• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 145
Arsip:

Rilis Berita

Wisuda Sarjana secara Daring di Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Kamis, 27 Agustus 2020

Pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2020 Fakultas Biologi UGM mengadakan upacara wisuda program sarjana periode IV tahun akademik 2019/2020. Dampak pandemi COVID-19 masih terus dirasakan semua pihak, tak terkecuali Wisudawan/Wisudawati Universitas Gadjah Mada yang tidak bisa prosesi wisuda sebagaimana biasanya. Wisuda ini adalah wisuda kedua yang dilakukan secara daring di Fakultas Biologi UGM. Acara wisuda tetap berlangsung khidmat dan berjalan sesuai protokol kesehatan. Acara dimulai pukul 13.00 WIB dan disiarkan secara langsung melalui channel YouTube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi”. “Fakultas Biologi berhasil meluluskan 28 orang mahasiswa yang terdiri dari 1 mahasiswa angkatan 2014, 10 mahasiswa angkatan 2015, dan 17 mahasiswa angkatan 2016”, ungkap Andhika selaku Kaprodi S1 Fakultas Biologi UGM. Berdasarkan pengumuman hasil kelulusan, dari 28 wisudawan/wisudawati sejumlah 11 orang lulus dengan predikat cumlaude dan 17 orang lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Slide 1
Slide 2
Slide 4
Slide 3
Slide 5
Slide 10
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9

Pada acara wisuda tersebut, sambutan pertama disampaikan oleh wakil wisudawan/wisudawati, Khadija Lung Ayu, S.Si. “Terima kasih sekaligus rasa syukur atas kelulusan ini”, ujar Khadija. Ia juga mengajak wisudawan/wisudawati untuk terus belajar dan mengabdi. Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Minarni Setyowati selaku perwakilan orangtua wisudawan/wisudawati dan ibu dari wisudawati Sheliana Nugraha Muslim, S.Si. Beliau menyampaikan nasehat kepada para wisudawan/wisudawati untuk senantiasa berusaha dan pantang menyerah. Sambutan terakhir disampaikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada orangtua wisudawan/wisudawati atas kerjasama harmonis yang tercipta antara orangtua dan fakultas. “Wisuda kali ini cukup spesial karena hanya beberapa Fakultas di UGM yang menggelar acara seperti ini”, Tambah Budi. Setelah sambutan dilakukan prosesi selanjutnya yaitu penyematan secara simbolis tanda keanggotaan KABIOGAMA kepada wakil wisudawan/wisudawati oleh wakil dekan bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kerja sama dan alumni.

Acara kemudian ditutup dengan doa dan berfoto bersama secara virtual. Prosesi wisuda ini membuktikan bahwa meskipun Indonesia masih dalam kondisi pandemi, namun momen wisuda tetap dapat diadakan dengan lancar, sakral dan berkesan meskipun tidak bertatap muka.

Ngobrol Santai ala Fakultas Biologi UGM Seri 6: Studi Lanjut di Negeri Gurun Pasir: “Panas”kah?

Rilis BeritaTajuk Rabu, 26 Agustus 2020

Negara yang terkenal dengan suhunya yang panas dan penuh dengan gurun. Mayoritas penduduknya beragama islam. Negara ini menyimpan banyak cadangan minyak. Ekonominya berkembang sangat pesat yang dibuktikan dengan bangunan-bangunan yang modern dan megah. inilah kesan pertama jika kita mendengar kata Arab Saudi. Arab Saudi, salah satu negara yang menawarkan sistem pendidikan terbaik di Timur Tengah dengan berbagai universitas yang termasuk dalam Top Rank di dunia.

Beberapa alumni dan dosen di Fakultas Biologi UGM juga menempuh studi master atau doktoral di Arab Saudi. Oleh karena itu, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan gambaran studi di Arab Saudi, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) yang keenam dengan tema “Studi Lanjut di Negeri Gurun Pasir: “Panas”kah?”. Acara “ngobras” kali ini menggunakan platform baru dan lebih interaktif melalui kanal Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi”. Acara “ngobras” yang digawangi oleh Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech dan Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Sc., dengan moderator Rahadian Yudo Hartantyo, M.Sc.., telah terselenggara dengan sukses pada hari Selasa, 25 Agustus 2020 pukul 19.30 – 21.00 WIB. Antusiasme pemirsa terlihat sangat tinggi terbukti dari jumlah viewer nya mencapai 252 sampai berita ini diterbitkan.

