• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 3
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

PkM MBKM Fakultas Biologi UGM 2024: Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul Melalui Pemanfaatan Lahan Terbatas Dengan Teknologi Hidroponik Untuk Kemandirian Pangan (Tahap II): Mi Kwetiau Bayam, Hasil Hidroponik untuk Diversifikasi Pangan Mandiri

Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 1 November 2024

Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2024 yang diketuai oleh Prof. Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. telah berhasil melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul tahap yang kedua. Tim ini melibatkan empat orang mahasiswa yaitu Nurindah Musarofah, Hasna Nabila Kusumastuti, Cindy Adisty Rudi Ananda Putri, dan Amalia Rizky Fauzi dengan mengusung program keberlanjutan teknologi budidaya hidroponik yaitu dengan pengolahan bayam menjadi mi kwetiau bayam untuk diversifikasi pangan. Program ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan panduan kepada masyarakat untuk mengolah hasil budidaya hidroponik dan penganekaragaman pangan. Diversifikasi pangan bertujuan untuk mencegah terjadinya pola konsumsi konstan terhadap satu jenis pangan saja. Pada semester ini, kegiatan PkM-MBKM dilaksanakan pada Minggu, 27 Oktober 2024 pukul 09.00 – 13.00 WIB di rumah Kepala RT 001 Kepuh Kulon, Bapak Zamzuri. Kegiatan ini disambut dengan antusiasme warga RT 001 Kepuh Kulon dengan dihadiri oleh 18 ibu-ibu serta Bapak Sunartono selaku Kepala Dukuh Desa Kepuh Kulon. Sebagai pembuka, Bapak Sunartono menyampaikan sambutan mengenai pentingnya menerapkan ilmu yang telah diperoleh karena karya dari ilmu akan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat. Beliau juga mengharapkan adanya inisiatif masyarakat untuk melanjutkan program ini tanpa takut akan resiko gagal sehingga masyarakat RT 001 Kepuh Kulon dapat menjadi pribadi yang produktif. Mendukung hal tersebut, Prof. Rina sendiri juga menyampaikan bahwa program ini diselenggarakan untuk membantu meningkatkan kemandirian pangan masyarakat melalui diversifikasi pangan budidaya hidroponik. Beliau menekankan pentingnya kebersamaan antar warga untuk mewujudkan implementasi program ini di masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal dengan memperkenalkan dan meningkatkan keterampilan dalam teknologi hidroponik dan produksi pangan mandiri yang juga dapat membuka peluang usaha baru.


Kegiatan pengabdian ini berbentuk sosialisasi dan praktik pembuatan olahan hidroponik berupa mi kwetiau bayam. Sosialisasi dilakukan dengan pemberian informasi mengenai nama produk olahan hidroponik, apa jenis tanaman yang digunakan, kandungan dan manfaat tanaman bayam, alat dan bahan serta tata cara membuatnya. Mi merupakan salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi masyarakat. Namun, mi pada umumnya tidak mengandung gizi yang cukup. Oleh karenanya, kami menginovasikan untuk menambahkan sari bayam sebagai penambah nutrisi sekaligus pewarna makanan. Bayam diketahui mengandung beberapa mineral, serat, dan vitamin A, C, dan K yang baik untuk memperlancar pencernaan, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kekebalan tubuh.

Praktik pembuatan produk hidroponik dilakukan dengan membentuk kelompok untuk memberikan keefektifan kegiatan. Warga yang hadir dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah 6-8 orang yang didampingi oleh dua mahasiswa untuk melakukan praktik mandiri. Praktik diawali dengan penjelasan singkat mengenai alat dan bahan yang disediakan, kemudian dilanjutkan dengan praktik membuat adonan sesuai resep hingga membuat adonan menjadi bentuk mi kwetiau menggunakan gilingan mi. Mi mentah yang telah siap, diolah menjadi mi kwetiau bayam goreng oleh ibu-ibu dan hasil akhir dinikmati bersama. Antusiasme dan keterampilan warga dalam melakukan praktik diharapkan dapat menjadi pendongkrak bagi keberlanjutan program ini. Menjelang akhir kegiatan, diadakan mini kuis dan bagi warga yang berhasil menjawab diberikan doorprize. Adapun tim PkM-MBKM juga memberikan satu pack mi beserta bumbu jadi dan cinderamata berupa totebag kepada warga dengan harapan dapat digunakan untuk mempraktikkan hasil olahan hidroponik di rumah. Sebelum acara ditutup, diadakan simbolis pemberian kenang-kenangan dari tim PKM-MBKM yang diwakili oleh Prof. Rina kepada RT 001 Kepuh Kulon yang diwakili oleh Bapak Zamzuri, dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Program PkM-MBKM ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru dalam mengolah hasil budidaya hidroponik menjadi produk yang menunjang diversifikasi pangan masyarakat. Kegiatan ini mendukung SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.



Tagline:
# SDG 2: Tanpa Kelaparan
# SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
# SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2024: Pemberdayaan Masyarakat Dusun Sendari, Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman melalui Edukasi Pengolahan Sampah Anorganik dan Penanggulangan Polusi Udara Menggunakan Tanaman

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Kamis, 31 Oktober 2024

Yogyakarta, 26 Oktober 2024 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) dari Program Studi Biologi 2024 melaksanakan kegiatan pengabdian bertajuk “Pengolahan Sampah Anorganik dan Penanggulangan Polusi Udara Menggunakan Tanaman” pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Kegiatan ini dipandu oleh dosen pembimbing, Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si., dan diselenggarakan sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah anorganik yang berkelanjutan dan pemanfaatan tanaman dalam mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah dan kendaraan bermotor.


Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan sambutan oleh Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si., dilanjutkan oleh pematerian utama yang disampaikan oleh Aisyah Balqis Febriana. Dalam sesinya, Aisyah menjelaskan bahwa sampah anorganik seperti plastik, botol, kertas, dan kardus dapat dipilah dan disetorkan ke bank sampah untuk kemudian didaur ulang, sehingga meningkatkan nilai guna. Selain itu, konsep waste-to-energy juga diperkenalkan, yakni pemanfaatan panas dari pembakaran sampah sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan, sebagaimana diterapkan di negara maju seperti Jepang dengan teknologi incinerator yang aman bagi lingkungan. Namun, teknologi tersebut belum dapat diterapkan di Indonesia karena keterbatasan teknologi. Selama ini masyarakat banyak yang masih membakar sampah sebagai cara menghilangkan sampah, tetapi banyak kerugian yang dapat disebabkan oleh pembakaran sampah baik bagi lingkungan, kesehatan, maupun sosial. Salah satu contohnya yang dipaparkan dalam sesi materi tersebut yaitu munculnya mikroplastik hasil pembakaran sampah yang dapat mencemari tanah, air, dan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembakaran sampah dan alternatif solusi pengolahan sampah anorganik. Selain disetor ke bank sampah untuk jenis sampah botol, kardus, kertas, dan kaleng, solusi alternatif pengolahan sampah anorganik yaitu seperti membuat kerajinan dari sampah anorganik dan pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Selain itu, disampaikan pula materi mengenai penanggulangan polusi udara menggunakan tanaman, jenis-jenis tanaman yang dapat menyerap polusi udara dan mekanisme penyerapan polusi udara oleh tanaman.

Setelah pematerian, sesi dilanjutkan dengan demonstrasi langsung oleh Wisnu Prabowo, yang memperagakan cara pembuatan bantal sofa yang diisi dengan plastik bekas yang bersih, dilanjutkan dengan pembagian sarung bantal sofa dan cover plastik zip kepada semua peserta. Kemudian, Ardiah Pramesti Cahyani menampilkan video tutorial dan berbagai kreasi dari barang bekas yang telah dibuat oleh tim mahasiswa sebagai contoh, seperti lampion dari sendok plastik, bunga dari kantong kresek, bunga dari botol plastik bekas, bingkai dari tutup botol, pot bunga dari botol, dan vas bunga dari sampah botol kaca untuk water propagation yang mampu menjadi inspirasi pemanfaatan sampah anorganik dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta acara juga diajak untuk berdiskusi dalam sesi tanya jawab, diikuti dengan post-test guna mengukur pemahaman materi yang disampaikan. Doorprize menarik berupa tanaman hias yang mampu menyerap polusi udara dan hadiah lainnya diberikan kepada peserta yang aktif berpartisipasi menjawab pertanyaan. Acara semakin meriah dengan penayangan video recap kegiatan PkM-MBKM 2024 yang menampilkan rangkaian program edukasi lingkungan ini.

Kegiatan ditutup dengan salam perpisahan dari Bu Novita, diikuti sesi foto bersama seluruh peserta dan tim, serta pembagian souvenir sebagai tanda terima kasih. Program pengabdian yang berlangsung hingga pukul 16.00 WIB ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah dan pemanfaatan tanaman sebagai solusi penanggulangan polusi udara. Terima kasih kami ucapkan kepada Fakultas Biologi yang telah mendanai acara ini melalui Hibah PKM-MBKM 2024 semoga semakin menambah kebermanfaatan di masyarakat luas.

Strategi Pengolahan Dan Pemasaran: Peningkatan Kewirausahaan Kelompok Tani Melalui Inovasi Produk Olahan Hasil Akuaponik

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 30 Oktober 2024

Program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Prof. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengolahan produk circular waste management berbasis teknologi akuaponik dan budidaya ikan lele pada Hari Minggu, 27 Oktober 2024 pukul 08.30 -11.30 WIB.  Tim PKM-MBKM dengan anggota Hanif Fauzan Saputra, Salma Nur Majidah, Maharani Pratiwi S.A., M. Reza Hendriansah, Rima Vegi Santika, Eka Nur Oktavia, Adzkiya Aqmaliza R., dan Agra Daffa Putra memaparkan strategi pengolahan dan pemasaran produk dilanjutkan dengan pelatihan dalam bentuk demonstrasi cara pengolahan produk berbahan dasar ikan lele dan kangkung untuk meningkatkan nilai tambah hasil akuaponik secara maksimal.


Kegiatan diawali dengan memperkenalkan potensi bisnis ikan lele dan kangkung yang kaya nutrisi dan protein. Dengan inovasi menjadi beberapa olahan dari ikan lele dan kangkung, seperti nugget lele, sosis lele, dan kangkung crispy, diharapkan dapat menjadi peluang bisnis baru bagi KWT Amanda. Inovasi produk untuk memperluas pasar dengan menawarkan variasi olahan makanan lokal yang sehat dan bergizi. Selain inovasi produk, pemilihan desain kemasan yang aman, efisien, dan menarik juga perlu diperhatikan.  Dengan pengemasan yang menarik dan informatif, produk diharapkan mampu menarik minat konsumen. Untuk mendukung penjualan, tim PkM-MBKM juga memberikan sosialisasi terkait branding dan strategi pemasaran secara digital melalui pengenalan media sosial untuk memberikan edukasi kepada peserta tentang teknik pemasaran digital yang tepat, mulai dari memahami target konsumen hingga menggunakan platform media sosial untuk promosi. Pemasaran menggunakan media sosial menjadi faktor penting untuk meningkatkan penjualan dan brand awareness.

Kegiatan selanjutnya yaitu demonstrasi pengolahan produk dengan bahan utama hasil akuaponik yaitu ikan lele dan kangkung. Tim PkM-MBKM memberikan pelatihan langsung kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda untuk mengolah ikan lele dan kangkung, menjadi tiga produk olahan bernilai jual yaitu nugget lele kangkung, kangkung crispy, dan sosis. Dalam kegiatan demonstrasi tersebut, ibu-ibu KWT Amanda menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap tahap pembuatan produk olahan ikan lele dan kangkung mulai dari persiapan bahan hingga proses memasak, sehingga dihasilkan produk berkualitas yang siap dipasarkan. Mereka dengan teliti memerhatikan proses memasak dan aktif bertanya untuk memastikan kualitas hasil yang optimal. Setelah sesi masak selesai, para peserta sangat menikmati hasil olahan, seperti nugget lele kangkung, kangkung crispy, dan sosis lele, yang memiliki rasa lezat dan tekstur yang disukai. Ibu-ibu KWT Amanda juga merasa sangat terinspirasi setelah melihat variasi olahan lele berbagai bentuk makanan seperti nugget lele kangkung dan sosis lele yang lebih menarik bagi anak-anak. Produk olahan ini menjadi solusi untuk menyediakan asupan protein berkualitas dan serat bagi keluarga, terutama untuk anak-anak yang memerlukan nutrisi seimbang dalam masa pertumbuhan sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi dan menjamin kehidupan yang sehat (SDG 3).

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan produk berbasis akuaponik dapat memberikan ide baru dalam pengolahan untuk menambah pendapatan keluarga dari hasil akuaponik (SDG 4 dan 8). Dengan keberhasilan kolaborasi ini dapat memperkuat relasi Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM dengan mitra yang berkelanjutan (SDG 17).

MBKM-Pkm: LUMBUNG MATARAMAN KEDUNGPOH BEBAS ANTRAKNOSA MELALUI APLIKASI BIOFERTILIZER

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 24 Oktober 2024

Sabtu (19/10), Tim MBKM-Pkm Fakultas Biologi UGM mengunjungi Lumbung Mataraman Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul untuk melakukan panen perdana cabai rawit (Capsicum annuum L.) hasil budidaya secara organik dengan aplikasi  biofertilizer. Tim MBKM-Pkm terdiri dari Rindha Amarsita, Fharsya Febrildha dan Siti Muyassaroh. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Biologi UGM angkatan 2021 dibawah bimbingan Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc.

Antraknosa adalah penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai dan menyebabkan kerugian besar bagi petani. Tim MBKM-Pkm sejak Maret 2024 memberikan penyuluhan dan pendampingan budidaya cabai rawit anti antraknosa dengan pengaplikasian biofertilizer setiap sepuluh hari sekali. Penggunaan biofertilizer sebagai agen pencegah antraknosa selain efektif dan murah juga dimaksudkan untuk menjaga lingkungan tetap lestari (sustainable). Dwi menyampaikan kepada KWT Kedungpoh,  “Penggunaan biofertilizer terbukti sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap serangan penyakit antraknosa. Selain itu, biofertilizer juga mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan nutrisi, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen”.

Slide content

Selama pelaksanaan program ini, petani di Desa Kedungpoh mengalami peningkatan hasil panen hingga 25% dibandingkan dengan panen sebelumnya. Selain itu, kualitas buah cabai juga menjadi lebih baik, dengan tingkat serangan penyakit yang jauh lebih rendah. Tri selaku anggota KWT Kedungpoh menyampaikan,  “Tanaman cabai yang dibudidayakan oleh Tim MBKM-Pkm bekerjasama dengan KWT Kedungpoh  tidak terserang antraknosa”. Serangan antraknosa biasanya semakin menjadi ketika turun hujan, namun tanaman cabai di Lumbung Mataraman sampai saat ini tetap sehat dan terbebas antraknosa walau telah terguyur hujan beberapa kali. Aplikasi bioferilizer mmpunyai keunggulan ramah lingkungan, mampu meningkatkan produktivitas (hasil panen dan kualitas buah), murah dan mudah dibuat serta merupakan  budidaya pertanian berkelanjutan.

Penyebarluasan penggunaan biofertilizer di Lumbung Mataraman Kedungpoh ini merupakan pelaksanaan dari SDGs-2 (Mengakhiri Kelaparan), SDGs-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDGs-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS-RNLD)

MBKM-Lit: Aplikasi Biofertilizer Menurunkan Residu Insektisida Anorganik di Lahan Tanaman Cabai Lumbung Mataraman Kedungpoh, Gunungkidul

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 24 Oktober 2024

Lumbung Mataraman Kedungpoh, Sabtu (19/10), Tim MBKM Penelitian Fakultas Biologi  Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan Ronald Wihan Pradana dan Tiffa Kusuma Dewi dibawah bimbingan Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. menyampaikan hasil riset kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedungpoh serta Pembimbing Lapangan, Tri Wahyuni. Tim MBKM Penelitian ini mengungkap potensi biofertilizer dalam mengatasi residu insektisida anorganik pada lahan pertanian. Melalui penelitian skala lapang, tim peneliti berhasil membuktikan bahwa biofertilizer mampu menjadi solusi ramah lingkungan untuk meremediasi tanah yang tercemar seng (Zn) akibat penggunaan insektisida anorganik secara berlebihan pada tanaman cabai dan mencegah timbulnya penyakit antraknosa pada cabai.

Seng (Zn), meskipun merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman, namun dalam jumlah berlebihan dapat menjadi racun dan merusak ekosistem tanah. Mikroorganisme yang terkandung dalam biofertilizer memiliki kemampuan unik untuk mengikat, mendegradasi, dan mengubah bentuk seng menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi tanaman dan lingkungan. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa aplikasi biofertilizer secara signifikan mampu menurunkan kadar seng dalam tanah hingga persentase penurunan 50%. Selain itu, penggunaan biofertilizer juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan tanaman cabai, kualitas buah, dan produktivitas secara keseluruhan”, ungkap Dwi dalam sesi pemaparan hasil riset MBKM Penelitian kepada anggota KWT Kedungpoh, Tri Wahyuni. Tri mengungkapkan, “Tanaman cabai yang ditanam oleh tim MBKM-Lit Fakultas Biologi UGM menunjukan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang jauh lebih baik setelah diberikan biofertilizer, terlihat dari tinggi tanaman  yang lebih baik, daun lebih hijau dan jumlah buah yang lebih banyak dari tiap tegakan”.

Kegiatan penelitian Tim MBKM-Lit Lumbung Mataraman Kedungpoh dimulai sejak Februari 2024 hingga saat ini. Budidaya tanaman cabai rawit ( Capsicum annuum L.) mulai dari pembibitan, penyiapan lahan, pindah tanam, penyiraman, aplikasi insektisida anorganik, aplikasi biofertilizer sampai pengukuran parameter lingkungan dan fisiologis di lahan maupun di laboratorium serta analisis data dan pembuatan laporan. Hasil penelitian ini akan disampaikan pada acara Research Day, 13-15 November 2024. Tim Peneliti telah menyiapkan poster, video kegiatan dan contoh produk cabai yang ditanam dengan aplikasi  di Lumbung Mataraman Kedungpoh. Selanjutnya Tim akan terus mengembangkan potensi biofertilizer ini bukan hanya sebagai pupuk dan penekan residu insektisa anorganik, namun juga agen pencegah serangan antraknosa pada tanaman cabai. Saat ini selain bekerjasama dengan Lumbung Mataraman Kedungpoh, Tim Peneliti juga bekerjasama dengan CSR PT PLN UP3 Yogyakarta.

Mengakhiri diskusi,  Tim Peneliti mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun pertanian yang lebih sehat dan lestari (sustainable) dengan memanfaatkan potensi biofertilizer. Kegiatan ini merujuk pada pangejawantahan SDGs-1 (Menghapus Kemiskinan), SDGs-2 (Mengatasi Kelaparan), SDGs-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDGs-15 (Menjaga Ekosistem Darat) dan SDGs-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS_RNLD)

Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM kembali memberikan pelatihan/studi tiru Pengelolaan pupuk organik bagi staf pengelolaan sampah dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Rabu, 16 Oktober 2024

Pada tanggal 16 Oktober 2024, Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM kembali memberikan pelatihan/studi tiru Pengelolaan pupuk organik bagi staf pengelolaan sampah dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM  Yogyakarta. Pelatihan ini terselenggara atas permintaan dari Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Peserta pelatihan/studi tiru adalah staf pengelolaan sampah dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM  yang hadir sebanyak 25 orang. Acara  tersebut dibuka oleh Kapala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Mulyanto, S.T.,M.M. sedangkan narasumber untuk kegiatan tersebut adalah Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. dan  Sukirno, S,Si.,M.Sc. Ph.D. Dalam kesempatan tersebut disampaikan metode pengelolaan dan pembuatan kompos dengan penambahan Bioferti 2023, program ini tidak hanya menangani pengelolaan sampah tetapi juga berperan penting dalam restorasi ekosistem. Dengan mendaur ulang limbah organik, dan berkontribusi pada kesehatan ekosistem lokal, meningkatkan kualitas tanah, dan mempromosikan keanekaragaman hayati. Pendekatan ini sangat penting dalam konteks perubahan iklim, karena ekosistem yang sehat lebih tahan terhadap tekanan lingkungan.


“Pelatihan/studi tiru ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat Fakultas Biologi yang memiliki formula Bioferti 2023 untuk membantu mempercepat pengomposan materi organik”, kata Sukirno saat pematerian.

Bioferti 2023 merupakan produk  starter dari Fakultas Biologi UGM yang terbukti mampu mendegradasi sampah  organik  dalam waktu sekitar  7 sampai 14 hari. Hasil analisis formula ini mempunyai kandungan  N 2,70% , P 0,62% dan K 68,3% sehingga memenuhi standar pupuk organik. Formula ini terus dikembangkan oleh Satgas Pengelola Sampah Organik yang mempunyai tim ahli Sukirno, S.Si.,M.Sc.,Ph.D. dan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc.

Sebagai kesimpulan, kunjungan studi tiru FEB UGM  tentang pengelolaan sampah dari Fakultas Biologi UGM mencerminkan komitmen UGM terhadap pendidikan untuk keberlanjutan. Dengan fokus pada restorasi ekosistem, perubahan iklim, universitas mengambil langkah signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Program Bioferti menjadi model bagi fakultas dan institusi lain, menunjukkan pentingnya mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam pendidikan dan penelitian.

Sarasehan “Pengolahan Limbah Organik Ramah Lingkungan dengan Mikrobia Katalitik dan Aplikasi Biostimulan dalam Pertanian dan Hortikultura” di Desa Condong Catur, Sleman

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 16 Oktober 2024

Pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024 telah dilaksanakan kegiatan Sarasehan bertajuk “Pengolahan Limbah Organik Ramah Lingkungan dengan Mikrobia Katalitik dan Aplikasi Biostimulan dalam Pertanian dan Hortikultura” di Balai Pertemuan Dusun Manukan, Desa Condong Catur, Sleman. Kegiatan sarasehan tersebut merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian kepada Masyarakat, Fakultas Biologi, UGM tahun 2024 yang diketuai oleh Prof. Dr. Endah Retnaningrum, M, Eng dengan 3 anggota mahasiswa yaitu Saffanah, Fadhila Nujannah dan Sekar Alya Maharani.


Sarasehan diikuti oleh oleh pengurus dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Manukan dengan jumlah 30 orang. Acara sarasehan diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi.  Pemaparan materi pertama mengenai “Pengolahan Limbah Organik Ramah Lingkungan dengan Mikrobia Katalitik” oleh Prof. Dr. Endah Retnaningrum, M, Eng. Limbah organik yang dibuang masyarakat, sampai saat ini umumnya dikelola dengan cara penimbunan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), sehingga masih menyebabkan pencemaran, air, tanah dan udara.  Limbah organik baik dari limbah perkotaan, limbah agroindustri rumah tangga dan kotoran hewan dapat diolah menggunakan mikrobia katalitik yang terdapat dalam usus maggot Black Soldier Fly (BSF). Tahapan pengolahan limbah organik tersebut meliputi pemilahan jenis limbah organik, pengaturan ukuran limbah organik dan pemeliharaan maggot BSF dalam limbah organik sampai semua limbah telah dirombak oleh mikrobia katalitik dalam usus maggot BSF.

Pemaparan materi sarasehan kedua mengenai “Aplikasi Biostimulan dalam Pertanian dan Hortikultura” oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. Biostimulan mengandung beberapa supplemen berupa nutrient, asam amino,  ekstrak tumbuhan atau ganggang laut,  asam humat, chitosan, beneficial microbes (Azotobacter spp.,  mycorrhizal fungi, Rhizobium spp., dan  Azospirillum spp.). Biostumulan tersebut bermanfaat untuk budidaya pertanian dan hortikultura karena dapat menstimulasi penyerapan nutrien oleh tanaman, meningkatkan kualitas dan hasil tanaman, meningkatkan aktivitas mikrobia rizosfer dan enzim-enzim, meningkatkan ketersediaan hormon serta meningkatkan fotosintesis. Selain manfaat positif tersebut biostimulan dapat menurunkan penggunaan pupuk kimia dan mengurangi efek gas rumah kaca, mendukung green agriculture, meningkatkan pendapatan masyarakat serta mendukung program ketahanan pangan nasional. Setelah pemaparan materi sarasehan, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan peserta sarasehan yang sangat antusias serta diakhiri dengan penutupan acara berupa foto bersama. Kegiatan sarasehan tersebut menunjukkan dukungan terhadap pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung air bersih dan sanitasi layak, kota dan komunitas berkelanjutan, penanganan perubahan iklim dan ekosistem darat (SDG 6, SDG 11, SDG 12 dan SDG 15).

Pelatihan dan Brainstorming: Konservasi Serangga Langka Sebagai Potensi Desa Wisata Berbasis Entomology Edventures Indonesia di Kulon Progo

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 15 Oktober 2024

Kulon Progo, 10 Oktober 2024—Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Kemitraan Skema DRTM KEMENDIKBUD RISTEK, Fakultas Biologi UGM yang dipimpin oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. bersama anggota tim mahasiswa yang terdiri dari R. Hanindyo Adi, S.Si., M.Sc., Aryo Setyo Pandu Wiranto, S.Si., M.Sc., Puji Lestari S.Pd., Syefrina Rosyada, S.Si., dan Kaifa Salwa Arrahma bersama mitra Omah JAMTRA, yakni Bapak Yunianto Hargo Nugroho, S.Hut,  Ibu Nurdiana Setianingsih, Ibu Suparti, dan Bapak Sunu mengadakan kegiatan pelatihan pengetahuan serangga dan brainstorming bersama masyarakat Dusun Crangah, Desa Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo untuk menggali potensi sebagai desa wisata berbasis entomologi.


Pada kegiatan ini, tim bersama mitra Omah JAMTRA mengunjungi rumah Bapak Tukino selaku Ketua RT 47 Padukuhan Crangah sebagai tempat berkumpulnya masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh warga masyarakat Padukuhan Crangah yang berjumlah sekitar 35 orang, serta tokoh masyarakat yang meliputi Ketua RT, Kepala Dusun, dan perwakilan Kelurahan Desa Hargotirto.

Kegiatan ini dipandu oleh Puji Lestari S.Pd sebagai pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh tokoh masyarakat. Selanjutnya, pada sesi inti dilaksanakan penyampaian materi yang berjudul “Konservasi Serangga Langka: Potensi Desa Wisata Berbasis Entomology Eduventure” oleh  Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan brainstorming terkait potensi Padukuhan Crangah sebagai desa wisata. Selain itu, pada sesi ini juga dilaksanakan sharing bersama pengelola Omah JAMTRA, yakni Bapak Yunianto Hargo Nugroho, S.Hut yang memberikan ilmu dan wawasannya mengenai budidaya ulat sutera Samia yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun. Rangkaian kegiatan ditutup dengan makan siang bersama warga dan dokumentasi bersama.

Kegiatan pengenalan dan penggalian potensi ini berjalan dengan lancar dan tim diterima dengan sangat antusias oleh warga. Melalui pemaparan materi dan brainstorming ini, diharapkan akan terjalin kerja sama yang baik antara Padukuhan Crangah sebagai tempat konservasi serangga langka sekaligus desa wisata berbasis entomology eduventures.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu No Poverty: Tanpa Kemiskinan; Industy, Innovation, and Infrastructure: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur; dan Partnership for the Goal: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Fakultas Biologi UGM menginspirasi Warga Dusun Pajangan Ciptakan Konten Positif dan Aman di Media Sosial

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 10 Oktober 2024

WhatsApp Image 2024-11-08 at 09.35.36 (1)
WhatsApp Image 2024-11-08 at 09.35.35
WhatsApp Image 2024-11-08 at 09.35.36

Yogyakarta, 5 Oktober 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melanjutkan komitmennya dalam meningkatkan keterampilan digital masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, warga Dusun Pajangan, Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, mendapat pembekalan dari Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. Eng., dosen Fakultas Biologi UGM, mengenai cara bermedia sosial secara aman dan menjadi konten kreator yang kreatif serta positif. Kegiatan ini adalah bagian dari program Desa Mitra Fakultas Biologi UGM dengan Desa Wedomartani, yang bertujuan memperkuat literasi digital di kalangan masyarakat desa agar dapat mengikuti perkembangan zaman dengan bijak.

Bu Zuliyati membagikan berbagai panduan praktis tentang bagaimana memanfaatkan media sosial secara aman dan bertanggung jawab, menghindari risiko-risiko negatif yang kerap terjadi di dunia maya, serta menciptakan konten yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Kami berharap warga Pajangan dapat menggunakan media sosial tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk menyampaikan informasi yang positif dan berdaya guna bagi komunitas” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi ini memiliki dampak luas yang sejalan dengan beberapa tujuan utama Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, melalui pendidikan literasi digital ini, kegiatan ini mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan membuka akses kepada informasi dan keterampilan digital yang relevan bagi masyarakat desa. Kedua, dengan mengajarkan keterampilan untuk menjadi konten kreator, warga memiliki peluang untuk berwirausaha dan menciptakan konten sebagai bagian dari ekonomi digital, yang berkontribusi pada SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Selain itu, melalui pemahaman tentang keamanan digital, warga diharapkan mampu berpartisipasi dalam lingkungan media yang lebih aman dan bertanggung jawab, yang mendukung SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Desa Wedomartani juga mencerminkan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, di mana kerja sama yang harmonis antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat mewujudkan tujuan bersama menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Dengan adanya sosialisasi ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Dusun Pajangan dan mendukung perkembangan digital yang inklusif dan aman.

Pengelolaan Sampah: Pekerjaan Rumah bagi Warga Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Kamis, 10 Oktober 2024

Permasalahan sampah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjadi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Masalah ini berdampak langsung pada kualitas hidup warga, mulai dari pencemaran lingkungan hingga masalah kesehatan. Melihat urgensi ini, Tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2024, yang dipimpin oleh Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes., bersama anggota tim yaitu Anida Safriyani, Nailah Aufa Khansa Darin Azhar, Rizquita Brillianti, dan Safia Putri Sakanti mahasiswa Fakultas Biologi, UGM angkatan 2021, merasa perlu memberikan pendampingan terkait pengelolaan sampah dan inisiasi Bank Sampah di Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman.


Program ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Takmir Masjid Jami’ Darussalam, yang diwakili oleh bapak Gunardi S.Si. Pendekatan program dilakukan secara bertahap, dimulai dengan survei untuk memetakan kebiasaan pengelolaan sampah warga Dusun Pajangan. Survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 September 2024, dengan melibatkan sekitar 40 warga, berusia antara 14 hingga 70 tahun. Program ini dilanjutkan dengan sosialisasi yang bertajuk “Pengelolaan Sampah dan Inisiasi Bank Sampah di Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman” pada tanggal 5 Oktober 2024. Dalam kegiatan ini, tim MBKM menjelaskan mengenai jenis sampah organik dan anorganik, serta teknik pengelolaannya menggunakan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace). Tim juga memaparkan konsep bank sampah dan tahapan inisiasinya. Program ini mendukung pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan no. 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), no. 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), serta no. 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Selama sosialisasi, warga sangat antusias dan menunjukkan minat yang tinggi dalam memahami cara pengelolaan sampah yang benar. Diskusi yang berlangsung juga penuh partisipasi aktif dari warga. Sebagai langkah awal untuk inisiasi pendirian bank sampah, tim MBKM memberikan beberapa tempat sampah untuk pemilahan sampah organik dan anorganik. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan kesadaran dan inisiatif warga Dusun Pajangan dalam memilah sampah yang mereka buang, sekaligus sebagai langkah awal pembentukan bank sampah di dusun tersebut. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar di lingkungan sekitar mereka. Dengan menerapkan pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari-hari, warga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, taraf hidup, kesehatan, serta menambah nilai ekonomis dari pengelolaan sampah rumah tangga.
12345…30

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY