Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 31 Juli 2024
Rilis Berita Rabu, 31 Juli 2024
Jakarta, pada tanggal 25 Juli 2024 sampai dengan 27 Juli 2024 sebanyak 15 pustakawan dan 20 staf-administrasi perpustakaan dari Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan studi banding selama tiga hari ke PERPUSNAS (Perpustakaan Nasional) RI dan binus (Universitas Bina Nusantara) Jakarta. Bpk. Harsono salah satu staf perpustakaan Biologi UGM turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tujuan dari agenda terjadwal tahunan perpustakaan UGM ini untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar di kalangan staf perpustakaan dan menyempurnakan layanan perpustakaan sesuai dengan tujuan misi UGM dalam turut mensukseskan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di berbagai bidang termasuk layanan perpustakaan dalam mendukung keberlanjutan pendidikan. Kunjungan diawali pada Kamis 25 Juli 2024 di Universitas Bina Nusantara, rombongan diterima oleh kepala perpustakaan, Ibu Hanny Juwitasary, SE., S.Kom., M.MSI., CDMP. Sebagai Manajer Pusat Perpustakaan dan Pengetahuan (LKC), beliau memberikan gambaran tentang operasi perpustakaan dan komitmennya untuk mendorong literasi serta berbagi pengetahuan di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
Rilis Berita Selasa, 30 Juli 2024
Rilis Berita Selasa, 30 Juli 2024
Rilis Berita Selasa, 30 Juli 2024
SdGs nomor 4: Pendidikan Berkualitas dan nomor 15: Ekosistem Daratan
Rilis Berita Selasa, 30 Juli 2024
Rilis Berita Senin, 29 Juli 2024
Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan Yayasan Generasi Biologi Indonesia (Genbinesia) telah menyelenggarakan kegiatan ”Teori dan Praktik: Workshop Pembuatan Taksidermi Vertebrata” di tanggal 26 sd 28 Juli 2024. Narasumber utama kegiatan tersebut adalah Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc., Materi yang disampaikan oleh Pak Donan Satria adalah Dasar-dasar Taksidermi, Etika Taksidermi, dan Jenis-jenis Fauna Taksidermi. Pemateri selanjutnya adalah Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., dan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. Pak Rury memaparkan Pengantar Teknik Fotografi Fauna dan Pak Sendi memaparkan Pengantar Teknik Monitoring Biodiversitas Fauna Berdasarkan Teknologi Terkini. Kedua materi tersebut bersinggungan dengan taksidermi, terutama untuk mengetahui bagaimana pose hewan tersebut secara umum ketika masih hidup dan bagaimana identifikasi fauna berdasarkan metode molekuler.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak dua mahasiswa pascasarjana Fakultas Biologi UGM yaitu Rashif Naufal Andhika, S.Si., dan Ananto Puradi Nainggolan, S.Si., serta satu alumni S1 Rahma Izzati, S.Si., dan terutama mengajak FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (biasa dipanggil Mas Frans) teknisi Museum Biologi UGM. Ketiganya memiliki pengalaman taksidermi sehingga penting guna membantu pelatihan, terutama Mas Frans karena memiliki banyak pengalaman dalam melakukan proses taksidermi fauna vertebrata di Museum Biologi UGM.
Kegiatan pelatihan taksidermi ini dibuka oleh Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D., sebagai Kepala Departemen Biologi Tropika mewakili Pimpinan Fakultas Biologi UGM. kegiatan ini memiliki 3 tujuan utama yaitu: (1) Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Biologi UGM dan Laboratorium Sistematika Hewan sesuai bidang keahliannya; (2) Mengangkat peran dan nama Fakultas Biologi UGM terkait keahlian yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati terutama fauna vertebrata; dan (3) Sebagai wadah promosi Fakultas Biologi khususnya terkait dengan Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH).
Peserta pelatihan taksidermi ini berjumlah 23 orang. Uniknya masing-masing peserta berasal dari berbagai institusi, diantaranya: dosen, staf kebun binatang, guru SMA, mahasiswa pascasarjana, laboran (tenaga pendidik), dokter hewan dari berbagai klinik, dan dari PT Freeport Indonesia. Para peserta sangat antusias, hal tersebut dibuktikan dengan mereka tekun mengerjakan dan sering bertanya. Dalam proses pelatihan, beberapa peserta masih ada yang hasilnya masih perlu ditingkatkan, tetapi masih bisa ditingkatkan sendiri, yang penting peserta telah memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung dalam melakukan proses taksidermi.
Pelatihan taksidermi yang telah diselenggarakan ini dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs), terutama di poin ke empat (Quality Education: Pendidikan Bermutu), poin ke lima belas (Life on Lands: Ekosistem Daratan) serta poin ke tujuh belas (Partnerships for the Goals: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Semua peserta pelatihan ini diberikan sertifikat sebagai peserta pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang taksidermi terutama bagaimana menjadi kurator hayati serta mampu memahami etika maupun prosedur taksidermi.
PrestasiRilis BeritaTajuk Senin, 29 Juli 2024
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim Averin (Antivenom use Tamarind) berhasil mengungkap potensi biji asam jawa (Tamarindus indica) sebagai alternatif pengobatan gigitan ular tanah (Calloselasma rhodostoma) menggunakan mencit sebagai hewan model. Riset ini dijalankan oleh Oktaviani Nisa Hanafiah (Kedokteran Hewan), bersama rekan-rekannya, yaitu Fauzela Azira Ainaya (Biologi), Fani Nur Maftukhah (Farmasi), Rahmadina Nur Azizah (Farmasi), dan Khansa Fortuna Putri (Kedokteran Hewan).
Penelitian ini didukung oleh dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Universitas Gadjah Mada. Dengan bantuan tersebut, diharapkan penelitian ini dapat mengatasi masalah akses dan biaya dalam penanganan gigitan ular. “Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dasar teori dan data riset praklinis tentang efektivitas antibisa dari ekstrak biji T. indica terhadap gigitan ular C. rhodostoma. Harapannya, di masa depan, hasil penelitian ini bisa berkontribusi pada pengobatan alternatif untuk mengurangi angka kematian akibat gigitan ular C. rhodostoma di Indonesia,” ungkap Oktaviani.
Oktaviani Nisa mengungkapkan bahwa penelitian ini sangat penting dan mendesak. “Berdasarkan data dari WHO, Indonesia mengalami sekitar 135.000 kasus gigitan ular setiap tahun, dengan tingkat kematian antara 5-10%. Ular C. rhodostoma adalah salah satu penyebab kematian yang signifikan di Jawa. Namun, masalahnya adalah Serum Antibisa Ular (SABU) untuk gigitan ular ini belum tersedia secara luas dan harganya masih terlalu tinggi,” tambah Oktaviani.
Ekstrak biji asam jawa telah diuji pada bisa ular C. rhodostoma secara in vivo menggunakan mencit sebagai hewan model. “Pada kelompok yang diberi perlakuan ekstrak biji asam jawa, luas area hemoragi (perdarahan) pada mencit berkurang secara signifikan dibandingkan dengan perlakuan injeksi bisa ular. Oleh karena itu, T. indica berpotensi sebagai solusi baru dalam pengobatan gigitan ular, khususnya untuk C. rhodostoma. Dengan usaha dan dedikasi, penelitian ini memotivasi kami untuk terus mengeksplorasi potensi alam demi meningkatkan kualitas hidup manusia,” ujar Oktaviani. Sebagai catatan penting, hasil penelitian ini belum dapat diaplikasikan untuk kasus gigitan ular pada manusia, karena masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Korban gigitan ular sebaiknya tetap meminta bantuan dari tenaga medis terlatih dan menghubungi Rumah Sakit terdekat untuk immediate treatment. Hasil penelitian ini juga telah dipresentasikan pada Seminar Nasional Biologi Tropika (SNBT) pada 20 Juli 2024. [Penulis: Fauzela Azira Ainaya]
Pengelolaan SampahRilis Berita Minggu, 28 Juli 2024
Polemik sampah saat ini semakin memuncak dan mengancam kesehatan lingkungan baik didarat, laut maupun udara. Oleh karena itu diperlukan mekanisme pengelolaan yang baik, terstruktur dan dengan dibantu teknologi unggul untuk dapat mengatasinya. Salah satu usaha yang telah lama dilakukan adalah dengan melakukan 3R+1R yaitu Reuse, Recycle dan Reduce dan ditambah dengan Return to Earth, hal inilah yang telah lama dikembangkan di PT. Greenhope Indonesia. Return to Earth adalah bagian penting yang hilang, yang menawarkan solusi plastik berbasis Biodegradable dan Biopolimer untuk mengatasi polusi sampah plastik dan krisis iklim. Tema ini selaras dengan tema penelitian yang telah dikembangkan Smart Genetics Research Group yang dipimpin oleh Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. salah satu dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Tepatnya pada tanggal 22 – 24 Juli 2024 yang lalu, Ganies berkesempatan untuk dapat melakukan kegiatan kerja sama dan kolaborasi bersama PT. Greenhope Indonesia dalam implementasi Program Capstone Project dari Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas. Capstone Project memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengintegrasikan dan mengaplikasikan keahlian serta kompetensi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di industri. Tema yang diangkat untuk dapat dikolaborasikan dalam kegiatan ini adalah terkait trobosan baru produk Biodegradable plastik yang berasal dari Microbial Cell Factory yaitu rekombinan yeast. Biodegradable plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan, terutama dalam upaya untuk mengurangi dampak limbah plastik. Biodegradable plastik dapat digunakan sebagai pengganti plastik konvensional dalam berbagai kegiatan, seperti pengemasan makanan, kemasan produk, dan perlengkapan laboratorium.
Kegiatan diawali dengan diskusi dan presentasi secara online dan offline di Kantor, Laboratorium dan Pabrik PT. Greenhope. Selain itu juga dilakukan observasi dan pengamatan secara langsung proses pengolahan produk biodegradable plastik berupa Oxium, Ecoplas dan Naturaloop dari PT. Greenhope. Ganies juga menjelaskan terkait proses dan meode tranformasi genetik yang telah dikembangkan untuk menghasilkan biodegradable plastik dari rekombinan yeast. Kedepan dari kedua belah pihak sepakat untuk menjalankan kegiatan penelitian bersama yang dikuatkan dengan adanya MoU dan proposal kolaborasi. Harapan kami kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan untuk menghasilkan produk unggulang yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan baik untuk mas depan, papar Ganies. Selain itu dari PT. Greenhope yang diwakili Bpk Dr. Hardaning Pranamuda, M.Sc., Director of R&D PT. Greenhope, Indonesia bersama dengan dua tim peneliti Muhammad Ardiyansyah, S.Si., dan Ir. Daffa Dewa Saputra, S.T., menyambut baik kolaborasi ini dengan meneguhkan semangat tinggi untuk saling berkontribusi. Penelitian dan pengembangan biodegradable plastik dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan terutama dalam upaya untuk mengurangi dampak limbah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, papar Hardaning dalam penutupan sesi diskusi.
Selain kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah limbah sampah, kegiatan ini juga selaras dalam program capaian dan implementasi beberapa SDGs yaitu SDG 12: Peningkatan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan. Biodegradable plastik dapat membantu mencapai target SDG 12 yang berkaitan dengan pengurangan limbah dan pengelolaan bahan berbahaya. Selain itu juga untuk SDG 14: Kehidupan di Bawah Air. Biodegradable plastik dapat membantu mengurangi dampak limbah plastik terhadap ekosistem laut dan mempromosikan kesehatan lingkungan. Lebih lanjut untuk implementasi SDG 15: Kehidupan di Darat. Biodegradable plastik dapat membantu mengurangi dampak limbah plastik terhadap ekosistem darat, seperti mengurangi pencemaran tanah dan udara serta mempromosikan kesehatan lingkungan, SDG 13: Tindakan untuk Mengatasi Perubahan Iklim. Biodegradable plastik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan produksi dan pembuangan plastik konvensional dan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penelitian dan pengembangan biodegradable plastik dapat meningkatkan inovasi dan memberikan peluang baru bagi industri pengolahan bahan plastik yang lebih berkelanjutan.
Kerja SamaRilis Berita Sabtu, 27 Juli 2024