Slide 7
Slide 6
Slide 5
Slide 4
Slide 3
Slide 2
Slide 1

Dua orang narasumber hebat kami adalah Sukirno, M.Sc., Ph.D.(Dosen Fakultas Biologi UGM, Alumni King Saud University, Arab Saudi) dan Tyas Ikhsan Hikmawan, M.Sc., Ph.D. (Alumni Biologi UGM 2003, Alumni KAUST, Arab Saudi). Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., juga hadir dalam acara ini untuk memberikan sambutan. “Ternyata banyak alumnus Biologi UGM yang melanjutkan studi di Saudi Arabia”, papar Budi.

Latar belakang audience yang hadir pada acara “ngobras” tidak hanya terbatas dari mahasiswa dan dosen di Fakultas Biologi UGM, namun diikuti oleh masyarakat umum, siswa SMA, mahasiswa, dosen, atau peneliti dari berbagai institusi. Buktinya banyak sekali audience yang langsung menuliskan pertanyaannya di kolom komentar, sehingga menambah hangatnya perbincangan malam itu.

Baik Mas Kirno maupun Mas Tyas, memaparkan secara detail bagaimana melamar beasiswa, melamar profesor sebagai pembimbing, asuransi dan fasilitas kesehatan, bertahan hidup, pengalaman beliau-beliau saat menjalankan ibadah haji serta umroh dan hal-hal teknis agar dapat sukses menyelesaikan studi di Arab Saudi. “Luruskan niat untuk studi lanjut dan selalu berpikiran positif”, pesan Mas Kirno. “Dengan kerja keras, insyaallah semua akan terbayarkan dengan manis dan jangan lupa selalu mengobarkan motivasi internal”, tambah Mas Tyas. Pada kesempatan akhir moderator menambahkan bahwa acara ngobras ini telah membuka pandangan serta wawasan para pemirsa tentang studi di Arab Saudi.

Ecohealth Village : Pengembangan Demplot melalui Aquaponik dan Vertikultur di Dusun Mrican, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta

Rilis BeritaTajuk Rabu, 26 Agustus 2020

Program Ecohealth Village merupakan usaha untuk mewujudkan desa sehat dengan sistem Education for Sustainable Development (Pendidikan bagi Pembangunan Berkelanjutan) yang bersinergi dengan kebijakan Universitas Gadjah Mada dalam bidang penelitian yaitu mengenai green economy yang akan membawa ke arah green society. Green economy sebagai salah satu usaha dalam bidang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial sekaligus mengurangi resiko lingkungan secara signifikan.

Slide 4
Slide 2
Slide 3
Slide 1

Selama ini, sudah banyak usaha mewujudkan green economy akan tetapi masih belum banyak usaha untuk mewujudkan green society. Oleh karena itu, tim Pengabdian Fakultas Biologi dan Fakultas Kedokteran Kesehatan Maysrakat dan Keperawatan UGM yaitu Soenaran Hery Poerwanto, M.Kes, Dila Hening Windyaraini, M.Sc. dan Rizqiani Amalia Kusumasari, M.Sc. melalui  program Ecohealth Village dengan tujuan utama mewujudkan desa sehat bebas Covid-19,  juga bertujuan (1) mengelola lingkungan dengan prinsip 3 M-R (Menguras-Menutup-Mengubur dan Reuse-Reduce-Recycle) dan memanfaatkan limbah anorganik (berbahan plastik) untuk pembuatan vertikultur dan aquaponik sebagai wujud green society; (2) meningkatkan perekonomian masyarakat dengan pelatihan pembuatan warung/apotik hidup (Demplot) dengan memanfaatkan lahan sempit sebagai wujud dari green economy.

Program tersebut diwujudkan melalui pemberdayaan ekonomi (green economy dan green society) dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) “Srikandi” untuk pengembangan Demplot berbasis potensi yang dimiliki oleh Dusun Mrican, Desa Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman pada tanggal 12 dan 19 Agustus 2020.

Program aquaponik dan vertikultur sangat cocok untuk diterapkan di daerah perkotaan, daerah sulit air, daerah dampak penduduk, dan daerah bencana. Aquaponik sebagai alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Aquaponik ini menggunakan metode “Budikdamber” yaitu model aquaponik dengan beternak ikan dan menanam sayuran sekaligus dalam ember. Tanaman yang dibudidayakan misalnya kangkung dan bayam, sedangkan untuk jenis ikan seprti lele dan nila. Vertikultur juga dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di lingkungan rumah.

Manfaat Program Ecohealth Village ini yaitu menciptakan desa sehat bebas Covid-19 dan Vector Borne Disease berbasis Education for Sustainable Development dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui program green society (Lingkungan yang bersih dan sehat) dan green economy (peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat)  di Pedukuhan Mrican, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Oleh karena itu, Pengembangan program Ecohealth Village diharapkan mampu membawa dampak kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Program ini juga sejalan dan mendukung Sustainable Development Goals di Tujuan ke-3 yaitu “Memastikan Kehidupan yang Sehat dan Mendukung Kesejahteraan bagi Semua untuk Semua Usia”.

Ngobral episode 1: Menyiapkan Diri Bekerja di Perusahaan untuk Lulusan Biologi

AlumniKegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Selasa, 25 Agustus 2020

Minggu, 23 Agustus 2020, Biology Career Alumni Development Center (BCADC) bekerja sama dengan BEM Biologi Kabinet Selaras Juang menyelenggarakan talkshow berseri yang dilaksanakan secara virtual melalui channel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Talkshow tersebut dikenal dengan nama Ngobral atau Ngobrol Bareng Alumni. Ngobral merupakan suatu talkshow inspiratif yang diisi oleh para alumni Fakultas Biologi UGM bertujuan untuk menambah pengetahuan terkait karir atau pekerjaan pasca lulus dari Fakultas Biologi UGM yang ditujukan khusus untuk mahasiswa Biologi UGM. Sebanyak 239 Mahasiswa Biologi turut aktif berpartisipasi dalam talkshow ini dengan rincian sebagai berikut, Biologi Angkatan 2014 sebanyak 1 orang, Biologi Angkatan 2015 sebanyak 3 orang, Biologi Angkatan 2016 sebanyak 35 orang, Biologi Angkatan 2017 sebanyak 60 orang, Biologi Angkatan 2018 sebanyak 73 orang, Biologi Angkatan 2019 sebanyak 58 orang, dan Biologi Angkatan 2020 sebanyak 6 orang. Jumlah peserta aktif dalam Ngobral pertama ini tergolong cukup stabil, yaitu sebanyak 150 peserta hingga akhir acara.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Ngobral pada kesempatan pertama ini mengangkat tema “Menyiapkan Diri Bekerja di Perusahaan untuk Lulusan Biologi”. Talkshow ini dimulai pada pukul 19.30 oleh Alifah Evi Scania selaku pembawa acara. Kemudian dilanjutkan dengan pidato pembukaan oleh Bapak Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Bapak Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan bahwa acara ini sangat bagus untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa biologi bisa bekerja sebagai apa setelah lulus. “Pertanyaan yang sering muncul dari orang tua mahasiswa Fakultas Biologi, bahkan mahasiswa itu sendiri, adalah ‘mahasiswa biologi kalau lulus mau kerja jadi apa sih?’ dan itu akan terjawab dalam acara Ngobral ini” jelas Budi. Pada kesempatan tersebut, Budi juga menginformasikan bahwa Fakultas Biologi telah membuka program S2 dan S3 by research. “Kita telah membuka peluang untuk S2 dan S3 by research jadi alumni yang sudah bekerja di bidang yang ada kaitannya dengan biologi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pengembangan keilmuan di tempat kerja sekaligus mendapatkan gelar” jelas Budi.

Talkshow Ngobral ini dilanjutkan dengan sesi sharing oleh para Alumni Fakultas Biologi UGM. Alumni sekaligus pembicara pada talkshow Ngobral kali ini adalah Ibu Kustia Wardani, S.Si. (Biologi Angkatan 2004) selaku Head of Micro Lab PT. Nestle Indonesia, Ibu Yandia Ayu Risma, S.Si. (Biologi Angkatan 2005) selaku Supplier Quality & 3rd Party Manufacturing Manager in Danone SN Indonesia, Bapak Haikal Prima Fadholi, S.Si. (Biologi Angkatan 2010) selaku Service Supervisor Rentokill Initial, dan Ibu Dzikrina Nurunisa, S.Si. (Biologi Angkatan 2014) selaku Leadership Acceleration Program Department RnD PT. Great Giant Pineapple. Masing – masing pembicara memaparkan perjalanan dan kerja keras yang ditempuh untuk sampai pada titik saat ini. “Ketika saya lulus dari biologi, mungkin seperti kebanyakan lulusan biologi, ingin sekolah lagi atau ingin melakukan riset. Namun saya harus realistis bahwa saya harus mencari uang. Oleh karena itu, saya mencari pekerjaan yang ada kaitannya untuk riset” papar Kustia. Selain itu, masing – masing dari narasumber tersebut menyatakan bahwa bekerja di suatu perusahaan dibutuhkan kemampuan beradaptasi yang baik, kejujuran, ketekunan, dan kedisiplinan diri sendiri. “Ketika kita bekerja dalam suatu perusahaan menurut saya hal terpenting adalah kejujuran dan kedisiplinan. Karena dua hal tersebut yang membangun integritas. Dan integritas ini yang sangat dihargai dalam suatu perusahaan” jelas Risma. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan di dalam dunia karir antara lain, relasi yang dimiliki, kemampuan dalam berkomunikasi, serta kemampuan dalam memimpin suatu tim. Kemampuan tersebut dapat diasah dengan baik melalui organisasi – organisasi yang terdapat dalam lingkungan fakultas maupun universitas. “Organisasi itu memang penting banget, karena ketika pas wawancara di GGP itu ditanyain tentang aktifitasku selama mahasiswa. Dan ketika diterima, pengalaman organisasiku sangat membantu untuk beradaptasi di lingkungan kerja” ujar Dzikrina. Hal itu diamini oleh Haikal yang menyatakan bahwa aktifitas selama kuliah akan sangat bermanfaat di dunia kerja. “Waktu wawancara, saya tidak hanya ditanyai tentang kegiatan apa saja yang saya ikuti, namun juga apa peran dan kontribusi apa yang saya lakukan” tambah Haikal.

Acara Ngobral pertama ini ditutup dengan sesi tanya jawab pada pukul 21.00 yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan oleh peserta dengan narasumber dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kunci keberhasilan seseorang di dalam dunia pekerjaan ada di dalam diri sendiri. Apabila seseorang yakin, percaya diri, dan berani keluar dari zona nyaman maka, keberhasilan pun akan berada di depan mata.

Pemberian Bantuan Benih Labu dalam Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Pengananan Pandemi Covid-19 #3: Upaya Diversifikasi Pangan

Rilis BeritaTajuk Selasa, 25 Agustus 2020

Tim Fakultas Biologi dalam program penelitian pemandatan untuk mitigasi dan penanganan pandemi covid-19 membagikan benih labu kepada perwakilan kelompok tani Tunas Jaya di Desa Madurejo, Kab. Prambanan, dalam pelaksanaan diserahkan benih 3  kultivar diantaranya labu susu Gama Labu yang merupakan hasil perakitan Fakultas Biologi UGM, kultivar Jacqueline dan kultivar Hana. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2020 pukul 16.00 – 17.30 WIB yang dihadiri oleh 3 anggota sebagai perwakilan kelompok tani Tunas Jaya untuk membatasi jumlah peserta dalam masa pandemi.

Slide 4
Slide 3
Slide 1
Slide 2

Program mitigasi dan penanganan covid-19 dari Fakultas Biologi yang juga bekerja sama dengan Dewan Guru Besar (DGB) UGM  mendukung upaya diversifikasi dalam rangka ketahanan pangan di kawasan rural (Dusun Gejayan, Condongcatur) dan pedesaan (Desa Madurejo). Penyerahan benih labu susu dari Fakultas Biologi UGM diserahkan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono selaku ketua peneliti dan diterima oleh Bapak Maryanto yang merupakan ketua kelompok tani Tunas Jaya, Desa Madurejo, Kec. Prambanan.

Desa Madurejo merupakan salah satu Desa Binaan Fakultas Biologi UGM yang telah melaksanakan program diversifikasi pangan melalui produk labu susu sejak 3 tahun yang lalu. “Pembagian benih labu kepada masyarakat petani akan sangat membantu dalam menjaga kebutuhan pangan dan ekonomi masyarakat petani di Desa Madurejo, produksi buah labu dan hasil olahan lainnya sangat diminati oleh masyakarat” ujar Maryanto.

Pelaksanaan kegiatan ini dilanjutkan dengan sharing berbagai masalah dan strategi dalam budidaya labu oleh Tim Fakultas Biologi dan Ketua kelompok tani Tunas Jaya. Rangkaian kegiatan selanjutnya akan memasuki fase pelatihan yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus dengan memperkenalkan program pengolahan sampah/limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) dan pakan ternak lele di Dusun Gejayan, perwakilan dari kelompok tani Tunas Jaya dari Desa Madurejo direncanakan akan ikut berpartisipasi sebagai salah satu upaya kunjungan belajar dan saling bertukar informasi antar kelompok.

Kegiatan dari program mitigasi dan penanganan covid-19 ini akan dilaksanakan hingga bulan Desember 2020 dan diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan ekonomi dalam menghadapi pandemi, khususnya pada bidang pangan.

Biotalks#6: “Peran dan Kontribusi BioPolitik dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati”

AlumniPengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Kamis, 20 Agustus 2020

Biopolitik memandang kekuasaan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat yang berpihak kepada kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam. Terutama dalam kerangka politik, kemudaian sosial, ekonomi, maupun sektor kehidupan lainnya. Maka sebagai negara dengan megabiodiversiti menjadi wajib mempraksiskan nilai-nilai konservasi dalam praktek-praktek kenegaraan. Oleh karena itu, biopolitik menawarkan alat intelektual yang menghargai hukum, dalam hal ini ilmuwan (para ahli biologi) dengan basis kepakarannya memiliki ruang untuk mengarahkan dan mengoreksi jika pemerintah melakukan pelanggaran konstitusi tentang lingkungan hidup. Maka jelaslah bahwa nilai-nilai demokrasi partisipatif dalam konstruksi sosial biopolitik mampu mewujudkan clean government berbasis kelestarian alam.

Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Peran dan Kontribusi BioPolitik dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati. Biotalks keenam ini diselenggarkan pada Kamis, 20 Agustus 2020. Hadir dalam Biotalks#6 ini sebagai narasumber yaitu Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. (Alumni F.Biologi UGM 1970 dan Pengamat Politik), Agus Sumartono, S.Si. (Alumni F. Biologi UGM 1988; Anggota DPRD DIY th. 2019-2024), Drs. Abdul Hakam Naja, M.M. (Alumni F.Biologi UGM 1984, Anggota DPR RI th. 2003-2014 dan 2018-2019) dan dipandu langsung oleh Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc.

Hadir juga Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. untuk memberikan sambutan pada Biotalks 6. “Kehadiran dan kontribusi Biologi dan alumninya sangat diperlukan untuk mewujudkan pembangunan dan pengelolaan Sumber Daya Hayati yang berkelanjutan melalui peran sertanya dalam menyusun dan mengevaluasi kebijakan2 yang dilaksanakan oleh pemerintah”, ujar Budi.

Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. membawakan materi tentang Kontribusi biologi dalam organisasi dan pengambilan kebijakan politik. Beliau merupakan satu-satunya alumni biologi UGM yang menjadi Majelis Wali Amanat UGM. “Ilmu biologi sangat potensial untuk bisa berkontribusi dalam politik. Ilmu biologi penting menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil kebijakan politik terutama dalam menjawab tantangan masa depan, terutama dibidang pangan dan energi”, tutur Bambang.

Pembicara kedua, Agus Sumartono, S.Si. menyampaikan materi tentang Pembangunan Berkelanjutan di DIY. “Ilmu lingkungan yang saya dapatkan sewaktu kuliah di Biologi UGM menjadi penting bagi kami sebagai praktikisi yang menata publik”, ujar Agus. Tantangannya kemiskinan, kualitas lingkungan, ketersediaan air dan pertumbuhan ekonomi. Peran Biolog untuk membantu pengembangan pembangunan berkelanjutan, Intervensi bioteknologi untuk meningkatkan kualitas produktifitas sumber daya alam yang dapat diperbaharui, Pengelolaan sumber daya alam yang  berkelanjutan, Mengurangi alih fungsi lahan pertanian pangan dengan intensifikasi lahan, Menginisiasi sinergi antara riset, industri dan distribusi.

Pembicara terakhir, Drs. Abdul Hakam Naja, M.M. menjelaskan bahwa biologi harus menjadi dasar pengambilan keputusan terkait Sumber Daya Hayati. Peran ahli biologi diperlukan dalam memberikan pertimbangan dalam membuat kebijakan penanganan kasus di bidang pertanian dan bidang-bidang lainnya. “Biologi tetap harus terus memperkuat riset-riset dasar agar kiprahnya semakin dipercaya dan dilibatkan dalam penanganan masalah bangsa”, ungkap Hakam. Dalam konteks pembangunan, biologi merupakan ilmu yang penting karena dengan biologi para pembuat kebijakan dapat memahami manusia dan kesejahteraanya dengan lebih baik sehingga biologi sangatlah pantas menjadi pijakan dalam membuat kebijakan politik. Namun, terdapat tantangan untuk terus meningkatkan perannya agar para pembuat kebijakan memiliki gambaran utuh dan menerima keberadaan ilmu biologi untuk turut berperan aktif dalam pengambilan kebijakan.

Biotalks#6 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

Sosialisasi dan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik dengan Metode Vermicomposting di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul

Rilis BeritaTajuk Rabu, 19 Agustus 2020

Komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul sangat potensial dan strategis dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat setempat. Peningkatan produktivitas tanaman pertanian dan perkebunan tersebut  menghadapi berbagai kendala, diantaranya menurunnya kualitas lahan pertanian yang disebabkan oleh residu bahan agro-kimia. Pemakaian bahan kimia yang berkepanjangan pada aplikasi pengolahan lahan menyebabkan terjadinya pengerasan lahan pada lapisan atas tanah. Hal tersebut mengakibatkan kesuburan lahan menjadi terganggu sehingga tanah tidak mampu mensuplai unsur hara bagi tanaman.

Kondisi lahan pertanian dan perkebunan perlu dilakukan program pengembalian hara tanah dengan penambahan pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Berdasarkan hal tersebut tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Biologi UGM melalui Pengembangan Program  Pengabdian Masyarakat berbasis Pemanfaatan  Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi  Tepat Guna dengan tema “Rumah Produksi Gama Ayam Dwiguna untuk Pemenuhan Kebutuhan  Protein Masyarakat dalam menghadapi Covid 19 di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul, DIY”, mengadakan Sosialisasi  dan Penyuluhan  Pembuatan Pupuk Organik dengan Metode Vermicomposting.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan ini dibuka oleh Drs. Trijoko, M.Si. dengan mengenalkan program Pengabdian kepada Masyarakat  berbasisi Teknologi Tepat Guna (TTG) tentang Rumah Produksi Gama Ayam yang akan  dilaksanakan. Materi Sosialisasi dan Penyuluhan tersebut diberikan oleh Bapak Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. dan Dr. Rr.Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, M.Biomed.  dari Fakultas Biologi UGM pada tanggal 7 Agustus 2020 di Desa Kedungpoh.  Sosialisasi dan Penyuluhan tersebut dihadiri oleh Kelompok Ternak dan Kelompok Tani “Ngudi Makmur” di Desa Kedungpo sebanyak 26 orang. Pemberian materi tersebut meliputi pemahaman tentang pupuk organik, bahan-bahan pembuatan pupuk organik, metode/cara pembuatan pupuk oragnik dengan Vermicomposting dan aplikasi pupuk organik di lahan untuk mendukung pertanian organik.

Menurut Bapak Soenarwan Hery Poerwanto “Vermikompos merupakan cara pengomposan campuran limbah organik dengan memanfaatkan cacing tanah untuk menguraikan bahan organik yang membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan proses pengomposan biasa. Cacing tanah berperan penting sebagai bioamelioran yaitu hewan penyubur dan penyehat tanah, sehingga dapat menjaga ekosistem yang seimbang. Cacing tanah dapat mempunyai kemampuan mendekomposisi (composting) limbah organik, pelapukan mineral, menjaga struktur dan aerasi, sehingga mampu meningkatkan produktivitas tanah atau kesuburan tanah. Proses akhir dekomposisi limbah organik adalah humifikasi, yaitu proses penghancuran dan pencampuran secara kimiawi terhadap partikel-partikel bahan organik”.

Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya mengembalikan dan menjaga kesuburan lahan pertanian dan perkebunan di Desa Kedungpoh dengan aplikasi pupuk organik secara terpadu dan pelatihan teknologi untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk organik dengan vermicomposting.

“Sosialisasi dan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat terutama petani dan peternak. Hal ini dikarenakan saling kombinasi antara petani dan peternak untuk memanfaatkan cacing tanah dalam mengolah limbah ternak dengan teknik vermikomposting, sehingga dapat membuat pupuk organik mandiri”.kata Ibu Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti.

Pelaksanaan (lanjutan) Program Pengabdian Masyarakat Tim Hibah TTG-2020 Fakultas Biologi di Desa Hargowilis Kulonprogo Yogyakarta : Integrated Farm Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul Dengan Polinator Lebah melalui Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat

Rilis BeritaTajuk Selasa, 18 Agustus 2020

Tim Hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) Kelengkeng Fakultas Biologi melaksanakan program lanjutan setelah disosialisasikannya  hibah TTG yang telah dilaksanakan sebelumnya  pada Tanggal 21 juli 2020. Program lanjutan PKM Hibah TTG-2020 ini dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Agustus 2020 bertempat di Rumah Ketua Kelompok Tani Gunung Agung (Pak Karyono) dengan 3 pematerian tentang : [1] Teknologi Budidaya Kelengkeng, [2] Serangga Lebah (Klanceng) Sebagai Polinator (penyerbuk tanaman) dan [3] Pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat. Pelaksanaan program dihadiri secara terbatas untuk  penyesuaian acuan standar protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Kegiatan pematerian “Integrated Farm Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul Dengan Polinator Lebah melalui Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat” ini, yang pertama disampaikan oleh Yusuf Sulaiman, S.IP. ( Pemerhati dan Praktisi Budidaya Tanaman Kelengkeng di RC Sawitsari Fakultas Biologi UGM ). Beliu berbicara tentang pengalaman budidaya tanaman Kelengkeng Lokal Unggul Sleman. Dalam “Budidaya Kelengkeng ini sebenarnya susah-susah gampang, hanya dalam hal perawatan perlu pengawasan yang serius  supaya saat tanaman distimulasi untuk proses pembungaan sampai dengan berbuah, dapat menghasilkan panenan yang maksimal. Harga jual yang tinggi pun menjadi bukti bahwa kedepannya dengan budidaya kelengkeng ini buah kelengkeng mampu berpeluang menjadi komoditas utama dalam meningkatkan perekonomian”

Pematerian kedua disampaikan oleh ketua tim TTG  Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., mengenai Lebah Polinator sebagai pendukung penting dalam keberhasilan penyerbukan bunga tanaman sehingga berhasil membentuk buah. Dalam pemateriaannya beliau mengungkapkan salah satu contoh lebah polinator yaitu Klanceng yang merupakan jenis lebah tidak bersengat (stingless) dan dapat berperan aktif sebagai agen polinator untuk penyerbukan bunga khususnya pada tanaman kelengkeng ini sehingga terjadi pembuahan dan menghasilkan buah berkualitas. Selain itu, lebah polinator Klanceng ini dapat dikembangkan sehingga menjadi sentral budidaya lebah tanpa sengat yang dapat menghasilkan produk-produk bermanfaat seperti madu, bee-polen, dan propolis. Dengan melalui Integrated Farm budidaya tanaman Kelengkeng dan lebah polinator ini, hasil yang diperoleh dapat membantu dalam peningkatan perekonomian, ketahanan pangan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat desa di masa-masa seperti saat pandemi COVID-19 tahun ini.

Materi terakhir mengenai penguatan kapasitas kelembagaan dan organisasi kelompok tani Gunung Agung disampaikan oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes., sebagai penunjang penguatan organisasi yang ada di desa Hargowilis . Menurut Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. untuk dapat mencapai keberhasilan program hibah ini diperlukan kerja sama dan hubungan yang baik dari tim Fakultas Biologi dan kelompok tani Gunung Agung. Selain itu, kaitannya dengan penguatan organisasi ada 4 pilar pengorganisasian yaitu pembagian kerja (division of work), pengelompokan pekerjaan (departmentalization), penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy), serta koordinasi. Selain itu, juga disampaikan tentang pentingnya keterbukaan dan komunikasi ketika menghadapi suatu konflik dalam organisasi.

Ketiga pematerian ini tentunya bertujuan untuk berbagi keberhasilan pengalaman dan memberikan bekal ilmu dan pengetahuan dari para narasumber, yang nantinya dapat menjadi prasarana untuk pengembangan perekonomian masyarakat Desa Hargowilis melalui model  “Integrated Farm Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul Dengan Polinator Lebah melalui Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat”  sehingga dapat lebih berguna untuk memacu kesejahteraan masyarakat desa yang berkelanjutan. Salam lestari.

PELATIHAN BUDIDAYA WADER PARI WUJUD EDUKASI KEPADA MASYARAKAT DI MASA PANDEMI

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Jumat, 14 Agustus 2020

Aquatic Research Group dibawah bimbingan Dr. Bambang Retnoaji M.Sc melaksanakan kegiatan pengenalan dan pelatihan budidaya ikan wader pari bersama dengan masyarakat Dusun Karangmojo, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Bantul, Yogyakarta pada hari minggu tanggal 9 Agustus 2020. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bapak Agus Sumartono S.Si selaku pengayom kelompok masyarakat bersama dengan Aquatic Research Group dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan, penggunaan masker dan physical distancing. Pengenalan dan pelatihan budidaya ikan wader pari ini sangat penting dilakukan sebagai solusi alternatif pemulihan ekonomi masyarakat yang begitu terdampak di masa pandemi covid-19 saat ini.

Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Kegiatan diawali dengan sekilas pengenalan tentang informasi biologis ikan wader pari, perkembangan budidaya ikan yang telah dilakukan dan strategi pemeliharaan yang dipaparkan oleh Dr. Bambang Retnoaji M.Sc, setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan demonstrasi pemijahan ikan wader pari yang dilaksanakan oleh tim Aquatic Research Group. Selain pelatihan, pada kesempatan ini juga diperkenalkan prototype alat pemijahan ikan wader pari yang telah dikembangkan oleh aquatic research group bekerjasama dengan kelompok petani ikan “Santan Mina Lestari” yang mendapat bantuan dana kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dari PLN Peduli. Komitmen PLN menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan selaras dengan tujuan penelitian ikan wader pari yang dilakukan oleh Aquatic Research Group, Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada yaitu untuk mengedukasi dan memberikan outcome hasil penelitian yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas.

Sesi diskusi dan tanya-jawab menjadi bagian akhir dari acara ini, dapat dirasakan antusiasme warga yang tinggi terhadap budidaya ikan ini karena relatif baru dan belum ada kelompok tani di daerah Bantul yang coba membudidayakan ikan ini, pada kesempatan akhir dilakukan penyusunan kegiatan keberlanjutan program pelatihan meliputi pembagian wilayah kolam serta persiapan untuk distribusi benih dan indukan yang akan digunakan kelompok untuk memulai budidaya.

Kedepan kegiatan pelatihan untuk melakukan diseminasi teknologi budidaya ikan lokal ini sangat penting untuk dapat dikembangkan secara luas, dan diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat serta kelestarian sumber daya alam hayati Indonesia. Bambang menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengimplementasikan hasil penelitian tentang budidaya wader yang selama ini dikembangkan oleh tim Aquatic Research Group, kepada masyarakat luas. “Semakin banyak masyarakat yang mengetahui  metode budidaya ikan wader ini dan kemudian melaksanakannya, maka hal ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional, khususnya di Yogyakarta, akan segera tercapai” Ujar bambang.

BIOLECTURE SERIES #4: Bioteknologi untuk Pembuatan Tanaman Unggul di Indonesia

Rilis BeritaTajuk Kamis, 13 Agustus 2020

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar, juga Kampus Merdeka. Kebijakan tersebut dimaksudkan agar kampus lebih leluasa bergerak dan lepas dari belenggu yang selama ini dihadapi. Namun, baru saja kebijakan dimulai, dunia diterpa pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Kondisi ini tentunya menimbulkan tantangan baru bagi kampus di Indonesia. Proses pembelajaran berubah dengan sistem online hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Kemudian, akhir-akhir ini muncul The New Normal di tengah pandemi, yang merupakan perubahan perilaku hidup normal seperti biasa namun tetap menggunakan protokol Covid-19.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Masa Pandemi tidak menyebabkan Fakultas Biologi UGM kendor dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 4 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Bioteknologi yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan, Struktur Perkembangan Tumbuhan dan Biokimia. Laboratorium Bioteknologi mengambil tema “Bioteknologi untuk Pembuatan Tanaman Unggul di Indonesia” dengan narasumber adalah:

  1. Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. (Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM): Pengembangan Aplikasi Bioteknologi untuk Pemuliaan Anggrek
  2. Prof. Dr. Ir. Rindang Dwiyani, M.Sc. (Fakultas Pertanian Universitas Udayana): Teknologi Transformasi In Planta untuk Pembuatan Tanaman Unggul

Sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Matin Nuhamunada, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM). Webinar ini   diselenggarakan pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 10.00 – 12.00 WIB, menggunakan platform Google Meet.

“Biolecture series ini sudah berjalan ke-4 kalinya dan berbeda dengan Biotalks dan Ngobras yang diadakan oleh Biologi UGM”, papar Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat.

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki megabiodiversiti sumber daya genetik tanaman terbesar. Kekayaan tersebut belum termanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakatnya. Untuk meningkatkan pemanfaatan anggrek cengan cara mengembangkan aplikasi bioteknologi modern. Keberhasilan aplikasi bioteknologi modern tersebut memerlukan kerjasama mutualisme semua sektor yang terlibat dalam agribisnis anggrek. Aplikasi bioteknologi modern dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut pada akhirnya diharapkan mampu mewujudkan tersedianya anggrek-anggrek unggulan Indonesia yang mampu bersaing baik dipasar lokal maupun global. “Anggrek memiliki variasi bunga yang sangat banyak, indah dan menarik” tutur Endang.

Perbaikan karakter tanaman dapat dilakukan secara konvensional melalui plant breeding maupun secara lebih modern dengan rekayasa genetika. Hasil yang diperoleh dari kedua cara ini sama, yakni individu tanaman baru dengan struktur gen yang baru. Perbedaan yang paling terlihat dari kedua cara tersebut adalah dari segi waktu, dimana melalui cara konvensional diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan individu baru tersebut sedangkan melalui rekayasa genetika diperlukan waktu yang lebih singkat. “Untuk membuat tanaman menjadi unggul, transformasi In Planta dapat ditempuh dan dikembangkan”, tambah Rindang.

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 235 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: SMA Negeri 7 Kediri, Bimbel Coccus, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Universitas PGRI Semarang, INSTIPER, UIN SUKA, Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor, Universitas Udayana, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Kementan, RS Dr. Sutomo Surabaya, Universitas Pattimura, Universitas Halu Oleo, Unversitas Bangka Belitung, Balitbang Kabupateng Badung, UAD, UT, Unas Jakarta, Unair, Unila, Unisma Malang, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, PT. BIOTEK CIPTA KREASI, LIPI, FEB UGM, Chulalongkorn University, SMAN 2 Mranggen, Demak, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.

1…143144145146147…202

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Pengumuman Pendaftaran Ulang Mahasiswa Program Sarjana Terapan, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana Semester Gasal TA. 2025/2026
  • Pembekalan bagi Volunteer: “Referensi Manajer Mendeley dan Scopus AI untuk Mendukung Penulisan Karya Ilmiah”
  • Program Visiting Village 1 oleh BEM di Desa Padukuhan Geger
  • Temu Alumni BEM Biologi 2025
  • Temu Alumni Departemen Sosial Masyarakat BEM Biologi 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY