• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 27
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

Revitalisasi Pemanfaatan Lahan Warga Jamblangan, Purwobinangun, Pakem Sleman, Guna Mendukung Upaya Pengembangan Wisata AgroSpicy Berbasis Tanaman Obat dan Sayuran Keluarga

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 28 Januari 2022

Minggu, 23 Januari 2022 telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dari tim Pengabdian Fakultas Biologi UGM di padukuhan Jamblangan Purwobinangun Pakem Sleman. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program Revitalisasi Pemanfaatan Lahan bagi warga Jamblangan, sebagai pendukung upaya pengembangan Wisata AgroSpicy Berbasis Tanaman Obat dan Sayuran Keluarga. Dengan mengajak para kader PKK dan anggotanya agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan sebagai tempat menanam berbagai tanaman obat dan sayuran yang bermanfaat bagi keluarga. Untuk mendukung program tersebut, Ketua tim pengabdian Masyarakat Dr. Dra. Rr Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP & E. M.Biomed bersama dengan ketua penggerak PKK padukuhan Jamblangan Ibu Surmiyati mengajak para kader dan anggota nya untuk turut berpartisipasi dalam  program tersebut. 

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Partisipasi warga Jamblangan dalam mendukung program revitalisasi tersebut di apresiasi oleh tim Pengabdian Masyarakat melalui kegiatan lomba dengan tajuk semangat Hari ibu dalam menyongsong tahun baru 2022 melalui gerakan penanaman Tanaman obat dan sayuran bagi keluarga. Kegiatan yang  dimulai dari pukul 06.30 sd 12.00 WIB diawali dengan sambutan ibu ketua PKK dan ketua Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Ibu Upiek sapaan akrab beliau. Peserta yang mengikuti lomba terdiri dari dua komponen/unsur  yang terbagi dalam 5 kelompok sesuai RT yang ada dan perorangan sebanyak 24 peserta.  Kegiatan  yang telah berlangsung pada hari Minggu pagi dari mulai pukul 06.30 sd 12.00 WIB berpusat di Halaman Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Pakem diawali dengan jalan santai melewati rute di wilayah padukuhan Jamblangan. Selama peserta melaksanakan jalan santai, tim juri yang terdiri dari unsur dosen, tendik  dan mahasiswa dari Fakultas Biologi UGM dengan  didampingi oleh tim PKK dan karang taruna melakukan penilaian ke seluruh peserta lomba.Turut hadir juga sebagai juri lomba Dr. Joko Santosa, S.Si., M.Si. yang sekaligus sebagai pakar tanaman obat keluarga (TOGA)  dan alumni Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada tahun 1998.

Penjurian lomba tanaman obat dan sayuran obat kategori individu dilakukan dengan memperhatikan beberapa komponen, antara lain kelengkapan identitas tanaman, habitus tanaman, keunikan tanaman, dan klaim manfaat tanaman.  Identitas tanaman dilengkapi dengan  nama daerah dan nama ilmiah tanaman. Komponen habitus terdiri atas kriteria kokoh dan rapi. Komponen keunikan tanaman ditinjau berdasarkan daun, batang, buah, dan bunga. Komponen klaim manfaat dari tanaman tiga ditinjau berdasarkan bagian yang dimanfaatkan dan cara pemanfaatan. Penjurian lomba tanaman obat dan sayuran obat kategori kelompok dilakukan dengan memperhatikan beberapa komponen, antara lain kelengkapan identitas tanaman, kesuburan tanaman, kerapian, keunikan tanaman, dan klaim manfaat tanaman. Identitas tanaman dilengkapi dengan  nama daerah dan nama ilmiah tanaman. Komponen kesuburan tanaman terdiri atas batang kokoh segar dan daun utuh, segar. Komponen kerapian dinilai berdasarkan keseragaman ukuran tanaman dan keberadaan gulma dan atau hama. Komponen keunikan tanaman ditinjau berdasarkan daun, batang, buah, dan bunga. Komponen klaim manfaat dari tanaman tiga ditinjau berdasarkan bagian yang dimanfaatkan dan cara pemanfaatan.  

Hasil penjurian lomba tanaman obat dan sayuran obat kategori individu dan kelompok dari semua komponen kemudian di akumulasi, dan didapatkan lima pemenang lomba individu dan kelompok dengan jumlah nilai tertinggi. Pada lomba individu juara harapan 2 didapatkan oleh Ibu Sumini dari RT 1, juara harapan 1 didapatkan oleh Ibu Rahmi dari RT 3, juara 3 didapatkan oleh Ibu Ana dari RT 4, juara 2 didapatkan oleh Ibu Ismi dari RT 2, dan juara 1 didapatkan oleh Ibu Maryati dari RT 2. Pemenang lomba kelompok untuk juara harapan 2 didapatkan oleh Karang taruna, juara harapan 1 didapatkan oleh RT 4, juara 3 didapatkan RT 2, juara 2 didapatkan oleh RT 3, dan juara 1 didapatkan oleh RT 1. Pengumuman hasil penjurian dilakukan di penghujung kegiatan dan dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi pemenang dan doorprize bagi yang beruntung. Antusias warga dalam mengikuti rangkaian acara terlihat dari jumlah peserta yang hadir dari awal hingga akhir sesi.  Jumlah peserta yang tercatat pada presensi lebih dari 100 orang,  yang sebagian besar didominasi oleh  ibu-ibu PKK, semoga acara yang meriah ini dapat memberikan semangat bagi ibu-ibu kader PKK dan remaja karang taruna dalam kegiatan yang positif dan bernilai edukasi ini. 

Menggandeng Fakultas Biologi UGM, KTH Wuni Lestari mengembangkan wisata berbasis pelestarian flora dan satwa pesisir Kulon Progo DIY

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 27 Desember 2021

Dampak Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan warga Karangwuni Wates Kulon Progo untuk mengembangkan wilayahnya menjadi kawasan wisata pesisir dengan ekosistem yang seimbang dan dinamis. Aktivitas pembangunan di desa yang terletak di kawasan Pantai Glagah ini cukup masif dengan adanya Pelabuhan Tanjung Adikarto dan PT Jogja Magasa Iron (JMI) serta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sehingga kesadaran akan kelestarian lingkungan menggema di sebagian besar penduduk Karangwuni. Melalui pendirian Kelompok Tani Hutan (KTH) Wuni Lestari, masyarakat berharap wilayahnya bisa maju dan sejahtera namun kekayaan flora dan satwanya tetap lestari, tutur Pak Muhammad Subhan Ketua KTH yang diamini oleh Lurah Karangwuni Anwar Musadri.

Menggandeng Fakultas Biologi UGM, KTH Karangwuni sejak satu tahun terakhir intensif memulai berbagai program dengan pendampingan oleh Dosen Sistematika Hewan Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc. Sebagai pijakan awal program, KTH menyelenggarakan sarasehan di Limasan Taman Kalurahan Karangwuni dengan tema “ Lestarikan Satwa dan Tanaman Pioneer Pantai Untuk Keseimbangan Ekosistem”. Acara ini dihadiri oleh lebih kurang 30 orang dari berbagai instansi/institusi/lembaga terkait di Kulon Progo dan dibuka oleh Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsono, M.Si. selaku perwakilan dari Pemda Kulon Progo dengan penyampaian sambutan sekaligus penanaman pohon sebagai simbol lestarinya flora dan satwa. Penanaman pohon dilanjutkan oleh perwakilan dari Fakultas Biologi UGM, BKSDA, DLHK, Polsek, Danramil, BBWSSO dan lain sebagainya.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Sebagai inti acara disampaikan materi oleh Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Abdul Razaq Chasani, Ph.D. dan Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc. Dalam penyampaiannya, kedua dosen tersebut mengingatkan akan pentingnya keseimbangan ekosistem dengan memanfaatkan sekaligus melestarikan semua komponen hayati melalui konsep pembangunan berkelanjutan. Dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, makna konservasi adalah pemanfaatan dan pelestarian. Diskusi yang terjadi setelah adanya penyampaian materi berjalan aktif dan produktif karena menyinggung keterlibatan banyak pihak seperti pengelola DAS dari BBWSSO dan pengelola kawasan bandara dari PT Angkasa Pura. Berbagai pihak tersebut sangat berkepentingan dengan pelestarian lingkungan di kawasan yang akan dikembangkan oleh KTH Wuni Lestari sehingga disepakati untuk diadakan diskusi-diskusi lanjutan maupun kesepakatan-kesepatan mengenani pengelolaan lahan dan lingkungan.

Acara yang berlangsung dari pukul 9.30 sampai dengan 12.00 tersebut diakhiri dengan doa bersama agar Allah Swt. memberikan kemudahan dan kelancaran terlaksananya niat baik seluruh warga Karangwuni melalui KTH Wuni Lestari tersebut. Sebagai penutup, ketua KTH menyampaikan beberapa catatan sarasehan terkait dengan rencana program dan kegiatan pengembangan ke depan.

Inisiasi Pengembangan Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi UGM dengan KWT Melati Desa Madurejo, Prambanan, DIY

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 22 Desember 2021

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc bersama mahasiswa perwakilan Fakultas Biologi UGM melakukan inisiasi pengembangan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi yang ditujukan kepada ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) Melati, yang berlangsung di Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Yogyakarta pada hari Ahad, 12 Desember 2021. Sosialisasi yang bertajuk inisiasi pengembangan pengabdian masyarakat dilakukan dalam rangka persiapan pembinaan lebih lanjut mengenai diversifikasi produk olahan labu susu Citra Laga yang sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020.

sangar-slider id=19390]

Sosialisasi diawali dengan pemaparan capaian pengembangan dan berbagai potensi diversifikasi produk olahan labu susu Citra Laga. Salah satu inovasinya yaitu berupa tepung labu siap pakai yang direncanakan akan diaplikasikan pada tahun 2022 mendatang. Dengan inovasi produksi tepung labu sebagai salah satu hasil diversifikasi, diharapkan dapat mempermudah dalam pembuatan produk olahan makanan seperti kue tanpa perlu proses manual untuk mempersingkat waktu produksi. Prof. Dr. Setiadi Daryono M.Agr. Sc. menyebutkan bahwa pada tahun 2022 Fakultas Biologi UGM telah menginisiasi kerjasama dengan beberapa pihak yang dapat mendukung produk olahan hasil pengabdian masyarakat Fakultas Biologi, salah satunya yaitu labu susu Citra Laga. Hal tersebut merupakan angin segar dalam upaya peningkatan pemasaran produk hasil Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi UGM.

Sosialisasi tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi yang membahas tentang beberapa kendala baik kendala lapangan (virus, hama, dan penyakit tanaman), proses produksi olahan, maupun inovasi-inovasi produk diversifikasi labu susu Citra Laga. Seusai diskusi yang berlangsung secara interaktif, sosialisasi ditutup dengan foto bersama. Melalui sosialisasi inisiasi pengembangan pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat membantu mendukung ekonomi masyarakat petani desa Madurejo dalam memaksimalkan potensi hasil pertanian, salah satunya labu susu Citra Laga.

 

 

Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Rumah Potong Ayam Di Desa Mulyodadi, Bambang Lipuro, Bantul untuk Budidaya Pertanian dan Perikanan Berkelanjutan

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 16 Desember 2021

Dalam rangka keberlanjutan dan pengembangan Program Kegiatan Pengabdian Fakultas di Desa Mitra Mulyodadi, Bambang Lipuro, Bantul, Sabtu tanggal 11 Desember 2021 telah dilakukan evaluasi dan diskusi yang melibatkan 3 dosen Fakultas Biologi yaitu Dr. Endah Retnaningrum, M. Eng, Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. dan Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si serta 2 mahasiswa S1 yaitu Nadia Puspaningrum dan Riffanty Salsabila Firmansyah dengan wakil pengurus  kelompok pertanian dan peternakan Desa Mulyodadi yaitu Bapak Endar Trisiyamto.

Slide 1
Slide 2

Evaluasi dilakukan terhadap Program Pengabdian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dilakukan pada periode sebelumnya (bulan Agustus sampai November 2021) mengenai pengolahan limbah Rumah Potong Ayam (RPA) menjadi pupuk kompos dengan ketua Tim Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng dengan 3 anggota mahasiswa S1 yaitu Gabriel Pratinko, Lailatul Nurkaromah dan Olga Viona. Polutan organik yang tinggi dan bakteri patogen limbah RPA dapat dihilangkan melalui proses komposting dengan mikrobia aktif dan sekaligus diperoleh pupuk kompos.

Pada kegiatan tersebut dilakukan pembahasan keberlanjutan program pengolahan limbah RPA dan rencana pengembangan kegiatan sehingga program dapat berkelanjutan.  Pupuk kompos hasil pengolahan limbah RPA di Desa Mulyodadi direncanakan digunakan untuk peningkatan budidaya tanaman, salah satunya untuk sentra tanaman anggur yang masih sangat kekurangan pupuk kompos. Selain itu limbah RPA juga dapat dimanfaatkan pada sektor budidaya ikan yang meningkat (berkembang) semasa pandemik COVID-19.

Rencana pengembangan kegiatan ke sentra tanaman anggur mendapat dukungan dari kelompok Ibu-Ibu Dasa Wisma sehingga penyuluhan dan kegiatan yang bermanfaat bagi desa dapat terlaksana. Selain itu pihak mitra dari berbagai kelompok anggota warga lainnya juga menyambut dengan sangat baik keberlanjutan program Pengabdian Fakultas Biologi UGM, baik melalui kegiatan MBKM ataupun skema lainnya. Diskusi keberlanjutan program pengabdian antara Fakultas Biologi dan Desa Mitra Mulyodadi berjalan lancar dan saran pemikiran ketiga dosen Fakultas Biologi UGM dengan kepakaran pada bidangnya masing masing sangat berguna bagi permasalahan yang dihadapi warga masyarakat. Dr. Endah Retnaningrum, M, Eng memberikan saran mengenai aplikasi Ilmu Mikrobiologi, Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St saran mengenai Fisiologi Tumbuhan serta Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si  saran mengenai Fisiologi Hewan.

Inisiasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pengembangan Lele Lahan Sempit di Kalurahan Caturtunggal, Depok Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM), masyarakat Caturtunggal didampingi oleh 4 mahasiswa yaitu Raquellynda Fadilla Syafannisa, Nata Dwi Anisa Nizma, Pradnya Paramtia dan Nabila Ramiza Puteri serta dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, yaitu Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D., melakukan program percontohan pengembangan budidaya lele lahan sempit berbasis pengembangan pakan alternatif. Adapun komposisi pakan alternatif yang digunakan dalam pendampingan budidaya lele terdiri atas, tepung ikan, susu afkir, tepung kanji, minyak jelantah, air dan daun papaya.

Slide 1
Slide 2

Tujuan dari program ini adalah masyarakat Caturtunggal mampu memanfaatkan lahan sempit rumahnya untuk budidaya lele demi mewujudkan ketahanan pangan, serta memberikan solusi pengembangan pakan alternatif yang murah, berkualitas dan ramah lingkungan.

Program PkM MBKM dilaksanakan dari bulan Maret – November 2021. Pendampingan intensif program budidaya lele di lahan sempit dilakukan oleh fasilitator (dosen dan 3 mahasiswa dari Fakultas Biologi UGM) kepada 3 anggota remaja masjid, yaitu Pak Agus, Mas Fikri dan Mas Riki dan 1 orang anggota PKK, yaitu Ibu Siti, yang berasal dari Dusun Karangwuni dan karanggayam Desa Caturtunggal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Masyarakat didampingi secara intensif dalam melakukan budidaya lele menggunakan ember berukuran 80 liter dengan padat tebar 50 ekor/ember, membandingkan pakan toko dengan pakan alternatif, serta membandingkan sistem bioflok dan tanpa bioflok (penggunaan EM4) pada pakan. Pengecekan oleh fasilitator dilakukan seminggu sekali dengan mengecek pertumbuhan lele, mengukur kualitas air, membantu mengganti air, dan mendapatkan sharing pengalaman dari masyarakat.

Berdasarkan hasil evaluasi, masyarakat menyatakan bahwa penggunaan pakan alternatif serta penggunaan probiotik sangat berguna untuk mempertahankan kualitas air budidaya serta mengurangi kematian, meskipun masih ada kekurangan yaitu pertumbuhan dan nafsu makan lele lebih rendah daripada lele yang diberi pakan toko. Sehingga kedepannya perlu ada kajian lagi tentang komposisi pakan alternatif yang ramah lingkungan namun juga bisa meningkatkan pertumbuhan lele dengan cepat. Pakan alternatif juga diharapkan tidak cepat tenggelam ketika diberikan sehingga tidak bisa dipantau apakah pakan sudah habis dimakan atau belum.

Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program ini adalah masih ada beberapa warga yang tidak bersedia membudidayakan lele di rumahnya karena alasan tidak ada tempat, bau yang tidak sedap, serta tidak menyukai ikan lele untuk di konsumsi. Meskipun demikian, masyarakat yang berpartisipasi sebagai pilot project ini dapat memberikan respon yang positif sehingga harapannya dapat memberikan contoh bagi warga yang lainnya.

Pembahasan Naskah Nota Kesepahaman dan Tindak Lanjut Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM terhadap Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Dusun Malangrejo, Kapanewon Ngemplak

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 14 Desember 2021

Kamis (9/12/2021), Tim PkM Laboratorium Biokimia telah melaksanakan tindak lanjut mengenai rencana kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Padukuhan  Malangrejo, Kelurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Kegiatan PKM dihadiri oleh Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (Bu Raras) dengan anggota dosen dan tendik di Laboratorium Biokimia. Aprilia, siswa magang di Laboratorium Biokimia juga terlibat dalam kegiata PkM ini. Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB dan diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan penyampaian rencana kegiatan PkM tahun 2022, pembahasan draf nota kesepahaman bersama (MoU) antara Fakultas Biologi UGM dengan Kelurahan Wedomartani, survei kondisi awal lahan pekarangan dan lahan tidur serta memotret kondisi literasi masyarakat akan gizi, kesehatan dan pangan fungsional. “Kami berharap selain tim dari lab Biokimia dapat membantu padukuhan Malangrejo, juga memungkinkan tim lain dari Fakultas Biologi dapat membantu padukuhan lain di Kelurahan Wedomartani  .”, tutur Raras sebagai ketua tim PkM.

Slide 1
Slide 2

Dalam pertemuan ini, diputuskan bahwa ruang lingkup yang akan dikembangkan adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakatm khususnya untuk Kelompok Wanita Tani (KWT). Pak Sarbini, selaku Dukuh Malangrejo sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap akan banyak dampak positif yang didapatkan dari kegiatan PkM ini. Selain itu, kegiatan juga akan melibatkan kaum muda yang terhimpun dalam Karang Taruna. “Kami juga akan membuat modul berdasarkan kelompok masyarakat terutama untuk anak-anak (PAUD dan TK), remaja (SLTP dan SLTA) serta untuk ibu-ibu rumah tangga,” tutur Nuning, salah satu dosen di Laboratorium Biokimia. Hasil diskusi lainnya yaitu bahwa program ini rencana akan berlangsung lima tahun dengan tiga rencana kegiatan, yaitu:

  • Rancana kegiatan 1: Peningkatan Literasi Masyarakat tentang Gizi dan Pangan Fungsional
  • Rencana kegiatan 2: Pemanfaatan lahan pekarangan untuk menunjang kesehatan keluarga di masa pandemi
  • Rencana kegiatan 3: Pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga

Kegiatan diakhiri dengan survei lahan yang akan digunakan untuk penanaman tanaman pangan fungsional pendukung ketahanan pangan yang akan dikelola oleh kelompok KWT.

Lahan yang akan digunakan adalah pekarangan rumah dan juga lahan tidur yang tidak ditanami. “Pemanfaatan lahan di pekarangan rumah akan memudahkan dalam pemeliharaan dan pengelolaan tanaman. Misalnya kita bisa menggunakan tekni vertikultur dengan memanfaatkan pagar depan rumah untuk ditanami”, imbuh Yekti, dosen Laboratorium Biokimia.

Rencana Kerja Sama Desa Sikunang-Dieng, PT. Geo Dipa Energi dan Fakultas Biologi UGM: Menilik konservasi melalui Kopi

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Siapa yang tidak tahu Wisata Dieng, kawasan dengan dataran tinggi nan sejuk ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menyajikan keindahan alam pegunungan. Kawasan ini memiliki banyak telaga, kawah, lembah, mata air dan perbukitan sehingga menjadi objek wisata yang potensial. Dataran tinggi Dieng tak hanya menyajikan keindahan dan keunikan tempat wisatanya, namun juga memiliki beberapa produk unggulan dari pertanian, seperti carica, purwaceng, hingga kentang Dieng. Namun, di sisi lain dari keindahan ini, terdapat ancaman nyata seiring berjalannya ekstensifikasi konversi hutan menjadi perkebunan kentang. Kentang sendiri merupakan tanaman semusim, sehingga setelah panen, tanah di lereng menjadi lahan terbuka dan dapat berakibat terjadi erosi ketika turun hujan. Bahkan sempat terjadi banjir lumpur di tahun 2003 pembukaan lahan secara masif ini. Selain itu, dalam kurun 7 tahun terakhir, Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sekitar 367 kejadian tanah longsor, 113 korban jiwa, serta kerugian material lainnya.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Bencana lain yang muncul selain akibat longsor adalah hilangnya keanekaragaman hayati akibat konversi hutan. Perlu upaya dan kesadaran bersama untuk menyelesaikan ancaman ini. Dengan latar belakang permasalahan inilah, muncul inisiasi kerja sama kemitraan antara masyarakat desa Sikunang-Dieng, dengan PT. Geo Dipa Energi sebagai mitra yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi kerjanya, dengan Fakultas Biologi UGM.

Inisiasi kerja sama upaya konservasi kawasan Dieng dimulai dengan survei lokasi untuk memetakan potensi langkah konservasi serta diskusi ringan dengan Pak Amin, selaku Lurah Desa Sikunang, Dieng. Pak Amin menyampaikan bahwa warganya sudah mulai menyadari akan bencana yang akan muncul akibat imbas perkebunan kentang yang sudah merambah kawasan hutan. Pak Amin dan warganya berencana mengembangkan pertanian kopi melalui kelompok tani kopi seperti “Bismo Mulyono”, serta memberdayakan unit-unit desa lain untuk mendorong upaya ini. PT. Geo Dipa sendiri berencana juga akan membantu penyediaan bibit kopi untuk digunakan oleh warga kawasan Dieng. Tentunya kopi ini dapat dijadikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Selain kopi sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, kopi memiliki potensi nilai tanaman konservasi. Kopi juga dapat menunjang pariwisata. Kopi dapat  memiliki akar tunggang hingga 3 meter, akar lateral hingga 2 meter dan membentuk anyaman akar ke segala arah.

Dosen-dosen Fakultas biologi UGM yang diwakili oleh Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, SU, Akbar Reza, M.Sc, dan Dr. Dwi Sendi Priyono, M.Si mendukung langkah yang diambil warga untuk mendorong upaya konservasi di kawasan Dieng. Adapun rencana-rencana tersebut antara lain memberikan pelatihan dengan mendatangkan pakar, memfasilitasi penguatan kelembagaan petani, serta kebutuhan lainnya yang memungkinkan untuk dikembangkan. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menjaga biodiversitas melalui upaya konservasi dengan tetap menjadi nilai-nilai sosial, ekonomi, dan wisata di kawasan Dieng.

Inisiasi Kerjasama Program PkM-MBKM 2022 bersama Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Patuk Gunung Kidul

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 14 Desember 2021

Sebagai bentuk komitmen dalam pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tim dosen Fakultas Biologi UGM yang terdiri dari Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si,  Dr(Cand). Wiko Arif Wibowo, dan 3 orang mahasiswa, melakukan kunjungan ke Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Kunjungan pada Kamis, 9 Desember 2021 ini bertujuan untuk berdiskusi dengan penyuluh pertanian setempat terkait rencana pelaksanaan pengabdian Masyarakat di Gunung Kidul pada tahun 2022. Kunjungan ini diawali dengan paparan dari Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si terkait profil Fakultas Biologi UGM dan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh Fakultas Biologi UGM dengan berbagai desa mitra. Paparan ini diharapkan dapat memberi gambaran bagi penyuluh pertanian setempat jika mungkin ada salah satu teknologi yang dimiliki Fakultas Biologi UGM sesuai dengan permasalahan masyarakat setempat. Selepas paparan dari tim dosen, dilanjutkan dengan diskusi dengan tim dari BPP Gunung Kidul. Pihak BPP menyampaikan beberapa hal tentang kondisi umum pertanian di masyarakat Gunung Kidul, jumlah Kelompok Tani, Kelompok Ternak, dan Kelompok Wanita Tani (KWT), dan beberapa permasalahan pokok pertanian di masyarakat Gunung Kidul.

Slide 1
Slide 2

Komoditas pertanian utama wilayah Kapanewon Patuk adalah tanaman coklat, durian, kopi, dan bawang merah. Pihak BPP menyampaikan bahwa yang menjadi permasalahan pada budidaya tanaman coklat adalah belum adanya teknologi untuk meregenerasi tanaman coklat, sehingga tanaman yang digunakan para petani coklat adalah tanaman berusia tua. Akibatnya, produksi coklat terus menurun dan tingginya infeksi hama dan penyakit ketika budidaya. Selain itu, masalah lainnya adalah ada indikasi infeksi hama atau penyakit baru pada tanaman durian yang menyebabkan daging buah durian tetap keras dan tidak manis meskipun sudah memasuki waktu panen. Pihak BPP berharap melalui kerjasama dengan Fakultas Biologi UGM akan memperoleh solusi dari permasalahan tersebut melalui penelitian ilmiah yang komprehensif.

Secara umum pihak BPP menyambut baik niat kerjasama dari tim dosen Fakultas Biologi UGM. Sebelumnya, pihak BPP juga telah melakukan kerjasama dengan Fakultas Pertanian UGM, Fakultas Pertanian Universitas Tidar, dan beberapa universitas swasta di Yogyakarta. Sebagai tindak lanjut, pihak Fakultas Biologi akan menyusun MoU kerjasama dengan BPP Gunung Kidul untuk kegiatan PkM-MBKM pada tahun 2022.

 

Evaluasi dan Diskusi Kelanjutan Program PkM-MBKM 2021: Aplikasi Teknik Budidaya Klanceng (Stingless-bee) dan Inovasi Pemasaran Produk Berbasis Less Contact Economy sebagai Strategi Awal Penguatan Perekonomian Akibat Dampak Pandemi Covid-19 di Desa Hargowilis

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 14 Desember 2021

Pada bulan Juni hingga November 2021 telah dilakukan program Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Hargowilis, Kulon Progo bersama kelompok Petani “Gunung Agung”. Kelompok Petani “Gunung Agung” merupakan kelompok warga yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani yang berada di Dusun Klepu. Dusun Klepu merupakan salah satu dusun di Desa Hargowilis dengan wilayah perbukitan dan bersebelahan dengan area Hutan Lindung Kulon Progo. Masyarakat umumnya bergantung pada hasil perkebunan, namun pendapatan masyarakat tersebut kurang menentu setiap bulannya. Tanaman hortikultura yang ditanam oleh masyarakat meliputi durian, kelengkeng, papaya, sawo, mangga, kelapa, nanas, jambu biji, rambutan, dan berbagai jenis tanaman lainnya dengan sistem polikultur.

Dusun Klepu memiliki ekosistem yang sesuai untuk budidaya lebah klanceng. Klanceng (Stingless bees; anggota Suku Melliponini) merupakan salah satu serangga penyerbuk yang banyak digunakan dalam upaya dalam peningkatan produksi buah oleh petani. Klanceng merupakan salah satu jenis objek yang dikembangkan dan diteliti oleh Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi. Pada tahun 2020 dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna, budidaya klanceng dikenalkan pada kelompok tani dan masyarakat Desa Hargowilis sebagai penyerbuk tanaman kelengkeng dengan konsep Integrated Farm. Program tersebut merupakan tindak lanjut dari pengadaan kelengkeng varietas ‘Sleman’ melalui program Program Hibah Bina Desa di Desa Hargowilis tahun 2019. Pengembangan usaha peternakan klanceng memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dari hasil – hasil budidayanya berupa madu, bee pollen, dan propolis yang bernilai jual tinggi.

Pada program Pengabdian kepada Masyarakat MBKM ini telah dilakukan pematerian mengenai budidaya klanceng dan pelatihan budidaya klanceng secara offline lengkap dengan booklet panduannya, serta pelatihan pengemasan dan pemasaran produk klanceng secara online. Sebagai penutup kegiatan PkM MBKM di Desa Hargowilis ini dilakukan evaluasi serta diskusi keberlanjutan program oleh Bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. selaku ketua tim program PkM-MBKM dengan lima Mahasiswa Fakultas Biologi UGM : Nabila Shafura, Nurul Hidayah, Yulfiza Evan, Wahyu Febriani, dan Uzda Nabila dengan kelompok Tani ‘Gunung Agung” pada hari Minggu, 5 Desember 2021 pukul 13.30 – 15.00 WIB. Diskusi yang dilakukan diantaranya adalah mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pelaksanaan pertanian, serta potensi yang bisa dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi masyarakat diantaranya adalah belum maksimalnya budidaya kelengkeng oleh masyarakat dimana pohon kelengkeng mengalami pertumbuhan yang lambat, kegagalan budidaya tanaman mata ikan sebagai bahan baku pellet ikan dengan kombinasi tepung maggot yang diduga terjadi akibat air PAM yang tercemar, serta kegagalan budidaya lalat BSF (Black Soldier Fly). Diperlukan adanya perbaikan sistem dan metode budidaya untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi pertanian lain yang bisa dikembangkan melalui program selanjutnya diantaranya adalah pemaksimalan budidaya kelengkeng, pengembangan peternakan ayam, serta pengembangan wisata pendidikan (edu-wisata) dengan di dukung kearifan lokalnya daerah Hargowilis. Salam lestari~

 

 

Inisiasi Kerja Sama Fakultas Biologi UGM dan Kampung Satwa dalam Pengolahan Limbah/Sampah menjadi Pupuk Kompos

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Senin, 13 Desember 2021

Limbah/sampah merupakan masalah umum dalam setiap aktivitas manusia. Salah satunya berasal dari kegiatan pemeliharaan hewan, baik hewan kesayangan, hewan ternak/produksi, maupun hewan percobaan. Pemeliharaan hewan percobaan yang meliputi tikus, mencit, dan marmut di fasilitas hewan Animal House Fakultas Biologi UGM secara kontinu menghasilkan limbah bedding, yaitu alas tidur hewan berupa sekam atau serutan kayu yang bercampur feses/tinja dan urin. Selama ini belum ada pengolahan khusus terhadap limbah tersebut karena keterbatasan lahan dan tenaga. Limbah mentah (tanpa pengolahan) yang berasal dari hewan sehat/noninfeksius hanya dititipkan ke pihak kebersihan dan pengelola limbah/sampah UGM. Padahal, jika diolah dengan baik, limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami (kompos) yang berkualitas. Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan inisiasi kerja sama pengolahan limbah kotoran hewan dengan Kampung Satwa.

 

Kampung Satwa (KS) yang berlokasi di Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman, DIY telah menjadi mitra Fakultas Biologi UGM sebagai Desa Binaan. Salah satu program KS adalah menjadi lokasi konservasi satwa ex situ sekaligus menjadi desa wisata untuk tujuan rekreasi dan edukasi yang berbasis ekologi. Saat ini KS memiliki sejumlah koleksi satwa dari kelompok ikan, herpetofauna, aves, dan mammal. Selain penguatan sarana dan prasarana, KS juga perlu mempersiapkan diri dalam pengelolaan limbah sekaligus sebagai upaya penataan lingkungan sekitar supaya senantiasa tampak asri.

Setelah berkoordinasi dengan tokoh KS, yaitu: Ibu Warsiastuti (Lek Wasik) dan Bapak Hanif Kurniawan (Mas Aan), pada Hari Sabtu tanggal 11 Desember 2021 Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM berkunjung ke KS untuk menindaklanjuti rencana kerja sama pengolahan limbah pemeliharaan hewan menjadi kompos. Anggota tim terdiri atas: Tim Dosen (Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si., Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si., dan Annas Rabbani, S.Si., M.Sc.) serta Tim Mahasiswa (Isma Cahya Putri Gunawan, Wilda Bunga Tina Sanjaya, dan Maura Indria Meidianing) sebagai perwakilan dari peneliti dan volunteer yang aktif membantu pemeliharan hewan di Animal House. Acara dihadiri oleh sejumlah perwakilan pengurus KS yang terdiri dari: Bapak RT, ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Dasawisma, serta bapak-bapak dari Kelompok Tani (Poktan) dan Pengurus Satwa (Keeper).

Gayung pun bersambut. Rencana disambut dengan antusias. Selain ingin mempelajari teknik pengolahan limbah pemeliharaan hewan coba yang ditawarkan, bapak-bapak Poktan juga ingin menerapkannya untuk pengolahan kotoran ternak mereka. Tak mau kalah dengan bapak-bapak, pihak ibu-ibu juga mengusulkan untuk dilakukan pelatihan pengolahan sampah dapur dan guguran daun dari pepohonan yang tumbuh lebat menaungi kampung. Pada dasarnya warga KS telah berupaya mengolah sendiri kotoran ternak mereka yang terdiri dari ayam, kambing, dan sapi, namun masih belum berhasil. Sementara itu, sampah dapur masih dibuang begitu saja hingga membusuk atau diberikan kepada hewan ternak, sedangkan guguran daun sebagian besar masih dibakar.

Pertemuan yang dilakukan di panggung terbuka nan asri dan sejuk (Gambar) membuahkan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk diadakan pertemuan berikutnya guna memberikan tambahan ilmu, pelatihan/praktik secara langsung, dan pendampingan dalam pengolahan limbah/sampah menjadi kompos coklat dan kompos hijau. (BLX)

1…2526272829…33

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Partisipasi Mahasiswa Fakultas Biologi UGM dalam Prasmul Elevate Program (PrEP) 2025, Kolaborasi “YOUTH x LEAD” bersama SISO Prasetiya Mulya, dan Kunjungan ke GeTI Incubator
  • Fakultas Biologi UGM Resmikan Advisory Board dalam Forum Alumni Inspiratif di Tangerang Selatan
  • Fakultas Biologi UGM, Universitas Prasetiya Mulya, PP KABIOGAMA, dan KAGAMA Tangerang Selatan Perkuat Sinergi Melalui Kolaborasi Pendidikan, Riset, dan Kemahasiswaan
  • Peningkatan Capacity building oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) melalui pelatihan Pengujian Mikrobiologis dalam Air dan Air Limbah di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM
  • Edukasi Manfaat Taman Obat Keluarga Dan Taman Sayur Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dan Peningkatan Ekonomi Keluarga Untuk KWT Rejosari Kelurahan Catur Tunggal Kapanewon Depok Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY