• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 195
Arsip:

Rilis Berita

Pelatihan Budidaya Anggrek Fakultas Biologi UGM : Upaya Menjaga Kelestarian Anggrek Indonesia

Rilis Berita Kamis, 28 Juli 2011

…diharapkan lebih banyak masyarakat yang mengetahui tentang anggrek dan bagaimana cara menanam serta memeliharanya. Kegiatan yang turut melibatkan KP4 UGM ini, diharapkan juga bermanfaat untuk pengembangan variasi tanaman anggrek. “ KP4UGM dapat menjadi pusat budidaya anggrek bertaraf internasional, sebab potensi anggrek besar, sehingga jangan sampai teknologinya diambil pihak luar” imbuh beliau. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc., yang menekankan kembali arti penting budidaya dan penelitian anggrek, khususnya untuk jangka panjang, agar keanekaragaman hayati anggrek Indonesia tidak lagi diambil alih oleh negara lain. “Anggrek Thailand dan Taiwan, banyak yang mengambil plasma nutfah dari Indonesia, tetapi setelah diambil dan dibudidayakan disana, kemudian dijual ke Indonesia dengan harga yang mahal sehingga kita rugi” ujar beliau.

Selama lima hari berturut-turut para peserta pelatihan, mendapatkan materi dari mulai pengenalan anggrek, tahapan budidaya anggrek, hingga prospek agribisnis anggrek. Selain mendapatkan materi seputar anggrek, para peserta juga diajak langsung melaksanakan praktikum budidaya anggrek di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Biologi UGM. Para peserta, diajak langsung cara pembuatan medium untuk perkecambahan biji anggrek, overplanting, hingga siap memindahkan bibit anggrek dari botol ke pot bersama (compoting). Kesan dari Suharlan, salah satu peserta, mengatakan bahwa setelah mengikuti pelatihan budidaya anggrek, pengetahuan para peserta menjadi lebih berkembang. “Setelah mendapatkan ilmu dan keterampilan seputar budidaya anggrek, semoga masyarakat dapat membantu menjaga kelestarian anggrek”, harap beliau .

Dr. Endang Semiarti, M.S, M.Sc, coordinator PIC I-MHERE, dalam acara penutupan pelatihan, Jumat (29/7). Berharap dari pelatihan tersebut, dapat muncul penganggrek unggul yang dapat menjadi pelaku usaha anggrek baik untuk skala industri maupun budaya. Menurut Dr. Endang Semiarti, M.S, M.Sc., kedepannya Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), memiliki keinginan untuk menyelematkan dan menginventaris anggrek-anggrek merapi pasca erupsi 2010, salah satunya Vanda tricolor baik secara in situ maupun ex situ.

CEGAH ABRASI DENGAN PENANAMAN MANGROVE: Sebuah Aksi Nyata untuk Bumi

Rilis Berita Senin, 30 Mei 2011

Kegiatan yang merupakan salah satu acara dalam rangkaian kegiatan bulan bumi Fakultas Biologi UGM 2011 ini, tidak hanya melibatkan mahasiswa Biologi UGM dari berbagai kelompok studi, tetapi juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas.  “ Penanaman bibit mangrove ini, melibatkan mahasiswa UNES, UNDIP, UNS, UNSOED, USP, UNY, USD, dan UIN SUKA”, ujar M. Arias Ertanto, Ketua BEM F.Biologi UGM. Seribu bibit mangrove Rhizopora sp. telah ditanam di Pasir Mendut, Kulonprogo. Lesmana Indra, koordinator kegiatan berharap agar kedepannya mangrove yang telah ditanam tersebut  dapat  tumbuh dengan baik sehingga dapat mencegah abrasi gelombang air laut dan menjadi suatu ekosistem yang mewadahi berbagai macam flora maupun fauna.  “Kegiatan ini merupakan aksi  kongkret dari mahasiswa untuk masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan”, imbuh Indra. Sementara Warso Suwito, Ketua Kelompok Mangrove Wana Tirta memberikan apresiasi positif atas penanaman mengrove yang dilakukan, beliau juga berharap agar kegiatan tersebut tidak hanya pada tahap menanam saja, tetapi dapat ada tindakan yang berkesinambungan.

MAHASISWA BIOLOGI UGM BORONG MEDALI EMAS KEJUARAAN FIN SWIMMING TINGKAT NASIONAL

Rilis Berita Senin, 23 Mei 2011

Fin swimming  merupakan salah satu cabang olahraga renang, dengan berenang menggunakan peralatan khusus selam seperti fin/kaki katak, masker, dan snorkel. Kejuaraan fin swimming memiliki kesulitan tersendiri,  dimana seluruh peserta dituntut untuk beradu kecepatan renang sembari mempertahankan berbagai alat bantu renang. Jika salah satu dari alat bantu tersebut terlepas, maka peserta akan terdiskualifikasi. Respaty Yudha hanya membutuhkan waktu 24 detik untuk memenangkan fin swimming jarak 50 meter, 59 detik untuk jarak 100 meter, dan 2 menit 6 detik untuk jarak 200 meter, serta 2 menit 20 detik untuk kategori estafet. Menurut Respaty Yudha, selain tantangan teknis tersebut dia juga menghadapi tantangan mental dikarenakan saingan lawan yang dihadapi cukup berat dan merupakan atlet  professional yang telah mengikuti PON. “Namun berkat optimisme, rasa percaya diri, dan dukungan dari teman-teman maupun orang tua, semua tantangan tersebut dapat terlewati” ujarnya. Lebih lanjut Respaty Yudha berharap agar nasib atlit dan mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan kemampuan di bidang olahraga maupun seni dapat lebih terfasilitasi oleh pemerintah maupun pihak kampus.

Prestasi yang sangat membanggakan tersebut membuktikan bahwa  mahasiwa Fakultas Biologi UGM tidak hanya berjaya dibidang akademik dan penelitian saja, setelah berhasil merajai dan menyabet sekaligus lima medali pada Olympiade Nasional MIPA-PT Tahun 2011 di UPI Bandung. Kini dengan diraihnya sekaligus empat medali emas pada kejuaraan fin swimming tingkat nasional di Universitas Hang Tuah Surabaya, kembali mahasiwa Fakultas Biologi UGM, menunjukan kemampuan yang tidak meragukan lagi dibidang olahraga maupun seni.

DARI YOGYAKARTA UNTUK INDONESIA BEBAS TORCH

Rilis Berita Kamis, 19 Mei 2011

            Kegiatan Pekan Kreatifitas Mahasiswa Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan oleh DIKTI dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi TORCH oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini dibungkus dalam program Desa Siaga TORCH. Desa perintis yang dipilih adalah Desa Mungkid, Magelang. Adapula kegiatan yang berjalan selama 2 bulan disetiap akhir pekan ini antara lain : (1) Sensus Penduduk dan Pendataan, untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap TORCH. (2) Penyuluhan TORCH oleh Dosen Ahli Fakultas Biologi UGM. (3) Kuliah TORCH, diadakan dalam 2 tahap. Tahap pertama, pengenalan cara pencegahan dan penularan TORCH Oleh Klinik Spesialis TORCH. Tahap kedua, sharing dan testimony oleh penderita TORCH. (4) Screenig dan Bazar TORCH, kegiatan ini diadakan untuk mengajak masyarakat memeriksakan diri melalui uji hematologi dan imunologi spesifik TORCH. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan adanya Bazar Bebas TORCH yang menjual pelbagai alat-alat kebersihan dan makanan bebas TORCH. Acara puncak dari kegiatan ini adalah (5) TORCH Camp, kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan 12 jam yang diikuti mahasiswa dan pelajar. Pelatihan ini terdiri dari pelatihan memasak sehat bebas TORCH, menanam bibit pohon yang baik dan benar, dan diakhiri dengan terapi psikospiritual sebagai upaya penyembuhan secara psikologis dan spiritual.

            Peserta kegiatan TORCH Camp diharapkan mampu berkomitmen bersama untuk akhirnya dapat bergabung kedalam Komunitas Pemuda Peduli TORCH. Komunitas ini nantinya diharapkan mampu melanjutkan kegiatan kepedulian terhadap infeksi TORCH di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Komunitas ini telah didirikan satu tahun yang lalu, namun masih dalam masa merintis dan terkendala dengan Sumber Daya Manusia yang sedikit dan kesulitan mencari donatur. Harapannya setelah terlaksana kegiatan Desa Siaga TORCH oleh tim PKM-M ini, komunitas Pemuda Peduli TORCH dapat melanjutkan eksistensinya dalam mensosialisasikan TORCH kepada masyarakat. ( Informasi Lebih Lanjut: Isti Anindya 081363266233)

PENGANGKATAN TULANG GAJAH NYI BODRO MILIK KRATON YOGYAKARTA OLEH TIM FAKULTAS BIOLOGI UGM

Rilis Berita Selasa, 10 Mei 2011

Kraton Yogyakarta mempercayakan kepada Fakultas Biologi UGM untuk mengelola tulang Nyi Bodro. Nyi Bodro merupakan gajah kesayangan kraton yang telah meninggal pada tahun 2000 yang lalu. “Daripada tulang Nyi Bodro hanya hancur menjadi tanah, akan lebih baik jika dihibahkan dan dikelola oleh Fakultas Biologi UGM, sehingga dapat digunakan untuk penelitian dan pendidikan”, ujar  Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabu Kusomo. Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc. memberikan apreasiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Kraton Yogyakarta kepada Fakultas Biologi UGM, beliau juga menyampaikan rasa bangga pada tim eksakavasi dan rekonstruksi Fakultas Biologi UGM atas keberhasilan yang telah dicapai.

Ekskavasi makam gajah Nyi Bodro yang berlangsung sejak rabu,(4/5/2011). Tidak ada kendala yang berarti selama proses tersebut, “Hujan yang sempat turun dan sedikit membuat genangan air di tempat penggalian, dapat secara  cepat diatasi berkat koordinasi dan kekompakan seluruh tim” ujar  Donan Satria Yudha, M.Sc. selaku koordinator pelaksana. Beliau juga menjelaskan bahwa, sisi kiri kerangka gajah Nyi Bodro sudah terlihat semua, selanjutnya akan dilakukan pengangkutan tulang secara bertahap mulai dari bagian caudal meliputi bagian ekor, tulang pinggang, tungkai belakang hingga mencapai bagian cranial yang ditargetkan dapat selesai dalam tiga hari kedepan. Menurut Ludmilla Fitri Untari, M.Si, Kepala Museum Biologi, tahap selanjutnya akan dilakukan  pembersihan dan pengawetan tulang di Laboratorium Anatomi Hewan dan Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi UGM, kemudian rekonstruksi hingga dapat ditampilkan dalam sebuah display pameran di Museum Biologi UGM.

 
Proses Pengangkatan Simbolis dan penyerahan oleh GBPH Prabu Kusomo kepada Asisten wakil rektor senior bidang administrasi, keuangan, dan SDM UGM   Proses penyerahan simbolis oleh Asisten wakil rektor senior bidang administrasi, keuangan, dan SDM UGM  kepada Dekan Fak. Biologi UGM Proses Pengangkatan tulang kaki belakang olehMahasiswa Fak. Biologi UGM (Kukuh Indar Kusuma dan Kurnia Widyasari) Sebagian anggota tim ekskavasi dan Rekontruksi Nyi Bodro berfoto bersama GBPH Prabu Kusomo

 

Ekskavasi Dan Rekonstruksi Tulang Gajah Nyi Bodro: Cranium Nyi Bodro Sudah Terlihat

Rilis Berita Rabu, 4 Mei 2011

Yogyakarta- Hujan yang cukup deras mengguyur  Kota Yogyakarta pada kamis pagi (5/5/2011), tak menyurutkan semangat tim penggali beserta tim ekskavasi untuk terus menggali makam Gajah Nyi Bodro. “Hujan sempat membuat genangan air di tempat penggalian, namun secara cepat dan tanggap tim penggali beserta tim ekskavasi dan rekonstruksi dari Fakultas Biologi UGM, berhasil mengatasinya sehingga proses penggalian dapat terus berlangsung”, ujar Luthfi, Gatot dan Aswi, tim mahasiswa  yang melakukan ekskavasi. Ekskavasi makam Gajah Nyi Bodro telah mencapai kedalaman hampir dua meter. Pada kedalaman tersebut telah terlihat bagian cranium Gajah Nyi Bodro. Menurut Zuliyati Rohmah, M.Si, tim dosen, bagian cranium yang telah terlihat merupakan bagian temporal atau parietal dari cranium Nyi Bodro.

Proses ekskavasi dibawah koordinasi Donan Satria Yudha, M.Sc, selaku koordinator pelaksana akan terus berjalan selama beberapa hari kedepan. Dikarenakan bagian tulang sudah mulai terlihat, mulai esok hari teknik penggalian yang semula menggunakan hanya cangkul dan sekop akan dimodifikasi dengan teknik penipisan tanah dengan menggunakan scrap. Hal tersebut dilakukan agar tidak merusak tulang Gajah Nyi Bodro ketika pengangkatan tanah. Penipisan tanah dan pembersihan tulang dengan teknik khusus akan langsung dilakukan oleh tim ekskavasi dan rekonstruksi dari Fakultas Biologi UGM.  Selanjutnya proses penggalian akan dilanjutkan di area yang diduga terdapat kaki sambil menunggu perluasan area ekskavasi di sisi timur.

Ekskavasi dan Rekonstruksi Tulang Nyi Bodro Milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Fak. Biologi UGM: Upacara Pembukaan

Rilis Berita Rabu, 4 Mei 2011

Ekskavasi dan Rekonstruksi tulang Nyi Bodro meliputi 3 tahap kegiatan yaitu penggalian kembali kerangka gajah (ekskavasi), kemudian tahap pembersihan & pengawetan kerangka yang akan dilakukan di Laboratorium Anatomi Hewan dan Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi UGM, dan tahap ketiga adalah rekonstruksi kerangka. Selanjutnya kerangka Nyi Bodro akan  disimpan dan dipamerkan di Museum Biologi.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Fak. Biologi UGM merasa terhormat karena dipercaya untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Beliau berharap tulang gajah tersebut dapat menjadi suatu koleksi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan. Hal senada disampaikan oleh, Gusti Bendoro Pangeran Haryo Probokusomo, adik Sultan Hamengku Buwono X, yang berharap agar tulang  gajah sumbangan dari Kraton  dapat dikelola dan dirangkai oleh Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, sehingga dapat dilihat sebagai media pembelajaran oleh masyarakat yang berkunjung ke Museum BIologi. Sementara, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha, Prof. Ir. Artyanto Dharoko, M.Phil, Ph.D, mengatakan terdapat dua aspek penting dalam kegiatan ekskavasi dan rekonstruksi tersebut, yaitu aspek kesejarahan Gajah Kraton serta aspek penelitian dan pengembangan ilmu, terlebih terdapat beberapa mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang akan menjadikannya sebagai objek penelitian skripsi.

Gajah yang telah mati sejak sebelas tahun lalu tersebut, diberi nama Nyi Bodro oleh Kraton Ngayogyakarta. Gajah tersebut diambil dari Binjai, Sumatera Utara pada bulan Maret 1987 saat masih berusia 16 tahun, kemudian dilatih di Way Kambas sejak Desember 1987 dengan nama Qoriah. Selanjutnya gajah tersebut dibawa ke Yogyakarta pada tahun 1996. Nyi Bodro merupakan gajah kesayangan Kraton, karena memiliki sejumlah keterampilan seperti hormat, mengalungkan bunga, menjadi fotomodel, menendang bola, dan membelit pawang dengan belalai. Sebelum sakit dan meninggal di usia 29 tahun , Nyi Bodro telah memiliki seorang anak pada tahun 1998, dan kini berada di Gembiraloka Yogyakarta.

Kegiatan ini diketuai oleh Kepala Museum Biologi UGM, Ludmilla Fitri Untari, M.Si, dan dibantu beberapa civitas akademika Fakultas Biologi UGM, yaitu Donan Satria Yudha, M.Sc, selaku Koordinator Pelaksana, Drs. Abdul Rachman, M.Si, Zuliyati Rohmah, M.Si, Subakir, dan Ratgiyanto, SE dan beberapa mahasiswa S1 maupun S2 fakultas Biologi UGM. Menurut Ludmilla Fitri Untari, M.Si, rekonstruksi tulang gajah tersebut, dapat menambah koleksi Museum Biologi dan menjadi salah satu media pembelajaran bagi siswa, guru, dan masyarakat umum.

FAKULTAS BIOLOGI UGM BORONG MEDALI DI ON-MIPA 2011

Rilis Berita Selasa, 3 Mei 2011

Seleksi tingkat Nasional diikuti oleh 50 peserta dari 26 Perguruan Tinggi se-Indonesia. Pada Seleksi tingkat nasional yang dilaksanakan pada hari Jum’at dan Sabtu, tanggal 29 dan 30 April 2011 di FPMIPA UPI Bandung, Tim Perwakilan Fak. Biologi UGM mempeoleh 2 medali emas (Fajar Sofyantoro dan Yunita D. Setyorini), 2 medali perak (Imam Bagus Nugroho dan Matin Nuhamunada) dan 1 medali perunggu (Rudi Nirwantono). Prestasi para mahasiwa Fak. Biologi UGM mulai dari lolos seleksi tingkat wilayah hingga merajai  ON MIPA-PT Tahun 2011 tersebut merupakan bukti bahwa mahasiswa kita memiliki kualitas yang unggul.

Keunggulan Mahasiswa Fakultas Biologi UGM sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Banyak prestasi dibidang Akademik dan Penelitian telah membuktikan hal itu. Di masa depan diharapkan mahasiswa Fak. Biologi UGM tidak hanya unggul di bidang Akademik dan Penelitian akan tetapi menjadi manusia unggul seutuhnya dengan juga menujukkan prestasi gemilang dibidang Olah raga, Seni dan Pengabdian pada Masyarakat. Selamat kepada para pemenang ON MIPA 2011 dan Selamat Berprestasi kepada Seluruh Mahasiswa Fak Biologi UGM.

 

 

 

Buah Pikiran Mahasiswa Fak. Biologi UGM Menjadi Solusi Kontributif Dalam Peningkatan Ketahanan Pangan di Indonesia

Rilis Berita Senin, 24 Januari 2011

Doni Marisi Sinaga, mahasiswa Fakultas Biologi, dibawah asuhan Dr.Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. berhasil mengalahkan Mohamad Ridwan (Juara II-UNY) yang sama-sama merupakan peserta dari Yogyakarta berkat artikel ilmiahnya yang berjudul “Pemilihan Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) Kultivar Cipanas, TM-999, Rodeo, dan Sudra sebagai Alternatif Konsumsi Cabai Nasional Melalui Pendekatan Molekular Konvensional”.

Dalam tulisannya, Doni menawarkan beberapa kultivar lokal yang layak dibudidayakan di Indonesia. Menurutnya, keempat kultivar cabai yang ditawarkan tidak hanya bercita rasa pedas tetapi juga memiliki ukuran yang besar dan lebih resisten terhadap penyakit Antraknose dan layu bakteri yang sering muncul ketika musim penghujan datang. Selain itu, keempat kultivar dapat ditanam pada dataran tinggi dan rendah sehingga kultivar-kultivar tersebut dapat ditanam dimana saja dan kapan saja.

Dalam acara penyerahan hadiah di Gedung TVRI Jakarta pada tanggal 16 Desember 2010, Doni berharap pemerintah Indonesia tidak hanya memperhatikan pertumbuhan ekonomi tetapi juga harus mempertimbangkan tingkat kesejahteraan petani. Julukan Indonesia sebagai “Negara Agraris” harus dipertanggungjawabkan dan dipertahankan. Salah satunya dengan mengimplementasikan ide-ide kontributif bangsa dalam mempertahankan ketahanan pangan. Bukan berandai-andai, jikalau Menteri Pertanian cepat tanggap terhadap masalah nasional tentu saja penduduk Indonesia tidak perlu dipusingkan dengan kenaikan harga pangan. “Ini masalah klasik” tutupnya.

 

Tim Herpetologi Fakultas Biologi UGM Raih Gelar Peneliti Terbaik Pada Seminar Nasional Perhimpunan Herpetologi Indonesia

Rilis Berita Kamis, 13 Januari 2011

Menurut Kukuh Indra, anggota tim herpetology Biologi UGM, salah satu faktor yang menghantarkan tim ini mendapat gelar peneliti terbaik pada acara tersebut adalah kontinuitas dan konsistensi peneltian keanekaragaman herpetofauna di lereng selatan Merapi, dari tahun 2006 hingga 2010.  “Selama ini penelitian seputar monitoring keanekaragaman herpetofauna di suatu daerah jarang dilakukan secara kontinu dari tahun ke tahun, padahal kontinuitas sangat penting untuk memantau keberadaan berbagai spesies, dan melihat perkembangan ekosistem lokasi penelitian”, sahut Kukuh. 

Berdasarkan hasil penelitian tim herpetology Biologi UGM,  ditemukan 37 spesies herpetofauna di lereng Selatan Gunung Merapi, dan empat diantaranya merupakan spesies endemik Jawa. Pasca erupsi Gunung Merapi 2010, data keanekaragaman herpetofauna dari tahun 2006 hingga tahun 2010 sebelum erupsi  tersebut sangat berharga. Tim herpetology Biologi UGM turut berperan dalam inventarisasi keanekaragaman herpetofauna Gunung Merapi secara ex situ. Menurut Berry Fakhry, anggota tim herpetology Biologi UGM, dalam waktu dekat ini, tim herpetology Biologi UGM akan mengadakan penelitian seputar herpetofauna pasca erupsi merapi 2010.  Herpetofauna merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan, keberadaan herpetofauna di suatu daerah dapat menjadi bioindikator perubahan lingkungan. “Apa yang berubah dari lingkungan di sekitar kita, dapat diketahui dengan memahami apa yang berubah dari herpetofauna ”, imbuh Berry dan Kukuh.    (ardh 12/1/11)

1…193194195196197198

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY