Baru-baru ini, Kabupaten Gunung Kidul digegerkan oleh Belalang Setan yang secara tiba-tiba hadir dalam jumlah yang melimpah. Belalang setan itu sendiri merupakan belalang anggota Famili Pyrgomorphidae, ordo Orthoptera dengan kepala dan thorak berwarna gelap kebiruan dan bagian lateralnya kuning cerah, abdomen bagian tergit dan sternit berseling merah-kuning. Sayap berwarna hijau dengan bercak kuning. Warna-warna pada badannya memberikan peringatan untuk menjauhkan diri dari predator. Belalang setan memiliki perilaku yang unik, yaitu apabila terganggu, maka akan mengeluarkan busa dari bagian thoraksnya. Cairan tersebut memang berbau menyengat, darimana nama belalang itu didapat, namun tidak beracun bagi manusia. Cairan tersebut bermanfaat sebagai salah satu cara mempertahankan diri mereka terhadap mangsanya. Belalang setan adalah belalang pemakan segala. Di Srilanka, belalang tersebut menyukai tumbuhan dadap, kelapa, Areca dan pisang.
Tajuk
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dirundung duka yang mendalam. Salah satu putri terbaiknya, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc., telah berpulang menghadap sang Pencipta pada hari Senin, 15 Januari 2018 pukul 22.35 WIB di Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH) Yogyakarta pada usia 62 tahun.
Sebelum dikebumikan di Pemakaman Sawitsari UGM pada Selasa 16 Januari pukul 13.00, diadakan penghormatan terakhir di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Pada kesempatan itu disampaikan sambutan dari pihak keluarga yang diwakili oleh Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A. Keluarga sangat mengapreasi dan berterima kasih kepada Fakultas Biologi “kami selaku perwakilan dari keluarga menyampaikan terima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk memberi penghormatan kepada almarhumah, kami juga mohon dimaafkan apabila di masa hidupnya almarhumah mempunyai kesalahan. Selanjutnya kami mohon agar tugas-tugas akademik yang belum diselesaikan almarhumah dapat diselesaikan oleh Fakultas”
Peningkatan ketahanan pangan nasional merupakan salah satu misi yang relevan dengan kaum Biolog di Indonesia. Beragam penelitian coba dikembangkan para peneliti bangsa guna peningkatan kualitas pangan sekaligus kesejahteraan rakyat di tanah air tercinta Indonesia. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menunjukkan eksistensi dan konsistensinya dalam mengoptimalkan misi tersebut. Setelah bergaung dengan perakitan 11 varitas baru yang telah berhasil di daftarkan ke Kementrian Pertanian RI, kini Fakultas Biologi UGM melalui Laboratorium Genetika dan Pemuliaan kembali melakukan penelitian mengenai perakitan kacang tanah (Arachis hypogaea var. Lurikensis). Kacang ini memiliki karakter dan keunggulan yang berbeda dengan jenis kacang tanah yang umum di pasaran. Kacang ini memiliki biji dengan jumlah minimal tiga dan maksimal lima, ukuran biji dan polong lebih besar daripada kacang tanah umumnya, dan produktivitas pertanaman juga tergolong tinggi sebanyak kurang lebih 25 polong per tanaman. Lebih utama kacang tanah ini memiliki penciri utama berupa corak lurik atau baercak-bercak berupa garis ungu kecokelatan pada bagian kulit bijinya.
Dalam penelitian bidang biologi molekular, penggunaan enzim dapat menjadi salah satu pendekatan dalam menyelesaikan beberapa permasalahan kesehatan. Terutama ketika terjadi mutasi pada materi genetik yang seharusnya mengkode untuk pembentukan enzim. Untuk mengatasi berbagai permasalahan medis tersebut, salah satu akademisi dari Taiwan, Prof. Chien Chia Wang, Ph.D., melakukan beberapa penelitian terkait mekanisme molekular genetik enzim Aminoacyl tRNA synthetase. Enzim ini sangat berperan dalam proses translasi materi genetik.
Forum Mahasiswa Peneliti Genetika (FORMASIGEN) Fakultas Biologi UGM telah menyelenggarakan Musyawarah Anggota pertamanya pada kepengurusan tahun 2017 ini. FORMASIGEN sebelumnya merupakan forum diskusi untuk para peneliti yang melaksanakan penelitiannya di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Pada tahun 2017, FORMASIGEN telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, sebagai kelompok studi yang resmi di Fakultas Biologi UGM.
Guna menyemarakkan rangkaian acara Dies Natalis UGM 2017, telah diselenggarakan acara Peresmian Forum Dewan Guru Besar Indonesia dan Sarasehan Kebangsaan pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 di Gedung Pusat UGM. Kegiatan tersebut mengangkat tema Masyarakat Adat dan Gerakan Kebudayaan di Indonesia: menggali memori nilai-nilai kebangsaan. Acara dimulai dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan dilanjutkan dengan pemaparan oleh pembicara kunci yaitu Ibu Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan RI. Acara yang diikuti oleh civitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia dengan mengundang 18 kelompok adat dari seluruh wilayah nusantara ini disusun dalam 6 sesi paralel dengan topik yang berbeda. Keenam topik tersebut yaitu tanah adat, pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat, wawasan kebangsaan dan adat dalam kontestasi politik lokal, adat dan sumber daya alam, masyarakat adat dan pengelolaan lingkungan, serta pengetahuan pengobatan tradisional.
Dari ribuan orang berpartisipasi dalam kegiatan Nitilaku Perguruan Kebangsaan (NPK), hadir pula delegasi dari Fakultas Biologi yang juga turut memeriahkan acara tahunan ini. Dengan tujuan untuk mengenang sejarah berdirinya UGM dan mengenang sumbangsih keraton sebagai tempat perkuliahan di saat awal kampus UGM berdiri, UGM mengadakan beberapa agenda Nitilaku, antara lain adalah Pawai Kebangsaan dan Resepsi Kuliner Nusantara dan Pentas Seni 5 Panggung Pancasila NPK 2017. Untuk menambah suasana perjuangan, peserta datang dengan mengenakan kostum bertemakan Nusantara, Perjuangan atau Jaman dulu.
Batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena pembentukan batubara berlangsung selama 600 juta tahun yang lalu, sehingga batubara yang saat ini dieksploitasi terbentuk pada zaman kaboniferous, yaitu dimana kondisi udara di bumi didominasi oleh unsur karbon. Untuk memanfaatkan batubara tersebut maka dibuatlah lubang tambang, salah satunya adalah lubang galian tambang blok J dengan luas 2 Ha dan kedalaman 100 m yang dikerjakan oleh PT.Kaltim Prime Coal. Kegiatan tersebut tentu sangatlah merusak kondisi tanah sehingga apabila akan dilakukan remediasi maka hal pertama yang harus dilakukan adalah membenahi tanah terlebuh dahulu, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dilahan tersebut.
Kamis,(28/08/17) Laboratorium Mikrobiologi kembali melakukan agenda rutin yang mempresentasikan hasil-hasil penelitian di bidang mikrobiologi. Kali ini presentasi di sampaikan oleh Erwin Nur Indiarto dan Ani Cholisoh yang merupakan mahasiswa S1 Fakultas Biologi UGM. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin mengambil tema tentang potensi agen pengendali Hayati terhadap organisme pengganggu tanaman. Penelitian ini merupakan penelitian hasil Kerja Praktik Lapangan pada tahun 2016 yang lalu di Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya. Sementara Ani mengambil tema tentang potensi ekstrak tauge sebagai medium substitutif untuk pertumbuhan Aspergillus oryzae yang merupakan penelitian mata kuliah Seminar di Fakultas Biologi UGM Strata 1.