• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 191
Arsip:

Rilis Berita

Rakornas KOBI Bahas Penyelamatan dan Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Hayati Indonesia

Rilis Berita Selasa, 21 Maret 2017

KBRN, Purwokerto: Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki kekayaan alam melimpah terutama keanekaragaman hayatinya dan bahkan sudah diakui dunia. Kekayaan hayati tersebut tidak luput dari kehancuran dan kepunahan akibat salah satunya pemanasan global.

Karena itu, Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) yang merupakan himpunan penyelenggara pembelajaran perguruan tinggi bidang biologi menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) di Purwokerto selama dua hari dari 20 – 21 Maret 2017.

Ketua KOBI, Dr. Budi Setiadi Daryono mengatakan, ada tiga isu yang paling krusial untuk dibahas yaitu menjaga, memanfaatkan dan melestarikan kekayaan sumber daya hati yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Kekayaan dan keanekaragaman hayati Indonesia yang sudah disampaikan dunia kita menempati nomor dua di dunia dari kehancuran atau kepunahan akibat pemanasan global dan perubahan iklim beberapa tahun terakhir”, ungkapnya kepada RRI sebelum Rakornas di Purwokerto, Senin (20/3/2017)

Menurut Dia, hal itu penting dilakukan karena kalau tidak akan berakibat serius  terhadap kelangsungan hidup organisme.

“Sebetulnya kita sudah dimodali  keanekaragaman dan kekayaan sumber daya hati yang bisa kita manfaatkan di berbagai sektor”, ujar Dr. Budi Setiadi Daryono.

Untuk itu keanekaragaman dan sumber daya hayati tersebut, lanjutnya, perlu dijaga dan dilestarikan.

”Inilah yang harusnya aware dimana satu hal kalau kekayaan dan keanekaragaman hayati kita sudah punah, kita tidak bisa lagi mengembalikannya itu, ya sehingga sebelum punah mari kita jaga, kita manfaatkan dan kita lestarikan sebaik-baiknya apa yang telah dititipkan dan berupa modal yang sangat besar bagi bangsa ini dari Tuhan yang Maha Kuasa”, pungkasnya.

Selain isu menjaga dan melestarikan kekayaan sumber daya hayati Indonesia, Dr. Budi Setiadi Daryono yang juga Dekan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) menambahkan, Rakornas juga membahas pemantapan kurikulum nasional.

“Secara prinsip, Rakornas juga membahas pemantapan kurikulum nasional untuk program studi biologi baik di tingkat sarjana maupun tingkat pasca sarjana”, imbuh Dr. Budi Setiadi Daryono.

Rakornas konsorsium Biologi Indonesia itu diikuti 48 perwakilan dari 33 perguruan tinggi dari Sumatera hingga Papua.(RPW/rri.co.id)

Anomali Iklim dan Ancaman Ketahanan Pangan

Rilis Berita Kamis, 16 Maret 2017

Oleh: Budi Setiadi Daryono*

Budi Setiadi Daryono (Jawa Pos Photo)Menanggapi artikel Rudi Wahyono di Jawa Pos pada 7 Maret 2017, ada beberapa hal menarik yang penting untuk digarisbawahi. Pertama-tama, fenomena anomali iklim La Nina memang harus dilihat sebagai bagian dari rangkaian El Nino–Southern Oscillation (ENSO) dan bukan berdiri sendiri. ENSO yang diawali dengan El Nino pada 2015 hingga awal 2016 serta berlanjut dengan La Nina pada 2016–2017 membawa dua isu utama berupa ketahanan pangan nasional sekaligus cekaman berupa seleksi terhadap biodiversitas di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2002 menyatakan bahwa La Nina pada 1996 membawa kenaikan produktivitas beras Indonesia sebesar 2,73 persen dari total produksi beras pada 1995, yaitu 1.357.366 ton. Namun, El Nino yang terjadi pada 1998 dan hanya berselang dua tahun dari 1996 justru mengurangi produksi beras hingga 5 juta ton dan mengakibatkan ancaman serius terhadap ketahanan pangan nasional serta kondisi ekonomi Indonesia pada waktu itu. Dengan demikian, bukan tidak mungkin, jika tidak ditangani dengan serius, isu ketahanan pangan akibat peristiwa ENSO tersebut juga bakal diwarnai peristiwa sosial politik berskala nasional.

Peringatan itu pernah disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya. Dia menyatakan, dalam sejarah Indonesia, kerap kali jika terjadi El Nino skala besar, peristiwa sosial dan politik yang juga besar senantiasa mengiringi (baca ”Kepala BMKG Andi Eka Sakya: La Nina Belum Puncaknya” di beritagar.id 29 September 2016).

Untuk menanggulangi ancaman ketahanan pangan nasional akibat anomali iklim ENSO tahun ini, diperlukan keseriusan pemerintah, khususnya beberapa kementerian terkait (antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Bulog), untuk senantiasa berperan aktif memprediksi, menyusun, dan mengeksekusi langkah-langkah mitigasi yang strategis serta tepat. Meliputi proses penyediaan pangan dari hulu (petani) hingga hilir (konsumen), paling tidak sampai akhir tahun ini.

ENSO juga dapat memengaruhi harga pangan akibat ketimpangan pasokan serta permintaan, juga memengaruhi besaran biaya dan teknis distribusi. Tingginya curah hujan akibat La Nina akhir-akhir ini juga mengakibatkan pasokan bahan pangan di beberapa tempat terputus karena terkena banjir, tanah longsor, atau bahkan tingginya gelombang pasang air laut. Perbaikan metode, jalur distribusi, sarana, dan prasarana untuk mengatasi ketimpangan pasokan bahan pangan yang dapat terjadi akibat ENSO juga harus dipersiapkan mulai sekarang jika tidak ingin terjadi lonjakan beberapa harga komoditas pertanian. Sebagaimana terjadi pada harga cabai yang melonjak hingga di atas Rp 100 ribu per kilogram pada Januari–Februari 2017. Hal itu antara lain terjadi pada tanaman hortikultura, sayur, dan buah-buahan yang tidak toleran terhadap paparan curah hujan yang tinggi. Sehingga tanaman menjadi rentan dan mengakibatkan gagal panen serta lonjakan harga.

Beberapa waktu lalu Bambang Irawan, peneliti di Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor, juga menyampaikan bahwa fluktuasi berupa penurunan produksi pangan akibat El Nino dan peningkatan produksi pangan akibat La Nina paling tinggi terjadi pada produksi jagung. Hal itu menunjukkan bahwa produksi jagung paling sensitif terhadap peristiwa anomali iklim sehingga daerah-daerah sentra produksi jagung seperti Madura, Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan perlu diberi perhatian khusus. Penggunaan green house untuk pengembangan bibit unggul yang tahan terhadap cekaman perendaman kekeringan dan perendaman –serta penggunaan screen house untuk budi daya dan skala produksi buah (meskipun bukan satu-satunya)– dapat menjadi syarat penting dalam menjamin ketersediaan pasokan yang berkelanjutan dan mengurangi ketidakpastian akibat fenomena ENSO berupa La Nina yang terjadi pada tahun ini.

Selain ancaman ketahanan pangan dan dampaknya terhadap kondisi sosial politik nasional sebagaimana paparan sebelumnya, ENSO dapat menjadi ancaman serius bagi kelangsungan keanekaragaman hayati di Indonesia. Dampak ENSO bagi kehilangan dan kepunahan biodiversitas memang tidak dapat dirasakan langsung seperti halnya pada ancaman ketahanan pangan. Namun, kehilangan biodiversitas dalam jangka panjang justru akan lebih merusak tatanan ekosistem serta menimbulkan kerugian sistemik yang tidak dapat diukur dengan materi karena berlangsungnya kepunahan.

La Nina yang membawa curah hujan lebih tinggi disertai kenaikan suhu dan kelembapan relatif rerata akan memberikan cekaman terhadap ekosistem dan dapat menimbulkan seleksi alam. Dalam hal ini, keberadaan La Nina akan menciptakan bottleneckeffect terhadap spesies yang memiliki toleransi rendah akan kenaikan suhu serta cekaman perendaman akibat tingginya curah hujan dan kelembapan. Misalnya yang terdapat pada ekosistem hutan padang rumput di Nusa Tenggara, sebagian Jawa Timur, dan Bali.

Flora dan fauna indigenous asli Indonesia bisa jadi terancam punah atau setidaknya mengalami tekanan seleksi yang kurang menguntungkan. Contohnya adalah penentuan jenis kelamin penyu hijau yang sangat dipengaruhi kondisi suhu pada saat pengeramannya. Penyu hijau (Chelonia mydas L.) merupakan spesies yang jenis kelamin anakannya dipengaruhi kondisi suhu (temperature sex determination/TSD). Sebagai contoh, pada suhu lebih dari 29 derajat Celsius, anakan penyu umumnya berkelamin betina. Sebaliknya, pada suhu kurang dari 29°C, umumnya anakan penyu berkelamin jantan. Jika pada saat pengeraman suhu lingkungannya lebih dari 33°C, akan timbul kematian bagi embrio penyu.

Akhir kata, semoga fenomena ENSO berupa La Nina yang terjadi tahun ini dapat menjadi cermin untuk refleksi bagi bangsa kita bahwa pada hakikatnya manusia memang tidak dapat lepas dari alam. Juga, sudah selayaknya fenomena ENSO ini menjadikan kita lebih mawas diri serta menjaga kelestarian alam dengan lebih baik. (*)

*Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada serta ketua Konsorsium Biologi Indonesia (Kobi)

International Conference on Applied Science and Health (ICASH) 2017: “Improving Health and Well Being for Better Society”

Rilis BeritaSeminar Kamis, 2 Maret 2017

International Conference on Applied Science and Health (ICASH) 2017 merupakan kegiatan konferensi internasional yang diselenggarakan atas kerjasama antara Mahidol University dengan Indonesian Scholar Colloquium (InSchool), DL-Enterprise, Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan Universitas Dipenogoro yang dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2017 di Mahidol University, Salaya Campus, Phutthamonthon, Nakhon Pathom, Thailand. Pada pertemuan ini, semua partisipan yang merupakan peneliti muda dari berbagai bidang akan mewujudkan solusi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik baik dari bidang kesehatan, dan lain-lain. Pada kegiatan ini terpilih 67 paper terbaik untuk sesi oral presentation dan 68 paper untuk sesi poster presentation. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Undergraduate, Magister, Doctoral, dan Lecturer dari Indonesia, Thailand, dan beberapa negara internasional.

Pada kesempatan ini Universitas gadjah Mada mengirimkan tiga orang delegasi mahasiswa Undergraduate Fakultas Biologi yang telah dinyatakan lolos seleksi untuk mempresentasikan paper mereka yang berjudul “Potential Chemopreventive Agent : Study of Apoptosis in the Extracts of Sponge-Associated Fungi from Yogyakarta against Cervical Cancer HeLa Cell Line”. Adapun delegasi tersebut yaitu Eka Ramadhani (Biologi 2013), Aditya Nur Subchan (Biologi 2014) dan Fajar Priyambada (Biologi 2011). Penelitian ini merupakan hasil dari kegiatan PKM-Penelitian pada tahun 2015 yang juga dikerjakan oleh Abrory Agus Cahya Pramana, S.Si (Biologi 2010) dan Nur Rofika Ayu Shinta Amalia, S.Si (Biologi 2012) dan dibawah bimbingan Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Sc.

Pada kegiatan ini tim dari Fakultas Biologi adalah satu-satunya delegasi dari Universitas Gadjah Mada dan satu-satunya tim yang merupakan mahasiswa Undergraduate. “Suatu kehormatan bagi kami sebagai delegasi UGM dapat terpilih dan menghadiri konferensi internasional ini dikarenakan kami merupakan satu-satunya tim yang berasal dari mahasiswa Undergraduate dan dapat mempresentasikan hasil penelitian kami di depan reviewer dari Thailand, Jepang, Indonesia, dan para peserta conference. Sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta, kami harus mengerjakan beberapa revisi demi kebaikan penulisan paper penelitian tersebut. Hal ini tentunya menjadi tantangan dan pengalaman yang sangat berharga bagi kami”, ujar Eka Ramadhani.

Adanya kegiatan ini dapat membuka kesempatan bagi kami untuk mendapatkan banyak relasi dengan para ahli, peneliti, dan dosen-dosen dari berbagai Universitas. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus diadakan dan diikuti oleh teman-teman dari Universitas Gadjah Mada, khususnya Fakultas Biologi guna meningkatkan kemampuan dalam segi publikasi ilmiah.

Presentasi Hasil Tugas Belajar Dosen Fakultas Biologi: Dr. Sukirno & Rury Aprilurrahman, M.Sc

Rilis Berita Senin, 5 Desember 2016

Fakultas Biologi kini memberikan penghargaan kembali kepada kedua Dosen yang telah berhasil menyelesaikan studinya, beliau adalah Dr. Sukirno dan Rury Aprilurrahman, M.Sc. Penghargaan berupa presentasi kuliah umum. Kuliah umum dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi (Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc) dan dihadiri oleh para guru besar (Profesor), dosen dan mahasiswa S3. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 01 Desember 2016 menjadi motivasi tersendiri yang perlu dikembangkan dalam dunia akademisi. Penelitian dengan isu genetika molecular yang dipadukan dengan dengan disiplin ilmu lain seperti morfologi, taxonomi dan biogeografi ini menjadi bagian tersendiri hingga diharapkan kedepannya menjadi tim kerja yang sinergis dan saling melengkapi. Harapannya kedua dosen ini juga dapat menjadi bagian dalam tim genetika populasi.

Penyampaian topic mengenai: Molecular Taxonomy and evolution of freshwater Crayfish of Genus Cherax (Decapoda: Parastacidae) from Northern Australia dan New Guinea. Studi tentang taxonomi dan evolusi lobster air tawar terutama dari Papua dan Australia Utara oleh Bapak Ruri, M.Sc dan Morphometrics and molecular studies of palm weevils from Saudi Arabia and Indonesia. Studi hama utama kelapa, sagu dll di Indonesia dan hama utama kurma di negara-negara Timur Tengah, Afrika dan Eropa oleh Dr. Sukirno, menjadi bagian yang menarik dalam ilmu biologi. Banyaknya biodiversitas yang belum terungkap menjadi tantangan tersendiri bagi para ilmuwan khususnya dalam ilmu biologi. Crayfish dan Rhynchophorus spp. yang merupakan objek penelitian beliau berdua misalnya, yang hingga kini masih banyak aspek penelitian yang belum terungkap dan terselesaikan secara ilmu, baik secara biogeografi, taxonomi, ekologi maupun disiplin ilmu biologi lainnya. Sebagai contoh Kumbang jenis Rhynchophorus sp., di Indonesia (yakni Departemen Pertanian) masih belum aware terhadap hama tersebut. Hama yang berada di batang atau basal tanaman hingga mematikan jenis tanaman palmae secara perlahan tetapi pasti menjadi isu penting yang harus diselesaikan, karena posisi atau keberadaan hama yang sulit terpantau oleh kasat mata dan jika terinfeksi sulit dideteksi secara dini. Sementara itu, disisi lain dari ilmu biologi taxonomi beragamnya jenis kumbang Rhynchophorus sp. pada setiap jenis tanaman palmae memberikan informasi monofiletik, yang menyebabkan jenis tersebut berasal dari ancestor yang sama. Begitu halnya dengan jenis Crayfish yang terkadang perbedaan capit yang soft pet menjadi variasi genotip meskipun jenis ini berasal dari ancestor yang sama. Perbedaan morfologi dan warna tubuh berbeda dapat terjadi pada ancestor yang sama.

Studi ekstensif dan data yang representatif selalu dibutuhkan dalam penelitian. Informasi dan pengetahuan tidak akan habis dan mati sampai akhir hayat, semua akan terus berkembang secara pesat, dan disinilah para ilmuwan (scientist) selalu dibutuhkan untuk mengungkap ilmu tersebut.

Biology Brainiac Competition

Rilis Berita Jumat, 2 Desember 2016

Fakultas Biologi UGM kembali mengadakan olimpiade bergengsi. Setelah sempat vakum sejak tahun 2012, olimpiade biologi tingkat SMA berhasil digelar. Dengan nama baru yaitu BBC atau Biology Brainiac Competition, olimpiade ini diikuti oleh 134 peserta dari 31 sekolah yang  tersebar di seluruh pulau Jawa. Mengusung tema ‘Maximize your Capacity’, tiap peserta diharapkan mampu memaksimalkan segela potensi yang dimilikinya melalui adanya kompetisi ini.

Olimpiade ini dilakukan dalam dua hari, pada tanggal 5 – 6 November  2016, bertempat di gedung Fakultas Biologi UGM Yogyakarta. Olimpiade ini dibagi menjadi dua babak. Hari pertama merupakan babak penyisihan dan dilanjutkan babak final pada hari berikutnya. Babak penyisihan berupa tes tertulis dan babak final berupa tes analisis dan praktikum.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh ketua BBC 2016, Chalvia Zuyyina (2015), ketua BEM Fakultas Biologi, Dinda Ayu Islami (2013), serta Dekan Fakultas Biologi, Bapak Budi Setyadi Daryono, S. Si., M. Agr. Sc., Ph. D. Kemudian, seluruh peserta dibawa menuju ruang masing-masing untuk mengukuti ujian secara tertulis. Ujian tertulis ini dilakukan dalam 2 sesi, dimana setiap sesi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.

Dari babak penyisihan, terpilih 14 peserta dengan 10 nilai terbaik. Nama-nama tersebut antara lain,

  1. Mukhammad Nur Hidayatullah (MAN 2 Kebumen)
  2. William Nathaniel (SMAK Penabur Cirebon)
  3. Luqman Abdan S (MA Husnul Khotimah)
  4. Nurul Ainun Nuha (SMA Kesatuan Bangsa)
  5. Fildza Aulia Az. (MA Husnul Khotimah)
  6. Adrian Wiryanata G. (SMA PL Van Lith)
  7. Shabrina Dewi Fiesta (SMAN 1 Wonogiri)
  8. Hilmy Atha S. (SMAN 4 Surakarta)
  9. Dewa Putu Adhi N.A. (SMA Kesatuan Bangsa)
  10. Sasangka Adhita N (SMA Kesatuan Bangsa)
  11. Fahry Arbyansyah F.M. (SMAN 1 Pacitan)
  12. Alliza Kurnia A.A (SMAN 4 Surakarta)
  13. Wahyuning Ati Ashari (SMAN 1 Cilacap)
  14. Almaas Salmaa L. (SMAN 1 Purworejo)

Keempat-belas peserta selanjutnya akan melanjutkan babak final pada hari kedua. Babak  final terdiri dari soal analisis dan praktikum. Pada soal analisis peserta diminta mempresentasikan jawaban dari suatu masalah di hadapan juri secara langsung. Juri yang menilai, merupakan dosen Fakultas Biologi UGM sendiri, yaitu Ibu Ganies Riza A., S.Si., M.Sc.; Lisna Hidayati, S.Si., M.Biotech dan Bapak Rahardian Yudo Hartantyo, S.Si., M.Sc.

Pada akhirnya, Dewa Putu Adhi keluar sebagai Juara I, disusul oleh Hilmi Atha S. sebagai juara II dan Muhammad Nur Hidayat sebagai juara III. Selain itu untuk Best Analysis diraih oleh Fahry Arbyansyah F. M sementara Best Practical diraih oleh Adrian Wiryanata G. Ketiganya, mendapat sertifikat, dengan juara I mendapat Piala Gubernur beserta uang tunai Rp2.500.000. Juara kedua mendapat Piala Bupati dan uang tunai Rp1.500.000 dan juara III mendapat piala rektor dan uang tunai Rp1.000.000. Selamat kepada para pemenang.

Guest Lecturer “Publishing Scientific Paper in International Jurnal”

Rilis BeritaSeminar Jumat, 2 Desember 2016

Guest Lecturer “Publishing Scientific Paper in International Jurnal”
Prof. Masashi Kawaichi, MD. Ph.D (NAIST, Japan)
29 November 2016 di Fakultas Biologi UGM

guest_lecturer_prof-masashi_japanPenulisan karya ilmiah menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam memaparkan hasil penelitian dan pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau tim dengan kaidah dan etika keilmuan yang ditaati. Keberhasilan mahasiswa dalam menulis berangkat dari kecil seperti penulisan laporan pengamatan atau penelitian, penulisan skripsi, thesis hingga disertasi. Menulis menjadi salah satu tantanggan dan keunikan dari setiap mahasiswa untuk mengungkapkan hasil dibidangnya. Sebagaimana pengalaman, kemampuan dan keahlian dapat berkembang dan fokus ketika tertuang dalam tulisan. Tantangan yang dihadapipun tidaklah sedikit dalam menulis, seperti dalam penguasaan bahasa, kemampuan kosa kata hingga penyusunan struktur kalimat menjadi sebuah palagraf yang sempurna dalam tulisan.

Kuliah tamu yang dilaksanakan oleh Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada pada hari Selasa, 29 November 2016 di ruang Auditorium, dengan mendatangkan pembicara dari Nasa Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang yaitu Prof. Masashi Kawaichi, MD, Ph.D. Acara ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa program Master dan Doktoral Program Pascasarjana Biologi Fakutas Biologi UGM. Kegiatan yang bertemakan “Preparing a manuscript for international publication” merupakan tema yang tepat saat ini untuk mengajak para mahasiswa menuangkan segala hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bentuk tulisan, seperti yang dipaparkan oleh beliau bahwa menulis adalah hal utama seorang ilmuwan. Mahasiswa yang ada di Universitas Jepang dituntut untuk menulis jurnal international minimal 5 paper dan bahkan lebih, yang kesemuanya memiliki standard index scopus. Mahasiswa yang berhasil menulis dengan jumlah paper terbanyak akan mendapat dukungan dan penghargaan dari Universitas berupa beasiswa. Penghargaan atas novelty yang dihasilkanpun menjadi peluang penghargaan tersendiri bagi seseorang. Univeritas di Jepang juga tidak segan-segan memberikan penghargaan Profesor jika memang seseorang tersebut mampu menghasilkann hasil karya terbaiknya.

Beliau sadar bahwa menulis jurnal internasional sangatlah sulit, kemampuan seseorang dalam hal bahasa inggris haruslah baik. Namun demikian, improvisasi bahasa inggris dapat dilakukan sejak dini dengan beberapa tahap mulai dari membiasakan untuk belajar listening, Speaking, Reading dan Writing. Semoga ilmu yang telah disampaikan bermanfaat dan menjadi motivasi tersendiri dalam menghasilkan karya ilmiah.

Talkshow “Kisah Inspiratif Menuntut Ilmu sampai ke Luar Negeri: Prosedur, Tips, dan Trik”

Rilis Berita Senin, 21 November 2016

Kamis, 17 November 2016 Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM mengadakan talkshow tentang mobilitas luar negeri untuk kegiatan akademik. Talkshow yang diadakan di Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi tersebut bertajuk ““Kisah Inspiratif Menuntut Ilmu sampai ke Luar Negeri: Prosedur, Tips, dan Trik”. Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang berpengalaman dalam mobilitas luar negeri, antara lain: Afia Rifkiani, SIP,M.AIS (Staff KUI Universitas Gadjah Mada) ; Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. (Dosen Fakultas Biologi UGM); dan Dini Astika Sari, S.Si., M.Biotech. (Alumni Fakultas Biologi UGM). Talkshow yang diperuntukkan mahasiswa S1 fakultas biologi tersebut dimoderatori oleh Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D., yang merupakan dosen Fakultas Biologi sekaligus Kepala KUI Fakultas Biologi.

Pembicara pertama, Afia Rifkiani, memaparkan materi dengan judul “Office of International Affairs: The Gateway to International Experience”. Staff KUI UGM yang akrab dipanggil Ani tersebut menjelaskan tentang informasi program-program mobilitas untuk mahasiswa yang ada di KUI UGM serta prosedur-prosedur yang harus disiapkan oleh mahasiswa ketika hendak melakukan mobilitas luar negeri untuk keperluan akademik seperti student exchange, internship, summer course dsb. “Mahasiswa harus mempersiapkan beberapa hal yang terkait dengan persyaratan aplikasi program dan dokumen keimigrasian”, papar Ani.

Pembicara kedua adalah Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D., yang merupakan lulusan Gyeongsang University, Korea Selatan. Zuli, panggilan akrab Zuliyati Rohmah, menceritakan tentang pengalamannya saat menempuh studi di Korea Selatan tanpa beasiswa. “Pada waktu itu, Saya harus bekerja sebagai research assistant untuk membayar uang kuliah dan memenuhi biaya hidup” papar Zuli.  Pada kesempatan tersebut juga memberikan tips dan trik untuk dapat memempuh studi tanpa beasiswa. “Untuk dapat survive dalam menempuh studi di luar negeri tanpa beasiswa kita membutuhkan tekad dan juga harus nekad. Kerja keras sangat dibutuhkan disini” Tambah Zuli.

Pembicara ketiga adalah Dini Astika Sari, M. Biotech yang merupakan alumni Fakultas Biologi UGM. Dini pernah mengikuti program student exchange ke Nanyang Technological University Singapura, ketika menempuh studi S1 dan program research internship di Tohoku University, ketika menempuh studi S2. “Banyak hal yang harus saya persiapkan waktu itu, baik yang terkait dengan persyaratan dan dokumen legal maupun persiapan diri untuk hidup di negeri orang” papar Dini. Dini juga menjelaskan bahwa tantangan yang berat adalah penyesuaian diri dengan kultur negera tujuan. “Banyak sekali pertanyaan kepada saya tentang budaya Indonesia dan kebiasaan saya. kebetulan ketika saya di Tohoku bertepatan dengan bulan Puasa sehingga banyak pertanyaan dari rekan-rekan laboratorium perihal Puasa.” Jelas Dini. “Kita juga harus bisa menjadi duta Indonesia dan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kultur yang baik” pungkas Dini.

Peserta Talkshow sangat antusias dalam menyimak pemaparan pembicara. Banyak pertanyaan yang ditujukan ke pembicara. Semoga dengan diadakannya acara ini, mahasiswa dapat mempersiapkan berbagai keperluan untuk mobolitas ke luar negeri apabila mereka berencana untuk pergi ke luar negeri untuk keperluan student exchange, internship, summer sourse, seminar, atau melanjutkan studi.

KSK Biogama Meraih Student Abstract and Presentation Award di International Conference on Marine Biodiversity (CoMBI 2016), Bali

Rilis BeritaSeminar Rabu, 16 November 2016

The 1st  International Conference on Marine Biodiversity (CoMBI 2016)  adalah konferensi Internasional pertama yang diadakan oleh Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC), Universitas Udayana yang bekerja sama dengan United State Agency International Development (USAID). Konferensi Internasional ini diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober – 1 November 2016 di Sanur Paradise Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali. Tema yang diangkat oleh CoMBI 2016 adalah “Advancing Scientific Tools and Capacity Building for Conservation and Sustainable Use of Marine Biodiversity”.

CoMBI memberikan kesempatan kepada para peneliti, akademisi, para pembuat kebijakan, praktisi, dan mahasiswa atau pelajar untuk bertukar informasi mengenai biodiversitas kelautan dan daerah pesisir serta memperluas jaringan antara universitas, organisasi yang bergerak di bidang kelautan, Non-Government Organization (NGO), dan pemerintah. Keynote speaker yang diundang pada konferensi ini terdiri dari Prof. Paul H. Harber dari Univeristy of California Los Angeles, USA, Prof. Jamaluddin Jompa dari Hasanudin University, Indonesia, Dr. Rachel Ravago-Gotanco dari Marine Science Institute, University of the Philippines, Diliman, Prof. Hendrik Luesch, PhD dari College of Pharmacy, University of Florida, dan Ir. Matheus Eko Rudianto, M.Bus.IT dari Penelitian dan Perkembangan Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik Indonesia.

Konferensi ini diikuti oleh peserta dari 8 negara, salah satunya adalah Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi UGM. KSK Biogama mengirimkan 28 orang delegasi dengan 13 judul penelitian yang terdiri atas 2 judul dari Kelas Keilmuan Algae, 6 judul dari Kelas Keilmuan Echinodermata, 3 judul dari Kelas Keilmuan Pisces, dan 2 judul dari Kelas Keilmuan Crustacea yang dipresentasikan dalam bentuk oral presentation dan poster presentation. Dalam kesempatan ini, KSK Biogama berhasil meraih Student Abstract and Presentation Award dengan judul penelitian “Ecological Assessment of Coral Reef Ecosystem and Reef Fish Biodiversity in Sekotong, West Lombok oleh Kelas Keilmuan Pisces.

Keikutsertaan KSK Biogama dalam CoMBI 2016 ini diharapkan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata KSK dalam menambah khasanah keilmuan dalam bidang kemaritiman. Selain itu, KSK Biogama dapat memperluas jaringan khususnya dengan organisasi pemerintahan dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang kelautan sehingga kedepannya dapat terjalin kerja sama yang baik dalam rangka mewujudkan kemajuan kemaritiman Indonesia. Semoga kegiatan ini dapat memberikan motivasi khususnya kepada anggota KSK dan para mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam forum ilmiah baik nasional maupun internasional serta diharapkan capaian ini dapat menjadi batu loncatan lain bagi KSK untuk meraih prestasi internasional selanjutnya.

Jales Viva, Jaya KSK!

Publikasi KSH UGM Mengenai Ekologi dan Keanekaragaman Reptil dan Amfibi Menoreh Mendapatkan Prestasi Membanggakan dalam Seminar Nasional Biodiversitas UNS

Rilis Berita Kamis, 10 November 2016

Publikasi ilmiah merupakan salah satu elemen penting dalam ilmu pengetahuan. Publikasi ilmiah berfungsi untuk untuk menjelaskan hasil penelitian yang sudah dilakukan agar diketahui oleh masyarakat luas. Publikasi ilmiah juga dilakukan oleh Kelompok Studi Herpetologi Fakultas Biologi UGM (KSH UGM) sebagai salah satu kelompok studi di bawah naungan Fakultas Biologi UGM. KSH UGM telah melaksanakan penelitian Ekspedisi Herpetofauna Jilid II di Menoreh atas bantuan dana dari segenap alumni KSH UGM, Direktorat Kemahasiswaan UGM, dan Warung SS pada Agustus 2016. Ekspedisi tersebut dilaksanakan di Taman Sungai Mudal, Air Terjun Kembangsoka, dan Air Terjun Kedungpedut di Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian ekspedisi dipublikasikan secara oral dalam Seminar Nasional Biodiversitas dengan tema ‘Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi’ yang diadakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Jumat (04/11) kemarin. Seminar berlangsung di hotel Lor’in D’Wongso di Jalan Adi Sucipto no 47, Solo. Keynote speaker pada seminar ini yaitu Prof. Dr. Antonius Suwanto (Guru Besar Genetika Mikroba, Institut Pertanian Bogor dan Pakar Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetika), Dr. Ir. Ayu Dewi Utari (Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur), Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. (Guru Besar Biologi Konservasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta).

KSH mengirimkan empat perwakilannya sebagai pemakalah dalam kegiatan seminar ini. Presentasi dilaksanakan secara paralel dalam tujuh kelas sesuai dengan bidang pemakalah. Tiga orang perwakilan KSH berada di kelas D (Zoologi) antara lain: Abdul Fattah, R.M. Farchan Fathoni, dan Lathifatul Faliha. Sedangkan Elpri Eka Permadi berada di ruang G (Ekokonservasi).  Abdul Fattah mempresentasikan mengenai ‘Keanekaragaman dan Distribusi Anura di Kedungpedut dan Kembangsoka’, R.M Farchan Fathoni mempresentasikan mengenai ‘Data Awal Keanekaragaman Ordo Anura di Taman Sungai Mudal’, Lathifatul Faliha mempresentasikan tentang ‘Keanekaragaman dan Distribusi Subordo Serpentes dan Subordo Lacertilia di Taman Sungai Mudal’, dan Elpri Eka Permadi mempresentasikan mengenai ‘Dampak Pembukaan Kawasan Ekowisata Kembang Soka terhadap Keanekaragaman Herpetofauna di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta’. Salah satu perwakilan KSH, Elpri Eka Permadi menjadi salah satu pemakalah terbaik dalam Seminar tersebut. Pemakalah terbaik di pilih dari masing-masing kelas paralel sesuai bidang penelitian. Terdapat 128 peserta yang mengikuti presentasi oral dalam ajang ini.

Publikasi ilmiah yang dilaksanakan KSH UGM merupakan salah satu upaya dalam mencapai visi yang dimiliki KSH. Berkembangnya khasanah ilmu mengenai reptil dan amfibi di Indonesia merupakan visi besar KSH sejak awal berdirinya. Student et conservant! KSH Jaya! KSH! (A.Fattah, R.M.F.Fathoni, E.E.Permadi)

Penyambutan Mahasiswa Baru Program Studi Pascasarjana Fakultas Biologi Tahun 2016

Rilis Berita Senin, 31 Oktober 2016

Sebanyak lima puluh tiga mahasiswa telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar mahasiswa program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM. Mahasiswa yang berasal dari Aceh hingga Ambon diterima secara resmi dalam acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) “Morfogeneself 2016” yang diselenggarakan selama dua hari pada hari Rabu (31/8/2016) dan Kamis (1/9/2016) di Auditorium Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi UGM. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. Pada pembukaan acara tersebut, beliau menyampaikan untuk tidak membanggakan masa lalu dan tidak mencemaskan masa depan.

Acara pada hari pertama difokuskan dalam pengenalan alumni dan civitas akademika. Alumni dari Fakultas Biologi UGM, Dewi Kartikawati Paramita, M.Sc., Ph.D. menyapa mahasiswa baru dengan memberikan penjelasan singkat tentang peran biologi dalam bidang kesehatan. Bagian yang paling menarik dari penjelasan beliau adalah ilmu biologi telah dapat digabungkan dengan disiplin ilmu lainnya untuk mendesain sebuah produk yang tepat guna, seperti identifikasi kadar gula darah pada air mata dengan menggunakan sensor mini yang tertanam pada softlens. Hasil penelitian dari Ibu Dewi juga tidak kalah bersaing, bahkan telah diproduksi dengan nama NPC strip-G. NPC strip-G adalah detektor dini keberadaan sel kanker pangkal leher (nasofaring) yang berbentuk seperti strip. “Indonesia menempati peringkat keempat di Asia Tenggara dengan penderita kanker nasofaring terbanyak dan pria di DI Yogyakarta berada pada peringkat pertamanya. Deteksi dini harus dilakukan, sebab bila mencapai stadium lanjut, proses penyembuhannya sangat beresiko”, imbuh Ibu Dewi.

Penjelasan dari Ibu Dewi Kartikawati disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru. Dengan antusiasme yang semakin tinggi, acara dilanjutkan dengan pengenalan KMP. KMP adalah organisasi mahasiswa pascasarjana di Fakultas Biologi UGM yang mewadahi berbagai departemen untuk pengembangan softskill mahasiswa pascasarjana. Sebagai organisasi kemahasiswaan, KMP berada di bawah Kaprodi S2 dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan juga memberikan pengenalan pada acara ini. Beliau menyampaikan mengenai seluk-beluk kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang ada di lingkungan Fakultas Biologi. Penyampaian dari Beliau yang santai dan dibumbui dengan kelakar yang lucu mampu menyejukkan suasana kegiatan.

Mahasiswa yang terbawa suasana santai menjadi semakin nyaman ketika beranjak ke acara pengenalan dosen pascasarjana. Dosen dari berbagai laboratorium berkumpul di ruangan yang sama dengan mahasiswa baru. Tanpa ada sekat, dosen mengenalkan diri sertatopic interest dalam penelitiannya dengan berbagai cara yang khas. Ada yang menjelaskan dengan rinci, ada pula yang menantang mahasiswa untuk mencari nama beliau dalam situs pencarian jurnal. Salah satu dosen biokimia, Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D. bahkan menyeletuk, “Silahkan cari H-index saya agar kalian tahu produktivitas publikasi saya”.

Acara pada hari pertama diakhiri dengan penjelasan administrasi dan akademik oleh Kaprodi S2. Dengan tegas Ibu Diah Rachmawati menghimbau mahasiswa untuk fokus di dua semester awal perkuliahan agar mampu menempuh penelitian tesis di semester tiga dan empat.

Hari kedua PMB disusun oleh rangkaian acara yang bertujuan mengakrabkan mahasiswa baru dengan fasilitas penelitian dan pengenalan minat studi. Enam minat studi yang ada di program pascasarjana, yaitu biosains, ekologi dan biologi konservasi, botani, zoologi, mikrobiologi, dan genetika dan biologi sel & molekuler dijelaskan oleh KMP, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada sesi ini, mahasiswa baru dikelompokkan berdasarkan minatnya untuk memudahkan diskusi dan sharing dengan mahasiswa angkatan 2015.

Setelah berdiskusi, mahasiswa dikenalkan dengan fasilitas penunjang penelitian di Fakultas Biologi. Acara yang bertajuk “Tour de Lab” ini menyasar tiga belas laboratorium dan perpustakaan untuk dijadikan objek wisata. Di setiap laboratorium, mahasiswa dikenalkan dengan fasilitas penelitian yang ada di dalamnya, mulai dari alat, reagen, hingga greenhouse. Acara ini merupakan acara terakhir pada hari kedua. Secara resmi, penyambutan mahasiswa baru ditutup oleh Kaprodi S2, Ibu Diah Rachmawati.

1…189190191192193…203

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sebagai Upaya Menjaga Mutu Pendidikan, Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Akademik
  • Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM Terima Praktik Kunjungan Lapangan dari Mahasiswa Program S2 Ilmu Laboratorium Klinis, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • PkM Desa Mitra 2025: Edukasi Budidaya Vertikultur untuk Siswa SDN Pusmalang Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman #2
  • Kolaborasi Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2025 Pemuda Bergerak untuk Pangan Laut dan Aksi Iklim Berbasis Komunitas
  • SEMINAR HASIL PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM DOKTOR BIOLOGI SEMESTER GENAP 2024/2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY