• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 27
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

Program PkM-MBKM 2021 Fakultas Biologi UGM: Sehat di Waktu Pandemi dengan Gerakan Membuat Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Pembagian Bibit Tanaman bagi Warga Padukuhan Jamblangan serta pembuatan papan penunjuk, pimpinan wilayah dan pemasangannya

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 2 Desember 2021

Program PkM-MBKM 2021 dengan mengambil  tema Penataan Wilayah Berbasis Kemampuan SDM Menuju Kampung Eduwisata yang Berkelanjutan di Padukuhan Jamblangan, Purwobinangun, Pakem, Sleman disambut antusias oleh warga setempat. Ibarat gayung bersambut, program kegiatan yang disampaikan oleh tim hibah yang diketuai oleh Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti W. A., DAP&E., M. Biomed, mendapat respon yang sangat positif dari warga setempat. Pertemuan kedua ini telah berlangsung pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2021. Acara yang dikemas secara interaktif baik menggunakan pemaparan materi juga dilakukan penanaman tanaman obat bagi keluarga. Tim hibah yang terdiri dari beberapa mahasiswa telah menyiapkan beberapa tanaman, peralatan dan media tanam yang akan dibagikan secara gratis kepada warga binaan, yang terdiri dari berbagai macam profesi, dari ibu rumah tangga, petani, PNS, pelajar, karang taruna  dan wiraswasta.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan sosialisasi dan pemaparan materi bertema “Upaya Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) untuk Meningkatkan Imunitas dan Gizi Masyarakat” yang disampaikan oleh Bapak Dr. Djoko Santosa, S.Si., M.Si. selaku dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Beliau memaparkan bahwa Taman Obat Keluarga (TOGA) memiliki peran untuk meningkatkan imunitas dan gizi bagi masyarakat. Beberapa manfaat lain TOGA, antara lain dapat menyediakan oksigen,  pembuatan TOGA sebagai wujud kontribusi untuk melestarikan lingkungan karena beberapa TOGA termasuk tumbuhan langka, melestarikan budaya, TOGA juga dapat menyediakan bahan baku untuk pembuatan jamu/ herbal/ kosmetika, menyediakan bahan untuk asuhan mandiri TOGA, membangun wisata agrobisnis dan ekonomi kreatif, dan tentunya TOGA juga dapat meningkatkan pendapatan warga masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat. Dr. Djoko Santosa, S.Si., M.Si juga memaparkan beberapa contoh jenis tumbuhan untuk Taman Obat Keluarga (TOGA), antara lain temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), daun meniran (Phyllanthus niruri L.), kunyit (Curcuma longa L.), daun Sirih hijau (Piper betle L.), daun teh (Camellia sinensis (L.)) dan bawang putih (Allium sativum L.). Beberapa contoh jenis tanaman yang berpotensi untuk meningkatkan gizi, antara lain kacang tanah, jagung, kacang panjang, seledri, bayam, wortel, ubi jalar, nanas, tomat, kimpul,labu kuning, dan jambu biji.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Setelah memaparkan jenis-jenis TOGA beliau juga memaparkan terkait pentingnya melakukan budidaya TOGA secara organik. Manfaat budidaya tumbuhan obat, antara lain mudah dalam perawatan, mudah diprediksi hasil panen, mudah dalam pemanen, menghindari pencampuran atau pemalsuan, keseragaman profil kandungan kimia, dan dapat dijadikan sebagai destinasi wisata Agromedesain. Oleh karena itu, TOGA dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan sinergi akademisi, pengusaha, komunitas, warga masyarakat, dan pemerintah. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize serta ditutup dengan sesi dokumentasi bersama. Kegiatan dilanjutkan  dengan penanaman dan pemasangan papan nama berbagai jenis tanaman obat serta pembagian tanaman ke dalam polybag pada pukul 10.30-12.00 WIB. Kegiatan kali ini semakin meriah tatkala saat acara berlangsung diliput oleh salah satu stasiun televisi swasta yaitu ADITV, Mahasiswa yang tergabung dalam PkM-MBKM yaitu Daine Laila R, Nadya Salma S, dan Rizka Fahma B, serta volunteer Perpustakaan yang terlibat yaitu Wahyu Febriani dan Atsna Shofia Millah turut membantu warga dalam memilah-milah tanaman.

Pukul 12.30-14.00 WIB dilanjutkan kegiatan pembuatan dan pemasangan papan penunjuk jalan  bersama Karang Taruna Jamblangan. Papan nama jalan dapat berperan sebagai penunjuk arah. Harapan dari pembuatan papan tersebut dapat mempermudah untuk mengetahui di mana posisi saat ini sehingga dapat menentukan arah yang tepat ketika berkendara di Jamblangan. Jadi papan nama jalan tentunya akan sangat membantu para pengendara dan siapapun yang ingin mencari suatu lokasi. Kegiatan pembuatan dan pemasangan papan penunjuk jalan berjalan dengan lancar.

Pukul 15.30 – 17.00 WIB dilanjutkan kegiatan berupa sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan dengan tema “Tekanan Darah dan Perawatan Kesehatan”. Materi yang disampaikan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, perbedaan serta cara menggunakan Sphygmomanometer digital dan manual. Sosialisasi ini dilakukan dalam kegiatan posyandu rutin warga Jamblangan. Kegiatan yang dihadiri oleh para lansia dan balita tersebut sebelum pandemi rutin dilaksanakan setiap bulan di minggu pertama, ujar ibu Sumini selaku ketua posyandu Jamblangan. Kegiatan posyandu kali ini bertempat di Aula Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Pakem. Pada kesempatan tersebut ketua PkM-MBKM Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti W. A., DAP&E., M. Biomed, menyerahkan bantuan berupa alat kesehatan yang dapat bermanfaat bagi ibu-ibu lansia agar memudahkan mereka dalam pengecekan tensi. Antusias dari para anggota posyandu dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan kegiatan pertama sejak PPKM diturunkan levelnya dan dinyatakan aman. Bagaimanapun warga Jamblangan selalu taat dan mengikuti peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah demi menjaga kesehatan seluruh warga dari ancaman pandemi covid-19. Harapan warga Padukuhan Jamblangan agar program pengabdian masyarakat dari Fakultas Biologi UGM tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya sebatas sampai disini, warga masyarakat khususnya ibu-ibu sangat menyambut gembira atas kerjasama dalam kegiatan yang dilaksanakan bersama tim PkM-MBKM, harapannya kedepan warga masyarakat akan merasakan dampak positif dari setiap ilmu pengetahuan yang telah disampaikan para dosen dalam kegiatan tersebut.

“Urun Rembug” Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM Untuk Peningkatan Kapasitas Ekonomi Kelompok Wanita Tani (KWT), Dusun Malangrejo, Kapanewon Ngemplak

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 2 Desember 2021

Dusun Malangrejo merupakan salah satu wilayah pedukuhan di Kelurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman yang secara geografis berbatasan dengan Kapanewon Depok. Padukuhan Malangrejo terletak di dekat daerah sentra ekonomi antara lain pariwisata, perdagangan dan pendidikan, yakni tempat wisata Jogja Bay, Stadion Mugowohardjo, Embung Tambakboyo, Kampus Universitas Sanata Dharma Paingan, Institut Pertanian dan Perkebunan (Instiper) Yogyakarta, Universitas Amikom dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN). Potensi untuk pengembangan dan peningkatan usaha masyarakat setempat berupa pengolahan hasil bumi antara lain papaya, lidah buaya dan tanaman obat, serta perikanan maupun peternakan ayam masih perlu ditingkatkan dengan program pendampingan dari Perguruan Tinggi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Oleh karena itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Laboratorium Biokimia, Fakultas Biologi UGM mencoba ikut urun rembug dalam salah satu peningkatan kapasitas ekonomi salah satu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Dusun Malangrejo, yakni Kelompok Wanita Tani (KWT). Ketua Tim ini adalah Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (Bu Raras) dengan anggota dosen dan tendik di Laboratorium Biokimia. Tim ini juga terbuka untuk dosen, mahasiswa dan tendik lintas disiplin untuk bersama-sama dalam mendampingi KWT Malangrejo.

Kegiatan diawali dengan pertemuan antara Bu Raras Mei 2021 (Gambar 1) yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan antara lain Bapak Dukuh juga selaku ketua Kampung Keluarga Bencana (KKB), Ketua dan Jajaran Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Dusun Malangrejo, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Dalam pertemuan tersebut disampaikan mengenai kegiatan yang sudah ada di Malangrejo antara lain penanaman papaya california dengan produk olahannya, serta lidah buaya dan produk minuman olahannya. Namun, masih terkendala antara lain pada hasil panenan papaya yang belum optimal antara lain buah yang terserang hama. Selain itu produk olahan papaya dan lidah buaya belum dapat dipasarkan secara luas karena terkenadala untuk pelabelan PIRT (Perijinan Industri Rumah Tangga) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Sleman

Tindak lanjut pertemuan tersebut adalah akan diadakan pendampingan yang difokuskan untuk KWT. “Kami ingin KWT memiliki salah satu produk unggulan yang dapat dijual dengan mudah, dan bahan bakunya juga mudah dan bisa membudidayakan sendiri. Sehingga produk kami juga dapat dikenal dan dipamerkan saat ada kunjungan kedinasan atau wisata di Malangrejo’, tutur Isti selaku Ketua KWT Malangrejo. Gayung bersambut, Laboratorium Biokimia menangkap gagasan tersebut dengan urun rembug pada hari Selasa, 30 November 2021 di Pendopo Rumah Pak Dukuh Sarbini (Gambar 2). Pertemuan ini dihadiri oleh Tim PkM dari Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM. Sementara dari masyarakat dihadiri oleh Ibu Lurah, Pak Dukuh yang didampingi seksi pendidikan KKB, Ketua PKK, Perwakilan Karang Taruna dan Ketua beserta anggota KWT.

Dalam pertemuan ini, diputuskan akan mengembangkan bunga telang, daun kelor dan katu, serta bayam brazil sebagai bahan pangan fungsional untuk ditanam, diolah dan dijual sebagai produk unggulan KWT yang akan dijual belikan untuk meningkatkan ekonomi anggota, serta berdampak baik bagi kesehatan masyarakat. Pak Sarbini, selaku Dukuh Malangrejo sangat mendukung kolaborasi ini agar KWT juga lebih berkembang. Pak Dukuh juga memaparkan berbagai program yang sudah ada dan yang perlu dikembangkan lagi. Selain itu, kegiatan tersebut dapat melibatkan kaum muda yang terhimpun dalam Karang Taruna. “Program PkM untuk KWT ini akan dimulai dengan peningkatan literasi masyarakat tentang pangan fungsional, budidaya dan cara pengolahannya. Inovasi juga akan kita coba lakukan, misalnya agar bunga telang berbunga lebih lebat dan daun juga dapat termanfaatkan dengan optimal”, tutur Raras

selaku Ketua Tim PkM. “Kami juga akan mencoba untuk menggandeng dosen dari Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian sehingga dapat lebih optimal di dalam pengolahannya,” Imbuh Tri Rini. Dalam kesempatan ini, Yekti juga menambahkan bahwa, “Katu, kelor, bayam brazil dan telang merupakan tanaman pangan fungsional yang relatif mudah dibudidayakan dan dapat diolah menjadi berbagai produk olahan pangan maupun minuman. Selain itu, kita perlu melakukan inovasi agar kekinian dan dapat menyasar kaum muda”. Hasil diskusi lainya yaitu, bahwa program ini akan berlangsung multitahun dengan tiga tahap, yaitu:

  • Tahap 1:  Peningkatan  literasi  pangan  fungsional,  pelatihan  budidaya,  dan  teknik pengolahan produk unggulan
  • Tahap 2: Pendampingan inovasi pengelolaan produk, uji organoleptik, pengetahuan nilai gizi, teknik penyimpanan dan packaging produk unggulan
  • Tahap 3: Pendampingan pengembangan UMKM yang sudah ada, pengurusan izin PIRT,

teknik pemasaran, pengelolaan konsumen, monitoring dan evaluasi.

Tim Gama Melon Lakukan Survey dan Diskusi Pengembangan Greenhouse Hidroponik bersama PT. Global Agro Tangguh dan INSTIPER Yogyakarta

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 25 November 2021

Program Hibah Matching Fund-Kedaireka merupakan salah satu bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kebermanfaatan dan relevansi pengembangan antara ilmu dan teknologi di perguruan tinggi agar selaras dengan pemenuhan kebutuhan atau permasalahan dunia usaha dan industri (DUDI) dan masyarakat serta mengharapkan mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran langsung dari permasalahan nyata yang ada di dunia industri maupun masyarakat. Hibah Program Matching Fund dari platform Kedaireka berhasil diperoleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., sebagai salah satu dosen dan peneliti sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM. Judul program Matching Fund – Kedaireka dari Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yaitu “Pengembangan dan Hilirisasi Produk Pertanian Unggul Gama Melon sebagai Komoditas Andalan”.

Slide 4
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 5

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., bekerjasama dengan PT. Global Agro Tangguh dalam menjalankan program ini. Melalui kerjasama Perguruan Tinggi (PT), yakni Fakultas Biologi UGM dan mitra dunia usaha dan industri (DUDI), yaitu PT. Global Agro Tangguh, nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk membangun kerjasama dalam pengembangan optimalisasi aktivitas budidaya melon serta mengkomersialisasikan produk riset guna meningkatkan perekonomian dari sektor hortikultura, khususnya komoditas melon.

Dalam rangka pelaksanaan dan melakukan kegiatan Matching Fund, pada hari Selasa, 23 November 2021 mahasiswa yang tergabung dalam tim Gama Melon bersama Almudi Khurniawan selaku Direktur PT. Global Agro Tangguh dan Igor Gadira sebagai founder ISGA (INSTIPER Smartfarming Greenhouse Academy) melakukan survey salah satu greenhouse tim Gama Melon yang berlokasi di Madurejo, Kapanewon Prambanan. Rencananya greenhouse tersebut akan diperbarui dengan sistem penanaman hidroponik setelah sebelumnya dilakukan diskusi dan kunjungan greenhouse bersama di kampus INSTIPER Maguwoharjo dan Donoharjo, Kabupaten Sleman.

Pada survey ini tim berdiskusi tentang persiapan alat dan bahan dalam perbaikan greenhouse sistem hidroponik, teknik perawatan tanaman, pengecekan kualitas sumber air, pengecekan kendala-kendala yang kemungkinan akan dihadapi, dll. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat menambah inovasi dan mengevaluasi guna memajukan serta mendorong pengembangan dan hilirisasi produk-produk pertanian unggul dari ‘Gama Melon’ sebagai komoditas andalan. Selain itu, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa berwirausaha pada mahasiswa yang tergabung ke dalam tim Matching Fund – Kedaireka.

 

Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM Berikan Pelatihan Mengenai Pembuatan Pakan Ikan Alternatif Berbasis Living Natural Resources

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 19 November 2021

Desa Hargowilis merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY.  Desa Hargowilis memiliki berbagai potensi wilayah, baik dari segi kesediaan lahan maupun estetika lingkungan yang digunakan sebagai destinasi wisata. Perekonomian masyarakat Desa Hargowilis sebagian besar bergantung pada 3 sektor, yaitu sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Kelompok peternak Dompet Dhuafa merupakan kelompok warga yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai peternak di Dusun Klepu. Dusun Klepu merupakan salah satu dusun di Desa Hargowilis dengan wilayah perbukitan dan bersebelahan dengan area Hutan Lindung Kulon Progo. Masyarakat umumnya bergantung pada hasil perikanan, namun pendapatan masyarakat tersebut kurang menentu setiap bulannya. Sektor perikanan yang dikembangkan oleh masyarakat menjadi kurang efektif, mengingat harga pellet komersil yang biasa digunakan sebagai sumber pakan ikan meningkat pada masa pandemi ini. Oleh karena itu penting untuk melakukan inovasi dalam penyediaan pakan bagi ikan budidaya salah satunya adalah dengan menggunakan pakan alternative berbasis sumber daya alam hayati.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Larva maggot lalat BSF dan tanaman mata ikan (Azolla microphylla) dipilih sebagai bahan utama pembuatan pakan ikan alternative. Kedua bahan tersebut dipilih karena selain dapat diperoleh dengan mudah dan harga yang murah, tetapi berpotensi menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi. Larva maggot memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 32,31 % dan mampu disinergikan dengan program pengelolaan limbah organik hasil sektor pertanian dan limbah rumah tangga. Tanaman mata ikan memiliki siklus hidup yang cepat karena mampu menggandakan diri dalam waktu 2-10 hari. selain itu, tanaman mata ikan juga memiliki kandungan protein sebanyak 24-30% dari total berat kering dengan asam amino yang lengkap dan serat kasar antara 15-17%.

Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi dengan ketua bapak Drs. Trijoko, M.Si. yang didukung oleh 5 mahasiswa yaitu M. Syafiatol Huda, Maulana Dias Pratama, Alfian Nur Prastyo, Abdul Aziz dan Azima Farida, telah melaksanakan pelatihan pembuatan pakan alternative berbasis Living Natural Resources di Desa Hargowilis. Pelatihan dilakukan dalam bentuk pematerian dan praktik langsung secara luring dengan tetap menerapkan protocol kesehatan Covid-19. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 23 Oktober 2021 pukul 13.30-15.00 WIB yang dihadiri oleh Bpk. Haryono, S.T. selaku Kepala Dusun Klepu, Bpk. Sukaryono selaku ketua kelompok tani, dan 12 orang perwakilan dari anggota kelompok tani. Pelatihan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai budidaya larva maggot dan tanaman mata ikan, serta memberikan pemahaman mengenai teknik produksi pakan ikan alternative berhasis Living Natural Resources.

Pelatihan pembuatan pakan ikan alternative diawali dengan pematerian yang dipandu oleh M. Syafiatol Huda dan dilanjut dengan praktik budidaya dan pembuatan pakan ikan secara langsung. Sub-topik materi yang disampaikan berupa teknik budidaya larva maggot, teknik budidaya tanaman mata ikan, dan teknik proses pembuatan pakan ikan.  Pelatihan diakhiri dengan implementasi materi dengan praktik langsung baik teknik budidaya maupun proses pembuatan pakan ikan. Melalui pelatihan ini diharapkan kelompok tani yang berkecimpung disektor perikanan mampu memproduksi pakan ikan secara mandiri dengan prinsip low cost namun tetap memiliki kualitas pakan yang tinggi, sehingga hal tersebut mampu meningkatkan kualitas ekonomi dari masyarakat Desa Hargowilis.

 

Kunjungan Nogotirto Algae Park oleh Masyarakat Moyudan

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 19 November 2021

Pada tanggal 3 Oktober 2021, Bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App. Sc. selaku dosen pembimbing program MBKM beserta mahasiswa anggota MBKM yang beranggotakan Vincent Timotius, Alfi Dilla Putri, dan Erik Lawijaya melakukan penerimaan kunjungan tamu oleh warga Desa Moyudan di Laboratorium Nogotirto Algae Park. Kunjungan ini dilakukan secara luring, dengan tujuan memberi wawasan tambahan kepada masyarakat mengenai teknik kultivasi mikroalga secara massal yang telah dilakukan di Nogotirto Algae Park, beserta pengamatan awal untuk perencanaan pelatihan kultivasi yang akan dilakukan bersama warga selanjutnya. Kegiatan di mulai dengan keberangkatan Dosen Pembimbing dan mahasiswa anggota MBKM menuju Nogotirto Algae Park pada pukul 15:00, dan sampai pukul 15:30. Sesampainya di lokasi, dosen pembimbing dan mahasiswa melakukan persiapan dan pematangan materi yang akan disampaikan kepada warga saat kunjungan.

Slide 1
Slide 2

Warga Desa Moyudan tiba pada lokasi pada pukul 16:00, di sambut oleh Bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App. Sc., mahasiswa anggota MBKM, serta Bapak Tri, selaku pengurus Nogotirto Algae Park. Kunjungan warga di awali dengan pengenalan warga terkait upscaling kultivasi mikroalga, dari penumbuhan bibit kultur, hingga kultivasi semi-massal pada bak dan ember dengan metode bubbling. Tidak hanya itu saja, Bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App. Sc. dan Bapak Tri juga menunjukkan berbagai produk akhir dari kultivasi mikroalga, serta spesifikasi peralatan yang digunakan untuk menjamin kualitas budidaya mikroalga.

Banyak pertanyaan yang diajukan masyarakat terkait metode kultivasi alga, dari produk apa saja yang mungkin dibuat dan metodenya, hingga spesifikasi alat, dan alternatif apa saja yang dapat dipakai untuk melengkapi sistem budidaya. Warga tidak malu dan tampak antusias mengikuti kegiatan kunjungan di Nogotirto Algae Park. Kegiatan di akhiri pada pukul 17:00, dengan foto bersama masyarakat, dosen pembimbing, serta mahasiswa MBKM, dan ucapan terima kasih atas kunjungan masyarakat.

Final Program PkM-MBKM 2021 Fakultas Biologi UGM dengan Mitra PKBM Ibnu Hajar Ds. Sirahan Salam Magelang: Best-practice literasi PKBM dalam budidaya lebah polinator sebagai pendukung kelestarian alam dan perekonomian desa yang mandiri

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 19 November 2021

Di PKBM Ibnu Hajar Salam Magelang, merupakan salah satu kawasan desa yang memiliki banyak potensi agrowisata yang dapat dijadikan pendukung ekonomi masyarakat . Potensi wisata yang berkembang pesat dengan kearifan lokal dan ekosistem yang sesuai untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)  perlu diwujudkan LITERASI PKBM dengan sinergisme kelestarian alam serta biodiversitasnya dengan implementasi budidaya serangga (lebah) pollinator. Kegiatan ini menjadi bagian pokok program PkM-MBKM tim mahasiswa Fakultas Biologi  UGM di Ds. Sirahan, Salam Magelang Jawa Tengah pada semester I 2021/2022. Kegiatan telah berlangsung sejak Juni 2021 dan berakhir di Bulan November 2021. Kegiatan meliputi tahapan persiapan dan pemantapan MoU Fakultas dengan Mitra PKBM Ibnu Hajar, dilanjutkan kunjungan tim PkM-MBKM dengan Pengurus PKBM terkait topik pengabdian yang akan diimplementasi untuk pembelajaran baik dari Mahasiswa Tim MBKM dan juga masyarakat Ds. Sirahan Salam sebagai pelaku kerjasama program ini untuk kepentingan peningkatan literasi kelestarian alam dan biodiversitasnya dengan implementasi budidaya lebah polinator ( lebah klanceng ). Tahap Pelaksanaan dilakukan dengan diawali sosialisasi program dan pengenalan lebah klanceng serta budidayanya pada Bulan Juni 2021, dilanjutkan dengan pembuatan model Rumah Lebah Polinator sebagai sarana edukasi literasi peran serangga polinator dan untuk sarana keberlanjutan program perkembang-biakan koloni lebah yang kontinyu. Hal ini menjadikan inspirasi untuk tidak saja mengenalkan serangga sebagai polinator namun juga dapat memperdayakan budidaya lebah klanceng dengan hasil-hasil yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi warga desa dengan mengolah budidaya yang menghasilkan produk bernilai ekonomi yaitu utamanya Madu dan Propolis Lebah. Pemberdayaan masyarakat Ds. Sirahan Salam melalui Pelatihan PKBM Ibnu Hajar ini ditingkatkan dengan media literasi pembelajaran baik berupa poster maupun video pembelajaran yang mempermudah pemahaman terkait Budidaya dan Proses Pemanenan Produk Lebah Klanceng. Program PkM MBKM ini diakhiri dengan pelatihan secara mandiri dari warga desa untuk saling berbagi literasi PKBM untuk penguatan pemahaman tentang “Kelestarian Alam dan Biodiversitasnya dengan i-Implementasi Budidaya Lebah Polinator ( Lebah Klanceng )”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Tim PkM MBKM Fakultas Biologi ini telah mengambil peranannya dengan baik dan diterima masyarakat sebagai pengemban tridharma PT untuk turut peduli dan aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian bersama Mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar kampus Merdeka) berbasis keilmuan baik itu ilmu dasar yang selaras dengan implementasi untuk kesejahteraan umat. Oleh karena itulah dibutuhkan mitra kerjasama yang mampu memperkuat untuk program-program inovasi keilmuan yang bernilai “lebih” dalam pemberdayaan masyarakat sehingga PKBM Ibnu Hajar menjadi mitra yang tepat dan sejalan sebagai gerbang kekuatan untuk menopang perekonomian masyasrakat desa dalam masa masa sulit seperti saat ini (pandemi covid-19). Sinergisme kelestarian alam melalui keberhasilan polinasi dan pemberdayaan budidaya serangga pollinator ini menjadikan awal kegiatan best-practice PKBM menuju kawasan pusat edu-wisata Ds. Sirahan Salam yang “bernilai” sebagai rujukan destinasi wisata berbasis eko-wisata yang dikelola dengan sistem kearifan lokal dan kultur “natural” berkonsep ESD (Education for Sustainable Development). Dengan demikian tak heran, dengan konsep edukatif sinergisme aspek aspek kelestarian ini, layaklah tempat ini menjadikan kawasan pusat pembelajaran eko-wisata yang “favourit” di Magelang Jawa Tengah dan D.I. Yogayakarta tentunya.

Budidaya Massal dan Pengolahan Pascapanen Ikan Wader Pari Desa Klayar, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul oleh Gama Wader Melalui Program PKM-MBKM 2021

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Kamis, 18 November 2021

Ikan wader pari (Rasbora lateristriata) merupakan salah satu jenis ikan air tawar lokal yang banyak dikonsumsi sebagai lauk maupun cemilan bagi masyarakat tanah air. Tingginya minat masyarakat membuat permintaan pasar bagi ikan wader pari ini terus meningkat, sehingga jenis ikan ini banyak dieksploitasi secara masif di alam liar. Namun, tingkat eksploitasi yang tinggi tidak dibarengi dengan upaya konservasi yang baik pula, sehingga populasi ikan wader pari di alam sendiri sudah jarang dan terus berkurang, ditambah lagi dengan siklus reproduksi ikan wader pari yang hanya berlangsung satu kali dalam semusim yang membuat semakin menurunnya populasi ikan wader pari ini. Kondisi tersebut yang mendorong Dr. Bambang Retnoaji untuk mencari solusi agar kelestarian ikan wader pari dapat dijaga sekaligus dapat memanfaatkan potensi ekonominya. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, Dr. Bambang melakukan pengembangan strategi budidaya ikan wader pari sejak tahun 2014 bersama dengan Aquatic Research Group. Pada budidaya secara massal, Dr. Bambang Retnoaji dan tim menjalin kerjasama dengan petani ikan lokal serta warga desa di Kulon Progo, Sleman, dan Gunungkidul, sedangkan pemijahan, pembibitan, dan pembiakan dilakukan di dalam laboratorium. Oleh karena itu, Dr. Bambang Retnoaji selaku ketua kegiatan dengan melibatkan dua mahasiswa Fakultas Biologi, yaitu Arief Maulana Sabilillah dan Lathief Al Umami, dibawah naungan Gama Wader, melalui program PKM-MBKM 2021, kegiatan berikut dilakukan untuk membantu dan mendampingi mitra dan desa agar dapat membudidayakan dan memaksimalkan hasil panen ikan wader pari.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah survei lokasi pada hari Sabtu tanggal 19 Juni 2021. Kegiatan tersebut dibuka oleh Khoiruddin Anshori selaku Koordinator Umum Gama Wader dan diterima langsung oleh POKDARWIS Klayar Manunggal dengan Bapak Sunarno selaku ketua POKDARWIS. Kegiatan survei ini dilakukan untuk membahas rencana kegiatan yang terdiri dari pembuatan kolam, pemasangan instalasi, dan transportasi indukan. Selain itu, survei juga bertujuan untuk melihat langsung lokasi pengabdian untuk mendapatkan gambaran nyata tentang potensi dan tantangan di lokasi tersebut, melakukan pengukuran kualitas air untuk mengetahui kondisi terkait media pemeliharaan ikan. Melalui survei yang telah dilakukan, diperoleh informasi-informasi mengenai potensi ekonomi produktif yang dimiliki oleh POKDARWIS Klayar Manunggal, diantaranya POKDARWIS Klayar Manunggal memiliki SDM yang cukup banyak, yaitu lebih dari 30 kepala keluarga dan karang taruna, Desa Klayar memiliki luas lahan yang mencukupi untuk pengembangan agrobisnis serta letak geografis desa yang dilalui oleh Sungai Oyo yang mensuplai air sekaligus menjadi media budidaya ikan konsumsi.

Kegiatan kedua merupakan pembuatan kolam dan pemasangan instalasi yang dilaksanakan pada 20 Juni 2021 hingga 14 Agustus 2021 yang dilakukan oleh POKDARWIS Klayar Manunggal dengan pengawasan dan bimbingan Dr. Bambang Retnoaji. Kolam budidaya yang digunakan dalam program ini meliputi kolam terpal dan kolam tanah. Kolam terpal dibuat agar dapat mengoptimalisasi area lahan yang digunakan, selain itu, kolam terpal berbentuk bulat dapat digunakan dalam pemeliharaan ikan dengan sistem bioflok. Disisi lain, kolam tanah dibuat sebagai kolam pembesaran dan pembudidayaan ikan. Kolam yang digunakan dalam program budidaya ikan wader dapat dibagi menjadi 4 berdasarkan tujuan kegunaannya, diantaranya yaitu kolam pemeliharaan induk, kolam segmentasi 1, kolam segmentasi 2, dan kolam segmentasi 3. Kolam pemeliharaan induk digunakan untuk memelihara indukan sampai siap dalam proses pemijahan, sedangkan kolam segmentasi 1, 2, dan 3 digunakan untuk pembesaran larva berdasarkan umur ikan. Setelah dilakukan pembuatan kolam, dilakukan pemasangan instalasi dengan tujuan untuk menjaga kualitas air pemeliharaan agar tetap optimal. Pemasangan instalasi dilakukan dengan metode sirkulasi air yang dialirkan dari satu kolam menuju kolam berikutnya melalui pipa pvc menggunakan pompa air. Instalasi kolam juga dilengkapi dengan saluran pengeluaran air untuk membantu dalam proses pembersihan dan pemindahan ikan. Melalui kegiatan berikut, enam kolam terpal dan dua kolam tanah lengkap dengan instalasinya telah dibuat dengan rincian sebagai berikut:

  1. Satu kolam terpal berukuran 200x160x70 cm untuk pemeliharaan induk
  2. Dua kolam terpal dengan diameter 150 cm untuk kolam segmentasi 1
  3. Dua kolam terpal dengan diameter 150 cm untuk kolam segmentasi 2
  4. Satu kolam terpal berukuran 400x200x70 cm untuk segmentasi 3
  5. Dua kolam tanah berukuran 300x200x70 cm untuk pembesaran induk

Kegiatan ketiga yaitu transportasi indukan yang dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 15 Agustus 2021. Pengiriman induk dilaksanakan dalam dua tahap pemberangkatan dengan memperhatikan protokol pengiriman induk ikan. Induk ikan dikemas pada plastik ikan yang sudah berisikan air kemudian diberi oksigen dan dimasukkan ke dalam styrofoam. Induk yang dikirimkan sejumlah kurang lebih 300 ekor dengan rasio jantan dan betina adalah 2:1 (2 jantan dan 1 betina). Induk ikan beserta kemasannya dimasukkan ke dalam kolam terlebih dahulu untuk proses aklimatisasi selama 15 menit. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar ikan dapat beradaptasi dengan air kolam yang digunakan sebagai media pemeliharaan. Induk ikan dipelihara dengan diberi pakan pelet sebanyak dua kali sehari pada pagi dan petang.

Kegiatan keempat yaitu pelatihan budidaya ikan wader pari yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 September 2021. Pelatihan budidaya ikan wader pari merupakan salah satu tujuan dari program berikut yang dilakukan untuk mengimplementasikan teknik budidaya ikan wader pari kepada POKDARWIS Klayar Manunggal secara mandiri dan berkelanjutan. POKDARWIS diharapkan dapat melakukan teknik pemijahan dan budidaya ikan baik skala kecil hingga secara massal menyesuaikan dengan tempat yang akan digunakan dalam proses budidaya. Pelatihan budidaya diawali dengan sosialisasi informasi biologis ikan serta tahapan dalam budidaya ikan wader pari. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai informasi yang berkaitan dengan biologi reproduksi ikan. Sesi sosialisasi dilanjutkan dengan pemberian alat budidaya untuk menunjang program budidaya yang akan dilaksanakan oleh POKDARWIS. Kegiatan selanjutnya adalah pengenalan teknik pemijahan ikan wader pari skala semi-masal. Teknik pemijahan diawali dengan pemilihan dan seleksi indukan, persiapan mating chamber, penyatuan indukan, dan koleksi telur. Melalui pelatihan berikut, POKDARWIS Klayar Manunggal dapat mengimplementasikan teknik budidaya ikan wader pari secara mandiri dan berkelanjutan serta dapat melakukan teknik pemijahan dan budidaya ikan pada skala kecil hingga skala masal.

Atas kelancaran kegaitan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Fakultas Biologi UGM serta seluruh Dosen dan tokoh masyarakat yang terlibat. Kami harap kegiatan ini dapat diteruskan sebagai hasil dari hubungan kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan POKDARWIS Klayar Manunggal, serta melalui kegiatan ini, kami harap dapat memotivasi warga Desa Klayar agar dapat melestarikan, membudidayakan, dan memaksimalkan potensi ikan wader pari, sehingga hasil dari pembudidayaan ini bermanfaat bagi Desa Klayar dan sekitarnya di masa yang akan datang (Tim PKM-MBKM Gama Wader Fakultas Biologi UGM).

Pelatihan Pemanenan Kultivasi Mikroalga Skala Kecil Masyarakat Moyudan

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 18 November 2021

Pada tanggal 24 Oktober 2021, Tim mahasiswa anggota MBKM Pengabdian Desa bimbingan Bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App. Sc. telah melakukan penyuluhan dan demonstrasi mengenai proses pemanenan kultivasi mikroalga skala kecil secara luring kepada warga Desa Moyudan. Kegiatan yang dilakukan di hari tersebut merupakan kelanjutan dari penyuluhan pembibitan kultivasi mikroalga yang telah dilakukan sebelumnya di lokasi. Warga Desa Moyudan antusias untuk mengikuti pelatihan pemanenan kultivasi mikroalga di Desa Moyudan. Kegiatan berlangsung tentunya dengan menaati protokol kesehatan yang ada.

Slide 1
Slide 2

Mahasiswa MBKM tiba di lokasi pada pukul 10.00 WIB kemudian kegiatan dimulai. Pelatihan pemanenan kultivasi  mikroalga skala kecil dimulai dengan penyuluhan singkat terkait proses pemanenan kultivasi mikroalga yang secara umum dapat dipanen setiap akhir minggu yaitu di hari ke 7 dan dikeringkan 3-5 hari dibawah sinar matahari untuk diolah menjadi pakan ternak, setelah itu diikuti pengenalan alat dan bahan yang digunakan terdiri dari kultur mikroalga, saringan, kain saring T200, kain saring T54, scrapper, gayung, ember kosong, serta wadah plastik. Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi pemanenan kultivasi mikroalga Spirulina platensis berupa pemasangan kain saring T200 di atas saringan kemudian diambil air kultur mikroalga dituang ke saringan lalu biomassa yang terkumpul diambil dan diletakkan di atas kain saring T54 yang diletakkan pada wadah plastik kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah itu dilanjut dengan peremajaan kultur berupa penambahan 5 liter air dan medium ke kultur mikroalga. Mahasiswa juga melakukan konsultasi dengan warga desa terkait kondisi kultur mikroalga yang sudah berjalan 1 minggu dengan memperhatikan warna kultur dan kadar pH kultur serta menghimbau warga desa untuk menghilangkan kontaminan seperti serangga di kultur untuk kedepannya. Setelah demonstrasi singkat diberikan, dilanjutkan dengan sesi praktik langsung oleh warga dengan antusias. Kegiatan di hari tersebut ditutup dengan diskusi serta foto bersama.

Hasil dari kegiatan tersebut yaitu kegiatan dihadiri oleh kurang lebih 3 orang warga Desa Moyudan, kegiatan berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.30 WIB dan telah dilakukan penyuluhan singkat, demonstrasi langsung oleh mahasiswa dan praktik langsung oleh warga yang kini dapat melakukan transfer ilmu dan praktik langsung bersama warga lain.

Pelatihan Persiapan dan Pembibitan Kultivasi Mikroalga Skala Kecil Masyarakat Moyudan

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 17 November 2021

Pada tanggal 17 Oktober 2021, Tim mahasiswa anggota MBKM Pengabdian Desa bimbingan Bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App. Sc. telah melakukan penyuluhan dan demonstrasi mengenai persiapan pembibitan kultivasi mikroalga skala kecill secara luring kepada warga Desa Moyudan. Kegiatan yang dilakukan di hari tersebut merupakan praktik langsung dari penyuluhan yang telah dilakukan sebelumnya di lokasi. Berjarak 2 minggu dari hari kunjungan warga ke Nogotirto Algae Park (NAP) guna melihat langsung kultivasi mikroalga skala massal yang ada di NAP, warga Desa Moyudan kemudian semakin antusias untuk mempersiapkan segala alat dan bahan untuk pelatihan dan pembibitan kultivasi mikroalga di Desa Moyudan. Kegiatan berlangsung tentunya dengan menaati protokol kesehatan yang ada. Sebagai persiapan awal, warga Desa Moyudan telah menyiapkan tempat khusus sebagai “Taman Alga Desa Moyudan” dengan mengkondisikan tempat tersebut agar dapat digunakan untuk kultivasi mikroalga skala kecil.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Mahasiswa MBKM tiba di lokasi pada pukul 10.00 WIB kemudian kegiatan dimulai. Pelatihan persiapan dan pembibitan kultivasi  mikroalga skala kecil dimulai dengan penyuluhan singkat kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi sanitasi kerja dengan melakukan cuci tangan dan pembersihan area. Dilakukan pula demonstrasi pembersihan alat-alat salah satunya adalah ember sebagai wadah kultivasi. Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi pembuatan medium kultivasi mikroalga Spirulina platensis berupa pelatihan pengukuran bahan-bahan, dan eksekusi pembuatan medium. Setelah medium siap, dilanjutkan dengan penyuluhan penuangan bibit mikroalga, demonstrasi penyalaan pompa serta pemasangan selang aerasi di ember kultivasi. Mahasiswa juga melakukan demonstrasi bagaimana cara mengecek kultur mikroalga dengan memperhatikan warna warna kultur dan kadar pH kultur. Setelah demonstrasi singkat diberikan, dilanjutkan dengan sesi praktik langsung oleh warga dengan antusias. Kegiatan di hari tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab,diskusi serta foto bersama.

Hasil dari kegiatan tersebut yaitu kegiatan dihadiri oleh kurang lebih 5 orang warga Desa Moyudan, kegiatan berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.30 WIB dan telah dilakukan penyuluhan singkat, demonstrasi langsung oleh mahasiswa dan praktik langsung oleh warga yang kini dapat melakukan transfer ilmu dan praktik langsung bersama warga lain.

 

Fakultas Biologi UGM Melaksanakan Pengabdian Pengenalan dan Pelatihan Pengendalian Nyamuk Secara Hayati di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul dalam Program PKM-MBKM 2021

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 16 November 2021

Pengendalian nyamuk vektor dapat dilakukan dengan berbagai cara baik menggunakan musuh alami, agensi hayati, bioinsektisida, dan insektisida kimia. Penggunaan insektisida kimia untuk pengendalian nyamuk secara terus menerus dapat mengakibatkan resistensi terhadap hama target dan juga berpotensi membahayakan organisme non target. Dalam perkembangannya usaha untuk mengendalikan serangga vektor secara aman dan efektif terus dilakukan dengan memanfaatkan agensia hayati seperti predator, pathogen, dan parasit. Agensia hayati tersebut bersifat spesifik terhadap hama tertentu, tidak meninggalkan residu, aman dan ekonomis. Selain itu agensia hayati juga tidak merugikan serangga lain yang bersifat menguntungkan seperti predator, pollinator, dan parasit. Agensia hayati yang telah banyak dikembangkan untuk pengendalian serangga vektor penyakit  dan hama tanaman adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Secara alamiah, bakteri ini dapat ditemukan dan diisolasi dari dalam tanah. Kemampuan bakteri B. thuringiensis ini pertama kali dipelajari pada tahun 1911, dan mulai dijadikan produk komersial pada tahun 1950-an hingga kini. Bt yang paling banyak digunakan untuk pengendalian hayati adalah strain kurstaki yang efektif untuk pengendali penggerek daun, dan strain israelensis yang banyak digunakan untuk pengendalian larva nyamuk.

Slide 2
Slide 6
Slide 3
Slide 5
Slide 4
Slide 1

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di desa Kedungpoh Lor, kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. Desa Kedungpoh merupakan desa yang sangat subur terlihat dari beberapa tanaman pertanian, padi, jagung, ketela, kedelai dan tanaman antara lain keras kayu jati, mahoni, sono, sengon, munggur, akasia, bambu, peternakan sapi, kambing bahkan lebah madu. Kesadaran akan kesehatan sudah cukup tinggi, dan sudah terdapat Unit Pelayanan Kesehatan. Namun demikian, beberapa masalah masih harus diselesaikan terutama masalah kesehatan karena desa yang padat penduduk diperlukan sarana kesehatan yang memadai. Oleh karena itu dalam rangka membantu mengurangi faktor penularan penyakit yang disebabkan oleh serangga vektor penyakit yaitu nyamuk maka kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di Desa Kedungpoh dengan memberikan pengenalan dan pelatihan pembuatan insektisida pengendali nyamuk secara hayati dengan menggunakan Bacillus thuringiensis var. isrealensis (Bti.) yang dibiakan pada kelapa utuh.

Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Siti Sumarmi, dosen Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM dengan melibatkan 4 mahasiswa, yaitu Thiwuk Leres Kinanti, Nafisa Kusumawati, Ristiyani Khofifa Putri dan Hanindyo Adi dalam program Pengabidan Kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM). Kegiatan pertama berupa pengenalan jenis-jenis nyamuk dan metode pengandaliannya dilakukan pada tanggal 19 Juni 2021 yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 14.00 WIB di Balai Padukuhan Kedungpoh Lor dan dihadiri oleh sekitar 20 peserta yang tergabung dalam kader kesehatan dan tim jumantik. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan oleh Bapak Tri Marsudi dan Bapak Dwiyono sebagai mitra kerjasama Kedungpoh dengan Fakultas Biologi UGM dan kemudian dilanjutkan sambutan oleh Drs. Hari Purwanto, MP, Ph.D. sebagai perwakilan dari Fakultas Biologi UGM. Kegiatan pertama ini juga mengundang beberapa pemateri dari Fakultas Biologi UGM yaitu Drs. Ignatius Sudaryadi, M.Kes., Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S., dan Drs. Hari Purwanto, MP, Ph.D. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi kultur Bti. pada air kelapa sebagai pengendalian hayati larva nyamuk.

Kegiatan kedua dilanjutkan kembali pada tanggal 28 September 2021, berupa pelatihan pembuatan kultur Bti. pada media kelapa utuh. Kegiatan pelatihan ini dipandu langsung oleh Dr. Siti Sumarmi dan dihadiri oleh tim jumantik Desa Kedungpoh. Acara pertama diawali dengan demonstrasi praktik pengkulturan Bti di medium air kelapa oleh tim pengabdian. Selanjutnya, tim jumantik yang hadir diajak mempraktikan secara langsung cara pembuatan kultur Bti. Warga yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan membawa pulang Bti. yang telah dikultur untuk dicoba di masing-masing rumah. Kegiatan ini diharapkan menambah wawasan warga tentang cara pengendalian nyamuk yang efektif, lebih murah dan aman. Warga juga berharap pengendalian hayati ini dapat diaplikasikan di Desa Kedungpoh pada khususnya dan oleh masyarakat luas pada umumnya sebagai upaya pencegahan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan chikungunya.

Kegiatan ketiga berupa pengujian efektifitas Bti kultur air kelapa di rumah warga dan monitoring jumlah larva nyamuk. Aplikasi dan monitoring menggunakan 5 ember yang diletakkan di 5 rumah warga (Bapak Dwi, Bapak David, Bapak Susanto, Bapak Supardi, dan Bapak Puji) masing-masing di luar dan di dalam rumah. Perhitungan jumlah larva nyamuk dilakukan setiap seminggu sekali yaitu pada tanggal 5, 12, 19 Oktober 2021. Berdasarkan monitoring dan perhitungan jumlah nyamuk, jumlah larva pada pengujian Bti. minggu ke-1 lebih sedikit daripada minggu ke-2 dan ke-3. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi kultur Bti. air kelapa efektif pada minggu ke-1. Air kelapa pada kultur Bti. air pengamatan minggu ke-2 dan ke-3 telah mengalami fermentasi. Air kelapa yang terfementasi tersebut berpotensi mengundang nyamuk untuk bertelur. Beberapa larva yang diperoleh dari setiap rumah dibawa ke Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi untuk dipelihara menjadi imago untuk identifikasi. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh nyamuk Aedes sp., Culex sp. dan Armigeres sp.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Biologi UGM yang telah mendanai kegiatan ini. Terima kasih kepada seluruh Dosen dan Laboran Laboratorium Entomologi UGM yang telah membimbing dan memfasilitasi kegiatan. Terima kasih kepada Bapak Dwiyono selaku Lurah Desa Kedungpoh, Bapak Tri Marsudi selaku Dukuh Desa Kedungpoh, Bapak Supardi, Ibu-Ibu kader jumatik dan seluruh warga yang telah mendukung jalannya kegiatan ini hingga selesai.

1…2526272829…32

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Kembali ke Almamater: Genza Education Siap Dukung Kolaborasi Edukasi dan Lustrum XIV Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Mahasiswa Magister Asal Belanda Selesaikan Program Magang Penelitian di Fakultas Biologi UGM
  • [PkM-MBKM 2025] Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan TOGA dalam Polybag di Dusun Geger, Seloharjo, Pundong, Bantul
  • Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Tim MBKM Biofermed Tanam Krisan dan Aplikasikan Biofertilizer-Asam Humat di Lumbung Mataraman Kedungpoh
  • Sinergi UGM dan KWT Kedungpoh: Pelatihan Produksi Chrysant Teabomb – Chrysant Hard Candy- Chrysant Syrup sebagai Diversifikasi Pangan Inovatif Berbasis Krisan Organik
dewaraja88 tomatbet slot gacor slot gacor slot gacor jerukbet slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY