• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Adjunt Professor
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
    • Berkala Ilmiah Biology
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Kerja Sama
  • hal. 8
Arsip:

Kerja Sama

Kerja Sama Survei Bioprospeksi Tumbuhan Obat di Taman Nasional Gunung Merbabu

Kerja SamaRilis Berita Kamis, 18 Juli 2024

Pada tanggal 16 dan 17 Juli 2024, tim peneliti dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc., melaksanakan survei etnobotani dalam rangka kerja sama Bioprospeksi Tumbuhan Obat bersama Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Survei ini dilaksanakan di Resort Ampel dan Resort Kopeng, Taman Nasional Gunung Merbabu.

Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk mengumpulkan data penggunaan tumbuhan obat dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional. Inisiatif ini sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tim peneliti mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan penduduk setempat yang berbagi pengetahuan tradisional mereka tentang khasiat obat dari berbagai tumbuhan.


Setelah pengumpulan data dari masyarakat, tim melanjutkan survei lapangan untuk mengoleksi sampel tumbuhan obat yang disebutkan. Pekerjaan lapangan ini sangat penting untuk proses bioprospeksi yang bertujuan mengidentifikasi tumbuhan dengan potensi aplikasi biomedis. Sampel yang dikumpulkan akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan komposisi kimia dan manfaat kesehatannya.
Prof. Dr. Ratna Susandarini menekankan pentingnya penelitian ini dalam berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang kesehatan, konservasi keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. “Pekerjaan kami di sini tidak hanya bertujuan untuk menemukan senyawa obat baru tetapi juga untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan di Taman Nasional Gunung Merbabu,” ujarnya.

Kerja sama antara UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan langkah penting menuju integrasi pengetahuan tradisional dengan penelitian ilmiah modern. Pendekatan ini tidak hanya menghormati dan melestarikan warisan budaya masyarakat lokal tetapi juga meningkatkan pemahaman ilmiah tentang tumbuhan obat.

Taman Nasional Gunung Merbabu, yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya, menyediakan lingkungan yang ideal untuk jenis penelitian ini. Taman ini merupakan rumah bagi banyak spesies tumbuhan, banyak di antaranya telah digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan. Dengan mendokumentasikan dan mempelajari tumbuhan-tumbuhan ini, tim peneliti berharap dapat berkontribusi pada pengetahuan global tentang keanekaragaman hayati tumbuhan obat.

Masyarakat lokal memainkan peran penting dalam penelitian ini. Pengetahuan dan praktik tradisional mereka adalah sumber daya yang sangat berharga untuk mengidentifikasi tumbuhan dengan khasiat obat. Keterlibatan masyarakat juga memastikan bahwa manfaat dari penelitian ini dibagikan kepada mereka yang telah melestarikan pengetahuan ini selama beberapa generasi.
Survei lapangan di Resort Ampel dan Resort Kopeng dilaksanakan dengan dukungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang memberikan bantuan logistik dan akses ke lokasi penelitian. Kerja sama ini menyoroti pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan konservasi dan pembangunan berkelanjutan.

Temuan dari penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal ilmiah dan dibagikan kepada masyarakat lokal serta pemangku kepentingan terkait. Penyebaran pengetahuan ini sangat penting untuk mempromosikan konservasi tumbuhan obat dan pemanfaatannya yang berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, survei bioprospeksi tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Merbabu adalah inisiatif penting yang menggabungkan pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern. Inisiatif ini bertujuan untuk berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati, penemuan senyawa biomedis baru, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs yang lebih luas.

BAPPENAS RI Kunjungi Fakultas Biologi UGM dalam Upaya Pengembangan Konservasi Sumber Daya Genetik di Indonesia

Kerja SamaRilis Berita Rabu, 3 Juli 2024

Yogyakarta, 3 Juli 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia yang terdiri atas Tim Direktorat Kehutanan BAPPENAS. Pertemuan tersebut dalam rangka diskusi dan kunjungan lapangan terkait rangka penelitian dan pengembangan sumber daya genetik keanekaragaman hayati di Indonesia. Kunjungan tersebut diterima di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, turut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, Dr. Eko Agus Suyono, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, dosen dari berbagai laboratorium di Fakultas Biologi, serta Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi UGM, Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D.


Prof. Budi selaku Dekan Fakultas Biologi menyambut baik kunjungan lapangan dari BAPPENAS, terlebih dukungan terhadap kurasi sumber daya genetik untuk biodiversitas sangat diperlukan untuk keberlanjutan ekosistem. Beliau, didampingi oleh Dr. Eko menyampaikan profil Fakultas Biologi. Beliau menggaris bawahi keresahan di dunia biologi terhadap kurasi hayati melalui pembentukan program studi terbaru di Fakultas Biologi, Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH).

Pak Alan selaku Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM turut menyambut baik kunjungan BAPPENAS. Beliau menyampaikan PIAT turut mendukung upaya pengelolaan biodiversitas Indonesia kedepannya. Rekan BAPPENAS turut berencana untuk mengunjungi kawasan PIAT UGM di Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Farida Yulistianingrum, S.Si., ME, MPP, dari BAPPENAS, mengungkapkan bahwa BAPPENAS menyadari potensi keanekaragaman hayati dan sumber daya genetik Indonesia. Kunjungan BAPPENAS tersebut bertujuan untuk menggali data, informasi, dan pandangan pakar/akademisi dan instansi terkait gap dalam pengembangan sumbur daya genetik. Upaya pengembangan tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan pemetaan maupun analisis biodiversitas di setiap regional. Bu Farida turut menyadari adanya tantangan terkait riset ditingkat perguruan tinggi, hingga regulasi-regulasi yang dianggap belum atau kurang mendukung pelaksanaan penelitian.

“Pengelolaan sumber daya belum terkoneksi, masing lebih banyak tersimpan di tingkat individu peneliti universitas,” tukas Prof. Budi. Beliau turut menyampaikan keresahan yang mendorong pembentukan Indonesia Biodiversity Index (IBI) sejak 2019 lalu. IBI bekerja sama dengan Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI) dan berbagai Non-Government Organization (NGO) di Indonesia untuk pengumpulan dan berbagi data biodiversitas. Prof. Budi menegaskan banyaknya data yang dihasilkan oleh peneliti Indonesia, namun tersebar dalam bentuk thesis, buku, dan sebagainya. Upaya kurasi data tersebut telah berjalan selama empat tahun, dan pada tahun 2024 sendiri sudah menghasilkan tidak kurang dari 11.000 informasi data status dan tren spesies. Dr. Miftahul Ilmi yang bernaung di bawah Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi selanjutnya menambahkan, culture collection berbagai genom mikrobia di Indonesia masih terbatas. Koleksi terbesar ada saat ini dikelola oleh Laboratorium Indonesian Culture Collection (InaCC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sedangkan koleksi lainnya dikelola oleh peneliti di berbagai universitas di Indonesia. Kultur tersebut hanya sebesar 0,4% dari keseluruhan culture collection di dunia.

Dr. Eko dengan fokus riset mikroalga-nya di bawah Laboratorium Bioteknologi turut menyampaikan urgensi dalam kurasi kultur tersebut, diantaranya biaya pemeliharaan kultur yang mahal termasuk sumber daya manusia yang bisa mengelola kultur, serta tidak adanya database khususnya database bioprospeksi. Menurutnya, database tersebut krusial untuk kemajuan negara khususnya kontribusi terhadap berbagai industri seperti farmasi, dan sebagainya.

BAPPENAS turut mengakui keterbatasan policy/aturan dari pusat hingga regional yang masih berfokus pada nilai ekonomi. Usulan terkait regulasi insentif terhadap upaya konservasi atau biodiversity credit di daerah masih perlu dievaluasi sebagai dukungan pelestarian biodiversitas. Sayangnya, model untuk biodiversity credit lebih banyak berfokus pada area terrestrial dan terbatas pada wilayah perairan.

Dikusi selanjutnya berlanjut pada keresahan pengelolaan database biodiversitas di berbagai bidang kelimuan; entomologi, satwa liar, dan berbagai tumbuhan yang menjadi fokus riset di Fakultas Biologi UGM. Upaya pengelolaan sumber daya genetik dirasa menjadi keresahan darurat sehingga perlu upaya pengelolaan index database Indonesia berkelanjutan, termasuk usulan biodiversity index yang menjadi capaian kinerja daerah.

Kunjungan lapangan tersebut dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, serta Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM. Diskusi antara BAPPENAS dengan Fakultas Biologi UGM tersebut diharapkan dalam berkontribusi dalam observasi, pengembangan tata kelola biodiversitas dan regulasi terkait, sehingga Indonesia bisa semakin berdikari dalam pengelolaan biodiversitasnya.

Perkuat Kerjasama Riset, Dosen Fakultas Biologi UGM kunjungi ARC Training Centre for Future Crops Development ANU dan UoA melalui Program KONEKSI

Kerja SamaRilis Berita Senin, 24 Juni 2024

Sabtu 1 Juni 2024, menjadi awal perjalanan salah satu dosen Fakultas Biologi UGM, sekaligus kepala Pusat Studi Bioteknologi, Dr. Yekti Asih Purwestri mengikuti kegiatan training serta workshop di the Australian National University (ANU) dan University of Adelaide (UoA), Australia. Program ini merupakan bagian dari Hibah KONEKSI yg merupakan partnership program antara Australia dan Indonesia. Dengan judul “Building a Sustainable Future: Developing Nutritious and Climate-Resilient Crop Varieties”, kolaborasi ini juga melibatkan BRIN Indonesia dan IRRI Filipina. Melalui pendanaan tersebut, Dr. Yekti berkesempatan mengikutsertakan dosen muda Fakultas Biologi yaitu Dr. Siti Nurbaiti. Keduanya disambut hangat oleh anggota Australian Research Council (ARC) Training Centre for Future Crops Development pada Senin 3 juni 2024, yang sekaligus bertepatan dengan pertemuan yang rutin mereka dilakukan setiap pekan pertama di setiap bulan.


Selama dua pekan berada di ANU, Dr. Yekti dan Dr. Baiti didampingi oleh Dr. Hendry Susila yg merupakan Innovation Fellow di Training Centre sekaligus Chief Investigator dari hibah KONEKSI tim ini. Dr. Hendry juga adalah alumnus Fakultas Biologi UGM angkatan 2007 yang waktu itu dibimbing oleh Dr. Yekti untuk tugas akhir skripsi. Selain melakukan kegiatan laboratorium terkait kerja molekuler, Dr. Yekti dan Dr. Baiti juga mengunjungi Australian Plant Phenomic Network (APPN) yg menyediakan fasilitas dengan machine learning system sehingga dapat digunakan untuk analisis karakter tanaman dengan otomatis. Salah satunya melalui high-throughput multispectral imaging yang dapat menangkap tampilan tiga dimensi (3D) tanaman dengan gelombang jangkauan panjang cahaya yang lebar. Begitu juga dengan banyak growth chamber terkontrol dan capsule chamber untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama terkait ekofisiologi.

Dalam momen lainnya, bertepatan dengan kunjungan penerima Australian Award yg kebanyakan pesertanya berasal dari industri kelapa dan rempah di Indonesia, Dr Yekti dan Dr Baiti juga bergabung dalam kegiatan yg terlaksana di Agrifood Innovation Institute tersebut. Dr Hendry juga memperkenalkan Training Centre dan hibah KONEKSI yg saat ini diperoleh. Di hari akhir di ANU, Dr. Yekti berkesempatan mengisi kegiatan seminar yg rutin dilaksanakan oleh Research School of Biology, Division of Plant Sciences (PS Seminar Series) yg dapat diakses secara luring maupun daring. Beliau mempresentasikan penelitian-penelitian yg telah dilakukan oleh kelompok riset padi berpigmen yang dibinanya. Masih di ANU, Dr. Yekti dan Dr. Baiti juga bertemu dengan mahasiswa program IUP Fakultas Biologi UGM yang saat ini mengikuti program double degree di School of Biology, College of Science, ANU (Vanessa Jesslyn Wijaya dan Sabut Kharisona) serta salah satu alumnus Fakultas Biologi UGM, Imam Fathoni, yang saat ini mengikuti program Ph.D.

Kegiatan berlanjut di Adelaide, berupa workshop yg dihadiri oleh seluruh anggota Training Centre for Future Crops Development dari ANU dan UoA, termasuk mitra industri. Tim KONEKSI juga hadir secara lengkap: Dr. Tri Rini Nuringtyas, Dr. Yustina C.F.S., Gloria Fransisca K.L., dan tim asisten peneliti dari UGM; Dr. Aris Hairmansis, Dr. Yudhistira Nugraha, dan Trias Sitaresmi, M.Sc. dari BRIN; serta Prof. Inez Slamet-Loedin dari IRRI. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 18-21 Juni 2024 ini, tidak hanya berisi penyampaian overview visi, program, area penelitian, serta capaian dari Training Centre tetapi juga peluang kerja sama ke depan serta sharing dari mitra tentang diversitas karir dan pengalaman kerja dalam penelitian dan industri. Sesi poster dari mahasiswa doktor dan postdoktoral juga semakin menstimulasi komunikasi antar peserta dan membangun koneksi baru. Diskusi terkait konsep Responsible Research and Inclusive Innovation (RRII) juga semakin memperkaya interaksi dengan pembagian peserta ke dalam grup-grup kecil.

Kegiatan workshop dilanjutkan dengan pertemuan konsorsium KONEKSI untuk menyampaikan progres penelitian baik dari penelitian science maupun social science. Bersama dengan Prof. Barry Pogson (Centre Director) dan Prof. Joan Leach (Director Australian National Centre for the Public Awarness of Science), diskusi terkait capaian, tantangan, dan keberlanjutan kerja sama ke depannya menjadi poin bahasan utama dengan harapan kolaborasi ini tetap terjaga dan menjadi lebih kuat.

Hari terakhir di Adelaide, tim KONEKSI berkesempatan untuk datang ke Waite campus UoA tepatnya ARC Centre of Excellence in Plants for Space (P4S) yang merupakan konsorsium penelitian

internasional dengan salah satu projek untuk mengembangkan dan menyediakan tanaman dengan gizi tinggi, pasokan bahan dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk eksplorasi angkasa dimasa mendatang. Selain itu juga, tim KONEKSI mengunjungi the Australian Plant Phenomics Facility yang ada di UoA. Dengan fasilitas ini, gabungan antara biologi, teknik, robotika, dan managemen data dikolaborasikan dan diintegrasikan untuk mengukur bagaimana genetika tanaman diekspresikan dalam berbagai kondisi pertumbuhan sehingga dapat mempercepat pemahaman dan pengembangan varietas tanaman dengan hasil lebih tinggi dan lebih bergizi, tahan terhadap perubahan iklim, dan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini juga, diharapkan kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dengan ANU yang sudah terjalin, akan terus berlanjut dan semakin kuat, baik bagi mahasiswa maupun dosen untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, serta jejaring internasional sebagai bentuk komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan sesuai dengan sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang meliputi kualitas pendidikan yang baik (SDGs 4) dan revitalisasi kemitraan global (SDGs 17). Selain program double degree yang sudah berjalan, terdapat kesempatan terbuka lainnya melalui program Future Research Talent (FRT) (https://science.anu.edu.au/study/scholarships/future-research-talent-awards-indonesia) maupun beasiswa dari ANU bagi mahasiswa kandidat Ph.D.

Kerjasama Fakultas Biologi UGM dengan UPT Laboratorium Terpadu UNS Melalui Pelatihan “Pengujian Aktivitas Antibakteri”

Kerja Sama Senin, 27 Mei 2024

Pada hari Rabu, 8 Mei 2024 telah dilakukan Pelatihan “Pengujian Aktivitas Antibakteri” yang merupakan salah satu kegiatan Kerjasama Fakultas Biologi UGM dengan UPT Laboratorium Terpadu UNS. Pelatihan tersebut diselenggarakan secara hybrid dalam rangka peningkatan kompetensi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan mahasiswa UNS yang diketuai oleh Dr. Endang Susilowati, M.Si. Kegiatan pelatihan diawali dengan pembukaan oleh Prof. Dr. Sayekti Wahyuningsih, M. Si, selaku Kepala UPT Laboratorium Terpadu, kemudian dilanjutkan penyampaian materi secara online oleh Prof Dr. Endah Retnaningrum, M. Eng, sebagai wakil Fakultas Biologi, UGM. Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini para peserta berpartisispasi aktif dalam diskusi sehingga acara berlangsung interaktif dan menarik. Setelah semua pertanyaan dijelaskan oleh narasumber pemateri pelatihan, kegiatan diteruskan praktek di laboratorium dengan narasumber Dr. Widya Mudyantini, M.Si. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sangat beragam baik dari mahasiswa dan PLP UNS, UMS, Poltekes Surakarta serta peneliti BRIN dengan jumlah 45 orang. Adanya pelatihan tersebut menunjukkan dukungan terhadap pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pendidikan berkualitas dan kemitraan untuk mencapai tujuan. (SDG 5 dan SDG 17). Kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan UPT Laboratorium Terpadu UNS diharapkan dapat memperkuat silaturahmi dan memberikan dampak positif pada kedua belah pihak. Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian terkait aktivitas antibakteri, yang sejalan dengan upaya mendukung pendidikan berkualitas dan dan kemitraan untuk mencapai tujuan.


Fakultas Biologi UGM Gelar Kuliah Umum Biomimetic Design dan Eksplorasi Bio-engineering bersama Profesor Biomaterial dan Biomimetik dari University of Edinburgh, United Kingdom

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Sabtu, 18 Mei 2024

Yogyakarta, 17 Mei 2024 – Dr. Parvez Alam, A Reader (Professor without a Chair) dari School of Engineering, University of Edinburgh, United Kingdom sekaligus Adjunct Professor di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyampaikan kuliah umum bertajuk “Biology-Engineering Interface”. Kuliah umum tersebut berlangsung di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM dan dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Biologi.


Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi turut hadir untuk membuka sekaligus memoderatori kuliah tamu tersebut.

“Biologi memiliki tingkat diversitas yang ekstrim,” ungkap Dr. Parvez mengawali presentasinya, Jumat (17/5) lalu. Ahli Biomaterial dan Biomimetic dari University of Edinburgh itu menyebutkan bagaimana para ilmuan mencoba membuat tiruan dari diversitas organisme yang ada, yang selanjutnya ia sebut dengan bio-mimetic design.

Dr. Parvez menjelaskan contoh mekanisme sirip pesawat yang dirancang untuk menangkap udara dengan stabil yang selanjutnya berusaha dikembangkan kemungkinan sirip tersebut terletak di depan, stabil namun dengan laju kecepatan yang dapat dimaksimalkan. “But it is not working at the moment because as what I said, biology is beyond further,” Dr. Parves menambahkan.

Riset bio-mimetic telah dikembangkan oleh ilmuwan di penjuru dunia dari level makro hingga tingkat molekular. Pengembangan struktur bangunan yang terispirasi dari tulang manusia: kuat, kokoh, namun ringan; design sarung tangan yang mampu menempel pada permukaan kering yang terinspirasi dari cicak, hingga bagaimana jaring lama-laba lebih kuat 350 kali dibandingkan baja.

Dr. Parvez selanjutnya menjelaskan bagaimana design morfologi dan struktur organisme terbentuk menyesuaikan dengan cara bertahan hidup dan lingkungannya, termasuk bagaimana manusia mencoba untuk merancang ulang stuktur morfologi tersebut. Dr. Parvez menyebutkan beberapa penelitian bio-mimetic pada cakar hewan aboreal hingga riset kekuatan pada selubung telur laba-laba.
“How can biology help engineers?” Dr. Parvez mempresentasikan studi mahasiswanya yang mencoba merancang sayap yang terispirasi dari mekanisme sayap serangga. Studi tersebut berfokus pada mekanisme terbang dengan energi yang efisien berdasarkan pergerakan sayap serangga yang minim pergerakan otot.

Sinergi antara bidang biologi dengan rekayasa ini diharapkan dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana organisme terbentuk dan bekerja, serta mengimplementasikannya dalam teknologi masa kini.

Kuliah umum dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta, baik mahasiswa maupun dosen, sangat antuasias mengikuti perkuliahan tersebut dan tertarik untuk mempelajari studi biommetic engineering kedepannya.

Kuliah umum ditutup oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi. Diharapkan kuliah umum tersebut dapat menjadi wadah inspirasi kolabrasi sekaligus menguatkan hubungan kerja sama terutama antara Fakultas Biologi UGM dengan University of Edinburgh di masa mendatang, sejalan dengan komitmen terhadap Sustainable Development Goals untuk peningkatan pendidikan yang inklusif dan perluasan kerja sama (SDG 4 dan 17).

Iniasi Kerja Sama Pengelolaan Kawasan Taman Nasional, Perwakilan Fakultas Biologi Ikuti Rapat Koordinasi Tata Keloka Kerja Sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Senin, 6 Mei 2024

Dalam rangka menjamin penyelenggaraan kerja sama yang baik sesuai peraturan yang berlaku, maka dua orang dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. dan Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. mengikuti rapat koordinasi Tata Kelola Kerja Sama di Kawasan Konservasi. Rapat tersebut dilaksanakan di kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNG Merapi) pada Jum’at 3 Mei 2024. Paparan mengenai peraturan dan prosedur kerja sama antara akademisi dengan Unit Pelaksana Teknis Pengelola (UPT) Kawasan Konservasi disampaikan oleh Drs. Toto Indraswanto, M.Sc. dari Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi, Ditjen KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


Dalam rencana kerjasama dengan pihak TNG Merapi, ruang lingkup yang akan dikerjakan adalah dalam aspek Penguatan Fungsi Kawasan Konservasi. Secara lebih spesifik, program kerjasama meliputi Penguatan Kelembagaan, Pengawetan Flora dan Fauna, Pemulihan Ekosistem, dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam hal prosedur untuk memulai kerjasama bagi fakultas atau universitas dengan lebih dari satu UPT, dalam hal ini TNG Merapi dan TNG Merbabu, maka dokumen yang perlu dibuat adalah Memorandum of Understanding (MoU) antara Dekan atau Rektor dengan Dirjen KSDAE, kemudian diikuti dengan Perjanjian Kerja Sama yang nantinya akan dijabarkan lebih detil dalam Rencana Pelaksanaan Program dan Rencana Kegiatan Tahunan. Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari berbagai universitas diantaranya UGM, UAJY, dan INTAN. Perwakilan dari UGM terdiri dari Fakultas Biologi, Fakultas Kehutanan dan Fakultas MIPA. Selain mengenai tata kelola, dalam diskusi dengan pihal TNG Merapi juga dibahas spesies prioritas yang perlu diteliti potensi, statusnya di alam, dan konservasinya.

Rapat koordinasi tersebut diharapkan menjadi langkah yang baik dalam peningkatan pelaksanaan kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi. Hal ini sejalan dengan komitmen Fakultas Biologi dalam dukungannya terhadap tujuan pembanganun berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) dalam rangka pelestarian ekosistem darat (SDG 15) melalui kerja sama yang berkelanjutan (SDG 17).

Inisiasi Kerja Sama Fakultas Biologi dengan Faculty of Science, Durham University, United Kingdom

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Sabtu, 6 April 2024

Yogyakarta, 6 April 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada melebarkan jaringannya dalam kolaborasi dan rekognisi internasional melalui inisiasi kerja sama dengan Durham University, khususnya Faculty of Science. Bersama dengan Fakultas Geografi dan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Gadjah Mada, diskusi kerja sama berlangsung secara daring dan dihadiri oleh Prof. Olive Roberts selaku Executive Dean Faculty of Science, Prof. Jun Jie Wu selaku Deputy Executive Dean Faculty of Science serta beberapa kolega lainnya dari Durham University.


Alfatika Aunuriella Dini, Ph.D. selaku Head of Office of International Office UGM memandu diskusi pada Jumat (6/4) siang tersebut yang diawali dengan paparan kerja sama dari Fakultas Biologi UGM, diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi.

Dr. Eko memaparkan berbagai kerja sama yang dapat dijalin dan telah terjalin sebelumnya oleh Fakultas Biologi dengan berbagai mitra internasional. Beliau menyampaikan terkait kelas internasional (International Undegraduate Program) di program studi biologi dimana seluruh kelas disampaikan dalam Bahasa inggris menjadi peluang tambahan untuk menjalin kolaborasi pertukaran pelajar (student exchange) dari berbagai negara. Dr. Eko turut menambahkan kesempatan bagi mahasiswa maupun dosen khususnya dari Durham University untuk berpartisipasi dalam International Summer Course Fakultas Biologi yang akan berlangsung Juni mendatang.

Diskusi dilanjutkan dengan presentasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta Fakultas Geografi. Masing-masing fakultas turut menyampaikan program internasional yang dapat dikolaborasikan dengan termasuk student exchange, mobility program dan summer course. Alfatika turut menambahkan potensi kerja sama double degree 1+1 melalui skema pendanaan LPDP yang dapat dikolaborasikan dengan tiap fakultas. Diharapkan inisiasi tersebut dapat disusul dengan diskusi lainnya yang lebih komperhensif.

Diskusi tersebut merupakan jembatan yang baik untuk peningkatan jaringan kolaborasi Universitas Gadjah Mada terutama Fakultas Biologi dengan Durham University. Harapannya melalui kolaborasi tersebut dapat mendukung peningkatan pendidikan hingga penelitian di Fakultas Biologi UGM dan peningkatan kesempatan belajar mahasiswa hingga tingkat Internasional, sejalan dengan dukungan terhadap Sustainable Development Goals untuk peningkatan pendidikan dan perluasan kerja sama (SDG 4 dan 17).

Fakultas Biologi Jalin Kerja Sama dengan LAZNAS Yatim Mandiri, Bank Sampah Bumi Sembada, dan yayasan Jaringan Satwa Indonesia

Kerja SamaPengelolaan SampahTajuk Kamis, 14 Maret 2024

Yogyakarta, 8 Maret 2023 – Bertempat di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Fakultas Biologi menerima kunjungan dari 3 mitra MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Acara tersebut disambut langsung oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, dan dihadiri oleh perwakilan dari LAZNAS Yatim Mandiri, Yayasan Jaringan Satwa Indonesia, dan Bank Sampah Bumi Sembada, serta dosen Fakultas Biologi selaku pelaksana kerja sama diantaranya Wahyu Aristyaning Putri, S.Si., M.Sc., Ph.D. dari Laboratorium Bioteknologi, Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan, dan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Sistematika Hewan.

Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Sampai saat ini Yatim Mandiri sudah memiliki 46 kantor layanan di 14 Propinsi di Indonesia. Dengan berbagai program kemandirian yang ada, harapannya Yatim Mandiri semakin berkembang lebih baik dan mampu menebar manfaat lebih luas.

Yayasan Jaringan Satwa Indonesia adalah Jakarta Animal Aid Network atau dikenal dengan JAAN didirikan pada bulan Februari 2008 oleh Femke den Haas, Karin Franken dan Natalie Stewart sebagai wadah bagi masyarakat untuk menghubungi/melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap hewan atau mengetahui informasi mengenai kesejahteraan hewan di Indonesia.

Sementara Bank Sampah Bumi Sembada berdiri sejak 2023 yang terletak di Desa Sukoharjo Padukuhan Besi, Sleman. Terdapat 75 kategori jenis sampah yang dapat dijual masyarakat ke bank sampah sehingga diharapkan masyarakat lebih semangat dalam memilah sampah dengan meningkatkan ekonomi masyarakat dan membantu mengatasi masalah sampah.

Kunjungan tiga mitra tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan Fakultas Biologi khususnya melalui skema MBKM dengan jumlah tiga perjanjian kerja sama untuk masing-masing mitra. Prof. Budi menyambut langsung inisiasi kerja sama yang akan dilangsungkan dan berharap kerja sama tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak.

Dengan terjalinnya kerja sama dengan 3 mitra trersebut, Fakultas Biologi UGM berharap ilmu Biologi dapat bermanfaat untuk masyarakat luas dan juga dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Program; SDGs) khususnya dalam pengembangan Pendidikan inklusif (SDG 4), kota dan permukiman yang berkelanjutan (SDG 11) melalui kolaborasi dan kerja sama yang berkelanjutan dengan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17).

 

Guest Lecture: Leiden University Goes to UGM, Soroti Pengembangan Zebrafish untuk Hewan Model Riset

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Jumat, 8 Maret 2024

Yogyakarta, 6 Maret 2024 – Fakultas Biologi bekerja sama dengan Fakultas Farmasi, dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan menyelenggarakan ku iah tamu yang berkolaborasi dengan Universiteit Leiden, the Netherland. Kuliah tamu diselenggarakan di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi dengan narasumber Prof. Dr. Herman Spaink selaku Professor of Cell and Molecular Biology, Prof. dr. Erik Danen selaku Dean of Graduate School of Science sekaligus Professor of Cancer Drug Target Discovery, Universiteit Leiden, serta Dr. Jan de Sonneville, dan Dr. Yi Ding dari Life Science Method BV, the Netherlands. Kuliah dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada.


“Pada kuliah tamu kali ini tidak hanya menghadirkan satu, melainkan 4 guest lecturer,” ungkap Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi pada sambutannya, Rabu (6/3). Beliau juga memberikan salam hangat kepada keempat pembicara yang hadir mengisi kuliah tamu sekaligus menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah lama terjalin antara Fakultas Biologi UGM dengan Universiteit Leiden khususnya Faculty of Science.

“We have collaborated with UGM on joint facility, working with robotic injection and CRISPR Cas9,” tukas Prof. Herman menyambung sambutan Prof. Budi sebelumnya. Beliau mengapresiasi kerjasama riset yang terjalin terutama dalam pembangunan fasilitas bersama untuk riset Zebrafish dengan UGM.

Pada kuliah tamu tersebut, Dr. Yi Ding memberikan paparan bertajuk “Zebrafish: an excellence organism for diabetes” yang berfokus pada risetnya pada pengembangan Zebrafish sebagai hewan model untuk studi kasus diabetes. Selanjutnya, Dr. Jan de Sonneville “From research Finding to Prototype to Product. Design, Engineering, and Business Development of Life Science Methods BV“. Dr. Jan menyampaikan pengembangan alat robotic microinjection sebagai alternatif dari injeksi manual yang efisien dan efektif.

Sebagai Dean of Graduate School of Science, Universiteit Leiden, Prof. Erik turut memberikan pemaparan terkait Universiteit Leiden khususnya Faculty of Science. Pada kesempatan yang sama, Professor dalam Bidang Cancer Drug Target Discovery tersebut turut memberikan kuliah dengan judul “Model for cancer drug target discovery”. Beliau turut menyebutkan pengembangan hewan model zebrafish dalam riset farmakologinya.

Prof. Herman menjadi penutup dalam kuliah tamu di Rabu siang (6/3) tersebut. Profesor dalam Bidang Biologi Sel dan Molekuler tersebut menyampaikan presentasinya bertajuk “Mycobacterial diseases and the search for new medicines”.

Seluruh peserta bersemangat mengikuti kuliah yang berlangsung pagi hingga sore tersebut. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan penelitian dengan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan dukungan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif melalui kemitraan yang berkelanjutan (SDG 4 dan SDG 17).

Workshop of Zebrafish as an Animal Model for Disease, Kerja Sama Universitas Gadjah Mada dengan Universiteit Leiden, the Netherlands

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Jumat, 8 Maret 2024

Yogyakarta, 4 dan 5 Maret 2024 – Sebagai bagian dari kerja sama pengembangan Laboratorium dan Penelitian Terpadu Zebrafish, Universitas Gadjah Mada khususnya Fakultas Biologi, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan workshop bekerja sama dengan Faculty of Science, Universiteit Leiden, the Netherlands. Workshop tersebut dipandu oleh Prof. Dr. Herman Spaink selaku Professor of Cell and Molecular Biology, dan Prof. dr. Erik Danen selaku Dean of Graduate School of Science sekaligus Professor of Cancer Drug Target Discovery, Universiteit Leiden. Workshop juga turut dipandu oleh Dr. Jan de Sonneville, dan Dr. Yi Ding dari Life Science Method BV, the Netherland yang mengembangkan alat robotic microinjection bersama dengan Leiden University. Workshop diikuti oleh dosen dan peneliti dari Fakultas Biologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat hingga Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, dan dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Zebrafish, LPPT (Laboratorium Pusat Penelitian Terpadu), UGM.


Prof. Herman mengawali workshop dengan presentasi terkait gene editing and manipulation menggunakan CRISPR-Cas, sekuensing gen serta terkait pengembangan Zebrafish yang menjadi fokus penelitian pengembangan hewan model untuk studi terkait fungsi gen, farmakologi dan studi berbagai penyakit. Pada kesempatan workshop tersebut akan dilakukan injeksi CRISPR-Cas khususnya Cas9 dan Cas13d yang menargetkan TBXTA (no tail gene), dan sekuensing gen menggunakan oxford nanopore tipe MinION.

Dr. Yi dan Dr. Jan selanjutnya memandu tahapan mikroinjeksi. Automated robot microinjection yang digunakan merupakan alat yang dikembangkan oleh Perusahaan Life Science Method BV bekerja sama dengan Leiden. Penggunaan robotic microinjection tersebut sebelumnya telah diteliti dan memberikan efisiensi yang tidak jauh berbeda dengan injeksi manual, namun lebih efektif dan mempersingkat waktu penelitian.

Prof. Erik turut menyampaikan presentasi pada sesi workshop terkait penelitiannya yang berfokus pada pengembangan farmakologi dan drug discovery menggunakan zebrafish sebagai hewan model. Beliau juga menggunakan teknologi injeksi robotik untuk menginjeksi sel tumor ke dalam gel kolagen yang menciptakan micro tumours untuk mengetahui mekanisme migrasi sel dan metastasis tumor lebih dalam.

Melalui workshop tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan penelitian dengan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan dukungan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif melalui kemitraan yang berkelanjutan (SDG 4 dan SDG 17).
1…678910…23

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Eksplorasi Fruticose Lichen di Lereng Merapi: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan Taman Nasional Gunung Merapi
  • Membangun Keahlian Mikroteknik Tumbuhan: Fakultas Biologi UGM Dampingi Dosen UIN Sunan Gunung Djati dalam Pelatihan Intensif Dua Hari
  • Praktik Pembuatan Sabun Herbal serta Pelatihan Pengemasan dan Pemasaran Produk Olahan Tanaman Pekarangan
  • Sinergi MBKM Fakultas Biologi UGM dan masyarakat Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul untuk menguatkan ketahanan pangan keluarga
  • Fakultas Biologi UGM Mengenalkan Seni Botani (Botanical Art) kepada Warga Desa Sumberagung dan Mahasiswa dalam Program Inovasi Seni Nusantara Tahun 2025 #2
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Layanan Konseling Mahasiswa

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju