Pada hari Rabu 14 Desember 2022, Tim MBKM Kedaireka Tanaman Nusantara gabungan antara Fakultas Biologi UGM Yogya dan Universitas Tidar Magelang telah melaksanakan kegiatan kunjungan untuk capacity building di Kebun Anggrek Widarakandang dan Laboratorium Kultur Jaringan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP).
Kebun anggrek Widarakandang merupakan tempat budidaya dan pembibitan anggrek yang berlokasi di Jl. Hibrida No. 10, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 55165. Di Kebun anggrek Widarakandang ini Ibu Aryawisnutama yang akrab dipanggil Ibu Wisnu dan Mas Adi putera bungsunya. mengelola kebun budidaya untuk tanaman anggrek alam maupun hibrida dan laboratorium kultur in vitro skala rumah tangga. Mas Adi mengatakan bahwa jenis anggrek yang dibudidayakan di Widarakandang kebanyakan anggrek dataran rendah dan hasil persilangan (hibrida). Kebun Anggrek Widarakandang ini membuka kesempatan bagi masyarakat umum dan mahasiswa untuk belajar teknik perbanyakan dan perawatan dalam budidaya anggrek. Laboratorium in vitro yang ada adalah Laboratorium skala rumah tangga yang dibangun dengan alat-alat sederhana dan mudah didapatkan, sehingga pembibitan dengan cara in vitro juga dapat dilakukan.
Setelah berkunjung ke Kebun Anggrek Widarakandang, Tim Kedaireka Tanaman Nusantara yang berjumlah 20 orang ini melanjutkan kunjungan ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) yang merupakan badan di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, berlokasi di Area Hutan, Gading, Kec. Playen, Kabuten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55861. Rombongan diterima dengan sangat baik oleh Bapak Taufik Rahmadi, S.Hut., Manajer Persemaian permanen BPDASHL SOP untuk kegiatan pemantauan sumber benih tanaman kehutanan. “Di sini pembibitan tanaman hutan secara in vitro (skala laboratorium) mulai dilakukan pada tahun 2015 dengan maksud sebagai terobosan baru dalam penyediaan bibit unggul dalam jumlah besar/massal jika dilakukan secara intensif” kata Taufik. Tanaman yang mulai dikembangan dan diperbanyak dalam skala lab yaitu pohon cendana, akasia, tanaman kayu putih dan anggrek tanah. Balai ini juga menyediakan bibit tanaman hutan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Melalui kunjungan ini diharapkan para peserta MBKM Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM akan terinspirasi untuk berinovasi lebih baik lagi setelah mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam pembudidayaan tanaman dengan kultur jaringan, yang dapat digali dari kedua tempat yang telah dikunjungi tersebut. Diantaranya variasi jenis anggrek, anggrek alam maupun anggrek hibrida, perbanyakan in vitro tanaman anggrek dengan skala rumah tangga dan juga cara perbanyakan in vitro tanaman hutan untuk pembibitan massal. Hal ini akan sangat mendukung program Eduwisata dan Konservasi Tanaman Nusantara Indonesia di masayang akan datang. [Tim Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM].