Dua mahasiswa Biologi Angkatan 2019 yang tergabung dalam tim “Organic Sheet Mulch” di bawah bimbingan Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. berhasil meraih bronze medal pada 21 Maret 2023 dalam lomba karya ilmiah internasional. Tim yang diketuai oleh Vykra Aulia Firdiana dengan satu anggota, yakni Fatika Soraya Taufik mengikuti kompetisi Agritech Research and Entrepreneurship Innovation (AGREETION) yang diselenggarakan dari kerja sama beberapa organisasi di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, meliputi Agritech Research and Study Club (ARSC), Agritechno Business Centre (ABC), Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATITAN), Himpunan Mahasiswa Keteknikan Pertanian (HIMATETA), dan Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (HIMALOGISTA). Perlombaan ini berlangsung dari tanggal 1 Februari 2023 s.d. 21 Maret 2023 dan berhasil diikuti oleh 243 tim dari tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Filipina).
Tema besar yang diusung pada perlombaan ini adalah “Development and Innovation on Sustainable Agro-Based Industry Technology to Achieve Human Welfare” dengan 4 subtema. Pada kompetisi ini, Vykra dan Soraya menyusun sebuah karya ilmiah pada subtema “Green Agroindustry and Bio-economy” yang berjudul “Organic Mulch from Sewage Sludge and Banana Pseudostem Waste to Reduce the Impact of Drought Due to El Nino Phenomenon on Horticultural Crops to Improve Human Welfare”. Persoalan yang melatarbelakangi penyusunan karya ilmiah tersebut yakni pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peningkatan kekeringan hingga tiga kali lebih buruk akibat peningkatan indeks El Nino yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan 2023. Hal ini berpotensi semakin meningkatkan puso akibat kekeringan yang sejak lama menjadi masalah bagi para petani meskipun indeks El Nino rendah.
Pada karya ilmiah ini, lumpur limbah (sewage sludge) dan limbah pelepah pisang digunakan sebagai mulsa organik yang mampu menjaga kandungan air tanah selama fase kekeringan sehingga kelembaban lahan tetap terjaga. Bahan-bahan organik yang terdapat dalam inovasi mulsa ini turut menambah peran mulsa sebagai pemasok nutrien tambahan pada tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Penggunaan kedua bahan ini merupakan salah satu upaya dalam memanfaatkan biowaste dan menciptakan green agroindustry. Harapannya, inovasi ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mengantisipasi dan mengurangi puso akibat kekeringan. [VAF, FST]