• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • hal. 39
Arsip:

SDG 15 : Ekosistem Daratan

[PkM-MBKM] Tim MBKM Klayar melakukan Budidaya Bawang Merah Organik di Kedungpoh, Gunung Kidul

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 9 Juni 2023

Hari Sabtu, tanggal 03 Juni 2023, tim mahasiswa PkM MBKM-2023 Program Sarjana Fakultas Biologi UGM Angkatan 2020, yaitu Rahmi Qurrota Aeni, Nala Azkiya, Lena Mardiana, Nurrisma Ika Lestari, dan Kanya Nabila Febrirani dengan pembimbing Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. telah melakukan kegiatan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Desa Wisata Klayar. Program ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat Kelompok Tani Klayar di Desa Kedungpoh, Nglipar Gunung Kidul bersama dengan Pak Didik Purnomo sebagai mitra MBKM ini. Kegiatan ini merupakan kelanjutan program pengabdian kepada masyarakat tahun lalu pada budidaya krisan organik. Namun ditahun ini digunakan bawang merah sebagai pangan yang akan dibudidayakan.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan diawali dengan konsolidasi kepada pihak mitra untuk mempersiapkan kebutuhan dalam budidaya bawang merah organik. Selanjutnya dilakukan tahap penanaman dan pelatihan penanaman bawang merah untuk tim mahasiswa PkM MBKM-2023. Pada kegiatan pelatihan penanaman bawang merah, mahasiswa dibimbing oleh Pak Didik dan Kelompok Tani Klayar untuk menanam di ladang dan di greenhouse. Mahasiswa diajarkan bagaimana menanam bawang merah mulai dari menyiapkan benih hingga cara penanamannya. Kegiatan ini masih akan terus berlanjut dengan akan diadakannya program lain seperti sosialisasi kepada Kelompok Tani Klayar mengenai pengolahan bawang merah sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

Rakernas Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) Membahas Peran Strategis dalam Implementasi Pengarusutamaan Biodiversitas yang Berkelanjutan

Rilis BeritaTajuk Rabu, 7 Juni 2023

Bogor, 31 Mei 2023 – Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) telah sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional dengan tema “Peran Strategis KOBI dalam Implementasi Pengarusutamaan Biodiversitas yang Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung di IPB Internasional Convention Center (IICC), Bogor, pada Selasa, 31 Mei 2023. KOBI yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menjadi tuan rumah kegiatan ini.

 

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KOBI dihadiri oleh 77 anggota, yang terdiri dari fakultas dan program studi biologi dari 44 universitas di seluruh Indonesia. Rakernas ini bertujuan untuk menentukan strategi rasional dan sistematis dalam manajemen biodiversitas nasional, serta menghadirkan platform kolaborasi yang kuat bagi para pakar biologi di Indonesia.

Dalam acara ini, selain dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM selaku ketua KOBI, turut hadir pula perwakilan lain dari Fakultas Biologi UGM, yakni Wakil Dekan bidang Akademik Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Kaprodi S1), Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. (Kaprodi S2), Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng. (Kaprodi S3), Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. (Ketua Dewan Penasehat KOBI), dan Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech. (Bendahara KOBI).

Materi yang disampaikan dalam Rakernas ini meliputi Progress IBI-KOBI dan Komitmen KOBI dalam mendukung Sampling Di Petak Ukur Permanenan yang dijelaskan oleh Ketua KOBI. Selain itu, ada pula pemaparan mengenai Naskah Akademik Program Sarjana dan Strategi Peningkatan Level Akreditasi Prodi Biologi.

Salah satu sesi yang sangat penting dalam acara ini, Dr. Nova Hariani, M.Si, dan Prof. Dr. Laurentius Hartanto Nugroho, M.Agr., menjadi pemateri utama untuk menyampaikan Naskah Akademik Program Sarjana dan Strategi Peningkatan Level Akreditasi Prodi Biologi. Dalam presentasi materi, dijelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan, sebagai strategi penting dalam peningkatan kualitas pendidikan program sarjana di bidang ilmu Biologi di Indonesia dari berbagai aspek.

Setelahnya, dalam sesi penyampaian materi ke-3, disampaikan pula Progres Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) dalam mendukung Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, progres ini menjadi bukti bahwa telah diambil langkah nyata untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia, dikarenakan hal ini sangat penting dan perlu kesadaran dari kita semua untuk menjaganya, materi tersebut disampaikan oleh Ketua KOBI, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Rapat Kerja Nasional KOBI ini diharapkan dapat menghasilkan arahan strategis bagi pengembangan kebijakan dan program kerja yang berkelanjutan untuk mendukung konservasi biodiversitas Indonesia. Melalui kolaborasi yang erat antaranggota dan pihak terkait, KOBI bertekad untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dan mendorong implementasi pengarusutamaan biodiversitas yang berkelanjutan.

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) adalah sebuah wadah kolaboratif yang menghimpun fakultas dan program studi biologi dari berbagai universitas di Indonesia. KOBI bertujuan untuk memperkuat kerjasama, pertukaran pengetahuan, dan pengembangan bersama dalam bidang biologi, terutama terkait dengan konservasi biodiversitas dan penerapan ilmu biologi untuk keberlanjutan lingkungan.

[MBKM-Membangun Desa Sirahan] Pemberdayaan Kebon Pasinaon Dalam Kegiatan Zero Waste Life Sebagai Wujud Circular Economy untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat Desa Sirahan, Salam, Magelang

Pengabdian dan PenelitianPengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 6 Juni 2023

Hari Jumat dan Sabtu, tanggal 26 dan 27 Mei 2023, tim mahasiswa PkM MBKM-2023 dengan pembimbing/PIC Bpk. Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. melakukan kegiatan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) – Membangun Desa. Program ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam komunitas “Kebon Pasinaon” (Taman Belajar Masyarakat) berbasis Education for Sustainable Development (ESD) di Desa Sirahan, Salam, Magelang dengan PKBM Ibnu Hajar sebagai mitra MBKM ini. Kegiatan ini mengusung tema “Inovasi Pemberdayaan Kebon Pasinaon dalam Kegiatan Zero Waste Life sebagai Wujud Circular Economy untuk Penguatan Masyarakat Desa Sirahan, Salam, Magelang”.

Kegiatan pada hari pertama selain Tim Mhs. MBKM-Pengabdian juga melibatkan narasumber dosen tamu “Biofertilizer” Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. (Lab. Fisiologi Tumbuhan) dan Tim Literasi – Perpustakaan Fakultas Biologi UGM dengan didukung Mhs. volunteer Atsna. Program pokok yang dilaksanakan dalam kegiatan ini meliputi Penjelasan Literasi “Zero Waste Life dan Circular Economy” dan pengenalan contoh-contoh produk berbasis konsep tersebut yaitu “Biofertilizer” dan “Meliponiculture” (produk : madu, bee-pollen, dan propolis).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Kegiatan diawali Pembukaan dipandu MC-Mhs. Humaira. Setelah sambutan oleh dosen pembimbing dan wakil dari PKBM Ibnu Hajar Ibu Ida Fitri Lusiana dilanjutkan presentasi oleh Tim-Mhs PkM MBKM diwakili Delvira dan Isma dengan tema Zero Waste Life dan Circular Economy sebagai dasar untuk penguatan ekonomi desa dan dilanjutkan dengan pengenalan contoh-contoh realisasinya. Produk pertama yaitu berupa “Bio-fertilizer” yang dikenalkan dalam kegiatan ini kepada masyarakat secara langsung oleh Dosen Biologi dalam mayor fisiologi tumbuhan Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. Biofertilizer ini menggunakan 9 macam mikrobia yang diketahui mampu memperbaiki kualitas fisik, kimiawi dan biologis tanah yang ‘rusak’ sehingga mampu diperbaiki (recovery) secara alami (ramah lingkungan) dan tanah kembali subur dan lebih bernutrisi bagi tanaman dan tentunya ramah lingkungan / tidak merusak lingkungan. Selain itu juga dikenalkan produk lain yang ramah lingkungan yaitu BIO-GAS dari proses fermentasi limbah peternakan utamanya Ternak Sapi. Antusias peserta/warga mengikuti sosialisasi dan pelatihan dalam kebon pasinaon sangat tinggi dan termotivasi untuk realisasi program ini terbukti dengan aktif berdiskusi dan  sudah menyediakan bahan-bahan untuk proses pelatihan pembuatan pupuk biofertilizer yaitu dari limbah urine ternak kelinci dalam volume yang cukup banyak, serta potensi lainnya dari warga/kebon pasinaon sudah siap dengan bambu koloni lebah serta inovasi lainnya untuk Bio-gas seperti limbah feces ternak sapi juga sudah ada.

Hari Sabtu 27 Mei 2023 dengan dukungan penuh tim-lengkap MBKM Pengabdian dan Penelitian, kegiatan lanjutan pada hari ke-2 ini diawali dengan pembukaan acara dipandu oleh MC-Mhs. Nadhira. Sambutan diisi oleh Pembimbing MBKM dan juga wakil PKBM Ibnu Hajar ( Ibu Ida Fitri Lusiana) dengan menjelaskan konsep kebon pasinaon sebagai destinasi pembelajaran alam yang terintegrasi dengan konsep Zero waste life yang mendukung kelestarian alam serta bernilai ekonomi sirkular. Presentasi tema pokok (bag.2) mengenai Zero Waste Life dan Circular Economy (lanjutan hari-1) disajikan oleh tim-Mhs. MBKM dengan gaya yang komunikatif dan familiar. Kemudian presentasi pokok berikutnya oleh narasumber dosen dari lab Entomologi (Bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes) mengenai budidaya lebah klanceng (Meliponiculture) penghasil produk madu, bee-pollen, dan propolis. Kegiatan diakhiri dengan praktek pembuatan Pupuk Biofertilizer yang digunakan sebagai biang/booster pupuk cair dalam media urin kelinci dengan perbandingan 250 cc biofertilizer dalam 15 liter urine. Praktek selanutnya adalah pemindahan koloni dari dalam bambu ke dalam stop/peti budidaya yang inovatif sekaligus juga dilakukan proses pemanenan produk Meliponiculture berupa madu klanceng dan propolis klanceng. Praktek ini dipandu oleh Tim Mhs-MBKM PkM & Penelitian yang juga dibawah bimbingan Bpk. Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes.

Dengan adanya inovasi budidaya koloni lebah klanceng dan pembuatan pupuk cair ramah lingkungan “Biofertilizer” ini, Tim-Mhs. PkM MBKM dan Wadah komunitas Kebon Pasinaon bersama-sama masyarakat Desa Sirahan telah menunjukan kepeduliannya dalam memastikan keberlangsungan sumber-sumber potensi ekonomi dengan konsep dasar yang kuat dan terintegrasi dalam kegiatan zero waste life dan mendukung kegiatan ekonomi sirkular dengan pratik-baik (best pratices)  meliputi ajakan menanam bunga sumber pakan lebah klanceng yang berperan sebagai serangga penyerbuk tanaman alam sekitar untuk produk perkebunan dan selain itu juga prakti-baik denga pembuatan pupuk organik dari limbah urin peternakan kelinci. Haerapan ke depan akan semakin memperindah lingkungan dan meminimalisir limbah yang terbuang ke lingkungan serta menghasilkan produk bernilai jual. Tim pendukung Mahasiswa dari program semester ini adalah Delvira, Isma, Nadhira, Humaira, Missy, Luthfan, dan Atsna dan tim literasi perpustakaan biologi UGM yang terlibat Rusna Nuraini, Ekowati, Aris Setiawan, Agus, dan Harsono. Salam lestari salam literasi~

Pelatihan Budidaya Sayuran, Buah-buahan (Tabulampot), dan Lele bagi Mahasiswa Anggota Tim Swanting dalam Rangka Persiapan Kegiatan PkM-MBKM 2023 Periode II di Kampung Satwa

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 5 Juni 2023

Agenda ini dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan pengabdian kepada masyarakat dalam skema Hibah PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM Tahun Anggaran 2023 yang diketuai oleh Ibu Laksmindra Fitria, S.SI., M.Si. yaitu: “Penguatan ketahanan pangan di Kampung Satwa untuk meningkatkan gizi keluarga serta mengantisipasi kejadian wasting dan stunting”. Pada Periode I (Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023), tiga agenda telah diselesaikan dengan baik, yaitu: (1) Sosialisasi program kepada pengurus Kampung Satwa; (2) Penyuluhan pemanfaatan Eco-Enzyme dalam rangka zero waste dan budidaya Microgreens untuk alternatif pemenuhan gizi keluarga; (3) Penyuluhan Program Keluarga Sadar Gizi dan pemantauan tumbuh kembang balita & anak. Selanjutnya, pada Periode II yang akan datang (Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024) agendanya adalah budidaya sayuran dan buah-buahan serta lele untuk mendukung kecukupan protein nabati, protein hewani, dan vitamin dalam rangka mengantisipasi kejadian wasting dan stunting.

Sebelum mempraktikkan secara langsung bersama warga Kampung Satwa, enam mahasiswa yang tergabung dalam Tim Swanting, yaitu: Nindi Putri Dwi Wardani, Lisna Nur Aini, Fathur Syahrian Ramadhani, Adiva Aphrodita, Diva Nurmalia Sentono, dan Rendritio Bahar mengikuti serangkaian pembekalan untuk memperoleh ilmu (knowledge) dan keterampilan (skill) langsung dari pakarnya. Pelatihan budidaya tanaman sayuran dilaksanakan di Stasiun Penelitian Karanggayam bersama Bapak Nanang Adi Saputra, sedangkan pembekalan budidaya dan perawatan tanaman buah dalam pot (tabulampot) dilaksanakan di Stasiun Penelitian Sawitsari bersama Bapak Yusuf Sukri Sulaiman (Pak Sule). Penanggung jawab kedua kegiatan ini adalah Lisna Nur Aini. Pelatihan budidaya lele mengundang Ibu Nur Indah Septriani, Si.Si., M.Sc., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM), Bapak Nanang Adi Saputra (Fakultas Biologi UGM), dan Bapak Paulus Hendro dari Sentra Bibit Lele Le’ KaBrAs di Brayut, Pandowoharjo, Sleman, DIY, dengan penanggung jawab kegiatan adalah Rendritio Bahar dan Fathur Syahrian Ramadhani.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Kegiatan pelatihan budidaya tanaman sayuran telah dilaksanakan sejak tanggal 15 Mei 2023 berupa penyemaian benih bayam, kangkung, pakcoi, dan kale. Benih tumbuh sekitar 4-5 hari setelah penyemaian, kemudian bibit dipindah ke polybag, pot, dan bedengan sebagai variasi penanaman. Bibit tanaman disiram dengan air setiap hari pada pagi dan sore hingga masa panen. Dalam kegiatan ini tidak digunakan pestisida (inisiasi pertanian organik) melainkan memanfaatkan Ekoenzim yang lebih ramah lingkungan. Adapun pembuatan Ekoenzim dan cara pemanfaatannya telah disosialisasikan dalam bentuk penyuluhan dan praktik langsung di Kampung Satwa.

Pembekalan budidaya dan perawatan tanaman buah-buahan dalam pot (tabulampot) dilakukan sebanyak tiga sesi, yaitu pada tanggal 12, 19, dan 26 Mei 2023. Pada sesi pertama, Pak Sule menjelaskan mengenai pengendalian hama pada tanaman kelengkeng karena tanaman kelengkeng yang sedang berbunga rawan diserang hama sehingga berpotensi menurunkan kualitas dan kuantitas buahnya, bahkan dapat gagal berbuah. Pada sesi kedua, beliau menjelaskan mengenai cara pemuliaan tanah, mulai dari penggemburan, penyiraman, hingga pemupukan tanaman buah berdasarkan dosisnya. Pada sesi terakhir, Pak Sule menjelaskan mengenai “vaksinasi” yakni metode induksi pembungaan pada tanaman kelengkeng. “Membeli bibit bisa di mana saja, tapi belum tentu tumbuh. Perlu pengetahuan mengenai cara pemeliharaan dan treatment supaya bibit dapat tumbuh dengan baik, dan jika itu tanaman buah maka dapat berbuah dengan optimal,” demikian kata Pak Sule. Oleh karena itu, kegiatan pembekalan ini sangat penting bagi mahasiswa sebelum terjun langsung praktik bersama warga desa.

Pembekalan dan pelatihan budidaya lele dilakukan sebanyak dua sesi, yaitu pada tanggal 25 dan 29 Mei 2023. Pada sesi pertama, Pak Nanang memaparkan teknik budidaya lele dalam kolam mulai dari pemilihan bibit, perawatan lele, cara pemberian pakan, dan sanitasi berdasarkan pengalaman beliau dalam budidaya lele di Stasiun Penelitian Karanggayam. Pembekalan sesi kedua dilaksanakan di Sentra Bibit Lele Brayut milik Pak Paul. Beliau memaparkan pentingnya pakan bagi bibit lele, di mana perlu adanya penambahan probiotik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi kehidupan awal lele. Pak Paul juga memberikan contoh pembuatan pakan probiotik, cara pemberian pakan, perlakuan grading, serta efektivitas dan tantangan untung rugi dalam budidaya lele. Selain budidaya lele dalam kolam, Tim Swanting juga akan belajar budidaya lele dalam ember (budikdamber) bersama Bu Indah pada semester/periode yang akan datang. Beliau telah berhasil mempraktikkan budikdamber pada kegiatan PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM tahun 2022 di Dusun Karangwuni dan Karanggayam, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

Sesuai namanya: skema Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) tidak hanya merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis pemberdayaan warga desa dan kemitraan, namun dalam kegiatan ini mahasiswa yang terlibat diberi kesempatan penuh untuk mengembangkan diri, berkreasi dan berinovasi dalam merancang kegiatan untuk warga desa, mencari narasumber atau pakar terkait, belajar dengan siapa saja, dan belajar di mana saja. [SWT]

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dalam Skema Hibah PkM-MBKM (Tim Swanting) Melaksanakan Penyuluhan Gizi dan Posyandu dalam Rangka Antisipasi Kejadian Stunting dan Wasting di Kampung Satwa

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 5 Juni 2023

Pada Hari Minggu tanggal 28 Mei 2023 Tim Swanting kembali sowan ke Kampung Satwa yang berlokasi di Pedukuhan Kedung Banteng, Kelurahan Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melaksanakan agenda ke-3 dalam skema Hibah PkM-MBKM Periode I (Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023). Kegiatan yang bertajuk “Penyuluhan Program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Pemantauan Kesehatan Balita dan Tumbuh Kembang Anak dalam Rangka Antisipasi Kejadian Stunting dan Wasting” ini dipersiapkan oleh Tim Swanting yang diketuai oleh Ibu Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. beranggotakan enam mahasiswa Program Sarjana Fakultas Biologi UGM Angkatan 2020, yaitu: Nindi Putri Dwi Wardani, Lisna Nur Aini, Fathur Syahrian Ramadhani, Adiva Aphrodita, Diva Nurmalia Sentono, dan Rendritio Bahar. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Dukuh Kedung Banteng, perwakilan pengurus Kampung Satwa (Pedukuhan Kedung Banteng RT 6), Kader Posyandu, ibu-ibu warga Kampung Satwa, dan perwakilan ibu-ibu PKK Kedung Banteng RT 1-5.

Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu: (1) Sesi Pagi berupa “posyandu mini” untuk pengambilan data fisik dan pengumpulan informasi terkait kesehatan balita (0-5 tahun) dan anak (5-12 tahun) dengan penanggung jawab kegiatan adalah Diva Nurmalia Sentono; (2) Sesi Siang berupa penyuluhan Program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dengan penanggung jawab kegiatan adalah Adiva Aphrodita. Kegiatan penyuluhan menghadirkan dua narasumber, yaitu: Ibu Yanuar Yudhawati Djau (Komunitas Sahabat Sehat Jogja) dan Ibu Tri Annisa Sangadi (Fakultas Biologi UGM).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Kegiatan Sesi Pagi diawali dengan sambutan oleh Ibu Warsiastuti selaku tuan rumah dan Ibu Laksmindra Fitria selaku ketua Tim Swanting. Acara dilanjutkan dengan “posyandu mini” dengan alur: pendaftaran nama ibu dan balita/anak, pengambilan data berat badan dan tinggi badan, pengumpulan data kesehatan balita/anak melalui wawancara dan pengisian borang survey. Antusiasme warga ditunjukkan dengan kegiatan yang pada awalnya ditargetkan untuk balita dan anak di Kampung Satwa saja, namun pada praktiknya beberapa perwakilan dari RT 1-5 ikut mendaftarkan putra-putrinya. Data yang diperoleh dari Kegiatan Sesi Pagi antara lain: pola makan keluarga, informasi kesehatan balita & anak, rutinitas konsumsi buah dan sayur, protein hewani, kelengkapan imunisasi, pemberian ASI eksklusif, serta gangguan penyakit pada balita & anak. Berdasarkan hasil survey, mayoritas keluarga di Kedung Banteng rutin mengkonsumsi buah dan sayur walaupun tidak setiap hari. Dengan adanya pendataan ini maka dapat diketahui tingkat kesehatan balita & anak serta risiko kejadian stunting serta wasting di Kedung Banteng, khususnya di Kampung Satwa, di mana terdapat 12 dari 30 balita & anak yang tercatat di Kedung Banteng. Selain itu, data ini akan digunakan untuk proyeksi kegiatan Tim Swanting pada periode II (Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024) dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan untuk mengantisipasi kejadian stunting dan wasting.

Di akhir posyandu, seluruh balita dan anak yang hadir dibagikan paket yang berisi biskuit, susu, dan buah potong segar sebagai contoh snack sehat. Sebelum dilanjutkan sesi kedua (siang), segenap hadirin, narasumber, dan Tim Swanting menikmati makan siang prasmanan yang telah disiapkan oleh pengurus Kampung Satwa, dilanjutkan dengan foto bersama.

Kegiatan Sesi Siang (penyuluhan) dimulai dengan pemaparan oleh narasumber pertama (Ibu Yudha) mengenai konsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting dan wasting. Kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu di Kampung Satwa yang memiliki balita/anak (10 orang), calon pengantin (2 orang), dan perwakilan dari RT 1-5 (masing-masing diundang 3 orang). Menurut Bu Yudha, konsumsi makanan yang sehat dengan gizi seimbang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya stunting dan wasting, khususnya pada bayi dan balita. Dalam pemaparannya, Bu Yudha juga melakukan sesi interaktif untuk mengetahui pola makan keluarga, macam-macam jajanan anak, dan pengetahuan mengenai bermacam-macam sayuran dan buah-buahan yang ekonomis untuk menunjang kecukupan gizi keluarga. Oleh karena mayoritas pola makan warga masih didominasi oleh karbohidrat (nasi), maka Bu Yudha mensosialisasikan pedoman makan “Isi Piringku” (KEMKES RI dan GERMAS). Beliau juga menyampaikan cara membuat pickles (acar) dan manfaatnya terhadap kesehatan. Pickles dipilih karena merupakan makanan kaya probiotik, bahan-bahannya sederhana, dan cara pembuatannya pun relatif mudah. Di akhir kegiatan, setiap perwakilan RT dibagikan satu paket bahan untuk membuat pickles.

 

Penyuluhan dilanjutkan oleh narasumber kedua (Bu Nisa) yang merupakan praktisi keluarga dengan empat putri yang masih termasuk dalam kategori balita & anak. Pemaparan diawali dengan penjelasan arti stunting dan wasting sehingga mudah dipahami oleh ibu-ibu, dilanjutkan dengan kiat-kiat mengasuh buah hati dan memantau tumbuh kembang serta kesehatan mereka. Beliau juga menyampaikan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai salah satu benteng untuk mencegah kejadian stunting dan wasting. Terdapat 10 indikator hidup bersih dan sehat di rumah tangga yang dimulai dari metode persalinan, pemberian ASI eksklusif, posyandu rutin, penyediaan air bersih, rajin mencuci tangan, menggunakan jamban, memberantas jentik nyamuk, makan sayur dan buah setiap hari, aktivitas fisik setiap hari, dan bebas rokok. Beberapa hal yang menarik perhatian hadirin adalah paparan beliau mengenai keutamaan ASI karena kandungan gizinya, arti tangisan bayi, dan cara mengajari balita buang air di jamban. Menurut para hadirin, mereka puas dengan kegiatan ini dan berharap ke depan dapat diselenggarakan lagi berbagai penyuluhan untuk keluarga, dengan berbagai tema yang mendukung peranan mereka sebagai istri dan ibu rumah tangga. [SWT]

Kaji Potensi Belimbing Endemik Indonesia, Mahasiswa Biologi Melakukan Kegiatan MBKM di BRIN Kebun Raya Bogor

Rilis BeritaTajuk Senin, 5 Juni 2023

Empat mahasiswa Biologi dari Universitas Gadjah Mada yakni Hilman Wahyu Pratama, Ane Tefvy Styorini, Abimanyu Cahyo Setyanto, dan Risqi Rahmawati pada 8-15 Mei 2023 telah melakukan kegiatan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) penelitian di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Keempat mahasiswa ini dibimbing oleh ibu Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D. dan ibu Frisca Damayanti S.Si., M.Sc. sebagai pembimbing mitra MBKM selama di BRIN.

Kebun Raya Bogor memiliki karakteristik dan keunikan yang luar biasa karena menyimpan belasan ribu jenis tumbuhan, dimana diantaranya merupakan jenis – jenis langka, endemik, dan berpotensi. Salah satu tanaman yang menarik perhatian para mahasiswa adalah buah belimbing endemik yaitu Averrhoa dolicocarpa dan A. leucopetala yang merupakan buah belimbing endemik dari Papua dan Gorontalo. Kedua spesies ini belum banyak diteliti oleh para peneliti di Indonesia dan baru dideskripsikan pada tahun 2008 oleh ibu Rugayah dan ibu Sunarti. Ibu Rugayah sendiri merupakan alumnus Fakultas Biologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Selama kegiatan MBKM di Kebun Raya Bogor, para mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan karakterisasi dan identifikasi buah belimbing Papua dan belimbing Gorontalo serta membandingkannya dengan buah belimbing manis (A. carambola) dan belimbing wuluh (A. bilimbi). Para mahasiswa juga melakukan ekstraksi dengan metode maserasi yang akan digunakan untuk analisis kandungan fitokimia dengan GC-MS dan LC-MS. Para mahasiswa juga mengukur aktivitas enzim antioksidan (SOD,APX dan Cat) serta mengukur aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Selain itu, para mahasiswa juga belajar mengecambahkan biji belimbing endemik tersebut ke dalam media kultur jaringan. Pengalaman yang didapatkan selama kegiatan MBKM ini dapat dijadikan bekal mahasiswa dalam melakukan riset tugas akhir mereka selanjutnya.

Menurut Dr. Woro selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam penelitian lebih lanjut terhadap potensi khasiat dari buah belimbing Papua dan belimbing Gorontalo. “Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan obat-obatan dari bahan alam tanaman endemik di Indonesia,” ujar Bu Woro. Kegiatan MBKM ini juga diharapkan dapat membuka kesadaran masyarakat mengenai kekayaan alam Indonesia dan potensinya dalam pengembangan obat-obatan. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat tercipta inovasi baru untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Matalabiogama dan Mapagama Selenggarakan Latihan Rock Climbing Gabungan

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Jumat, 2 Juni 2023

Bouldering merupakan kegiatan olahraga outdoor yang terbilang ekstrim, seperti rock climbing atau panjat tebing. Olahraga panjat memanjat ini terbilang cukup simpel karena tanpa tali atau harnest dan hanya dialasi oleh matras dan alatnya hanya sepatu dan chalk bag yang berisi tepung magnesium, olahraga ini berfokus pada kelincahan dan kekuatan. Olahraga ini biasanya dilakukan di bebatuan besar, tebing, ataupun dinding yang sudah dipersiapkan dan tidak terlalu tinggi atau tidak lebih dari 4 meter, rutenya biasanya adalah horizontal atau menyamping.

Slide 1
Slide 2

 

Pada hari kamis, tanggal 26 Mei 2023 Matalabiogama berkunjung ke sekretariat Mapagama untuk melakukan latihan bouldering bersama-sama. Kegiatan latihan bareng dilakukan bersama dengan organisasi kepecintaalaman lain seperti Gegama (Mapala Fakultas Geografi UGM) dan organisasi kepecintaalaman lain. Pada pukul 19.00 dilakukan persiapan dan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dilakukan bersama-sama dan dipimpin oleh anggota Mapagama. Selanjutnya, mulai masuk ke acara inti, anggota Mapagama menjelaskan dan memberi contoh serta mengarahkan bagaimana melakukan bouldering yang baik dan benar. Setelah diberikan pengarahan, kegiatan selanjutnya adalah mencoba teknik bouldering diawasi oleh anggota mapagama. Kegiatan diakhiri dengan penutupan dan dokumentasi pada pukul 22.00.

Kegiatan latihan bersama sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill teknik kepecintaalaman anggota Matalabiogama. Dengan sering belajar bersama, sharing ilmu dan praktik langsung akan memperkaya ilmu dan keterampilan tidak hanya anggota matalabiogama namun juga anggota mapala lain. Diharapkan kegiatan sejenis dapat dilakukan rutin sehingga dapat memperkuat hubungan dan kerja sama antar organisasi pecinta alaman di UGM dan menambah ilmu serta kemampuan anggota. [Matalabiogama]

FGD Pelembagaan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) Memperkuat Tata Kelola Biodiversitas dalam Pembangunan Nasional

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Rabu, 31 Mei 2023

Jakarta, 25 Mei 2023 – Pada tanggal 25 Mei 2023, Komite IBI-KOBI menyelenggarakan acara Focus Group Discussion FGD Pelembagaan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) di Kementerian/Lembaga untuk memperkuat tata kelola biodiversitas dalam pembangunan nasional. Acara terlaksana bersama dengan Fisipol UGM sebagai pemantik.

Acara ini diinisiasi sebagai respons terhadap hasil Global Assessment Report of Biodiversity and Ecosystem Services, Global Biodiversity Outlook, dan dokumen ilmiah lainnya yang menggambarkan kondisi keanekaragaman hayati secara global. Komitmen bersama anggota Convention of Biological Diversity, yang tercermin dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (GBF) dan Instruksi Presiden (INPRES) 1 Tahun 2023 tentang pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan, juga menjadi latar belakang penting untuk acara ini.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Tujuan utama dari FGD ini adalah untuk menyebarluaskan kebijakan mendesak serta menjadi wadah pertukaran gagasan para ahli dan pemangku kepentingan dalam rangka penerapan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) yang mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, acara ini bertujuan untuk menyusun kerangka implementasi IBI dalam kebijakan pembangunan nasional. Diharapkan bahwa acara ini dapat memunculkan konsepsi dan kriteria yang disepakati terhadap lembaga yang akan merilis dan bertanggung jawab terhadap IBI, serta menciptakan keberlanjutan program melalui kerangka implementasi dan pemetaan aktor yang terlibat di dalamnya.

Acara FGD ini dihadiri oleh banyak perwakilan dari berbagai instansi terkait, antara lain Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Prof. Budi Setiadi Daryono, Ketua KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) dan Dekan Fakultas Biologi UGM, membuka acara dan memberikan pengantar mengenai FGD ini. Beliau menyampaikan rancangan pengembangan IBI yang bertujuan untuk menerapkan IBI di seluruh kementerian, institusi, dan seluruh wilayah Indonesia pada tingkat provinsi hingga daerah pada tahun 2025.

Selama acara FGD, terdapat tiga narasumber yang memberikan paparan mengenai strategi dan rencana aksi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Erik Armundito, ST, MT, Ph.D., perwakilan dari Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas, memaparkan strategi dan rencana aksi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Beliau menyoroti pentingnya perhatian serius terhadap hilangnya keanekaragaman hayati, yang menjadi bagian dari triple planetary crisis. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan menyusun strategi dan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk menghadapi isu ini secara sinergis, sebagai upaya melindungi keanekaragaman hayati.

Dr. Agus Haryono, perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan urgensi dan data terkait pelestarian keanekaragaman hayati baik dalam dimensi terestrial maupun maritim. Disampaikan bahwa Pusat Riset Oseanografi telah menyusun Indeks Kesehatan Lamin, Indeks Keshatan Mangrove, dan Indeks Kesehatan Terumbu Karang.

Drh. Indra Exploitasia, perwakilan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengemukakan pentingnya data yang terintegrasi dengan indikator yang diakui secara nasional dalam upaya pelembagaan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Hasil dari FGD ini menunjukkan bahwa pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia perlu dilakukan dengan sinergi dari semua pihak. Bappenas, BRIN, dan KLHK mendukung pengembangan indeks untuk mengukur kuantitas dan kualitas keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, perlu dirumuskan kembali partisipasi melalui upaya sederhana namun berdampak besar, sehingga input dan output data yang terintegrasi dapat diakses oleh semua orang.

Terlaksananya kegiatan FGD ini merupakan suatu inisiatif yang sangat relevan dengan upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu salah satunya adalah SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan) dengan mempertemukan antara pemangku kepentingan, akademisi dan pemerintah dalam sebuah diskusi untuk upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Langkah-langkah pelembagaan IBI mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung SDG 15 dan SDG 14, yaitu dengan memperhatikan keanekaragaman hayati di ekosistem daratan maupun perairan. Dengan dilaksanakannya diskusi ini, Indonesia dapat memperkuat peran dalam melindungi keanekaragaman hayati global, yang memiliki dampak positif pada upaya mencapai berbagai target SDGs yang relevan dengan konservasi alam dan pembangunan berkelanjutan.

Desa Kebonalas Manisrenggo Berhasil Memperoleh SK Bupati Destinasi Wisata KABUT KEBONALAS dan SK Kelompok Sadar Wisata Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 31 Mei 2023

Program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dengan koordinator  Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. telah dimulai sejak 2020 melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat MBKM Membangun Desa. Setelah persiapan dan inisiasi sejak 2020, pada tahun 2021 program memiliki kemajuan secara bertahap dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh perangkat desa yang dipelopori oleh Bapak Supriyanto, S.Pd. (Lurah Kebonalas), Bapak Suwadi, S.Pd. (Sekretaris Desa), Bapak Robani, S.TP. (Ketua BPD) beserta anggota, Bapak Sunardi selaku kepala dusun, Ibu Mulati dan Bapak Junarko selaku BUMDES  penggerak Maju Makmur dengan pendampingan dari Tim MBKM Membangun Desa Fakultas Biologi UGM mengajukan Kebonalas sebagai Desa Wisata berbasis Tanaman Buah kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. Pengajuan dilaksanakan Nopember 2022, dan kemudian menjalani assessment di lapangan pada 11 Januari 2023 oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata.

Slide 1
Slide 2
Slide 5
Slide 6
Slide 3
Slide 4

Setelah melaksanakan Assesment, pada 10 Februari 2023, Alhamdulillah Desa Kebonalas memperoleh SK Desa dari Bupati untuk wahana Destinasi Wisata KABUT KEBONALAS dengan nomer SK 435/41 tahun 2023 tertanggal 10 Februari 2023 dan SK Kelompok Sadar Wisata Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata dengan Nomer 2 Tahun 2023 . Dengan keberhasilan ini, diharapkan program ini dapat berjalan sesuai rencana dan dapat segera terwujud tujuan desa wisata untuk menjadi salahsatu sumber pendapatan dan pemberdayaan masyarakat Desa Kebonalas yang bersinergi dan berkesinambungan serta ramah lingkungan.

Matalabiogama dan Mapagama Selenggarakan Latihan SRT (Single Rope Technique) Bersama

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Selasa, 30 Mei 2023

SRT (Single Rope Technique) atau teknik satu tali merupakan salah satu keahlian menggunakan satu tali untuk bergerak di lintasan vertikal maupun horizontal. Sebagai seorang yang sering berkegiatan di alam bebas seperti caver, climber, dsb haruss menguasai teknik ini, karena pada dasarnya alam ini memiliki bidang horizontal maupun vertical. SRT ini bisa digunakan dalam berbagai macam kegiatan seperti flying fox, ascending/descending prusiking, terdapat banyak sistem yang digunakan dalam SRT ini, khususnya di Indonesia yang paling popular yaitu Frog Rig. Terdapat beberapa macam alat untuk melakukan SRT ini sepeti helm, seat harness, chest harness, hand ascender, foot loop, mailon rapid, cowstail, dll. Alat tersebut digunakan agar menjamin zero percent error.

Slide 1
Slide 2

 

Pada 7 Mei 2023 Matalabiogama bersama dengan mapagama mengadakan latihan bereng teknik SRT di jembatan Babarsari. Kegiatan dimulai jam 09.00 WIB berkumpul di sekretariat Mapagama. Setelah sampai di sekretariat, peserta mengecek alat yang dibawa dan koordinasi perjalanan. Setelah semua peserta siap, jam 10.00 WIB bersama-sama berangkat menuju Jembatan Babarsari. Sekitar jam 10.30 WIB tim sudah sampai di jembatan Babarsari. Setelah sampai, anggota Mapagama dibantu oleh anggota Matalabiogama memulai menyiapkan dan memasang alat, seperti anchor, tali, dan lain sebagainya. Setelah terpasang, Mas Haki selaku perwakilan Mapagama mulai menjelaskan teknik dasar SRT dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan SRT. Setelah dijelaskan, latihan rutin Mapagama dimulai, anggota Mapagama dan Matalabiogama secara bergantian mencoba melakukan SRT.

Berkolaborasinya Mapagama dan Matalabiogama dalam latihan rutin sangat berguna karena di kedua belah pihak dapat sharing mengenai teknik SRT. Bergabungnya Matalabiogama dalam latihan rutin SRT Mapagama diharapkan dapat dilaksanakan lagi di lain waktu. Selain itu, seiring berkembangnya waktu, diharapkan tidak hanya belajar bareng mengenai SRT, namun dapat belajar bareng teknik-teknik kepencitaalaman lain seperti Rock Climbing, Gunung Hutan dan teknik-teknik lainya.

Kegiatan pelatihan SRT ini memiliki relevansi dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Pendidikan Berkualitas (SDG 4) dengan menyediakan pelatihan mengenai keterampilan yang relevan dengan keterampilan yang dibutuhkan. Kolaborasi yang dilakukan antara Matalabiogama dan Mapagama ini menunjukan dukungan yang besar terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 17 terkait dengan kerjasama kemitraan untuk mencapai tujuan. Kegiatan tersebut dapat menjadi jalan untuk kolaborasi-kolaborasi baik lainnya di masa yang akan datang.

[MATALABIOGAMA]

1…3738394041…45

Akreditasi

Berita Terakhir

  • TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas
  • KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
  • Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY