Tagline:
# SDG 2: Tanpa Kelaparan
# SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
# SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 1 November 2024
Tagline:
# SDG 2: Tanpa Kelaparan
# SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
# SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Kamis, 31 Oktober 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 30 Oktober 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 24 Oktober 2024
Sabtu (19/10), Tim MBKM-Pkm Fakultas Biologi UGM mengunjungi Lumbung Mataraman Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul untuk melakukan panen perdana cabai rawit (Capsicum annuum L.) hasil budidaya secara organik dengan aplikasi biofertilizer. Tim MBKM-Pkm terdiri dari Rindha Amarsita, Fharsya Febrildha dan Siti Muyassaroh. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Biologi UGM angkatan 2021 dibawah bimbingan Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc.
Antraknosa adalah penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai dan menyebabkan kerugian besar bagi petani. Tim MBKM-Pkm sejak Maret 2024 memberikan penyuluhan dan pendampingan budidaya cabai rawit anti antraknosa dengan pengaplikasian biofertilizer setiap sepuluh hari sekali. Penggunaan biofertilizer sebagai agen pencegah antraknosa selain efektif dan murah juga dimaksudkan untuk menjaga lingkungan tetap lestari (sustainable). Dwi menyampaikan kepada KWT Kedungpoh, “Penggunaan biofertilizer terbukti sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap serangan penyakit antraknosa. Selain itu, biofertilizer juga mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan nutrisi, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen”.
Selama pelaksanaan program ini, petani di Desa Kedungpoh mengalami peningkatan hasil panen hingga 25% dibandingkan dengan panen sebelumnya. Selain itu, kualitas buah cabai juga menjadi lebih baik, dengan tingkat serangan penyakit yang jauh lebih rendah. Tri selaku anggota KWT Kedungpoh menyampaikan, “Tanaman cabai yang dibudidayakan oleh Tim MBKM-Pkm bekerjasama dengan KWT Kedungpoh tidak terserang antraknosa”. Serangan antraknosa biasanya semakin menjadi ketika turun hujan, namun tanaman cabai di Lumbung Mataraman sampai saat ini tetap sehat dan terbebas antraknosa walau telah terguyur hujan beberapa kali. Aplikasi bioferilizer mmpunyai keunggulan ramah lingkungan, mampu meningkatkan produktivitas (hasil panen dan kualitas buah), murah dan mudah dibuat serta merupakan budidaya pertanian berkelanjutan.
Penyebarluasan penggunaan biofertilizer di Lumbung Mataraman Kedungpoh ini merupakan pelaksanaan dari SDGs-2 (Mengakhiri Kelaparan), SDGs-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDGs-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS-RNLD)
Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 24 Oktober 2024
Lumbung Mataraman Kedungpoh, Sabtu (19/10), Tim MBKM Penelitian Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan Ronald Wihan Pradana dan Tiffa Kusuma Dewi dibawah bimbingan Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. menyampaikan hasil riset kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedungpoh serta Pembimbing Lapangan, Tri Wahyuni. Tim MBKM Penelitian ini mengungkap potensi biofertilizer dalam mengatasi residu insektisida anorganik pada lahan pertanian. Melalui penelitian skala lapang, tim peneliti berhasil membuktikan bahwa biofertilizer mampu menjadi solusi ramah lingkungan untuk meremediasi tanah yang tercemar seng (Zn) akibat penggunaan insektisida anorganik secara berlebihan pada tanaman cabai dan mencegah timbulnya penyakit antraknosa pada cabai.
Seng (Zn), meskipun merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman, namun dalam jumlah berlebihan dapat menjadi racun dan merusak ekosistem tanah. Mikroorganisme yang terkandung dalam biofertilizer memiliki kemampuan unik untuk mengikat, mendegradasi, dan mengubah bentuk seng menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi tanaman dan lingkungan. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa aplikasi biofertilizer secara signifikan mampu menurunkan kadar seng dalam tanah hingga persentase penurunan 50%. Selain itu, penggunaan biofertilizer juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan tanaman cabai, kualitas buah, dan produktivitas secara keseluruhan”, ungkap Dwi dalam sesi pemaparan hasil riset MBKM Penelitian kepada anggota KWT Kedungpoh, Tri Wahyuni. Tri mengungkapkan, “Tanaman cabai yang ditanam oleh tim MBKM-Lit Fakultas Biologi UGM menunjukan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang jauh lebih baik setelah diberikan biofertilizer, terlihat dari tinggi tanaman yang lebih baik, daun lebih hijau dan jumlah buah yang lebih banyak dari tiap tegakan”.
Kegiatan penelitian Tim MBKM-Lit Lumbung Mataraman Kedungpoh dimulai sejak Februari 2024 hingga saat ini. Budidaya tanaman cabai rawit ( Capsicum annuum L.) mulai dari pembibitan, penyiapan lahan, pindah tanam, penyiraman, aplikasi insektisida anorganik, aplikasi biofertilizer sampai pengukuran parameter lingkungan dan fisiologis di lahan maupun di laboratorium serta analisis data dan pembuatan laporan. Hasil penelitian ini akan disampaikan pada acara Research Day, 13-15 November 2024. Tim Peneliti telah menyiapkan poster, video kegiatan dan contoh produk cabai yang ditanam dengan aplikasi di Lumbung Mataraman Kedungpoh. Selanjutnya Tim akan terus mengembangkan potensi biofertilizer ini bukan hanya sebagai pupuk dan penekan residu insektisa anorganik, namun juga agen pencegah serangan antraknosa pada tanaman cabai. Saat ini selain bekerjasama dengan Lumbung Mataraman Kedungpoh, Tim Peneliti juga bekerjasama dengan CSR PT PLN UP3 Yogyakarta.
Mengakhiri diskusi, Tim Peneliti mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun pertanian yang lebih sehat dan lestari (sustainable) dengan memanfaatkan potensi biofertilizer. Kegiatan ini merujuk pada pangejawantahan SDGs-1 (Menghapus Kemiskinan), SDGs-2 (Mengatasi Kelaparan), SDGs-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDGs-15 (Menjaga Ekosistem Darat) dan SDGs-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS_RNLD)
Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Rabu, 16 Oktober 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 16 Oktober 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 15 Oktober 2024
Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 10 Oktober 2024
Yogyakarta, 5 Oktober 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melanjutkan komitmennya dalam meningkatkan keterampilan digital masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, warga Dusun Pajangan, Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, mendapat pembekalan dari Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. Eng., dosen Fakultas Biologi UGM, mengenai cara bermedia sosial secara aman dan menjadi konten kreator yang kreatif serta positif. Kegiatan ini adalah bagian dari program Desa Mitra Fakultas Biologi UGM dengan Desa Wedomartani, yang bertujuan memperkuat literasi digital di kalangan masyarakat desa agar dapat mengikuti perkembangan zaman dengan bijak.
Bu Zuliyati membagikan berbagai panduan praktis tentang bagaimana memanfaatkan media sosial secara aman dan bertanggung jawab, menghindari risiko-risiko negatif yang kerap terjadi di dunia maya, serta menciptakan konten yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Kami berharap warga Pajangan dapat menggunakan media sosial tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk menyampaikan informasi yang positif dan berdaya guna bagi komunitas” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini memiliki dampak luas yang sejalan dengan beberapa tujuan utama Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, melalui pendidikan literasi digital ini, kegiatan ini mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan membuka akses kepada informasi dan keterampilan digital yang relevan bagi masyarakat desa. Kedua, dengan mengajarkan keterampilan untuk menjadi konten kreator, warga memiliki peluang untuk berwirausaha dan menciptakan konten sebagai bagian dari ekonomi digital, yang berkontribusi pada SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Selain itu, melalui pemahaman tentang keamanan digital, warga diharapkan mampu berpartisipasi dalam lingkungan media yang lebih aman dan bertanggung jawab, yang mendukung SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Desa Wedomartani juga mencerminkan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, di mana kerja sama yang harmonis antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat mewujudkan tujuan bersama menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan adanya sosialisasi ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Dusun Pajangan dan mendukung perkembangan digital yang inklusif dan aman.
Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Kamis, 10 Oktober 2024