Tanah Indonesia, tanah yang kaya akan sumber daya alamnya. Kacang tanah menjadi salah satu produk pertanian yang sangat melimpah di tanah Indonesia ini. Adanya inovasi yang terus menerus tercipta, menjadikan Fakultas Biologi UGM turut andil dalam mengembangkan inovasi kacang tanah `Lurik` unggul, yaitu salah satu kultivar dari kacang tanah yang memiliki corak lurik pada kulit bijinya. Melalui program Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dicanangkan oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Fakultas Biologi UGM menawarkan teknik pengembangan kacang `Lurik unggul dengan metode induksi kolkisin. Tujuannya adalah agar dihasilkan produk kacang tanah `Lurik` yang berbeda dengan kacang tanah pada umumnya yaitu memiliki ukuran yang lebih besar dan rasa yang lebih manis serta terdapat corak lurik yang unik dan menarik. Masyarakat Desa Depokrejo menjadi salah satu mitra Fakultas Biologi UGM agar dapat membantu terwujudnya pengembangan benih unggul tersebut karena tanah di Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo sangat potensial untuk ditanam kacang tanah `Lurik` ini. Dalam mewujudkan program ini, Minggu (15/7) Fakultas Biologi UGM menggelar sosialiasi dengan tema: “Aplikasi Teknologi Poliploid dalam Pengembangan Sentra Kacang Lurik di Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah” yang dihadiri 20 peserta dari 2 kelompok tani di desa tersebut. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diakhiri pukul 12.00 WIB. Sambutan hangat disampaikan secara langsung dari perwakilan kelompok tani Desa Depokrejo, Barno. “Saya sebagai perwakilan kelompok tani di desa ini dan secara pribadi sangat mengapresiasi kedatangan tim dari Fakultas Biologi UGM ke desa kami dan InsyaAllah ke depannya kami dengan senang hati akan membantu terlaksananya program ini dan sangat berterima kasih kepada UGM atas kesempatan yang diberikan kepada kami dalam mengembangkan perekonomian desa kami ini. Mudah-mudahan cita-cita bersama dalam mewujudkan desa sentra kacang tanah `Lurik` ini dapat terwujud” ujar Barno saat menyampaikan sambutan di balai Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo. Program ini diketuai oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si, M.Sc. sekaligus menjadi narasumber yang menyampaikan materi mengenai pengenalan teknologi poloploidisiasi kacang `Lurik` dengan perawatan menggunakan pupuk organik berbasis ramah lingkungan. Selain itu, acara ini juga dibersamai oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc sekaligus menjadi narasumber dalam penyampaian materi mengenai “One Village One Product”. Diharapkan dari acara sosialiasasi ini masyarakat menjadi paham bagaimana teknik poliploidisasi kacang tanah `Lurik` sebelum pelaksanaan penanaman dan budidaya kacang `Lurik`.
Rilis Berita
Perpustakaan Fakultas Biologi UGM kembali berkontribusi dalam kegiatan ilmiah Seminar Nasional Kearsipan & Perpustakaan yang di selenggarakan oleh IPB pada tanggal 10-11 Juli 2018 di Kampus Dramaga IPB Bogor. Hal ini merupakan moment spesial bagi Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, hampir 500 peserta seminar turut menghadiri dalam acara tersebut. Rangkaian kegiatan ilmiah yang diselenggarakan selama 2 hari dimulai hari Selasa, 10 Juli 2018 dengan agenda seminar nasional yang terdiri dari beberapa keynote speaker dengan tema besar tentang Pengelolaan Big Data di Era Revolusi Industry 4.0., Sedangkan pada hari kedua Rabu, 11 Juli 2018 dengan acara presentasi dari berbagai peserta yang telah mengirimkan beberapa naskah paper dalam ajang Call for Papers. Pada hari kedua tersebut dipresentasikan 28 artikel campuran bidang perpustakaan dan kearsipan. Presentasi dari 10 paper diantaranya adalah presenter dari Universitas Gadjah Mada. Luar biasa, artinya UGM berpartisipasi 30% lebih dari jumlah artikel yang dipresentasikan. Rusna Nur Aini A.Md salah satu pustakawan dari Fakultas Biologi UGM berkolaborasi dengan Purwani Istiana, SIP, M.A pustakawan dari Fakultas Geografi UGM, mempresentasikan paper nya dengan judul Kompetensi Pustakawan Perguruan Tinggi dalam Era Revolusi Industri 4.0.
Drs Ign. Sudaryadi, M.Kes, selaku penanggungjawab Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, turut hadir mengikuti kegiatan tersebut sebagai pendamping pemakalah. Menurut penuturan beliau, banyak manfaat yang dapat di terapkan dari mengikuti kegiatan ilmiah tersebut. Sejalan dengan pemaparan Irman Hermadi, Ph.D dengan judul materi Pengelolaan BIG DATA di era Revolusi Industri 4.0, menurut Hermadi pentingnya dalam memahami kemajuan teknologi yang berdampak pada penggunaan internet, untuk pengelolaan data yang cukup besar akan menghasilkan banyak data yang bermanfaat untuk keperluan pengambilan keputusan yang berbasis fakta mulai dari tingkat operasional, managerial sampai eksekutif guna meningkatkan produktivitas dan profit. Menurut penuturan pak Didit, pengelolaan big data dapat diterapkan juga di institusi secara internal dengan cara integrasi data dengan pihak-pihak yang terkait, khususnya dalam pengelolaan data di Fakultas Biologi UGM, sebagai contoh melalui koneksitas meta data dari Perpustakaan, Museum Biologi dan “Arsip”Fakultas Biologi UGM. Hal senada seperti yang telah disampaikan oleh salah satu pembicara dari Indonesia One Search Ismail Fahmi Ph.D, gagasan dari salah satu keynote speaker tersebut mengintegrasikan data arsip di seluruh Indonesia menjadi suatu kumpulan meta data arsip dan perpustakaan, yang terintegrasi menjadi satu kumpulan data secara nasional dengan tujuan memudahkan public dalam pencarian informasi yang berbasis knowledge.
Senada dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Prof. Dr.Ir. Pudji Muljono, Ms.i selaku kepala perpustakaan Institut Pertanian Bogor, tentang Pustakawan yang berkualitas dan relevan dengan program institusi menjadi satu tuntutan yang harus dipenuhi agar tetap eksis di era Revolusi Industri 4.0, Hal tersebut sesuai dengan tema yang di paparkan oleh Rusna dalam call for papers tersebut. Tuntunan perkembangan jaman yang terus tumbuh dan berkembang serta tuntutan kualitas SDM di Perguruan tinggi menjadi latar belakang dari pemilihan tema tersebut. Tuntutan perubahan yg begitu cepat menjadi ciri dari era revolusi industri. Banyak manfaat yang diperoleh dari mengikuti ajang tersebut, diantaranya menambah wawasan, meningkatkan pengetahuan, update perkembangan informasi terbaru dalam dunia perpustakaan, sehingga dapat diimplementasikan di institusi tempat pustakawan bekerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar sesuai dengan kompetensinya dibidang ilmu perpustakaan. Pustakawan/pengelola perpustakaan akan mampu menghadapi tuntutan era revolusi industri 4.0 di dunia pendidikan tinggi. Era revolusi industri dengan tuntutan yang serba cepat, perubahan dan akses informasi yang cepat pula, serta koneksitas yang telah menjadi kebutuhan, sehingga diperlukan peran pustakawan yang kompeten dan mampu mengikuti perkembangan tuntutan zaman.
Program teknologi tepat guna (TTG) yang dicanangkan oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM kembali diadakan pada tahun 2018. Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah teknik kastrasi polinasi semangka orange oleh Fakultas Biologi UGM yang dilaksanakan di Balai Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah pada Hari Minggu (15/7). Tujuan sosialisasi ini yaitu untuk mengenalkan kepada masyarakat bagaimana mengembangkan benih unggul semangka orange. Sosialisasi ini dihadiri oleh 20 orang terdiri perangkat Desa dan Lapisan Masyarakat. Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo adalah satu daerah potensial untuk mengembangkan buah semangka merah dan kuning, sehingga dengan inovasi pengembangan semangka orange dengan teknik kastrasi polinasi ini diharapkan akan terciptanya Desa Depokrejo sebagai sentra semangka orange terbesar di Indonesia guna menunjang perekomoniman masyarakat desa. “Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini dan tidak sabar untuk melaksanakan pelatihan praktek langsung di lapangan nanti”, ujar Drs. Heri Sujadmiko, M.Si sebagai ketua pelaksana hibah TTG semangka orange 2018 ini. Beliau juga mengatakan bahwa pada kegiatan awal ini masyarakat sudah sangat antusias dan berharap dalam pelaksanaan program kerja selanjutnya masyarakat tetap bisa berpartisipasi aktif agar capaian yang diharapkan dapat terwujud. Bekerja sama dengan para narasumber lain, program sosialisasi ini tidak hanya memperkenalkan teknik kastrasi polinasi semangka orange saja, namun juga dilengkapi dengan pematerian mengenai perawatan lahan secara berkelanjutan dengan metode penggunaan pupuk organik cair yang langsung disampaikan oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si, M.Sc. diharapkan nantinya masyarakat selain mengetahui teknik penanaman dan pembuatan benih yang unggul, juga tidak lupa dalam perawatan lahan agar dapat digunakan jangka waktu yang lama. Selain itu juga disampaikan materi mengenai “One Village One Product” oleh Dekan Fakultas Biologi, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Materi ini disampaikan guna memotivasi masyarakat desa dalam mengembangkan desa sentra semangka orange nantinya seperti yang dicita-citakan bersama.
Memiliki tingkat kenakeragaman hayati yang tinggi sudah sepatutnya Indonesia memanfaatkan segala aset sumber daya alamnya. Menyadari akan potensi tersebut, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan Summer Course berjudul “Central Java Field Intensive (CJFI-2018)”. Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari dari 2-13 Juli 2018 diikuti oleh 2 mahasiswa dari Universitas Charles Darwin.
Beragam materi diberikan dalam kegiatan summer course tersebut, diantaranya adalah analisis vegetasi bakau, belajar memahami pengelolaan kawasan bakau berbasis masyarakat, serta menganalisis ancaman anthropogenik di kawasan sand dune yang dipaparkan oleh Prof. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., Ph.D., Laboratorium Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi UGM. Selain itu mahasiswa dari Universitas Charles Darwin diajak untuk sampling herpetofauna di Taman Sungai Mudal Kulonprogo, identifikasi dan tabulasi data sampling herpetofauna Taman Sungai Mudal serta pelatihan pembuatan awetan tulang burung yang dipaparkan oleh Rury Eprilurahman, M.Sc. dan Donan Satria Yudha, M.Sc. dari Laboratorium Sistematika Hewan.
Pada saat penutupan summer course, Dekan Fakultas Biologi UGM: Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yakin dari kegiatan ini akan memperkuat kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan Fakultas Ilmu Lingkungan Universitas Charles Darwin, “Hubungan baik ini tetap harus dijaga”. Beliau juga berpesan kepada mahasiswa Universitas Charles Darwin untuk dapat kembali lagi ke Fakultas Biologi UGM untuk belajar banyak hal lagi.
Beberapa dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Biologi Fakultas MIPA Universitas Cenderawasih melakukan benchmarking di Fakultas Biologi UGM pada tanggal 9-13 Juli 2018. Pada pembukaan acara, Dekan Fakultas MIPA Universitas Cenderawasih, Dr. Dirk Y. P. Runtuboi, M.Kes., mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengelolaan Fakultas dan pengelolaan program studi magister di Fakultas Biologi UGM. “Prodi Magister Biologj kami merupakan program studi relatif baru dan perlu banyak belajar” Ujar Dirk. “Fakultas Biologi UGM sudah berdiri jauh sebelum kami dan tentunya lebih maju daripada kami. Oleh karena itu kami sangat ingin bekerja sama dan belajar kepada Fakultas Biologi UGM”. Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menyatakan bahwa Fakultas Biologi menyambut baik kegiatan ini. “Kerja sama sangat diperlukan Fakultas Biologi UGM untuk terus berkembang dan memberikan manfaat untuk institusi pendidikan yang sama-sama ingin berkembang” Ujar Budi. “Kami harap kegiatan ini dapat mengawali kerja sama di berbagai bidang dengan Fakultas MIPA Universitas Cenderawasih di tahun-tahun berikutnya” pungkas Budi.
Kegiatan benchmarking ini meliputi serangkaian pematerian tentang pematerian Pengelolaan Fakultas Biologi UGM, Pengelolaan Program Magister Fakultas Biologi UGM, dan Pengeolaan Perpustakaan. Selain itu kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa Program Magister FMIPA UNCEN untuk merapakan kuliah dan praktikum di laboratorium Mikrobiologi dan di laboratorium Ekologi dan Konservasi. Mereka juga belajar dan praktek tentang penulisan karya ilmiah dan penelusuran jurnal ilmiah menggunaan Mendeley. Ike Golda M Siregar, salah satu peserta mahasiswa, mengatakan bahwa banyak hal baru yang mereka dapatkan dari kegiatan ini. “Kami belajar banyak hal yang tidak kami dapatkan di program studi kami, dan semoga kegiatan ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.” Ujar Ike.
Parent participations day adalah agenda rutin yang dilaksanakan oleh SD Tumbuh II Yogyakarta pada setiap semester yaitu pada saat jeda antara ujian akhir semester dengan penerimaan evaluasi hasil belajar siswa. Kegiatan ini melibatkan orang tua siswa dan expert suatu bidang ilmu sebagai narasumber. Sebagai peserta adalah seluruh siswa beserta guru dan orang tua siswa yang lain. Kegiatan yang dilakukan sangat beragam dari kegiatan yang bersifat ketrampilan seperti mengajarkan anak membuat tas, memasak dengan memanfaatkan produk lokal sampai kegiatan yang terkait pelestarian alam.
Fakultas Biologi sudah dua kali mengikuti kegiatan tersebut, yaitu pada tahun 2016 dan 2018. Pada tahun 2016, tim Fakultas Biologi yang terdiri dari Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc., Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si, dan Lisna Hidayati, M. Biotech menjadi narasumber dalam pembuatan pewarna alami untuk kain. Kegiatan diawali dari pemaparan materi mengenai pewarna alami, pengenalan tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna alami dan bagaimana membuat pasta indigo menjadi bubuk indigo sehingga bisa awet. Selanjutnya, seluruh siswa beserta orang tua siswa yang hadir diajak untuk mempraktekan langsung cara pembuatan pewarna indigo. Selain itu juga diajarkan bagaimana mewarnai kain dengan pasta dan bubuk indigo.
Sementara pada tahun 2018 ini, tim Fakultas Biologi pada bulan Mei lalu yang terdiri dari Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc., Woro Anindito Sri Tunjung, Ph.D., Lisna Hidayati, M. Biotech., dan Aries Bagus Sasongko, M. Biotech menjelaskan mengenai jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan hidroponik dan bagaimana bercocok tanam dengan hidroponik sederhana. Para siswa, guru dan orang tua siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Terbukti dari celotehan pertanyaan-pertanyaan ingin tahu dari para siswa. .“Kak ini sumbunya berfungsi untuk apa?”, Kak saya boleh bawa pulang hidroponiknya?”, “Kak kenapa botolnya harus diberi lubang?”, “Kak kalau dikasih ikan bisa tidak?” ujar Nehan salah satu siswa SD Tumbuh II. Beberapa hari sesudahnya pun orang tua siswa masih menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan menanyakan cara pemeliharaan yang tepat pasca pembuatan hidroponik.
Dalam paparannya, Tri Rini sebagai leader tim Biologi menyatakan bahwa kegiatan seperti ini merupakan salah satu wujud implementasi dan pengenalan dari pengembangan ilmu yang telah dilakukan Universitas kepada masyarakat luas. Harapannya setiap tahun Fakultas Biologi dapat berperan dalam kegiatan ini, memberikan khasanah pengetahuan biologi yang lebih menarik untuk anak usia sekolah dasar.
Rabu, 04 Juli 2018, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dan Tim Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara pelatihan teknik persilangan, penanaman dan perawatan anggrek di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Girimulyo,Kulon Progo, DIY. Kegiatan dilaksanakan pukul 13.00 WIB di balai Dusun Banyunganti dan diikuti oleh ibu-ibu Kelompok Tani Anggrek Dusun Banyunganti. Peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti setiap arahan dan penjelasan yang diberikan. Karena banyak teknik perawatan yang dilakukan tidak sesuai dengan yang seharusnya dilakukan, sehingga banyak anggrek yang dibudidayakan tidak bisa berbunga bahkan banyak yang mati. Praktek menyilang bunga anggrek Vanda, menanam dan merawat anggrek yang dilakukan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi yang disampaikan.
Acara dibuka oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.,yang selanjutnya menyampaikan materi tentang teknik persilangan serta teknik perawatan anggrek. Materi teknik persilangan anggrek yang disampaikan meliputi cara polinasi pada kelompok anggrek monopodial (mempunyai 1 arah pertumbuhan batang) dan kelompok anggrek simpodial (mempunyai banyak arah pertumbuhan batang) dan teknik pemilihan indukan anggrek yang akan disilang, sehingga menghasilkan anggrek hibrida sesuai yang diharapkan. Masyarakat juga dilatih untuk merawat anggrek secara baik dan benar, diantaranya dengan memberikan pengetahuan mengenai kebutuhan pupuk yang berbeda-beda komposisi Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) nya di setiap tahapan perkembangan anggrek, cara penganggulangan hama dan penyakit, serta teknik perbanyakan anggrek secara tak kawin (vegetatif) yang dapat dengan mudah dilakukan secara konvensional. Selain diberikan materi, masyarakat juga diajak untuk mempraktekkan secara langsung cara menyilang anggrek dan penanaman dan perawatan anggrek. Para peserta pelatihan sangat antusias yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan selama pematerian.
Setelah selesai melakukan pematerian, Bu Endang kemudian mengajak masyarakat Dusun Banyunganti melakukan praktek penanaman anggrek Vanda Douglas berderet di pagar rumah Bapak Sutarman Kepala Dusun Banyunganti, Kulon Progo. Di akhir pertemuan, Endang mengundang Kelompok Tani Dusun Banyunganti untuk menghadiri Festival Anggrek Vanda tricolor asal Merapi yang akan dilaksanakan di Taman Anggrek Titi Orchid Jl. Boyong Pakem, Sleman tanggal 1-5 Agustus 2018 untuk menunjukkan seperti apakah bunga anggrek yang bagus dari para pemenang lomba dan bagaimana menanam dan merawat anggrek dengan benar, termasuk Teknik Hydrophonic dan Aerophonic. Kegiatan pelatihan ditutup dengan penyerahan peralatan perawatan anggrek dan beberapa tanaman anggrek untuk dirawat sebagai tanaman induk di demplot yang telah dibuat secara swadana oleh pak Dukuh dan penduduk Dusun Banyunganti, terakhir dilakukan foto bersama masyarakat Dusun Banyunganti. Semoga impian masyarakat untuk menjadikan Dusun Banyunganti sebagai pusat wisata anggrek Kulon Progo dapat terwujud. (Ade Siti)
GIS atau sistem informasi geografi sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mendukung kegiatan pemetaan dan pengelolaan data geografis. Banyak software GIS yang dapat digunakan untuk pemetaan termasuk yang tidak berbayar dan open source.
“Mahasiswa bisa menggunakan software geospasial gratis dan open source. Dana penelitian mahasiswa kan tidak banyak sehingga dengan software ini akan cukup membantu,” kata Dr. Sarah Hobgen, peneliti pada Research Institute for Environment and Livelihoods, Charles Darwin University, Rabu (4/7) di Auditorium Fakultas Biologi.
Saat mengisi kuliah tamu bertajuk Free and Open Source Mapping for Enviromental Science di hadapan mahasiswa dan peneliti UGM, Sarah memperkenalkan GIS yang dapat dimanfaatkan secara gratis antara lain SAGA dan Quantum GIS.
“Ini bisa dimanfatkan secara gratis oleh siapa saja, data dan software-nya gratis,”terangnya.
Sarah menuturkan dengan memanfaatkan software GIS gratis dan open source akan memudahkan mahasiswa. Selain tidak ada biaya lisensi, software-software tersebut mudah untuk di dan di update.
Disamping itu, juga didukung oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Undang-undang Informasi Geospasial dan dapat menggunakan dan ESRI. Tidak hanya itu, software gratis dan open source tersebut mudah untuk dipelajari dan terdapat banyak tutorial gratis dan bisa digunakan dimana saja.
Sementara itu, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi S. Daryono, menyampaikan kuliah tamu dengan Dr. Sarah Hobgen ini menjadi ajang untuk berbagi informasi dan pengetahuan terutama terkait pemanfaatan software GIS gratis dan open source sebagai salah satu alat dalam penelitian di ilmu alam. Dia berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi para mahasiswa dan peneliti UGM.
“Acara menjadi bagian dari salah satu kegiatan Central Java Field Intensive (CFFI) Program antara Fakultas Biologi UGM dengan Charles Darwin University. Semoga membuka wawasan baru dan bermanfaat dalam mendukung pelaksanaan penelitian nantinya,” katanya. (Humas UGM/Ika).
Dikutip dari ugm.ac.id
Tim Gama Melon dari Fakultas Biologi UGM mendapatkan kunjungan dari mitra PT. Bank Negara Indonesia. Kegiatan tersebut untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus kunjungan lapangan untuk memanen buah Melona. Pemanenan buah Melona ini dilakukan di screenhouse yang terletak di Desa Madureja, Dusun Mutihan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Screenhouse ini merupakan hasil dari kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan harapan menjadikan Desa Bokoharjo-Madurejo sebagai desa agrowisata. Pemanenan melon Melona tersebut dilaksanakan pada hari Selasa (24/06/18) lalu pada pukul 16.00 WIB dan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus ketua tim Penelitian Gama Melon Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, Kelompok Tani Madurejo, tim Gama Melon dan turut dihadiri oleh tim CSR BNI.
Kegiatan ini diawali dengan penyambutan tim CSR BNI dan dilanjutkan dengan pemanenan melon Melona bersama. Pada kesempatan tersebut Budi Setiadi Daryono memperkenalkan Melona sebagai salah satu melon unggulan hasil rakitan Fakultas Biologi. “Melona atau Melon Indonesia merupakan salah satu melon unggul hasil rakitan tim riset Fakultas Biologi UGM yang telah dikembangkan sejak tahun 2016 yang memiliki kenampakan bentuk buah bulat telur dengan adanya penciri lobus, memiliki warna kulit buah masak dan daging buah orange dan rasa buah yang manis dengan tingkat kemanisan (brix) 7-13” ujarnya. Dengan keunggulannya tersebut, buah melon Melona memiliki prospek yang sangat besar kedepannya guna memenuhi kebutuhan buah dan benih melon dalam negeri dan siap untuk dipasarkan.
Budi Setiadi Daryono berharap kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia tetap terjalin terus dan dapat dikembangkankan lebih lanjut, salah satunya dengan mengembangkan produksi buah dan benih melon Melona serta dapat mengembangkan Edu-BioTourism untuk pemberdayaan masyarakat Madurejo. Kegiatan tersebut ditutup dengan foto bersama tim CSR BNI, tim Gama Melon dan Kelompok Tani Madurejo.
Selasa tanggal 26 Juni 2018, Fakultas Biologi UGM melakukan serah terima jabatan Kepala Kantor Administrasi (KKA) Fakultas Biologi UGM. Acara ini diselenggarakan di Auditorium KPTU Fakultas Biologi UGM. Jabatan Kepala Kantor Administrasi yang baru diberikan kepada Mulyanto, S.T., M.M., menggantikan Tunik Haryanti, S.I.P. yang sudah memasuki masa pensiun per 1 Juni 2018. Beliau, Mulyanto sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Minat dan Penalaran, Biro Administrasi Kemahasiswaan, Dirmawa UGM. Acara serah terima dihadiri oleh Dekan, para Wakil Dekan, Kepala Departemen, Sekretaris Departemen, Sekretaris Senat Fakultas, para Kepala Laboratorium, Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Biologi.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga saya bisa memasuki masa pensiun ini dengan baik. Selain itu saya juga mengucapkan permohonan maaf jika selama saya menjabat sebagai Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi banyak kesalahan, khilaf, dan sering melalaikan tugas”, kata Tunik dalam sambutannya.
Sementara dalam sambutannya Mulyanto menyampaikan bahwa baginya jabatan ini merupakan amanah yang cukup berat. “Saya mohon bimbingan dari segenap jajaran pengurus Fakultas dan pegawai agar bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujar pria itu.