• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Adjunt Professor
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 11 : Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
  • SDG 11 : Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Arsip:

SDG 11 : Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Fakultas Biologi UGM Dorong Transformasi Menuju Lingkungan Bebas Sampah di Padukuhan Mancasan

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 3 November 2025

Yogyakarta, 3 November 2025 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program bertajuk “Transformasi Menuju Lingkungan Bebas Sampah: Edukasi Zero Waste dan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga di Padukuhan Mancasan.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program MBKM Bangun Desa Fakultas Biologi UGM yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa, yaitu Kamilia Hana Salwa, Nadisya Putri Prihandini, Aisyah Riziq Rohmah, dan Aulia Robiatul Adawiyah, di bawah bimbingan Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si.


Selama semester ganjil tahun 2025, program ini telah dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, yaitu pada 19 dan 26 Oktober serta 2 November 2025. Kegiatan diikuti secara antusias oleh warga RW 25 dan RW 21 Padukuhan Mancasan, Kalurahan Pandowoharjo, Sleman, dengan total 32 peserta aktif.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri, terutama setelah penutupan TPA Piyungan yang selama ini menjadi tempat pembuangan utama sampah di wilayah Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan pemaparan kondisi terkini pengelolaan sampah di Yogyakarta, dilanjutkan dengan materi mengenai konsep zero waste, dampak penumpukan sampah terhadap lingkungan, serta pengenalan pembuatan pupuk organik padat dan pupuk organik cair (POC) sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah organik rumah tangga.

Pada sesi praktik, peserta dilibatkan secara langsung dalam pembuatan kompos dan POC menggunakan bahan sisa dapur dan dedaunan yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Selain praktik bersama, kegiatan ini juga disertai dengan pendampingan di setiap RW, di mana masing-masing RW memiliki demplot pembuatan kompos dan POC sebagai sarana penerapan dan pembelajaran berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis untuk mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat bagi pertanian rumah tangga.

Antusiasme warga terlihat dari keaktifan peserta dalam berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menerapkan hasil pelatihan di lingkungan masing-masing. Warga menunjukkan komitmen kuat untuk menerapkan konsep zero waste sebagai langkah nyata menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas sampah.

Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal pembentukan sistem pengelolaan sampah mandiri di Padukuhan Mancasan, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Melalui kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM berupaya tidak hanya memberikan edukasi teoretis, tetapi juga menghadirkan solusi praktis dan aplikatif bagi masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan sehari-hari. Program ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Tags:
SDGs 11 : Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
SDGs 12 : Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
SDGs 13 : Penanganan Perubahan Iklim
SDGs 4 : Pendidikan Berkualitas

PELATIHAN BRANDING DESA WISATA DAN MC JAWA

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 3 November 2025

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Sekolah Ekologi Fakultas Biologi UGM, bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Alam Agung Lestari, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Branding Desa Wisata dan Pelatihan MC Jawa pada hari Minggu, 19 Oktober 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota Pokdarwis serta masyarakat Kalurahan Sumberagung dalam mempromosikan potensi wisata desa secara digital dan melestarikan budaya Jawa melalui keterampilan menjadi pewara (MC) Jawa.


Kegiatan diawali dengan Forum Group Discussion (FGD) untuk Pengenalan dan Pelatihan Branding Desa Wisata. Sesi ini berfokus pada strategi branding destinasi wisata unggulan, yaitu Wisata Amukti Palapa, dengan penekanan khusus pada pemanfaatan platform media sosial secara efektif. Anggota tim mahasiswa PkM-MBKM Sekolah Ekologi turut mendampingi dan memberikan pelatihan praktik mengenai pembuatan konten dan pengelolaan akun media sosial untuk promosi wisata.

Selanjutnya, sesi dilanjutkan dengan Pelatihan MC Jawa yang diisi oleh narasumber ahli, Bapak Drs. Suparman. Pelatihan ini memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta mengenai etika, tata cara, dan olah vokal dalam membawakan acara adat atau formal dengan menggunakan Bahasa Jawa yang baik dan benar, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan Pokdarwis Alam Agung Lestari, menunjukkan antusiasme tinggi dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan desa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Wisata Amukti Palapa dapat lebih dikenal luas melalui branding digital yang kuat, serta kearifan lokal Jawa dapat tetap terjaga dan menjadi daya tarik tambahan bagi desa wisata.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini selaras dengan tujuan PkM-MBKM dalam mentransfer ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi kepada masyarakat, serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDGs nomor 8 (Decent Work and Economic Growth) dan nomor 11 (Sustainable Cities and Communities).

Fakultas Biologi UGM Hadirkan Program MBKM untuk Tingkatkan Kesadaran dan Kemandirian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Anorganik

Pengabdian kepada Masyarakat Sabtu, 1 November 2025

Yogyakarta, 23 Oktober 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan tema besar “Pengelolaan Sampah Anorganik”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak negatif sampah anorganik dan pentingnya pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan untuk mendukung SDGs 11 (Kota berkelanjutan), 12 (Konsumsi dan produksi bertanggung jawab), dan 13 (Aksi terhadap perubahan iklim).


TPA Piyungan yang ditutup permanen pada 1 Mei 2024 karena melebihi kapasitas merupakan merupakan salah satu bukti masalah pengelolaan sampah di Yogyakarta dan sekitarnya. Sebelum penutupan, TPA ini menerima sekitar 742 ton sampah per hari, jauh melebihi kapasitas idealnya yang hanya 650 ton per hari. Akibatnya, sampah menumpuk di depo-depo dan ruas jalan, menciptakan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dalam menghadapi situasi darurat sampah ini, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan lingkungan. Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi, Anissah Qurrotu Aini, Alma Puska Falasyifa, dan Hafifah Nur Ainiyah yang dibimbing oleh Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si. menghadirkan edukasi dan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga mereka dapat mengurangi ketergantungan pada TPA dan mengelola sampah secara mandiri.

Program pengabdian masyarakat ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Koperasi GEMI di Dusun Grojokan, Witokerto, Bangungapan, Bantul. Kegiatan ini dimulai dengan penyuluhan mengenai jenis-jenis sampah anorganik, kesalahan dalam pengelolaan sampah anorganik, dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Salah satu materi yang disampaikan adalah mengenai mikroplastik, partikel kecil yang berasal dari sampah plastik dan dapat mencemari lingkungan serta masuk ke dalam rantai makanan.

Masyarakat juga mengikuti pelatihan praktis berupa pembuatan bantal sofa dari sampah plastik dan hiasan bunga dari botol plastik bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk bernilai guna dan berpotensi bernilai ekonomis, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas udara, peserta juga menerima tanaman penyerap polusi udara. Tanaman ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif dari polusi udara, termasuk yang dihasilkan dari pembakaran sampah yang tidak dikelola dengan baik.

Melalui program ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Sosialisai Akustik Lingkungan dan Teknik Pengaturan Sound System Rumah Ibadah di Sardonoharjo Ngaglik Sleman oleh Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 29 Oktober 2025

Seiring dengan perkembangan pembangunan yang berpusat pada pemuasan ego masyarakat manusia, tekanan terhadap kualitas lingkungan dalam bentuk apapun terlihat justru semakin menurun. Pembangunan bukan hanya mengubah lanskap alami menjadi kawasan artifisial berupa pemukiman, pertanian dan industri yang masif, turunannya juga mengubah kualitas air, tanah dan udara serta hak-hak hidup hidupan lain non manusia. Udara sebagai sumber kehidupan maupun sebagai ruang  untuk komunikasi akustik non antropogenik pun hiruk-pikuk dengan kebisingan. Bahkan hak untuk menggunakan ruang udara dalam bentuk kesunyianpun suatu kelangkaan. Berangkat dari isue yang berkaitan dengan akustik lingkungan inilah program ini dilaksanakan.


Pada tahun 2025 ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM yang dipimpin oleh Susilo Hadi dan dibantu tiga mahasiswa terdiri dari Qodriyah Nur Kharisma, Aisyah Eka Nurjanah  dan Rifda Qonita, melaksanakan program tentang Ekologi akustik dan pengaturan sound system tempat peribadatan. Pada beberapa tempat, khususnya di kawasan urban ketidakselarasan cara pengaturan suara speaker tempat ibadah bisa menimbulkan konflik sosial. Lokus kegiatan ini dilaksanakan di desa Sardonoharjo Ngaglik Sleman. Program ini terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu survey akustik lingkungan dan sosialisasi tentang pengaturan sound system benar sesuai dengan kriteria etika dari pemerintah dan estetika akustik terkait dengan pengeras suara di tempat-tempat peribadatan (mushola dan masjid).

Pengambilan data akustik lingkungan dilakukan pada bulan Agustus 2025 terdiri dari perekaman akustik dan mengukur intensitas suara (desible meter) pada bulan Agustus 2025 terdiri dari ambien akustik lingkungan sebagai kontrol dan akustik pada saat adzan dikumandangkan maupun penggunaan pengeras suara untuk kegiatan lainnya. Secara ringkas data yang didapatkan menunjukkan perbedaan mencolok antara ambien akustik lingkungan sebagai kontrol, sekitar 40 dB, dibandingkan dengan rata-rata intensitas suara adzan di masjid-masjid dan mushola di area kajian adalah 80 dB. Namun demikian berdasarkan kriteria pemerintah (Surat Edaran Kementerian Agama: SE nomor 05 tahun 2022) intensitas suara tersebut masih dalam batas-batas yang ditolelir secara aturan.

Sementara itu untuk kegiatan sosialisasi pengaturan sound system tempat ibadah dilakukan pada hari Minggu 19 Oktober 2025 di mushola di dusun Manongsari Sardonoharjo. Sejumlah perwakilan takmir masjid dan mushola diundang. Kegiatan yang dihadiri oleh 20 peserta (takmir) diawali dengan sosialisasi tentang akustik lingkungan yang dilakukan tim dari fakultas Biologi dan bagian kedua berkaitan dengan teknik pengaturan sound system dipaparkan secara khusus oleh Bapak Riyana, sebagai praktisi teknik audio. Kegiatan ini berlangsung menarik karena peserta saling memberikan tanggapan dan berbagi pengalaman terkait dengan penggunaan sound system di masing-masing tempat ibadah. Secara umum kegiatan sosialisasi ini penting sebagai tempat untuk menyamakan persepsi tentang aturan pemerintah terkait penggunaan pengeras suara dan berbagi pengetahuan berkaitan dengan penataan audio di tempat ibadah dengan benar dan bernilai estetik.

Keseluruhan program PkM-MBKM ini dilakukan selama dua semester, yaitu Semester Genap TA 2024/2025 dan Semester Gasal TA 2025/2026. Program ini dilakukan juga dalam rangka untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG nomor 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera;  11 Kota dan Permukiman Berkelanjutan; 15 Ekosistem Daratan dan SDG 16 Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh.

[Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM]

Pemberdayaan “Kebon Pasinaon” Taman Belajar Masyarakat Ibnu Hajar Sirahan, Magelang melalui Literasi Kearifan Lokal Guna Mendukung Kelestarian Alam Desa (Kolaborasi kegiatan Tim Mhs. PkM & Lit. MBKM 2025 dengan Pustakawan dan Mhs. Volunteer Perpustakaan Fakultas Biologi UGM)

Pengabdian kepada Masyarakat Minggu, 12 Oktober 2025

Magelang, 10 Oktober 2025 — Perpustakaan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) MBKM Budidaya Lebah Klanceng di bawah bimbingan Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr., dan Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc., sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertema “Pemberdayaan Taman Belajar Masyarakat Ibnu Hajar melalui Literasi Kearifan Lokal guna Mendukung Kelestarian Alam Desa Sirahan, Magelang.” Kegiatan ini melibatkan Tim Mhs. PKM MBKM Semester Gasal 2025/2026, Pustakawan,dan Mhs-Volunteer Perpustakaan Fakultas Biologi UGM. Target dan sasaran dari kegiatan ini ialah siswa-siswi Ibnuhajar, Pengelola dan Pamong PKBM Ibnu Hajar Sirahan Salam Magelang

Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, tangga 10 Oktober 2025, di Balai Kantor dan Ruang Kelas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ibnu Hajar, Desa Sirahan, Kabupaten Magelang ini merupakan wujud sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam meningkatkan literasi lingkungan, mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal, menanamkan perilaku bijak dalam menggunakan energi dan air serta menguatkan nilai-nilai kearifan ekologis. Program ini sekaligus mendukung komitmen Fakultas Biologi UGM terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek pendidikan berkualitas (SDG 4), pembangunan komunitas berkelanjutan (SDG 11), dan pelestarian ekosistem daratan (SDG 15).

Acara dimulai pukul 13.30 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada. Sambutan disampaikan oleh Ibu Sri Danang Pusparini, S.H.selaku Ketua PKBM Ibnu Hajar, dan Bpk Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. selaku Ketua Tim PkM dan Penelitian Mhs MBKM dan juga Kepala/PJ Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya penguatan literasi lingkungan berbasis kearifan lokal untuk membangun masyarakat yang berdaya dan berkelanjutan. Sebagai simbol sinergi UGM dengan masyarakat, dilakukan serah terima Booklet Panduan dan perlengkapan penunjang budidaya lebah klanceng kepada pihak PKBM Ibnu Hajar. Perlengkapan tersebut diharapkan mendukung praktik kearifan local budidaya lebah dan juga usaha ekonomi kreatif yang ramah lingkungan mendukung kelestarian alam dan lingkungan desa.

Sesi pertama diisi oleh tim PKM MBKM Budidaya Lebah Klanceng, diwakili oleh 3 Mhs PkM MBKM yaitu Rizki Kurnia Anggraini, Fatiha Esti Murwani, dan Zikri Ilham Putranto yang memaparkan materi “Budidaya Lebah Klanceng.” Materi ini membahas potensi lebah tanpa sengat sebagai sumber ekonomi alternatif sekaligus agen penyerbuk alami yang penting bagi ekosistem. Peserta tampak antusias mengikuti penjelasan mengenai teknik pemeliharaan koloni, produksi madu, serta manfaat ekologis lebah klanceng.

Sesi berikutnya ialah penyampaian materi yang sangat dekat kaitannya dengan kehidupan siswa, yaitu “Bijak Gunakan Energi & Air: Langkah Kecil, Dampak Besar bagi Bumi”, oleh volunteer Perpustakaan Biologi yang diwakili oleh Zahrotin Saleha. Inti dari materi ini ialah mengajak seluruh pihak untuk memahami pentingnya perilaku hemat dan bijak menggunakan energi dan air dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari penggunaan peralatan listrik rumah tangga hingga pengelolaan air bersih secara bijak. Ia menekankan bahwa tindakan sederhana seperti mematikan lampu saat tidak digunakan atau menampung air hujan untuk keperluan domestik dapat memberikan dampak besar terhadap pelestarian sumber daya alam.

Selain sesi edukatif, kegiatan juga diwarnai dengan ice breaking yang meningkatkan semangat siswa untuk kegiatan berikutnya serta beberapa kuis yang menguji pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.Momen ini menambah semangat dan keceriaan seluruh peserta. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan demo budidaya lebah klanceng yang dipandu oleh tim MBKM. Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam upaya menjaga keseimbangan alam sekaligus memperkuat literasi lingkungan berbasis kearifan lokal.

Melalui kegiatan ini, Perpustakaan Fakultas Biologi UGM dan tim PKM MBKM Budidaya Lebah Klanceng menunjukkan komitmen untuk terus menghadirkan kegiatan literasi dan pemberdayaan yang berdampak positif bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi contoh konkret kontribusi sivitas akademika UGM dalam mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan alam dan lingkungan desa. Salam lestari salam literasi~

Tim Pendukung kegiatan ini Adalah : Pembimbing  (Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr., Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc., dan Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes.); Pustakawan dan Tendik Perpustakaan Biologi UGM (Rusna Nur Aini, A.Md, Aris Setiawan, SIP.,  Ekowati Purwandari, A.Md.,  Muh Agus Supriyanto, SE, dan Suharsono); Mahasiswa PkM & Lit. MBKM 2025 (Rafli Nur Muhammad Fahrezi 497663, Jocelyn Wisely 498200), Johs Carlo Edison Abon 497238, Zikri Ilham Putranto 505077, Ghefira Nur Fatimah 505219, Fadhilla Nur Hidayat 503913, Rizki Kurnia Anggraini 497077, dan Fatiha Esti Murwani 495018); Mahasiswa Volunteer Pepustakaan Biologi UGM (Wahyu Febriani 551595, Achmad Ath’Thariq Firmansyah 502490,  Desi Triana Wati 522581, Faizatun Nisa Fil Khoiri 521029, Rony Afif Hidayat 546087, Zahrotin Saleha 546181, Adinda Arum Nugrahanin 535427, Raden Roro Na’ilah Farrasati S 541904, Zahra Nur Farida 535835, dan Avriena Lintang Aulia Riefa’i 497002).

 

Informasi Kontak:

Perpustakaan Fakultas Biologi UGM

Email: perpustakaan.biologi@ugm.ac.id

Narahubung: Zahrotin Saleha (0831-7411-2662)

Alamat: Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Perkuliahan Etnobiologi di Keraton Yogyakarta: Menyelami Kearifan Budaya dalam Menjaga Biodiversitas

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 8 Oktober 2025

Pada Sabtu, 27 September 2025, mahasiswa Program Studi Magister Biologi Fakultas Biologi yang terdaftar dalam mata kuliah Etnobiologi mengikuti kegiatan perkuliahan lapangan yang unik di Keraton Yogyakarta. Kegiatan berlangsung dari pukul 11.00 ini dilakukan dalam bentuk diskusi terbuka mengenai kearifan budaya di lingkungan Keraton serta kaitannya dengan biodiversitas. Mahasiswa didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah, Ibu Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D.Eng. berdiskusi secara interaktif bersama dua narasumber dari pihak Keraton Yogyakarta, yaitu RA Siti Amirul Nur Sundari, Carik Kawedanan Radyo Kartiyoso) dan Mas Jajar Praba Hanendra (Mas Irmawan).


Kegiatan diawali dengan sesi perkenalan antara mahasiswa dan narasumber, dilanjutkan dengan penjelasan singkat mengenai silsilah Keraton Yogyakarta, makna candrasengkala atau simbol-simbol pada bangunan, serta etika berpakaian di lingkungan Keraton. Diskusi utama kemudian berfokus pada kearifan budaya dan hubungannya dengan biodiversitas. Narasumber menjelaskan bahwa berbagai tumbuhan yang tumbuh di area Keraton memiliki makna dan fungsi tersendiri. Beberapa di antaranya seperti beringin, sawo kecik, gayem, dan kepel ditanam serta dirawat secara khusus oleh pihak Keraton. Selain itu, terdapat pula tanaman yang tumbuh alami tanpa campur tangan manusia, seperti paku-pakuan yang menempel di beberapa pohon besar. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang hubungan erat antara budaya dan lingkungan, tetapi juga memahami bahwa pelestarian biodiversitas telah menjadi bagian dari warisan budaya Keraton Yogyakarta sejak lama.

Tumbuhan yang tumbuh di area Keraton Yogyakarta tidak sekadar elemen penghias lingkungan, tetapi memiliki nilai kearifan budaya yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta, terutama di lingkungan keraton. Tanaman-tanaman tersebut disusun dengan penuh makna dan fungsi, mulai dari peneduh, penyerap polutan, pelindung sumber air, hingga penahan angin. Menurut R.A. Siti Amirul Nur Sundari setiap tumbuhan di Keraton memiliki filosofi dan peran ekologis yang saling melengkapi. Beliau menjelaskan makna filosofi dan fungsi beberapa tumbuhan antara lain Beringin, pohon gayam, Jambu Dersana,

 

Beringin: Simbol Kesakralan dan Penopang Kehidupan

Pohon beringin dianggap suci dan sakral di lingkungan keraton. Secara ekologis, beringin berperan penting sebagai penyedia oksigen, penyimpan air tanah, serta tempat hidup bagi berbagai tumbuhan dan hewan kecil. Karena peran pentingnya, hanya Sri Sultan yang berhak menanam pohon beringin. Sri Sultan juga melarang penanaman beringin secara berlebihan untuk menjaga keanekaragaman hayati, agar lingkungan tidak menjadi monokultur yang mengancam spesies tumbuhan lain. Selain itu, akar beringin yang kuat dan menyebar luas dapat merusak fondasi bangunan dan saluran air bila ditanam terlalu dekat dengan infrastruktur.

 

Jambu Dersana: Lambang Kesejukan dan Ketenteraman

Tanaman jambu dersana melambangkan ketenangan dan kesejukan batin. Kata “durs” berarti hujan yang membawa kesejukan. Filosofi ini mengajarkan bahwa siapa pun yang memasuki area keraton harus membawa aura sejuk dan damai, baik lahir maupun batin. Hal ini mencerminkan pentingnya kecerdasan emosional serta sikap tenang dan santun ketika berada di lingkungan keraton.

 

Pohon Gayam: Keteguhan dan Keseimbangan

Gayem/Gayam bermakna keteguhan dan ketahanan. Ia tetap tumbuh kuat meskipun dalam kondisi sulit, sehingga menjadi simbol keteguhan hati, kesucian, dan keseimbangan hidup. Nilai ini mengajarkan bahwa setiap individu yang memasuki wilayah keraton hendaknya menjaga keseimbangan antara alam dan spiritualitas.

 

Sawo Kecik: Kesabaran dan Kehalusan Budi

Tanaman sawo kecik melambangkan kesabaran dan ketekunan. Buah sawo yang manis memerlukan waktu lama untuk matang, menggambarkan bahwa kebaikan dan kebijaksanaan tidak dapat dicapai secara instan. Dalam budaya Jawa, kata “sawo” sering diasosiasikan dengan kesantunan dan kelembutan perilaku. Walau tampak sederhana dari luar, buah sawo memiliki rasa manis dan gizi tinggi — sebuah simbol bahwa nilai sejati seseorang terletak pada perkataan dan perilakunya, bukan pada penampilan luar. Filosofi ini sejalan dengan pepatah Jawa, “Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana.”

Kepel: Simbol Kesucian, Keharuman Hati, dan Jiwa Ksatria

Tumbuhan kepel memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Keraton Yogyakarta. Tanaman ini melambangkan kesucian dan keharuman hati, mencerminkan sosok seseorang yang berperilaku baik, bertutur halus, dan berhati bersih. Selain itu, kepel juga mengandung nilai-nilai luhur seorang kesatria Jawa, yang dirangkum dalam empat prinsip utama:

nyawiji (menyatu dan selaras), greget (bersemangat), sengguh (percaya diri), dan ora mingkuh (bertanggung jawab dan pantang menyerah).

Secara filosofis, keempat nilai ini membentuk tahapan perjalanan batin seorang kesatria. Dimulai dari menyatukan diri dengan profesi dan tugas yang dijalani (nyawiji), lalu menumbuhkan semangat untuk melakukan yang terbaik (greget), hingga muncul rasa percaya diri (sengguh) dalam menjalankan tanggung jawabnya. Pada tahap puncak, nilai ora mingkuh menegaskan integritas sejati seorang kesatria—tetap berjuang dan tidak menyerah meski menghadapi kesulitan.

Di lingkungan Keraton Yogyakarta, pohon kepel biasanya ditanam di area sakral atau dekat dengan keputren (tempat tinggal para putri keraton). Tanaman ini termasuk jenis langka, dan upaya konservasinya dilakukan oleh pihak keraton dengan dukungan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan kelestariannya.

Selain memiliki makna filosofis yang mendalam, berbagai tumbuhan juga dimanfaatkan oleh Keraton Yogyakarta dalam upacara adat dan kegiatan sehari-hari. Penggunaan tumbuhan ini mencerminkan perpaduan antara kearifan lokal, simbolisme budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu contoh menarik terdapat dalam upacara Yasa Peksi Burak, yang diselenggarakan untuk memperingati peristiwa Isra Mikraj. Dalam upacara ini, pihak keraton membuat replika burung sebagai simbol Buraq, tunggangan Nabi Muhammad SAW saat Isra Mikraj. Replika tersebut dibuat dari kulit jeruk bali, sementara bagian bawahnya dihiasi sarang dari daun pacar dan susunan buah-buahan bertingkat, yang melambangkan keindahan dan kemakmuran.

Dalam tradisi keraton lainnya, seperti upacara syukuran, juga dikenal berbagai polo-poloan, yaitu kelompok makanan tradisional yang berasal dari tumbuhan dengan karakteristik pertumbuhan tertentu.

  • Polo Kesimpar merupakan buah dari tanaman yang menjalar di permukaan tanah, seperti semangka, melon, dan blewah.
  • Polo Pendem berasal dari tanaman yang tumbuh dan berbuah di dalam tanah, seperti ubi, singkong, kentang, talas, gadung, dan kacang tanah.
  • Polo Gantung adalah hasil tanaman yang berbuah menggantung di pohon, contohnya mangga, jambu, jeruk bali, dan anggur.
Selain digunakan dalam upacara adat, tumbuhan juga berperan penting dalam aktivitas sehari-hari di keraton. Misalnya, asam jawa digunakan sebagai bahan pencuci kereta kerajaan agar lebih awet, sementara jeruk nipis dan air kelapa muda digunakan untuk membersihkan benda-benda pusaka seperti keris pada bulan Suro. Pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan tersebut memperlihatkan bagaimana Keraton Yogyakarta menjaga harmoni antara budaya, spiritualitas, dan alam, sekaligus meneruskan tradisi leluhur yang sarat makna ekologis dan simbolis.

Pertemuan dengan Ibu Amirul dan Bapak Irmawan memberikan kesan yang mendalam bagi mahasiswa. Banyak pengetahuan berharga yang diperoleh mengenai pemanfaatan tumbuhan dan hewan di lingkungan Keraton Yogyakarta serta kaitannya dengan budaya Jawa. Mahasiswa dapat memahami filosofi mendalam yang terkandung di balik berbagai tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan dalam ritual budaya maupun kehidupan sehari-hari masyarakat Mataram.

Pengetahuan etnobiologi yang diwariskan secara turun-temurun ini merupakan bagian penting dari kearifan lokal yang perlu dijaga kesinambungannya di masa mendatang. Melalui kunjungan studi ini, mahasiswa juga dapat meneladani berbagai upaya konservasi yang telah dilakukan oleh pihak Keraton dalam melestarikan tumbuhan langka dan bernilai budaya tinggi.

Sebagai mahasiswa Biologi UGM, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut menjaga keanekaragaman hayati asli Indonesia. Metode pembelajaran yang interaktif, kontekstual, dan penuh makna seperti ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap alam dan budaya bangsa. Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam dan menumbuhkan keinginan untuk kembali belajar langsung di lapangan.

Kegiatan ini juga selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama Tujuan 4 (Pendidikan Bermutu) melalui penerapan pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal, Tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) melalui pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi lokal, serta Tujuan 15 (Menjaga Ekosistem Darat) dengan dukungan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian tumbuhan langka di lingkungan Keraton Yogyakarta. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman akademik mahasiswa, tetapi juga mendorong kontribusi nyata terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia (GAL/ZR).

Adapun mahasiswa Program Studi Magister Biologi Fakultas Biologi UGM yang mengikuti kegiatan ini antara lain Mahyono Hassanudin, Ogilvy Galang Rizki, Arbiatun Nurlaili Assyifa, Syarafina Azzahra, Naufal Rafif Zain, Inez Maylida, dan Ani Saputri.

Penuhi Undangan Fakultas Mipa, Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi Mengisi Sharing Session Pengelolaan Sampah

Rilis Berita Senin, 29 September 2025

Sabtu (27/09), Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Tim Ahli Satgas Sampah, Dr. Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc., memenuhi undangan Deapartemen Matematika Fakultas MIPA UGM untuk berbagi pengalaman pengelolaan sampah di Fakultas Biologi UGM. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Herman Yohannes, F. MIPA UGM yang dihadiri oleh Kepala Departemen Matematika, Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., Kepala Laboratorium Matematika Terapan, Dr. Dwi Ertiningsih, M.Si., beberapa dosen dan 90 mahasiswa Departemen Matematika F.MIPA UGM.

Sharing Session  ini selain mengundang Dwi Umi sebagai salah satu narasumber, juga Kepala Sub Direktorat Pemeliharaan Sarana  dan Prasaranan Direktorat Aset UGM, Walyono, S.T.,M.Eng. Kedua narasumber memberikan paparan terkat pengelolaan sampah baik sampah organik, an-organik maupun sampah residu di lingkungan UGM. Dalam paparannya, Walyono menyampaikan bahwa UGM menghasilkan sampah lebih dari enam ton per hari dan saat ini telah dikelola secara mandiri oleh RINDU, PIAT UGM. Dwi Umi menyampaikan bahwa Fakultas Biologi telah memiliki produk Probiotik Bio-2023 yang mampu mempercepat proses pengomposan sampah organik, khususnya serasah daun. “Fakultas Biologi juga menghasilkan pupuk kompos bioferti, pel lantai organik Bio-2023,  Eco-enzime, vermikompos dan alat pencacah sederhana,” tambah Dwi Umi.

Acara ini disamping untuk  mendorong semangat civitas akademika  Departemen Matematika F.MIPA UGM untuk dapat mengelola sampah secara mandiri juga ditujukan sebagai upaya mendekatkan mahasiswa F.MIPA pada kondisi riil pengelolaan sampah dan dapat digunakan sebagai model  penelitiannya. Maka mahasiswa yang hadir dalam sharing session ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Program Linier, Pengantar Model Matematika dan Kapita Selekta Matematika Terapan. Antusiasme mahasiswa dalam diskusi maupun pasca acara sangat membanggakan. “Saya surprise dengan antusiasme mahasiswa Matematika dalam alur pengelolaan sampah, ternyata alur ini bisa di-model_kan secara matematika. Hebat” ungkap Dwi Umi pasca menjawab pertanyaan audiens.

“ Bahkan di akhir semester nanti kami berencana membuat eksibisi hasil permodelan matematika dari project-project pengelolaan sampah ini dan akan dilombakan”, kata Dwi Ertin menutup acara Sharing Session Pengelolaan Sampah pagi itu.

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan SDGs 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), SDGs 13 (penanganan Perubahan Iklim), SDGs 15 (Menjaga Ekosistem Darat) dan SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS)

Edukasi Pemanfaatan Tanaman Buah Dan Sayur Untuk Obat Keluarga Di Dusun Kledokan Caturtunggal, Depok Sleman

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 25 September 2025

Pada hari Rabu, 24 September 2025 telah berlangsung kegiatan pengabdian dengan tema “Pemanfaatan tanaman buah dan sayur untuk obat keluarga” bagi Ibu-Ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari di Balai Dusun Kledokan, Caturtunggal, Kapanewon Depok Sleman. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan edukasi di tgl 20 Agustus lalu yang mengangkat tema tentang “empon-empon, Sejarah dan manfaatnya”. Sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Djoko Santosa, M.Si, yang didampingi oleh Dr.Dra.Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed, Dila Hening Windyaraini, S.Si., M.Sc., dan sejumlah mahasiswa Fakultas Biologi UGM, yaitu Nelly Astiana, Zahwa Khoirun Nisa, Syavira Rizki A., Shaila Revita, Dhiyaa Sekar A., dan Trissa Amalia.

Dr. Djoko menyampaikan agar kita senantiasa mengkonsumsi buah /sayur yang berwarna dari pekarangan/lahan sekitar rumah, seperti tomat (Solanum lycopersicum), wortel (Daucus carota) yang memiliki antioksidan tinggi. Tanaman tersebut memiliki bermanfaat untuk menangkal dan mengurangi risiko kanker, meningkatkan kesehatan jantung, mendukung sistem kekebalan tubuh, juga menjaga kesehatan mata.  Selain itu juga dijelaskan manfaat dan cara konsumsi yang benar untuk bawang putih (Alium sativum) dan daun sukun (Artocarpus altilis) yang membantu mengkontrol gula darah, kolesterol, beserta manfaat lainnya.

Diskusi interaktif dan tanya jawab berlangsung secara baik dan kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggungjawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Peningkatan Nilai Jual Olahan Berbasis Salak Bersama Kwt Surya Merapi Purwobinangun Pakem Sleman

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 25 September 2025

Pada Selasa, 16 September telah berlangsung pembuatan olahan makanan berbasis salak oleh ibu-ibu anggota KWT Surya Merapi, yang bertempat di rumah ibu Sumini selaku ketua KWT di Purwobinangun, Pakem, Sleman. Pembuatan olahan berbasis salak ini diawali dengan keprihatinan ketika panen salak melimpah, harga salak sangat rendah. Upaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga ini telah dilakukan dan dirintis sejak tahun 2024 yang diawali dengan pembuatan minuman kesehatan berbasis salak, yang dilakukan oleh tim pengabdian Fakultas Biologi UGM dengan koordinator Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M. Biomed., bersama Dr. Djoko Santosa, M.Si., dan Rusna Nuraini, AMd.

Salak, dengan nama ilmiah Salacca zalacca var. pondoh, merupakan komoditas pertanian yang penting di daerah Sleman, termasuk di Kelurahan Purwobinangun. Olahan berbasis salak yang telah dipraktekkan adalah bakpia salak, selai salak, dodol salak, geplak salak, strudel salak, coklat salak, manisan salak,dan olahan salak lainnya. Pada kegiatan ini dibuat olahan geplak, dodol dan coklat salak, yang selanjutnya di kemas secara higienis dan menarik. Hasil kegiatan ini disajikan sebagai bingkisan untuk tetamu saat upacara peringatan Dies ke 70 dan Lustrum ke XIV Fakultas Biologi UGM.

Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggungjawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Biothoprak 2025 Fakultas Biologi UGM Hadirkan Lakon “Ande-Ande Lumuten” dalam Rangkaian Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70

Rilis Berita Senin, 22 September 2025

Yogyakarta, 19 September 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk pertama kalinya menghadirkan pagelaran seni spektakuler Biothoprak 2025 sebagai bagian dari rangkaian perayaan Lustrum XIV sekaligus Dies Natalis ke-70 Fakultas Biologi UGM. Bertempat di halaman depan Masjid Al-Hayat, Fakultas Biologi UGM, pertunjukan ini mengangkat lakon klasik “Ande-Ande Lumuten” yang dikemas dengan sentuhan kreatif, modern, dan penuh pesan moral. Biothoprak merupakan tradisi seni panggung khas kerakyatan Indonesia dan untuk tahun ini Fakultas Biologi UGM berhasil menampilkan kolaborasi apik antara dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta alumni. Pertunjukan ini menjadi wadah kebersamaan lintas generasi sivitas akademika sekaligus cerminan semangat kekeluargaan yang selama ini menjadi kekuatan Fakultas Biologi.

“Melalui Biothoprak, kami tidak hanya ingin menghadirkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pentingnya budaya, persatuan, dan nilai luhur bangsa. Tahun ini kami memilih lakon “Ande-Ande Lumuten” yang sarat dengan pesan kejujuran, kesetiaan, dan kebaikan hati,” ujar Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi UGM. Pagelaran Ande-Ande Lumuten dikemas dengan tata panggung modern, kostum kreatif, serta sentuhan teknologi multimedia sehingga menghadirkan pengalaman menonton yang segar bagi penonton. Lebih dari itu, antusiasme penonton sangat tinggi terbukti dengan dihadiri lebih dari 1.000 orang penonton onsite dari kalangan Dosen dan keluarga, Tenaga Kependidikan bersama kelurga, purnakarya dan keluarga, alumni, mahasiswa dan masyarakat umum, dan ratusan penonton daring melalui kanal youtube Fakultas Biologi ini. Bersama dengan itu pula, dalam pelaksanan Biothoprak juga menghadirkan berbagai kejutan berupa doorprize serta hidangan khas angkringan Jogja dan live cooking bakmie yang menambah kemeriahan suasana perayaan.

Sebagai bagian dari peringatan 70 tahun Fakultas Biologi UGM, Biothoprak 2025 tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wujud implementasi nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: SDG 4: Quality Education melalui pembelajaran kolaboratif lintas generasi, SDG 11: Sustainable Cities and Communities dengan pelestarian budaya lokal, serta SDG 17: Partnerships for the Goals melalui sinergi sivitas akademika, alumni, dan masyarakat. Acara ini mendapat sambutan meriah dari sivitas, alumni, serta masyarakat sekitar, sekaligus menjadi penutup penuh warna dari rangkaian peringatan Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 Fakultas Biologi UGM yang mengusung tema besar “Biology for Environment and Humanity.”

123…9

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Fakultas Biologi UGM Dorong Transformasi Menuju Lingkungan Bebas Sampah di Padukuhan Mancasan
  • Satgas Pengelola Sampah Fakultas Biologi Sampaikan Materi Workshop Pengelolaan Sampah di Fakultas Psikologi UGM
  • PELATIHAN BRANDING DESA WISATA DAN MC JAWA
  • Belajar dari Serangga: KSE Biologi UGM Laksanakan Diklat Lapangan Entoacademy untuk Eksplorasi Biodiversitas Serangga di Lava Bantal, DIY
  • Kunjungan Divisi BiOSC 2025: Menelusuri Semangat Pelestarian Anggrek Merapi Bersama Bapak Musimin di Kebun Budidaya Anggrek dan Kopi Turgo
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Layanan Konseling Mahasiswa

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju