• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Adjunt Professor
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
    • Berkala Ilmiah Biology
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 20
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

Konservasi Tanaman Langka Indonesia dalam Pengembangan “Kebun Biologi UGM II” di Kedungpoh Kulon, Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Rabu, 22 November 2023

Empat mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Agastyo Pakusadewo Suwardi, Ririn Febrina Putri, Sherlina Oktavian Putri, dan Sherlita Oktavian Putri pada bulan Februari hingga November 2023 telah melakukan kegiatan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian Masyarakat di Dusun Kedungpoh Kulon, Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Gunung Kidul. Keempat mahasiswa tersebut dibimbing oleh ibu Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Si dan bapak Dwi Yono (Lurah Kalurahan Kedungpoh) sebagai mitra MBKM PkM.

Kalurahan Kedungpoh terdiri dari 10 Padukuhan dengan luas wilayah sebesar  10.799.830 ha, merupakan Kalurahan yang terletak di wilayah utara Gunungkidul. Walaupun berbukit-bukit, wilayah tersebut relatif melimpah airnya dibandingkan wilayah selatan Gunungkidul. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan wilayah utara sebagai daerah tujuan wisata baru, Kalurahan Kedungpoh juga telah mencanangkan Kalurahan Kedungpoh sebagai desa wisata dengan visi desa yang mapan, tangguh dan sejahtera. Salah satu rencana pengembangan Kalurahan Kedungpoh adalah pengembangan Eduwisata Tanaman Langka Indonesia di Dusun Kedungpoh Kulon. Pengembangan “Hutan Biologi UGM II” ini selain merupakan upaya konservasi lahan dan mitigasi bencana, juga bertujuan untuk mengembangkan Eduwisata berbasis Mini Kebun Raya Tanaman Langka Indonesia.

Selama kegiatan MBKM para mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan karakterisasi dan identifikasi berbagai jenis tanaman langka endemik wilayah Yogyakarta dan sekitarnya serta tanaman-tanaman yang memiliki potensi. Untuk mendapatkan tanaman-tanaman tersebut para mahasiswa bekerjasama dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPPBPTH) dan koleksi pribadi dari salah satu dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yaitu Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.forest trop.

Menurut ibu Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melestarikan keanekaragaman jenis tanaman langka di “Kebun Biologi UGM II” yang terletak di Dusun Kedungpoh Kulon. Konservasi ex-situ tanaman langka tersebut dapat mensupport program pemerintah dalam konservasi sumber daya alam untuk pembangunan yang berkelanjutan (EfSD), dan sebagai kelanjutannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan adanya eduwisata berbasis potensi lokal yaitu mini kebun raya (Kebun Biologi UGM II), serta meningkatkan kapasitas kemampuan budidaya tanaman masyarakat Kedungpoh Kulon.

Kegiatan MBKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pelestarian tanaman langka serta menjadikan Kalurahan Kedungpoh sebagai desa wisata dengan visi desa yang mapan, tangguh serta sejahtera.

Sosialisasi dan Penyerahan Bibit Kelengkeng dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat “Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dengan Polinator Lebah Berbasis Integrated Farm” di Desa Sinduadi, Yogyakarta

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 20 November 2023

Pada hari Sabtu, 8 November 2023, telah dilaksanakan kegiatan lanjutan dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)-Desa Binaan Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh diketuai oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. dengan dosen anggota Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dari Fakultas Biologi UGM dan Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Pertanian. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini mengangkat judul “Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul Dengan Polinator Lebah Berbasis Integrated Farm Guna Meningkatkan Produktivitas Masyarakat di Desa Sinduadi”. Agenda yang dilaksanakan diantaranya sosialisasi terkait Zero Waste Life sebagai Wujud Circular Economy untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat Desa Sinduadi, Mlati, Sleman yang dipaparkan oleh tim MBKM Dr. Ign. Sudaryadi, M.Kes., serah terima bibit kelengkeng sejumlah 10 bibit, serta pematerian sosialisasi terkait hama penyakit tanaman pada cabai dan kelengkeng oleh Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi oleh mahasiswa tim PkM-MBKM Dr. Ign. Sudaryadi, M.Kes. terkait Zero Waste Life sebagai Wujud Circular Economy untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat Desa Sinduadi, Mlati, Sleman. Dalam pemaparan materi tersebut, disampaikan terkait pengertian zero waste, konsep zero waste, langkah-langkah untuk memulai gaya hidup zero waste, dan korelasi antara zero waste dengan circular economy. Zero waste merupakan konsep yang berfokus pada kebijakan penggunaan produk sekali pakai. Implementasi hal tersebut dapat dilakukan dengan 5 konsep zero waste yaitu refuse, reduce, reuse, recycle, dan rot. Dalam pelaksanaannya, zero waste dapat dilakukan dengan berbelanja dengan wadah pribadi, menghindari produk sekali pakai, memisahkan sampah organik dan anorganik, serta mengonsumsi makanan sesuai dengan plan menu yang telah direncanakan. Penerapan zero waste dapat sejalan dengan circular economy yang menitikberatkan pada pengolahan kembali barang yang telah digunakan.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan pupuk serta bibit tanaman kelengkeng sebanyak 10 bibit. Penyerahan pupuk dilaksanakan oleh Dr. Ign. Sudaryadi, M.Kes dari perwakilan Fakultas Biologi UGM kepada ketua Kelompok Tani, Sinduadi, Mlati. Penyerahan bibit kelengkeng kepada Kelompok Tani Desa Sinduadi dilaksanakan oleh Bapak Yusuf Sulaiman, S.I.P., praktisi budidaya Kelengkeng Sleman dari Stasiun Penelitian Sawitsari, Fakultas Biologi UGM. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait hama penyakit pada tanaman khususnya cabai dan kelengkeng. Pemaparan materi disampaikan oleh Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D. Dalam materi tersebut, disampaikan macam-macam penyakit yang umum dijumpai pada tanaman cabai, diantaranya layu bakteri, layu Fusarium, antraknosa, virus kuning, serta bercak daun. Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanaman kelengkeng diantaranya bercak gloesporium, akar hitam, layu Fusarium, serta bercak pestalotia. Acara diakhiri dengan penyerahan booklet hama penyakit tanaman oleh Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D. kepada ketua Kelompok Tani Wanita (KWT) Sinduadi, Mlati.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh Kelompok Tani Desa Sinduadi. Dilaksanakannya kegiatan PkM-Desa Binaan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan serta mengenalkan teknik budidaya tepat guna dalam produksi tanaman kelengkeng sebagai salah satu langkah penguatan ekonomi masyarakat di Desa Sinduadi.

Kolaborasi 3 staf laboratorium pada Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Prenggan Kotagede, bertemakan: “TOGA: Pemanfaatan, Penyimpanan, Penanaman, dan Hama serta Pengendaliannya”

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 16 November 2023

Pada Rabu, 15 November 2023 telah berlangsung sosialisasi tentang “TOGA: Khususnya Jahe dan Kunyit, Pemanfaatan, Penyimpanan, Penanaman, dan Hama serta Pengendaliannya” yang merupakan hasil kolaborasi staf pengajar di 3 laboratorium di Fakultas Biologi UGM, yaitu Laboratorium Fisiologi Hewan, Entomologi dan Sistematika Hewan.  Pada kegiatan ini dihadiri oleh 34 ibu-ibu anggota PKK Rt 22 RW 05 Prengan Kotagede Yogyakarta, dengan ketua Ibu Yunizar.

Materi Pertama disampaikan oleh Ibu Dra. Mulyati, M.Si., terkait materi kunyit dan jahe, pemilihan bahan, cara pencucian, penyimpanan dalam jangka pendek maupun jangka panjang agar tetap berkualitas (tidak keriput, terserang jamur/serangga) dapat dimanfaatkan secara baik dan tetap menyehatkan. Materi selanjutnya tentang penanaman TOGA, yang diawali dengan penyiapan media tanam (tanah liat, pupuk daun, pupuk hewan /kendang, atau dengan pupuk cair). Disampaikan pula oleh Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti W. Astuti, DAP&E, M.Biomed, bahwa apabila lahan terbatas, penanaman dapat dilakukan di teras rumah dengan menggunakan polybag, juga untuk bibit tanaman agar dipilih yang bagus, yang telah bertunas, dan ditambahkan air secukupnya, agar perakaran yang terbentuk tidak membusuk.

Materi terakhir disampaikan oleh Ibu Dr. Siti Sumarmi, yang menyampaikan tentang hama pada tanaman kunyit dan Jahe, terutama adalah kutu daun dan kutu kebul. Disampaikan pula bahwa untuk mengendalikan hama secara terpadu diperlukan pemilihan bibit yang berkualitas, memanfaatkan musuh alami, pengendalian secara fisik, menggunakan insektisida dengan bahan yang ramah lingkungan (ekstrak tanaman), atau dengan cara tanam tumpangsari. Penggunaan insektisida sintetis hanya dilakukan apabila dalam kondisi darurat, karena bahan ini toksik, sehingga akan mencemari lingkungan. Pada kegiatan ini juga diberikan waktu untuk diskusi, dan diakhiri dengan foto bersama.

 

Selalu ada jalan untuk belajar….

Salam Lestari dari Fakultas Biologi…..

Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Eduwisata di Bantaran Sungai Gadjah Wong Berbasis Kekayaan Lokal dan Kemitraan

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 13 November 2023

Berlangsung di balai pertemuan RW 06, Dukuh Mrican, Kalurahan Catur Tunggal,  Kapanewon  Depok telah dilangsungkan pengenalan berbagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA) , termasuk sayur mayur yang sangat bermanfaat dan dapat menjadi penopang ketahanan pangan keluarga. Setelah pertemuan yang diisi dengan narasumber bp. Dr. Djoko Santosa, M.Sc dan ibu Dr.Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed , dilanjutkan dengan kegiatan penyiapan lahan yang berlokasi di 4 RW, yaitu RW 04, 06, 07, dan 08.

Kegiatan yang telah berlangsung sejak bulan Oktober sampai dengan November ini, telah menyiapkan lahan di 4 RW, penyiapan bibit tanaman TOGA dan Sayur, Penanaman, Pemeliharaan, sampai saat pemanenan, dan monitoring pasca panen. Lahan yang telah disiapkan salahsatunya merupakan tanah kas Desa seluas 540 m2, yang mampu menampung dan menyiapkan bibit TOGA dan berbagai tanaman sayur. Selain itu, pemanfaatan lahan-lahan  di bantaran Sungai telah memberikan aktivitas positif ibu-ibu PKK khususnya yang tergabung dalam kelompok Wanita Tani Srikandi.

Secara geografis Dusun Mrican (khususnya RW 04, 06, 07, dan 08) sesungguhnya sudah termasuk daerah suburban, karena lingkungannya sudah menunjukkan perkotaan, antara sisi barat terdapat 2 universitas besar, dan sebelah timur dengan pemukiman yang padat dan dengan kondisi yang terjal,  keduanya dipisahkan oleh jalan raya, Jl. Gejayan.

Sosialisasi dan praktek tatacara olah lahan, penanaman dan pemupukan telah dilaksanakan pada bulan September oleh Ibu Dwi Ummi Siswanti, S,Si., M.Sc dan bp Soenarwan Hery p, S.Si., M.Kes, sehingga kegiatan penanaman di berbagai lahan terbengkelai di bantaran Sungai menjadi hijau. Adapun tanaman sayur yang ditanam diantaranya adalah: cabai, tomar, terong putih, terong ungu, bayam merah, bayam hijau, kol, kol ungu, loncang, sledri, dll., serta penyediaan sistim taman hidroponik untuk slada. Untuk TOGA yang telah disiapkan adalah sirih merah, sirih hijau, kunyit, tempuyung, jahe emprit, jahe merah, serai, kencur, dan beberapa tanaman lainnya.

Pengenalan tentang manfaat dan pembuatan minuman kombucha serta teknik peningkatan pertumbuhan sayuran dengan biostimulan pada ibu-ibu PKK RT 01 dan RT 02 dusun Blotan, Wedomartani, Sleman.

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Senin, 13 November 2023

Kegiatan penyuluhan bertajuk “Pengenalan tentang manfaat dan pembuatan minuman kombucha serta teknik peningkatan pertumbuhan sayuran dengan biostimulan pada ibu-ibu PKK RT 01 dan RT 02 dusun Blotan, Wedomartani, Sleman.” telah dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 3 November 2023 pukul 15:30 sd 17:00 di pendopo Dusun Blotan. Acara ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan MBKM Pengabdian Kepada Masyarakat th 2023 yang diketuai oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSC.St dan didukung oleh dua orang mahasiswa yaitu Alfina Damayanti (20/458260/BI/10493) dan Estherina Claudya Manurung (20/461037/BI/10588).


Paparan tentang manfaat minuman kombucha dan cara pembuatannya dijelaskan oleh Prof. Dr. Endah Retnaningrum. M.Eng. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa minuman kombucha merupakan salah satu produk fermentasi yang kaya akan antioksidan dan probiotik. Minuman ini populer di banyak negara, karena manfaatnya yang berlimpah, mulai dari menjaga kesehatan saluran pencernaan hingga menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung. Minuman kombucha dapat dibuat dari seduhan teh maupun dari berbagai jenis ekstrak buah-buahan termasuk juga dari seduhan rosella, bunga telang, sereh dan sebagainya. Pembuatan minuman kombucha dimulai dengan menyiapkan larutan teh atau ekstrak buah-buahan yang ditambah gula dan direbus sampai mendidih, kemudian didinginkan dan selanjutnya dimasukkan dalam toples steril dan difermentasi dengan SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Scoby adalah koloni mikroorganisme yang terdiri dari bakteri asam asetat dan khamir untuk membantu proses fermentasi kombucha. Bakteri asam asetat dominan yang terdapat pada kombucha antara lain dari genus Acetobacter dan Gluconobacter, serta khamir genus Saccharomyces, Schizosaccharomyces, dan Zigosaccharomyces. Khamir akan menggunakan gula pada substrat dan mengkonversinya untuk menghasilkan alkohol. Selanjutnya alkohol akan diubah menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat. Toples ditutup dengan kain steril dan proses fermentasi dilakukan selama 4-14 hari. Semakin lama fermentasi maka rasa minuman kombucha akan semakin asam dan rasa manis akan semakin berkurang. Lama fermentasi yang disarankan adalah 14 hari karena gula telah benar-benar difermentasi. Dalam kegiatan ini peserta sangat antusias mencicipi minuman kombucha yang dibuat. Beberapa peserta juga tertarik dan membawa sampel minuman kombucha, serta Scoby untuk dicoba difermentasi dirumah masing-masing.

Paparan tentang biostimulan dijelaskan oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. Saat ini ketersediaan pupuk sintetik makin berkurang dan harga pupuk sintetik cukup tinggi. Untuk memperoleh produk sayuran yang baik dapat diupayakan dengan penambahan biostimulan yang mengandung asam-amino serta hormon. Dari contoh tanaman yang telah disiapkan yaitu sawi bakso dan sawi pokcoy terlihat bahwa tanaman yang diberi biostimulan tumbuh lebih subur, daun lebih hijau dan lebar serta berbunga lebih cepat dibanding tanaman kontrol. Biostimulan juga aman untuk tanaman karena dibuat dari bahan organik. Aplikasi biostimulan dengan dosis tertentu dapat mempertahankan pertumbuhan dan hasil tanaman tetap baik walaupun dosis pupuk sintetik dikurangi sampai setengahnya. Dari acara penyuluhan ini para ibu-ibu anggota PKK merasa senang dengan tambahan ilmu yang diberikan dan diharapkan perannya dalam mendukung kehidupan masyarakat yang sehat serta kelestarian lingkungan pertanian dapat terus dilanjutkan.

[Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi 2023] Zero Waste Life dan Literasi Circular Economy sebagai Upaya Inisiatif Penanggulangan Sampah Terintegrasi di Desa Sinduadi, Kabupaten Yogyakarta

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahTajuk Kamis, 9 November 2023

Hari Rabu, 8 November 2023 rangkaian kegiatan lanjutan Program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM untuk semester II t.a. 2023/2024 ini yang bertema Zero Waste Life Style dan Circular Economy, kegiatan ini dikemas dalam  bentuk FGD dan Pematerian Narasumber oleh Mahasiswa PkM-MBKM, serta pemberian Model Kajian Nyata Program ini. Pelaksanaan  program dengan kerjasama Gapoktan dan KWT di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Tema kegiatan ini adalah Zero Waste Life dan Literasi Circular Economy. Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan tim PkM-MBKM yang diketuai oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes dengan anggota tim terdiri dari Nadhira Husnadini, Delvira Sari, Humaira Putri dan Ismatun Khasanah kolaborasi dengan Perpustakaan Biologi UGM. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat Desa Sinduadi yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sinduadi (Ketua Bpk. Panut) dan juga 2 Kelompok Wanita Tani yaitu KWT Pertiwi Makmur (Ketua: Ibu Tuti Wahyunani) dan KWT Sri Rezeki (Ketua: Ibu Rustam Muchori). Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. Pada sambutan tersebut beliau memperkenalkan seluruh tim yang terlibat dalam proses pelaksanaan program kerja MBKM. Kegiatan presentasi materi dipandu oleh Nadhira Husnadini dan pemaparan materi pertama mengenai Zero Waste Life disampaikan oleh Delvira Sari. Zero waste life merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka produksi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting dilakukan karena di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman menyumbang produksi sampah cukup tinggi yaitu sebanyak 706 ton per hari. Dalam zero waste management, terdapat lima konsep yang dapat dilakukan refuse, reduce, reuse, recycle dan rot. Keuntungan yang diperoleh masyarakat adanya konsep Zero Waste Life ini dapat membantu untuk menekan angka pencemaran yang semakin tinggi sehingga dapat mengurangi risiko dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Materi kedua yang berisi penjelasan literasi ekonomi sirkular (circular economy) disampaikan oleh Humaira Putri. Zero waste dapat dijadikan sebagai upaya pertama dalam mewujudkan ekonomi sirkular. Sebelumnya pemateri juga menjelaskan mengenai literasi ekonomi linear yang merupakan bentuk garis lurus dari hubungan daya konsumsi yang meningkat dan mengakibatkan produksi limbah makanan yang juga semakin tinggi. Berbeda dengan ekonomi linear, pada “ekonomi sirkular” memberikan tahapan berkelanjutan dari berbagai produk limbah oraganik/non-organik. Pada ekonomi sirkular, produk limbah tidak hanya berhenti pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir) namun demikian masih berlanjut ke proses pemanfaatan kembali menjadi produk-baru dengan berbagai macam/bentuk manfaat kembali bagi kehidupan masyarakat. Melalui ekonomi sirkular, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengolah produk-produk limbah, terutama limbah rumah tangga untuk masyarakat di Desa ini. Kajian visi dan misi dalam ekonomi sirkular bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang saat ini telah terjadi akibat proses pengolahan yang masih pada ekonomi linear. Beberapa visi dan misi tersebut mengarah pada topik kajian: 1. Pembangunan energi berkelanjutan, 2. Pengelolaaan limbah, 3. Pengembangan industri hijau, 4. Pemuliaan lahan berkelanjutan dan 5. Inventarisasi dan rehabilitasi kelautan. Beberapa sektor yang menjadi prioritas dari ekonomi sirkular adalah sektor makanan dan minuman, tekstil, peralatan elektronik, perdagangan grosir dan eceran dan konstruksi. Kegiatan FGD ini semakin berkemban hidup ketika peserta diskusi antusias bertanya mengenai proses pengelolaan produk-produk sampah dalam kehidupan sehari-hari sehingga secara berkelanjutan dengan meng-inisiasi ide/gagasan yang praktis dapat langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk apresiasi dari Program PkM MBKM ini peserta 2 kelompok KWT mendapatkan contoh produk ekonomi sirkular yang telah dikerjakan di Fakultas Biologi yaitu pupuk kompos BIOFERTI sebagai hasil pengolahan limbah seresah daun dari lingkungan . Selanjutnya kegiatan ini ditutup dengan foto bersama. Harapannya melalui kegiatan FGD PkM MBKM ini, masyarakat mendapatkan wawasan dan inisiatif ide/gagasan baru dalam mengelola produk sampah organik dan non organi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih bermanfaat selaras visi dan misi ekonomi sirkular.

Salam sehat salam lestari~

PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2023: Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul Melalui Pengelolaan Sampah Bermanfaat Luas (Tahap II: Produksi Olahan Sampah dan Pemanfaatan Limbah)

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahTajuk Kamis, 9 November 2023

Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2023 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. dan melibatkan dua orang mahasiswa yaitu Galuh Kirana Mahadewi dan Laila Uswatun Chasanah, kembali melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan PkM yang telah dilaksanakan sebelumnya pada bulan Februari hingga Juni 2023.

Kegiatan pertama pada MBKM tahap II ini yaitu pemanenan dan pengemasan hasil pembuatan kompos dan ekoenzim yang telah dibuat pada kegiatan MBKM tahap I sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Oktober 2023 pukul 09.00 s/d 11.00 WIB di rumah Ketua RT 001, Bapak Zamzuri dan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Sebelum melakukan pemanenan, Galuh dan Laila memberikan penjelasan dan demonstrasi terkait cara memanen dan mengemas produk kompos serta ekoenzim. Saat pemanenan, pupuk kompos perlu dikeringkan beberapa saat terlebih dahulu kemudian dikemas ke dalam plastik ziplock. Untuk produk ekoenzim, pemanenan dilakukan dengan memisahkan sisa buah dengan airnya menggunakan saringan kemudian air hasil fermentasi dikemas ke dalam botol berukuran 250 mL sejumlah 60 botol. Kompos yang dibuat dapat dipergunakan untuk pemupukan tanaman, sedangkan Ekoenzim dapat digunakan untuk mencuci piring, membersihkan lantai, pengusir hama, membersihkan sayur dan buah dari hama, dan membersihkan permukaan gelas atau kaca. Kompos dan ekoenzim yang telah dikemas dan diberi label kemudian dibagikan kepada warga Kepuh Kulon RT 001, Kepala Dukuh, serta Lurah Desa Wirokerten. Ketrampilan ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001 dalam pembuatan kompos dan ekoenzim ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga sehari-hari, sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah serta dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi lebih berguna.

Kegiatan kedua yaitu pengelolaan sampah anorganik berupa pemanfaatan minyak jelantah yang tidak terpakai dan menjadi limbah rumah tangga yang kemudian diolah menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 pukul 09.00 s/d 12.30 WIB di rumah Ketua RT 001 Bapak Zamzuri dan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Pada kegiatan ini, terdapat dua jenis lilin aromaterapi yang dibuat yaitu lilin aromaterapi padat dan lilin aromaterapi cair. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi padat adalah sumbu lilin, holder, saringan, baskom plastik, panci, gelas ukur, kompor, pot semen, talenan, pisau, sendok, minyak jelantah, stearic acid, krayon, dan essential oil, sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi cair adalah gelas kaca, kertas tisu, tutup agar-agar, lima pewarna makanan yang berbeda, air, minyak jelantah, dan essential oil. Pada saat praktik pembuatan lilin aromaterapi dapat dihasilkan lilin aromaterapi sebanyak 100 buah dan lilin cair sebanyak 25 buah yang dibagikan dan dimanfaatkan untuk warga Kepuh Kulon RT 001. Pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi limbah minyak yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan juga dapat menjadi ide bisnis UMKM bagi warga RT 001. Produk lilin aromaterapi yang telah selesai dibuat dibagikan kepada Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001, Kepala Dukuh, serta Lurah Desa Wirokerten. Diharapkan dengan adanya program PkM-MBKM ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi warga Kepuh Kulon RT 001 dalam mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat.

Dosen Fakultas Biologi Ugm menjadi Fasilitator dalam Pendidikan Kader Konservasi Tingkat Pemula bersama Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 8 November 2023

Dosen Fakultas Biologi Laboratorium Ekologi dan Konservasi, Akbar Reza, M.Sc terlibat aktif sebagai fasilitator dalam kegiatan Pembinaan Kader Konservasi Tingkat Pemula Balai Taman Nasional Gunung Merapi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian alam dan ekosistem di wilayah tersebut. Diharapkan, kegiatan serupa akan terus diadakan secara berkala guna menjaga kontinuitas kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.

Kegiatan ini berfokus pada berbagi pengalaman dan penguatan pemahaman Dasar-Dasar Ekologi untuk 20  Kader yang terdiri dari berbagai peserta dari kalangan masyarakat sekitar, termasuk guru dari tingkat SD, SMP, dan SMA, Anggota SAKA, dan  masyarakat umum di sekitar kawasan Taman Nasional diantaranya dari Sleman, Boyolali, Magelang, dan Klaten.

Kegiatan yang diselenggarakan di Kalikuning Park tangga pada 30 dan 31 Oktober 2023 ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya ekologi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama di kawasan Gunung Merapi yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Melalui diskusi dan praktik lapangan, para peserta secara aktif berpartisipasi dalam sesi tersebut. Lebih lanjut, peserta juga secara aktif berbagi pengalamannya dalam konteks ekologi dan konservasi di sekitar kawasan Taman Nasional.

Akbar Reza, selaku salah satu fasilitator dalam kegiatan ini, mengungkapkan harapannya bahwa acara ini secara kontinu dilakukan berkala karena diharapkan mendorong iklim kolaborasi antara akademisi, pengelola kawasan, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem di dalam maupun sekitar kawasan Taman Nasional. Hal ini karena masyarakat memegang peranan kunci dalam kegiatan konservasi dalam jangka panjang.

Dengan suksesnya kegiatan pembinaan kader konservasi ini, diharapkan seluruh komponen termasuk masyarakat, akademisi, dan pengelola kawasan semakin kolaboratif dalam upaya pelestarian lingkungan, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap keberlangsungan alam yang merupakan warisan berharga bagi generasi masa depan.

PkM-MBKM Fakultas Biologi 2023: Pengenalan Fotobioreaktor Mikroalga Modern sebagai Ikon Desa Wisata Kampung Satwa

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 8 November 2023

Salah satu rangkaian kegiatan dalam program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 November 2023 bertempat di Kampung Satwa, Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Microalgae Research yang diketuai oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dengan tiga anggota mahasiswa diantaranya yaitu, Aulia Setyo Nurul Hida, Wildan Hilmi Azharul Hakim, dan Muhammad Naufal Azzamrafif. Kegiatan ini terlaksana pada pukul 15.30 hingga 17.00 WIB. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah terlaksananya evaluasi dari program pengabdian yang telah berjalan pada tahun sebelumnya. Program pengabdian Microalgae Research pada tahun ini mengangkat tema besar “Pengembangan Pakan Satwa Berbasis Mikroalga di Kampung Satwa (Tahap III)” dengan fokus bukan lagi pada pemanenan produk skala besar, akan tetapi berfokus pada pengenalan mikroalga pada masyarakat awam dengan sistem kultivasi yang menarik serta maintenance yang mudah.

Kunjungan kali ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan fotobioreaktor sederhana sebagai instalasi untuk mengkulturkan mikroalga sekaligus praktik secara langsung mengkulturkan mikroalga dalam fotobioreaktor. Kultivasi mikroalga dalam fotobioreaktor diaplikasikan menggunakan spesies Spirulina sp. dengan menggunakan inokulan yang berasal dari kultur stok Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM. Setelah dilakukannya praktik kultivasi secara langsung, diharapkan masyarakat dapat meneruskan kultivasi mikroalga secara mandiri. Selain bertujuan untuk mengenalkan fotobioreaktor kepada masyarakat di Kampung Satwa, kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan serta pemahaman masyarakat awam, baik masyarakat di Kampung Satwa, maupun wisatawan yang melakukan kunjungan di Kampung Satwa mengenai kultur mikroalga beserta beragam manfaatnya. Fotobioreaktor ini juga diharapkan dapat menjadi ikon untuk menarik wisatawan di Kampung Satwa.

 

Mahasiswa dan Dosen Fakultas Biologi Berbagi Ilmu Tentang Pewarna Alam dan Pengolahan Sampah Organik dengan Ibu-Ibu Anggota PKK RT01 Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahRilis BeritaTajuk Selasa, 7 November 2023

Berkaitan dengan kelanjutan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada tahun 2023 di dusun Blotan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St, dan didukung oleh dua orang mahasiswa yaitu Alfina Damayanti (20/458260/BI/10493) dan Estherina Claudya Manurung (20/461037/BI/10588), telah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang (1) Pewarna alami makanan dan kain serta (2) Pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Pendopo dusun Blotan pada hari Kamis, tanggal 12 Oktober 2023 pukul 15:30 sampai 17:00 wib. Hadir dalam kegiatan tersebut ketua PKK RT 01 blotan dan 12 ibu-ibu anggota PKK RT01. Materi penyuluhan disampaikan oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St.


Dalam paparannnya dijelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan pewarna sintetik dibanding pewarna alam. Penggunaan pewarna alam baik dalam hal pembuatan makanan atau minuman maupun untuk pewarnaan kain batik akan mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) terutama tujuan no 2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan gizi serta mendorong pertanian berkelanjutan. Pewarna alam yn,g dikenalkan dalam penyuluhan ini diantaranya bunga telang (Clitorea ternatea L), rosela (Hibiscus sabdarifa L) yang berturut-turut dapat digunakan untuk memberi warna biru atau merah pada makanan maupun minuman, Disamping itu juga ada jenis-jenis tanaman lain yang dapat digunakan untuk pewarna makanan seperti kunyit, daun suji maupun beras hitam. Selain memberi warna alami, penggunaan seduhan bunga telang, kelopak rosela, maupun beras hitam juga dapat mendukung kesehatan karena masing-masing mengandung senyawa yang bermanfaat sebagai antiokdisan seperti antosianin dan vitamin C. Dengan menanam sendiri bunga telang, rosela ataupun tanaman lain yang bermanfaat juga dapat menambah keasrian lingkungan. Terkait dengan pewarna kain, dijelaskan oleh Prof. Kumala Dewi MSc.St bahwa daun tanaman indigo (Indigofera tinctoria L) yang tergolong legum dapat diproses untuk menghasilkan pewarna Indican yang memberi warna biru pada kain. Penggunaan pewarna alam untuk kain juga dapat mengurangi pencemaran perairan yang sering terjadi disekitar industri batik yang menggunakan pewarna sintetik. Penanaman Indogofera juga mudah dan tanaman ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Selain penjelasan tentang pewarna alam, dipaparkan pula tentang pengolahan sampah organik rumah tangga untuk dibuat pupuk cair menggunakan ember tumpuk. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung penyelesaian masalah sampah yang beberapa waktu terakhir ini menjadi trending news karena lahan-lahan penampungan sampah rumah tangga sudah penuh. Pemilahan jemis sampah rumah tangga perlu dlakukan secara disiplin oleh setian anggota rumah tangga. Sampah organik dapat dikumpulkan dalam ember tumpuk dan dengan bantuan lalat Hermetia illucens yang bertelur dalam sampah tersebut, maggot dapat memakan sampah dan dan terbentuk pupuk cair maupun padatan sisa sampah. Keduanya dapat digunakan untuk pupuk tanaman sayuran yang ditanam dalam polybag maupun ditanam di lahan. Dari hasil analisis yang pernah dilakukan, pupuk cair dari pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk dan bantuan maggot lalat hitam, mengandung hormon juga asam-asam amino yang bermanfaat untuk mmacu pertumbuhan tanaman.

Dalam acara penyuluhan ini juga disajikan makanan kecil agar-agar yang diberi warna dengan pewarna alami biru (dari bunga telang) dan merah (dari rosella), selain itu juga diberikan 5 unit ember tumpuk untuk dapat digunakan dalam praktek pengolahan sampah organik rumah tangga. Peserta penyuluhan sangat antusias dalam menanggapi penyuluhan melalui beberapa pertanyaan yang didiskusikan dan bagi yang menerima ember tumpuk akan melaporkan penggunaannya dalam bentuk video serta produk pupuk cair yang dihasilkan. Dari kegiatan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK di dusun Blotan ini, peran wanita dalam mendukung keamanan pangan bagi keluarga serta kelestarian lingkungan diharapkan dapat terbangun dan berkelanjutan.
1…1819202122…39

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Kunjungan dan Studi Edukasi Sains bagi SMP IT Baitussalam Prambanan
  • Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 Tahun 2025, Tim Fakultas Biologi Raih Emas dan Silver
  • Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik di Tegalrejo: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan Pertamina Patra Niaga AFT Adi Sumarmo dalam Program TEH SEKAR
  • Workshop Akademik 2025 ‘’Memperkuat Tata Kelola, Inovasi Pembelajaran, dan Hilirisasi Riset”
  • Edukasi Manfaat dan Cara Pengolahan Tanaman Obat Keluarga di Padukuhan Karanggayam Kelurahan Caturtunggal Kapanewon Depok Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Layanan Konseling Mahasiswa

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju