut 2 Wildan Gayuh Zulfikar
- Visi: Mewujudkan sinergisitas pergerakan mahasiswa bersama setiap elemen di Fakultas Biologi yang terintegrasi demi terciptanya Biologi Satu yang berkarakter dan bermanfaat
- Misi:
– Penguatan karakter internal Fakultas Biologi
– Peningkatan intelektualitas dan kepekaan isu strategis
– Memperkuat bergaining position Biolog UGM dalam setiap isu strategis
– Pergerakan koalisi mahasiswa biologi yang massif-inklusif
– Kolaborasi Mahasiswa dan pemangku kebijakan yang bersifat oposisi strategis
Sebelum dilakukannya proses pemungutan suara, terlebih dahulu diadakan kegiatan debat terbuka untuk Calon Ketua BEM serta calon anggota Senat Mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Calon Ketua BEM dan Calon Anggota Senat Mahasiswa kepada civitas akademika Fakultas Biologi. Kegiatan debat terbuka ini dilaksanakan pada tanggal 18 November 2016, bertempat di ruang seminar Fakultas Biologi UGM. Untuk memantapkan pilihan dari mahasiswa dalam memilih Calon Senat Fakultas dan Calon Ketua BEM maka diadakannya debat terbuka yang dilaksanakan di ruang seminar, pada 18 November 2016. Pelaksanaan acara debat dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama dan sesi kedua. Sesi pertama merupakan debat dari calon anggota Senat Fakultas. Acara debat tersebut dimoderatori oleh Miswati (2013) dengan panelis Wiko Arif Wibowo (2012), Dinda Ayu Islami (2013), Fajrin Fahmi (2012) dan Agung Adi Nugroho (2012). Dari semua calon anggota Senat fakultas mereka menekankan pada sinergisitas, aspiratif, transparansi dalam menjalankan visi misinya apabila terpilih menjadi anggota Senat mahasiswa Fakultas Biologi. Sesi kedua merupakan sesi debat antara kedua calon Ketua BEM Fakultas Biologi. Acara berlangsung dengan meriah hal itu dapat dilihat dari besarnya antusiasme audience yang mengikuti acara debat terbuka tersebut. Pemungutan suara berlangung selama tiga hari, yaitu dai tanggal 21 November hingga 23 November 2016. Pemungutan suara berlangsung di student center Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Pemungutan suara dilakukan oleh mahasiswa aktif dari angkatan 2011 – 2016. Pemungutan suara berjalan dengan lancar, tidak terjadi tindak kecurangan , dan antusias mahasiswa Fakultas Biologi sangat terasa.
Setelah pemungutan suara berakhir, tepatnya pada tanggal 23 November 2016 pukul 18.00 WIB diadakan perhitungan suara. Perhitungan suara dihadiri perwakilan timses dan Calon Ketua BEM, calon anggota Senat, Banwaslu Fakultas dan beberapa mahasiswa Fakultas Biologi. Proses perhitungan suara berlangsung di Ruang Perpustakaan Fakultas Biologi UGM. Pada akhir perhitungan suara, diperoleh total surat suara yang masuk 415 suara untuk Calon Senat Fakultas dan 417 suara untuk Calon Ketua BEM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Untuk Calon Senat Fakultas
1. Nur Falah Alifianto :228
2. Putu Ayu Damayanti : 63
3. Citayana Fani Refalta : 52
4. Aisya Fitri Abdillah : 43
5. Tidak sah : 24, Abstain : 5
Untuk Calon Ketua BEM
1. Wildan Gayuh Zulfikar : 210
2. Aditya Nur Subchan : 175
3. Tidak sah : 29, Abstain 3
Setelah melalui berbagai tahapan dan rangkaian tersebut, serta perhitungan suara didapatkan hasil bahwa ketua BEM terpilih untuk periode 2016/2017 adalah calon nomor urut 2, Wildan Gayuh Zulfikar. Bagi keempat calon senat, berdasarkan kuota yang tersedia maka ditetapkan bahwa keempat calon menjadi anggota senat mahasiswa periode 2016/2017. Selamat kepada yang terpilih, semoga amanah kedepannnya dan mampu membawa Fakultas Biologi UGM menjadi lebih baik.
Fakultas biologi melalui Keluarga Mahasiswa Pascasarjana menyelenggarakan talkshow dengan tema “Etnobotani Indonesia: Potensi dan Pemanfaatannya”. Talkshow ini menghadirkan 3 pembicara yakni Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil. dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Dr. Purnomo, M.S. dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan Ir. Yuli Widiyastuti, M.P. dari Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Kemenkes RI. Etnobotani merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang tanaman-tanaman khas pada tiap suku budaya dan pemanfaatannya sesuai dengan kearifan lokal. Etnobotani sendiri merupakan gabungan 2 kata yakni ethnos (Yunani: bangsa) dan Botani (ilmu yang mempelajari tumbuh-tumbuhan).
Talkshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kalangan akademik tentang etnobotani di Indonesia. Peserta talkshow merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di jogja dan jateng baik dari jenjang S1 maupun S2 Selain itu terselenggaranya talkshow etnobotani, yang menghadirkan pembicara dari 3 bidang yang berbeda, diharapkan mampu menjadi langkah awal untuk sinergi pihak-pihak terkait mengenai etnobotani. Seperti yang disampaikan Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc dalam pembukaan “Etnobotani merupakan ciri khas bangsa kita, dan kita sebagai generasi penerus bangsa harus mempelajari dan melestarikannya. Mempelajari etnobotani tidak bisa hanya dari sudut pandang biologi saja, kita juga harus melihat dari segi budaya, bagaimana suatu tumbuhan memiliki nilai budaya serta khasiat khusus yang hanya diketahui oleh suku budaya tertentu. Setelah belajar tentunya akan sampai pada hilirisasi, sehingga sinergi antara biologi, budaya dan hilirisasi produk-produk etnobotani merupakan hal yang penting”
Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil. mengenai etnobotani sebagai warisan dan jatidiri bangsa. Sebagai bangsa yang memiliki ratusan suku, Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat kaya dan beragam. Budaya tersebut juga banyak mempengaruhi pemanfaatan tanaman dalam keperluan sehari-hari masyarakat Indonesia. Keragaman budaya itu sesungguhnya merupakan jatidiri bangsa Indonesia seperti yang disampaikan Prof. Heddy dalam materinya “Etnobotani merupakan pengetahuan suatu sukubangsa mengenai tumbuh-tumbuhan dan tanaman. Bangsa Indonesia ini merupakan bangsa yang kaya budaya. Jatidiri bangsa kita juga dapat dilihat dari etnobotani. Coba kita lihat ke negeri korea, ada ginseng korea, kalau di perancis ya anggur, anggur perancis. Kurma Arab, Jambu Bangkok nah itu jatidiri bangsa mereka, sedangkan kita punya 740an suku bangsa, kita juga punya banyak tanaman yang mampu jadi jatidiri bangsa. Contoh ubi, yang terkenal ya ubi cilembu, kalau lidah buaya ya lidah buaya Kalimantan. Itu jatidiri bangsa kita”
Materi kedua oleh Dr. Purnomo tentang keanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia serta pemanfaatan nya dari ranah tradisional hingga modern. Indonesia merupakan negara mega-biodiversitas yang memiliki ratusan ribu jenis tanaman dan ribuan jenis tanaman yang mampu dimanfaatkan untuk pangan. “Indonesia merupakan gudangnya penelitian etnobotani, bayangkan saja ada sekitar 200.000 jenis tanaman di Indonesia, sekitar 3000 diantaranya bisa digunakan untuk keperluan pangan, tapi hanya 200 jenis saja yang sudah di domestikasi, ini kan peluang untuk penelitan sebenarnya. Penamaan lokal di Indonesia juga sangat beragam, polo saja ada macam-macam nama ada polo gantung, ada polo pendem ini membuktikan bahwa setiap kultur budaya di Indonesia memiliki etnobotani nya sendiri-sendiri”
Sedangkan pemateri ketiga, Ir. Yuli Widiyastuti, M.P. dari Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BBPPTO-OT), Kemenkes RI, berbicara tentang pentingnya riset etnomedisin. Puluhan hektar lahan hutan di Indonesia sudah berubah fungsi menjadi lahan sawit ataupun perkebunan. Hal ini sangatlah memprihatinkan karena sebagian besar tanaman obat masih belum dapat di budidayakan secara terbuka sehingga pemanfaatannya masih mengambil yang tersedia di alam. Hilirisasi produk-produk etnomedisin di Indonesia sendiri juga mulai dikembangkan, salah satunya adalah dengan adanya pusat saintifikasi jamu di tawangmangu. “Usaha untuk hilirisasi produk dari tanaman obat tradisional sudah dilakukan sejak lama, salah satunya adalah dengan RISTOJA (Riset Tanaman Obat dan Jamu). RISTOJA sendiri dimulai pada tahun 2012 di Pulau Pumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Selain RISTOJA, ada pula upaya untuk melakukan saintifikasi jamu, sehingga masyarakat menjadi lebih mengenal obat-obatan tradisional bangsa kita dan tidak takut untuk meminumnya”
Talkshow ini diharapkan mampu menjadi awal yang baik untuk mulai mengembangkan ilmu etnobotani untuk lebih mengenal bangsa Indonesia. Mengenal Indonesia melalui budaya dan biodiversitas, menuju bangsa yang memilki jatidiri dan berkualitas.