• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • hal. 44
Arsip:

SDG 15 : Ekosistem Daratan

Memulai Perjalanan: dari Kehangatan Yogyakarta ke Kota Yamagata yang Bersalju

Rilis BeritaTajuk Kamis, 16 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 0

Tanggal 15 Februari dini hari, tim Sakura Science Program 2023 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bertemu di Bandara Internasional Sukarno Hatta. Lima belas mahasiswa dan dua dosen tersebut bersiap untuk memulai perjalanan ke Yamagata di Sakura Science Program. Setelah briefing terakhir dan upacara pelepasan (9/2/2023) oleh Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., ini adalah pertama kalinya tim kami bertemu secara lengkap.

Kami bertemu pada jam 3 pagi. Semua orang terlihat sangat bersemangat dengan perjalanan ini. Beberapa mahasiswa didampingi oleh orang tua mereka, yang juga tampak gembira dan bahagia atas pengalaman anak-anak mereka belajar di luar negeri dengan kelompok. Setelah menyerahkan bagasi di konter check-in, kami kemudian berpisah dengan orang tua dan keluarga mahasiswa di depan gerbang Pabean. Para mahasiswa mengambil langkah pertama dalam perjalanan ini dengan restu dan doa dari orang tua mereka.

Penerbangan kami yang sangat tenang dan hanya mengalami turbulensi yang sangat kecil. Pukul 15.00, kami mendarat di Bandara Narita. Kami harus melewati beberapa pos pemeriksaan panjang karantina Covid-19 yang dijaga kemudian pos imigrasi, dan bea cukai. Untungnya kami telah mempersiapkan check in ini dengan mengisi Visit Japan (https://www.vjw.digital.go.jp). Di masa depan check-in otomatis seperti ini akan dilakukan secara meluas.

Prof Jun Yokoyama, telah melakukan perjalanan jauh dari Yamagata untuk menjemput kami di Narita. Kami bertemu dengannya langsung setelah kami keluar dari bea cukai. Prof. Yokoyama menyambut kami dengan sangat hangat dan membawa kami ke stasiun kereta bawah tanah untuk membawa kami dari Bandara Narita ke Stasiun Tokyo. Setelah lebih dari 6 jam penerbangan, anggota tim kami masih bersemangat. Dengan barang bawaan kami yang besar, kami naik dan turun beberapa tangga di stasiun kereta bawah tanah untuk mengejar kereta. Sayangnya, salah satu anggota kami kehilangan tiket kereta bawah tanah, jadi Prof. Yokoyama menemani anggota tersebut dan membiarkan kami naik shinkansen sendiri. Dengan keterbatasan waktu yang kami miliki, dan kebetulan kami tidak menyadari bahwa kereta Shinkansen kami terdiri dari 2 kereta yang akan terpisah di Stasiun Fukushima. Kami naik kereta kedua. Setelah mendorong barang-barang kami dari gerbong ke-4 ke gerbong ke-10, kami baru menyadari bahwa tidak ada cara bagi kami untuk sampai ke gerbong tujuan kami yaitu gerbong 17. Kami sangat stres dan bingung. Untungnya, kami dapat menghubungi Prof Yokoyama, dan dia berbicara dengan petugas gerbong tentang cara terbaik bagi kami untuk pindah ke kereta yang benar di depan. Salah satu mahasiswa (Alifya) juga sangat membantu dengan kemampuan bahasa Jepangnya dan memberi tahu kami bahwa kami harus keluar dari stasiun berikutnya dan berlari ke kereta depan. Dengan ide itu, kami semua berkerumun di dekat pintu keluar dengan semua barang bawaan kami dan bersiap untuk berlari ke pintu depan kereta terdekat. Kami sangat terburu-buru karena kami hanya punya waktu kurang dari satu menit untuk menuju ke kereta yang benar. Ini adalah pengalaman unik untuk berlari dengan barang bawaan besar dan memastikan kami semua (16 orang) naik kereta dalam kurun waktu kurang dari 1 menit.

Akhirnya, di stasiun Omiya, kami berlari sekuat tenaga, untuk sampai ke kereta depan. Selama berlari inilah, kami benar-benar dapat melihat bahwa kereta Shinkansen tersebut terdiri dari dua kereta dengan kepala lokomotif berbeda yang berjalan bersama (kereta Yamabiko dan kereta Tsubasa). Kami akhirnya berhasil naik kereta Tsubasa yang seharusnya kami naiki, dan sekali lagi mendorong barang bawaan kami dari gerbong 11 ke 17, tapi kali ini kami melakukannya dengan lega, karena keenambelas dari kami berhasil sampai ke kereta Tsubasa dengan selamat. Kami akhirnya tiba di Stasiun Yamagata pada pukul 21.59 dan bertemu dengan mahasiswa Prof Yokoyama yang bernama Yuji Yamamoto. Dia membawa kami ke sebuah hotel tempat beberapa anggota tim akan menginap selama program Sakura ini berlangsung, yang berjarak 11 menit berjalan kaki dari stasiun kereta. Setelah semua anggota yang menginap di hotel itu, mendapat kunci kamar, mengambil bento makan malam mereka, dan pergi beristirahat ke kamar, Yuji-san kemudian memimpin enam anggota tim lainnya untuk pergi ke Universitas Yamagata.

Kami berjalan selama 25 menit lagi dari hotel ke wisma Universitas Yamagata. Itu adalah malam yang sangat sunyi di Yamagata. Kami bisa melihat salju menutupi semua permukaan dan berkumpul di sisi jalanan kosong sepanjang perjalanan menuju kampus. Kami tiba di asrama hampir tengah malam. Namun, karena ini merupakan pengalaman baru untuk memasuki asrama universitas Jepang, kami sangat bersemangat untuk belajar tentang lingkungan baru ini dan untungnya, Yuji-san dengan ramah menjelaskan dan menjawab pertanyaan kami mulai dari cara menyiapkan air panas hingga memilah sampah. Setelah itu, kami kemudian masuk ke kamar masing-masing dan menikmati bento halal yang dapat kami yang panaskan menggunakan hot pocket. Itu adalah makan malam yang sangat lezat dan memuaskan untuk kami yang kelaparan. Kami tidur nyenyak dan akan siap untuk hari berikutnya.

WhatsApp Image 2023-02-11 at 20.45.43
WhatsApp Image 2023-02-15 at 07.34.03
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.21.25
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.22.28
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.21.41
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.44.11
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.44.10

Dosen Fakultas Biologi UGM terlibat Survei Okupansi Harimau Sumatera: Survei Satwa Liar terbesar di Dunia

Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 10 Februari 2023

Harimau Sumatera, atau Phantera tigris sumatrae, diklasifikasikan sebagai terancam punah di kategori International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasi harimau sumatera dilaporkan terus menurun. Menurut data populasi dan habitat tahun 2015 yang digunakan oleh WWF, sejauh ini tercatat hanya 371 ekor harimau sumatera yang tersebar dari Aceh hingga Lampung. Berbagai pihak terutama pemerintah melalui Ditjen KSDAE telah berupaya untuk meningkatkan populasi harimau sumatera. Direktur Jenderal KSDAE dalam hal ini telah melakukan banyak hal bersama dengan mitra. Salah satunya adalah Sumatera-Wide Tiger Survey (SWTS).

Berbagai inisiatif dan inovasi telah dilakukan sejak tahun 2010 untuk memperkuat konservasi populasi harimau sumatera dan habitatnya. Untuk mengetahui efektivitas tindakan konservasi selama periode ini, perlu dilakukan pemutakhiran informasi distribusi tingkat pulau dan penggunaan lahan melalui operasi SWTS kedua yang dilakukan antara tahun 2008 dan 2019.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan tujuan untuk menggandakan populasi harimau sumatera pada tahun 2022. Tujuan tersebut telah disebutkan dalam National Tiger Recovery Program (NTRP) 2010-2022. Untuk memantau efektivitas konservasi harimau sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama mitra meluncurkan Survei Harimau Sumatera (SWTS), survei satwa liar terbesar di dunia dalam hal kemitraan, staf dan cakupan wilayah.

Hariyo T. Wibisono, Koordinator Pelaksana SWTS menyatakan bahwa SWTS kedua ini adalah kegiatan survei satwa liar terbesar di dunia, baik dalam hal kemitraan, sumber daya manusia yang terlibat, maupun luasan wilayah. Sebanyak 74 tim survei (354 anggota tim) dari 30 lembaga diturunkan untuk melaksanakan survei di 23 wilayah sebaran harimau seluas 12,9 juta hektar, yang 6.4 juta hektar di antaranya adalah habitat yang disurvei pada SWTS pertama.” Tercatat 15 unit pelaksana teknis (UPT) KLHK, lebih dari 10 KPH, 21 LSM nasional dan internasional, dua universitas, dua perusahaan, dan 13 lembaga donor yang telah bergabung mendukung kegiatan SWTS.

 

Pada 7 Februari 2023, diadakan FGD untuk untuk memperbaharui data di tingkat nasional sebagai laporan kepada pemerintah dalam hal ini Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik. Selain itu, kegiatan FGD kali ini diharapkan mampu merumuskan tindak lanjut dari pelaksanaan SWTS serta pengelolaan data yang diperlukan. Dr. Dwi Sendi Priyono, telah terlibat di dalam survei ini sebagai peneliti yang menggunakan pendekatan genetic dari sampel feses yang ditemukan selama survei. Informasi genetic ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetika populasi di masing-masing kantong habitat, mengetahui level inbreeding, estimasi ukuran populasi (Ne), estimasi mangsa dari feses, serta mengetahui rasio jenis kelamin tiap-tiap landskap.

 

Dosen Fakultas Biologi UGM Menjadi Anggota Tim Kementerian Kesehatan RI tentang Pengkajian dan Pencegahan Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Februari 2023

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Beberapa spesies dari keanekaragaman hayati tersebut ada yang berbisa dan beracun, salah satu contohnya adalah ular. Indonesia yang merupakan negara tropis memiliki banyak sekali jenis ular berbisa tinggi. Penelitian mengenai keanekaragaman jenis reptil terutama ular dan pengabdian masyarakat mengenai penanggulangan reptil terutama ular telah banyak dilakukan oleh staf pengajar atau dosen di Fakultas Biologi UGM, salah satunya adalah Donan Satria Yudha, M.Sc., yang berasal dari Laboratorium Sistematika Hewan.

Donan telah berperan aktif di bidang kajian dan penanggulangan satwa liar ular sejak tahun 2011 hingga saat ini. Beberapa contoh peran aktif Donan dalam kajian dan penanggulangan ular yaitu: membantu BKSDA Yogyakarta mengkaji keanekaragaman reptil di wilayah konservasi, membantu Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam inventarisasi satwa liar termasuk ular, membantu komunitas pecinta reptil dengan menjadi narasumber dan pembina mereka, memberikan pelatihan penanganan ular kepada Pemadam Kebakaran Sleman dan UGM, membantu Dr. dr. Tri Maharani, Sp.EM, M.Si., dalam identifikasi ular berbisa yang mematuk manusia, memberikan pengetahuan dan penanggulangan ular di lingkungan gardu induk PLN, serta masih banyak lagi kegiatan pengabdian lainnya.

Sangar Slider :: No slide found!, please make sure you have at least one slide.

Berkat kegiatan penelitian dan pengabdian Donan terkait tentang reptil terutama ular, maka pada Februari 2022, Donan diminta bergabung ke dalam Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun, yang diinisiasi oleh dr. Tri Maharani. Tim ini kemudian terbentuk dengan anggota yang beragam, yaitu mulai dari dokter ahli emergensi, dokter hewan, ahli farmasi, unit pelayanan kesehatan, Pak Amir Hamidy peneliti herpetofauna dari BRIN dan Donan Satria Yudha dari Biologi UGM.

Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun kemudian diresmikan oleh Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin. Peresmian tim diwujudkan dalam bentuk surat: “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No: HK.01.07/MENKES/1114/2022 tentang Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun, tertanggal 11 April 2022”. Dalam SK Menteri Kesehatan tersebut, tim ini bekerja selama tiga tahun terhitung sejak tanggal Keputusan Menteri ditetapkan. SK Menkes tersebut membuat Donan menjadi tertantang dan siap membantu guna penanggulangan dan pencegahan hewan berbisa. Salah satu kegiatan dari tim ini adalah membuat buku panduan mengenai “Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tanaman” yang saat ini masih dalam proses melengkapi isian buku.

 

Museum Biologi UGM Menyapa Pengunjung di Awal Tahun 2023 Dengan Menyelenggarakan Pamaran Tematik Tentang “Ular”

Rilis Berita Jumat, 10 Februari 2023

Museum Biologi UGM kembali menghadirkan pameran rutin tematik pada periode triwulan pertama tahun 2023. Berbeda dengan tema sebelumnya, tema yang diangkat kali ini yaitu pameran ular. Pameran berlangsung di ruang 2. Tujuan dilaksanakan pameran ular ini yaitu memberikan sarana edukasi kepada pengunjung mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan ular dan juga memuat berbagai tips dan fakta mengenai ular.

Pada saat pengunjung masuk ruangan pameran tematik pengunjung akan mendapatkan informasi mengenai tips mencegah kedatangan ular, setelah itu terdapat infografis tentang bagaimana siklus hidup ular berlangsung serta pembagian golongan ular berdasarkan taring dan habitatnya. Tak lupa juga disajikan fakta menarik tentang lidah ular. Setelah itu terdapat display taksidermi berbagai spesies ular, rangka utuh ular, dan awetan basah yang pengunjung dapat amati dan pelajari.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Kedepannya berbagai inovasi pameran tematik akan selalu ditingkatkan guna mengedukasi pengunjung dengan informasi yang menarik.

Pengajar Biologi UGM ikuti residence program di UCLA

Rilis BeritaTajuk Senin, 6 Februari 2023

Selain sebagai penyedia pangan, sektor pertanian dan perkebunan memiliki peranan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya petani. Namun, sektor ini menjadi salah satu penyebab hilangnya ekosistem hutan tropis sekaligus menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di Indonesia dan Asia tenggara. Memiliki ambisi untuk meminimalisir dampak pertanian terhadap keberlangsungan ekosistem hutan tropis, Sdr. Mukhlish Jamal, pengajar di Fakultas Biologi UGM, terpilih sebagai penerima hibah penelitian Project on Resource and Governance (PRG) Fellowship, bersama dengan dua penerima lainnya yang berasal dari Afrika Selatan dan Benin. Dalam projek yang diajukannya, Sdr. Mukhlish akan mengidentifikasi aspek-aspek yang menghambat beserta peluang-peluang yang mendukung penerapan pertanian tropis yang berkeberlanjutan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

“Dari sudut pandang ilmu ekologi, menjaga keberlanjutan di lahan pertanian yang berkeadilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan jasa ekosistem yang disediakan oleh komunitas biologis. Namun, produksi pertanian dan pelestarian alam kerap dibenturkan sehingga seolah-olah kita hanya bisa memilih salah satu.”, Tutur pengajar Biologi yang kini sedang merampungkan studinya di Department of Biology, University of Oxford, UK.

Selama dua pekan (17-27 Januari 2023), Sdr. Mukhlish berkesempatan untuk berdiskusi dengan beberapa staf dan mahasiswa pascasarjana di University of California Los Angeles (UCLA) untuk mempertajam rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian ini merupakan upaya hilirisasi hasil penelitian disertasi Sdr. Mukhlish yang berkaitan dengan fungsi ekosistem di agroekosistem tropika guna mendukung keberlanjutan pertanian sekaligus pelestarian alam.

“Studi ini harapannya dapat diterapkan guna mendukung pemenuhan komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim di Indonesia yang tertuang dalam NDC (Nationally Determined Contribution)” harap Sdr. Mukhlish.

Kunjungan Kerjasama Fakultas Biologi UGM di Hari Ulang Tahun RSUD Ajibarang, Banyumas

Kerja SamaTajuk Senin, 30 Januari 2023

Minggu (29/2/2023), Tim Fakultas Biologi UGM yang terdiri atas Dekan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Kepala Kantor dan Administrasi, Kepala Seksi Bidang Administrasi, Keuangan dan Umum serta Staff Bagian Kerja Sama Fakultas Biologi UGM berkunjung ke RSUD Ajibarang untuk mengikuti rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun RSUD Ajibarang ke-16 Tahun 2023.

Rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun RSUD Ajibarang diawali dengan sambutan dan penyampaian laporan dari dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S. selaku Direktur RSUD Ajibarang dan pembacaan doa kemudian dilanjutkan pembukaan acara oleh Ir. Ahmad Husein selaku Bupati Banyumas, Line Dance, penanaman pohon bantuan dari Fakultas Biologi UGM, Peresmian Ruang Perawatan Camar Bawah Standar KRIS BPJS, Tasyakuran HUT RSUD Ajibarang yang dimeriahkan dengan beberapa lomba dan doorprize, serta diakhiri dengan acara penandatanganan MoU dan PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara Fakultas Biologi UGM dan RSUD Ajibarang.

Fakultas Biologi UGM telah memberikan bantuan bibit pohon kenari (100 pohon), pohon alpukat (2 pohon), pohon Kelengkeng Super Sleman (4 pohon), pohon duku (1 pohon), dan pohon pule (1 pohon) untuk ditanam di area lahan pengembangan RSUD Ajibarang.

Penanaman simbolis dilakukan oleh Bupati Banyumas, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Direktur RSUD Ajibarang serta Dekan Fakultas Biologi UGM dengan menanam pohon alpukat serta kenari yang kemudian rencananya akan dilanjutkan dengan penanaman secara massal oleh seluruh karyawan RSUD Ajibarang pada hari Jumat, 3 Februari 2023 dengan harapan bahwa lima hingga sepuluh tahun kedepan RSUD Ajibarang menjadi green-hospital untuk peningkatan kenyamanan dan kualitas lingkungan rumah sakit.

Slide 5
Slide 2
Slide 1
Slide 6
Slide 3
Slide 4
Slide 7

Acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sekaligus penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Biologi UGM dan RSUD Ajibarang dilakukan di ruang Direktur RSUD Ajibarang dengan dihadiri oleh jajaran pejabat serta dokter RSUD Ajibarang. Ruang lingkup kerja sama yang dilakukan meliputi kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan, bidang penelitian dan publikasi ilmiah, bidang pengabdian kepada masyarakat, bidang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta kerja sama dalam hibah Matching Fund 2023 dengan Prof. Purnomo, M.S. (Guru Besar Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM) sebagai ketua pengusul untuk pengembangan budidaya dan produk olahan labu susu dalam peningkatan kesehatan masyarakat di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

“RSUD Ajibarang hampir terasa seperti rumah kami karena sambutannya yang begitu hangat dan ramah, menanam pohon berarti menanam kehidupan karena saat pohon ditanam maka akan banyak kehidupan lainnya yang akan hadir, semoga suatu saat nanti perwakilan dari RSUD Ajibarang dapat juga berkunjung ke Fakultas Biologi UGM sehingga saya bisa mengajak berkeliling ke Sawitsari Research Station dan Pantai Porok Fakultas Biologi UGM”, ucap Dekan Fakultas Biologi UGM.

Direktur RSUD Ajibarang, dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S juga menyampaikan ucapan terima kasih serta berharap bahwa dengan adanya kerja sama ini selain transfer bibit, Fakultas Biologi UGM juga dapat mentransfer knowledge khususnya untuk program penanganan stunting di kawasan Ajibarang. Kerja sama ini juga menunjukkan perwujudan dari Sustainable Development Goals dalam kolaborasi mendukung peningkatan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan melalui penanaman pohon (SDG 17 dan SDG 15), membangun kesadaran terhadap stunting melalui sosialisasi untuk peningkatan kesehatan masyarakat (SDG 3) sekaligus mendukung pembelajaran dan pendidikan (SDG 4).

Dua Siswa Madrasah Internasional TechnoNatura Jogja mengikuti Magang Kultur Jaringan Tumbuhan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM selama 3 hari (24-26 Januari 2023)

Rilis Berita Jumat, 27 Januari 2023

26 Januari 2023_ Di awal Tahun 2023 ini Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM telah menerima 2 orang siswa level 8 dari Madrasah Internasional TechnoNatura Jogja, yaitu Ata Nufayl An Nabih dan Zufar Syahardyan untuk melaksanakan kegiatan magang Kultur Jaringan Tumbuhan. Kedua siswa tersbut sangat serius mengikuti pematerian dari Ibu Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Kepala Laboratorium Bioteknologi dan menjalankan praktek Teknik Kultur Jaringan tumbuhan didampingi oleh Sdr. Eka Mega Sampurna, Amd teknisi Laboratorium Bioteknologi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 10
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9

Mentor level 8 MI TechnoNatura Jogja: Della Rosiana Ningtias, S.Si menyatakan bahwa kegiatan magang ini merupakan salah satu program kegiatan belajar pada pekan entrepreneur di Madrasah Internasional TechnoNatura. Secara umum magang memiliki tujuan memberikan gambaran, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman langsung kepada para siswa. Secara khusus, magang memberikan pengalaman dunia kerja sesuai dengan minat dan bakat para siswa atau lebih memahami proses bisnis yang berjalan di perusahaan/lembaga, supaya bisa diberikan kesempatan untuk belajar langsung dari sumbernya dan mendapat pengalaman dunia kerja yang nyata. Dalam kegiatan magang ini, kedua siswa tersebut mendapatkan materi dari Prof. Endang tentang dasar-dasar teknik kultur jaringan tumbuhan secara umum dan keuntungan penggunaan metode kultur jaringan tersebut untuk perbanyakan tanaman/ produksi bibit tanaman secara massal, bersifat seragam dan dalam waktu yang relatif singkat.  Hal ini tentu sangat menjanjikan untuk dikembangkan di dunia industri/Agribisnis. Untuk praktek para siswa melaksanakan praktek tahapan kultur jaringan tumbuhan dimulai dari pembuatan media, mempersiapkan tanaman sebagai tanaman donor untuk dikembangkan yaitu tanaman anggrek sebagai icon dari Laboratorium Bioteknologi yang terkenal sebagai Laboratorium Anggrek UGM dan melakukan subkultur/ pemindahan bibit tanaman/penjarangan bibit tanaman hasil kultur jaringan dari 1 botol kultur yang telah penuh ke medium baru dari ke botol kultur yang lain berupa bibit tanaman anggrek. Phalaenopsis steril tampak tumbuh dengan baik. Meskipun waktunya sangat singkat, hanya dalam waktu 3 hari, Ata dan Zufar kedua siswa ini terlihat sangat menikmati dan antusias mengikuti semua kegiatan yang diberikan oleh Ibu Prof Endang dan mas Eka. Pada hari ke-2 dan ke-3, ada 2 siswa lagi (Yafi dan Ardan) yang dikirimkan dari MI TechnoNatura Jogja untuk mengikuti magang, keduanya juga sangat bersemangat mengikuti kegiatan Magang Kultur Jaringan Tumbuhan ini.

 

Di hari terakhir, para siswa menunjukkan hasil kegiatannya, berupa media tumbuh hasil buatan mereka, kemudian mereka mengerjakan Post Test yang diberikan sebagai dasar penilaian kerja mereka. MI TechnoNatura Jogja menyampaikan Sertifikat untuk Laboratorium Bioteknologi sebagai ungkapan terima kasih bahwa kedua siswa mereka telah diijinkan melaksanakan magang, mendapatkan ilmu dan pengalaman bekerja Teknik kultur jaringan kepada Ata dan Zufar, siswa mereka. Kak Della menyatakan bahwa dengan mengikuti magang ini diharapkan ilmu yang diperoleh oleh kedua siswa tersebut bermanfaat untuk masa depan mereka dan semoga mereka bisa menjadi scientist masa depan Indonesia. Pelaksanaan Magang Kultur Jaringan tersebut juga menjadi bentuk pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam kontribusi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik (SDG 4) terutama dalam hal kultur jaringan yang berkaitan juga dengan konservasi biodiversitas tumbuhan (SDG 15). Di samping itu, diharapkan kesempatan ini juga menjadi wadah kerja sama yang baik antara kampus dengan lembaga lain termasuk sekolah (SDG 17) dalam mewujudkan pembelajaran yang inovatif dan efektif bagi siswanya (Tim Lab. Bioteknologi)

Usung Inovasi Pestisida Organik untuk Hama dan Penyakit pada Tanaman Hortikultura, Mahasiswa Biologi Raih Bronze Medal pada Lomba Esai Internasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 26 Januari 2023

Tim lomba esai mahasiswa Biologi Angkatan 2019 yang diketuai oleh Fatika Soraya Taufik dengan 4 anggota yaitu Amelia Rifki Alifiah, Alodia Marisa Artamevia, Hasna Nur Aini, dan Alifa Amalia pada 10 Januari 2023 berhasil meraih bronze medal pada lomba esai berskala internasional dibawah bimbingan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. International Agriculture Technology Essay Competition (INTEGRATION) diadakan oleh Agritech Research and Study Club Universitas Brawijaya. Perlombaan ini berlangsung dari tanggal 12 Desember 2022 s.d. 10 Januari 2023. Tema yang diusung adalah “Innovation on Multidiscipline Integration for Agriculture Development” dengan 4 subtema, yaitu (1) Food Security and Innovation; (2) Bioinformatic Application on Agricultural Technology; (3) Agriculture for Human Welfare; dan (4) Sustainable Bioenergy. Dari ke-4 subtema tersebut, Soraya dan tim menyusun sebuah esai yang menjurus pada subtema Agriculture for Human Welfare, dengan judul “Phymose: Innovation of Eco-Friendly Organic Pesticide Using Leaf Extract of Cutleaf Groundcherry (Physalis angulata var. pendula (Rydb.) Waterf.) and Sensitive Plant (Mimosa pudica L.) as an Alternative for Controlling Pests and Diseases in Horticultural Plants to Increase Agricultural Productivity System”.

Slide 1
Slide 2

Esai tersebut disusun berdasarkan permasalahan yang terjadi akibat normalisasi penggunaan pestisida sintetis/kimia yang merugikan berbagai aspek kehidupan. Tanpa disadari, penggunaan pestisida sintetis dalam jangka panjang mampu menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, mendorong pencemaran pada lingkungan, dan menyebabkan terjadinya resistensi pada hama dan penyakit tanaman. Berdasarkan hal tersebut, Soraya dan tim menggagas sebuah inovasi pembuatan pestisida organik yang berasal dari pemanfaatan tanaman gulma, yaitu ciplukan dan putri malu, yang ekstrak daunnya dapat digunakan sebagai bahan alami untuk mengontrol hama dan penyakit pada tanaman hortikultura. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan manusia dengan cara yang jauh lebih aman dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintetis. Harapannya, karya esai ini dapat menjadi sarana tambahan bagi para pembaca mengingat akan urgensi kebutuhan pestisida organik yang diperlukan untuk menunjang kualitas produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Inovasi pestisida organik tersebut juga menunjukkan partisipasi Soraya dan tim dalam pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam konservasi dan pengelolaan ekosistem di air dan darat (SDG 14 dan SDg 15) dan menunjang pengembangan riset selanjutnya untuk peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4). Hasil yang luar biasa tersebut juga sesuai dengan komitmen untuk menjalin kerja sama tim yang baik (SDG 17) untuk mendapatkan prestasi yang diharapkan.

Dari ± 200 tim yang turut serta dalam perlombaan ini, Soraya dan tim berhasil meraih bronze medal pada kategori Agriculture for Human Welfare dengan perolehan nilai total 8420 poin. Soraya dan tim berharap dengan mengikuti kompetisi ini, mahasiswa lain juga turut termotivasi untuk dapat menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam sebuah karya di bidang kepenulisan pada perlombaan lainnya. [FST]

Pelatihan Intensif Identifikasi Nyamuk Untuk Mahasiswa Asisten Riset di Bagian Parasitologi Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM: “Pelatihan Identifikasi Nyamuk Untuk Menunjang Skripsi dan Riset”

Rilis Berita Senin, 2 Januari 2023

Kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung selama lebih 2 tahun belakangan ini telah memberikan dampak yang nyata terhadap penurunan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa dalam mengenali hewan dan lingkungannya. Kegiatan pembelajaran baik kuliah dan praktikum yang dilaksanakan secara on line  selama 4 semester  menyebabkan mahasiswa kurang faham mengenai karakter biologis hewan yang akan digunakan sebagai obyek pada penelitiannya, terutama hewan nyamuk.

Selama 2 hari berturut-turut, pada hari Selasa dan Rabu, 27 dan 28 Desember 2022 di Bagian Parasitologi Laboratorium Sistematika Hewan telah berlangsung pelatihan intensif “Identifikasi Stadium  Larva dan Dewasa Nyamuk” untuk menunjang penelitian, baik untuk skripsi maupun riset lainnya”. Kegiatan ini dilaksanakan secara terbatas, terutama untuk mahasiswa yang akan menempuh skripsi dan mereka yang menjadi asisten riset untuk penelitian Disertasi Doktor beberapa dosen, selain itu juga untuk mengisi waktu libur agar lebih bermanfaat. Pelatihan ini diikuti oleh 2 orang mahasiswa Program Sarjana program Studi Biologi, 2 orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada,  dengan nara sumber materi dan praktikum oleh Dr.Dra.Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed yang dibantu oleh Atikah Fitria Muharromah, S.Si, M.Sc. yang saat ini tercatat sedang menempuh program Doktor di Ehime-Jepang.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Seri pertama pada pelatihan ini dengan materi tentang cara koleksi / surveilan (stadium telur, larva, dewasa nyamuk), mengenal karakter dan ciri penting identifikasi nyamuk baik pada stadium telur, larva, maupun dewasa pada tingkat kategori takson genus dan spesies.  Selain itu juga dilakukan pelatihan pembuatan sediaan untuk menunjang identifikasinya. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para mahasiswa mampu secara mandiri mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhirnya secara baik dan benar. Untuk pelatihan seri berikutnya akan dilakukan dengan materi rearing (pemeliharaan di laboratorium), tehnik uji resistensi (untuk stadium larva dan dewasa) juga uji dan analisa keberadaan parasit pada nyamuk, baik virus, protozoa, maupun helmin.

Riset-riset yang lain juga terus dilakukan, seperti: Keragaman Tikus di pemukiman dan ditempat-tempat umum, deteksi keberadaan bakteri pathogen Leptospira interrogans, juga ektoparasit pada tikus yang dapat menularkan berbagai parasit pathogen lainnya; selanjutnya juga riset tentang keragaman nyamuk dan potensi penyakit yang akan ditularkan di wilayah asal mahasiswa, dengan harapan bahwa hasilnya akan memberi manfaat bagi pemerintah daerah setempat dan masyarakat sekitar tempat tinggal asal mahasiswa yang bersangkutan.

Pelatihan Intensif Identifikasi Nyamuk ini sekaligus menunjang pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menunjang riset Entomologi dan Parasitologi untuk peningkatan kualitas riset dan pendidikan (SDG 4) dan secara tidak langsung hasil-hasil riset di masa depan tersebut akan menunjang peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (SDG3) dalam mengatasi berbagai penyakit dan patogen endemik. Di samping itu, kegiatan ini juga mendukung riset-riset konservasi dan biodiversitas darat (SDG 15). Kegiatan tersebut juga dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah, masyarakat dan berbagai pihak melalui kerja sama yang baik (SDG 17) dan harapannya akan memberikan dampak lebih luas di masa depan.

Semoga bermanfaat, Salam Lestari dari Biologi

Tim MBKM Pengabdian Dorong Budidaya Krisan Organik Sebagai Spot Wisata dan Diversifikasi Pangan di Klayar

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 31 Agustus 2022

Program pengabdian kepada masyarakat di Dusun Klayar, Desa Kedungpoh, Gunung Kidul merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi Tahun 2021. Kegiatan ini merupakan program lanjutan dari program pengabdian periode pertama tahun 2020, yakni produksi dan aplikasi biofertilizer pada komoditi cabai rawit. Periode kedua mengusung tema  pengembangan budidaya tanaman krisan organik sebagai bentuk pengayaan spot wisata di Ekowisata Klayar dan sebagai bahan dasar  diversifikasi pangan berupa tehh krisan dan keripik daun krisan. Tim yang diketuai oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc., ini beranggotakan empat orang mahasiwa yaitu Marshanda Nur Roosyana, hasna Nr Aini, Dea Hastaning Tantri dan Wisnu Eka Wardhana.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Desa Wisata ini sendiri menyediakan berbagai fasilitas seperti arena outbound, bumi perkemahan, tempat pemancingan dan rumah makan yang dipercantik juga dengan gazebo-gazebo di sekitarnya. Ditijau dari  potensi yang dimiliki inilah maka dipilih lokasi ini sebagai desa mitra  untuk pengembangan spot wisatanya dan penggunaan krisan sebagai bahan dasar pangan khususnya untuk keperrluan oleh-oleh wisatawan.

Tim MBKM Pengabdian telah memberikan sosialisai pada Kamis  (02/06/2022 di Dusun Klayar dengan target Kelompok Wanita Tani Desa Klayar. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam dari pukul 10.00-12.00 WIB. Selama sosialisasi tersebut tim memberikan tata cara budidaya krisan organik serta pembuatan tehh dan keripik daun krisan.  Anggota kelompok Wanita tani juga diajarkan kembali bagaimana pembuatan dan aplikasi  biofertilizer pada tanaman krisan.

Antusiasme yang tinggi diberikan dari Kelompok Tani Wanita Desa Klayar selama sosialisasi. Mereka diberi kesempatan untuk mengenal contoh-contoh produk olahan krisan seperti teh bunga krisan dan keripik daun krisan sehingga tanaman ini sudah tidak dikenal sebatas bunga petik dengan nilai artifisial saja. KWT diberi kesempatan dalam menyeduh dan mencicipi sendiri teh dari bunga krisan dan berbagai manfaat yang diberikan dari mengkonsumsi olahan tersebut. Krisan dipilih sebagai tanaman yang digunakan sebagai pengembangan spot wisata dan diversifikasi pangan karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Melalui MBKM ini krisan tidak hanya dikenal karena aspek estetikanya, namun juga secara substansial karena memiliki nilai terapeutik dan obatnya. Pengembangan dari tanaman krisan sendiri bertujuan untuk memperluas potensinya selain dari sisi estetika yakni, sebagai olahan panganan bernilai ekonomis dan nutrisi yang tinggi. Daun dan bunga krisan memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi kudapan lainnya seperti permen, keripik, dan minuman instan.

Selain memperkenalkan potensi dari krisan, selama sosialisasi anggota KWT Klayar diajak untuk mengenal manfaat biofertilizer pada tanaman. Data sensus petani dari badan Pusat Statistik (2013) menyebutkan bahwa 86,41 persen petani Indonesia masih menggunakan pupuk anorganik. Budidaya krisan organik ini mentargetkan komoditas memiliki kualitas yang lebih baik dan kuat bersaing dipasar sehingga perlakuan khusus sangat diperlukan. Pemberian biofertilizer ini ditujukan untuk meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta mendukung meningkatnya kesehatan tanaman, Tanaman krisan organik dengan kualitas yang baik lebih aman diolah sebagai bahan pangan karena dalam krisan organik tidak terdapat akumulasi bahan kimia yang berbahaya. Selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman krisan. Lebih lanjut Ketua Tim MBKM Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi untuk Dusun Klayar menyampaikan, “  Biofertilizer hadir di tengah-tengah petani marginal untuk menurunkan biaya produksi mereka sekaligus menyehatkan lahan pertanian”. (Ww&Tim)

1…42434445

Akreditasi

Berita Terakhir

  • TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas
  • KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
  • Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY