Arsip:
SDG 10 : Berkurangnya Kesenjangan
Donor darah merupakan salah satu program kerja Divisi Sosial dan Masyarakat (SosMar) Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP). Pada tahun ini, kegiatan mengusung tema “Share Blood, Share Life with KMP”. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah bagi kesehatan dan kemanusiaan.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2025, bertempat di Gedung B Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan terdiri dari dua agenda utama yaitu donor darah dan pemeriksaan kesehatan mata. Donor darah dilaksanakan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, sementara pemeriksaan mata dilakukan bersama Akur Optic 55.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Panitia, Felisitas Meli Podhi, S.Si., dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KMP, Imran Sadewo, S.Si. Selanjutnya, proses donor darah dimulai dengan peserta melakukan registrasi dan mengisi formulir sebelum menjalani proses skrining kesehatan oleh petugas PMI. Peserta yang lolos skrining dapat langsung mengikuti proses donor darah, sedangkan peserta yang tidak lolos dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan mata atau memilih untuk pulang. Setelah melakukan donor darah, peserta dianjurkan untuk beristirahat minimal 15 menit sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.
Pemeriksaan kesehatan mata dilakukan dengan uji refraksi. Pada tahap pemeriksaan, peserta diminta membaca huruf dari jarak enam meter menggunakan alat bantu mirip kacamata. Pemeriksaan dilakukan secara bergantian dengan pendampingan dari petugas optik, dan peserta diberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaannya serta saran penggunaan kacamata jika diperlukan.
Kegiatan donor darah berlangsung hingga pukul 11.30 WIB, dengan batas waktu registrasi peserta hingga pukul 11.00. Hal ini dilakukan karena kualitas darah cenderung menurun setelah siang hari. Kegiatan donor darah ini berhasil menarik 75 pendaftar dan mengumpulkan 43 kantong darah. KMP mengucapkan terima kasih kepada PMI Kabupaten Sleman dan Akur Optic 55 atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi banyak pihak. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama para petugas PMI sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dalam skema hibah Program Desa Mitra Fakultas Biologi UGM tahun 2025, telah melaksanakan audiensi dengan pihak Pemerintahan Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, yang diwakili Carik, Rohmad Gunawan Hardono, S.Pd., dan Ulu-ulu, Sumono, serta pihak BUMKAL Wedo Semdodo yang diwakili Direktur, H. Iskandar, S.E., M.E., dan Bendahara, Toni Haryanto. Pertemuan tersebut dilaksankan di Kelurahan Wedomartani, Kamis 17 April 2025, dengan diawali perkenalan dan paparan rencana kegiatan dari Tim Dosen Fakultas Biologi yang diwakili Prof. Rarastoeti Pratiwi, Prof. Endang Semiarti dan Dr. Ardaning Nuriliani. Dalam paparan tersebut disampaikan tentang tiga kegiatan utama kemitraan. Pertama, tentang pelatihan budidaya ayam jawa, yang diawali dari seleksi indukan untuk mendapatkan ketururan yang berkualitas. Pada kegiatan ini diharapkan peran masyarakat dalam mengelola kualitas ayam jawa supaya tidak tercampur secara genetik dengan jenis ayam lainnya yang berkualitas rendah. Kegiatan kedua, yakni pelatihan budidaya tanaman anggrek yang berkualitas untuk keperluan pelestarian, terutama jenis Vanda tricolor khas dari gunung Merapi. Diharapkan dari pelatihan tersebut juga dapat mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat. Kegiatan ketiga, adalah pengelolaan sampah organik, khususnya kertas, yang akan dijadikan kertas daur ulang yang mendukung berbagai kreativitas terutama bagi anak muda.
Setelah paparan tentang rencana kegiatan tersebut, ditanggapi oleh pihak BUMKAL Wedo Sembodo yang intinya mendukung ketiga kegiatan tersebut, terutama terkait dengan budidaya ayam jawa lokal yang dapat mendukung program Ketahanan Pangan. Menurut Iskandar: ”BUMKAL Wedo Sembodo yang baru dilantik untuk kepengurusan periode 2025-2030, mengemban amanah program pemerintah pusat, salah satunya Ketahanan Pangan di setiap desa atau kelurahan. Mulai tahun 2025 BUMKAL sudah harus melakukan eksekusi program tersebut dan beberapa kegiatan ekonomi yang mendukung. Melalui program pengabdian masyarakat Fakultas Biologi yang bermitra dengan Kelurahan Wedomartani, maka sinergitas antar instansi tersebut akan mampu mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Wedomartani. Untuk itu BUMKAL bersedia bekerjasama dalam kemitraan ini, tidak hanya untuk tahun 2025 tetapi juga untuk tahun berikutnya”.
Diskusi tentang penjajakan kerjasama antara program kegiatan BUMKAL dengan Fakultas Biologi UGM menyangkut banyak hal, untuk itu perlu pendalaman hasil diskusi tersebut agar dapat direalisasikan, baik untuk kegiatan-kegiatan di tahun 2025 maupun tahun berikutnya. Selain itu, pihak Kelurahan Wedomartani, juga akan memfasilitasi, khususnya terkait sosialisasi kegiatan kemitraan ini ke masyarakat Wedomartani. Mengingat banyaknya padukuhan di Wedomartani, 25 padukuhan, sehingga untuk pelaksanaan kegiatan akan diprioritasnya pada masyarakat yang benar-benar tertarik dan punya motivasi yang tinggi untuk mempraktekkan hasil dari pelatihan-pelatihan yang diadakan. Pertemuan tersebut diakhiri dengan peninjauan ke lokasi kantor dan toko BUMKAL Wedo Sembodo, sedang dalam tahap renovasi, yang berlokasi di area Kebun Anggrek Tajem, Jalan Raya Tajem, Kenayan, Wedomartani, Kabupaten Sleman,.
Wabah African Swine Fever (ASF) telah menjadi ancaman nyata bagi sektor peternakan babi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Penyakit ini disebabkan oleh virus DNA dari famili Asfarviridae yang dikenal sangat mematikan dengan angka mortalitas mencapai 100% pada babi yang terinfeksi. Sejak pertama kali terdeteksi di Sumatera Utara pada tahun 2019, ASF telah menyebar ke 33 provinsi dan memicu kerugian besar di berbagai daerah.
Kasus terbaru di Mimika, Papua, menunjukkan betapa serius dampaknya: lebih dari 1.176 ekor babi mati hanya dalam dua bulan pertama tahun 2024, memicu kerugian ekonomi mencapai belasan miliar rupiah dan memperparah kondisi peternak kecil. Deteksi dini dan penguatan sistem biosekuriti menjadi kunci penting dalam mengatasi laju penyebaran virus yang semakin tidak terkendali.
Namun, metode deteksi yang umum digunakan saat ini masih berbasis PCR konvensional, yang meskipun akurat, membutuhkan alat mahal, waktu lama, serta tenaga ahli. Di banyak wilayah, keterbatasan infrastruktur membuat proses deteksi menjadi lambat dan tidak merata. Hal ini membuka peluang lahirnya inovasi baru yang lebih adaptif terhadap kebutuhan peternakan lokal.
Menjawab tantangan tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim BB-Fever, yakni Nisa Abidah, Sheva Rimma Dhanty, dan Adzkiya Aqmaliza Rahmattillah, di bawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.S., Ph.D., mengembangkan gagasan inovatif bertajuk “PIGGYTECT: Inovasi Kit Deteksi Dini African Swine Fever pada Babi Berbasis LAMP-PCR guna Menyokong Perekonomian Lokal Menuju Indonesia Emas.”
PiggyTect merupakan kit deteksi molekuler berbasis metode LAMP-PCR (Loop-mediated Isothermal Amplification Polymerase Chain Reaction). Berbeda dengan PCR konvensional, metode ini bekerja dalam kondisi suhu konstan dan tidak memerlukan alat thermocycler yang mahal. Proses deteksi berlangsung cepat, sederhana, dan hasil dapat dibaca secara visual. Inovasi ini memungkinkan deteksi virus ASF dilakukan secara langsung di lapangan tanpa perlu laboratorium canggih, menjadikannya alat ideal untuk mendukung biosekuriti peternakan lokal.
Gagasan ini mengantarkan Tim BB-Fever meraih Juara 1 dalam ajang Farmtastic 2025, sebuah lomba karya tulis ilmiah ingkat nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan Universitas Sebelas Maret (UNS). Melalui serangkaian seleksi mulai dari pengumpulan karya, presentasi ilmiah, hingga diskusi mendalam bersama dewan juri, tim BB-Fever berhasil tampil unggul dari delapan tim finalis terbaik dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, UNS, Universitas Singaperbangsa Karawang, dan Universitas Kusuma Husada Surakarta.
Keunggulan PiggyTect terletak pada potensinya untuk mendukung deteksi dini virus ASF secara cepat, murah, dan efisien, terutama pada sistem peternakan rakyat yang sangat rentan terhadap wabah Prestasi ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab permasalahan nasional melalui pendekatan ilmiah yang aplikatif. Ke depan, tim berharap PiggyTect dapat dikembangkan lebih lanjut bekerja sama dengan instansi terkait agar dapat digunakan secara luas di seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah rawan ASF.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya mampu bersaing secara akademik, tetapi juga mampu merespon isu-isu nyata yang dihadapi masyarakat melalui solusi ilmiah yang aplikatif dan berkelanjutan. Tim berharap bahwa ke depan, PiggyTect dapat dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan dari lembaga terkait, dan diadopsi sebagai bagian dari strategi nasional biosekuriti peternakan.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, berbasis ilmu, dan berbasis kecepatan tanggap, PiggyTect diharapkan mampu menjadi garda awal pencegahan ASF di Indonesia. Inovasi ini sekaligus menandai kontribusi generasi muda dalam membangun sistem peternakan yang resilien dan inklusif, menuju visi besar Indonesia Emas 2045. [Penulis: Nisa Abidah]
Peneliti Genomik Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc., bersama dengan Yayasan Satria Budi Dharma Setia (YSDS), peneliti genomik dari IPB University, Universitas Mataram dan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Pacific Bioscience pada 14-16 April 2025 di Hyatt Regency Danang Resort and Spa, Da Nang, Vietnam. Partisipasi di PrIMS 2025 bukan hanya tentang berbagi hasil riset, tapi juga belajar dari komunitas ilmiah global dan menjalin kemitraan internasional untuk bisa mempercepat adopsi teknologi sekuensing genom di Indonesia dalam rangka menjawab tantangan riset yang semakin kompleks.
PacBio PRISM 2025 menghimpun para pakar, ilmuwan, dan profesional di bidang sekuensing genom di berbagai negara di kawasan Asia Pasific, mencakup topik Plant, Animal & Microbial Genomics, Human Genomics, Iso-Seq & Single Cell Iso-Seq, Bioinformatics, dan Emerging Applications & Technologies. Kehadiran di PrIMS 2025 adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjalin kemitraan global dan membangun kapasitas riset genomik nasional yang merupakan kunci dalam mempercepat pemanfaatan teknologi sekuensing generasi lanjut untuk menyelesaikan tantangan-tantangan utama di bidang kesehatan masyarakat dan lingkungan. Forum ini juga membuka ruang dialog dan kerja sama antara peneliti Indonesia dan mitra internasional dalam pengembangan infrastruktur laboratorium, transfer teknologi, serta pelatihan ilmiah lintas negara. Dengan semangat kolaboratif, keikutsertaan Indonesia diharapkan menjadi jembatan menuju penguatan ekosistem riset genomik yang inklusif dan berdaya saing global.
Paramaribo, 15 April 2025 – Delegasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melanjutkan hari kedua kunjungan resmi ke Suriname dengan sejumlah agenda strategis untuk memperluas jejaring kerja sama internasional serta menjalin silaturahmi dengan diaspora Jawa di negara tersebut. Delegasi dipimpin oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, didampingi oleh Dr. Slamet Widiyanto (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM), serta Dr. Eko Agus Suyono (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni).
Agenda kunjungan hari kedua diawali dengan pertemuan dengan Dr. Marciano Dasai, Menteri Tata Ruang dan Lingkungan Suriname yang juga merupakan alumni UGM. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama dalam pengiriman staf Suriname untuk studi lanjut di Fakultas Biologi UGM. Selain itu, kedua pihak juga menjajaki kolaborasi riset dan pengembangan di berbagai bidang strategis seperti keamanan pangan, pengelolaan basis data biodiversitas, karbon kredit, bioprospeksi, energi terbarukan, pertanian, dan ketahanan iklim.
Pada siang harinya, delegasi bertemu dengan anggota parlemen Suriname, Evert Legiran Kerto, serta pengurus Partai Pertjaja Luhur, partai berbasis etnis Jawa terbesar di Suriname. Diskusi difokuskan pada peluang kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi, sebagai bentuk sinergi antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dengan elemen masyarakat keturunan Jawa di Suriname.
Kunjungan dilanjutkan ke Distrik Saramakka, sekitar 50 km dari ibu kota Paramaribo, untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Jawa, yaitu Pak H. Subari dan keluarganya: Pak David K. Karso dan Ibu Noer Latifah Laily. Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan program-program Sarjana dan Pascasarjana Fakultas Biologi UGM, sekaligus mempererat hubungan antara UGM dan komunitas diaspora Jawa.
Sebelumnya, delegasi juga didampingi oleh staf KBRI Suriname, Ibu Anissa dan Ibu Risa, dalam kunjungan ke Mrs. Carla Grossman, Direktur QSI International School of Suriname. Kunjungan ini bertujuan mempromosikan Program Internasional (IUP) Fakultas Biologi UGM kepada calon mahasiswa internasional.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Fakultas Biologi UGM dalam mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi dan memperkuat peran Indonesia di kancah global melalui kerja sama pendidikan dan penelitian lintas negara, khususnya dengan komunitas diaspora Indonesia.
Melalui inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Suriname, tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Inisiasi ini turut mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari komitmen bersama terhadap SDGs khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif bagi semua kalangan (SDG 4 dan 10), serta dukungan riset yang berkontribusi dalam konservasi lingkungan dan penanganan perubahan iklim (SDG 13).
Paramaribo, 14 April 2025 – Dalam upaya memperluas jejaring internasional dan mempererat hubungan pendidikan antarnegara, Delegasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan, Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia (WD KASDM), serta Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni (WD P2MKSA), melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paramaribo, Suriname.
Delegasi disambut hangat oleh Kuasa Utama KBRI Suriname, Bapak Sadikin, bersama para staf yaitu Bu Anisa dan Bu Risa. Dalam diskusi yang berlangsung produktif, dibahas sejumlah agenda penting, diantaranya promosi program beasiswa bagi siswa, mahasiswa, guru, dosen dan staf pemerintahan asal Suriname untuk menempuh studi sarjana dan pascasarjana di Fakultas Biologi UGM.
Suriname menyimpan ikatan sejarah yang kuat dengan Indonesia. Lebih dari 135 tahun lalu, masyarakat Jawa pertama kali merantau ke Suriname sebagai tenaga kerja kontrak. Kini, keturunan mereka menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan politik negara tersebut, meskipun banyak di antaranya tidak lagi fasih berbahasa Jawa.
Upaya menjalin kembali kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan sesungguhnya telah dilakukan sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Kini, semangat itu diperbarui dengan membuka ruang kolaborasi tidak hanya dalam bidang pendidikan dan budaya, tetapi juga diperluas ke sektor ekonomi, industri, dan lingkungan hidup.
Suriname juga dikenal sebagai negara dengan emisi karbon nol (zero CO₂ emission) dan sebagai negara paling berhutan (the most forested country in the world). Bahkan, terdapat satu provinsi yang seluruh wilayahnya merupakan hutan hingga tidak memiliki ibu kota sendiri, dan harus diwakili oleh ibu kota negara. Hal ini membuka potensi besar kerja sama di bidang biodiversitas dan konservasi serta perubahan iklim, termasuk CO₂ capture yang menjadi kekuatan utama Fakultas Biologi UGM.
Dalam kesempatan ini, delegasi UGM juga bertemu dengan anggota parlemen keturunan Jawa, Bapak Moertabat Wanica Sidik yang merupakan kakak kandung Duta Besar Suriname untuk Indonesia. Beliau menyatakan dukungan penuh atas upaya peningkatan kerja sama yang dapat membantu menyiapkan SDM Suriname, terutama generasi muda keturunan Indonesia, agar mampu mengisi posisi strategis di pemerintahan maupun sektor lainnya. Saat ini, setidaknya ada tiga menteri dan beberapa direktur yang merupakan keturunan Jawa dan diantaranya merupakan alumni UGM.
Melalui inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Suriname, tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Inisiasi ini turut mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari komitmen bersama terhadap SDGs khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif bagi semua kalangan (SDG 4 dan 10), serta dukungan riset yang berkontribusi dalam konservasi lingkungan dan penanganan perubahan iklim (SDG 13).
Yogyakarta, 11 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan kegiatan akademik inspiratif berupa Guest Lecture dengan tema “The Role of Biology in Human Assisted Reproductive Technology”. Acara ini berlangsung di Ruang Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM pada Jumat, 11 April 2025, pukul 13.00–15.00 WIB.
Guest Lecture ini menghadirkan narasumber istimewa, Laksmi Wingit Ciptaning, M.Biomed., embriologis profesional dari DIPA Healthcare sekaligus alumni Fakultas Biologi UGM angkatan 1989. Saat ini, beliau juga aktif sebagai anggota di berbagai organisasi bergengsi seperti IA IVF, ASPIRE, ESHRE, dan ASRM. Diskusi dipandu oleh Dr. Woro Anindito Sri Tunjung, dosen bidang Biokimia dari Fakultas Biologi UGM.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang dalam sambutannya menekankan bahwa lulusan Biologi memiliki potensi karir yang luas di lebih dari 56 jenis profesi. “Biologi adalah one for all. Mahasiswa harus membuka wawasan bahwa mereka bisa berkarir bahkan dalam bidang embriologi,” tegas Prof. Budi.
Antusiasme peserta sangat tinggi, dengan kehadiran mahasiswa dari jenjang S1, S2, dan S3, para alumni, dosen, hingga dokter dari RSUP Dr. Sardjito. Mereka menyimak materi yang disampaikan oleh Bu Nining—sapaan akrab Laksmi Wingit Ciptaning—yang memaparkan sejarah, prosedur, dan urgensi teknologi reproduksi berbantuan manusia, khususnya In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung.
Dalam paparannya, Bu Nining menekankan pentingnya peran Biolog dalam prosedur IVF, mulai dari seleksi sperma dan sel telur, fertilisasi di laboratorium, hingga pemantauan perkembangan embrio sebelum transfer ke rahim. Ia juga mengundang beberapa alumni Biologi yang telah sukses bekerja di bidang embriologi untuk berbagi pengalaman mereka, sebagai bentuk motivasi bagi para peserta.
Tak hanya itu, Bu Nining memberikan tips penting bagi lulusan Biologi yang ingin berkarir sebagai embriologis. “Hal terpenting adalah integritas,” ujarnya. Menurutnya, kemampuan teknis harus dibarengi dengan kejujuran, dedikasi, dan tanggung jawab tinggi dalam menghadapi dinamika kerja di bidang ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka cakrawala mahasiswa dan alumni Fakultas Biologi UGM untuk melihat lebih luas prospek karir di bidang embriologi serta meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam memasuki dunia profesional berbasis ilmu Biologi.
Fakultas Biologi UGM menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa difabel. Sejak tahun 2022, Fakultas Biologi telah secara konsisten memfasilitasi mahasiswa difabel dalam melaksanakan kegiatan akademik seperti perkuliahan, praktikum, serta ujian, baik Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Komitmen ini bertujuan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan setara bagi seluruh mahasiswa.
Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah penyediaan meja khusus bagi mahasiswa difabel yang memiliki keterbatasan dalam menulis dengan menggunakan tangan. Fasilitas ini dirancang secara ergonomis agar mahasiswa dapat menjalankan aktivitas akademik dengan nyaman dan tanpa hambatan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang fakultas dalam membangun sistem pendidikan tinggi yang adaptif terhadap keberagaman kebutuhan mahasiswa. Fasilitas tersebut tidak hanya menunjang aspek akademik, tetapi juga menjadi wujud kepedulian dan penghargaan terhadap potensi setiap individu.
Fakultas Biologi UGM juga terus membuka ruang komunikasi dan evaluasi untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan mahasiswa difabel dapat terpenuhi secara optimal. Dengan pendekatan yang adaptif dan kolaboratif, fakultas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang inklusif di masa mendatang.
Fakultas BiologiUGM menyampaikan harapan agar inisiatif ini dapat menjadi acuan bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengarusutamakan prinsip inklusivitas serta mendorong terwujudnya transformasi positif bagi masyarakat. Selain itu, Fakultas mengajak seluruh sivitas akademika untuk senantiasa memberikan dukungan yang konstruktif bagi mahasiswa difabel dalam upaya mereka meraih prestasi akademik yang unggul. Fakultas juga memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pendampingan mahasiswa dengan buddy counselor, dosen konseling, dan psikolog. Fakultas berkomitmen untuk SDG’s 4 tentang Pendidikan Berkualitas, SDG’s 5 tentang Kesetaraan Gender dan SDG’s 10 untuk mengurangi ketidaksetaraan.
Selasa (08/4/25) Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Syawalan dan Halal Bi Halal, setelah paginya diselenggarakan tradisi saling bersalaman dan bermaaf-maafan di halaman kampus. Syawalan dan Halal Bi Halal yang merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan Fakultas Biologi UGM setiap bulan syawal ini, diisi dengan ceramah dengan tema Menjalin Silaturahmi di Hari Fitri. Acara yang bertempat di auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM ini dihadiri oleh segenap Dosen, segenap Tenaga Kependidikan, Pengurus Dharma Wanita, para Purna Karya baik Dosen maupun Tenaga Kependidikan, alumni, serta perwakilan mahasiswa.
Acara dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi yang dilantunkan oleh Chandra Rifana Arifin, salah satu mahasiswa Fakultas Biologi UGM program sarjana. Chandra adalah mahasiswa berprestasi dalam lomba MTQ.
Selanjutnya Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Mengawali sambutannya Prof. Budi menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap hadirin. Fakultas Biologi adalah fakultas yang awal mengadakan acara syawalan, dan hari ini berbahagia sekali semua keluarga besar Fakultas Biologi dapat hadir dalam rangka syawalan ini. Syawalan adalah salah satu tradisi yang baik, khususnya di masyarakat kita yang dicontohkan oleh nenek moyang kita. “Selama kita menjalin silaturahmi, berkomunikasi dalam setahun ini pasti ada salah dan khilaf. Untuk itu kami atas nama pengurus Fakultas Biologi UGM mohon maaf jika ada salah dan khilaf di dalam mengemban amanah”. Selanjutnya Prof. Budi menyampaikan harapan semoga ibadah di bulan Ramadan dapat diterima oleh Allah SWT dan diridloi, serta semoga kita semua dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan.
Selanjutnya disampaikan Ikrar Syawalan yang dipandu oleh Ketua Departemen Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM, Abdul Razaq Chasani, M.Si., Ph.D. Bapak Razaq membacakan ikrar yang diikuti oleh semua hadirin. Ikrar ini menandakan bahwa semua dengan rasa ikhlas hati dan meresapi apa yang diikrarkan, saling memberi maaf dan meminta maaf lahir dan batin atas segala salah dan khilaf. Dengan ikrar bersama, semoga ampunan dari Tuhan akan mengembalikan kita kepada insan yang suci, insan yang fithrah, dan menjadi insan yang selalu beribadah kepada Allah SWT.
Memasuki acara inti adalah pengajian yang kali ini sebagai penceramah adalah ustadz Ahmad Khudori, Lc. Dalam ceramahnya ustadz menyampaikan bahwa acara syawalan adalah intinya kita saling bertemu, saling mendoakan, saling memaafkan. Jika ada umat yang pernah berbuat dzolim kepada saudaranya baik karena sesuatu atau karena kehormatannya, maka hendaklah dia minta dihalalkan. Halal bi halal menjadi satu hal penting yang ada dasarnya. Halal bi Halal tidak hanya milik umat Islam saja, karena menjadi ajang silaturahmi. “Dengan adanya acara ini sudah menjadikan implementasi dari merajut silaturahmi, dengan hadirnya para purna karya, para alumni. Membangun silaturahmi sangat penting sekali, yang menjadi salah satu pilar untuk menjaga keutuhan negara kita”. Allah SWT yang maha Rahman dan Rahim, siapa yang menyambung Rahim maka Allah akan menyambungnya. Siapa yang akan mendapatkan rahmat Allah, pertolongan Allah, maka sambunglah silaturahim, jangan sekali-kali diputuskan.
Pengajian syawalan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustadz Ahmad Khudori, Lc. dan dilanjutkan bersalam-salaman sebagai tanda saling bermaaf-maafan. Selanjutnya hadirin disilakan menikmati hidangan yang telah disediakan.
Acara syawalan dan halal bi halal yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini merupakan upaya Fakultas Biologi UGM dalam rangka mendukung Suistainable Development Goals (SDGs): Mengakhiri Kelaparan, Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat.
Pada hari Jumat, 21 Maret 2025 pukul 13.00-14.00 WIB, telah dilaksanakan Gentalk 4 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa Formasigen dan umum. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembina Formasigen. Kegiatan ini menjadi tempat berbagi informasi mengenai genetika dan menjadi wadah diskusi aktif dan sharing antara alumni atau kakak tingkat terkait topik skripsi yang dikerjakan dengan anggota Formasigen dan umum. Pada kegiatan Gentalk keempat ini diisi oleh narasumber Laura Silka Karawina Rokhmat yang merupakan mahasiswi S1 Fakultas Biologi UGM angkatan 2021 di bawah bimbingan Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsinya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, Ghefira Nurrahima Tsuraya selaku Divisi Humas Kabinet HomeoGenesis 2025, dilanjutkan sambutan oleh Pembina Formasigen 2025 Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Dari sambutan tersebut, Ibu Ganies berharap kegiatan Gentalk ini dapat terlaksana secara rutin dan semakin baik kedepannya sehingga dapat menjadi wadah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan pematerian oleh narasumber dengan topik yang berjudul “Keragaman Genetik Kepiting Biola, Gelasimus Borealis (Crane, 1975), Dari Kulon Progo, D.I.Yogyakarta Berdasarkan Gen Mitokondria 16s rRNA”. Pada pematerian ini telah disampaikan Laura Silka Karawina Rokhmat mengenai cara mengidentifikasi dan menganalisis keragaman genetik kepiting biola, Gelasimus borealis, yang terdapat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan gen mitokondria 16S rRNA. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audiens dan penutupan. Dengan dilaksanakan kegiatan Gentalk yang pertama pada tahun ini, diharapkan menjadi awal yang baik untuk menjadi wadah diskusi yang menarik dan bermanfaat agar menjadi gambaran tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di bawah bimbingan dosen-dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 15 yaitu Menjaga Ekosistem Darat.
[Penulis: Formasigen]