• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • hal. 40
Arsip:

SDG 15 : Ekosistem Daratan

PkM MBKM Fakultas Biologi UGM 2023: Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul Melalui Pengelolaan Sampah Bermanfaat Luas (Tahap I)

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahTajuk Selasa, 30 Mei 2023

Dalam rangka memperkenalkan teknik pengelolaan sampah, tim Pengabdian Kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi UGM 2023 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. dan melibatkan dua mahasiswa yaitu Galuh

Kirana Mahadewi dan Laila Uswatun Chasanah telah melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah organik di Dusun Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Kegiatan ini direncanakan berlangsung dalam 2 semester. Kegiatan PkM MBKM diawali dengan acara sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 14 Mei 2023 pukul 09.00 hingga 10.30 WIB di rumah Ketua RT 001 Kepuh Kulon, Bapak Zamzuri. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri 15 warga RT 001 serta bapak Sunartana selaku bapak  Dukuh. Dalam sambutannya, Ibu Rina menyampaikan bahwa kegiatan PkM MBKM ini merupakan kegiatan tahun kedua Program PkM MBKM di RT 001 Kepuh Kulon. Tema Pengelolaan Sampah merupakan program yang diharapkan dapat diaplikasikan oleh warga di rumah masing-masing atau di lingkungan. Bapak Dukuh dalam sambutannya menyampaikan mengenai pentingnya pengelolaan sampah skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan banyak sampah menumpuk di berbagai tempat akibat TPS yang sudah tidak dapat menampung sampah lagi. Pada kegiatan sosialisasi ini, dijelaskan mengenai pengertian sampah, jenis-jenis sampah dan contohnya, serta bagaimana cara mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Pada kesempatan tersebut juga dibagikan leaflet tentang pengelolaan sampah mandiri.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Setelah kegiatan sosialisasi terlaksana, selanjutnya dilakukan kegiatan praktik mengelola sampah organik sisa rumah tangga menjadi kompos dan ekoenzim. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Mei 2023 pukul 09.30 hingga 11.00 WIB di rumah bapak Ketua RT 001, Bapak Zamzuri. Kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta yang terdiri dari ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Sebelum melakukan praktik, Galuh dan Laila melakukan demonstrasi cara membuat kompos dan ekoenzim dari sampah rumah tangga. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penjelasan mengenai Eco Lindi oleh Rania Naura Anindhita, mahasiswi Fakultas Biologi UGM yang memperkenalkan produknya ke warga yang hadir. Eco Lindi merupakan cairan penetral bau sampah, sampah yang disemprot Eco Lindi akan hilang baunya dalam waktu 10 menit. Pada saat praktik pembuatan kompos dan ekoenzim, masyarakat dibagi menjadi empat kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang kemudian masing-masing kelompok melakukan praktik mandiri. Sampah yang digunakan berasal dari sampah rumah tangga yang dikumpulkan beberapa hari sebelumnya. Di akhir kegiatan, tim PkM MBKM membagikan EM4, molase, dan Eco Lindi ke warga yang hadir agar dapat mempraktikkan kembali pembuatan kompos dan ekoenzim di rumah masing-masing. Eco Lindi yang dibagikan dapat disemprotkan untuk menghilangkan bau sampah rumah tangga, kandang ayam atau kandang ternak. Kegiatan PkM, MBKM ini akan dilanjutkan pada bulan Juli sampai November dengan kegiatan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi bahan-bahan yang lebih bermanfaat.

Museum Biologi UGM, Wisata Edukasi Semua Kalangan

Rilis BeritaTajuk Selasa, 30 Mei 2023

Museum Biologi adalah salah salah satu dari 43 museum yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum yang dibuka untuk umum mulai tahun 1970  ini semakin berkembang dalam hal koleksi maupun metode dalam mengenalkan kepada masyarakat melalui kerjasamanya dengan Dinas Kebudayaan DIY.

Koleksi yang dimiliki museum biologi cukup beragam meliputi berbagai hal terkait kajian biologi yang dapat diamati tanpa menggunakan bantuan alat semacam mikroskop, antara lain koleksi taksidermi, rangka, fosil hewan, simplisia, aneka biji serta herbarium. Hal inilah yang menjadi daya tarik para pengunjung,  belajar dan mengamati secara langsung koleksi yang tersimpan di museum tersebut. Kunjungan yang cukup rutin dilaksanakan oleh mahasiswa Biologi UGM yang mengambil mata kuliah berkaitan dengan koleksi yang tersedia, misalnya praktikum mata kuliah Mammologi dan Herpetofauna  yang dilaksanakan berturut-turut pada tanggal 16 dan 17 Mei 2023. Selain itu terdapat pula siswa sekolah mulai TK sampai dengan SMA maupun masyarakat umum yang melakukan kunjungan ke museum yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 22, Mergangsan Yogyakarta tersebut Terkait waktu layanan museum, Ida Suryani, salah satu pengelola menuturkan “jam layanan kami di hari dan jam kerja, Senin-Jumat. Untuk Sabtu dan minggu kami membuka layanan hanya berdasar permintaan rombongan”..

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Salah satu pengelola museum Biologi, Ida Suryani menginfokan tentang agenda khusus yang dilaksanakan,  “setiap tiga bulan kemi menggelar  display tematik berkaitan dengan koleksi yang dimiliki. Contohnya,  tema terkait aves, tumbuhan berkhasiat obat. Bulan Mei ini tema kami angkat tema berkaitan dengan ular. Koleksi sesuai tema bisa diamati dalam satu tempat”. Koleksi berkaitan dengan tema khusus ini dapat diamati di ruang display, ruang pertama setelah ruang transit pengunjung.

Mengunjungi sekaligus mengamati koleksi museum Biologi pada dasarnya tidak hanya dapat meningkatkan pemahaman terkait benda-benda yang dikoleksi dengan detail. Namun diharapkan para pengunjung dapat semakin memahami keanekaragaman hayati yang dimiliki bangsa Indonesia  dengan contoh kecilnya yang tersaji sebagai bagian dari koleksi museum Biologi. Bahkan duta museum untuk museum Biologi UGM periode Mei-Desember 2023 menggagas akan dilaksanakannya kegiatan bertema “Healing di Museum Biologi” sebagai inovasi kegiatan mengajak masyarakat khususnya generasi muda mengenal lebih jauh tentang museum. Semoga ke depannya seiring semakin bekembangnya pengenalan koleksi museum melalui berbagai sarana, antusiasme masyarakat untuk belajar dari museum juga semakin meningkat.

Museum Biologi sebagai Wisata Edukasi untuk semua kalangan merupakan salah satu dari sekian banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati dan peran ekosistem dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Koleksi-koleksi di Museum Biologi, berupa rangka, fosil hewan, herbarium, dan lain sebagainya relevan dengan SDG 15 (Ekosistem Darat) yang menekankan pentingnya pelestarian ekosistem darat dan keanekaragaman hayati. Kunjungan Museum juga dapat menginspirasi pengunjung tentang pentingnya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Nusantara Orchid Biodiversity Show (NOBiS) 2023

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Senin, 29 Mei 2023

Nusantara Orchid Biodiversity Show (NOBiS) merupakan serangkaian acara lomba fotografi anggrek dan seminar tahunan yang diselenggarakan oleh kelompok studi Biology Orchid Study Club (BiOSC) Fakultas Biologi UGM. Lomba fotografi anggrek pada tahun ini bertema “Optimasi Potensi Keanekaragaman Anggrek Nusantara melalui Prinsip Pembangunan Berkelanjutan”. Sebanyak 48 peserta mengikuti lomba fotografi anggrek dengan mengirimkan karyanya pada tanggal 2 – 15 Mei 2023. Hasil karya fotografi peserta kemudian ditampilkan dalam bentuk pameran virtual melalui ArtSteps yang dapat diakses oleh seluruh peserta. Pemenang lomba fotografi anggrek pada acara NOBiS adalah Muhammad Daffa ‘Irvani sebagai Juara I, Muhammad Hafid Avriliano sebagai Juara II, Kinanti Ayurahmawati Pranatami sebagai Juara III, dan Fitra Faradina Agil sebagai Juara Favorit, yang diumumkan pada acara puncak seminar NOBiS 2023.

Lomba fotografi anggrek memiliki dampak positif terhadap pembangunan berkelanjutan. Lomba fotografi dapat berkontribusi pada apresiasi terhadap keanekaragaman hayati, yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 15 yaitu Ekosistem Daratan. SDG tersebut memiliki tujuan untuk melestarikan dan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan. Fotografi sendiri dapat digunakan sebagai alat untuk memvisualisasikan keanekaragaman hayati dan membantu mengingatkan kita akan keindahan alam dan pentingnya menjaga lingkungan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

 

Acara seminar NOBiS pada tahun 2023 mengangkat tema “Upaya dan Strategi dalam Memaksimalkan Potensi Keanekaragaman Anggrek melalui Prinsip Pembangunan Berkelanjutan” dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 20 Mei 2023 pukul 12.45 secara daring. Webinar NOBiS 2023 bertujuan untuk memberikan sarana bagi masyarakat untuk mempelajari dan memahami terkait pelestarian anggrek yang ada di Indonesia melalui konservasi anggrek. Oleh karena itu, pada tahun ini, BiOSC mengundang dua narasumber wanita yang telah menjadi pakar dalam bidang konservasi anggrek di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc. dan Dra. Sri Rianawati.

Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc. merupakan Guru Besar Bioteknologi Pertanian Universitas Lampung serta peneliti konservasi anggrek di Sumatera. Pada kesempatan ini, beliau berbagi wawasan terkait konservasi anggrek melalui pemuliaan anggrek dengan teknik modern. Teknik modern yang dapat dilakukan di antaranya yaitu kultur jaringan maupun teknologi rekayasa genetika. Dalam penerapannya, terdapat beberapa hal yang juga perlu diperhatikan seperti etika dan regulasi pemanfaatan sumber daya genetik yang berlaku di Indonesia serta pemuliaan yang dilakukan secara passionate agar berkelanjutan.

Tak hanya melalui pemuliaan, langkah lain yang dapat dilakukan yaitu komersialisasi anggrek sebagai bagian dari konservasi ex situ. Komersialisasi anggrek sendiri pun juga harus diiringi dengan budidaya yang kemudian disampaikan oleh Dra. Sri Rianawati. Beliau berbagi wawasan mengenai teknik budidaya anggrek untuk skala rumahan yang dapat dilakukan dengan mengenali lingkungan hidup anggrek, media tanam, pemupukan, dan nutrisi tambahan, serta prosedur pelepasan anggrek varietas hasil pemuliaan di masyarakat. Materi yang kaya ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi pecinta anggrek sekaligus mengenalkan BiOSC ke luar sebagai kelompok studi yang berfokus pada anggrek dengan jargon Tumbuh, Berkembang, dan Lestari.

Seminar dengan tema “Upaya dan Strategi dalam Memaksimalkan Potensi Keanekaragaman Anggrek melalui Prinsip Pembangunan Berkelanjutan” ini dapat mendukung SDG 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan menjalankan kegiatan-kegiatan yang mendukung lingkungan.[BiOSC]

Wisuda Program Sarjana Periode III T.A. 2022/2023

Rilis BeritaTajuk Kamis, 25 Mei 2023

Rabu, 24 Mei 2023 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan upacara pelepasan wisudawan/wisudawati program Sarjana periode Ⅲ. Acara dimulai pukul 13.30 WIB kemudian dibuka oleh dekan Fakultas Biologi Prof. Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi. Berikutnya terdapat pembacaan laporan wisuda Program Sarjana oleh Kaprodi S1 bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. Beliau menyatakan “Pada upacara wisuda kali ini, Fakultas Biologi meluluskan sebanyak 11 wisudawan.” IPK tertinggi diperoleh oleh sdri. Nabila Ramiza Puteri, S.Si. dengan nilai 3,89. Setelah itu, terdapat pembacaan hasil kelulusan wisudawan/wisudawati.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan wisudawati yaitu sdri. Nabila Ramiza Puteri, S.Si. dalam sambutannya sdri. Nabila mengatakan “Kami bangga menjadi gadjah mada muda, saat pertama kali berkuliah disini”. Selanjutnya terdapat sambutan dari perwakilan orang tua wisudawati dari sdri. Nabila  yaitu bapak Ir. Adi Hidayat beliau berkata bahwa sangat bersyukur karena dapat mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang berkualitas dengan memberikan pendidikan di universitas terbaik di Indonesia. Berikutnya, terdapat penyematan pin Kabiogama oleh WD P2MKSA bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. secara simbolis yang diwakilkan oleh sdri. Astri Nurlita, S.Si. dan sdr. Ardi Febriyanto, S.Si. lalu diikuti oleh seluruh wisudawan/wisudawati.

Berikutnya sambutan dari dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc. beliau berkata bahwa jangan berkecil hati meskipun jumlah wisudawan yang sedikit, karena kali ini Fakultas Biologi meluluskan wisudawan yang berasal dari 7 provinsi di Indonesia. Lalu beliau melanjutkan sambutannya dengan menceritakan tiga tipe wisudawan setelah wisuda, yaitu tipe pertama yang ingin langsung melanjutkan studi,  tipe yang kedua yaitu ingin langsung bekerja tipe yang kedua yaitu ingin langsung bekerja, dan tipe ketiga yang mencari cinta.  Beliau juga mengatakan bahwa lulusan S1 bukan diciptakan sebagai tenaga kerja, tapi diciptakan untuk menjadi pemimpin dan berkembang. Terakhir, beliau menyampaikan permintaan maaf apabila selama melaksanakan amanah dalam mendidik masih banyak kekurangan. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penutupan wisuda. Upacara pelepasan wisuda pun selesai pukul 15.00 WIB, dilanjutkan dengan foto bersama wisudawan dan jajaran dekan. [AY]

Penyuluhan Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dalam rangka mendukung kemandirian berwirausaha Kelompok Wanita Tani di Pendukuhan Kepuh Wetan Kalurahan Wirokerten

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 24 Mei 2023

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKM-MBKM) tahun 2023 dengan judul ‘Penguatan Kemandirian Kelompok Wanita Tani Pedukuhan Kepuh Wetan Kalurahan Wirokerten melalui Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)’, tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si bersama dengan mahasiswa Ika Izma Putri, Kusnadianta Yudha Pratama, Dana Abruri, dan Airlangga Wibisono telah melakukan kunjungan untuk sosialisasi kegiatan PKM-MBKM Tahun 2023 kepada anggota kelompok wanita tani ‘Amanda’ di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Jumat, 19 Mei 2023.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. kemudian dilanjutkan sambutan dari ibu Marwati selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda. Tim PkM-MBKM menyampaikan materi sosialisasi kegiatan PkM-MBKM tahun 2023, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang budidaya jamur tiram dengan materi 1) Potensi dan Prospek Budidaya Jamur Tiram Sebagai Pangan Fungsional, 2). Komponen Diperlukan Untuk Budidaya, 3). Pengenalan Berbagai Teknik dan Media Untuk Budidaya Jamur Tiram, 4). Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram. Adapun materi tersebut juga dibuat dalam bentuk leaflet yang dapat dibagikan kepada ibu-ibu  Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda. Dalam sesi diskusi, ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda aktif bertanya terkait materi yang telah disampaikan diantaranya yaitu pembuatan rumah kumbung dan cara sterilisasi baglog. Budidaya jamur tiram merupakan salah satu jenis usaha berbasis pangan yang patut dikembangkan sebagai peluang usaha, karena dapat diolah menjadi berbagai produk sesuai keinginan masyarakat. Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan antara lain 1) tidak memerlukan lahan yang luas sehingga dapat menjadi solusi budidaya di lahan pekarangan yang sempit, 2) tidak dibatasi oleh iklim maupun musim dan hampir setiap jamur dapat tumbuh sepanjang tahun, 3) memiliki masa panen relatif cepat, sehingga perputaran uang cepat juga dan 4) jamur terhindar dari serangan hama, gulma, dan penyakit dari tanah, 5) jamur dapat dikembangkan lagi menjadi berbagai olahan pangan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi pedesaan, maupun mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Di samping keunggulan tersebut, budidaya jamur tiram di masyarakat terkendala dengan cara pemeliharaan dan pengendalian hama dan penyakit. Dari diskusi tersebut, anggota KWT Amanda mengharapkan untuk praktik menggunakan teknik budidaya jamur tiram paling efisien agar nantinya dapat meningkatkan produksi jamur tiram. Selanjutnya akan dilakukan persiapan alat dan bahan, serta praktik budidaya jamur tiram pada bulan Juni 2023. Kegiatan berikutnya berkaitan dengan pemasaran hasil budidaya jamur tiram akan dilakukan penyuluhan tentang proses dan cara pengemasan jamur tiram, serta pengolahan produk jamur tiram menjadi produk pangan lainnya, seperti nugget tiramanda, siomay tiramanda, dan crispy tiramanda.

Kegiatan budidaya jamur tiram nantinya akan lebih berfokus pada poin cara pemeliharaan dan pengendalian hama. Hal ini karena pada budidaya sebelumnya yang telah dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda secara mandiri masih belum berhasil karena hasil budidaya jamur tiram terserang hama, serangga hasil panennya sedikit. Selain itu, akan dilakukan praktik uji coba untuk membuat baglog sendiri dan membandingkannya dengan baglog yang dibeli di pasar. Harapan dari hal tersebut nantinya yakni dari Kelompok Wanita Tani Amanda dapat tetap melanjutkan dan mengembangkan budidaya jamur tiram hingga mampu mendukung penguatan berwirausaha pada Kelompok Wanita Tani di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten.

Jumpa Alumni Idola #3 BiOSC 2023

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Selasa, 23 Mei 2023

Biology Orchid Study Club (BiOSC) kembali berhasil mengadakan kegiatan Jumpa Alumni Idola (JULID) 2023 yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Mei 2023. Kegiatan ini mengundang alumni BiOSC yang telah lulus dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada untuk berbagi pengalaman selama di BiOSC, baik dari gambaran terkait softskill yang diperoleh selama menjadi angkatan aktif di BiOSC, kiat-kiat dalam menghadapi dunia perkuliahan dan pasca perkuliahan, serta memberikan gambaran terkait implementasi ilmu yang telah diperoleh dari BiOSC.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Kegiatan JULID pada tahun 2023 mengangkat tema “Experience is the best teacher, so learn it!!” yang mengundang Febri Yudha Kurniawan yang saat ini bekerja sebagai reviewer Hayati Journal of Biosciences serta Aninda Retno Utami Wibowo yang tengah menjalani pekerjaannya sebagai peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di bidang filogeni dan taksonomi DNA anggrek. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja koordinator keorganisasian BiOSC 2023 Kabinet Paphiopedillum javanicum.

Selama kegiatan JULID 2023 yang diikuti oleh 50 orang angkatan aktif di BiOSC, baik Aninda maupun Febri, saling berbagi pengalaman inspiratif terkait kegiatan selama di BiOSC dan pasca kuliah di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Aninda menceritakan pengalaman beliau selama menjadi anggota BiOSC AD II yang pada masa itu sedang merintis BiOSC, mulai dari kegiatan Biofest hingga eksplorasi. Tak hanya itu, Aninda juga menceritakan pengalamannya sebagai peneliti di BRIN termasuk budaya kerja di BRIN yang kompetitif. Sementara itu, Febri menceritakan pengalamannya saat presentasi jurnal, kegiatan studi banding dengan kelompok studi di Malang, dan menjadi panitia Diklat Lapangan BiOSC. Dengan adanya kegiatan Jumpa Alumni Idola ini, diharapkan dapat memberikan motivasi serta semangat baru bagi angkatan aktif BiOSC untuk terus berkarya sebagaimana jargon BiOSC: Tumbuh, Berkembang, Lestari! [BiOSC]

Kolaborasi Fakultas Biologi UGM, CSR PLN, dan Kedungpoh Lor dalam Mengembangkan Eduwisata Kampung Madu

Kerja SamaTajuk Senin, 22 Mei 2023

Pembinaan dalam program kerja Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM di Padukuhan Kedungpoh Lor sudah berlangsung sejak tahun 2015, dalam kerangka pemberdayaan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri, berdaya, dan sejahtera. Pendampingan masyarakat Kedungpoh Lor tersebut diawali dengan pendampingan bagi Kelompok Tani Hutan Lebah Madu “Sari Alami”, dalam upaya meningkatkan produktivitas madu yang dihasilkan dari peternakan lebah madu “Sari Alami”. Dalam perkembangannya, diinisasi oleh inisiasif masyarakat untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk mengembangkan Padukuhan Kedungpoh Lor menjadi salah satu destina wisata berbasis Eduwisata Kampung Madu.

Sejak tahun 2019, Padukuhan Kedungpoh Lor mengawali kolaborasi lebih lanjut dengan Fakultas Biologi UGM dan CSR PLN dalam kerangka kerja Pengembangan Eduwisata Kampung Madu. Berbagai kegiatan bersama telah dilaksanakan, yaitu penelitian atau survei, pelatihan – pelatihan, hibah kotak-kotak ternak lebah Apis cerana, hibah bibit tanaman buah-buahan sebagai pakan alami lebah madu, hibah bibit pupuk alami untuk tanaman pakan alami lebah madu, dan diskusi-diskusi ilmiah dengan para petani lebah madu untuk meningkatkan produktivitas madu di Kedungpoh Lor.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Pada tahun 2023 ini, Fakultas Biologi UGM berkolaborasi dengan CSR PLN untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama di Padukuhan Kedungpoh Lor, Kalurahan Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. CSR PLN sendiri mempunyai program pemberdayaan masyarakat dengan bertemakan “Desa Berdaya PLN” dengan konsep empowerment  yang mengintegrasikan tiga pilar yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Pengembangan UMKM.

Dalam rangka mengintegrasikan program-program pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan di Padukuhan Kedungpoh Lor dengan kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM, CSR PLN, dan Padukuhan Kedungpoh Lor; maka telah dilaksanakan mini workshop pada hari Rabu 17 Mei 2023 di Kantor PLN Jalan Wonosari, untuk membahas mengenai program-program pengembangan yang akan dilaksanakan di Padukuhan Kedungpoh Lor mulai bulan Mei 2023 – Mei 2024.

Delegasi dari Fakultas Biologi UGM adalah Drs. Hari Purwanto, MP., Ph.D., Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc., Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. dan Soenarwan Hery Poerwanto, S.SI., M.Ked. Sedangkan dari PLN hadir Bapak Wiwit Supriyadi (Kepala Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL), Bapak Dwi Sugeng Prihartono (PLH UP3), Ibu Rahma, Ibu Endang, dan Ibu Sari. Perwakilan masyarakat Kedungpoh Lor dipimpin oleh Bapak Tri Marsudi selaku Kepala Dukuh Kedungpoh Lor dan disertai oleh Bapak Wasito (Ketua Kelompok Tani), Bapak Edi Susilo (Bendahara Kelompok Tani), Bapak Pardi (Sekretaris Kelompok Tani), Bapak Wasno (Bendahara Kelompok Tani), Perangkat Padukuhan, Ketua dan Pengurus Karang Taruna, serta Pokdarwis Padukuhan Kedungpoh Lor.

Pertemuan diawali dengan paparan Bapak Tri Marsudi yang mengemukakan mengenai kondisi saat ini dan harapan ke depannya mengenai pengembangan Kampung Madu. Selanjutnya pemaparan usulan program kerja diberikan oleh Bapak Edi Susilo. Tim dari Fakultas Biologi UGM, sebagai pendampingan program kegiatan tersebut, telah menyampaikan evaluasi, masukan, gambaran, usulan, revisi, dan komentar menyeluruh supaya program kerja dapat dijalankan dengan lebih terarah, sistematis,  dan terukur.

Diharapkan di akhir pelaksanaan nanti, produktivitas madu lebih meningkat secara significant, produk – produk pangan hasil diversifikasi madu telah dipasarkan, akan dilaksanakan festival secara berkala di Kedungpoh Lor sebagai image branding Kampung Madu, dan program – program Eduwisata untuk anak – anak sekolah telah berjalan secara reguler. Sinergi tiga pilar yaitu Fakultas Biologi UGM, CSR PLN, dan Desa Kedungpoh diharapkan dapat mengembangkan desa ini sebagai desa mandiri sejahtera dengan berdasarkan potensi lokal setempat. (Ludmilla)

 

Angkat Kearifan Lokal dan Konservasi Biodiversitas Merapi, Tim Biologi UGM Borong 2 Penghargaan Nasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Tim dari Fakultas Biologi UGM berhasil menorehkan prestasi nasional dengan meraih 2 penghargaan sekaligus yaitu Best Presentation dan Juara 1 Nasional dalam Lomba Karya Tulis ILMIAH (LKTI) LOBI XX UNAND yang diselenggarakan oleh HIMABIO FMIPA Universitas Andalas Tahun 2023. Lomba ini  merupakan perlombaan penulisan ilmiah dalam bentuk LKTI dengan kategori Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema “One vision,  take action, for the ecosystem restoration”. Lomba yang diselenggarakan dari 1 Januari – 6 Mei 2023 ini diikuti oleh Fikri Ramadhan sebagai ketua tim (Biologi 2019), Ardan Putra Saleh Hutasuhut  (Biologi 2019), dan Maulida Meilana Dewi (Biologi 2019). Tim ini dibimbing oleh dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Bapak Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si dengan judul karya ilmiah yaitu “Kajian Etnobiologi Masyarakat Adat sebagai Strategi Konservasi Biodiversitas yang Berkelanjutan: Studi Kasus Kearifan Lokal Masyarakat Lereng Gunung Merapi, Yogyakarta”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Karya ilmiah yang diangkat membahas masyarakat lereng Gunung Merapi sebagai subjek utama penelitian. Gunung Merapi yang dikenal mempunyai tingkat biodiversitas tinggi ternyata menyimpan segudang kearifan lokal yang masih lestari sampai sekarang. Beberapa kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat bahkan sejalan dengan prinsip konservasi biodiversitas. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut, mengingat ancaman terhadap biodiversitas di kawasan lereng Gunung Merapi semakin meningkat seiring masifnya pembangunan, serta dampak perubahan iklim akibat ulah manusia. Kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat tanpa disadari ternyata turut berperan dalam menjaga keasrian alam di lereng Gunung Merapi. Pengetahuan lokal secara turun temurun berperan penting dalam mengatur tindak perilaku masyarakat termasuk bagaimana masyarakat mengelola lingkungannya. Sehingga masyarakat yang masih bertahan dengan kearifan lokal ini akan bijak dalam melakukan pengelolaan SDA di lingkungannya sendiri. Kearifan lokal ini memiliki ancaman utama yaitu modernisasi. Namun karena adanya dukungan dari pemerintah, antusias masyarakat, dan peran dari Keraton Yogyakarta akhirnya kearifan lokal ini tetap eksis dan ada keberlanjutan.

Berdasarkan penelitian, terdapat integrasi antara kearifan lokal masyarakat lereng Gunung Merapi dengan konservasi misalnya kearifan lokal Bersih Dusun dan Dandan kali yang berkaitan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan, Labuhan Gunung Merapi dan Merti Bumi dianggap sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada alam. Kearifan lokal ini didukung oleh beberapa hal lain yaitu terdapatnya keistimewaan Gunung Merapi, landasan etnobiologi, dan landasan filosofis. Gunung Merapi memiliki keistimewaan tersendiri oleh masyarakat sekitar karena sebagai sumber kehidupan dan bisa juga menyebabkan kehancuran karena bencana. Landasan etnobiologi sebagai suatu bidang ilmu menjelaskan bahwa kegiatan masyarakat (praxis), sistem turun temurun (corpus), dan kepercayaan lokal (cosmos)  saling berikatan sehingga bisa memiliki dampak biologis. Selain itu, Landasan filosofis masyarakat jawa yaitu “Memayu hayuning bawono, ambrasta dur hangkara” mengajarkan masyarakat sekitar lereng gunung merapi untuk berusaha menghindari sifat murka, serakah, dan tamak kepada alam atau hidup selaras dengan alam.

Pemerintah melalui Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mendukung kearifan lokal melalui beberapa program misalnya: sosialisasi, masyarakat peduli api, masyarakat mitra polhut, dan pendanaan mitra. Selain itu, TNGM juga mengalokasikan wilayah hutan khusus sebagai penunjang kegiatan kearifan lokal yaitu pembuatan zona religi, budaya, dan sejarah. TNGM juga mendukung kegiatan komunitas masyarakat yang diinisiasi dari nilai kearifan lokal yang sejalan dengan konservasi biodiversitas yaitu kegiatan dari Forum Peduli Lingkungan Pencinta Alam Lereng Merapi (FPL-PALEM) dan juga hutan rakyat.

Terkait dengan strategi konservasi biodiversitas berbasis etnobiologi. Dalam bidang etnobiologi terdapat interaksi yang kuat antara sistem sosial dan sistem ekologi. Adanya persepsi masyarakat terhadap kesakralan gunung, mengakibatkan masyarakat mengambil seperlunya dari alam dan mengungkapkan rasa syukur ketika kebutuhannya telah terpenuhi dari alam. Rasa syukur ini dituangkan dalam bentuk mengembalikan apa yang sudah diambil ke alam misalnya sistem merumput yang berpindah-pindah yang mengakibatkan tumbuhan bisa memulihkan keadaannya lagi dan juga penanaman bibit pohon di hutan rakyat. Perilaku ini membentuk adanya lingkungan biologis yang berkelanjutan. Ketersediaan SDA yang berkelanjutan ini juga akan mendukung kesejahteraan manusia.

Topik kearifan lokal memiliki peran krusial dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam konteks konservasi biodiversitas. Kearifan lokal sendiri, mencakup pengetahuan dan praktik tradisional yang telah berkontribusi pada pelestarian lingkungan alam. Ketika kearifan lokal diakui dan dihormati, hal ini dapat mendukung SDG 15 (ekosistem daratan) dengan menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem alami. Selain itu, penggunaan sumber daya alam yang bijaksana sesuai dengan kearifan lokal juga dapat mendukung SDG 12, yaitu Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab dengan mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan.

Kami berharap beberapa bagian penelitian yang masih rumpang seperti dampak perilaku yang ditimbulkan dari kearifan lokal terhadap kegiatan konservasi biodiversitas dan tingkat keberhasilan dari kearifan lokal terhadap konservasi biodiversitas dapat diteliti lebih dalam lagi. Selain itu, diharapkan masyarakat bisa teredukasi tentang peran dari kearifan lokal yang bisa mengakibatkan kelestarian alam. Sesuai dengan falsafah “Memayu hayuning bawana” bahwa untuk menjaga harmonisasi hubungan tuhan, alam, dan manusia maka bisa melalui instrumen kearifan lokal masyarakat. [FR]

Tim Swanting Menggelar Penyuluhan Eco-enzyme dan Microgreens bagi ibu-ibu PKK Pedukuhan Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman, DIY

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Setelah kunjungan perdana pekan lalu (Sabtu, 08 Mei 2023), Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dalam skema Hibah PkM-MBKM 2023 (Tim Swanting) kembali berkunjung ke Kampung Satwa pada Hari Sabtu tanggal 13 Mei 2023 untuk menggelar agenda penyuluhan “2-in-1”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Tim Swanting dengan dua komunitas sosial yang memiliki misi mempromosikan gaya hidup sehat melalui pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan tetap mengedepankan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Misi ini sesuai dengan tema kegiatan Tim Swanting yaitu inisiasi program Zero Waste di Kampung Satwa untuk mendukung Sustainable Development Goals di bidang ketahanan pangan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga, serta kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Artikel terkait: Kegiatan perdana Tim Swanting

Selain dihadiri oleh ibu-ibu PKK Kampung Satwa, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ibu Dukuh Kedung Banteng, Ibu RT 06 Kedung Banteng, dan ibu-ibu perwakilan RT 01-05 Kedung Banteng. Kegiatan penyuluhan ini diketuai oleh salah satu anggota Tim Swanting, yaitu: Nindi Putri Dwi Wardani. Selama persiapan kegiatan, Nindi aktif berkomunikasi dengan Ibu Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing/ketua tim dan berkoordinasi dengan Ibu Warsiastuti selaku perwakilan pengurus Kampung Satwa. Dalam pelaksanaannya, Nindi dibantu oleh rekan-rekan anggota Tim Swanting yaitu: Diva Nurmalia Sentono, Adiva Aphrodita, Rendritio Bahar, Lisna Nur Aini, dan Fathur Syahrian Ramadhani.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Penyuluhan sesi pertama adalah tentang pemanfaatan Eco-Enzyme dengan narasumber Bapak Arief Wirawan dari Komunitas Enzim Bakti Indonesia. Sosialisasi Eco-Enzyme dan pelatihan/praktik pembuatannya sendiri telah dilaksanakan pada Hibah PkM-MBKM tahun 2022 yang lalu bersama Tim Komposter. Pak Arief memaparkan penggunaan Eco-Enzyme untuk keperluan rumah tangga (mencuci pakaian, mencuci piring, mengepel lantai, memasak, dll.), untuk kebersihan diri atau personal hygiene (mandi, mencuci rambut, menggosok gigi, menghilangkan bau badan, dll.), untuk terapi kesehatan, hingga pemeliharaan lingkungan sekitar (membersihkan saluran air, menyiram tanaman, menghilangkan bau busuk/sampah, menyegarkan udara, dll.). Penggunaan Eco-Enzyme dapat meminimalisir kerusakan lingkungan akibat bahan-bahan kimia berbahaya. Selain itu Eco-Enzyme merupakan metode daur ulang sampah organik sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Seusai pemaparan, Pak Arief berdialog dengan para hadirin untuk menyampaikan pengalaman mereka saat membuat Eco-Enzyme tahun lalu. Sesi diskusi disambut antusias oleh para hadirin dengan aktif bertanya dan menceritakan pengalaman masing-masing. Beliau mengapresiasi yang telah berhasil membuat Eco-Enzyme, sekaligus mengevaluasi dan memberikan solusi kepada yang masih gagal untuk mau mencoba kembali hingga berhasil.

 

Artikel terkait: Pelatihan Eco-Enzyme oleh Tim Komposter

 

Penyuluhan sesi kedua mengenai budidaya Microgreens oleh Ibu Yanuar Yudhawati Djau dari Komunitas Sahabat Sehat Jogja sekaligus owner Ayudia Natural Homemade. Microgreens merupakan metode budidaya tanaman sayuran yang akan dipanen pada umur yang masih muda yakni sekitar 7-14 hari setelah disemai. Menurut Bu Yudha, pada umur tersebut, tanaman memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih baik dan lengkap sehingga sangat baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, terutama bagi bayi (sebagai MPASI) dan anak-anak untuk antisipasi terjadinya stunting dan wasting. Budidaya microgreens tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dilakukan di rumah dengan kapasitas disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga, serta tidak menggunakan media tanam yang berpotensi mengandung mikrobia jahat maupun zat kimia berbahaya. Selain benih sayuran dedaunan (leafy greens), microgreens juga dapat dikembangkan dari bibit tanaman polong-polongan, bunga, rumput, dan berbagai jenis tanaman yang edible.

Selain pemaparan, Bu Yudha juga melakukan demonstrasi pembuatan microgreens dari biji kangkung, kacang tolo, dan kacang hijau. Beliau membawakan beberapa contoh microgreens siap panen untuk dicicipi bersama. Menurut ibu-ibu yang hadir, mereka menyukai rasa dan teksturnya sehingga berminat untuk mulai belajar menanam. Sebagian hadirin bahkan membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk dinikmati bersama keluarga.

Di akhir acara dilakukan sesi foto bersama Tim Swanting dengan kedua narasumber dan para hadirin. Tim Swanting selanjutnya membagikan paket bahan dan alat budidaya microgreens kepada perwakilan Dasawisma Anggrek I-IV Kampung Satwa dan perwakilan RT 01-05 untuk dipraktikkan secara berkelompok. Selain itu, tim juga membagikan satu botol Eco-Enzyme sumbangan dari Pak Arief kepada semua hadirin untuk mulai diaplikasikan di rumah masing-masing sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan. [SWT]

Makna dan Cerita Fabel pada Panel Relief Candi, Mahasiswa Biologi UGM Melakukan Identifikasi dan Inventarisasi Relief Satwa yang Tergambar pada Panel Candi Sojiwan

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Senin, 15 Mei 2023

Yogyakarta, 13 Mei 2023 – Mahasiswa Biologi UGM yang tergabung ke dalam tim MBKM di bawah bimbingan Ibu Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D.Eng., melakukan identifikasi dan inventarisasi relief satwa yang tergambar di Candi Sojiwan berdasarkan kajian etnozoologi. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi jenis-jenis relief satwa pada Candi Sojiwan dan makna dari panel relief yang tergambar. Kegiatan MBKM ini diawali dengan observasi di bagian luar candi utama Candi Sojiwan dan didampingi oleh Ibu Riris Purbasari, S.S., M.A. sang arkeolog sebagai mitra dari BPCB Jawa Tengah sekaligus narasumber terkait penjelasan panel relief cerita.

Candi Sojiwan merupakan candi peninggalan umat Buddha yang ditandai dengan adanya stupa di samping candi utama dan simbol bunga teratai pada salah satu panel candi. Kegiatan ini diawali dengan observasi dan identifikasi panel-panel relief cerita di bagian luar Candi Sojiwan, dimana penuh dengan beragam bentuk relief hewan dengan cerita fabel dibaliknya. Masyarakat yang hidup pada zaman dahulu membuat kisah cerita melalui fabel untuk menyampaikan pesan tertentu sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain. Beberapa cerita fabel yang digambarkan pada panel candi tersebut antara lain garuda dengan kura-kura, banteng dengan singa, burung berkepala dua, seekor anjing dengan seorang perempuan, dan seorang pemburu dengan seekor singa.

Salah satu panel relief cerita di Candi Sojiwan yang menarik bagi para mahasiswa adalah seorang pemburu dan seekor singa yang ketakutan dan tidak jadi menyerang sang pemburu. Panel tersebut memiliki makna bahwa kita tidak perlu takut dengan hal-hal yang menghadang apabila kita berada di jalan yang benar. Hal ini mengajarkan bagaimana menghadapi tantangan dan situasi dengan berani dan kepercayaan diri sehingga hal tersebut tidak merugikan diri sendiri.

Para mahasiswa sangat antusias melakukan observasi tentang bagaimana candi dapat dibangun secara kokoh dan tetap bersih meskipun batu yang digunakan sudah berumur ratusan tahun. Ibu Zuliyati  menjelaskan tentang teknik kuncian batu candi yang dapat melekat satu sama lain. Menurut beliau, masyarakat Jawa terdahulu telah mengembangkan peninggalan yang mencerminkan kemakmuran pada pemerintahan pada masa itu. Ibu Riris, juga menjelaskan perawatan batu candi dilakukan dengan pencucian candi menggunakan tekanan air serta campuran sereh merah untuk mematikan lichen agar terlepas dari batu dan mudah dihilangkan.

Dilaksanakannya kegiatan MBKM ini, diharapkan para mahasiswa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai satwa-satwa yang hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa di abad VIII dan IX. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan skill mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu Biologi di bidang Arkeologi.

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}

Kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Relief ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan melalui proses-proses transfer ilmu yang dilakukan oleh Ibu Zuliyati kepada para mahasiswa, sehingga akan
meningkatkan kualitas keilmuan dari mahasiswa tersebut dan dapat membantu pula meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan (SDG 4).

sojiwan 2
sojiwan 3
Sojiwan 4
Sojiwan 5
1…3839404142…45

Akreditasi

Berita Terakhir

  • TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas
  • KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
  • Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY