Selasa, 2 Oktober 2018 telah dilaksanakan pelatihan lanjutan mengenai kultur jaringan anggrek skala rumah tangga yaitu tentang pembuatan medium tumbuh anggrek dengan komposis sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Kegiatan ini terlaksana atas permintaan masyarakat Dusun Banyunganti yang ingin belajar lebih lanjut mengenai teknik kultur jaringan anggrek skala rumah tangga dan ingin mempraktekannya nanti di rumah masing-masing. Pelatihan diberikan melalui pendampingan secara langsung kepada masyarakat untuk membuat medium pertumbuhan anggrek.


Pelatihan dimulai pukul 14.30 WIB, acara dibuka dan dipandu oleh Oktaviana Herawati, seorang puteri daerah Kabupaten Kulon Progo, yang juga anggota Tim Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Teknologi Tepat Guna Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dengan Ketua Pelaksana Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Acara pelatihan meliputi praktek langsung, sharing tentang anggrek dan pembahasan kembali mengenai materi yang pernah disampaikan sebelumnya. Kegiatan praktik pembuatan medium diawali dengan pencucian botol yang akan digunakan sebagai tempat medium, dilanjutkan dengan peracikan komponen medium, perebusan medium, penuangan medium ke dalam botol dan sterilisasi medium. Semua proses dilakukan secara sederhana dan dapat dipraktikan kembali dengan mudah oleh masyarakat. Proses sterilisasi medium memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga selama menunggu acara diisi dengan pembahasan serta praktik mengenai cara perawatan anggrek dan menyilang bunga anggrek/polinasi. Selain itu diisi dengan sharing mengenai berbagai jenis anggrek yang dapat dikembangkan di Dusun Banyunganti dan juga harapan mereka mengenai pembudidayaan anggrek di Dusun Banyunganti. Setelah proses sterilisasi selesai medium diangkat dan diinkubasi untuk digunakan selanjutnya.

Masyarakat sangat antusias dengan pelatihan/pendampingan yang diberikan tersebut, ditandai dengan banyaknya pertanyaan selama praktik serta keinginan mereka untuk diadakan pendambingan selanjutnya. Kegiatan pelatihan ditutup dengan berdoa bersama. Semoga dengan terlaksananya acara ini dapat meningkatkan ketertarikan serta kepedulian masyarakat untuk mengembangkan anggrek dan menjadikan Dusun Banyunganti sebagai Pusat Anggrek di Kabupaten Kulon Progo. Mari kobarkan semangat melestarikan Anggrek Asli Kulon Progo. ( oktaviana herawati).
Pelatihan dimulai pukul 09.00 WIB, acara dibuka oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dilanjutkan dengan pematerian oleh Ir. Kadarso, M.S.. Materi yang disampaikan meliputi cara budidaya anggrek dengan sistem aeroponik dan hidroponik yang dapat dilakukan pada jenis tanaman anggrek Dendrobium, Grammatophyllum, Cattleya dan Phalaenopsis. Kemudian dijelaskan mengenai alat dan bahan yang diperlukan, yaitu bibit tanaman anggrek, arang kayu, larutan pupuk, talang air plastik, lem paralon, kain flanel, pot plastik ukuran 10 cm dan lain-lain. Masyarakat juga dijelaskan mengenai cara pengenceran pupuk, penanaman tanaman anggrek dan prosedur pemeliharaan anggrek terkait penempatan tanaman pada lingkungan tumbuh yang benar, pengkabutan air dan pemupukan, pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggrek. Setelah pematerian selesai, masyarakat diajak untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan instalasi penanaman anggrek secara aeroponik dan hidroponik yang dipandu langsung oleh Ir. Kadarso, M.S. Selain itu masyarakat juga diberikan pemahaman bahwa dengan menggunakan teknik ini akan mempermudah dalam perawatan anggrek, lebih efisien dan juga lebih murah sehingga diharapkan masyarakat mampu merawat anggrek dengan lebih baik.


























