Dalam penelitian bidang genetika, penggunaan lalat buah sebagai organisme model sangatlah umum. Serangga dengan nama ilmiah Drosophila melanogaster ini banyak digunakan untuk mempelajari genetika evolusi karena siklus hidupnya yang singkat yaitu sekitar 2 minggu untuk satu generasi, berukuran kecil sehingga tidak membutuhkan ruang terlalu besar, dan telah banyak diteliti oleh para pakar. Mempertimbangkan hal tersebut, salah satu akademisi dari Taiwan, Dr. Shu-Dan Yeh, melakukan beberapa penelitian terkait mekanisme molekular genetik pada lalat yang melandasi keanekaragaman hayati. Keanekaragaman kehidupan di bumi yang menakjubkan dapat berasal dari evolusi sifat-sifat biologis di berbagai tingkatan, termasuk dalam tingkat gen.
Pakar Genetika Evolusi ini memaparkan terkait penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan di laboratoriumnya dalam General Lecture yang diadakan oleh Fakultas Biologi UGM pada Selasa, 7 November 2017. Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa S1, S2 dan dosen Fakultas Biologi ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. di Ruang Sidang Bawah, Fakultas Biologi UGM.
Asisten Profesor dari Department of Life Sciences, National Central University, Taiwan ini telah melakukan penelitian terkait bagaimana mekanisme evolusi co-option dari bintik pada sayap lalat buah terhadap perilaku lalat jantan terhadap lalat betina. Selain itu, masih dengan lalat buah, Dr. Yeh juga melakukan penelitian terkait evolusi dan fungsi ekspresi microRNA (miR) selama proses metamorfosis lalat buah. Dari penelitiannya, diketahui bahwa MiRNA sangat dilestarikan ke antar generasi dan memainkan peran penting dalam berbagai fungsi biologis. Uniknya, tingkat ekspresi dari MiRNA sangat dinamis secara evolusioner dan mengalami tekanan seleksi yang berbeda selama transisi perkembangannya.
Dalam General Lecture yang dimoderatori oleh Drs. Ignatius Sudaryadi, M.Kes., Dr. Yeh menyampaikan terkait rencana penelitiannya di masa yang akan datang terkait asal usul dan perkembangan dari organ pemendar cahaya pada kunang-kunang. Di akhir presentasinya, beliau juga memaparkan terkait kehidupan akademik dan fasilitas riset yang dapat diakses di National Central University, Taiwan.