• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Tajuk
  • hal. 124
Arsip:

Tajuk

POSTER KARYA MAHASISWA FAKULTAS BIOLOGI UGM: MENGENAL COVID-19

Rilis BeritaTajuk Selasa, 7 April 2020

1

1

2

2

3

3

4

4

 

“TAK KENAL MAKA TAK BISA MELAWAN”

Poster-poster ini adalah hasil karya para mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang semester ini sedang menempuh mara kuliah Fisiologi Terapan. Mata kuliah pilihan yang diampu oleh Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas Biologi UGM ini membahas tentang berbagai ilmu dan riset yang terkait dengan fisiologi hewan dan manusia, terutama tentang biomedis. Beberapa cabang ilmu pendukung diperkenalkan sebagai topik materi kuliah, antara lain: Patofisiologi, Toksikologi, Farmakologi, Laboratory Animal Science, Hematologi, Perilaku, Neurosains, Fisiologi Olahraga, Bioenergetika, dan lain-lain.

Isu wabah coronavirus mulai menghangat pada saat pembahasan materi Patofisiologi. Pas benar. Dari situlah muncul ide dari dosen pengampu, Bu Laksmindra Fitria , untuk membuat class project: bersama-sama mahasiswa merancang sesuatu yang bisa disumbangkan kepada masyarakat luas untuk mengenal Covid-19 secara lebih baik termasuk memberikan informasi tentang apa, mengapa, dan bagaimana kita sebaiknya menghadapi kondisi saat ini.

Ini adalah hasil karya mahasiswa di tengah keterbatasan ruang dan waktu akibat lockdown. Mereka yang selama ini terbiasa berkerumun  untuk menggarap tugas kelompok kini harus berkomunikasi dengan cara lain. Belum lagi mereka harus beradaptasi dengan cara belajar yang baru: kuliah daring, mengerjakan berbagai tugas, dan  juga masih harus mempersiapkan Ujian Tengah Semester.

Acungan dua jempol untuk para generasi muda yang ternyata tak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga ingin berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia yang sehat, terbebas dari wabah ini. Salut.

Semoga poster-poster cantik ini bermanfaat untuk kita semua.

 

Calling Alumni Biologi, sebagai Relawan Dinas Kesehatan Jakarta

PengumumanTajuk Jumat, 27 Maret 2020

Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta membutuhkan banyak relawan untuk membantu memproses pengujian sampel pasien COVID-19.  Memanggil Alumni Biologi, terutama Lab Genetika & Biologi Molekuler, yang terbiasa atau setidaknya akrab dengan metode PCR menjadi bagian dari hal baik tersebut.

Jika anda bersedia mengabdikan diri silakan mengisi formulir pada tautan berikut ini :

bit.ly/bantuansdmcovid-19 dan konfirmasi ke dr. Rita Anggraini, MKM via WA 081281171466

Saatnya kita melakukan sesuatu untuk bangsa ini…

Seminar dan Focus Group Discussion tentang Biodiversitas antara Indonesia dan Netherland di Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Kamis, 19 Maret 2020

Rabu, 11 Maret 2020 adalah hari bersejarah di Fakultas Biologi UGM karena fakultas ini menjadi tuan rumah kegiatan internasional yaitu Seminar dan Focus Group Discussion tentang Biodiversitas antara Indonesia dan Netherland. Kegiatan ini berlangsung di auditorium biologi tropika dan diikuti oleh sekitar 80 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dari perwakilan peserta dari Netherland. Acara bergengsi ini dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selanjutnya Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App. memberikan paparan dengan judul “Current Collaboration And Expected Output Of The Program”. Dalam paparannya Dr. Eko Agus Suyono, M.App. menjelaskan tentang kegiatan penelitian bersama apa saja yang berpotensi dapat dilakukan oleh kedua negara.

Slide 3
Slide 7
Slide 4
Slide 2
Slide 8
Slide 6

Melanjutkan paparan dari Wakil Dekan Fakultas Biologi, 2 orang dosen senior dari Fakultas Biologi UGM, yaitu Dr. Endang Semiarti, M.S., dari Lab. Kultur Jaringan Tumbuhan dan Dr. Bambang Retno Aji, M.S. dari lab. Struktur Perkembangan Hewan (SPH) berkesempatan mempresentasikan penelitian yang saat ini sedang berlangsung di lab masing-masing. Dr. Endang Semiarti, M.S., memaparkan tentang penelitiannya tentang anggrek, tentang pembudidayaan anggrek dan tentang penyilangan anggrek, dalam kesempatan tersebut beliau juga menayangkan video tentang proses perkawinan anggrek secara manual. Pemaparan kedua disampaikan oleh Dr. Bambang Retno Aji, M.S. dalam paparannya beliau menjelaskan tentang penggunaan ikan zebra (Danio rerio) sebagai hewan coba untuk berbagai penelitian, yaitu tentang percobaan obat baru, tentang penyakit, dan tentang pembuatan ikan zebra mutant untuk percobaan lab lainnya. Dalam kesempatan tersebut beliau juga menayangkan video proses pemijahan ikan zebra (Danio rerio) di laboratorium SPH.

Sesi berikutnya dari seminar Biodiversity ini adalah Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Dr. Miftahul Ilmi, S.Si, M.Si. FGD. Ada 3 pertanyaan utama yang dibahas dalam FGD ini yaitu 1). Apakah kita setuju bahwa kita perlu menghubungkan antara biodiversitas dengan masyarakat (melalui layanan ekosistem) untuk melestarikan keanekaragaman biologi? 2). Apa saja yang merupakan kunci utama untuk menghubungkan antara biodiversitas dengan masyarakat? 3). Bagaimana kita dapat memperkuat penelitian antara Indonesia – Belanda yang sejalan dengan pertanyaan kunci utama tersebut di atas?

Untuk menjawab 3 pertanyaan tersebut, peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikannya selama 60 menit. Kesimpulan dari FGD tersebut adalah: 1). Setuju, kita perlu mendidik masyarakat dari semua kelas dan menghubungkan antara komunitas yang satu dengan yang lain untuk menyadarkan mengenai pentingnya biodiversitas, kita juga dapat menggunakan sosial media dan menjelaskan lebih dalam mengenai potensi ekonomi dari biodiversitas jika kita terus melestarikannya 2). Biodiversitas tidak hanya mengenai tanaman, hewan dan ekologi namun juga tentang medis dan hal hal terkait lainnya. Untuk melakukan konservasi kita dapat melakukan langkah kecil dengan mengajak semua masyarakat ikut serta termasuk generasi muda 3). Kita dapat melakukan penelitian bersama terutama terkait penelitian mendasar, pelatihan bersama, pemberian beasiswa dan hibah penelitian.

Pertemuan setengah hari tersebut, dihadiri oleh banyak orang penting dari kedua negara seperti dari Naturalis Biodiversity Centre; Leiden University, Hortus Botanicus, IBL Plant Science, Instituut Biologie Leiden, University of Groningen, University of Amsterdam, Utrecht University, juga dari Royal Netherland Instituut. Perwakilan indonesia ada dari UGM, Wildlife Conservation Society, UI, Unpad, WWF Indonesia, IPB, Unhas makasar, UAD Jogja, UII, Sekolah vokasi UGM, UNS, UNY, UIN Raden Fatah Palembang, Perhimpunan Anggrek Indonesia, Kebun Raya Bali-LIPI dan dari beberapa instansi lainnya. Setelah acara Seminar dan FGD Biodiversitas di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi selesai, kegiatan ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama. (Anita Raharjeng)

Professor Biologi UGM Berkolaborasi Dengan Dua Professor dari Belanda Menjadi Narasumber Kegiatan Workshop dan Pembuatan Herbarium

Rilis BeritaTajuk Kamis, 19 Maret 2020

Professor Purnomo, M.S dari Lab. Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM berkolaborasi dengan Professor Paul J.A. Kessler dari Hortus Botanicus, IBL Plant Science, Instituut Biologie Leiden dan Professor Peter van Welzen, dari Naturalis Biodiversity center, IBL Herbarium, Instituut Biologie Leiden menjadi narasumber dalam kegiatan Mini Workshop Herbarium an Initial Step to Uncover Tropical Biodiversity. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari kamis, 12 Maret 2020 ini berlangsung di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM dari pagi hingga sore hari.

Slide 1
Slide 2

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi, Professor Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. kemudian diikuti dengan kuliah dari para narasumber. Narasumber yang pertama tampil adalah Prof. Paul J.A. Kessler, beliau memaparkan kajian dengan judul “Past and Future Biodiversity Research in the Hortus Botanicus”. Dalam paparannya Prof. Paul menjelaskan banyak tentang sejarah berdirinya Hortus Botanical Garden, sebagai taman botani tertua di Belanda. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa taman botani ini berkembang pesat karena memfasilitasi semua kebutuhan masyarakat, ada wilayah taman yang digunakan untuk wisata, untuk penelitian dan untuk produksi. Hortus botanical garden juga memiliki banyak koleksi tanaman dari penjuru dunia baik dalam bentuk herbarium, dan awetan basah.

Narasumber kedua dalam acara mini worskhop ini adalah Prof. Peter van Welzen, beliau memaparkan kajian dengan judul “Biogeography in past, present and future”. Dalam kuliahnya beliau menjelaskan tentang proses pembentukan bumi dan bagaimana pola persebaran tanaman di seluruh tanaman. Beliau menayangkan animasi tentang pembentukan kepulauan di dunia dari jutaan tahun yang lalu hingga sekarang dan bagaimana pengaruhnya terhadap persebaran tanaman di dunia.

Narasumber terakhir adalah Prof. Purnomo, M.S. beliau menyajikan slide dengan judul “Meaning and Function of Herbarium”. Dalam penyajiannya beliau menjelaskan bahwa herbarium itu ada 2 jenis, yaitu herbarium yang fertil dan steril. Herbarium fertil adalah herbarium yang lengkap organnya yaitu meliputi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Sedangkan herbarium steril adalah herbarium yang tidak memiliki organ bunga. Jika organ tanamannya tidak lengkap maka kita dapat menyebutnya sebagai spesimen, bukan herbarium.

Setelah pemaparan teori usai, maka kegiatan dilanjutkan dengan workshop pembuatan herbarium. Dalam pembuatan herbarium ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan jika ingin herbariumnya bagus dan tahan lama. Setelah seluruh peserta selesai membuat herbarium, maka seluruh peserta dipersilahkan untuk berfoto dengan herbarium buatannya masing-masing.

Dalam workshop yang diikuti oleh 53 peserta ini, hadir pula Ketua Senat Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Suwarno Hadi Susanto, S.U., para Wakil Dekan Fakultas Biologi, Kepala Departemen Biologi Tropika, Dr. Endang Semiarti, M.S., Sekretaris Departemen Biologi Tropika, Dr. Slamet Widianto, M.Kes., dan sekitar 20 dosen Fakultas Biologi UGM serta tamu dari Fakultas Kehutanan UGM. Registrasi kegiatan mini workshop ini telah dibuka untuk umum sejak satu bulan sebelum kegiatan digelar. Dari yang awalnya peserta dibatasi hanya 40 orang, akhirnya melebihi target menjadi 53 orang karena antusiasme yang tinggi. Peserta datang tidak hanya dari wilayah DIY tapi juga dari kota kota sekitarnya, misalnya Solo dan Semarang, demikian menurut ketua pelaksana kegiatan ini Bapak Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si.  (Anita Raharjeng)

Profesor dari Universitas Leiden Memberikan Kuliah Tamu Tentang Biodiversitas di Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Kamis, 19 Maret 2020

Prof. Dr. Ir. Peter van Bodegom, seorang profesor dari environmental biology, Leiden University berkesempatan menjadi dosen tamu dalam Guest Lecture berjudul “Biodiversity from Space”. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App. Dalam presentasinya Prof Peter menyampaikan bahwa Biodiversitas tidak terjadi secara acak, biodiversitas tertata rapi dengan urutan pada bagian equator jumlah biodiversitas tertinggi dan menjadi semakin rendah ketika menjauhi equator atau mendekati kutub. Dijelaskan juga mengenai Spesies Diversity dan Functional Diversity; Species Diversity adalah jumlah spesies yang ditemukan di suatu lokasi atau di suatu daerah. Sedangkan Functional Diversity adalah keanekaragaman dalam proses biologi dan kimia dalam fungsi sebagai alur energi dan siklus materi yang biasanya tampak melalui karakteristik spesies.

Slide 1
Slide 2

Acara yang dilaksanakan pada hari kamis, 12 Maret 2020 di Ruang kelas 1, Gedung B Fakultas Biologi UGM tersebut dipenuhi oleh mahasiswa S1, S2 dan S3, yang kebanyakan dari konsentrasi Ekologi. Kegiatan kuliah tamu ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah dilaksanakan oleh UGM dan Universitas Leiden di Belanda. Turut hadir dalam kuliah tamu tersebut, Prof. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. Ph.D. dari Lab Ekologi, bersama beberapa dosen dari yang sama. Terjadi diskusi yang menarik dari Prof Peter dan mahasiswa Biologi dalam pertemuan tersebut, yaitu antara lain mengenai penggunaan IT untuk melihat keragaman biodiversitas dari satelit, kemampuan kita untuk menggunakan keilmuan biologi dengan keilmuan sistem informasi itu penting sehingga dapat menghasilkan data yang akurat, real time, dan dapat berupa time series.

Kesimpulan dari kuliah tamu ini adalah semua data dinamika biodiversitas yang diperoleh dari kegiatan remote sensing dan kegiatan dengan GIS lainnya tidak akan ada maknanya jika tidak diikuti dengan pemahaman kita tentang biodiversitas dan adanya alat untuk memonitoring hal hal sebagai berikut, misalnya; mengenai apakah perkebunan sawit berpengaruh terhadap tingginya biodiversitas atau malah sebaliknya? Seberapa cepat perubahan kondisi biodiversitas terjadi dan dimana lokasinya? Selain itu juga untuk menjadi alat proteksi untuk melakukan daerah yang memiliki biodiversitas yang tinggi.

Dua Hari Kuliah Tamu Bersama Jūratė Žaltauskaitė Dosen Ilmu Lingkungan dari Vytautas Magnus University, Lithuania di Fakultas Biologi, UGM

Rilis BeritaTajuk Senin, 16 Maret 2020

Dalam salah satu rangkaian kegiatan sosialisasi beasiswa Erasmus plus ke UGM, Assoc. Prof. Dr. Jūratė Žaltauskaitė seorang dosen senior dari departemen Environmental Science, Vytautas Magnus University, Lithuania, berkenan hadir dan menjadi dosen tamu selama 2 hari di Fakultas Biologi UGM. Kuliah tamu yang diadakan sejak hari senin, 9 Maret hingga 10 Maret 2020 bertemakan tentang lingkungan. Kuliah tamu perdana pada hari senin dilaksanakan di Auditorium Biologi Tropika, berjudul Introduction to VMU and Environment Research kuliah tamu ini dihadiri oleh banyak mahasiswa dari jenjang S1, S2 dan S3. Dalam kuliah tamunya, Jūratė banyak bercerita dan berbagi pengalaman tentang cara mendapatkan beasiswa Erasmus plus dan kuliah di VMU Lithuania. Pertanyaan mahasiswa adalah seputar kuliah di negara Lithuania dan jurusan jurusan yang dapat dimasuki oleh seorang lulusan S1 Biologi dan S2 Biologi. Untuk mahasiswa S3 mereka lebih banyak bertanya kemungkinan join research dan sandwich program.

Slide 1
Slide 2

Kuliah tamu pada hari Selasa 10 Maret 2020 dilakukan 2 sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang. Sesi pagi dilaksanakan di auditorium biologi tropika, dengan judul “Climate change observations in higher latitudes and effects on plants”. Dalam kesempatan tersebut, hadir kaprodi S2 Biologi, Dr. Diah Rachmawati, M.Si dan beberapa dosen lainnya. Sekitar 50 mahasiswa dari S1, S2 dan S3 ikut serta menghadiri acara tersebut. Dalam presentasinya Jūratė menyebutkan bahwa kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan di muka bumi ini sangat ditentukan oleh iklim, alasannya adalah adanya data mengenai adanya fenomena fenologi pada beberapa tanaman dan hewan yang menunjukkan adanya bukti nyata bahwa ekosistem memberikan respon nyata terhadap perubahan iklim. Mahasiswa cukup aktif dan antusias dalam mengikuti diskusi dalam kuliah tamu ini, beberapa pertanyaan yang dapat dirangkum adalah sebagai berikut; yaitu seorang mahasiswa bertanya bagaimana peran universitas dan karya nyata universitas untuk dapat berkolaborasi dengan masyarakat mengenai perubahan iklim ini? Jūratė menjawab bahwa universitas dapat membuat mini workshop atau seminar mengenai kondisi terkini bumi dan perlunya masyarakat untuk mempersiapkan diri. Kita perlu menghindari penggunaan pupuk dan pestisida terlalu banyak untuk meminimalisir dampak perubahan iklim global.

Kuliah tamu pada sesi kedua berjudul “Effect of total cadmium and lead concentrations in soil on the growth, reproduction and survival of earthworm Eisenia fetida” dilaksanakan pada siang hari jam 1 siang di Gedung B, lantai 1 ruang 1. Dalam kuliahnya, Jūratė menyebutkan bahwa cacing merupakan spesies kunci utama yang menentukan biomasa tanah, sehingga cacing tanah sangatlah penting dalam rantai makanan tanah. Sebagai agen bioremidiasi, produksi coccon cacing tanah sangatlah penting terkait dengan kandungan logam berat yang ada di tanah, karena logam berat tersebut akan mempengaruhi kematangan seksual pada cacing, jumlah telur dan berat badan cacing. Jika cacing terpapar logam berat selama 28 hari, maka masa recovery dari cacing tersebut adalah 28 hari juga, meskipun begitu cacing tidak dapat menghilangkan seluruh logam berat yang sudah masuk dalam dirinya. Kesimpulan dari kuliah tamu ini adalah bahwa kita harus bijaksana dalam menggunakan antibakteri dan antifungi, sehingga tidak akan mengganggu dan merusak keseimbangan alam.

Peran Ilmu Paleo Etnobotani dan DNA Barcode Pada Fosil Dalam Bidang Arkeologi dibahas Oleh Dua Pakar Fakultas Biologi UGM di Pertemuan Rutin Tahunan Balai Arkeologi Yogyakarta

Rilis BeritaTajuk Kamis, 12 Maret 2020

Dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Purnomo dan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. pada tanggal 9 Maret 2020 diundang oleh Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pembicara pada Temu Ilmiah Rutin 2020.

Prof. Dr. Purnomo memaparkan materi mengenai “Paleo-Etnobotani dalam Riset Arkeologi”. Beliau mengulas tentang hubungan Paleo-Etnobotani dan riset Arkeologi yang sedang dilakukan di Balai Arkeologi DIY dengan bukti-bukti kajian botanis yang digunakan dalam kajian arkeologis. Bukti fosil yang dapat diamati meliputi untuk kajian tersebut antara lain kayu, pollen, spora, buah, biji, dan fitolith dari daun dan lain-lain. Dari kegiatan manusia jaman dahulu juga dapat dimanfaatkan untuk analisis bukti fosil tanaman budidaya, coprolite (faecal), analisis lambung, tulang, gigi, demikian pula artefak atau relief dari pahatan manusia pada dinding candi dan pemukiman goa pada jaman dahulu. Buku-buku kunopun dapat menjadi sumber inormasi dalam identifikasi tetumbuhan. Melalui bukti-bukti tersebut di atas, maka rekonstruksi vegetasi jaman lampau dapat dilakukan dengan riset yang seksama. Berdasarkan pada identifikasi flora saat ini, fisik dan kimia tanah, serta fosil tumbuhan alam dan budidaya, maka semua akan memperjelas sejarah vegetasi masa lampau. Pada fosil tumbuhan, diskusi dilakukan terfokus berkisar pada bukti polen dan fitolith.

Slide 1
Slide 2

Sementara Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. membahas “DNA barcode untuk identifikasi spesies”. Metode DNA barcode berbasis Teknik PCR adalah suatu kajian molekuler pada suatu fragmen DNA pendek dari suatu target gen yang telah ditentukan sebagai barcode, contohnya yaitu gen mitokondria COI pada hewan dan beberapa gen kloroplas (MatK dan Rbcl) pada tumbuhan. Metode DNA barcode merupakan metode cepat untuk identifikasi suatu spesies terutama pada spesies-spesies kompleks. Namun demikian kajian morfologis dan anatomis tetap tidak boleh diabaikan dalam identifikasi suatu spesies, sehingga saat ini integrasi dan sinergi antara kajian morfologis-anatomis dan molekuler merupakan hal yang seharusnya dilakukan dalam identifikasi suatu spesies. Berkaitan dengan kegiatan penelitian arkeologi terutama pada identifikasi hewan fosil dengan tulang atau gigi sebagian besar masih dalam kajian karena DNA pada matriks tulang sangat resistan terhadap perubahan lingkungan apalagi yang sudah berumur lebih dari ribuan tahun bahkan yang sudah menjadi fosil.

Ilham Wisnu Aji, Staff Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) Fakultas Biologi UGM Mendapatkan Penghargaan dari Polres Sleman Yogyakarta

Rilis BeritaTajuk Rabu, 11 Maret 2020

UGM terus berkiprah di masyarakat. Tidak hanya dosen dan mahasiswa, tetapi tenaga kependidikan pun bisa berkiprah di masyarakat. Salah satu kiprah tenaga kependidikan saat ini adalah peran aktif salah satu anggota PK4L Fakultas Biologi UGM yang bernama Ilham Wisnu Aji dalam memcahkan kasus pengrusakan Pos Polisi Lalu Lintas perempatan Kentungan Yogyakarta. Mas Ilham, sapaan akrabnya merupakan tenaga kontrak PPK yang memperoleh penghargaan dari Polres Sleman, Yogyakarta.

Slide 2
Slide 1

Ilham dipilih oleh Polres Sleman sebagai tokoh inspiratif  karena kontribusinya di masyarakat dalam membantu tugas kepolisian dalam pengungkapan tindakan pengrusakan Pos Polisi di Perempatan Kentungan.

Kronologi kejadian berawal ketika pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2020 saat berangkat bekerja dari rumah menuju Fakultas Biologi UGM, pada pukul 05:30 pagi di perempatan traffic light Kentungan dari arah utara, ketika lampu merah dan posisi berhenti Mas Ilham melihat dan merekam ada seseorang yang melempari pos polisi lalulintas Kentungan dengan batu. “Setelah lampu hijau, saya membuntuti tersangka ke dalam gang di sekitar Jalan Kaliurang dan sempat kehilangan jejak pelaku, namun akhirnya saya ketemu lagi saat keluar gang. Kemudian saya buntuti hingga ke dalam lingkungan kos pelaku”, cerita Mas Ilham. Setelah itu, video hasil rekaman tersebut diupload di grup Info Cegatan Jogja (ICJ), yang kemudian diketahui bahwa salah satu admin tersebut adalah anggota kepolisian. Berdasarkan informasi tersebut, kepolisian menindaklanjuti dan pada pukul 07.18 menghubungi Mas Ilham untuk menjadi saksi dari kejadian tersebut. Pelaku sudah diamankan di Polres Sleman, ujar Ilham.

“Apa yang dilakukan Mas Ilham dapat menjadi inspirasi kita bersama, bahwa kita harus saling bantu untuk setiap urusan, meskipun itu bukan urusan atau pekerjaan kita, dan dari kejadian tersebut selaras dengan tugas yang di emban mas Ilham yaitu sebagai anggota PK4L Fakultas Biologi UGM”, imbuh Mulyanto, S.T., M.M selaku Kepala Kantor Administrasi Biologi UGM. “Sebagai pribadi saya tidak mengharapkan penghargaan dari siapapun tetapi jika mendapatkan penghargaan akan dengan senang hati diterima”, pungkas Ilham

Peneliti Wader Pari Fakultas Biologi UGM Menjadi Narasumber Kegiatan Restoking Sumberdaya Perikanan dan Kelautan DIY

Rilis BeritaTajuk Selasa, 10 Maret 2020

Pada hari Kamis, 20 Februari 2020 dan Rabu, 26 Februari 2020 peneliti wader pari Fakultas Biologi UGM dari Lab. Struktur Perkembangan Hewan, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. menjadi narasumber dalam kegiatan restoking sumberdaya perikanan dan kelautan pada program konservasi ekosistem dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yaitu MoU yang dilaksanakan oleh Fakultas Biologi UGM dan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY pada tanggal 3 Februari 2020 di Fakultas Biologi UGM. MoU tersebut membahas tentang kerjasa sama dan implementasi teknologi dalam mendukung budi daya massal ikan wader pari.

Paparan pertama dilangsungkan di Aula Kantor Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, sedangkan paparan kedua dilaksanakan di Warung Sate Thoyib, Ring Road Timur, Ds. Manding, Kec. Sabdodadi, Kab. Bantul. Kedua paparan tersebut dihadiri oleh masing masing sekitar 30 orang yang terdiri dari penggiat konservasi, nelayan, anggota pokmaswas, tokoh masyarat, aparat desa dan perwakilan dinas KKP setempat. Dalam paparannya, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. menyampaikan bahwa alasan dikembangkannya alat budidaya wader pari ini dilatarbelakangi dari tingginya permintaan pasar terhadap ikan wader. Kondisi ini membuat ikan wader banyak dieksploitasi secara masif di alam tanpa diimbangi upaya konservasi yang tepat, sehingga mengancam keberadaan ikan wader yang sudah jarang ditemukan. Ditambah reproduksinya hanya berlangsung sekali dalam semusim.

Acara yang dikemas serius santai tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas KKP provinsi DIY, dan juga oleh anggota komisi B DPRD DIY, Bapak Agus Sumartono, S.Si. dan dari Polairud POLDA DIY, AKBP Riwanto. Dalam sambutan dan paparannya, perwakilan dari Dinas KKP DIY menyampaikan mengenai “Arah Kebijakan Restoking Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DIY” dan pentingnya peran serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam Indonesia, khususnya di Provinsi DIY. Paparan dari komisi B DPRD DIY dan dari Polairud POLDA DIY membahas mengenai “Dukungan Dewan dan juga dari POLDA DIY Dalam Kegiatan Restoking ikan lokal di perairan DIY”. (Anita Raharjeng)

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM ikuti Young Founders Conference Entrepreneur di Berlin Jerman

Rilis BeritaTajuk Senin, 9 Maret 2020

Kamis,  30 Januari 2020 Mahasiswa Indonesia dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Anna Firdhousi Nuzula angkatan 2017 berangkat ke Jerman dalam rangka mengikuti program beasiswa mandiri dari Youth For Understanding yang diikuti sejak tahun 2019 semester ganjil lalu di bulan Agustus – Oktober. Suatu program yang sama dengan Westerwelle Foundation for International Understanding mendorong kolaborasi lintas negara, antara kaum muda yang menjadi pelopor penggerak pengembangan budaya di Indonesia.

Cakupan dan Nilai Beasiswa Westerwelle Foundation akan menanggung biaya penerbangan pulang-pergi Indonesia – Jerman, akomodasi, dan konsumsi selama menghadiri Young Founders Conference Entrepreneurs di Berlin. Sementara untuk biaya konsumsi sehari hari, asuransi kesehatan dan visa ditanggung mandiri. Dari sini peserta mendapatkan program bimbingan gratis selama 1 minggu untuk belajar budaya dan business yang ada di Jerman, dan yang pasti pengalaman yang sangat berharga selama 9 hari di Jerman. Peserta YFU(Youth For Understanding) perwakilan Indonesia terdiri dari 6 anak yang berasal dari Sumatera dan Jakarta. Selama di Jerman rombongan ini dibersmai oleh mahasiswa Indonesia yang sudah lama berkuliah di Jerman.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Westerwelle Foundation meluncurkan sebuah proyek untuk menemukan cara-cara inovatif untuk mempromosikan Vocational Training secara internasional. Bersama dengan Sinal do Vale dan The DO School, Westerwelle Foundation mengundang 6 orang ke Jerman dan menantang mereka untuk menghasilkan ide dan konsep vocational training yang lebih menarik di negara berkembang. Tujuan agenda ini adalah untuk memungkinkan negara-negara berkembang termasuk Indonesia meningkatkan sistem vocational training mereka tanpa harus terlebih dahulu memenuhi berbagai prasyarat dan persyaratan yang khas untuk “Sistem Pelatihan Kejuruan Ganda”.

Hari pertama di Jerman, peserta di sambut dengan baik oleh pihak Young Founder Konference YFU dan diberikan kemudahan dalam segala aktivitas yang ada baik dalam pemilihan penginapan maupun makan. Peserta diberi kesempatan mengunjungi Wisma Indonesia yang ada di Jerman. Setiap harinya agenda yang ada dibuat untuk diskusi, Tour the University dan persentasi.

Peserta menginap di kota Köthen. Köthen merupakan suatu kota tua yang mana dahulu penduduk asli disana tidak pernah mau menerima orang asing, jadi dulunya disini terdapat banyak Demo Aslender. Dulu,  di hari Sabtu dan Minggu mahasiswa disini tidak boleh keluar dengan berbagai alasan yang ada. Dari segi arsitektur bagunan Köthen terlihat seperti kota tua,  dengan suasana yang masih klasik. Berbeda dengan  Berlin yang seperti kota besar, banyak terdapat mall, bangunannya sudah modern seperti luar negeri pada umumnya. Ketika diskusi mengenai makanan, di Indonesia kita sering menjumpai nasi Padang di berbagai daerah, tetapi kalau di Jerman untuk budaya makan disini kita akan banyak menjumpai namanya Dilan dooder, namun dengan harga yang tidak akan sama dengan nasi Padang. Selain itu terdapat Warung Arab yang letaknya tidak jauh dari tempat peserta menginap.

 

Senin, 3 Februari 2020, peserta berkunjung ke suatu industri sepatu yang ada di kota Berlin. Peserta ditunjukkan proses pembuatan sepatu dan alat-alat yang digunakan untuk produksi, pabrik ini bekerja sama dengan tim dari negara Brasil. Keesokan harinya, peserta diberi kesempatan untuk menampilkan salah satu kesenian budaya Indonesia, perwakilan Indonesia membawakan tarian Saman dari Aceh. Kesempatan ini dihadiri oleh banyak mahasiswa yang ada di Jerman dalam acara ‘Internationaler Studententag’.

Hari terakhir dalam program ini, peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan konsep terakhirnya yaitu “UpNetwork“. Tujuan jaringan ini adalah untuk menyatukan kaum pemuda dengan perusahaan dan dengan berbagai solusi inovatif. Sebagai platform global, UpNetwork lebih mengidentifikasi peluang pelatihan dalam keterampilan yang relevan dengan industri inovatif dan kemudian meneruskan peluang ini ke lembaga lokal, yang disebut “UpSites“. Kemudian akan ditawarkan program pelatihan dan menghubungkan kaum muda dengan perusahaan lokal.

Dengan cara ini, UpNetwork berupaya berkontribusi untuk memerangi pengangguran kaum pemuda global diseluruh dunia.  Dengan pelaksanaan yang demikian diharapkannya menemukan ide-ide yang berkelanjutan dan dapat diukur sehingga dapat diimplementasikan dalam berbagai regulasi kehidupan masyarakat secara global.

Jum’at, 7 Februari 2020 perwakilan YFU dari Indonesia kembali ke tanah air. Harapan dari pelaksanaan program ini yaitu adanya jaringan-jaringan global yang lebih bisa menyatukan pemuda dengan budaya yang ia punya, perusahaan yang telah berkembang, dan industri inovatif di tingkat lokal yang tetap selalu berusaha untuk mengembangkan karakter budaya Indonesia.

1…122123124125126…161

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
  • Upgrading Skills KSE 2025: Wujudkan Anggota yang Kritis, Tangguh, dan Kolaboratif
  • Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup
  • Ujian Susulan UAS (Ujian Akhir Semester) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025
  • Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi Biochar Three In One Berbasis Limbah Tebu, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Pertanian Raih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY